Anda di halaman 1dari 7

REFERENSI

1. Sastrawinata.S. 1983. Obstetric fisiologi. Bandung: Elemen


2. Sarwono. 1999. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBPSP
3. Varney, Helen. 2008. Buku ajar aasuhan kebidanan. Jakarta. EGC
4. Varney’s midwifery. 2004. Ilmu kebidanan. Jakarta: EGC

Objektif Perilaku Siswa


1. Mahasiswa dapat menyampaikan alat untuk pertolongan persalinan letak sungsang
dengan benar sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet.
2. Mahasiswa dapat melakukan pertolongan letak sungsang dengan cara bracht dengan
benar sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet.

Dasar Teori
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis letk
sungsang yaitu presentasi bokong murni (frank breech), presentasi bokong sempurna (complete
breech), prsentasi bokong kaki (footling breech). Diagnosis letak sungsang ini tidak sulit, pada
pemeriksaan luar dibagian bawah uterus tidak dapat di raba bagian yang keras dan bulat yaitu
kepala, dan kepala teraba di fundus. Kadang ibu merasakan perasaan penuh dibagian atas dan
gerakan lebih banyak di bagian bawah. DJJ pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikiti
kebih tinggi dari umbilicus. Apabila ada keraguan dalam mendiagnosis perlu dilakukan
pemeriksaan USG, Setelah ketuban pecah dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang di tandai
dengan terabanya sacrum, kedua tuber ishii dan anus. Bila teraba kaki, harus dibedakan dengan
tangan. Pada kaki teraba tumit, sedang tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar
dengan jari-jari yang lain. Untuk membedakan mulut dengan anus, pada anus jari yang
dimasukkan akan mengalami rintangan otot, sedang jari yang dimasukkan mulut akan meraba
rahang tanpa ada hambatan.
Faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang adalah multiparitas,
hamil kembar, hidramnion, hidrosepahalus, plasenta previa, dan panggul semmpit. Angka
kematian pada persalinan sungsang lebih tinggi dibandingkan presentasi kepala.

Petunjuk Umum
1. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
2. Bekerja secara hati-hati, sabar dan teliti.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan prinsip pencegahan infeksi.
2. Kepala harus dilahirkan cepat kurang dari 8 menit.
3. Jangan melakukan pertolongan persalinan sungsang apabila persalinan pervaginam
tidak memungkinkan.
4. Ibu dianjurkan untuk tidak mengedan sebelum pembukaan lengkap.
5. Lakukan inform concent sebelum malakukan tindakan.

Peralatan dan perlengkapan


1. Partus set (bak instrument, ½ kocher, gunting episiotomy, 2 klem Kelly atau 2 klem
kocher, gunting tali pusat, benang tali pusat).
2. Spoit 10 ml 1 buah, spoit 2,5 ml atau 3 ml 1 buah.
3. Perlengkapan ibu: 2 kain bersih, 1 handuk.
4. Perlengkapan pribadi: kacamata, masker, celemek, dan alas kaki yang tertutup.
5. Sarung tangan steril 2 pasang.
6. Kom berisi air DTT
7. Kapas DTT
8. Obat injeksi oksitosin
9. Stetoskop monokuler
10. Jam yang ada detikannya
11. Tempat sampah basah
12. Tempat pakaian kotor
13. Nierbekken/ bengkok
14. Perlak, underpad
15. Wadah berisi klorin 0,5%
16. Kain alas bokong
17. Kassa steril
18. Tensi meter dan stetoskop
19. Partograf
20. Alat/perlengkapan resisutasi
21. Westafel/air mengalir
22. Sabun cuci tangan
23. Handuk bersih
NO. LANGKAH KERJA ILUSTRASI/ GAMBAR

1. Siapkan alat dan bahan.


Key Point :
Alat-alat disiapkan dalam
keadaan DTT dan
diletakkan secara
ergonomis.

2. Beritahu ibu dan keluarga


bahwa pembukaan sudah
lengkap, janin dalam
keadaan baik.

Key point:
Memberitahu keluarga
tentang kondisi ibu dan
berikan support mental
3. Kenakan pelindung diri.
Key Point :
Ingat prinsip pencegahan
infeksi

4. Cuci tangan secara tujuh


langkah, gunakan sabun dan
air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih.

Key point:
Mencuci tangan
Keringkan dengan
handuk bersih
5. Bantu ibu ambil posisi
litotomi dan jelaskan pada
keluarga untuk mendukung
dan member semangat ibu
saat meneran

Key point:
Posisi litotomi pada
saat mengedan
6. Pakai sarung tangan
steril/DTT

Key point;
Memakai sarung
tangan

7. Lakukan pimpinan
persalinan sampai sampai
bokong lahir (pimpin ibu
mengedan saat ada his dan
istrahat di luar his)

Key point:

Lakukan pimpinan
persalinan

8. Cekam bokong secara


bracht yaitu kedua jari
penolong sejajar sumbu
panjang paha, sedangkan
jari-jari lain memegang
panggul, sambil memimpin
ibu mengedan.

Key point:
Mencekam bokong
secara bracht
9. Kendorkan tali pusat pada
waktu tali pusat lahir dan
tampak teregang (tali pusat
dikendorkan lebih dahulu
agar tidak terjadi kompresi
tali pusat/tekanan pada tali
pusat)

Key point:
mengendorkan tali
pusat
10. Lakukan hiperlordosis pada
badan janin guna mengikuti
gerakan rotasi anterior,
yaitu punggung janin
didekatkan ke perut ibu
tanpa tarikan hanya
disesuaikan dengan
lahirnya badan janin.

Key point:
melakukan
hiperlordosis
11. Letakkan bayi di perut ibu

Key point:
meletakan bayi di perut
ibu

12. bereskan alat dan rapikan


pasien

Key point:
membereskan alat
13. cuci tangan pada larutan
klorin, lepaskan sarung
tangan secara terbalik, dan
rendam dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit.

Key point:
mencuci tangan yang
menggunakan
handscon dan
merendam larutan
klorin.
14. cuci tangan secara tujuh
langkah, gunakan sabun
dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih

key point:
mencuci tangan

15. beritahu ibu tindakan yang


telah dilakukan
key point:
memberitahu bahwa
tindakan selesai

16. lakukan dokumentasi

key point:
melakukan
dokumentasi
EVALUASI :
1. Mahasiswa mendemonstrasikan persalinan sungsang tehnik brach secara individu, dengan
kriteria :
a. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan ibu setiap prosedur tindakan.
b. Penempatan alat yang digunakan mudah dijangkau dan telah diketahui fungsinya
masing-masing.
2. Memperhatikan privacy klien dalam setiap prosedur yang dilakukan
3. Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi
4. Dosen menilai langkah-langkah pemeriksaan fisik ibu nifas yang dilakukan dengan
menggunakan check list.

Anda mungkin juga menyukai