Ttd
UPT Puskesmas
Sobang Yayan Madhyana
NIP.19760430 199603 1 001
1. Pengertian Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukun bulan (37- 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi Bokong murni yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
2. Tujuan a. Untuk memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam
upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi
b. Agar persalinan berlangsung dengan lancar
c. Mencegah komplikasi akibat persalinan terhadap bayi dan ibu
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sobang No. UP/IX/SK/007/20018 tentang
Standar Layanan Klinis.
4. Referensi Buku Acuan MIDWIFERY UPDATE Tahun 2016
5. Prosedur Persiapan Alat :
A. Trolley dengan alasnya
1. Bagian atas berisi:
a. Bak instrument yang berisi partus set :
- handscoen (2 pasang)
- ½ kocher (1)
- Gunting episiotomi (1)
- Benang tali pusat/klem umbilical (1)
- Arteri klem (2)
- Gunting tali pusat (1)
- Kasa Steril
- Spuit 3 cc
- Kateter nelaton
b. Kom kecil berisi :
- Oksitosin 1 ampul
- Lidokain 1 % 1 ampul
c. Kom berisi air DTT
d. Kom yang berisi kapas DTT
e. Kom kecil berisi betadin
f. Bak instrument yang berisi hecting set :
- Hand scoen
- Spuit 3 cc
- Pinset anatomis
- Arteri klem 1 buah
- Benang cut gut (chromic)
- Jarum jahit
g. Tensimeter
h. Stetoskop
i. Thermometer
2. Bagian bawah berisi:
- Leanec/Doppler
- 2 buah nierbeken
- 1 buah piring plasenta
- Schort
- Masker
- Geogle (kacamata)
- Sepatu boot/sandal tertutup
- 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan
- 3 buah kain bersih
- 2 buah handuk bersih
- Pakaian bayi terdiri dari :
Kain varnel/bedong
Popok bayi
Baju bayi
- Pakaian ibu, yang terdiri dari :
Pakaian dalam
Pembalut
Baju ibu
3. Dua buah tempat sampah
- Tempat sampah medis berwarna kuning
- Tempat sampah non medis warna hitam
4. 2 buah baskom berisi larutan klorin 0,5 % dan air bersih
5. Partograf
Persiapan Pasien :
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Informed consent (persetujuan pasien)
6. Langkah- Pelaksanaan :
langkah I. MENGENALI TANDA DAN GEJALA KALA II
1. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
2. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum
dan vagina
3. Perineum tampak menonjol
4. Vulva membuka
II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
1. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat – obatan
esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi
ibu dan bayi baru lahir.
2. Memakai alat pelindung diri
3. Mencuci tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan
4. Memakai sarung tangan steril pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam
5. Masukan oksitosin ke dalam spuit (gunakan tangan yang memakai
sarung tangan steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik). Menggunakan tekhnik one hand touch
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
6. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kaps DTT
7. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
Bila selaput ketuban masih utuh saat pembukaan sudah lengkap
maka lakukan amniotomi
8. Dekontaminasi sarung tangan (celupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 %, lepaskan
sarung tangan dalam secara terbalik, dan rendam dalam klorin 0,5
% selama 10 menit). Cuci kedua tangan setelah sarung tangan
dilepaskan
9. Mendengarkan denyut jantung janin setelah kontraksi mereda
IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU
PROSES MENERAN
10. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik
11. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa
ingin meneran atau kontraksi yang kuat.
12. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran
29. Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan janin yang
masih dipegang secara femuro-felviks ditarik keatas sampai bahu
belakang lahir
30. Lahirnya kepala
Jika tahap ini terjadi hambatan pengeluaran kepala segera lakukan
pertolongaan dengan cara mauriceau
31. Setelah bayi lahir letakan di perut ibu, bungkus bayi dengan
handuk, segera lakukan penanganan bayi baru lahir
VIII. MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA KLASIK
32. Lahirnya bokong
Saat bokong bayi membuka vulva instruksikan klien untuk meneran
dengan benar jika ada his, pimpin berulang kali hingga bokong
turun didasar panggul
33. Periksa perineum, jika perineum kaku lakukan episiotomy
Lakukan episiotomy saat bokong membuka vulva dan perineum
sudah tipis
34. Penolong berada di depan vulva dalam posisi kuda-kuda
35. Segera setelah bokong lahir, bokong dipegang secara bracht
Kedua ibu jari menolong sejajar pada daerah paha, jari-jari yang
lain memegang daerah panggul
36. Jangan melakukan tarikan, ikuti saja prosedur keluarnya bayi
37. Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
38. Lahirnya bahu
Untuk melahirkan bahu belakang pegang kedua kaki janin dengan
satu tangan penolong pada pergelangan kakinya kemudian
elevasikan keatas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati
perut ibu
39. Bersamaan dengan itu tangan lain penolong dimasukkan ke dalam
jalan lahir dengan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin
sampai fosa kubiti, kemudian lengan bawah dilahirkan dengan
gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka janin
40. Untuk melahirkan lengan depan, tangan penolong yang telah
digunakan untuk memegang pergelangan kaki janin sambil ditarik
curam kebawah sehingga punggung janin mendekati punggung ibu
41. Dengan cara yang sama lengan dilahirkan, maka harus diputar
menjadi lengan belakang
Cengkram gelang bahu dan lengan yang sudah lahir dengan kedua
tangan penolong dimana kedua jari terletak di punggung dan sejajar
dengan sumbu badan janin sedangkan jari-jari yang lain
mencengkram dada janin, sehingga lengan depan berada dibelakang
kemudian lengan belakang dilahirkan dengan tekhnik tersebut
diatas
IX. MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA LOVSET
42. Lahirnya bokong
Saat bokong bayi membuka vulva berdiameter 5-6 cm, biarkan
bokong keluar perlahan-lahan
Jangan melakukan intervensi, ikut saja proses keluarnya janin
43. Segera setelah bokong lahir, longgarkan tali pusat setelah lahirnya
perut sampai dada
44. Badan janin dipegang secrara femuro-pelviks
Kedua ibu jari penolong diletakkan pada bokong dan jari telunjuk
pada Krista iliaka dan jari-jari yang lain mencengkam pada bagian
depan
45. Putar badan janin 180 ̊ sambil dilakukan penarikan curam kebawah
sehingga bahu belakang menjadi bahu depan
46. Badan janin diputar kembali kearah yang berlawanan setengah
lingkaran sambil dilakukan tarikan curam kebawah demikian
seterusnya secara bolak balik sehingga bahu belakang tampak
dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan
Bila lengan janin belum lahir dengan sendirinya maka lengan janin
dapat dilahirkan dengan mengait lengan bawah dengan jari
penolong (jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai
pada fosa kubiti, kemudian lengan dilahirkan dengan gerakan
seolah-olah lengan mengusap muka janin
Bila pada tahap ini ternyata terjadi hambatan pengeluaran kepala
janin maka segera lakukan penolongan dengan cara mauriceau
X. MENOLONG KELAHIRAN BAYI SECARA MAURICEAU
47. Lahirnya bokong
Saat bokong bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, biarkan
bokong keluar perlahan-lahan
Jangan melakukan intervensi, ikut saja proses keluarnya janin
48. Segera setelah bokong lahir, longgarkan tali pusat setelah lahirnya
perut dan sebagian dada
49. Segera setelah badan janin lahir letakkan diatas tangan kiri
penolong sehingga posisi badan bayi seperti menunggang kuda
50. Jari tengah dimasukkan kedalam mulut, jari telunjuk dan jari manis
mencengkram fossa kania, sedangkan jari lainnya mencengkram
leher
51. Tangan kanan memegang atau mencengkram bahu dan tengkuk
janin
52. Minta asisten untuk menekan fundus uteri
53. Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus uteri,
penolong melakukan tarikan kebawah sesuai arah sumbu jalan lahir
dibimbing jari yang dimasukkan untuk menekan dagu atau mulut
54. Bila sub oksiput tampak dibawah simpisis, kepala janin dielevasi
keatas (mendekati perut ibu) sehingga berturut-turut lahir dagu,
mulut, hidung, mata, dahi lalu lahirlah semua kepala janin
XI. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
55. Lakukan penilaian bayi baru lahir sbb:
Sebelum bayi lahir:
a. Apakah kehamilan cukup bulan?
b. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
(warna kehijauan)?
Segera setelah bayi alhir (jika bayi cukup bulan)
Sambil menepatkan bayi diatas perut ibu, lakukan penilaian
(selintas)
- Apakah bayi menangis atau bernafas/tidak megap-
megap?
- Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
- Apakah warna kulit bayi kemerahan?
56. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut
ibu
57. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal)
58. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
81. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk member ibu makanan dan minuman yang
diinginkannya
82. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
83. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
84. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering
85. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
86. Dalam satu jam pertama, beri salep mata profilaksis infeksi, vitamin
K1 1 mg IM di paha kiri lateral, pemeriksaan fisik bayi baru lahir,
pernafasan bayi (normal 40-60 kali/menit) dan suhu tubuh (normal
36,5 - 37,5 °C)
87. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan lateral. Letakkan bayi di dalam
jangkauan ibu agr sewaktu-waktu dapat disusukan
88. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam
didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
89. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
keringkan dengan handuk yang bersih dan kering
90. Dokumentasikan seluruh tindakan dan temuan yang ada ke dalam
catatan asuhan kebidanan dan partograf.
7. Unit terkait Kamar Bersalin
8. Diargam Alir
Gunakan Buka
Menolong Menolong kelahiran handscoon partus set
kelahiran bayi bayi secara bracht steril
lepaskan
tangan kanan yang memegang
sarung
klem di tali pusat melakukan Tangan kiri Jika tali pusat bertambah panjang,
tangan
penegangan ke arah bawah melakukanlepaskan pindahkan
Jika plasenta klemterlihat
hingga di introitus
berjarak
Pantau keadaan dorso- sarung tangan
secara
pada tali pusat dengan lembut sekitar cmDekontaminasi
vagina,5-10melanjutkan
dari vulva kelahirkan
bayi dan pastikanPakai sarung
Dekontaminasi
secara terbalik
plasenta alat dalam
Setelah
Bersihkan
dengan satuibu
jamdari
terbalik
tanpa
Periksamenariknya.
Ajarkan keluarga Evaluasi
bahwa bayikemungkinan
melakukan masase
tangan
tempat bersalin Dalam satu jam menggunakan
pertama,
kedalam bersih/DTT kedalam
untuk kedua tangan larutan
pemberian
paparan klorin
memegang vitamin
darah dan K1
plasenta
kelengkapa laserasi pada vagina
Cuci dan Asuhan beri salep mata, vitamin K1
melakukan massase Cuci
bernafas dengan
fundus uterus dengan
larutan larutan
klorin 0,5%memutar
berikan dalam 10plasenta
suntikan
Dokumentasikan seluruh tindakan danfundus
temuan yangtangan
larutan
n plasenta ada ke selama
perineum dalam catatan
pemeriksaan
tangan15 detik asuhan kebidanan
fisik
kala ddengan
IV cairan
hati-hati
1 mg IM dan
tubuh partograf
dengan
klorin uteri baik bayi klorin
0,5% 0,5%hingga selaputimunisasi
menit
menggunakan Hepatitis
ketuban terpilin B
air DTT.
ASUHAN PERSALINAN SUNGSANG
Nomor : DT/UKP/115/ I /2018
DAFTAR
TILIK
Terbit ke :1
No.Revisi :-
Tgl.Diberlakukan : 17 Januari 2018
Halaman :1/ 7
Ttd
UPT Puskesmas
Sobang
Yayan Madhyana
NIP.19760430 199603 1 001
Unit : …………………………………………………………………...
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Persiapan Alat :
Trolley dengan alasnya
1. Bagian atas berisi:
a. Bak instrument yang berisi partus set :
- handscoen (2 pasang)
- ½ kocher (1)
- Gunting episiotomi (1)
- Benang tali pusat/klem umbilical (1)
- Arteri klem (2)
- Gunting tali pusat (1)
- Kasa Steril
- Spuit 3 cc
- Kateter nelaton
b. Kom kecil berisi :
- Oksitosin 1 ampul
- Lidokain 1 % 1 ampul
c. Kom berisi air DTT
d. Kom yang berisi kapas DTT
e. Kom kecil berisi betadin
f. Bak instrument yang berisi hecting set :
- Hand scoen
- Spuit 3 cc
- Pinset anatomis
- Arteri klem 1 buah
- Benang cut gut (chromic)
- Jarum jahit
g. Tensimeter
h. Stetoskop
i. Thermometer
2 2. Bagian bawah berisi:
- Leanec/Doppler
- 2 buah nierbeken
- 1 buah piring plasenta
- Schort
- Masker
- Geogle (kacamata)
- Sepatu boot/sandal tertutup
- 1 buah handuk kecil untuk cuci tangan
- 3 buah kain bersih
- 2 buah handuk bersih
- Pakaian bayi terdiri dari :
Kain varnel/bedong
Popok bayi
Baju bayi
- Pakaian ibu, yang terdiri dari :
Pakaian dalam
Pembalut
Baju ibu
6. Dua buah tempat sampah
- Tempat sampah medis berwarna kuning
- Tempat sampah non medis warna hitam
7. 2 buah baskom berisi larutan klorin 0,5 % dan air bersih
8. Partograf
3 Persiapan Pasien :
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Informed consent (persetujuan pasien)
4 MENGENALI TANDA DAN GEJALA KALA II
1. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
2. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rectum dan vagina
3. Perineum tampak menonjol
4. Vulva membuka
5 Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat – obatan
esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana
komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
6 Memakai alat pelindung diri
………………………………
NIP: ……………….................