Anda di halaman 1dari 17

PERSALINAN NORMAL

No.Dokum : /UKP/I/SOP/2022
en
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 23 Januari 2022
Halaman : 1/5

UPT SUPARDI,SKM
Puskesmas NIP.1975070419
Kelapa Kampit 98031005

1. Pengertian Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi


pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun
janin.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu
persalinan supaya bersih dan aman, serta mencegah terjadinya
komplikasi dalam persalinan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM-KK/I/2018 Tentang Penyelengaraan Layanan Klinis Pada
UPT Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008.
5. Prosedur ALAT DAN BAHAN
1. Bak instrument berisi partus set (Klem 2,gunting tali pusat
1,setengah koher 1,kateter 1)
2. Sarung tangan steril
3. Kom berisi kapas dan air DTT
4. Penghisap lender/Delee
5. Oksitosin
6. Spuit 3cc
7. Umbilical klem
8. Kassa steril
9. Kain untuk ibu dan bayi
10. Bengkok
11. Tempat plasenta
12. Baskom berisi air DTT dan waslap
13. Baskom berisi cairan klorin 0,5%
14. Tempat sampah basah dan kering
LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas menggunakan APD lengkap
2. Swab test
3. Mengenal gejala dan tanda kala Dua
Mengenal dan melihat adanya tanda persalinan kala Dua
Ibu merasakan adanya dorongan kuat untuk meneran
Ibu merasakan tekanan rectum dan vagina semakin
meningkat
Perineum tampak menonjol
Vulva dan sfingter ani membuka
4. Menyiapkan pertolongan persalianan
- Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat-obat
esensial
a. Klem,gunting,benang tali pusat,penghisap lender steril
atau DTT siap dalam wadahnya
b. Semua pakaian handuk,selimut dan kain untuk bayi
dalam kondisi bersih dan hangat
c. Timbangan,pita ukur
d. Patahkan ampul oksitosin 10 IU dan tempatkan spuit
steril sekali pakai kedalam partus set
e. Untuk resusitasi: siapkan tempat
datar,rata,bersih,kering dan hangat,3 handuk atau
kain bersih dan kering,alat penghisap lender
f. Persiapan bila terjadi kegawatdaruratan pada ibu
cairan kristaloid (RL/NacL),infus set
- Memakai APD,celemek plastic,sepatu bot,penutup
kepala, masker dan kacamata
- Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan, lalu
cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
(6langkah ncuci tangan) kemudian keringkan dengan
handuk bersih
- Pakai sarung tangan DTT di salah satu tangan (tangan
kanan)untuk melakukan pemeriksaan dalam (untuk
memeriksa kemajuan persalianan)
- Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan,isi
spuit dengan oksitosin 10 IU, tutup spuit dan letakkan
kembali spuit kedalam partus set
5. Memastikan pembukaan lengkap
- Lakukan vulva hygiene menggunakan air DTT
- Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap.lakukan amniotomi
bila selaput ketuban belum pecah, dengan syarat kepala
sudah masuk panggul dan tali pusat tidak teraba
- Dekontaminasi sarung tangan ndengan mencelupkan
tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian lepas
sarung tangan secara terbalik (rendam selama 10 menit),
kemudian cuci tangan
- Periksa DJJ disela-sela kontraksi, untuk memastikan DJJ
dalam batas normal (120-160x/menit)
6. Menyiapkan ibu dan meminta keluarga untuk membantu
proses persalinan
- Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah
lengkap dan keadaan janin baik
- Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran :
a. Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
ibu merasa nyaman
b. Beri ibu minum yang cukup
- Pimpin persalinan, saat ada dorongan yang kuat untuk
meneran :
a. Apabila tidak ada kemajuan dalam proses
persalinan,perbaiki cara dan posisi meneran
b. Nilai DJJ diantara kontraksi
- Anjurkan ibu miring kiri, berjingkok atau mengambil
possisi yang yaman jika ibu belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam 60 menit
7. Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi
- Setelah vulva membuka dengan diameter 5-6cm,letakkan
handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi
- Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu
- Buka tutup partus set, dan periksa alat dan bahan
- Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
8. Membantu lahirnya kepala
- Setelah kepala bayi tampak 5-6cm didepan vulva, tangan
kanan melindungi perineum menggunakan kain yang
telah dilipat 1/3 bagian,sementara tangan kiri mrnahan
kepala bayi agar terjadi defleksi maksimal dan membantu
lahirnya kepala (anjurkan ibu bernafas cepat dan
dangkal)
- Periksa adanya lilitan tali pusat :
a. Jika lilitan tali pusat masih longgar, selipkan tali pusat
lewat kepala bayi
b. Jika tali pusat terlalu ketat, klem tali pusat di dua titik
lalu gunting diantaranya (tetap lindungi leher bayi)
- Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
9. Membantu lahirnya bahu
- Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
kepala secara biparietal (anjurkan ibu untguk meneran
saat ada kontraksi). Gerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan lahir, lalu gerakkan kea rah
atas distal untuk melahirkan bahu belakang
10. Membantu lahirnya bahu dan tungkai
- Setelah bahu lahir, geser tangan yang berada dibawah
kea rah perineum ibu untuk menyanggah kepala bayi,
lengan dan siku bawah, lalu tangan yang berada diatas
menelusuri dan memegang lengan dan siku atas
- Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, lalukan penelusuran
tangan, punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi
(pegang bayi dengan memasukkan jari telunjuk diantara
kaki,juari-jari yang lainnyan memegang mata kaki)
11. Penanganan bayi baru lahir
- Lakukan penilaian selintas dan jawablah 3 pertanyaan
berikut untuk menilai apakah ada asfiksia pada bayi :
a. Apakah kehamilan cukup bulan ?
b. Apakah bayi menangis atau bernafas/tidak, megap-
megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
- Bila tidak ada tanda asfiksia, lanjutkan asuhan bayi baru
lahir normal, keringkan bayi dan posisikan bayi diatas
perut ibu
- Lakukan palpasi untuk memastikan bahwa janin tunggal
12. Manajemen aktif kala III
- Beritahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin ungtuk
membatu uterus berkontraksi dengan baik
- Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan
oksitosin 10 IU di 1/3 paha atas din paha atas bagian
distal
- Klem tali pusat 3cm dari pusat (Umbilikus) bayi, lalu
dorong isi tali pusat kearah distal (Ibu) dan lalukan
penjepitan kedua dengan jarak 2cm distal dari klem
pertama
- Potong tali pusat diantara kedua klem,lalu jepit tali pusat
menggunakan penjepit tali pusat.Lepas klem lalu
masukkan kedalam larutan klorin 0,5%
- Letakkan bayi diatas perut ibu, dengan posisi kepala
diantara payudara ibu dan posisinya lebih rendah dari
putting payudara ibu
- Jaga kehangatan bayi dengan menyelimuti bayi dengan
kain kering dan bersih,pakaikan topi pada bayi
- Pindahkan klem 5-10cm didepan vulva.
- Letakkan tangan kiri di atas tepi atas simpisis,kemudian
tangan kanan meregangkan tali pusat
- Setelah uterus berkontraksi tegangkan tali pusat kearah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kearah
dorsokranial secara hati-hati
- Lakukan penegangan dorongan dorsokranial, minta ibu
meneran sambil menarik tali pusat kearah sejajar lantai
dan kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir
(dengan tetap melakukan dorsokranial) jika tali pusat
bertambah panjang, pindahkan klem 5-10cm didepan
vulva dan lahirkan plasenta
- Saat plasenta tampak di introitus vagina tangkap
plasenta menggunakan kedua tangan, dan putar searah
jarum jam (hingga semua selaput ketuban lahir dengan
lengkap)
- Setelah plasenta lahir, lakukan masasse uterus dengan
meletakkan tangan kiri di fundus (dengan gerakan
melingkar) hingga fundus teraba keras
13. Menilai Perdarahan
- Periksa kelengkapan plasenta (baik pada sisi fetal
maupun sisi maternal ) dan pastikan jumlah kotiledon dan
selaputnya lengkap dan utuh
- Periksa adanya laserasi pada jalan lahir dan perineum
(jika terdapat laserasi yang menyebabkan perdahan aktif,
lakukan penjahitan)
- Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam
- Mulai lakukan IMD dengan menberikan cukup waktu
untuk melakukanj kontak kulit ibu-bayi ( di dada minimal 1
jam dan tunda semua asuhan bayi baru lahir).
- Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai, lakukan
asuhan bayi baru lahir normal ( Timbang,memberikan
salap mata,menyuntikkan vitamin K1)
- 1 jam setelah pemberikan vitamin K1, berikkan suntikkan
Hepatitis B di paha kanan anterolateral bayi.
- Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan
perdarahan pervaginam
- Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masasse
uterus dan menilai kontraksi, measpadai tanda bahaya
pada ibu, serta kapan harus memanggil bantuan medis
- Evaluasi jumlah kehilangan darah
- Periksa TD,Nadi,dan kandung kemih ibu tiap 15 menitt
selama 1 jam pertama pasca salin dan setiap 30 menit
selama 1 jam kedua,kemudian memeriksa suhu ibu tiap 2
jam sekali pasca salin
- Periksa kembali kondidi bayi untuk memastikan bahwa
bayi bernafas normal (40-60x/menit) serta suhu tubuh
normal (36,5-37,5°C) dan tunda proses memandikan bayi
baru lahir (minimal 24 jam)
- Rendam semua peralatan bekas pakai kedalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
- Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat
sampah yang sesuai
- Bersihkan badan ibu menggunakan sabun dan air DTT,
dan bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering
- Pastikan ibu merasa nyaman (bantu ibu memberikan ASI,
dan menganjurkan keluarga untuk member makanan dan
minuman yang diinginkan ibu)
- Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin
0,5%
- Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan
rendam dalam keadaan terbalik Selma 10 menit
- Cuci kedua tangan menggunakan sabun dan air
mengalir, kemudian keringkan dengan handuk bersih
- Lengkapi partograf ( halaman depan dan belakang,
periksa tanda vital dan asuhan kala IV)
6.Unit Terkait 1. Laboratorium
2. Poli KIA, KB, IVA dan IMS
3. Ruang bersalin
4. Ruang Nifas
5. Ruang bayi

7.Rekaman Historis Perubahan


N
Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
o
BAYI BARU LAHIR
No.Dokumen : 153/UKP/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 23 Januari 2020
Halaman : 1/2

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai bayi baru
lahir dan membantu terlaksananya pernapasan spontan serta
mencegah hipotermi
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM-KK/I/2018 Tentang Penyelengaraan Layanan Klinis Pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008.
5. Prosedur A. ALAT
1. Delee/suction
2. Klem 2 buah
3. Klem tali pusat
4. Handuk kering dan bersih
5. Kassa steril
6. Salap mata
7. Spuit 1cc
8. Vit K inj
9. Swab alcohol
10. Timbangan bayi
11. Metrlin/Pengukur panjang badan
12. Pakaian bayi 1 set

B. LANGKAH-LANGKAH
1. Petugas menggunakan APD lengkap
2. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
3. Menyiapkan pakaian bayi lengkap handuk lembut dan
bersih, kain bersih dan kering untuk bayi
4. Menyiapkan obat salap mata
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
6. Segera setelah bayi lahir bersihkan, ganti kain kering
menilai
- Usaha bernafas
- Warna kulit
- Denyut jantung
7. Jika telah menangis spontan,segera keringkan dengan
handuk kering, bersihkan dan hangatkan.Berikan kepada ibu
untuk kontak kulit dengan segera menyusui (IMD)
8. Melakukan penilaian apgar 1 menit, 5 menit
9. Memeriksa bayi dari kepala hingga ujung kaki untuk
mencari adanya kelainan.
10. Timbang BB Bayi, Ukur panjang bayi (Lingkar Kepala)
11. Rapikan bayi dengan kain han
12. Memeberikan injeksi Vit K dan Salap mata
13. Menulis surat keterangan kelahiran
14. Memeberikan bayi pada ibu untuk menetek
15. Perhatikan pengeluaran urine dan mekonium
16. melakukan pendokumentasian.
6. Unit Terkait 1. Ruang bersalin
2. Ruang Nifas
3. Ruang bayi
4. Ruang Imunisasi

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
NIFAS NORMAL/POSTPARTUM
No.Dokumen : 152/UKP/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Masa nifas (puerpurium) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra
hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
1. Memastikan involusi uteri berjalan normal :
- Uterus berkontraksi
- Fundus dibawah pusat
- Tidak ada perdarahan abnormal
- Tidak ada bau
2. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM-KK/I/2018 Tentang Penyelengaraan Layanan Klinis Pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008.
5. Prosedur 1. Persiapan alat
- Tensi
- Stetoskop
- Sarung tangan
- Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
- Bengkok
- Larutan klorin 0,5%
2. Langkah-langkah
- Petugas menggunakan APD lengkap
- Menyapa klien dengan ramah
- Memposisikan pasien dengan baik
- Menutup ruangan atau menjaga privasi klien
- Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon
- Melakukan inform consent
- Memeriksa tanda vital sign ( Tensi, Suhu, Nadi dan
Pernafasan )
- Melakukan pemeriksaan pada muka ibu ( mata konjungtiva
pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka oedem/tidak)
- Melakukan pemeriksaan payudara
- Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri diatas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis
sampai ke ketiak, raba adanya masa
- Mengobservasi pengeluaran ASI dengan menekan areola
mamae
- Melakukan palpasi untuk mengukur TFU, Kontraksi, Posisi
Uterus
- Melakukan penilaian pada ektremitas bawah kanan dan
kiri, adanya varises/tidak, oedema/tidak
- Melakukan pemeriksaan reflek patella
- Mengatur posisi sim pada ibu
- Melakukan vulva hygiene menggunakan kapas sublimat
- Menilai keadaan vulva ibu luka episiotomy ( Jika ada )
pengeluaran lokhea ( Warna, Jumlaj dan Bau )
- Merapikan pasien dan mengembalikan ke posisi semula
- Membereskan alat yang sudah dipakai
- Melakukan cuci tangan dengan benar
- Melakukan pencatatan dibuku KIA
6. Unit Terkait 1. Ruang bersalin
2. Ruang Nifas
3. Laboratorium

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
KUNJUNGAN NEONATUS
No.Dokumen : 045/UKM/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 15 Januari 2022
Halaman : 1/2

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart 


yang di berikan oleh tenaga  kesehatan yang kompeten kepada ne
onatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari setelah l
ahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk resiko terbesar
kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupannya
sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat diuanjurkan
untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam
kelahirannya
3. Kebijakan 445/029-4/PKM KK/I/2018/Tentang Kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan UPT Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Depertemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2008.
5. Prosedur 1. Petugas bidan datang kerumah bayi baru lahir dengan
menggunakan APD lengkap
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus adalah
sebagai berikut
- Kunjungan neonatus ke I (KN 1) dilakukan dalam kurun
waktu 6-48 jam setelah bayi lahir. Hal yang dilakukan :
a. Jaga kehangantan tubuh bayi
b. Berikan ASI ekslusif
c. Cegah infeksi
d. Rawat tali pusat
- Kunjungan neonatus ke 2 ( KN 2) dilakukan pada kurun
waktu hari ke 3 ssampai dengan hari ke 7 setelah bayi
lahir.hal yang dilakukan:
a. Jaga kehangatan tubuh bayi
b. Berikan ASI ekslusif
c. Cegah infeksi
d. Rawat tali pusat
- Kunjungan neonatus ke 3 (KN 3) dilakukan pada kurun
waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah
lahir.Hal yang dilakukan :
a. Periksa ada/tidak tanda bahaya atau gejala sakit
b. Jaga kehangatan tubuh
c. Beri ASI ekslusif
d. Rawat tali pusat
- Pemeriksaan fisik
a. Timbang BB,PB
b. Hitung denyut nadi/nafas
c. Ukur suhu tubuh bayi
3. Apabila ditemukan komplikasi pada bayi baru lahir segera
rujuk ke puskesmas/RS
4. Mencatat hasil pemeriksaan di buku KIA
5. Setelah dilakukan pemeriksaan petugas pulang
6. Unit Terkait 1. Poli KIA, KB, IVA dan IMS
2. Laboratorium

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
KUNJUNGAN NIFAS
No.Dokumen : 043/UKM/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 15 Januari 2022
Halaman : 1/3

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Kunjungan nifas adalah pelayanan kesehatan standar pada ibu mulai
6 jam sampai 42 hari pasca bersalin
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemantauan
perubahan fisiologis masa nifas dan mencegah terjadinya infeksi
3. Kebijakan 445/029-4/PKM KK/I/2018/Tentang Kebijakan Penyelenggaraan
Pelayanan UPT Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2009
5. Prosedur 1. Kunjungan masa nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan
3 hari setelah persalinan.
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Petugas bidan menggunakan APD lengkap
c. Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi,
respirasi dan suhu)
d. Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus)
e. Lakukan pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam
lainnya
f. Lakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri
punggung
g. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya,
bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga,
pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya.
h. Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah
i. Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu
menemukan salah satu tanda berikut :
- Perdarahan berlebihan
- sekret vagina berbau
- demam
- nyeri perut berat
- kelelahan atau sesak
- bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau
pandangan kabur
- nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau
perdarahan puting)
j. Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri :
- Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang,
- Mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan
dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
- Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau
laserasi
k. Lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan untuk
pemberian ASI ekslusif (6 bulan)
l. Berikan kapsul vitamin A 200.000 IU yang kedua
a. Anjurkan ibu untuk istrihat yang cukup
b. Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi
c. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
d. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
e. Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi
2. Kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan
hari ke-28 setelah persalinan
a. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir
b. Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi,
respirasi dan suhu)
c. Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus)
d. Lakukan pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam
lainnya
e. Lakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri
punggung
f. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya,
bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga,
pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya
g. Ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar
h. Lakukan pemeriksaan payudara dan anjurkan pemberian ASI
ekslusif (6 bulan)
i. Anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan sesering
mungkin
j. Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah
k. Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu
menemukan salah satu tanda berikut :
- Perdarahan berlebihan
- sekret vagina berbau
- demam
- nyeri perut berat
- kelelahan atau sesak
- bengkak ditangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau
pandangan kabur
- nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau
perdarahan puting)
l. Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri :
- Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang
- Mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan
dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin,
m. Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi)
- Berikan kapsul vitamin A 200.000 IU yang kedua
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi
- Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang seimbang
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah
melakukan tindakan
- Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi
3. kunjungan nifas ketiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari
ke-42 setelah persalinan
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Lakukkan pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi,
respirasi dan suhu)
c. Lakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus)
d. Lakukan penilaian fungsi berkemih, fungsi cerna,
penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri
punggung
e. Tanyakan kepada ibu mengenai suasana emosinya,
bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga,
pasangan dan masyarakat untuk perawatan bayinya.
f. Lakukan tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah
g. Ajarkan ibu cara memandikan bayi dengan benar
h. Lakukan pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6
bulan
i. Anjurkan ibu cara menyusui dengan benar dan sesering
mungkin
j. Anjurkan ibu untuk menghubungi tenaga kesehatan bila ibu
menemukan salah satu tanda berikut :
(perdarahan berlebihan, sekret vagina berbau, demam,
nyeri perut berat, kelelahan atau sesak, bengkak ditangan,
wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur,
nyeri payudara, pembekakkan payudara, luka atau
perdarahan puting)
k. Berikan informasi kepada ibu perlunya kebersihan diri
(membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang,
mengganti pembalut dua kali sehari, mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelamin, menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau
laserasi)
l. Berikan informasi kepada ibu senggama aman dilakukan
setelah darah tidak keluar dan ibu tidak merasa nyeri ketika
memasukkan jari kedalam vagina
- Anjurkan ibu untuk istrihat yang cukup
- Anjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi
- Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Lakukan pencatatan dan pelaporan dokumentasi
6. Unit Terkait 1. Poli KIA, KB, IVA dan IMS
2. Dokter Umum
3. Laboratorium

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
MENGISI KARTU BAYI
No.Dokumen : 163/UKP/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 23 Januari 2022
Halaman : 1/1

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Mengisi kartu bayi adalah Pengisian Kartu Status Bayi


2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengisian kartu
status bayi secara lengkap dan benar
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM-KK/I/2018 Tentang Penyelengaraan Layanan Klinis Pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Referensi Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS-KIA), Jakarta, Depkes RI, 2009
5. Prosedur/ 1. Tulis dengan ballpoint warna hitam dengan rapih dan jelas.
langkah- 2. Tulis nama Puskesmas
langkah 3. Tulis nama bidan
4. Tulis nomor register pasien bayi
5. Tulis identitas bayi pada kolom yang tersedia
6. Tulis identitas orang tua
- Nama ayah,ibu,alamat
7. Isi dan tulis kolom sebelah kanan
- Tanggal lahir
- Jam lahir,
- Jenis kelamin
- Bb,pb
- Golongan darah
- Punya buku kia
- Keadaan lahir
- Komplikasi
- Resusitasi
- Imd
- Pencegahan
- Keadaan pulang
8. Isi dan tulis kolom disebelah kiri
- pemeriksaan neonatus (6jam-28 hari) )
- pemeriksaan bayi(29 hari-1 tahun)
- pemeriksaan balita (>1-5 tahun) dikolom belakang
6. Unit terkait 1. Poli KIA /KB,IVA,IMS
2. Ruang imunisasi
3. Ruang gizi
4. Dokter umum

7. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
PELAYANAN CALON PENGANTIN
No.Dokumen : 150/UKP/I/SOP/2022
No. Revisi : 00
SOP Tgl. Terbit : 23 Januari 2022
Halaman : 1/1

UPT
drg.Meysty Putiri Ranna
Puskesmas NIP.198005062011012004
Kelapa Kampit

1. Pengertian Pemeriksaan Calon Pengantin adalah pemeriksaan terhadap


calon pengantin apakah sehat secara jasmani dan rohani serta
memberikan imunisasi Tetanus Toksoid sesuai kebutuhan pada
calon pengantin tersebut dan memberikan surat rekomendasi
untuk ke KUA
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pelayanan calon pengantin
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kelapa Kampit No. 440/029 -12a/
PKM-KK/I/2018 Tentang Penyelengaraan Layanan Klinis Pada UPT
Puskesmas Kelapa Kampit
4. Refrensi Kesehatan Reproduksi dan Seksual Bagi Calon Pengantin, Dinkes
Kesehatan Prov.Kep.Bangka Belitung, 2015
5. Prosedur 1. Alat tulis
2. Buku registrasi
3. Lembar balik kespro dan seksual bagi catin
4. Formulir persetujuan tindakan medis
5. Tensi meter
6. Alat untuk mengukur TB/BB, Pita pengukur LILA
7. Formulir pengantar laboratorium
Langkah-langkah
1.Petugas bidan menggunakan APD lengkap
2.Petugas menerima rekam medis pasien dari poli umum
3.Petugas memanggil nama pasien yang tertulis di rekam medis
pasien
4.Petugas mengisi buku register dengan menanyakan identitas
catin
- Nama catin
- Umur
- Alamat
- Pendidikan terakhir
5. Mengukur TD,TB,BB dan LILA
6. Melakukan konseling kespro dan seksual kepada catin
7. Mengisi formulir persetujuan tindakan labor
8.Memberikan pengantar permintaan pemeriksaan kadar
Hemoglobin, HIV/AIDS,Hbsag,IMS,Goldar, dan PPtest
9.Petugas melakukan sreening TT (Kolaborasi dengan Poli I
munisasi) kepada calon pengantin
10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan labor dibuku regisrter
11. Petugas memberikan hasil konseling dan pemeriksaan labor
ke tatausaha untuk mendapatkan surat rekomendasi ke
KUA
6. Unit Terkait 1. Poli KIA, KB, IVA dan IMS
2. Laboratorium
3. Imunisasi
4. Tata Usaha
7.Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku

Anda mungkin juga menyukai