SOP No.Dokumen :
032/445.PKM-KB/A.I/I/20
23
No. Revisi : 00
Halaman : 1/22
4. Referensi 1. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal oleh jaringan Nasional
pelatihan Klinik – Kesehatan reproduksi (JNPK-KR) Depkes RI. Tahun 2009
2. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 2010
Prosedur/Langkah-langkah :
SOP No.Dokumen :
032/445.PKM-KB/A.I/I/20
23
No. Revisi : 00
Halaman : 1/22
9. Referensi 17. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal oleh jaringan
Nasional pelatihan Klinik – Kesehatan reproduksi (JNPK-KR) Depkes RI. Tahun
2009
3. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 2010
Prosedur/Langkah-langkah :
SOP No.Dokumen :
032/445.PKM-KB/A.I/I/20
23
No. Revisi : 00
Halaman : 1/22
12. Tujuan Sebagai acuan dalam memahami jalannya persalinan normal, pengenalan
komplikasi persalinan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang
cepat dan tepat sehingga pengelolaan persalinan menjadi lebih baik dengan tingkat
komplikasi yang rendah
14. Referensi 17. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal oleh jaringan
Nasional pelatihan Klinik – Kesehatan reproduksi (JNPK-KR) Depkes RI. Tahun
2009
4. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, 2010
Prosedur/Langkah-langkah :
Klem, gunting, benang tali pusat, penghisap lendir steril / DTT siap
dalam wadahnya : semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi
dalam kondisi bersih dan hangat
Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan thermometer dalam kondisi
17. Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
18. Rekaman
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Historis Perubahan
PELAYANAN BAYI BARU LAHIR
SOP No.Dokumen :
034/445.PKM-KB/A.I/I//2
023
No. Revisi : 00
Halaman : 1/4
1. Definisi Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir, selama jam pertama setelah melahirkan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksana
pernapasan spontan serta mencegah hipotermi
4. Referensi Asuhan Persalinan dan Bayi baru lahir. Indrayani, S.ST, Moudy Emma Unaria Djami,
S.ST, MKM. Trans Info Media. Jakarta. 2013
Prosedur :
1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap, handuk lembut yang bersih, kain bersih dan
kering untuk bayi
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
4. Segera setelah bayi lahir, menilai bayi bernapas, bila bayi tidak menangis cepat
bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap tidak menangis segera lakukan
tindakan sesuai standar : penanganan asfiksia pada bayi baru lahir
5. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih dan hangat. Kemudian
pakaian kering yang hangat. Berikan bayi pada ibunya di dada serta diberi ASI,
karena akan membantu pelepasan plasenta
6. Jaga agar bayi tetap hangat
7. Memotong dan menjepit tali pusat
8. Memeriksa talipusat yang telah dipotong untuk memastikan tidak adanya
perdarahan
9. Melengkapi surat keterangan lahir bayi
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi
11. Mengukur PB/BB
12. Mengukur tanda vital bayi
13. Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
14. Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir
15. Pastikan bayi tetap terbungkus/mengenakan pakain hangat dan tutup kepala
bayi
16. Membantu ibu menyusui bayi, mencuci tangan
17. Memperhatikan pengeluaran urine dan meconium
18. Melakukan pencatatan semua temuan dikartu ibu dan bayi serta lakukan
kolaborasi jika ada kelainan
6. Bagan Alir
Menyiapkan alat dan ruangan yang
hangat dan bersih
Segera setelah bayi lahir, menilai bayi bernapas, bila bayi tidak
menangis cepat bersihkan jalan nafas dengan delee
Memeriksa
Jaga agar Memotong
talipusat yang telah
bayi tetap dan menjepit
dipotong untuk
hangat tali pusat
memastikan tidak
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
2. Tujuan Sebagai acuan dalam mencegah terjadinya Oftalmia Neonatorum akibat dari
penyakit menular seksual
4. Referensi Sarwono Prawirohardjo, 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
5. Prosedur/ 1. Cuci tangan tehnik 7 langkahp
Langkah-langkah 2. Berikan salep mata pada bayi pada kedua mata
3. Usap dengan kapas bila ada obat yang keluar mata
4. Rapikan bayi
5. Cuci tangan dengan tehnik 7 langkah
6. Bagan Alir
Cuci tangan
tehnik 7 langkah
Cuci tangan
Rapikan bayi
tehnik 7 langkah
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
INISIASI MENYUSUI DINI
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/3
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelayanan bayi baru lahir dengan kontak kulit ibu dan kulit
bayi sebagai sentuhan awal yang lembut rasa cinta kasi pada bayi, dan pada
payudara merangsang produksi oksitosin ibu, sehingga ASI mengalir
4. Referensi Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Pt. Bina Pustaka Sarwono Prawirohadrjo
Jakarta. 2009
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
KETUBAN PECAH DINI
No.Dokumen :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS Indrawati R Laamiri, SKM
KAMPUNG BARU Nip. 19801112 200502 2 005
1. Definisi KPD atau Ketuban Pecah Dini adalah ketuban yang pecah sebelum persalinan di
mulai diantaranya :
6. Bagan Alir
Langkah – langkah
Petugas menerima pasien di Ruang KIA setelah mendaftar di loket pendaftaran
7. Unit Terkait Kamar Bersalin
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA
IBU NIFAS
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
1. Definisi Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas adalah kegiatan pemberian 2 (dua)
vitamin A merah pada ibu nifas, satu kapsul diminum setelah melahirkan dan satu
kapsul lagi diminum pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke 42 setelah
melahirkan
Menghitung Kebuuhan
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
PENANGANAN PERDARAHAN PLASENTA
PREVIA
SOP No.Dokumen
:
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan Plasenta Previa Agar perdarahan dapat teratasi
dengan cepat dan tepat, Menurunkan AKI dan AKB
4. Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Prosedur/ Langkah-langkah :
Cuci tangan
Persiapkan rujukan
7. Unit Terkait 1. Kamar Bersalin
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
7. Bagan Alir
Menyuntikan Peregangan tali
oksitosin pusat terkendali
Memeriksa
kemungkinan adanya
perdarahan pasca
Masase uterus
persalinan
8. Unit Terkait Kamar Bersalin
9. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
RUANG ISOLASI
SOP No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2
5. Prosedur/ Dalam melaksanakan perawatan pasien diruang Isolasi yang harus dilakukan
Langkah-langkah oleh seorang Perawat terlebih dahulu adalah :
1. Mencuci tangan.
2. Memakai Skort di pegang pada bahu sebelah dalam, kemudian kedua lengan
bersama sama dan tali di ikatkan, kemudian pakai Hands Scoon, masker dan
APD ( alat proteksi diri ) lainnya.
3. Setelah selesai pemeriksaan, buka tali dan lepaskan skort dengan cara
memasukkan jari tangan kedalam lengan sehingga tidak terkontaminasi.
4. Jika skort di gantungkan di dalam kamar, lipat kebagian yang kotor atau
bagian luar ( terbalik ).
5. Setelah digantungkan skort, cuci tangan dengan bersih.
6. Kemudian yang dilakukan perawat kepada pasien adalah : Senyum, Salam,
Sapa ( 3S ).
7. Memberikan motifasi serta dukungan pada pasien dan bertanya apakah ada
keluhan yang dirasa oleh pasien.
8. Mengecek kesehatan pasien.
6. Bagan Alir
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan
PELAYANAN MASA NIFAS
SOP No.Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
1. Definisi Pemeriksaan fisik pada ibu pasca persalinan sesuai dengan Standar
2. Tujuan Sebagai acuan dalam Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri,
Memastikan involusi uteri berjalan normal ; uterus berkontraksi,fundus di bawah
pusat, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau, Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
4. Referensi Asosiasi Unit Pelatihan Klinik Organisasi Profesional 2012, tentang Asuhan
Esensial Bagi Ibu Bersalin dan Bayi baru lahir serta Penatalaksanaan Komplikasi
segera Pasca Persalinan dan Nifas
Mencuci tangan
secara efektif dan Melakukan informed
memakai handscoen consent
8. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan Menekuk betis untuk memeriksa myeri betis
(tanda 1 tanad human positif tanda 1 tanda
tromboflrbitis) dan mengenakan handscooen
PELAYANAN PERSALINAN SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19
SOP No.Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/20
1. Definisi 1. Pelayanan persalinan adalah asuhan yang bersih dana man selama persalinan
dan setelah bayi lahir, supaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan
pasca persalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi baru lahir.
2. Coronavirus Disease 19 (covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
novel Coronavirus (2019-nCoV) yang merupakan virus jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
4. Referensi Petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemic covid-19, direktoral
pelayanan kesehatan primer direktorat jenderal pelayanan kesehatan kementerian
kesehatan 2020
5. Prosedur/Langkah- Prosedur pelayanan persalinan dengan hasil rapid test anti covid-19
langkah Reaktif/PDP/ODR dan prosedur pelayanan persalinan yang berisiko
1. Petugas melakukan Rapid Anti Covid-19 pada pasien baru masuk. Apabila
hasil rapid test anti covid -19 reaktif maka di lakukan penatalaksanaan
pemeriksaan di ruang isolasi
2. Menganjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih
3. Pengisian formulir informant conset
4. Petugas melakukan pemeriksaan TTV (TD, N, P, S) , palpasi leopold dan
pemeriksaan dalam
5. Petugas kamar bersalin menyiapkan alat dan bahan untuk proses persalinan
6. Konsultasi dengan dokter yang sedang bertugas pada saat itu
Klem, gunting, benang tali pusat, penghisap lendir steril / DTT siap
dalam wadahnya : semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi
dalam kondisi bersih dan hangat
Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan thermometer dalam kondisi
baik dan bersih
Patahkan ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit steril sekali pakai
di dalam partus set/wadah DTT
Untuk resusitasi : tempat datar, rata, bersih, rindang hangat, handuk atau
pakaian bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu surut 60 watt
dengan jarak 60 cm di atas tubuh bayi
Persiapan bila terjadi kewagatdaruratan pada ibu : cairan kristaloid
4. Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.
Perubahan