Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN PERTOLONGAN

PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN


No. Dokumen : .SOP/KIA/429.112.01/2022
No. Revisi : 0
SOP
Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
Halaman : 1/6
ttd
Puskesmas H.M.SHADIQ S.Kep.M.Mkes
Wongsorejo NIP. 19641110 198502 1 002

1. Pengertian Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,dan tenaga
para medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih
terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau
dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Tujuan Mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
3. Kebijakan -
4. Referensi Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal tahun 2017
5. Prosedur Intruksi Kerja
I. MENGENALI TANDA DAN GEJALA KALA DUA
 Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibumerasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan spingter ani membuka.

II.MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN DAN MENATALAKSANA


KOMPLIKASI IBU DAN BAYI BARU LAHIR
1. Pastikan kelengkapan peralatan ,bahan dan obat – obatan esensial
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi
baru lahir.
2. Pakai celemek plastik.
3. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai,cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan lengan
dengan tisu atau handuk pribadi yan bersih dan kering
4. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan dipakai untuk periksa
dalam
5. Masukkan oksitosin kedalam tabung suntik(gunakan sarung tangan yang
memakai sarung DTT dan steril)
1 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN
III.MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
6. Membersihkan vulva dan perineum,menyekanya dengan hati- hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
dibasahi air DTT.Ganti sarung tangan jika terkontaminasi
7. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.
8. Bila selaoput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah
lengkap,maka lakukan amniotomi.
9. Dekontaminasi sarung tangan,dengan cara mencelupkan tangan
kedalam larutan klorin. Cuci kedua tangan setelah sarung di lepaskan.
10. Periksa Djj setelah kontraksi atau saat relaksasi uterus untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batas normal.

IV.MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA


11. Memberitahu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
dan banttu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman sesuai dg ke
keinginannya
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran.
13. Laksanakan bimbingan meneran,pada saat ibu merasa ada dorongan
kuat untuk meneran.
14. Anjurkan ibu untuk berjalan ,berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman

V.PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI


15. Letakkan handuk bersih(untuk mengeringkan bayi)di perut ibu,jika
kepala bayi telah membuka vulva dg diameter 5-6 cm.
16. Letakan kain bersih yang di lipat seprtiga bagian di bawa bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

VI.PERSIAPAN PERTOLONGAN BAYI

LAHIRNYA KEPALA
19. Setelah tampak kepala bayi dg diameter 5-6cm,membuka vulva,maka
lindungi tangan yang dilapisi dengan dengan kain bersih dan
kering.Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirrnya kepala.Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan atau bernafas cepat dan dangkal.
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat,dan ambil tindakan yang

2 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN


sesuai jika hal itu terjadi,dan lanjutkan segera proses kelahiran bayi.
21. Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan.

LAHIRNYA BAHU
22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar,pegang secara biparietal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan
kepala kea rah bawah dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI
23. Setelah kedua bahu lahir,geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyangga kepala,lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan sikiu sebelah
atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung,bokong,tungkai dan kaki,pegang kedua mata kaki (masukan
telunjuk di antara kaki dan pegang masing2 mata kaki dg ibu jarai dan
jari 2 lainnya ).
VII.PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Lakukan penilan selintas
a. Apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan.
b. Apakah bayi bergerak aktif.
26. Keringkan tubuh bayi,mulai dari muka,kepla,danbagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersikan vernik.Ganti handuk basah
dg handuk yang kering.Biarkan bayi di atas perut ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
28. Beritahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin,agar uterus berkontraksi
dengan baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,suntikan oksitosin 10 U IM.
30. Setelah 2 menit pascapersalinan,jepit tali pusat dengan klem kira kira
3cm dari pusat bayi.,mendorong isi tali pusat kea rah distal dan jepit
kembali.tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat.
32. Letakkan bayi agar ada kontak dengan kulit ibu ke kulit bayi.Letakan
bayi tengkurap di dada ibu.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.

VIII.PENATALAKSANAAN AKTIP PERSALINAN KALA III

34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cmdari vulva.

3 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN


35. Letakan satu tangan di atas kain pada perut ibu,di atas tepi
simpisis,untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi,tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang atas scr hati hati.
Jika placenta tidak lahir setelah 30-40 detik ,hentikan penegangan tali
pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur
diatas.

MENGELUARKAN PLACENTA
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hingga plasenta
terlepas,minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas mengikuti proses jalan
lahir (tetap lakukan tekanan dorso cranial)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirlah placenta
 Jika placenta tidak lepas setelah 15 menit menengangkan tali pusat :
1. Beri dosis ulangan oksitoin 10 unit IM
2. Lakukan katerisasi/aseptic jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi penengangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Segera rujuk, jika placenta tidak lahir jika bayi tidak l;ahir 15 menit
setelah bayi lahir. Bila terjadi perdarahan lakukan placenta
manual.
38. Saat placenta muncul di introitus vagina, keluarkan placenta
menggunakan kedua tangan. Pegang dan putar placenta, hingga selaput
ketuban terpilin, kemudian lahirkan dan tempatkan placenta di wadah
yang sudah disediakan
 Jika selaput ketuban robe, pakai sarung tangan DTT atau steril untuk
melakukan eksplorasi sisa selaput, kemudian gunakan jari - jari
tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan selaput yang
tertinggal.

RANGSANGAN TAKTIL ATAU MASSASE UTERUS


39. Segera setelah placenta dan selaput ketuban l;ahir, lakukan masase
uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
teraba keras)
 Lakukan tindakan yang diperlukan jika kontraksi uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik uterus tidak berkontraksi.

4 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN


IX. MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi placenta, baik dari bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan placenta kedalam
kantong plastic atau tempat khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
BILA ADA ROBEKAN YANG MENIMBULAKN PERDARAHAN AKTIF,
SEGERA LAKUKAN PENJAHITAN.

X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN


42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan insiasi menyusui dini
dalam waktu 30-60 menit. Bayi cukup menyusui dari satu payudara
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu, kalau belum menyusu tunggu sampai 2 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/ pengukuran bayi, beritetes
mata antibiotic prifilaksis dan vitamin k 1 mg im dip aha kiri anterolateral
45. Setelah satu jam pemberian vit.K berikan suntikan hepatitis B di paha
kanan anterolateral.
 Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu waktu bisa
disusukan
 Letakkan kembali bayi di dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu,
di dalam satu jam pertama. Dan biarkan bayi sampai berhasil
menyusu.

EVALUASI
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan
 Setiap 15 menit 1 jam pertama pascapersalinan
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang
sesuain untuk menatalaksanan atonia uteri
47. Ajarkan kepada ibu/ keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam

5 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN


kedua pasca persalinan
 Memeriksa temperature tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama
pasca persalinan.
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temua tidak normal
50. Periksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60kali/ menit)serta suhu tubuh normal(36,5-37,5)

KEBERSIHAN DAN KEAMANAN


51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
dekontaminasi.
52. Buang bahan – bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan
kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibun memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %, balikkan
bagian dalam keluar dan rendam ke dalam larutan klorin 0,5 % selama
10 menit
57. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

DOKUMENTASI

Lengkapi patograf (halaman depan dan belakang) dan cacat dokumentasi


sesuai standar asuhan kebidanan

6. Bagan Alur ( Bila -


diperlukan)
7. Unit Terkait Pengelola Program Puskesmas
8. Dokumen Terkait -
9. Rekaman Historis No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

6 | SOP PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai