Anda di halaman 1dari 8

PERSALINAN NORMAL

No.Dokumen : C/SOP/VII/007/KIA028/2018
S
No. Revisi : 00
O
P Tanggal Terbit : 05 Januari 2018
Halaman : 1/10

UPT drg. Helizzamah


PUSKESMAS TAMBAK NIP. 19771031 200908 2 001

1. Pengertian Persalinan Normal adalah Proses pengeluaran janin yang


terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk persalinan
normal
3. Kebijakan Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Tambak
Nomor : 445/AKR.023/437.52.32/2018. Tentang Pelayanan
klinis Kewajiban Untuk Menjamin Kesinambungan Dalam
Pelayanan Pada Unit Pelaksanaan Teknis Puskesmas Tambak
4. Referensi 1. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal
2. Buku acuan asuhan persalinan normal, 2008

5. Langkah-langkah 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala 2 (ibu


mempunyai keinginan untuk meneran)

 Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada


rektum dan/atau vaginanya, perineum menonjol vulva
vagina dan sfingter anal membuka.
MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
2. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat – obat esensial
siap digunakan.mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam
partus set
3. Menggenakan baju penutup atau celemek plastik yang
bersih.
4. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku,
mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu
kali pakai/pribadi yang bersih,
5. Memakai satu sarung dengan DTT atau steril,
6. Mengisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik
( dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi
atau steril) dan meletakkan kembali di partus set,

MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAN JANIN


7. Membersihkan vulva dan perinium,menyekanya dengan
hati hati dari depan ke belakang dengan menggunakan
kapas atau kassa yang sudah dibasahi air DTT,
8. Dengan menggunakan tehnik antiseptik,melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan
serviks sudah lengkap,bila selaput ketuban belum
pecah,sedangkan pembukaan sudah lengkap,lakukan
amniotomi,
9. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara
mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kotor kedalam larutan klorin 0,5 % dan kemudian
melepaskannya dalam keadaan terbalik serta
merendamnya didalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit.mencuci kedua tangan,
10. Memeriksa DJJ ( Detak jantung janin )setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas
normal (120-160)x/menit. Mendokumentasikan hasil-hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian
serta lainya pada partograf,

MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK PROSES


MENERAN
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, membantu ibu berada dalam posisi yang
nyaman sesuai keinginanya. Menunggu ibu mempunyai
keinginan meneran. Melanjutkan pemantauan kesehatan
dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman
persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-
temuan. Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana
mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada
ibu saat ibu mulai meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran (pada saat his,bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman ,
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuat untuk meneran:membimbing ibu
untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk
meneran. Mendukung dan memberi semangat atas usaha
ibu untuk meneran,
14. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai
pilihanya (tidak meminta ibu berbaring terlentang ),
menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi
semangat pada ibu.menganjurkan asupan cairan peroral.
menilai DJJ setiap lima menit
 Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan
terjadi segera dalam waktu120 menit (2jam) meneran
 untuk ibu primipara atau 60 /menit (1 jam )
 untuk ibu multipara,merujuk segera.jika ibu tidak
mempunyai keinginan meneran menganjurkan ibu
untuk berjalan,berjongkok atau mengambil posisi yang
aman jika ibu belum ingin meneran dalam
PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
15. Meletakkan handuk bersih ( untuk mengeringkan bayi )
diperut ibu,jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm.
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah
bokong ibu,
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan,
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan,
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6
cm,setelah itu kita melakukan perasat stenan ( perasat
untuk melindungi perineum dengan satu tangan,dibawah
kain bersih dan kering,ibu jari pada salah satu sisi
perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan
yang lain pada belakang kepala bayi.Tahan belakang
kepala bayi agar posisi tetap fleksi pada saat keluar secara
bertahap melewati introitus dan perineum,
20. Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi
dengan kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali
pusat pada leher janin,

2
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran
paksi luar secara spontan,
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang
secara biparietal. menganjurkan kepada ibu untuk
meneran saat kontraksi dengan lembut gerakan kepala
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas
dan distal untuk melahirkan bahu belakang,
23. Setelah bahu lahir,geser tangan bawah kearah perineum
ibu untuk menyanggah kepala,lengan dan siku sebelah
bawah.Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang tangan dan siku sebelah atas,
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk
memegang tungkai bawah janin untuk memegang tungkai
bawah(selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua
lutut janin)
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25. Melakukan penilaian selintas :
 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa
kesulitan?

 .Apakah bayi bergerak aktif?

26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala dan


bagian tubuh lainya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks.ganti handuk basah dengan
handuk kering.membiarkan bayi diatas perut ibu,
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus,
28. Memberitahu ibu akan segera disuntik,
29. Dalam wakti 1 menit setelah bayi baru lahir,suntikan
oksitosin 10 unit im di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin),
30. Setelah 2 menit pasca persalinan,jepit tali pusat dengan
klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.Mendorong isi tali
pusat kearah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada
2 cm distal dari klem peertama,
31. Pemotongan dan pengikat tali pusat

 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah


dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan
pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut

 Ikat tali pusat dengan benang DTT/steril ada pada


satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang tersebut
dan tali pusat dengan simpul kunci pada sisi
lainnya

 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang


telah disediakan

32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit


ibu – bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi
menempel di dada ibunya. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
putting susu atau aerola mamae ibu
 Selimuti ibu – bayi dengan kain kering dan hangat,
pasang topi di kepala bayi,
 Biarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di
3
dada ibu paling sedikit 1 jam,
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyusui dini dalam waktu 30 – 60 menit.
Menyusu untuk pertama kali akan berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara

·    Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam


walaupun bayi sudah berhasil menyusui.

PENATALAKSANAN AKTIF KALA III

33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari


vulva,
34. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu,ditepi
atas simfisis untuk mendeteksi.tangan lain menegangkan
tali pusat,
35. Setelah uterus berkontraksi,menegangkan tali pusat
dengan tangan kanan,sementara tangan kiri menekan
uetrus dengan hati-hati kearah dorsokranial.jika plasenta
tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan penegangan tali
pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya
dan mengulangi prosedur

 Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu,


suami atau anggota keluarga untuk melakukan
stimulating putting susu

MENGELUARKAN PLASENTA

36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus


kea rah dorsal ternyata diikuti dengan pergeseran tali
pusat kea rah distal maka lanjutkan dorongan kea rah
cranial hingga plasenta dapat dilahirkan

 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya


ditegangkan (jangan ditarik secara kuat terutama
jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan sumbu
jalan lahir (kearah bawah-sejajar lantai-atas)

 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem


hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan
lahirkan plasenta

  Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit


menegangkan tali pusat :

1. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM

2. Lakukan kateterisasi (gunakan teknik aseptic)


jika kandung kemih penuh

3. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan

4. Ulangi tekanan dorso cranial dan penegangan


talu pusat 15 menit berikutnya

5. Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak


bayi lahir atau terjadi perdarahan maka

4
segera lakukan tindakan plesenta manual

37. Setelah plasenta tampak pada vulva,teruskan melahirkan


plasenta dengan hati-hati.bila perlu (terasa ada
tahanan),pegang plasenta dengan kedua tangan dan
lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran
plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban,
38. Segera setelah plasenta lahir,melakukan masase pada
fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmaer
4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik ( fundus
teraba keras ).

MENILAI PERDARAHAN
39. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiedon
dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan masukkan
kedalam kantong plastik yang tersedia.
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum.Melakukan penjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan

MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN


41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam,
42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan
cairan tubuh, lepaskan secara terbalik dan rendam sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, keringkan
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih
dan keringSetelah satu jam,lakukan
penimbangan/pengukuran bayi,beri salep mata dan
injeksi vitamin K 1 mg IM dipaha kiri anterolateral,
43. Pastikan kandung kemih kosong,
44. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus
dan menilai kontraksi.

EVALUASI
45. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
46. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih
setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan
dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan,
47. memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik.

KEBERSIHAN DAN KEAMANAN


48. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5 % untuk dekontaminasi (10 menit).cuci dan
bilas peralatan setelah di dekontaminasi,
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat
sampah yang sesuai,
50. Membersihkan ibu dengan menggunakan air
DTT.membersihkan sisa cairan ketuban,lendir dan
darah.Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering,
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga
untuk membantu apabila ibu ingin minum,
52. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5 %,
53. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin
0,5%.melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik
5
dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5 %,
54. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
55. Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik   bayi,
56. Dalam satu jam pertama, beri salep/tetes mata profilaksis
infeksi, vitamin K₁ 1 mg IM dipaha kiri bawah lateral,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernapasan bayi
(normal 40-60 kali/menit) dan temperature tubuh (normal
36,5 – 37,5⁰C) setiap 15 menit,
57. Setelah satu jam pemberian vitamin K₁ berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B dipaha kanan bawah lateral.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-
waktu dapat disusukan,
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit,
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan dengan tissue atau handuk pribadi
yang bersih dan kering

PENDOKUMENTASIAN
60. Melengkapi partograf.

6
6. Bagan Alir
Amati Tanda pasti gejala kala II doran teknus perjol vulka

Pastikan perlengkapan bahan dan obat – obat esensial


siap digunakan

Gunakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih

Lepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku,


mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu
kali pakai/pribadi yang bersih

Pakai satu sarung dengan DTT atau steril

Hisap oksitosin 10 unit kedalam tabung suntik

Bersihkan vulva dan perinium,menyekanya dengan hati


hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas
atau kassa yang sudah dibasahi air DTT

Gunakan tehnik antiseptik, lakukan pemeriksaan dalam


untuk memastikan pembukaan lengkap

Dekontaminasi sarung tangan

Periksa DJJ

Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap

Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu


untuk meneran

Lakukan pimpinan meneran

Rujuk
Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman

Letakkan handuk bersih diperut ibu

7
Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah
bokong ibu
7. Unit Terkait 1. Rawat Inap
2. Ruang Bersalin

8. Dokumen Terkait 1. 1. Buku pencatatan


2. 2. Buku pelaporan
3. Rekam medis
9. Rekam Historis No Yang diubah Isi Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai