Anda di halaman 1dari 92

INDIKATOR NASIONAL MUTU

PUSKESMAS DAN PELAPORAN


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS

Rapat Koordinasi Program Pelayanan Kesehatan Primer Provinsi Jawa Timur Tahun 2022
Surabaya, 30-31 Maret 2022
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN SISTEM KESEHATAN

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan


Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi Masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan Terlaksananya Pelaporan Insiden Keselamatan
Kesehatan Di Fasyankes Pasien
INTERVENSI 13 INDIKATOR DI RS
PENINGKATAN 6 INDIKATOR DI Puskesmas
MUTU 7 INDIKATOR DI LABKES

FKTP 7 INDIKATOR DI UTD

4 INDIKATOR DI KLINIK

REGISTRASI & 4 INDIKATOR DI TPMD


LISENSI
PELAPORAN
INDIKATOR
IKP
MUTU
FASYANKES

Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN PRIMER
SAAT INI SUDAH TERAKREDITASI 9.153 PUSKESMAS DENGAN
TINGKAT KELULUSAN :
PARIPURNA : 239 (3%) ; UTAMA : 1669 (18 %) ; MADYA : 5068 (55 %) ; DASAR : 2177 (24 %)
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI FKTP

TREND PUSKESMAS TERAKREDITASI


12000
10203 10203
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA DALAM
9754 9767 9825 9993 10137
10000
9153 9153 9153
MELAKUKAN PEMBINAAN MUTU DAN
8000

6000
7518
1 AKREDITASI MELALUI PEMBENTUKAN TPCB
4000 4223

2000
1484
0 100
MELAKUKAN TRANSFORMASI
2015 2016

JUMLAH PUSKESMAS
2017 2018 2019

JUMLAH PUSKESMAS TERAKREDITASI


2020 2021
2 PENYELENGGARAAN AKREDITASI FKTP
Sumber Data: Dit MAY , Des 2021)

TINGKAT CAPAIAN SKOR AKREDITASI PUSKESMAS


3 PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA MUTU
DI FKTP
P A R I P U R N A
≥ 80% PELAPORAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
3,23% 2,95% 4
G 7,73%
7,14%
DAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
10,41%
10,92% 77,05%
33,85%
76,77%
34,65% 72,86% BAB 1
A 35,86%
72,27% BAB 2

5
BAB 5
69,59% TATA KELOLA
69,08%
BAB 7
BAB 4 MANAJEMEN SEBAGAI INSTITUSI PENERAPAN PPI DI FKTP
46,15%
P BAB 8 TATA KELOLA
45,35% MANAJEMEN PROGRAM UKM
BAB 3
44,14%
BAB 6
TATA KELOLA
BAB 9
MANAJEMEN PROGRAM UKP

NILAI TERENDAH PADA MANAJEMEN MUTU & RISIKO


TATA KELOLA NILAI TERTINGGI PADA MANAJMEN SEBAGAI INSTITUSI
MANAJEMEN MUTU DAN 15 puskesmas responden survei berasal dari Sumut, Bengkulu,
RISIKO Jateng, DIY, Banten, Bali , Kalteng, Kaltim, Maluku Utara, DKI
PERLU PENGUATAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS
INDIKATOR NASIONAL MUTU
PUSKESMAS
OUTLINE
1. Pendahuluan.
2. Profil Indikator.
3. INM Kepatuhan Kebersihan Tangan.
4. INM Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri.
5. INM Kepatuhan Identifikasi Pasien.
6. INM Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus
Sensitif Obat.
7. INM Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai
Standar.
8. INM Kepuasan Pasien.
PROPORSI PUSKESMAS YANG TELAH MELAPORKAN INM PUSKESMAS
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR
100%
100% 100% 100%100%
97% 97%
90% 92% 91% 90%
85% 85% 87%
80% 83% 83%
80% 78%
77%
70% 75%

65% 67%
60% 63%
56%
50% 52% 53%
48% 50% 50%
46% 45% 45%
40% 44%

30% 32% 32%


20% 22% 20%
10% 15%
13%
0%
N O K G R RI G G R GI O O O N O O G K N N I O N N IK N G 0% N P RI R G O N O N A U
ITA OG ALE UN LITA EDI LAN JAN BE AN OS ND GG RUA ARJ ERT BAN NJU DIU ETA GAW OR UBA GA RES ALA PAN ASA ENE EDI LITA LAN GG RUA ERT DIU BAY BAT
C R G G B K A A JEM W OW BO LIN U O K M GA A AG N EG T ON G GK M EK M K B A LIN U K A A
PA NO NG GA M UM Y U D U O AS SID JO JO N M M N M N SA M SU TA TA M O AS JO M UR OTA
E N T B P O O O A S K
PO TR LU L AN BON SI RO M O J LA BA PA KO KO OTA ROB TA P M OT TA
TU B P B K P O TA K KO
O TA K KO
K

Sudah Melaporkan INM Belum Melaporkan INM 635 (65%) dari 971 Puskesmas
di Provinsi Jawa Timur sudah
Sumber: Aplikasi Laporan INM Puskesmas, 21 Maret 2022 pukul 12.00 WIB melaporkan INM Tahun 2022
INDIKATOR NASIONAL MUTU

Z
INDIKATOR
MUTU

INDIKATOR INDIKATOR
MANDATORI NON
MANDATORI

INDIKATOR NASIONAL INDIKATOR MUTU INDIKATOR MUTU DI


MUTU PRIORITAS FKTP MASING2 PELAYANAN

INDIKATOR INI DISESUAIKAN


• DISUSUN BERDASARKAN DENGAN KONDISI DI MASING2
 PUSKESMAS PRIORITAS MASALAH YANG FASYANKES PRIMER DAN SD
 TPMD DITEMUI DI FKTP YANG TERSEDIA.
 KLINIK • DI PUSKESMAS DISEBUT
 RS CONTOH
IMPP (INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS ADALAH
PRIORITAS PUSKESMAS) INDIKATOR MUTU PELAYANAN
FARMASI.
PROFIL Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa menyebutkan
satuan pengukuran.
INDIKATOR Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data, analisis
situasi.
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu
(timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated).
2. Setiap indicator mewakili 1 atau 3 dimensi mutu.
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu

Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk
menghindari kerancuan
PRO
INDI FIL Jenis Indikator Input: untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk
KATO memberikan pelayanan.
R Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana
pelaksanaan pekerjaanya.
Output: untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan waktu.
Numerator (pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu

Denominator (penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


PROFIL Kriteria Inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditentukan.
Eksklusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
INDIKATOR pengukuran.
Formulasi Rumus untuk menghasilkan nilai indikator

Metode Pengumpulan Data Observasional (Retrospektif, Prospektif), Survei

Sumber Data Asal data yang diukur, contoh rekam medis dan formular observasi
Jenis sumber data ; Data Primer dan Data Sekunder
Instrumen Pengumpulan Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data
PRO
INDI FIL Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi representatif.
KATO Menyesuaikan kaidah statistik.
R
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum: Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya tiap
bulan.
Penyajian Data Cara menampilkan data, Contoh; tabel, runchart, grafik.

Periode Analisis dan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data ,
Pelaporan Data contoh: setiap bulan dan setiap triwulan.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target
yang ditetapkan.
01 INM
KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN

12
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
KEBERSIHAN TANGAN TUJUAN
 Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir Mengukur kepatuhan pemberi
bila tangan tampak kotor atau terkena cairan layanan kesehatan sebagai
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol- dasar untuk memperbaiki dan
based handrubs) dengan kandungan alkohol 60- meningkatkan kepatuhan agar
80% bila tangan tidak tampak kotor . dapat menjamin keselamatan
 Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar petugas dan pasien/pengguna
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan layanan dengan cara
langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi mengurangi risiko infeksi yang
WHO terkait pelayanan kesehatan
 Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan
tangan dilakukan pada saat tertentu sebagai
upaya untuk menghentikan penularan mikroba
selama perawatan
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
•KEBERSIHAN TANGAN DILAKUKAN OLEH SEMUA PETUGAS PEMBERI PELAYANAN
01 •PEMBERI PELAYANAN TERDIRI DARI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN

• PENILAIAN KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN DILAKUKAN OLEH


OBSERVER
• OBSERVER ADALAH ORANG YANG MELAKUKAN OBSERVASI ATAU
PENILAIAN KEPATUHAN DENGAN METODE DAN TOOL YANG TELAH
DITENTUKAN
02 • OBSERVER DITETAPKAN OLEH PUSKESMAS, DISARANKAN MEREKA YANG
MEMAHAMI TENTANG PPI.
03 • PERIODE OBSERVASI ADALAH PERIODE DI ANTARA INDIKASI DI MANA
TANGAN TERPAPAR KUMAN
• JUMLAH PEMBERI PELAYANAN YANG DIOBSERVASI ADALAH JUMLAH
PEMBERI PELAYANAN YANG DIOBSERVASI DALAM SATU PERIODE
OBSERVASI
• SESI ADALAH WAKTU YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN
OBSERVASI MAKSIMAL 20 MENIT (RERATA 10 MENIT)
• MEKANISME PEMILIHAN DAN BERAPA ORANG YANG DITETAPKAN SEBAGAI
OBSERVER DITETAPKAN OLEH PUSKESMAS
• PENILAIAN KEPATUHAN KKT DILAKUKAN SETIAP BULAN
03 • YANG DILIHAT ADALAH “JUMLAH PELUANG” KKT, DENGAN JUMLAH MINIMAL 200
PELUANG SETIAP BULAN
• PELUANG ADALAH PERIODE DI ANTARA INDIKASI DI MANA TANGAN TERPAPAR
KUMAN SETELAH MENYENTUH PERMUKAAN (LINGKUNGAN ATAU PASIEN) ATAU
TANGAN MENYENTUH ZAT YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)

• Penilaian pengamatan KKT dilakukan di setiap ruang pelayanan


• Mekanisme pemilihan petugas ditetapkan oleh Puskesmas, fokus pada “jumlah
peluang” KKT
• Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak boleh lebih
dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan

Kepatuhan kebersihan tangan dilakukan dengan 5 Indikasi (five moment)


kebersihan tangan
• Sebelum kontak dengan pasien
• Sesudah kontak dengan pasien
• Sebelum melakukan prosedur aseptik
• Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
• Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN
TANGAN
TARGET : ≥ 85%
FORMULA KRITERIA
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan INKLUSI
x 100 %
Seluruh peluang yang dimiliki oleh tenaga medis dan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya tenaga kesehatan terindikasi harus melakukan kebersihan
dilakukan dalam periode observasi tangan  

EKSLUSI
TIDAK ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA
OBSERVASI MINIMAL 200 PELUANG
FORMULIR KEPATUHAN KEBERSIHAN
SUMBER DATA TANGAN
CARA PENGAMBILAN DATA
HASIL OBSERVASI
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
SIMULASI
INDIKASI & PELUANG
KEBERSIHAN
TANGAN
AUDIT HAND HYGIENE
Hand Hygiene yang OPTIMAL

POINT-OF-CARE

Point-of-care – adalah tempat dimana 3 elemen terjadi bersama: pasien, petugas kesehatan,
dan perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien)
AREA PERAWATAN

ZONA PASIEN
Lokasi kritis
dengan risiko
infeksi pada
pasien

Lokasi kritis
dengan risiko
pajanan cairan
tubuh
5 MOMENT/KESEMPATAN KEBERSIHAN TANGAN
HH segera sebelum menyentuh bagian
tubuh pasien yang berisiko infeksi.
Dilakukan setelah kontak dengan area
perawatan dan zona pasien (termasuk
pasien dan lingkungannya), dan prosedur
HH segera saat mendekati pasien, lain yang kontak langsung maupun tidak
sebelum menyentuh pasien, langsung dengan membrane mucosa, kulit
dilakukan di antara kontak dengan non intak atau alat invasif.
area perawatan dan kontak
dengan pasien.
setelah menyentuh pasien,
sebelum menyentuh
lingkungan di area
perawatan.

HH segera setelah menyentuh


cairan tubuh (dan setelah
melepas sarung tangan).

setelah menyentuh objek apapun atau furniture di


sekitar pasien (tanpa menyentuh pasien)
sebelum menyentuh objek di area perawatan.
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Puskesmas X

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan 8 action


X 100% SALAH -------------------- x 100 % = 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
8 opportunity
dilakukan dalam periode observasi

A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien pasien pasien

5 action
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
5 opportunity
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Puskesmas X SALAH
9 Action
-------------------- x 100 % = 100%
9 opportunity
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
X 100% 6 Action
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
6 opportunity

Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien

A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien pasien
Dokter menulis
hasil visite ke-4
pasien pada status
pasien
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Puskesmas X SALAH 11 Action
-------------------- x 100 % = 100%
11 opportunity
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
X 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
7 Action
dilakukan dalam periode observasi
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
7 opportunity

Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien

A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien, dilanjutkan pasien
dengan
Dokter menulis
membersihkan pus
hasil visite ke-4
pada bekas luka
pasien pada status
jahitan
pasien
Observation Form

Detailed
instructions
are available
on the back
of the form,
to be
consulted
during
observation
The grid of the Observation Form
 Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1 orang
yang diobservasi
 Lakukan observasi pada petugas yang kontak
langsung dengan pasien
 Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas dalam
waktu bersamaan.
 KODE : diisi oleh petugas entry data
 WAKTU OBSERVASI : diisi waktu memulai observasi
di ruangan terpilih, sampai dengan waktu selesai
melakukan observasi (10-20 menit )
 

 

 


 

 





02 INM
KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD

27
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD

APD
TUJUAN
 Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
• Mengukur kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan petugas Puskesmas dalam
tindakan yang memungkinkan tubuh atau menggunakan APD.
membran mukosa terkena atau terpercik darah • Menjamin keselamatan
atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya petugas dan pengguna
berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, layanan dengan cara
droplet dan airborne mengurangi risiko infeksi
 Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian terhadap petugas dalam menggunakan
APD sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan pada periode
observasi
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

PENILAIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN


APD
Adalah penilaian terhadap petugas dalam
menggunakan APD sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan pada periode
observasi .

SASARAN
Adalah petugas.

PETUGAS
Adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan
APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan, perawat,
petugas laboratorium .

PERIODE OBSERVASI
Adalah waktu yang ditentukan sebagai periode yang
ditetapkan dalam proses observasi penilaian
kepatuhan
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
FORMULA KRITERIA
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai Indikasi INKLUSI
dalam periode observasi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
x 100 %
Jumlah seluru petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam
EKSLUSI
peroode observasi
TIDAK ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA • TOTAL SAMPEL (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30)
• RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30)
OBSERVASI FORMULIR KEPATUHAN PENGGUNAAN
SUMBER DATA APD
HASIL OBSERVASI CARA PENGAMBILAN DATA
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
03 INM
IDENTIFIKASI PASIEN

31
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

IDENTIFIKASI PASIEN
TUJUAN
• Identifikasi pasien secara benar
adalah proses identifikasi yang Mengukur kepatuhan
dilakukan pemberi pelayanan pemberi pelayanan untuk
dengan menggunakan minimal melakukan identifikasi
dua penanda identitas seperti: pasien dalam melakukan
nama lengkap, tanggal lahir, tindakan pelayanan
nomor rekam medik, NIK sesuai
dengan yang ditetapkan di
Puskesmas.
• Identifikasi dilakukan dengan
cara visual (melihat) dan atau
verbal (lisan).
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN

CARA MELAKUKAN IDENTIFIKASI


TARGET Adalah cara visual (melihat) dan atau verbal
100%
(lisan)

SASARAN
IDENTIFIKASI PASIEN MELALUI TINDAKAN
Petugas
INTERVENSI
• Pemberian pengobatan : pemberian obat,
PEMBERI PELAYANAN pemberian cairan intravena.
Adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan • Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA • Prosedur diagnostik: pengambilan sampel
BENAR
Adalah proses identifikasi yang dilakukan IDENTIFIKASI PASIEN DIANGGAP
pemberi pelayanan dengan menggunakan BENAR JIKA
minimal dua penanda identitas seperti: nama pemberi pelayanan melakukan identifikasi seluruh
lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK tindakan intervensi yang dilakukan dengan benar
sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
FORMULA KRITERIA
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien. secara INKLUSI
benar dalam periode observasi Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
x 100 %
observasi kesehatan

EKSLUSI
TIDAK ADA

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA • BESAR SAMPEL DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH
OBSERVASI PETUGAS YANG MELAKUKAN PROSES IDENTIFIKASI
FORMULIR KEPATUHAN IDENTIFIKASI • TOTAL SAMPEL (APABILA JUMLAH POPULASI ≤ 30)
SUMBER DATA PASIEN • RUMUS SLOVIN (APABILA JUMLAH POPULASI > 30)
HASIL OBSERVASI
CARA PENGAMBILAN DATA
NON PROBABILITY SAMPLING –
CONSECUTIVE SAMPLING

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
INM

04 KEBERHASILAN
PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF
OBAT

35
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT

TB SO TUJUAN
• TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita
TB yang berdasarkan hasil pemeriksaan Untuk mengetahui jumlah
bakteriologis atau Tes Cepat Molekuler keberhasilan pengobatan
(TCM) menunjukkan hasil masih sensitif pasien TB semua kasus
terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) sensitif obat dan mengurangi
lini 1 (pertama). angka penularan penyakit TB
• OAT lini 1 adalah obat anti tuberculosis
yang terdiri dari Isoniazid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z),
Etambutol (E) dan Streptomisin (S).
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF
OBAT
SEMBUH
TARGET Adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
90% bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan
menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan
TB SENSITIF OBAT (SO) sebelumnya
Adalah penderita TB yang berdasarkan hasil
pemeriksaan uji kepekaan atau Tes Cepat Molekuler
(TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap Obat
Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama). UPAYA PENINGKATAN MUTU
KEBERHASILAN PENGOBATAN TB
• Pemeriksaan dahak
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB • Pemberian KIE
• Pemberian regimen &
Adalah angka yang menunjukkan persentase semua dosis obat
pasien TB yang sembuh di antara semua pasien TB
• Pemantauan kemajuan
yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi
waktu pengobatan TB pengobatan & efek samping
obat
• Pencatatan rekam medis
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT

FORMULA KRITERIA
Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh & pengobatan lengkap pada INKLUSI EKSKLUSI
tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas SEMUA PASIEN TB SO YANG 1. PASIEN TB PINDAHAN YANG TIDAK
x 100 % DINYATAKAN SEMBUH DAN DILENGKAPI DENGAN TB.09 DAN
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di wilayah kerja HASIL PENGOBATAN PASIEN TB
MENJALANI PENGOBATAN SECARA
Puskesmas PINDAHAN DENGAN TB.10
LENGKAP DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADA TAHUN 2. PASIEN TB DENGAN HASIL POSITIF
BERJALAN. PADA BULAN KE 5 ATAU BULAN KE 6
3. PASIEN TB MENINGGAL SEBELUM
BERAKHIR MASA PENGOBATAN

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA TOTAL SAMPEL (bridging dengan SITB)
OBSERVASI
FORMULIR TB/SITB
SUMBER DATA
HASIL OBSERVASI CARA PENGAMBILAN DATA
TOTAL SAMPEL

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
INM

05 IBU
MENDAPATKAN
HAMIL

PELAYANAN ANC SESUAI


STANDAR

39
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
 PERMENKES 21 TH. 2021
 JIKA IBU HAMIL MENDAPATKAN
TUJUAN
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR, MAKA • MENDORONG PENURUNAN
RISIKO PADA KEHAMILAN DAPAT SEJAK ANGKA KEMATIAN IBU DI
AWAL DIKETAHUI DAN DILAKUKAN TATA INDONESIA
LAKSANA, SEHINGGA FAKTOR RISIKO • MENDAPATKAN GAMBARAN
DAPAT DIKURANGI AGAR TIDAK TERJADI
KOMPLIKASI PELAYANAN ANC YANG SESUAI
 ANC SANGAT PENTING DILAKUKAN STANDAR
UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP BAIK
BAGI IBU MAUPUN BAYI SERTA BAYI
DAPAT LAHIR SEHAT, BERKUALITAS DAN
TERCEGAH DARI RISIKO STUNTING
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
TARGET STANDAR KUALITAS
100% Adalah pelayanan antenatal yang memenuhi 10T
1. Tiimbang BB & TB 6. Imunisasi TT
IBU HAMIL YG MENDAPATKAN PELAYANAN ANS 2. Ukur TD 7. Pemberian Tab. FE
SESUAI STANDAR 3. Ukur LILA 8. Pemerksanaan Lab
Adalah ibu hamil yang telah bersalin serta yang 4. Ukur TFU 9. Tata laksana
mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan 5. Tentukan presentasi 10. Temu wicara/konseling
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode janin dan denyut
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun jantung bayi
berjalan ).

STANDAR KUANTITAS
Adalah kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K4) WAKTU PEMERIKSAAN 10T
terdiri dari:
a) 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu) Mengikuti daftar pemeriksaan ANC sesuai ketentuan
yang berlaku )
b) 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu)
c) 3 kali pada trimester ke-3 ( >24 minggu sampai
kelahirannya)
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
FORMULA KRITERIA
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar di INKLUSI EKSKLUSI
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan SELURUH IBU HAMIL YANG 1. IBU HAMIL DENGAN K1 BUKAN DI TRIMESTER
x 100 % TELAH BERSALIN DI WILAYAH 1
Jumlah semua hamil yang telah bersalin yang mendapatkan pelayanan ANC KERJA PUSKESMAS PADA 2. IBU HAMIL YANG PINDAH DOMISILI (DROP
di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan TAHUN BERJALAN OUT)
3. IBU HAMIL YANG TIDAK MENYELESAIKAN
MASA KEHAMILAN (ABORTUS)
4. IBU HAMIL PINDAHAN YANG TIDAK MEMILIKI
CATATAN RIWAYAT KEHAMILAN LENGKAP
5. IBU HAMIL MENINGGAL SEBELUM BERSALIN
6. IBU HAMIL YANG BERSALIN SEBELUM
MENYELESAIKAN K4 (PREMATURE

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA TOTAL SAMPEL (BRIDGING DENGAN E-KOHORT)
OBSERVASIONAL RETROSPEKTIF
DATA SEKUNDER
SUMBER DATA
• KOHORT IBU, KARTU IBU, PWS KIA, BUKU CARA PENGAMBILAN DATA
REGISTER IBU TOTAL SAMPEL
• E-KOHORT (saat ini proses bridging)

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
BULANAN BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
INM
06 KEPUASAN
PASIEN

43
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPUASAN PASIEN

LATAR BELAKANG
REGULASI TERKAIT KEPUASAN TUJUAN
 DALAM PEMBERIAN MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN
PELAYANAN, PUSKESMAS HARUS MASYARAKAT SEBAGAI DASAR
MEMPERHATIKAN KEPUASAN UPAYA-UPAYA PENINGKATAN MUTU
PASIEN DAN TERSELENGGARANYA
PELAYANAN DI SEMUA UNIT YANG
MAMPU MEMBERIKAN KEPUASAN
PASIEN.
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPUASAN PASIEN

TARGET BESARAN SAMPEL


≥ 76,61% ditentukan dengan menggunakan sampel dari
Krejcie dan Morgan

SURVEI KEPUASAN PASIEN


KEPUASAN PASIEN
Adalah kegiatan pengukuran secara
Adalah hasil pendapat dan penilaian pasien
komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan kepada pasien

RESPONDEN UNSUR SURVEI KEPUASAN PASIEN


Adalah pasien yang pada saat survei sedang berada 1. Persyaratan 6. Kompetensi Pelaksana.
di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah 2. Sistem, Mekanisme, & 7. Perilaku Pelaksana.
menerima pelayanan Prosedur. 8. Penanganan
3. Waktu Penyelesaian. Pengaduan, Saran dan
4. Biaya/Tarif. Masukan
5. Produk Spesifikasi Jenis 9. Sarana & prasaran
Pelayanan
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPUASAN PASIEN
FORMULA KRITERIA
EKSKLUSI
Total nilai persepsi seluruh respondes INKLUSI
x 100 % SELURUH PASIEN PASIEN YANG TIDAK KOMPETEN DALAM
Total seluruh unsur yang terisi dari seluruh responden MENGISI KUESIONER DAN/ATAU TIDAK
ADA KELUARGA YANG MENDAMPINGI .

METODE PENGUMPULAN DATA INSTRUMEN PENGAMBILAN BESAR SAMPEL


DATA SESUAI TABEL SAMPEL KREJCIE DAN MORGAN
SURVEI
KUESIONER
SUMBER DATA
HASIL SURVEI CARA PENGAMBILAN DATA
Stratified Random Sampling

PERIODE PENGUMPULAN PERIODE ANALISIS & PENYAJIAN DATA


DATA PELAPORAN DATA
• TABEL ATAU
SEMESTERAN SEMESTERAN, TAHUNAN • RUN CHRAT
PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS
OUTLINE
1. Pendahuluan.
2. Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Laporan IKP
Puskesmas.
3. Aplikasi Laporan IKP Puskesmas:
 Tingkatan Pengguna: Puskesmas.
 Tingkatan Pengguna: Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota.
 Tingkatan Pengguna: Dinas Kesehatan Daerah Provinsi.
4. Penutup.
FORM LAPORAN
PENDAHULUAN
IKP BAGIAN
PERTAMA
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) DI PUSKESMAS
o Penggunaan Laporan
Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
mulai 1 Januari 2022.
Diharapkan seluruh
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan mengirimkan
laporan IKP, baik ada
ataupun nihil secara
periodik pada tiap akhir
bulan berjalan.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan o Laporan IKP dilakukan


nomor HK.02.02/I/4254/2021 tanggal 30 November 2021 melalui aplikasi e-report
tentang Penggunaan Aplikasi Laporan Insiden melalui alamat
Keselamatan Pasien, Rumah Sakit, Laboratorium http://mutufasyankes.kem
Kesehatan dan Unit Transfusi Darah. kes.go.id kepada KNKP.

o Dinas Kesehatan Daerah


Provinsi dan
Kabupaten/Kota
diharapkan dapat
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap e-
report di masing-masing
wilayah kerjanya.
KESELAMATAN PASIEN

 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan


Pasien, pasal 1:

Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi

Asesmen Risiko

Identifikasi dan Pengelolaan Risiko Pasien

Pelaporan dan Analisis Insiden

Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya

Implementasi solusi

untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang


disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
PELAPORAN IKP

7 Langkah Menuju
Keselamatan Pasien,
di antaranya:

Mengembangkan
sistem pelaporan
Memastikan staf fasilitas
pelayanan kesehatan mudah ► Setiap fasilitas pelayanan
untuk melaporkan insiden kesehatan harus melakukan
secara internal (lokal) maupun pelaporan insiden kepada KNKP
(Permenkes nomor 11 tahun 2017
eksternal (nasional) pasal 19 ayat 1).
PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN
1. Bangun sistem dan proses untuk
mengelola risiko
2. Identifikasi kemungkinan terjadinya
kesalahan
3. Sistem manajemen risiko 
a. Mengelola insiden secara
efektif
b. Mencegah kejadian terulang
kembali

KESELAMATAN PASIEN merupakan komponen kunci manajemen risiko dan harus diintegrasikan dengan
keselamatan staf, manajemen komplain, penanganan litigasi dan klaim, serta risiko keuangan dan lingkungan
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS

KEPALA TATA USAHA

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG


PENANGGUNG
UKM ESENSIAL DAN JAWAB UKP, JARINGAN PELAYANAN JAWAB BANGUNAN, PENANGGUNG
JAWAB UKM
KEPERAWATAN KESEHATAN KEFARMASIAN DAN PUSKESMAS DAN PRASARANA DAN JAWAB MUTU
PENGEMBANGAN
MASYARAKAT LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS PERALATAN

TIM MUTU
PUSKESMAS

TIM MUTU PUSKESMAS

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR
KESELAMATAN MANAJEMEN MUTU KMP,
PPI AUDIT INTERNAL K3
PASIEN RISIKO UKM, DAN UKPP
PELAPORAN IKP

Tugas Tim Keselamatan


Pasien, di antaranya:
• Melakukan pencatatan, pelaporan
insiden, analisis insiden termasuk
melakukan RCA, dan mengembangkan
solusi untuk meningkatkan
Keselamatan Pasien

• Mengirim laporan insiden secara


kontinyu melalui e-reporting sesuai
dengan pedoman pelaporan insiden
PERHATIAN DALAM PELAPORAN IKP

Harus dijamin Anonim


keamanannya (tanpa identitas)

Tidak mudah
diakses oleh
Bersifat rahasia orang yang tidak
berhak

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, pasal 19 ayat (4)
PEMBINAAN & PENGAWASAN
 Dalam pasal 33 Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
dinyatakan bahwa:

Menteri, Pemerintah Daerah


Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota secara berjenjang
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap kegiatan
Keselamatan Pasien di fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai tugas
dan fungsi masing-masing

 Pembinaan terpadu terhadap


kegiatan keselamatan pasien di untuk peningkatan mutu
Puskesmas oleh dinas pelayanan kesehatan dan
kesehatan kab/kota dilakukan
oleh TPCB. Keselamatan Pasien
PEMBINAAN TERPADU OLEH TPCB
 Salah satu tujuan pembinaan langsung adalah:
 Memfasilitasi Puskesmas dalam membuat pelaporan IKP.

 INSTRUMEN PEMBINAAN TERPADU PUSKESMAS OLEH DINAS KESEHATAN

V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

No. ELEMEN PENILAIAN KRITERIA SKORING NILAI SELF HASIL


ASSESSMENT VALIDASI
5. Ada pelaporan insiden • Pelaporan • Memenuhi
keselamatan pasien harus tepat semua kriteria
waktu. (nilai 10).
• Semua kasus • Laporan tepat
dilaporkan. waktu, tetapi
kasus yang
dilaporkan 80-
<100% (nilai 5).
• Tidak ada
pelaporan (nilai
0).
PERAN KNKP DALAM PELAPORAN IKP
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/MENKES/
503/2020 tentang KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN

 Pengarah
 Ketua
 Sekretaris
KNKP melakukan pengkajian
 Sub Komite Pengelolaan
dan memberikan umpan balik
Pelaporan Insiden, Evaluasi dan
(feedback) berupa
Monev Implementasi
rekomendasi Keselamatan
 Sub Komite Kerja Sama Antar
Pasien dalam rangka
Lembaga dan Hubungan
mencegah berulangnya
Internasional
kejadian yang sama di
 Sub Komite Ilmiah, Diklat dan
fasilitas pelayanan kesehatan
Pengembangan
lain secara nasional
 Sub Komite Hukum dan Aspek
(Permenkes 11/2017 pasal 20)
Legal
 Sekretariat
KERANGKA KONSEP IMPLEMENTASI TKM DI PUSKESMAS

• PENGUMPULAN DATA • LAKUKAN PILOT


• TETAPKAN TUJUAN PROJECT
• IDENTIFIKASI AKAR PENYEBAB • DOKUMENTASIKAN
MASALAH HASIL UJI COBA
• RENCANAKAN PEMECAHAN MASALAH • LAKUKAN ANALISA
DATA

PRODUK
KOMITMEN
LAYANAN
KEPEMIMPINAN PLAN DO KESEHATAN
PENGORGANISASIAN YANG
BERMUTU
BUDAYA MUTU

ACT STUDY • ANALISA DATA


• BANDINGKAN HASIL UJI
• STANDARISASI UNTUK DIREPLIKASI JIKA COBA DENGAN TARGET
HASIL UJI COBA DITERIMA /TUJUAN UJI COBA
• JIKA HASIL UJI COBA DITOLAK MAKA • BUAT KESIMPULAN
KEMBALI KE PLAN UNTUK MEMBUAT • LAKUKAN PEMANTAUAN,
RENCANA PERBAIKAN YANG BARU PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN (AITM)
• PEMBELAJARAN (LESSON
LEARN)

OUTPUT

INPUT
PROSES
Pengumpulan Data Sumber Data
1 Laporan hasil pengukuran indikator mutu
Laporan hasil audit internal dan rapat tinjauan
2 manajemen

3 Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)


Hasil penilaian risiko
4
Hasil evaluasi diri pemenuhan standar yang telah
5 diacu

6 Rekapitulasi komplain dan keluhan


Hasil dan rekomendasi penjaminan mutu eksternal,
7 diantaranya akreditasi maupun mekanisme penilaian
eksternal lain
Tim Mutu Puskesmas melakukan kompilasi dan analisis terhadap data-data hasil dari
laporan sesuai dengan ketersediaan pada sistem yang berlaku di Puskesmas. Analisis
ditujukan untuk mengidentifikasi kesenjangan/gap terhadap pemenuhan target atau
kriteria ideal.
APLIKASI LAPORAN IKP PUSKESMAS

 DIREKTORAT MUTU
PELAYANAN KESEHATAN,
BAGIAN PROGRAM &
INFORMASI-SESDITJEN
PELAYANAN KESEHATAN,
KEMENTERIAN KESEHATAN;
DAN KNKP TELAH
MENGEMBANGKAN APLIKASI
LAPORAN IKP DI PUSKESMAS.

 APLIKASI INI MEMFASILITASI


PELAPORAN IKP EKSTERNAL
KE KNKP

15
HARAP DIBACA TERLEBIH
DAHULU DENGAN
SEKSAMA PETUNJUK
TEKNIS PENGGUNAAN
APLIKASI LAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS
SILAKAN DIIKUTI PENJELASAN TERKAIT
APLIKASI LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS melalui KANAL YOUTUBE:
MUTU AKREDITASI FKTP
► Sosialisasi Aplikasi Laporan IKP
Puskesmas
► Regional 2
► 24-25 September 2021

No. KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PESERTA


1. Pacitan Bubakan dr. Rini Endrawati
2. Ponorogo Kauman dr. Atikah Fitriyah
3. Trenggalek Suruh dr. Reza Suzana
4. Tulungagung Ngunut dr. Amrul Chasanah
5. Blitar Sutojayan drg. Desi Nur Arianan
6. Kediri Ngasem Laste Menanti, ST
7. Malang Tumpang dr. Titis Ari Respatilatsih
8. Lumajang Labruk Kidul Siswa Aini, Amd.Kep.
9. Jember Kaliwates drg. Ervina Handayani
10. Banyuwangi Gitik drg. Weny Andriyani
► Sosialisasi Aplikasi Laporan IKP
Puskesmas
► Regional 2
► 24-25 September 2021

No. KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PESERTA


11. Bondowoso Maesan dr. Yudia Candrawati
12. Situbondo Panarukan dr. Reny Wahyuningrum
13. Probolinggo Leces drg. Idwan Tunggal Sugiarto
14. Pasuruan Gempol dr. Sri Setyojayanti
15. Sidoarjo Sidodadi dr. Yulita Dwi Astuti
16. Mojokerto Gondang dr. Irsyad Herminofa
17. Jombang Bareng Mungky Novini Rahmawati,
S.Tr.Keb
18. Nganjuk Sukomoro Ida Lina Nuryati, Amd.Kep.
19. Madiun Kare drg. Agus Budi Prasetyo
20. Magetan Panekan drg. Ari Wibawa
► Sosialisasi Aplikasi Laporan IKP
Puskesmas
► Regional 2
► 24-25 September 2021

No. KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PESERTA


21. Ngawi Karangjati Karvina Kusumawati, S.Farm,
Apt.
22. Bojonegoro Kalitidu dr. Fauzun Nadiya
23. Tuban Jenu dr. Dede Kurniawati
24. Lamongan Deket dr. Ema Vika Pratiwi
25. Gresik Kebomas dr. Dyan Eka P.
26. Bangkalan Blega Agus Salim B, S.Kep, Ns.
27. Sampang (regional 1) Panti Rahayu GT Santoso
28. Pamekasan Sopaah drg. Sixtine Agustiana Fahmi
29. Sumenep Pamolokan dr. Ratih Hijrie Rosana
30. Kota Kediri Ngletih Aris Andrianto, Amd.Kep.
► Sosialisasi Aplikasi Laporan IKP
Puskesmas
► Regional 2
► 24-25 September 2021

No. KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PESERTA


31. Kota Blitar - -
32. Kota Malang Kedungkandang dr. Sari Andari
33. Kota Probolinggo Kanigaran dr. Ike Yuliana
34. Kota Pasuruan Kebonsari dr. Bayu Wicaksono
35. Kota Mojokerto Gedongan Anang Choirul Huda, Amd.Kep.
36. Kota Madiun Tawangrejo dr. Agustina Dwi Wulansari
37. Kota Surabaya Dukuh Kupang dr. Hikmatul Maghfiroh
38. Kota Batu Bumiaji drg. Lila Cita Pratiwi
MEKANISME LAPORAN IKP PUSKESMAS Direktur Mutu dan Akreditasi Yankes

Laporan Triwulan
Feedback tidak
diberikan per Ketua KNKP
Puskesmas, tetapi
secara nasional
Laporan Triwulan
Website KNKP ( FEEDBACK DALAM BENTUK SAFETY SUB KOMITE PENGELOLAAN
www.keselamatanpasien.net) ALERT, TERMASUK PEMBELAJARAN PELAPORAN INSIDEN, EVALUASI
DARI PUSKESMAS LAIN (TRIWULAN)
DAN MONEV IMPLEMENTASI KNKP

Yang dilaporkan ke
KNKP hanya Aplikasi
sentinelLaporan IKP
Puskesmas
dan KTD

Laporan eksternal e-reporting (sentinel Cleaning Data Laporan Hasil Cleaning Data dan
(sentinel dan KTD) dan KTD) IKP Puskesmas Pembelajaran dari Laporan
(Bulanan) IKP Puskesmas (Bulanan)
4
3 KEPALA Dinas Kesehatan Daerah
DINKES KAB/KOTA Yang dilaporkan ke
Kabupaten/Kota
Diberitahu
sebagai representasi pemilik KNKP hanya sentinel
kan secara dan KTD Yang dilaporkan ke
lisan KEPALA KNKP adalah insiden
dalam 1 4 5
PUSKESMAS
jam Komite Nasional
yang sudah selesai
3 Sentinel Keselamatan Pasien
diinvestigasi
2 KTD (KNKP)
Penanggung Jawab Mutu
*) Laporan eksternal adalah laporan
Penanggung Jawab / Tim yang sudah selesai diinvestigasi di
Keselamatan Pasien Puskesmas. Investigasi
komprehensif RCA dilakukan
1 maksimal 45 hari. Laporan eksternal
TIM MUTU
dilakukan dalam kesempatan
PUSKESMAS 2 Aplikasi Laporan
IKP di Puskesmas pertama sesudah selesai investigasi.
Semua jenis insiden
dilaporkan secara
Koordinator Pelayanan
internal Laporan internal
1
Dilaporkan paling ALUR PELAPORAN
lambat 2x24 jam
Laporan eksternal INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS
KTD KTC
Sentinel
KNC KPCS
Alur pelaporan
Alur pemberitahuan sentinel
3
Penanggung Jawab Mutu Kepala
PJ/Tim Keselamatan
Investigasi Puskesmas
Pasien perlu
Laporan IKP dapat
Komprehensif melakukan
*) Tim (adhoc) re-grading
RCA dapat dibentuk
RCAdisampaikan
*) dan
pada setiap
sesuai kebutuhan IKP yang
dan ditetapkan
dibahas pada oleh Kepalatelah diinvestigasi
Puskesmas untuk
Pertemuan Tinjauan melaksanakan Investigasi
sederhana
Penanggung Grading Ulang **)
Manajemen Komprehensif RCA
Jawab / Tim
**) Hasil investigasi sederhana
Keselamatan insiden dengan bands biru dan hijau
Pasien Setiap Koordinator di-grading ulang oleh PJ/Tim
Pelayanan harus Keselamatan Pasien dan dapat
mampu melakukan menghasilkan bands merah atau
TIM MUTU
PUSKESMAS grading risiko dan kuning ketika insiden tersebut telah
sering terjadi dan/atau akan
investigasi sederhana
dijadikan pembelajaran.
ALUR
Alur pelaporan
Koordinator Pelayanan 2 Grading INVESTIGASI
INSIDEN Alur Investigasi
Investigasi
1 Sederhana KESELAMATA Sederhana
N PASIEN Alur Investigasi
Sentinel KTD KTC PUSKESMAS Komprehensif RCA
KNC KPC
Bands Hasil Grading atau Grading Ulang
ALUR TINDAK LANJUT PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS

Dinas Kesehatan perlu


Dinas Kesehatan Daerahproaktif mengakses
Provinsi aplikasi Laporan IKP
Puskesmas sebagai
dasar binwas
Komite
Dinas Kesehatan Daerah Nasional
Kabupaten/Kota Keselamatan
Umpan balik
Pasien
Aplikasi Laporan IKP
di Puskesmas (KNKP)

Puskesmas
Keterangan:
Alur tindak lanjut
Pelaporan IKP di Puskesmas Tahun 2022 Provinsi Jawa Timur (1)

Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 26 Maret 2022 pukul 08.00 WIB
Pelaporan IKP di Puskesmas Tahun 2022 Provinsi Jawa Timur (2)

Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 26 Maret 2022 pukul 08.00 WIB
Pelaporan IKP Nihil Bulan Maret 2022 Provinsi Jawa Timur (1)

Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 26 Maret 2022 pukul 08.00 WIB
Pelaporan IKP Nihil Bulan Maret 2022 Provinsi Jawa Timur (2)

Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 26 Maret 2022 pukul 08.00 WIB
TINGKATAN PENGGUNA:

DINAS KESEHATAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI LAPORAN
IKP PUSKESMAS TINGKAT DINAS KESEHATAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
► Username
menggunakan 4 digit
angka kode
(wilayah)
Kabupaten/Kota
tersebut.
► Password default
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
dan fitur.
https://mutufasyankes.kemkes.go.id
► TAMPILAN HALAMAN DASHBOARD

► Pada halaman
DASHBOARD
tersedia fitur
GANTI PASSWORD.
► MENU ► Menu yang tersedia
adalah:
1. Rekap Laporan
IKP.
2. Rekap Per Bulan.
3. Rekap Per
Puskesmas.
4. Rekap IKP Nihil.
5. Monitoring Status
Kirim IKP.
6. Tren IKP.

► Juga tersedia fitur


FEEDBACK IKP
yang berisi umpan
balik pembelajaran
dari KNKP yang
diberikan secara
berkala setiap 3
bulan.
► Menu
► MENU MONITORING STATUS MONITORING
KIRIM IKP STATUS KIRIM IKP
akan menampilkan
tabel monitoring
dan jumlah laporan
IKP yang telah
dikirim setiap
Puskesmas
menurut bulan
pada tahun yang
dipilih.

► : Sudah lapor
IKP Nihil.

► : Sudah lapor
ada IKP.

► : Belum lapor.
► MENU IKP NIHIL DI TINGKAT PENGGUNA
PUSKESMAS
► Jika tidak ada
laporan eksternal
yang dikirim ke
KNKP pada bulan
berjalan, maka
pada akhir bulan
berjalan
Puskesmas mengisi
IKP Nihil.
► Tidak ada laporan
pada bulan berjalan
bisa karena:
1. Tidak ada
insiden, atau
2. Investigasi
insiden belum
selesai
dilakukan.
TINGKATAN PENGGUNA:

DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI LAPORAN
IKP PUSKESMAS TINGKAT DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI
► Username
menggunakan 2 digit
angka kode
(wilayah) Provinsi
tersebut.
► Password default
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
dan fitur.

https://mutufasyankes.kemkes.go.id
► TAMPILAN HALAMAN DASHBOARD

► Pada halaman
DASHBOARD
tersedia fitur
FEEDBACK IKP
yang berisi umpan
balik pembelajaran
dari KNKP yang
diberikan secara
berkala setiap 3
bulan.
► MENU

► Menu yang tersedia


adalah:
1. Rekap Laporan
IKP.
2. Rekap Per Bulan.
3. Rekap Per
Kabupaten/Kota.
4. Rekap IKP Nihil
Per Provinsi.
5. Monitoring Status
Kirim IKP.
6. Tren IKP.

► Juga tersedia fitur


GANTI PASSWORD.
CATATAN DARI PELAPORAN EKSTERNAL IKP
DI PUSKESMAS BULAN JANUARI 2022 (1)

► Puskesmas masih melaporkan KNC dan


KTC ke KNKP; seharusnya KTD dan
sentinel saja.
► Puskesmas melaporkan IKP Nihil bukan
pada saatnya, dilakukan pada waktu
yang terlalu awal; seharusnya IKP Nihil
dilaporkan pada akhir bulan berjalan
atau jika ada kendala dapat dilaporkan
pada waktu sesudahnya.
► Kejadian yang berkenaan dengan
petugas, keluarga pasien, pengunjung
juga dilaporkan; seharusnya hanya yang
berkenaan dengan pasien/ pengguna
layanan Puskesmas.
CATATAN DARI PELAPORAN EKSTERNAL IKP
DI PUSKESMAS BULAN JANUARI 2022 (2)

► Kronologis tidak diuraikan secara lengkap, apakah


terjadi cedera atau tidak, dan di dalam isian Tipe Harm
tidak diisi dengan tepat, sehingga Tim Cleaning tidak
bisa memastikan jenis insiden.
► Masih dituliskan identitas pasien/pengguna layanan
dan/atau petugas di dalam kronologis; seharusnya
anonim.
► Jika tidak terdapat CMP atau SDP masih dikosongkan,
seharusnya dituliskan TIDAK ADA.
► Pengisian terkait CMP dan SDP belum tepat; seharusnya
CMP diisi ketika ada problem yang terkait asuhan pasien
dan SDP diisi ketika ada problem terkait sarana
prasarana/fasilitas.
► Akar masalah belum digali secara mendalam;
seharusnya dilakukan 5Why sampai tidak dapat dijawab
lagi.
FORM LAPORAN
PENUTUP
IKP BAGIAN
PERTAMA
► Laporan IKP yang dikirimkan oleh
Puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya ke KNKP akan turut
berkontribusi terhadap
terselenggaranya Sistem Pelaporan
dan Pembelajaran Keselamatan Pasien
Nasional (SP2KPN) di Indonesia.
SISTEM PELAPORAN & PEMBELAJARAN
KESELAMATAN PASIEN NASIONAL (SP2KPN)
• ADALAH PUSAT DATA LAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN YANG MERUPAKAN
BAGIAN DARI KOMITE NASIONAL KESELAMATAN
PASIEN (KNKP) YANG DITETAPKAN DENGAN
PERMENKES NO 11 TAHUN 2017
• KEMAMPUAN MENCEGAH DAN MELINDUNGI
PASIEN TERHADAP INSIDEN TERGANTUNG
PADA BUDAYA KESELAMATAN PASIEN, SALAH
SATUNYA ADALAH PELAPORAN INSIDEN
• AGAR BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DAPAT
TERWUJUD MAKA PERLU DIDUKUNG OLEH
SISTEM PELAPORAN DAN PEMBELAJARAN
KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
TERIMA KASIH

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai