Anda di halaman 1dari 35

IDENTIFIKASI DAN

PENYUSUNAN INDIKATOR
KINERJA PRIORITAS & INM
DI PUSKESMAS
DISAMPAIKAN PADA:
WORKSHOP INDIKATOR MUTU
DI FASILITAS KESEHATAN

TINGKAT PERTAMA
dr. K. MOHAMAD TAUFIQ, MMR
Ka. Timker BLU RS Vertikal
Kementerian Kesehatan
Jakarta, 15 Juli 2022
PROFIL SINGKAT
dr. H. K.MOHAMAD TAUFIQ, MMR
• BEKERJA DI PUSKESMAS : 1992 – 1995 • PELATIHAN SURVEIOR AKREDITASI RS : TAHUN
2012
• BEKERJA DI RS : 1995 – 2007
• BEKERJA DI KEMENKES : 2007 – SEKARANG • PELATIH SURVEIOR AKREDITASI FKTP : 2015 –
SEKARANG
• KASI STANDARISASI KESEHATAN BAYI DAN BALITA :
2009 – 2012 • PELATIH TOT PENDAMPING AKREDITASI FKTP :
TAHUN 2015 - SEKARANG
• KASUBDIT PELAYANAN KESEHATAN DASAR : 2012 -
2015 • PENYUSUN & EDITOR BUKU – BUKU
AKREDITASI FKTP
• KASUBDIT MUTU DAN AKREDITASI YANKES PRIMER :
2015 – 2020 • PELATIHAN GLOBAL PLAGSHIP – SDGs :
Washinton DC TAHUN 2018
• SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMISI AKREDITASI FKTP :
2015 - 2019 • PELATIHAN PHCPI /QUALITY OF CARE :
WASHINTON DC TAHUN 2018
• PELATIHAN AKREDITASI RS : 1995
• PENGURUS PB IDI PERIODE 2018 -2021

SAAT INI : KOORDINATOR KELOMPOK SUBSTANSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


DIT. MUTU PELAYANAN KESEHATAN, DITJEN PELAYANAN KESEHATAN,
KEMENKES RI
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN PRIMER

SAAT INI SUDAH TERAKREDITASI 9.153 PUSKESMAS DENGAN TINGKAT


KELULUSAN :
PARIPURNA : 239 (3%) ; UTAMA : 1669 (18 %) ; MADYA : 5068 (55 %) ; DASAR : 2177 (24 %)
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI FKTP

TREND PUSKESMAS TERAKREDITASI


12000

10000
9754 9767 9825 9993 10137 10203 10203
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA DALAM
9153 9153 9153
MELAKUKAN PEMBINAAN MUTU DAN
8000

6000
7518
1 AKREDITASI MELALUI PEMBENTUKAN TPCB
4000 4223

2000
1484
0 100 MELAKUKAN TRANSFORMASI
2015 2016

JUMLAH PUSKESMAS
2017 2018 2019

JUMLAH PUSKESMAS TERAKREDITASI


2020 2021
2 PENYELENGGARAAN AKREDITASI FKTP
Sumber Data: Dit MAY , Des 2021)

TINGKAT CAPAIAN SKOR AKREDITASI PUSKESMAS PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA MUTU DI
3
FKTP
P A R I P U R N A
≥ 80% PELAPORAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
7,14%
3,23% 2,95% 4 DAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
G 7,73%
10,41%
10,92% 77,05%
33,85%
76,77%
34,65% 72,86% BAB 1
A 35,86%
72,27% BAB 2
BAB 5
69,59%
69,08%
BAB 4
TATA KELOLA
MANAJEMEN SEBAGAI INSTITUSI 5 PENERAPAN PPI DI FKTP
BAB 7
46,15%
P BAB 8 TATA KELOLA
45,35% MANAJEMEN PROGRAM UKM
BAB 3
44,14%
BAB 6
TATA KELOLA
BAB 9
MANAJEMEN PROGRAM UKP

NILAI TERENDAH PADA MANAJEMEN MUTU & RISIKO


TATA KELOLA NILAI TERTINGGI PADA MANAJMEN SEBAGAI INSTITUSI
MANAJEMEN MUTU DAN 15 puskesmas responden survei berasal dari Sumut, Bengkulu,
RISIKO Jateng, DIY, Banten, Bali , Kalteng, Kaltim, Maluku Utara, DKI
PERLU PENGUATAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS
IDENTIFIKASI DAN
PENYUSUNAN INDIKATOR
KINERJA PRIORITAS
DI PUSKESMAS
DISAMPAIKAN PADA:
WORKSHOP INDIKATOR MUTU
DI FASILITAS KESEHATAN

TINGKAT PERTAMA
dr. K. MOHAMAD TAUFIQ, MMR
Ka. Timker BLU RS Vertikal
Kementerian Kesehatan
Jakarta, 15 Juli 2022
APA ITU INDIKATOR KINERJA
& INDIKATOR MUTU
PENGERTIAN INDIKATOR
Pengertian KPI (Key Performance Indicator) menurut wikipedia.org (2020), Key Performance Indicator adalah metrik
finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan
terhadap sasaran organisasi. KPI berfungsi sebagai badan intelijen suatu bisnis yang menilai keadaan kini suatu bisnis
dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang
sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan.

Pengertian KPI (Key Performance Indikator) menurut Banerjee dan Buoti (2012), key performance indicator adalah
ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target
organisasi.

Pengertian KPI (Key Performance Indikator) menurut Parmenter (2007), key performance indikator adalah metrik finansial
ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap
sasaran organisasi
INDIKATOR KINERJA DAN INDIKATOR MUTU

INDIKATOR
KINERJA INDIKATOR
MUTU
DEFINISI INDIKATOR KINERJA : Indikator Mutu adalah tolok
indikator kinerja adalah alat ukur yang digunakan untuk
menilai tingkat keberhasilan
untuk mengukur sajauh mana mutu pelayanan kesehatan di
pencapain kinerja karyawan fasilitas pelayanan Kesehatan
/Organisasi (Robbins (2016) ( RPMK INM ).
beberapa indikator untuk
mengukur kinerja karyawan
adalah :
(1) Kualitas Kerja;
(2) Kuantitas;
(3) Ketepatan Waktu;
(4) Efektifitas;
(5) Kemandirian.
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
TUJUAN
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;

Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik terbaik
yang diperoleh melalui
proses kaji banding
KRITERIA INDIKATOR DENGAN SMART

SMART

KRITERIA
PENGGUNAAN KATA KERJA ; MISAL MENURUNKAN ,
SPECIFIC
MENGILANGKAN, MENINGKATKAN

MEASURABLE DAPAT DIUKUR (TERUKUR)

ACHIEVABLE HARUS DAPAT DICAPAI

HARUS TERKAIT DENGAN VISI-MISI DAN TUJUAN


RELEVANT DGN VISI-MISI
ORGANISASI

TIME BOUND/
MENETAPKAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN
TIMELY
KRITERIA INDIKATOR YANG BAIK :

Sumber dan
valid reliabel Sensitif Spesifik Target Waktu pencapain periodisasi
pengumpulan data
• benar- benar • mampu • cukup peka utk • memberikan • Setiap indicator • Harus punya • Harus ada
dapat dipakai utk menunjukkan mengukur, gambaran harus memiliki target waktu instrument
mengukur aspek hasil yang sama sehingga perubahan target pencapaian pengumpulan
yg akan dinilai pada saat jumlahnya tidak ukuran yg jelas, data, sumber data
berulang kali, perlu banyak tidak bertumpang serta
untuk waktu tindih mekanismenya
sekarang maupun
yg akan datang

CONTOH

• Menurunkan AKI dari 305 per 100.000 KH pada tahun 2015 menjadi 183 per 100.000 KH pada
tahun 2024
• Meningkatkan kepauasan pengguna jasa dari 70% pada tahun 2022 menjadi 95% pada
tahun 2024 di Poli Gigi
PEMILIHAN INDIKATOR DILAKUKAN BERDASARKAN HASIL KONSENSUS DENGAN MEMPERHATIKAN BEBERAPA
KRITERIA BERDASARKAN HANDBOOK FOR NATIONAL QUALITY POLICY AND STRATEGY (2018) SEBAGAI BERIKUT:

1. Sejalan dengan program prioritas nasional


Indikator untuk mengukur program prioritas nasional tertentu.
2. Besaran dampak
Ruang lingkup dampak dari indikator yang diukur.
FEASIBILITY 3. Berbasis bukti
Adanya bukti yang kredibel dari indikator yang dipilih.
DEFENSIBILITY. AKURASI 4. Defensibility
Indikator yang terpilih dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan dan juga merupakan indikator yang penting bagi
ACTIONABILITY pemerintah.
BERBASIS BUKTI 5. Feasibilitas
Indikator yang terpilih dapat diakses oleh seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan.
DAPAT
DIPERBANDINGKAN 6. Akurasi
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan indikator tersebut
harus akurat.
BESARAN DAMPAK.
7. Actionability
KREDIBEL Perubahan perilaku maupun sistem dapat memperbaiki pencapaian
indikator.
8. Dapat diperbandingkan
Indikator harus dapat diperbandingkan dengan standar atau antar
SEJALAN DENGAN PPN. KEJELASAN INDIKATOR wilayah.
9. Kredibel
Indikator harus kredibel bagi pemangku kebijakan maupun bagi
fasilitas yang melakukan pengukuran.
10. Kejelasan indikator
Indikator harus jelas dan mudah dipahami.
DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA DISEPAKATI MENGACU PADA TUJUH
DIMENSI YANG DIGUNAKAN OLEH WHO DAN LEMBAGA INTERNASIONAL LAIN, YAITU SEBAGAI
BERIKUT:
1. EFEKTIF: MENYEDIAKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERBASIS BUKTI KEPADA
MASYARAKAT.
2. KESELAMATAN:
3. MEMINIMALKAN TERJADINYA KERUGIAN (HARM), TERMASUK CEDERA DAN KESALAHAN
MEDIS YANG DAPAT DICEGAH, PADA PASIENMASYARAKAT YANG MENERIMA PELAYANAN.
4. BERORIENTASI PADA PASIEN/PENGGUNA LAYANAN (PEOPLE-CENTRED): MENYEDIAKAN
PELAYANAN YANG SESUAI DENGAN PREFERENSI, KEBUTUHAN DAN NILAI-NILAI INDIVIDU.
5. TEPAT WAKTU: MENGURANGI WAKTU TUNGGU DAN KETERLAMBATAN PEMBERIAN
PELAYANAN KESEHATAN.
6. EFISIEN: MENGOPTIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA YANG TERSEDIA DAN
MENCEGAH PEMBOROSAN TERMASUK ALAT KESEHATAN, OBAT, ENERGI DAN IDE.
7. ADIL: MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG SERAGAM TANPA MEMBEDAKAN JENIS KELAMIN,
SUKU, ETNIK, TEMPAT TINGGAL, AGAMA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI.
8. TERINTEGRASI: MENYEDIAKAN PELAYANAN YANG TERKOORDINASI LINTAS FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMBERI PELAYANAN, SERTA MENYEDIAKAN PELAYANAN
KESEHATAN PADA SELURUH SIKLUS KEHIDUPAN
Sumber : Pedoman TKM di Puskesmas, 2021
ACUAN DALAM PEMBERIAN SKOR ( POCQI):
• Penting untuk menghasilkan keluaran terbaik .
Seberapa penting aspek pelayanan tersebut memberikan keluaran yang lebih baik untuk sasaran ?
1 Berikan skor 1 jika tidak penting (skor terendah), berikan skor 5 jika vital untuk pasien (skor tertinggi)

• Affordable baik dalam hal waktu maupun sumber daya yang dibutuhkan.
Menurut anda, seberapa mudah permasalahan tersebut diatasi?
2 Berikan skor 1 jika tidak affordable (membutuhkan waktu yang lama dan sumber daya yang besar), berikan
skor 5 jika sangat affordable.

• Mudah untuk di ukur (Measurable).


Seberapa mudah mengukur permasalahan yang akan ditangani ?
3 Berikan skor 1 jika sangat sulit (misalnya : system antrian di Poliklinik)), berikan skor 5 jika sangat mudah

• Berada dalam kendali tim di unit pelayanan .


Apakah tenaga kesehatan di unit pelayanan tersebut dapat mengatasi permasalahan tersebut sendiri?
4 Berikan skor 1 jika permasalahan tersebut sepenuhnya tidak berada di bawah kendali tim, dan berikan skor
5 jika sepenuhnya berada di bawah kendali tim.
MENENTUKAN SKALA PRIORITAS
PENTING UNTUK AFFORDABLE MUDAH BERADA DALAM
SKOR TOTAL
PERMASALAHAN SASARAN -MUDAH DIUKUR KENDALI TIM
(4-20)
(1-5) DILAKSANAKAN (1-5) (1-5) (1-%)
PASIEN MENUMPUK DI LOKET
1 PENDAFTARAN, DAN RUANG 4 5 5 5 19
PEMERIKSAAN

2 TEMPAT PARKIR YANG TERBATAS 5 3 2 1 13

LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI


FARMASI DALAM PENGAMBILAN
3 5 5 5 5 20
OBAT

DI BAGIAN LABORATORIUM TIDAK


ADA RUANG TUNGGU UNTUK PASIEN
4 5 3 5 2 15
YANG MENGANTRI

LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN


MULAI DARI PENDAFTARAN SAMPAI
5 3 5 5 5 18
PASIEN MENDAPAT OBAT YAITU
SEKITAR DUA JAM
CONTOH PRIORITAS DENGAN MENGGUNAKAN 3H1P
PROFIL Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
INDIKATOR Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif
(effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-
centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated).
2. Setiap indicator mewakili 1 atau 3 dimensi mutu.
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu

Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
untuk menghindari kerancuan

Jenis Indikator Input : untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup
untuk memberikan pelayanan.
Proses :untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaanya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan
waktu.
Numerator (pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
memiliki karakteristik tertentu

Denominator (penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


PROFIL Kriteria Inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditentukan.
Eksklusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
INDIKATOR pengukuran.
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator

Metode Pengumpulan Observasional (Retrospektif, Prospektif), Survei


Data
Sumber Data Asal data yang diukur, contoh rekam medis dan formulir observasi
Jenis sumber data ; Data Primer dan Data Sekunder
Instrumen Pengumpulan Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi representatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum: Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya
Data tiap bulan.
Penyajian Data Cara menampilkan data, Contoh; tabel, runchart, grafik.

Periode Analisis dan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data ,
Pelaporan Data contoh: setiap bulan dan setiap triwulan.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.
TAHAPAN PENYUSUNAN INDIKATOR

PENYEMPURNAAN
DAN PENETAPAN

UJI VALIDITAS DAN


RELIABILITAS
BUATKAN KAMUS
INDIKATOR
TUJUAN DAN
INDIKATOR
Method VALIDASI: Measure Category Agreement (MCA)
PERIORITAS MASALAH • Nilai kesepakatan Numerator, denominator, Eksklusi
ADMEN, UKM, UKP • (Calculate agreement for assigning numerator-E,
denominator-D, Exclusion-B)
DATA KINERJA :
• 80% kesepakatan dalam kategorisasi numerator, denominator,
PKP
dan eksklusi antara pengumpul data pertama dan kedua
IKH MASYARAKAT
PENYUSUNAN INDIKATOR MUTU
TAHAPAN PENYUSUNAN IMPP
GUNAKAN METODE YG
SUDAH DIKENAL

ADA PERBAIKKAN???

IMPLEMENTASI
MONEV
KAMUS INDIKATOR
TAHAPAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

PELAPORAN

ANALISIS

VALIDASI

PENGUMPULAN
DATA
Method VALIDASI: Measure Category Agreement (MCA)
PENETAPAN • Nilai kesepakatan Numerator, denominator, Eksklusi
INDIKATOR • (Calculate agreement for assigning numerator-E,
denominator-D, Exclusion-B)
• 80% kesepakatan dalam kategorisasi numerator, denominator,
dan eksklusi antara pengumpul data pertama dan kedua
FAQ SEPUTAR INDIKATOR MUTU
BAGAIIMANA
MULAI DARI MASALAH → ANALISIS INDIKATOR
BAGAIIMANA CARA SITUASI → SKALA PRIORITAS → MUTU DIGANTI
MENENTUKAN PROFIL INDIKATOR → UJI COBA →
INDIKATOR MUTU PENYEMPURNAAN PROFIL
INDIKATOR → TETAPKAN →
INDIKATOR MUTU YANG SUDAH TERCAPAI DAN
LAKUKAN PENGUKURAN… DAPAT DIPERTAHANKAN SELAMA TAHUN
BERJALAN DAPAT DIGANTI DENGAN INDIKATOR
MUTU YANG BARU. INDIKATOR MUTU YANG
BELUM MENCAPAI TARGET DAPAT TETAP
MENJADI PRIORITAS UNTUK TAHUN
BERIKUTNYA

SESUAI DENGAN APAKAH


BERAPA BANYAK INDIKATOR
JML INDIKATOR PERIODE EVALUASI
KLINIK SDH
MUTU YG HARUS YANG DITETAPKAN
ADA?
DIUKUR
KAPAN SEHARUSNYA
DILAKUKAN EVALUASI INDIKATOR MUTU
JENIS INDIKATOR : THD INDIKATOR
KLINIK DALAM
MUTU
• MANDATORI PROSES
• PRIORITAS FKTP PENYUSUNAN
UNTUK PRIORITAS FKTP
DISESUAIKAN DENGAN BESARAN
MASALAH DAN SD YANG TERSEDIA
FAQ SEPUTAR IMPP
METODE YANG DIGUNAKAN
UNTUK MEMBUAT SKALA
ADALAH INDIKATOR MUTU PRIORITAS DALAM
APAKAH YANG DI TK. PUSKESMAS YANG MENENTUKAN IMPP?
DIMAKSUD DIRUMUSKAN BERDASARKAN
DGN IMPP
PRIORITAS MASALAH
KESEHATAN YANG ADA DI
BISA DENGAN USG,
WILKER PUSKESMAS
3H1P, SKALA LIKERT,
DLL → GUNAKAN
YANG SDH FAMILIAR
DI PUSKESMAS

DATA EVALUASI APAKAH


BERAPA BANYAK KINERJA PROGRAM , IMPP PERLU
JUMLAH IMPP DATA KINERJA MUTU DIBUATKAN
YANG HARUS KAMUS INDITAOR
DISUSUN
DATA APA YANG
DIGUNAKAN UTK

SESUAI PRIORITAS MASALAH


MENENTUKAN YA, SEMUA
IMPP
PKM YG DISEPAKATI, INDIKATOR MUTU
DENGAN HARUS DILENGKAPI
MEMPERTIMBANGKAN SD DENGAN KAMUS
INDIKATOR
MENGAPA PERLU
ADA INDIKATOR
MANFAAT /FUNGSI INDIKATOR
1.MEMUDAHKAN DALAM MEMBUAT PERENCANAAN

2.ALAT MEMANTAU DAN MENGENDALIKAN KINERJA

3.MEMBANTU UNTUK MELAKUKAN EVALUASI KINERJA


KARYAWAN/ORGANISASI

4.MEMBANTU MENGUKUR AKUNTABILITAS


KARYAWAN/ORGANISASI
Robbins, 2006
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Puskesmas, TPMD,
INM Rumah Sakit KLINIK, RS, Laboratorium
Kesehatan dan Unit
INM Puskesmas Transfusi Darah.

INM Laboratorium
RUANG Dinas Kesehatan
INM Klinik Pratama LINGKUP SASARAN
Kabupaten/ Kota

INM UTD
Dinas Kesehatan Provinsi
INM TPMD
Kementerian Kesehatan

Memberikan acuan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan FASYANKES dalam melakukan
pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Fasilitas Pelayanan kesehatan wajib melakukan pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan
kesehatan sesuai dengan indikator mutu.
Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan mengacu pada profil Indikator Mutu
INDIKATOR MUTU

Z
INDIKATOR
MUTU

INDIKATOR INDIKATOR
MANDATORI NON
MANDATORI

INDIKATOR NASIONAL INDIKATOR MUTU INDIKATOR MUTU DI


MUTU PRIORITAS FKTP MASING2 PELAYANAN

INDIKATOR INI DISESUAIKAN


• DISUSUN BERDASARKAN DENGAN KONDISI DI MASING2
✓ PUSKESMAS PRIORITAS MASALAH YANG
✓ KLINIK FASYANKES PRIMER DAN SD YANG
DITEMUI DI FKTP TERSEDIA.
✓ RS • DI PUSKESMAS DISEBUT IMPP
✓ LABKES CONTOH
(INDIKATOR MUTU PRIORITAS DI PUSKESMAS ADALAH INDIKATOR
✓ UTD
PUSKESMAS) MUTU PELAYANAN FARMASI.
✓ TPMD
INDIKATOR MUTU DI PUSKESMAS KEPATUHAN IDENTIFIKASI PENGGUNA
LAYANAN

KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN

KEPATUHAN PENGGUNAAN APD


1 INDIKATOR NASIONAL MUTU IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR

KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB


SEMUA KASUS SENSITIF OBAT (SO)

INDIKATOR MUTU PRIORITAS KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN

2 PUSKESMAS
DITETAPKAN BERDASARKAN PRIORITAS PERMASALAHAN
KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINIMAL 1 IMPP PER
PUSKESMAS,

3 INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN


MINIMAL 1 PER
DITETAPKAN BERDASARKAN PRIORITAS PELAYANAN /UNIT
PERMASALAHAN DI MASING-MASING PELAYANAN PELAYANAN
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
KEPALA
PUSKESMAS

PJ/KETUA
MUTU

KOORDINATOR
KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR
KESELAMATAN
MANJ. RISIKO PPI K3 MUTU
PASIEN

UNIT UNIT PEMBERI PELAYANAN;


PEMILIK CONTOH : UNIT PELAYANAN FARMASI, UNIT
RISIKO LABORATORIUM, POLI, PENDAFTARAN, RUANG
TINDAKAN, dll
Kriteria
5.1.1. Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen untuk
membudayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui
pengelolaan indikator mutu.

Pokok Pikiran:
• Kepala Puskesmas bertanggung jawab menetapkan prioritas program dan
kegiatan yang perlu diperbaiki, dengan mempertimbangkan proses-proses

INDIKATOR MUTU yang berimplikasi risiko tinggi (high risk), melibatkan populasi dalam volume
besar (high volume), membutuhkan biaya besar bila tidak dikelola dengan
baik (high cost), capaian kinerja rendah (bad performance), atau cenderung

PUSKESMAS •
menimbulkan masalah (problem prone)
Area prioritas perbaikan untuk tingkat Puskesmas ditetapkan setiap tahun

MERUPAKAN BAGIAN
berdasarkan masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja sebagai hasil
analisis kebutuhan dan harapan masyarakat yang menjadi fokus untuk
melakukan inovasi. Upaya tersebut harus didukung semua bagian mulai dari

DARI PENILAIAN
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP), Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Kefarmasian,
dan Laboratorium.

DALAM STANDAR •


Keberhasilan perbaikan terhadap area prioritas diukur dengan indikator area
prioritas.
Dalam rangka upaya perbaikan mutu yang berkesinambungan, Kepala

AKREDITASI Puskesmas memberlakukan Indikator Mutu terdiri dari:


a. Indikator Nasional Mutu (NM)

PUSKESMAS
Indikator ini merupakan indikator yang bersifat mandatori yang wajib
dilakukan pengukuran dan pelaporan oleh seluruh Puskesmas.
b. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP)
Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang
ada di wilayah kerja yang akan dilakukan perbaikan.
Indikator mutu yang diprioritaskan berdasarkan permasalahan
kesehatan di wilayah kerja disebut dengan Indikator Mutu Prioritas
Puskesmas (IMPP) yang upaya perbaikannya harus didukung oleh KMP,
UKM dan UKPP.
Contoh: masalah tingkat Puskesmas yang ditetapkan sesuai dengan
permasalahan kesehatan di wilayah kerja adalah tingginya prevalensi
tuberkulosis, maka dilakukan upaya perbaikan pada kegiatan UKP yang
terkait dengan penyediaan pelayanan klinis untuk mengatasi masalah
tuberkulosis, dilakukan upaya perbaikan kinerja pelayanan UKM untuk
menurunkan prevalensi tuberkulosis, dan dukungan manajemen untuk
mengatasi masalah tuberkulosis.

c. Indikator Mutu Prioritas Unit Layanan/ Layanan (IMPU)


Indikator ini dirumuskan berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang
ada di unit layanan masing-masing atau upaya kesehatan yang akan
dilakukan perbaikan.
Jenis indikator ini meliputi indikator mutu area manajemen, indiaktor
mutu area UKM dan Indikator mutu area klinis (UKP), dan Indikator
Sasaran Keselamatan Pasien
32
7/15/2022
INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN
KESEHATAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER DAN DOKTER GIGI, PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT, RUMAH SAKIT,
LABORATORIUM KESEHATAN, DAN UNIT
TRANSFUSI DARAH

link https://dev-mutufasyankes.kemkes.go.id/
untuk latihan pengisian INM dan IKP

link https://mutufasyankes.kemkes.go.id/
digunakan untuk pengiriman data riil INM dan IKP
setelah dilakukan pengumpulan data, maka dilakukan validasi oleh petugas lainnya sesuai dengan
yang telah ditetapkan oleh Puskesmas guna memastikan bahwa data yang dikumpulkan valid. Jika
hasilnya sudah sesuai, tahapan selanjutnya adalah melakukan analisa atas capaian hasil pengukuran
INM. Tahapan selanjutnya adalah mengentry data ke dalam aplikasi INM Puskesmas. Hasil
pengukuran INM Puskesmas akan terpantau di setiap level, mulai dari tingkat Puskesmas, Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Daerah Provinsi dan Kementerian Kesehatan RI.
WASSALAM
Any questions?
You can find me at:
✓ taufiq.gisank@gmail.com
✓ HP : 081310712399

35

Anda mungkin juga menyukai