4 INDIKATOR DI KLINIK
Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN PRIMER
SAAT INI SUDAH TERAKREDITASI 9.153 PUSKESMAS DENGAN
TINGKAT KELULUSAN :
PARIPURNA : 239 (3%) ; UTAMA : 1669 (18 %) ; MADYA : 5068 (55 %) ; DASAR : 2177 (24 %)
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI FKTP
6000
7518
1 AKREDITASI MELALUI PEMBENTUKAN TPCB
4000 4223
2000
1484
0 100
MELAKUKAN TRANSFORMASI
2015 2016
JUMLAH PUSKESMAS
2017 2018 2019
5
BAB 5
69,59% TATA KELOLA
69,08%
BAB 7
BAB 4 MANAJEMEN SEBAGAI INSTITUSI PENERAPAN PPI DI FKTP
46,15%
P BAB 8 TATA KELOLA
45,35% MANAJEMEN PROGRAM UKM
BAB 3
44,14%
BAB 6
TATA KELOLA
BAB 9
MANAJEMEN PROGRAM UKP
35 dari 36 (97%)
Z
INDIKATOR
MUTU
INDIKATOR INDIKATOR
MANDATORI NON
MANDATORI
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk
menghindari kerancuan
PRO
INDI FIL Jenis Indikator Input: untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk
KATO memberikan pelayanan.
R Proses: untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana
pelaksanaan pekerjaanya.
Output: untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan waktu.
Numerator (pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu
Denominator (penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Sumber Data Asal data yang diukur, contoh rekam medis dan formular observasi
Jenis sumber data ; Data Primer dan Data Sekunder
Instrumen Pengumpulan Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data
PRO
INDI FIL Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi representatif.
KATO Menyesuaikan kaidah statistik.
R
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum: Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya tiap
bulan.
Penyajian Data Cara menampilkan data, Contoh; tabel, runchart, grafik.
Periode Analisis dan Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data ,
Pelaporan Data contoh: setiap bulan dan setiap triwulan.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target
yang ditetapkan.
01 INM
KEPATUHAN
KEBERSIHAN TANGAN
14
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
KEBERSIHAN TANGAN TUJUAN
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir Mengukur kepatuhan pemberi
bila tangan tampak kotor atau terkena cairan layanan kesehatan sebagai
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol- dasar untuk memperbaiki dan
based handrubs) dengan kandungan alkohol 60- meningkatkan kepatuhan agar
80% bila tangan tidak tampak kotor . dapat menjamin keselamatan
Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar petugas dan pasien/pengguna
adalah kebersihan tangan sesuai indikasi dan layanan dengan cara
langkah kebersihan tangan sesuai rekomendasi mengurangi risiko infeksi yang
WHO terkait pelayanan kesehatan
Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan
tangan dilakukan pada saat tertentu sebagai
upaya untuk menghentikan penularan mikroba
selama perawatan
INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN (KKT)
•KEBERSIHAN TANGAN DILAKUKAN OLEH SEMUA PETUGAS PEMBERI PELAYANAN
01 •PEMBERI PELAYANAN TERDIRI DARI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN
EKSLUSI
TIDAK ADA
POINT-OF-CARE
Point-of-care – adalah tempat dimana 3 elemen terjadi bersama: pasien, petugas kesehatan,
dan perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien)
AREA PERAWATAN
ZONA PASIEN
Lokasi kritis
dengan risiko
infeksi pada
pasien
Lokasi kritis
dengan risiko
pajanan cairan
tubuh
5 MOMENT/KESEMPATAN KEBERSIHAN TANGAN
HH segera sebelum menyentuh bagian
tubuh pasien yang berisiko infeksi.
Dilakukan setelah kontak dengan area
perawatan dan zona pasien (termasuk
pasien dan lingkungannya), dan prosedur
HH segera saat mendekati pasien, lain yang kontak langsung maupun tidak
sebelum menyentuh pasien, langsung dengan membrane mucosa, kulit
dilakukan di antara kontak dengan non intak atau alat invasif.
area perawatan dan kontak
dengan pasien.
setelah menyentuh pasien,
sebelum menyentuh
lingkungan di area
perawatan.
A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien pasien pasien
5 action
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
5 opportunity
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Puskesmas X SALAH
9 Action
-------------------- x 100 % = 100%
9 opportunity
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
X 100% 6 Action
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
6 opportunity
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien pasien
Dokter menulis
hasil visite ke-4
pasien pada status
pasien
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Ruang Cenderawasih Puskesmas X SALAH 11 Action
-------------------- x 100 % = 100%
11 opportunity
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
X 100%
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
7 Action
dilakukan dalam periode observasi
BENAR -------------------- x 100 % = 100 %
7 opportunity
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
A B C D
Dokter melakukan Dokter melakukan Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
pasien pasien, dilanjutkan pasien
dengan
Dokter menulis
membersihkan pus
hasil visite ke-4
pada bekas luka
pasien pada status
jahitan
pasien
Observation Form
Detailed
instructions
are available
on the back
of the form,
to be
consulted
during
observation
The grid of the Observation Form
Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1 orang
yang diobservasi
Lakukan observasi pada petugas yang kontak
langsung dengan pasien
Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas dalam
waktu bersamaan.
KODE : diisi oleh petugas entry data
WAKTU OBSERVASI : diisi waktu memulai observasi
di ruangan terpilih, sampai dengan waktu selesai
melakukan observasi (10-20 menit )
02 INM
KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD
29
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
APD
TUJUAN
Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
• Mengukur kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan petugas Puskesmas dalam
tindakan yang memungkinkan tubuh atau menggunakan APD.
membran mukosa terkena atau terpercik darah • Menjamin keselamatan
atau cairan tubuh atau cairan infeksius lainnya petugas dan pengguna
berdasarkan jenis risiko transmisi (kontak, layanan dengan cara
droplet dan airborne mengurangi risiko infeksi
Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian terhadap petugas dalam menggunakan
APD sesuai indikasi dengan tepat saat
memberikan pelayanan kesehatan pada periode
observasi
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
SASARAN
Adalah petugas.
PETUGAS
Adalah seluruh tenaga yang terindikasi menggunakan
APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan, perawat,
petugas laboratorium .
PERIODE OBSERVASI
Adalah waktu yang ditentukan sebagai periode yang
ditetapkan dalam proses observasi penilaian
kepatuhan
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
FORMULA KRITERIA
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai Indikasi INKLUSI
dalam periode observasi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
x 100 %
Jumlah seluru petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam
EKSLUSI
peroode observasi
TIDAK ADA
33
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN
TUJUAN
• Identifikasi pasien secara benar
adalah proses identifikasi yang Mengukur kepatuhan
dilakukan pemberi pelayanan pemberi pelayanan untuk
dengan menggunakan minimal melakukan identifikasi
dua penanda identitas seperti: pasien dalam melakukan
nama lengkap, tanggal lahir, tindakan pelayanan
nomor rekam medik, NIK sesuai
dengan yang ditetapkan di
Puskesmas.
• Identifikasi dilakukan dengan
cara visual (melihat) dan atau
verbal (lisan).
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
SASARAN
IDENTIFIKASI PASIEN MELALUI TINDAKAN
Petugas
INTERVENSI
• Pemberian pengobatan : pemberian obat,
PEMBERI PELAYANAN pemberian cairan intravena.
Adalah tenaga medis dan tenaga kesehatan • Prosedur tindakan : pencabutan gigi, imunisasi,
pemasangan alat kontrasepsi, persalinan, dan
tindakan kegawatdaruratan
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA • Prosedur diagnostik: pengambilan sampel
BENAR
Adalah proses identifikasi yang dilakukan IDENTIFIKASI PASIEN DIANGGAP
pemberi pelayanan dengan menggunakan BENAR JIKA
minimal dua penanda identitas seperti: nama pemberi pelayanan melakukan identifikasi seluruh
lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK tindakan intervensi yang dilakukan dengan benar
sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
FORMULA KRITERIA
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien. secara INKLUSI
benar dalam periode observasi Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
x 100 %
observasi kesehatan
EKSLUSI
TIDAK ADA
04 KEBERHASILAN
PENGOBATAN PASIEN TB
SEMUA KASUS SENSITIF
OBAT
37
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
TB SO TUJUAN
• TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita
TB yang berdasarkan hasil pemeriksaan Untuk mengetahui jumlah
bakteriologis atau Tes Cepat Molekuler keberhasilan pengobatan
(TCM) menunjukkan hasil masih sensitif pasien TB semua kasus
terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) sensitif obat dan mengurangi
lini 1 (pertama). angka penularan penyakit TB
• OAT lini 1 adalah obat anti tuberculosis
yang terdiri dari Isoniazid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z),
Etambutol (E) dan Streptomisin (S).
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF
OBAT
SEMBUH
TARGET Adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
90% bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan
menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan
TB SENSITIF OBAT (SO) sebelumnya
Adalah penderita TB yang berdasarkan hasil
pemeriksaan uji kepekaan atau Tes Cepat Molekuler
(TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap Obat
Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama). UPAYA PENINGKATAN MUTU
KEBERHASILAN PENGOBATAN TB
• Pemeriksaan dahak
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB • Pemberian KIE
• Pemberian regimen &
Adalah angka yang menunjukkan persentase semua dosis obat
pasien TB yang sembuh di antara semua pasien TB
• Pemantauan kemajuan
yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi
waktu pengobatan TB pengobatan & efek samping
obat
• Pencatatan rekam medis
INDIKATOR NASIONAL MUTU
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
FORMULA KRITERIA
Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh & pengobatan lengkap pada INKLUSI EKSKLUSI
tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas SEMUA PASIEN TB SO YANG 1. PASIEN TB PINDAHAN YANG TIDAK
x 100 % DINYATAKAN SEMBUH DAN DILENGKAPI DENGAN TB.09 DAN
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di wilayah kerja HASIL PENGOBATAN PASIEN TB
MENJALANI PENGOBATAN SECARA
Puskesmas PINDAHAN DENGAN TB.10
LENGKAP DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADA TAHUN 2. PASIEN TB DENGAN HASIL POSITIF
BERJALAN. PADA BULAN KE 5 ATAU BULAN KE 6
3. PASIEN TB MENINGGAL SEBELUM
BERAKHIR MASA PENGOBATAN
05 IBU
MENDAPATKAN
HAMIL
41
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
PERMENKES 21 TH. 2021
JIKA IBU HAMIL MENDAPATKAN
TUJUAN
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR, MAKA • MENDORONG PENURUNAN
RISIKO PADA KEHAMILAN DAPAT SEJAK ANGKA KEMATIAN IBU DI
AWAL DIKETAHUI DAN DILAKUKAN TATA INDONESIA
LAKSANA, SEHINGGA FAKTOR RISIKO • MENDAPATKAN GAMBARAN
DAPAT DIKURANGI AGAR TIDAK TERJADI
KOMPLIKASI PELAYANAN ANC YANG SESUAI
ANC SANGAT PENTING DILAKUKAN STANDAR
UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP BAIK
BAGI IBU MAUPUN BAYI SERTA BAYI
DAPAT LAHIR SEHAT, BERKUALITAS DAN
TERCEGAH DARI RISIKO STUNTING
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
TARGET STANDAR KUALITAS
100% Adalah pelayanan antenatal yang memenuhi 10T
1. Tiimbang BB & TB 6. Imunisasi TT
IBU HAMIL YG MENDAPATKAN PELAYANAN ANS 2. Ukur TD 7. Pemberian Tab. FE
SESUAI STANDAR 3. Ukur LILA 8. Pemerksanaan Lab
Adalah ibu hamil yang telah bersalin serta yang 4. Ukur TFU 9. Tata laksana
mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai dengan 5. Tentukan presentasi 10. Temu wicara/konseling
standar kuantitas dan standar kualitas selama periode janin dan denyut
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun jantung bayi
berjalan ).
STANDAR KUANTITAS
Adalah kunjungan 6 kali selama periode kehamilan (K4) WAKTU PEMERIKSAAN 10T
terdiri dari:
a) 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu) Mengikuti daftar pemeriksaan ANC sesuai ketentuan
yang berlaku )
b) 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu)
c) 3 kali pada trimester ke-3 ( >24 minggu sampai
kelahirannya)
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
FORMULA KRITERIA
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar di INKLUSI EKSKLUSI
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan SELURUH IBU HAMIL YANG 1. IBU HAMIL DENGAN K1 BUKAN DI TRIMESTER
x 100 % TELAH BERSALIN DI WILAYAH 1
Jumlah semua hamil yang telah bersalin yang mendapatkan pelayanan ANC KERJA PUSKESMAS PADA 2. IBU HAMIL YANG PINDAH DOMISILI (DROP
di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan TAHUN BERJALAN OUT)
3. IBU HAMIL YANG TIDAK MENYELESAIKAN
MASA KEHAMILAN (ABORTUS)
4. IBU HAMIL PINDAHAN YANG TIDAK MEMILIKI
CATATAN RIWAYAT KEHAMILAN LENGKAP
5. IBU HAMIL MENINGGAL SEBELUM BERSALIN
6. IBU HAMIL YANG BERSALIN SEBELUM
MENYELESAIKAN K4 (PREMATURE
45
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPUASAN PASIEN
LATAR BELAKANG
REGULASI TERKAIT KEPUASAN TUJUAN
DALAM PEMBERIAN MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN
PELAYANAN, PUSKESMAS HARUS MASYARAKAT SEBAGAI DASAR
MEMPERHATIKAN KEPUASAN UPAYA-UPAYA PENINGKATAN MUTU
PASIEN DAN TERSELENGGARANYA
PELAYANAN DI SEMUA UNIT YANG
MAMPU MEMBERIKAN KEPUASAN
PASIEN.
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEPUASAN PASIEN
KABUPATEN PANDEGLANG
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang (dr. Shanti Nur Fitria).
FORM LAPORAN
PENDAHULUAN
IKP BAGIAN
PERTAMA
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) DI PUSKESMAS
o Penggunaan Laporan
Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
mulai 1 Januari 2022.
Diharapkan seluruh
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan mengirimkan
laporan IKP, baik ada
ataupun nihil secara
periodik pada tiap akhir
bulan berjalan.
Asesmen Risiko
Implementasi solusi
7 Langkah Menuju
Keselamatan Pasien,
di antaranya:
Mengembangkan
sistem pelaporan
Memastikan staf fasilitas
pelayanan kesehatan mudah ► Setiap fasilitas pelayanan
untuk melaporkan insiden kesehatan harus melakukan
secara internal (lokal) maupun pelaporan insiden kepada KNKP
(Permenkes nomor 11 tahun 2017
eksternal (nasional) pasal 19 ayat 1).
PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
TIM MUTU
PUSKESMAS
Tidak mudah
diakses oleh
Bersifat rahasia orang yang tidak
berhak
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, pasal 19 ayat (4)
PEMBINAAN & PENGAWASAN
Dalam pasal 33 Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
dinyatakan bahwa:
DIREKTORAT MUTU
PELAYANAN KESEHATAN,
BAGIAN PROGRAM &
INFORMASI-SESDITJEN
PELAYANAN KESEHATAN,
KEMENTERIAN KESEHATAN;
DAN KNKP TELAH
MENGEMBANGKAN APLIKASI
LAPORAN IKP DI PUSKESMAS.
15
► TINGKATAN PENGGUNA
1) Puskesmas.
2) Dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
3) Dinas kesehatan daerah
provinsi.
4) Kementerian Kesehatan
dan KNKP.
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS MENURUT PROVINSI TAHUN 2022
7 IKP di
Puskesmas
Provinsi
Banten
7 berasal dari 4
Kab/Kota.
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 27 Juni 2022 pukul 08.30 WIB
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS DI PROVINSI BANTEN
TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 27 Juni 2022 pukul 08.30 WIB
PUSKESMAS DI KABUPATEN PANDEGLANG
YANG PERNAH MELAPORKAN IKP NIHIL
DI TAHUN 2022
25 dari 36 (69%)
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 27 Juni 2022 pukul 08.30 WIB
REKAPITULASI LAPORAN IKP NIHIL DI KABUPATEN PANDEGLANG
BULAN JUNI TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 27 Juni 2022 pukul 08.30 WIB
REKAPITULASI LAPORAN IKP NIHIL DI KABUPATEN PANDEGLANG
BULAN JUNI TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 30 Juni 2022 pukul 07.20 WIB
REKAPITULASI LAPORAN IKP NIHIL DI KABUPATEN PANDEGLANG
BULAN JUNI TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 30 Juni 2022 pukul 20.30 WIB
REKAPITULASI LAPORAN IKP NIHIL DI KABUPATEN PANDEGLANG
BULAN JUNI TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 30 Juni 2022 pukul 20.30 WIB
REKAPITULASI LAPORAN IKP NIHIL DI KABUPATEN PANDEGLANG
BULAN MEI TAHUN 2022
Sumber: Aplikasi Laporan IKP di Puskesmas, 30 Juni 2022 pukul 20.30 WIB
SILAKAN DIIKUTI PENJELASAN TERKAIT
APLIKASI LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS melalui KANAL YOUTUBE:
MUTU AKREDITASI FKTP
HARAP DIBACA TERLEBIH
DAHULU DENGAN
SEKSAMA PETUNJUK
TEKNIS PENGGUNAAN
APLIKASI LAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Insiden Keselamatan Pasien adalah kejadian yang tidak disengaja ketika memberikan
asuhan kepada pasien (care management problem=CMP) atau kondisi yang berhubungan
dengan lingkungan di fasiitas pelayanan kesehatan, termasuk infrastruktur atau sarana
prasarana (service delivery problem=SDP), yang dapat berpotensi atau telah
menyebabkan bahaya bagi pasien.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
insiden yang
mengakibatkan cedera pada
pasien.Injury
Cedera tersebut
caused by medical
lebihmanagement
diakibatkan oleh
rather than by the
underlying condition of the patient
pengelolaan medis
dibandingkan kondisi pasien
yang mendasari.
Kejadian Tidak Cedera
(KTC):
Suatu
keadaan yang
mempunyai
potensi
menimbulkan
cedera
(signifikan).
KEJADIAN SENTINEL
Laporan Triwulan
Feedback tidak
diberikan per Ketua KNKP
Puskesmas, tetapi
secara nasional
Laporan Triwulan
Website KNKP ( FEEDBACK DALAM BENTUK SAFETY SUB KOMITE PENGELOLAAN
www.keselamatanpasien.net) ALERT, TERMASUK PEMBELAJARAN PELAPORAN INSIDEN, EVALUASI
DARI PUSKESMAS LAIN (TRIWULAN)
DAN MONEV IMPLEMENTASI KNKP
Yang dilaporkan ke
KNKP hanya Aplikasi
sentinelLaporan IKP
Puskesmas
dan KTD
Laporan eksternal e-reporting (sentinel Cleaning Data Laporan Hasil Cleaning Data dan
(sentinel dan KTD) dan KTD) IKP Puskesmas Pembelajaran dari Laporan
(Bulanan) IKP Puskesmas (Bulanan)
► B. RINCIAN KEJADIAN (3)
SENTINEL KEMATIAN
CEDERA BERAT/IRREVERSIBLE
KTD
CEDERA SEDANG/REVERSIBLE
KTC
CEDERA RINGAN Pilihan DAMPAK
INSIDEN tergantung
KNC TIDAK CEDERA pada JENIS INSIDEN
yang dipilih
sebelumnya.
► B. RINCIAN KEJADIAN (3)
SENTINEL KEMATIAN
CEDERA BERAT/IRREVERSIBLE
KTD
CEDERA SEDANG/REVERSIBLE
Puskesmas
Keterangan:
Alur tindak lanjut
Format pelaporan internal mengacu pada
Formulir 1 pada lampiran Permenkes nomor
11 tahun 2017 dan disesuaikan dengan isian
form bagian 1 (A dan B) pada aplikasi
Laporan IKP di Puskesmas.
RISK GRADING
Untuk memetakan risiko terhadap probabilitas/frekuensi dan
dampak/konsekuensi.
PROBABILITAS
Sangat sering terjadi Sedang Sedang Tinggi Sangat Sangat
5 Tinggi Tinggi
HIGH Risiko “Tinggi”, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dengan
(TINGGI) detail dan perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan
Top Manajemen
1) Puskesmas.
2) Dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota.
3) Dinas kesehatan daerah
provinsi.
4) Kementerian Kesehatan
dan KNKP.
APLIKASI
FORM LAPORAN
LAPORAN IKP
IKP BAGIAN
PUSKESMAS
PERTAMA
TINGKATAN PENGGUNA:
PUSKESMAS
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI
LAPORAN IKP PUSKESMAS ► Username
menggunakan 7 digit
angka kode
registrasi
Password tingkat Puskesmas dari Pusat
pertama Data dan Informasi,
Kementerian
Kesehatan.
► Password (tingkat
pertama) default
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
https://mutufasyankes.kemkes.go.id dan fitur.
Tampilan awal
► TAMPILAN AWAL ►
memperlihatkan
halaman
Dashboard.
► Aplikasi dan fitur
dalam
https://mutufasyank
es.kemkes.go.id
adalah:
1. Dahboard.
2. Aplikasi Laporan
IKP Puskesmas.
3. Aplikasi Indikator
Nasional Mutu
Puskesmas.
4. Upload Dokumen
Peningkatan Mutu.
5. Mengganti
password tingkat
pertama.
6. Sign out.
► MENGGANTI PASSWORD TINGKAT PERTAMA DAN
SIGN OUT
► Kepala Puskesmas
menetapkan dan
menugaskan
petugas yang
diberikan
kewenangan untuk
menginput data
dalam Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas,
termasuk untuk
mengganti
password (tingkat
pertama dan
kedua).
► PASSWORD TINGKAT KEDUA
Password tingkat
kedua untuk
meningkatkan
keamanan
► Password
berjenjang
diterapkan, agar
keamanan akses
dan data Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas lebih
terjamin.
► Password (tingkat
kedua) default
adalah abcd.
► MENGGANTI PASSWORD TINGKAT KEDUA
► Password tingkat
kedua default
sebaiknya diganti.
► Password baru/
digunakan untuk
akses Aplikasi
Laporan IKP
Puskesmas
selanjutnya.
► PERMOHONAN RESET PASSWORD TINGKAT
KEDUA (1)
► Jika password
tingkat kedua lupa,
maka Puskesmas
harus
menyampaikan
surat permohonan
reset password ke
KNKP.
► Contoh surat
permohonan reset
password seperti
pada Lampiran 1.
► PERMOHONAN RESET PASSWORD TINGKAT
KEDUA (2)
► Surat permohonan
reset password
dikirim ke KNKP
dengan melalui
menu
PERMOHONAN
RESET PASSWORD
IKP yang ada pada
bagian Navigasi
Utama.
<30
hari
<30 !!
i Riwayat Insiden !!
SIMPAN har SIMPAN
Keselamatan Pasien <30
ha r i
<30 !! <30 !!
i hari
EDIT har !! KIRIM CETAK EDIT
► 2. FORM LAPORAN IKP (3)
► Grading (bands
merah, kuning,
hijau, biru) insiden
akan dilakukan by
system
berdasarkan
dampak dan
probabilitas yang
telah diisikan pada
Form Laporan IKP
Bagian Pertama.
► Menu REKAP
LAPORAN IKP
akan
menampilkan
grafik batang
dan tabel
sejumlah
variabel pada
Form Laporan
IKP Bagian
Pertama pada
tahun yang
dipilih.
► 4. REKAP BULANAN IKP
► Menu REKAP
BULANAN IKP
akan
menampilkan
grafik batang dan
tabel jumlah
laporan IKP yang
telah dikirim
Puskesmas
menurut bulan
pada tahun yang
dipilih.
► Menu
► 5. MONITORING IKP MONITORING IKP
akan
menampilkan
tabel monitoring
dan jumlah
laporan IKP yang
telah dikirim
Puskesmas
menurut bulan
pada tahun yang
dipilih.
► : Sudah lapor
IKP Nihil.
► : Sudah lapor
ada IKP.
► (1) Kelompok umur dan Umur, (2) Penanggung Biaya Pasien dan (3) Jenis
Kelamin isi atau pilih opsi pada menu drop-down sesuai dengan kondisi
pasien yang mengalami insiden.
► Tanggal Mendapatkan Pelayanan dipilih tanggal-bulan-tahun-jam-menit di
mana pasien terdaftar di loket/bagian pendaftaran Puskesmas.
► B. RINCIAN KEJADIAN (1)
2. INSIDEN
3. KRONOLOGIS INSIDEN
4. JENIS INSIDEN
► Pilih menu drop-down ini sesuai dengan jenis insiden yang terjadi (Sentinel,
KTD).
► Pilih menu drop-down ini sesuai dengan jenis pelayanan yang menjadi
tujuan utama pasien mendatangi Puskesmas.
6. DAMPAK INSIDEN
► Pilih menu drop-down ini sesuai dengan tingkat keparahan dampak yang
dialami pasien akibat insiden yang terjadi.
► B. RINCIAN KEJADIAN (3)
SENTINEL KEMATIAN
CEDERA BERAT/IRREVERSIBLE
KTD
CEDERA SEDANG/REVERSIBLE
KTC
CEDERA RINGAN Pilihan DAMPAK
INSIDEN tergantung
KNC TIDAK CEDERA pada JENIS INSIDEN
yang dipilih
sebelumnya.
► B. RINCIAN KEJADIAN (3)
SENTINEL KEMATIAN
CEDERA BERAT/IRREVERSIBLE
KTD
CEDERA SEDANG/REVERSIBLE
7. PROBABILITAS
► Pilih menu drop-down ini sesuai dengan tingkat frekuensi/kekerapan
terjadinya insiden tersebut di Puskesmas.
CAUSA
V01-Y98
ICD X
Chapter XX
o Terpotongnya glans penis digolongkan sebagai Tipe
Harm Cedera/Injury, sehingga kode ICD X-nya terletak di
Chapter XIX.
o Terpotongnya glans penis dapat dikaitkan sebagai Complications of
Surgical and Medical Care, sehingga kode ICD X-nya terletak di
T80-T88.
o Terpotongnya glans penis
dapat digolongkan sebagai
accidental perforation of
organ by instrument
during a procedure.
o Dengan demikian, kode
ICD X untuk Tipe Harm-nya
adalah T81.2.
o Sedangkan kode ICD X untuk causa terpotongnya
glans penis dicari di Chapter XX.
o Causa terpotongnya glans penis terkait dengan
Surgical and Other Medical Procedures, sehingga kode ICD X-nya
terletak pada Y83-Y84.
o Causa terpotongnya glans
penis tidak dapat
digolongkan pada kode-
kode tertentu pada Y83-
Y84, sehingga dapat dipilih
other surgical procedures.
o Dengan demikian, kode
ICD X untuk Causa Harm-
nya adalah Y83.8.
► HASIL INVESTIGASI DAN ANALISA (3)
7. FAKTOR-FAKTOR KONTRIBUTOR
► Pilih menu drop-down ini sesuai dengan faktor-faktor kontributor terhadap
terjadinya insiden tersebut. Rincian Faktor-Faktor Kontributor dapat dilihat
pada Lampiran 3.
8. FAKTOR MITIGASI
► Pilih menu drop-down pada masing-masing aspek ini sesuai mitigasi yang
dilakukan saat terjadi insiden tersebut. Pada setiap menu drop-down akan
muncul opsi. Aspek-aspek tersebut adalah (1) Untuk Pasien, (2) Untuk
Petugas, (3) Untuk Fasyankes dan (4) Untuk Faktor Penyebab Terkait.
Contoh: langsung ditangani, pasien dirujuk, pemberian penjelasan kepada
pasien dan keluarga.
11. REKOMENDASI
► Tuliskan rekomendasi/usulan langkah-langkah/tindak lanjut yang harus
dikerjakan untuk perbaikan sistem guna mencegah terulangnya insiden
serupa di Puskesmas. Contoh: peningkatan kapasitas staf klinis tentang
Patient Safety.
DINAS KESEHATAN
DAERAH
KABUPATEN/KOTA
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI LAPORAN
IKP PUSKESMAS TINGKAT DINAS KESEHATAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
► Username
menggunakan 4 digit
angka kode
(wilayah)
Kabupaten/Kota
tersebut.
► Password default
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
dan fitur.
https://mutufasyankes.kemkes.go.id
► TAMPILAN HALAMAN DASHBOARD
► Pada halaman
DASHBOARD
tersedia fitur
GANTI PASSWORD.
► MENU ► Menu yang tersedia
adalah:
1. Rekap Laporan
IKP.
2. Rekap Per Bulan.
3. Rekap Per
Puskesmas.
4. Rekap IKP Nihil.
5. Monitoring Status
Kirim IKP.
6. Tren IKP.
► : Sudah lapor
IKP Nihil.
► : Sudah lapor
ada IKP.
► : Belum lapor.
► MENU IKP NIHIL DI TINGKAT PENGGUNA
PUSKESMAS
► Jika tidak ada
laporan eksternal
yang dikirim ke
KNKP pada bulan
berjalan, maka
pada akhir bulan
berjalan
Puskesmas mengisi
IKP Nihil.
► Tidak ada laporan
pada bulan berjalan
bisa karena:
1. Tidak ada
insiden, atau
2. Investigasi
insiden belum
selesai
dilakukan.
TINGKATAN PENGGUNA:
DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI
► ALAMAT AKSES DAN LOG IN APLIKASI LAPORAN
IKP PUSKESMAS TINGKAT DINAS KESEHATAN
DAERAH PROVINSI
► Username
menggunakan 2 digit
angka kode
(wilayah) Provinsi
tersebut.
► Password default
adalah 1234.
► Jika ingin mengganti
password, harus
disepakati bersama,
karena di dalamnya
ada beberapa aplikasi
dan fitur.
https://mutufasyankes.kemkes.go.id
► TAMPILAN HALAMAN DASHBOARD
► Pada halaman
DASHBOARD
tersedia fitur
FEEDBACK IKP
yang berisi umpan
balik pembelajaran
dari KNKP yang
diberikan secara
berkala setiap 3
bulan.
► MENU