PENGARAHAN

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK
Disampaikan Dalam Acara
MUSRENBANG TAHUN 2015
DALAM RANGKA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016
SERTA
PENANDA TANGANAN KESEPAKATAN GERAKAN NASIONAL
PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM DI KALIMANTAN TIMUR

Samarinda, 1 April 2015

 MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Amanah UU Nomor 25 tahun 2004

Memadu-serasikan
Proses perencanaan dari bawah (bottom Perencanaan
up), dari atas (top down), teknokratik dan Provinsi dan
proses perencanaan politik Kabupaten/Kota

Fokus pada
Selaras
penyelesaian isu
dan permasalahan
pembangunan Sinergi
TERWUJUDNYA
Konsisten PERENCANAAN Terukur

Dapat
Komprehensif dilaksanakan
STRUKTUR TEMA RKPD 2015 DENGAN RKPD 2016
TEMA RKPD 2015
Penyiapan Industrialisasi Produk Unggulan Daerah dan
Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
STRUKTUR TEMA 2015

Penyiapan Industrialisasi Produk Pengembangn Energi Baru

Unggulan Daerah dan Terbarukan

Nilai Tambah Produk Unggulan Konektivitas

STRUKTUR TEMA 2016

“Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi Produk Unggulan Daerah dan

Pemantapan Konektivitas Intra dan Antar Wilayah“
P3D-RKPD-2014
TEMA RKPD 2016 3
 TEMA RKPD 2016
Meningkatkan Nilai Tambah Ekonomi Produk Unggulan Daerah
dan Pemantapan Konektivitas Intra dan Antar
Wilayah
Periode Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan Nilai Tambah
1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan
pendidikan
2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
3. Percepatan pengentasan kemiskinan
4. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja
12 PRIORITAS 5. Pengembangan ekonomi kerakyatan
PEMBANGUNAN 6. Percepatan transformasi ekonomi
7. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan
8. Pengembangan agribisnis
9. Peningkatan produksi pangan
10. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar
11. Reformasi birokrasi dan tata kelola
pemerintahan
12. Peningkatan kualitas lingkungan hidup 4
 Tahapan Menuju Perbaikan Struktur Ekonomi
yang Berkualitas Dan Berkelanjutan
Konsep Pengembangan Kawasan Dan Pusat Pusat Pertumbuhan
Ekonomi Untuk Mempercepat Pemerataan Pembangunan Wilayah
 PERMASALAHAN dan TANTANGAN
PEMBANGUNAN DI KALIMANTAN TIMUR

• Mempercepat Pergeseran Ekonomi

EKONOMI Berbasis SDA Terbarukan
• Struktur Ekonomi Imbalance
• Urban Bias
• Daya Saing Wilayah Rendah
• Ketersediaan Infrastruktur Terbatas
• Ketimpangan Pendapatan
SOSIAL • Dominasi Kemiskinan di Pedesaan
• Degradasi SDA
LINGKUNGAN • Pencemaran Lingkungan
• Tingat emisi Gas Rumah Kaca tinggi
TARGET DAN REALISASI SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
Dinas
Pendidikan
IPM
77.01/77,3 Dinas
Dinas
Pendidikan
Pendidikan
Rata-rata Angka
Lama Melek Huruf
Sekolah Mewujudkan 98.40%/
10/9,6 th Kualitas SDM 98,30%
Yg Mandiri &
Berdaya Saing Dinas Tenaga
Tinggi Kerja
BPPKB
Pendapatan Per
Angka Harapan
Dinas kapita
Hidup
Kesehatan Rp. 46,65juta/
71,50/71,78 th
Rp. 47,52 juta
 TARGET DAN REALISASI SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
Birsos, Disdik, Diskes, Dissos, Biro Eknomi, BPMPD, Dishut,
Distamben, Disnakertrans, Distan, Disnak, BPPKB, BPBD, Dis PU
Disnak, PLN, Tingkat
Swasta Pengembangan & Disnakertrans,
Kemiskinan
Pemanfataan Tingkat Disperindagkop,
6%/6,42%
Energi Pengangguran Dispora, Dissos
Terbarukan 8%/7,53%
Distan, BKPP, 0,62%/0,5%
Disnakertrans, Bappeda,
Mewujudkan Disperindagkop,
Disnak, Dis PU
Daya Saing Inflasi Biro Ekonomi
Swasembada Ekonomi Yg
Beras 6,1/5,10
Berkerakyatan
73%/73,92% Berbasis SDA
& Energi
Kontribusi Terbarukan
Sektor Indeks Gini
Pertanian Dlm 0,35%/0,33%
Arti Luas Pertumbuhan
Ekonomi Yg
Distan, Disbun, 6,3%/7,27 Berkualitas Disperindagkop, Disbun,
Disnak, DKP, 2,3-3,2/2,64 Disnak, Disbudpar,
Disperindagkop, BPPMD
TARGET DAN REALISASI SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014

Kepuasan Dinas PU,

Masyarakat Dinas
Terhadap Perhubungan,
Pelayanan Diskominfo
Infrastruktur
Dasar
5,5/5,29
Mewujudkan
Infrastruktur Dasar
yg Berkualitas bagi
Masyarakat Secara
Merata
TARGET DAN REALISASI SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014

Indeks persepsi Inspektorat,

Korupsi 5,2/4,9 Bappeda, Biro
Opini BPK Organisasi, Biro
WTP/WDP Keuangan

Biro
Organisasi,
Mewujudkan Tata
Biro
Kelola
Pemerintahan Pemerintahan yg
Profesional, Biro
Transparan, & Indeks
Kapasitas & Organisasi
berorientasi pd Kepuasan
Akuntabilita Pelayanan Masyaraka
s Kinerja
t
72,00/70,97
70/72,16
TARGET DAN REALISASI SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014

BLH, Dishut, Distamben, Disbun,

Dis PU
Indeks
Kualitas
Lingkungan
78,2975,25 Mewujudkan BLH, Dishut,
Kualitas Disbun, Distamben
Lingkungan yg Bappeda
Baik & Sehat serta
BerPersfektif
Perubahan Iklim Tingkat Emisi Gas
Rumah Kaca
1.498 ton CO2/Juta US$
PDRB / 1.611 ton
CO2/Juta US$ PDRB
 “ERA KINERJA”
dalam
PERIODE RPJMD 2013 -2018
Penyelenggaraan Pemerintahan yang Harus Terukur dan Terpadu
Dalam Mengelola Permasalahan Pembangunan
Koordinasi Intens Lintas Sektor, Koordinasi
KETERPADUAN Antar Tingkatan Pemerintahan; Termasuk SKPD
Provinsi Dengan SKPD Kabupaten/Kota Sesuai
Permasalahan Pada Urusan Pemerintahan yang
ditangani
KETERUKURA Peningkatan Peran Pengawasan dan
N Pengendalian dalam Mendorong Komitmen
Terhadap Pencapaian Kinerja Pembangunan,
Termasuk Pembinaan, Supervisi, dan
Bimbingan Teknis oleh SKPD Provinsi Kepada
SKPD Kabupaten/Kota
INSTRUKSI GUBERNUR

Indikator kinerja utama di

masing masing SKPD akan
menjadi agregat pencapaian
target indikator sasaran
dalam RPJMD, saya ingin
memastikan bahwa di akhir
masa jabatan saya di tahun
2018 seluruh target sasaran
dalam RPJMD seluruhnya
dapat tercapai
 PROSES PERENCANAAN
e-Planning e-Budgeting
output output
SIPPD SIMDA
PROVINSI PROVINSI
 RANCANGAN AWAL RKPD  RAPBD/KUA-PPAS
 RANCANGAN RKPD • PENDAPATAN
• RAKOR PRIORITAS • BELANJA TIDAK
• FORUM SKPD LANGSUNG
 RANCANGAN AKHIR RKPD • BELANJA LANGSUNG
• MUSRENBANG  APBD
PROVINSI • PERDA APBD
 RKPD • PERGUB PENJABARAN
 RANCANGAN KUA-PPAS APBD
SKPD SKPD
 RANCANGAN RENJA  RKA
 RENJA  DPA
 Pendapatan Daerah 2015
PENDAPATAN ASLI DAERAH Rp 5.545.99
M (65%)
 PAJAK DAERAH 4.669.87 M (55%)
3%  RETRIBUSI DAERAH 12.20 M (0%)
7%  HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN 281.18 M (3%)
DAERAH YANG DIPISAHKAN  
8%  LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI
PENDAPATAN 582.74 M (7%)
DAERAH YANG SAH
55% 2015 DANA PERIMBANGAN Rp 2.624.09 M
(31%)
Rp 8.536 T  BAGI HASIL PAJAK 668.00 M (8%)
22%  BAGI HASIL BUKAN PAJAK 1.890.05 M (22%)
 DANA ALOKASI UMUM 57.31 M (3%)
1%  DANA ALOKASI KHUSUS 8.65 M (7%)
4%
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH
Rp366.20 M (4%)
 PENDAPATAN HIBAH 14.57 M (0%)
 DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI 351.63 M (4%)
KHUSUS ALOKASI UMUM
• Ketidakpastian dana perimbangan & diperkirakan terus menurun
• Potensi penerimaan BUMD perlu terus digali
• Percepatan penerbitan obligasi daerah
INSTRUKSI penelaahan dan optimalisasi belanja
GUBERNUR pada program/kegiatan
program kegiatan yang dibiayai adalah
program kegiatan yang benar-benar
secara langsung dilakukan untuk
mencapai target sasaran RPJMD sesuai
visi dan misi yang telah kita sepakati
bersama
Pilihkan program-program yang
langsung menyentuh masyarakat
Kurangi belanja yang tidak perlu
Program dan kegiatan harus fokus,
efisien dan efektif dan dapat membawa
dampak serta efek pada kesejahteraan
masyarakat
 PENINGKATAN NILAI TAMBAH SEKTOR UNGGULAN INDUSTRI
PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Potensi SDA Terbarukan Penyiapan Kawasan Industri Industri Nilai
“Kelapa Sawit” (2014) Berbasis Oleochemical Tambah
Value chain of
Luas Kebun Dukungan infrastruktur Percepatan
chemical
1.199.980 Ha pendukung kawasan (2016) perubahan
- SPAM/Air Bersih industry from
industri
- Percepatan pembangunan palm oil
oleochemical
Produksi - Tangki Timbun
11.712.000 ton TBS - Pembangunan Pelabuhan
- Dll
Pabrik Kelapa Sawit : Kawasan Industri • Rencana
53 Pabrik Berbasis Bisnis
Kapasitas terpasang : Oleochemical • Penyusunan
2.765 ton TBS/jam kelembagaa
Pembatasan
Kapasitas riil : KEK MBTK n Badan
secara
2.700 ton TBS/jam Pengelola
bertahap Perpres
Produksi CPO No.85/2014 MBTK
1.782.000 ton • Badan
Meminimalkan
Ekspor keluar Kaltim Administrasi
Trade Off
POME to electricity (memperkecil) Proses
> 53 MW perijinan
Menurunkan emisi Meningkatkan ratio investasi dan
1,2 juta ton electrifikasi di usaha terpadu Target RPJMD 2 Pabrik :
CO2e/thn pedesaan satu pintu Minyak Goreng
 TARGET RKPD TAHUN 2016
PELAKSANAAN RKPD
N INDIKATOR KONDISI TARGET
O PEMBANGUNAN AWAL 2018
2013 2014 2015 2016 2017

1. PDRB (Rp. Triliun) 425,43 579,01 419,45 439,58 461,56 462,16

2. Pertumbuhan 1,45 2,02 4,40 4,80 5,00 4,7 – 5,3

Ekonomi (%)

3. Tingkat 7,94 7,54 7,00 6,50 6,00 5,11

Pengangguran (%)

4. Tingkat 6,06 6,42 5,75 5,35 5,36 5,00

Kemiskinan (%)
5. IPM 77,33 77,01 77,14 77,28 77,42 78
6. Laju Inflasi (%) 9,65 6,77 6,30 6,70 5,90 5,50

7. Investasi 30,89 30,87 35,00 37,00 40,00 44,19

(Rp.Triliun)

8. Indeks Kualitas 74,07 78,29 79,24 80,19 81,14 82,00

Lingkungan
INSTRUKSI GUBERNUR

• Indikator makro dapat

terpenuhi apabila indikator
kinerja utama yang telah
ditetapkan dalam Renstra
masing-masing SKPD dapat
dicapai
• Indikator kinerja utama
tersebut merupakan kontrak
kinerja yang menjadi
tanggung jawab setiap
SKPD untuk mencapainya.
 KEAMANAN MASYARAKAT
UU No. 32/2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
• KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH YAITU MEMELIHARA
KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT (PASAL 27)
UU NO. 7/2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
• BAHWA  PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH WAJIB
MEREDAM POTENSI KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
(PASAL 9).
• DALAM STATUS KEADAAN KONFLIK PROVINSI, GUBERNUR
BERTANGGUNGJAWAB ATAS PENANGANAN KONFLIK PROVINSI
(PASAL 24 AYAT 1).
• DALAM KEADAAN TERTENTU GUBERNUR DAPAT MEMINTA
BANTUAN PENGGUNAAN DAN PENGARAHAN KEKUATAN TNI
(PASAL 33).
 PP NO 19 TAHUN 2010  TENTANG TATA
CARA PELAKSANAAN TUGAS DAN
WEWENANG SERTA KEDUDUKAN DIUBAH:
KEUANGAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI PP NO 23/2011
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH
MEMILIKI TUGAS MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN :
MENJAGA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
1 SERTA MEMELIHARA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA

2 MENJAGA DAN MENGAMALKAN IDEOLOGI PANCASILA

DAN KEHIDUPAN DEMOKRASI

3 MEMELIHARA STABILITAS POLITIK

 PERMENDAGRI NO. 24 TAHUN 2011
TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR
SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI

4 kali
perubahan
PERMENDAGRI NO. 3 TAHUN 2014

1. MENJAGA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

SERTA MEMELIHARA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
2. MENJAGA DAN MENGAMALKAN IDEOLOGI PANCASILA
DAN KEHIDUPAN DEMOKRASI
3. MEMELIHARA STABILITAS POLITIK
 PERMENDAGRI NO. 3 TAHUN 2014
DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA, GUBERNUR MEMILIKI WEWENANG : 

MENGUNDANG RAPAT KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT

1 DALAM RANGKA KOORDINASI PENYUSUNAN

PROGRAM/KEGIATAN YANG AKAN DILIMPAHKAN KEPADA
GUBERNUR DAN DITUGAS PEMBANTUANKAN KEPADA
KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH PROVINSI

MENGUNDANG RAPAT BUPATI/WALIKOTA BESERTA PIMPINAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DALAM RANGKA
2 SINERGI PENYUSUNAN PROGRAM/ KEGIATAN YANG AKAN
DITUGAS PEMBANTUANKAN OLEH KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEPADA KABUPATEN/KOTA

3 MEMBERIKAN SANKSI KEPADA BUPATI/WALIKOTA

PRESIDEN
MENGINSTRUKSIKAN
UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS
PENANGANAN
GANGGUAN KEAMANAN
DI SELURUH TANAH AIR
INPRES NO. 2 TAHUN 2013
TENTANG PENANGANAN
GANGGUAN KEAMANAN
DALAM NEGERI
2013 INPRES NO. 1 TAHUN 2014
TENTANG PENANGANAN
GANGGUAN KEAMANAN
DALAM NEGERI 2014
SELAIN POLRI, TNI DAN JAJARAN
LAIN, PERAN GUBERNUR DAN
BUPATI/WALIKOTA DI SELURUH
KALIMANTAN TIMUR DAN
KALTARA JUGA SANGAT BESAR
DALAM MENJAGA DAN
MEMELIHARA KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN MASYARAKAT. MAKA
TIDAK BOLEH ADA LAGI KERAGU-
RAGUAN BERTINDAK,
KETERLAMBATAN BERTINDAK,
KETERLAMBATAN MENGATASINYA
DAN TIDAK MAMPU MENCEGAH
SESUATU YANG DAPAT DICEGAH,
SERTA TIDAK BOLEH LAGI
MENANGANI KONFLIK KOMUNAL,
KEKERASAN DAN TERORISME
SECARA TIDAK TUNTAS
 PEMETAAN POTENSI KONFLIK SOSIAL
DILAKUKAN OLEH POLDA KALTIM, PADA TAHUN 2013
TERCATAT SEBANYAK 199 POTENSI KONFLIK

BATAS
IDEOLOGI, SARA SUMBER WILAYAH
POLITIK, DAYA TELAH
EKONOMI, ALAM DIPETAKA
SOSIAL DAN N
BUDAYA
(IPOLEKSOSBUD)

109 16 54 20
KASUS KASUS KASUS KASUS
TERIMA KASIH KEPADA PANGDAM, KAPOLDA, PENANGANAN KASUS
KAJATI DAN SELURUH JAJARANNYA DI KONFLIK INI
SELURUH KALIMANTAN TIMUR YANG TELAH MENDAPATKAN ATENSI
BANYAK BERPERAN DALAM MENANGANI DAN MENJADI
BEBERAPA KASUS KONFLIK YANG PERNAH
BENCHMARK OLEH
TERJADI DI KALTIM, SEPERTI HALNYA KASUS
DI TARAKAN SEKITAR BULAN SEPTEMBER 2010 PRESIDEN SBY
DAN KASUS DI KUTAI BARAT DI BULAN SEBAGAI SALAH SATU
NOVEMBER 2012 PENANGANAN KONFLIK
YANG CEPAT DAN TEPAT

MARI TETAP KITA TERUS JAGA

KONDISI KEMANAN DAN
KETENTRAMAN MASYARAKAT
YANG SANGAT BAIK DI DAERAH
INI DAN UNTUK MENJAGA
STABILITAS KONDUSIFITAS DI
DAERAH
 KEBIJAKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM MENJAGA KONDISI KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
KEPUTUSAN GUBERNUR KALTIM NO.
PERMENDAGRI NO. 11 TAHUN 2006 300/K.74/ STABILITAS KONDUSIFITAS DI
 TENTANG KOMINDA SEBAGAIMANA DAERAH 2013 TANGGAL 23 JANUARI 2013
TELAH DIUBAH MENJADI TENTANG PEMBENTUKAN TIM
PERMENDAGRI NO. 16 TAHUN 2011 KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH PROV
KALTIM.
KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH YANG SELANJUTNYA DISEBUT KOMINDA ADALAH
FORUM KOMUNIKASI DAN KOORDINASI UNSUR INTELIJEN DAN UNSUR PIMPINAN
DAERAH DI PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.

PERMENDAGRI NO. 12 TAHUN 2006 KEPUTUSAN GUBERNUR KALTIM NO.

TENTANG KEWASPADAAN DINI 300.3/K.21/2013 TANGGAL 9 JANUARI
MASYARAKAT DI DAERAH 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM
KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT PROV
KALTIM
FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT YANG SELANJUTNYA DISINGKAT FKDM
ADALAH WADAH BAGI ELEMEN MASYARAKAT YANG DIBENTUK DALAM RANGKA
MENJAGA DAN MEMELIHARA KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT.
 KEBIJAKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM MENJAGA KONDISI KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA GUBERNUR KALTIM NO.
DAN MENDAGRI NO. 9 TAHUN 2006 – 450/K.395/2012 TANGGAL
NO. 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN 11 MEI 2012 TENTANG
PELAKSANAAN TUGAS KEPALA DAERAH PEMBENTUKAN FORUM
DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT
KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA, PEMBERDAYAAN FORUM
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN
BERAGAMA PROV KALTIM
PENDIRIAN RUMAH IBADAT

FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA, YANG SELANJUTNYA

DISINGKAT FKUB, ADALAH FORUM YANG DIBENTUK OLEH
MASYARAKAT DAN DIFASILITASI OLEH PEMERINTAH DALAM RANGKA
MEMBANGUN, MEMELIHARA, DAN MEMBERDAYAKAN UMAT
BERAGAMA UNTUK KERUKUNAN DAN KESEJAHTERAAN
 KEBIJAKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM MENJAGA KONDISI KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
KEPUTUSAN GUBERNUR
PERMENDAGRI NO. 34 TAHUN 2006 KALTIM NO. 220/K.80/2013
TENTANG PEDOMAN TANGGAL 28 JANUARI 2013
PENYELENGGARAAN PEMBAURAN TENTANG PEMBENTUKAN
KEBANGSAAN DI DAERAH PENGURUS FORUM
PEMBAURAN KEBANGSAAN
PROV KALTIM

FORUM PEMBAURAN KEBANGSAAN YANG SELANJUTNYA DISINGKAT

FPK ADALAH WADAH INFORMASI, KOMUNIKASI, KONSULTASI, DAN
KERJASAMA ANTARA WARGA MASYARAKAT YANG DIARAHKAN
UNTUK MENUMBUHKAN, MEMANTAPKAN, MEMELIHARA DAN
MENGEMBANGKAN PEMBAURAN KEBANGSAAN
 KEBIJAKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM MENJAGA KONDISI KEAMANAN DAN KETENTRAMAN
MASYARAKAT
PERMENDAGRI NO. 61 TAHUN KEPUTUSAN GUBERNUR KALTIM
2011 TENTANG PEDOMAN NO. 270/K.45/2014 TANGGAL 22
PEMANTAUAN, PELAPORAN DAN JANUARI 2014 TENTANG
EVALUASI PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN TIM FASILITASI
POLITIK DI DAERAH PENYELENGGARAAN PEMILU
2014

KEPUTUSAN GUBERNUR
INPRES NO.2 TAHUN 2013 DAN KALTIM NO. 301/K.450/2013
INPRES NO.1 TAHUN 2014 TANGGAL 31 MEI 2013
TENTANG PENANGANAN TENTANG PEMBENTUKAN TIM
GANGGUAN KEAMANAN DALAM TERPADU PENANGANAN
NEGERI GANGGUAN KEAMANAN PROV
KALTIM
TAHUN 2015, KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN
UTARA AKAN MENYELENGGARAKAN PEMILUKADA
GUBERNUR PROV. KALTARA DAN 9 KAB/KOTA DI SELURUH
KALIMANTAN TIMUR DAN KALTARA
SAYA BERHARAP KEPADA
KITA SEMUA UNTUK TERUS
MEMBANTU
MENSUKSESKAN KEGIATAN
NASIONAL INI DAN
MENJAGA KONDUSIFITAS
STABILITAS KEAMANAN DI
SELURUH KALIMANTAN
TIMUR DAN KALIMANTAN
UTARA
1. PEMPROV KALTIM TELAH SELESAI MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
TAHUN 2014 DAN TELAH DILAKUKAN REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN
OLEH INSPEKTORAT PROVINSI KALTIM, SEHINGGA LAPORAN KEUANGAN
SUDDAH DISAJIKAN TANPA ADA KESALAHAN SAJIAN YANG BERSIFAT
MATERIAL.

2. PEMERIKSAAN PENDAHULUAN OLEH BPK PERWAKILAN KALIMANTAN

TIMUR TELAH SELESAI DILAKUKAN PADA TANGGAL 20 MARET 2015 YANG
BARU LALU.

3. GUBERNUR BESERTA JAJARAN SIAP MENERIMA TIM PEMERIKSA ATAS

LKPD PEMPROV TAHUN 2014.

4. MENGHADAPI PEMBERLAKUKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.71 TAHUN

2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN YANG
MENGHARUSKAN PEMERINTAH MENERAPKAN AKUNTANSI BERBASIS
AKRUAL MULAI 2015, PADA PRINSIPNYA PEMERINTAH PROVINSI KALTIM
TELAH SIAP MELAKSANAKAN NYA
5. BEBERAPA HAL YANG TELAH DILAKUKAN ANTARA LAIN;
a. PERATURAN GUBERNUR NO.19 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN
AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL TELAH DIBUAT SEBAGAI ATURAN
MAIN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL.
b. TELAH DILAKUKAN SOSIALISASI KEPADA KEPALA SKPD TENTANG
AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL, BEKERJASAMA DENGAN PERGURUAN
TINGGI.
c. TELAH DILAKUKAN KERJASAMA DENGAN BPKP UNTUK PEMANFAATAN
APLIKASI PENGELOLAAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL.
d. DALAM HAL MENYIAPKAN SDM, TELAH DILAKUKAN SOSIALISASI DAN
BIMBINGAN TEKNIS TERHADAP APLIKASI KEUANGAN BERBASIS
AKRUAL SUDAH DILAKUKAN KEPADA SEMUA SKPD DAN UPTD.

6. PEMPROV KALTIM BERTEKAD, LAPORAN KUANGAN YANG DISAJIKAN DAN

DISAMPAIKAN SESUAI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH YANG
DITENTUKAN, SEHINGGA OPINI BPK KEMBALI MENJADI WTP.
 AGENDA NAWACITA :
3. MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT
DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN

PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN :

1) Membuka KETERISOLASIAN Kawasan Perbatasan, dengan menghubungkan
PKSN Long Pahangai dan Long Apari menuju Ibukota Kabupaten Mahakam ULU
2) Mengurangi kesenjangan Kawasan perbatasan dengan kawasan perkotaan.

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR :
 Long Bagun – Long Pahangai 152 km kerjasama TNI
 Long Pahangai – Tiong Ohang APBN 2012 – 2014.
 Tiong Ohang - Long Apari 28,7 km belum tersedia jaringan jalan
 Bandara Long Apari dan Datah Dawai
 PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP DAN SMA SERTA PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT PRATAMA DI 10 KAB/KOTA TERMASUK DI PERBATASAN (KAB.
NUNUKAN, MALINAU, DAN MAHAKAM ULU)
 TAHUN DARURAT NARKOBA
2015 • PREVALENSI KALTIM DALAM PEREDARAN
PROV. KALIMANTAN TIMUR NARKOBA 3,07% SETARA DENGAN 59.195
ORANG DARI JUMLAH POPULASI
PENDUDUK USIA 10-59 TAHUN
SEJUMLAH 1.930.936.
• PREVALENSI KALTARA 1,54% SETARA
DENGAN 16.165 ORANG DARI JUMALH
POPULASI PENDUDUK USIAN 10-59
TAHUN SEJUMLAH 1.051.364 YANG
MARI BEKERJA SAMA UNTUK TERDIRI DARI PEMAKAI COBA-COBA,
MEWUJUDKAN ZERO NARKOBA TERATUR PAKAI DAN PECANDU.
DI KALTIM DAN KALTARA ATAU • JUMLAH PECANDU NARKOBA SEBANYAK
MENURUNKAN PROSENTASE 521 ORANG YANG SAAT INI SUDAH DI
REHABILITASI DI BNN TANAH MERAH
DARI PREVALENSI 3,07%
SAMARINDA 64 ORANG DAN DI LAPAS-
MENJADI DIBAWAH 3% LAPAS SELURUH KALTIM 457 ORANG.
• JUMLAH KASUS KEJAHATAN NARKOBA
KALTIM MENDUDUKI 941 KASUS. JUMLAH TAHANAN BNNP
PERINGKAT KETIGA KALTIM TAHUN 2014 DAN 2015, 37
ORANG (P21 30 ORANG) DAN DI
SETELAH SUMATERA UTARA REHABILITASI 7 ORANG.
DAN DKI JAKARTA
TERIMA KASIH

Bersama Membangun
Sinergitas
Menuju Kaltim Maju 2018