Anda di halaman 1dari 20

Target dan

Strategi SPM di
dalam RPJMN
2020- 2024

Koordinator Bidang Aparatur dan Kelembagaan PEmda


Direktorat Pembangunan Daerah
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 28 Juni 2021

disampaikan dalam Rapat Evaluasi Pelaporan SPM Wilayah


Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali
Arah Kebijakan Jenis Layanan dan

Outline Indikator Target 6 Bidang Strategi Perencanaan


Percepatan Pelaksanaan
SPM dalam RPJMN 2020- dan Penerapan SPM
SPM dalam RPJMN
2024
2020 – 2024 dan
RKP 2022
Arah Kebijakan
Percepatan
Pelaksanaan SPM
dalam RPJMN
2020 – 2024 dan
RKP 2022
Tema, Prioritas, Pengarusutamaan, dan Kaidah RPJMN 2020-2024

Tema RPJMN IV 2020 – 2024 Prioritas RPJMN IV 2020-2024


“Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera,
Adil, dan Berkesinambungan”

Pengarusutamaan RPJMN IV 2020 – 2024


1. Memperkuat Ketahanan 2. Mengembangkan Wilayah 3. Meningkatkan SDM
Ekonomi untuk untuk Mengurangi Kesenjangan berkualitas dan berdaya
Kesetaraan Tata Kelola Pembangunan
Pertumbuhan yang dan Menjamin Pemerataan saing
Gender (Governance) Transformasi Digital
Berkualitas

Pembangunan Modal Sosial


Berkelanjutan Budaya

4. Revolusi Mental 5. Memperkuat Infrastruktur 6. Membangun Lingkunagn


dan Pembangunan Mendukung Pengambangan Hidup, Meningkatkan
Kaidah Pembangunan RPJMN IV 2020 – 2024 Kebudayaan Ekonomi dan PelayananDasar Ketahanan Bencanadan
Perubahan Iklim

Membangun Menjamin Menjaga 7. Memperkuat Stabilitas


Kemandirian Keadilan Keberlanjutan Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan
Publik Slide - 4
SPM dalam Indikator dan Target Kegiatan Prioritas RPJMN 2020 - 2024
KP5 : Kelembagaan dan Keuangan Daerah

Pembangunan Target
Program Prioritas Baseline
Wilayah Kebijakan Strategi Indikator RPJMN
2019
Sumatera 2020-2024
Persentase pencapaian SPM di daerah N/A* 100%
Pembangunan Pembangunan Integrasi dan penerapan SPM Jumlah daerah yang melakukan
Wilayah Wilayah N/A 542 daerah
Prioritas Nasional integrasi dan penerapan SPM
Papua Jawa-Bali
Belanja APBD berorientasi Jumlah daerah yang belanja APBD nya
pada pelayanan masyarakat berorientasi pada pelayanan
yang diwujudkan dengan masyarakat yang diwujudkan dengan N/A 542 daerah
PN 2
pemenuhan SPM pemenuhan SPM
Mengembangkan
Wilayah untuk Diklat Percepatan Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat
Mengurangi Pelaksanaan SPM di Daerah Percepatan Pelaksanaan SPM di N/A 4.875 aparatur
Pembangunan Kesenjangan dan Pembangunan Daerah
Wilayah Menjamin Wilayah Keterangan:
Pemerataan * Data capaian SPM berdasarkan PP No. 2/2018 belum tersedia, adapun data yang tersedia adalah capaian SPM berdasarkan PP No. 65/2005
Maluku Nusa Tenggara yaitu sebesar 52%

Persentase capaian SPM bidang


N/A 100%
LAPORAN LPPD Pendidikan
(Kemendagri) Persentase capaian SPM bidang
N/A 100%
Kesehatan
Pembangunan Pembangunan
Persentase capaian SPM bidang
Wilayah Wilayah N/A 100%
Pekerjaan Umum
Sulawesi Kalimantan
Persentase capaian SPM bidang
N/A 100%
Perumahan Rakyat
Kegiatan Prioritas
Pengembangan Kawasan Pengembangan Daerah Tertinggal, Indikator Persentase capaian SPM bidang
N/A 100%
Pengembangan Sektor Unggulan Sosial
Perkotaan Kawasan Perbatasan, dan Perdesaan Capaian Sektor
Pengembangan Kawasan Strategis Kelembagaan dan Keuangan Daerah SPM Persentase capaian SPM bidang
N/A 100%
Trantibumlinmas
Arah Kebijakan KP 5 Kelembagaan dan Keuangan Daerah dalam RKP 2022

Peningkatan kualitas tata kelola pelayanan dasar di daerah yang lebih efektif dan efisien.

Peningkatan daya saing dan kemandirian daerah melalui pengembangan kerja sama daerah, pengembangan
sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah.

Penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah dalam mendukung kemudahan berusaha dan
pemulihan ekonomi di daerah dampak pandemi Covid-19.

Optimalisasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam pelayanan dan
penyelenggaraan pemerintahan guna mendukung transformasi digital.

Penataan hubungan pusat dan daerah yang lebih sinergis melalui penguatan peran Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat (GWPP).

Mengoptimalkan pemanfaatan TKDD sebagai salah satu sumber pembiayaan penanganan untuk pemantapan
pertumbuhan ekonomi, sistem kesehatan untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan stimulus pemulihan
(recovery) ekonomi di daerah pasca dampak pandemi Covid-19.
Jenis Layanan
dan Indikator
Target 6 Bidang
SPM dalam
RPJMN
2020-2024
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Pendidikan

Suburusan Jenis layanan provinsi Jenis layanan kab/kota INDIKASI TARGET


INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
2021 2024
Manajemen 1. Pendidikan menengah 1. Pendidikan anak usia dini
pendidikan 2. Pendidikan khusus 2. Pendidikan dasar Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun keatas
8,85 9,16
3. Pendidikan kesetaraan (tahun)
Harapan Lama Sekolah (tahun) 13,6 14,16

Penerima Layanan Dasar: Angka Partisipasi Kasar


1. PAUD 53,10%

PAUD PENDIDIKAN PENDIDIKAN 2. SD/MI/sederajat 106,71%


Peserta didik DASAR MENENGAH 3. SMP/MTs/sederajat 95,43%
usia 5-6 tahun Peserta didik usia Peserta Didik usia
7-15 tahun 4. SMA/SMK/MA/sederajat 64,02%
16-18 tahun
5. Pendidikan Tinggi (PT) 43,86%
Persentase Guru (TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB) yang
PENDIDIKAN PENDIDIKAN 70,9 77,78%
Bersertifikat Pendidik (%)
KESETARAAN KHUSUS
Peserta didik usia 7-18 Peserta didik usia 4- Persentase Satuan Pendidikan Berakreditasi Minimal B
tahun 18 tahun 1. SD/Mi 81,19 84,46%
2. SMP/MTs 76,01 81,33%
3. SMA/Ma 74,53 80,66%
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Kesehatan

Suburusan: upaya kesehatan INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024 INDIKASI TARGET Penerima Layanan Dasar
2021 2024 >• Penduduk terdampak krisis
Jenis layanan provinsi
kesehatan akibat bencana dan/atau
1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis Angka Kematian Ibu (per 100ribu KH) 217 183 berpotensi bencana provinsi
kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana • Penduduk pada kondisi kejadian luar
Angka kematian bayi per 1000 KH 19,5 16 >
2. Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi
biasa provinsi
kejadian luar biasa provinsi Prevalensi stunting balita (%) 21,1 14 %
>• Ibu hamil
Jenis layanan kabupaten/kota Prevalensi wasting balita (%) 7,8 7%

> Ibu bersalin
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara 62,2 63,4 % >• Bayi baru lahir
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin modern (mCPR) %
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir >• Balita
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak 8,3 7,4 %
4. Pelayanan kesehatan balita >• Usia pendidikan dasar
terpenuhi (unmet need)
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif ASFR 15-19 tahun (%) 24 18 % •
> Usia produktif
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut >• Usia lanjut ;
Insidensi TB (per 100ribu penduduk) 252 190
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus

> Penderita hipertensi
Insidensi HIV 0,21 0,18
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa >• Penderita diabetes melitus
berat Eliminasi malaria (Kab/kota) 345 405
• Orang dengan gangguan jiwa berat
>
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi Persentase Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,0 8,7 % •
> Orang terduga tuberkulosis
virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia Prevalensi Obesitas usia > 18 tahun (%) 21,8 21,8 % •
> Orang dengan risiko terinfeksi HIV
(HIV)
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Pekerjaan Umum

Suburusan Jenis layanan provinsi Jenis layanan kab/kota INDIKASI TARGET


INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
2021 2024
Air Minum Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan 90%
air minum curah lintas pokok air minum sehari- 79,43%
Persentase rumah tangga yang menempati hunian akses layak
kabupaten/kota hari akses layak (termasuk
dengan akses sanitasi (air limbah) layak dan aman (%) (termasuk 15%
11% akses aman
akses aman)
Air Limbah Penyediaan pelayanan Penyediaan pelayanan
93.8% 100%
pengolahan air limbah pengolahan air limbah Persentase rumah tangga yang menempati hunian
(JP: 25.4% (JP: 30.4%,
domestik regional lintas domestik dengan akses air minum layak (%)
BJP: 68.4%) BJP: 69.5%)
kabupaten/kota Persentase rumah tangga yang menempati hunian
8,4 15
dengan akses air minum aman (%)
Penerima Layanan Dasar:
Jumlah sambungan rumah yang terlayani SPALD-T skala
62.352 62.352
kota/regional (SR)
Jumlah sambungan rumah yang terlayani SPALD-T skala
284.145,26 284145,26
permukiman (SR)
Jumlah rumah tangga yang terlayani IPLT (RT) 1.730.314 1.730.314
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki sistem pengelolaan
87 88
air limbah, termasuk layanan lumpur tinja (Kab/Kota)
Rumah Tangga, terutama Rumah Tangga yang termasuk dalam Jumlah rumah tangga dengan akses air minum jaringan
17.100.000 24.600.000
diprioritaskan pada masyarakat wilayah pelayanan pengolahan Air Limbah perpipaan (SR)
miskin atau tidak mampu dan Domestik provinsi/kabupaten/kota, Jumlah rumah tangga dengan akses air minum Bukan
48.808.000 50.465.000
berdomisili pada daerah rawan terutama diprioritaskan pada masyarakat Jaringan Perpipaan (RT)
air dan akan dilayani melalui miskin atau tidak mampu dan berdomisili Jumlah rumah tangga dengan akses air minum aman
5.858.000 10.892.000
sistem penyediaan air minum pada Area Berisiko Pencemaran Air Limbah (RT)
Domestik dan dekat badan air. Persentase angka BABS di tempat terbuka (%) 4,46 0
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Perumahan Rakyat
Suburusan: Perumahan INDIKASI TARGET
INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
2021 2024
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan kecukupan luas lantai per kapita (%) 93,44 95
bagi korban bencana provinsi
Provinsi

Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan ketahanan bangunan (atap, lantai, dinding) 83,5 87
2. Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi Persentase rumah tangga yang memiliki sertifikat hak atas tanah untuk perumahan (%) 56,85 60
masyarakat terkena relokasi program pemerintah Rasio outstanding KPR terhadap PDB (%) 3,10 4,00
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran pemerintah (unit) 154.310 261.565
daerah provinsi Jumlah hunian yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit) 194.763 355.387
Jumlah rumah tangga yang menerima fasilitas pembiayaan perumahan, termasuk SMF dan TAPERA(RT) 85.000 161.540
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan berupa
216.154 220.000
Kab/Kota

bagi korban bencana kabupaten/kota bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
2. Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi Jumlah peningkatan kualitas hunian melalui peran pemerintah (unit) 152.510 212.210
Jumlah kabupaten/kota yang mengembangkan iklim kondusif perumahan melalui reformasi perizinan dan
masyarakat terkena relokasi program pemerintah administrasi pertanahan (kabupaten/kota)
48 48
daerah kab/kota Jumlah kabupaten/kota yg mengimplementasikan pemenuhan standar keandalan bangunan (kab/kota) 48 48
Jumlah luas kawasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 5.779 1000
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui fasilitasi pemerintah (unit) 154.310 261.565
Penerima Layanan Dasar: Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit) 194.763 355.387
Jumlah penerbitan Sertipikat Hak Milik (SHM)/Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB)/Sertipikat Hak Satuan
10.000 10.000
Rumah Susun (SHRS) (persil)
Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan berupa
225.842 220.000
bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
Jumlah rumah tangga yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan (RT) 85.000 161.540
Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan peningkatan kualitas (rumah tangga) 152.510 250.910

Jumlah rumah yang dilayani bantuan PSU pada perumahan, termasuk PSU kawasan skala besar (unit) 40.000 75.000
setiap rumah tangga korban setiap rumah tangga terkena
bencana yang memenuhi relokasi program Pemerintah Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
48 48
kriteria. Daerah yang memenuhi (kabupaten/ kota)
kriteria. Jumlah luasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 5.779 1.000
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Sosial
Suburusan Jenis Layanan Provinsi Jenis Layanan Kab/kota INDIKASI TARGET
INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
Rehabilitasi 1. Rehabilitasi sosial dasar 1. Rehabilitasi sosial dasar 2021 2024
Sosial penyandang disabilitas penyandang disabilitas
terlantar di dalam panti; terlantar di luar panti Proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan
98
sosial
2. Rehabilitasi sosial dasar anak 2. Rehabilitasi sosial dasar
terlantar di dalam panti; anak terlantar di luar panti; Proporsi rumah tangga miskin dan rentan yang
80
memperoleh bantuan sosial pemerintah
3. Rehabilitasi sosial dasar lanjut 3. Rehabilitasi sosial dasar
usia telantar di dalam panti lanjut usia terlantar di luar Penyaluran Bantuan keluarga untuk kesehatan dan
10.000.000 10.000.000
4. Rehabilitasi sosial dasar tuna panti; pendidikan
sosial khususnya 4. Rehabilitasi sosial dasar tuna Penyaluran Bantuan Pangan melalui Kartu Sembako Murah 15.600.000 15.600.000
gelandangan dan pengemis di sosial khususnya Penyaluran Bantuan LPG 3 Kg 31.400.000 31.400.000
dalam panti gelandangan dan pengemis
Penyaluran Bantuan listrik daya 450 VA dan 900 VA 31.400.000 31.400.000
di luar panti
Persentase rumah tangga dengan lanjut usia yang
Perlindungan Perlindungan & jaminan sosial Perlindungan & jaminan sosial 20 25
memperoleh bantuan sosial (%)
dan Jaminan pada saat dan setelah tanggap pada saat & setelah tanggap
Persentase anak penyandang disabilitas usia sekolah yang
Sosial darurat bencana bagi korban darurat bencana bagi korban memiliki akses terhadap layanan pendidikan dasar (%)
42 50
bencana provinsi bencana kab/kota
Persentase pemerintah daerah yang menerapkan prinsip-
5 20
prinsip kab/kota inklusif (%)

Penerima Layanan Dasar

Penyandang Disabilitas Anak terlantar Lansia terlantar Gelandangan dan Korban bencana
Telantar Pengemis prov/kab/kota
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Trantibumlinmas

Sub urusan Provinsi Kab/Kota INDIKATOR MATRIKS RPJMN INDIKASI TARGET


2020-2024
Ketenteraman dan Pelayanan Pelayanan ketenteraman dan 2021 2024
Ketertiban Umum ketenteraman dan ketertiban umum
ketertiban umum Jumlah daerah yang menerapkan SPM Sub bidang 210 542
provinsi Trantibum
Jumlah layanan data dan informasi bencana yang 5 5
Bencana - 1. Pelayanan informasi rawan
akurat (layanan)
bencana
2. Pelayanan pencegahan dan Jumlah forum konsolidasi data, informasi, dan 15 15
kesiapsiagaan terhadap bencana pengetahuan (kegiatan)
3. Pelayanan penyelamatan dan Jumlah Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana 100 100
evakuasi korban bencana (kegiatan)
Kebakaran - Pelayanan penyelamatan dan Jumlah penyusunan kajian untuk regulasi dan tata 14 14
evakuasi korban kebakaran kelola bencana (kajian)
Jumlah sistem kebencanaan yang dikembangkan 3 3
Penerima Layanan Dasar (sistem)
Jumlah kab/kota yang memiliki Standar Minimal 225 300
Peralatan dan logistik kebencanaan (kab/kota)

Prosentase daerah yang memiliki logistik dan 70 85


Warga Negara yang Warga Negara yang warga negara yang terkena peralatan penanggulangan bencana yang memadai
berada di kawasan rawan menjadi korban kebakaran dampak gangguan Trantibum (persen)
bencana dan yang menjadi atau terdampak akibat penegakan hukum Persentase waktu Respon penanganan darurat 100 100
korban bencana Daerah kebakaran terhadap pelanggaran Perda kurang dari 24 jam (persen)
kabupaten/kota provinsi dan kabupaten/kota
serta Perkada.
Strategi
Perencanaan
dan Penerapan
SPM
Skalogram Capaian SPM vs IKF tahun 2020 8
IKF

Daerah Kabupaten/Kota 7
KUADRAN 4 KUADRAN 1
IKF > SPM < 6 IKF > SPM >

1
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
0 SPM
KUADRAN 3 -1 KUADRAN 2
IKF < SPM < IKF < SPM >

Nasional

Papua

Ma luku

Sulawesi

Kalimantan

Nusra
Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat
Jawa Bali
92 daerah 165 daerah 192 daerah 59 daerah
Sumatera
di kuadran 1 di kuadran 2 di kuadran 3 di kuadran 4
0% 10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4

Sumber: Sekber SPM Bangda Kemendagri, Kemenkeu, ((data capaian tahun 2019 yang
dilaporkan tahun 2020), diolah Bappenas)
Strategi Penerapan SPM

SPM Menjadi Sasaran Pokok In line


Amanat UU 23/2014
Pembangunan dalam RPJMN
& PP 2/2018
2020-2024

dicapai melalui mendukung

Efektifitas Penerapan
mendukung
Strategi SPM Menjadi Pro PN Project SPM di daerah
Implementasi Prioritas Dalam RKP 2020 - 2022 Permendagri 100/2018
dan Permen KL

REGULASI & PERENCANAAN &


MONEV & PELAPORAN SPM
KELEMBAGAAN SPM PENGANGGARAN SPM
• Penetapan regulasi SPM di tahun 2018 • Integrasi SPM ke dalam dokren dan anggaran • Penyusunan instrumen monev
• PP, Permen Teknis KL, Permendagri, dst. • Costing pemenuhan SPM • Sistem/mekanisme pelaporan SPM
• Pembentukan dan penguatan peran • Pemetaan sumber dan alokasi pendanaan SPM • Monev terpadu
Sekber/Tim Koordinasi SPM • Target SPM ?
Perencanaan SPM berbasis THIS

T H
Tematik Holistik
Pelaksanaan SPM
SPM merupakan urusan
terpetakan jelas hulu dan
wajib dasar sehingga harus
hilirnya termasuk pemetaan
menjadi fokus prioritas
keterlibatan aktor-aktornya
pembangunan daerah
(pemerintah dan non
pemerintah)
SPM
Spasial Integratif Collaborative
Wilayah atau fokus intervensi SPM dapat didukung dari Governance
SPM harus jelas. Apabila berbagai macam sumber
anggaran terbatas, penerima pembiayaan
layanan difokuskan kepada
penerima yang paling prioritas,
(misal: masyarakat miskin dan S I
rentan, dll)
Integrasi dan Sinkronisasi Sumber Pendanaan Pembangunan

Lingkup Pemerintah Pusat Lingkup Pemerintah Daerah


DANA ALOKASI UMUM
Skema Dana Transfer dan Dana Desa
DANA
berdasarkan RKP 2021 TRANSFER DBH PAJAK
APBN UMUM
• Dekonsentrasi DANA BAGI HASIL

• Tugas Pembantuan DANA


PERIMBANGAN DBH SDA
• Hibah
DAK FISIK
• Urusan Bersama DANA
DANA INSENTIF
TRANSFER
DAERAH
KHUSUS
DAK NON FISIK
Swasta
Catatan:
• Kerja Sama Pemerintah DANA Minimal 10% Dana
TRANSFER DAN OTSUS ACEH
dan Badan Usaha DANA DESA
Perimbangan di
Luar DAK Wajib
(KPBU) untuk Alokasi Dana
• Pembiayaan Investasi DIY OTSUS PAPUA Desa (ADD)
Non APBN (PINA) DANA OTONOMI
KHUSUS DAN
DIY
OTONOMI
OTSUS PAPUA BARAT
KHUSUS
PHLN (Pinjaman
DANA DESA
dan/atau Hibah Luar
TAMBAHAN
Negeri INFRASTRUKTUR PAPUA

TAMBAHAN
INFRASTRUKTUR PAPUA
BARAT
Fokus Utama Kegiatan Koordinasi Strategis SPM tahun 2021

Implementasi SK tim Pemantauan dan evaluasi Efektivitas perencanaan Mendorong pengintegrasian data
koordinasi/sekber di komitmen pemda dalam pelaporan dan penganggaran SPM pada platform pelaporan SPM
pusat maupun daerah data capaian SPM (kelengkapan, SPM di daerah oleh K/L sektor dengan sistem
validitas data, dan kepatuhan) pelaporan oleh Kemendagri (LPPD
dan aplikasi pelaporan oleh Bangda)

Mendorong pemberlakuan Tinjau ulang indikator Manajemen penglibatan Inovasi dan Delivery Pemetaan strategi
strategi insentif dan capaian SPM per masyarakat Mechanism pengembangan SPM
disinsentif fiskal pada bidang urusan berdasarkan tipologi wilayah
daerah.
Terima
Kasih
(021) 390 5643
ext. 3316

dit.pd@bappenas.go.id

Menara Bappenas Lantai 8


Jln. HR. Rasuna Said Kav. B-1

Anda mungkin juga menyukai