Anda di halaman 1dari 54

PENYUSUNAN

KERANGKA EKONOMI MAKRO


DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH
Eka Chandra Buana
Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik

DISAMPAIKAN DALAM BIMBINGAN TEKNIS KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH (KEMD) PROVINSI ACEH
ACEH, 13 JULI 2022 1
PENGUATAN SINERGI KERANGKA EKONOMI
MAKRO PUSAT-DAERAH DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan koordinasi Kerangka Ekonomi Makro pusat dan daerah bertujuan:

Melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan antara Melakukan koordinasi data dan informasi serta
1 Kerangka Ekonomi Makro di tingkat pusat maupun
daerah
2 metodologi di dalam penyusunan Kerangka Ekonomi
Makro (pusat dan daerah)

Oleh karena itu, diperlukan adanya dukungan arah kebijakan baik dari tingkat pusat maupun daerah yang tercermin
dalam suatu kerangka ekonomi makro pusat dan daerah yang saling konsisten satu dengan yang lain

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 3


RUANG LINGKUP KEGIATAN

Penyajian Data dan Informasi Permodelan dan program konsistensi

Data existing dan proyeksi yang selaras dengan


Penyajian data baseline dan proyeksi sebagai
asumsi ekonomi makro, sektor riil.
dasar perhitungan awal untuk proyeksi dan/atau
Informasi yang berkaitan dengan penyusunan
menggunakan model ekonometrika sederhana.
kerangka ekonomi makro.

Diskusi /Koordinasi Kebijakan

Program konsistensi
Informasi yang dengan menggunakan
berkaitan dengan metode Financial
penyusunan kerangka Programming and Policies
ekonomi makro. Bappenas untuk sektor riil
pusat dan daerah yang
terintegrasi.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 4


URGENSI KERANGKA EKONOMI MAKRO

Merupakan Kesepakatan Asumsi Makro digunakan:

Mengapa 1. Sebagai dasar penetapan kewilayahan dan sektoral


2. Sebagai dasar penentuan kapasitas fiskal (resource

Penting envelope) dan bahan perumusan RAPBN serta


penyesuaian APBN tahun berjalan

Sebagai Asumsi Dalam Target Makro Pembangunan:


• Sasaran pembangunan lainnya: tingkat
kemiskinan, tingkat pengangguran, rasio gini,
dan IPM

Penetapan Arah Kebijakan Ekonomi Indonesia


• Arah Kebijakan ditetapkan berdasarkan
rancangan perhitungan Kerangka Ekonomi Makro

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 5


LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN
KERANGKA EKONOMI MAKRO
LATAR BELAKANG
UU No. 25/2004 tentang SPPN

Pasal 4 ayat 2

“RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi,


misi, dan program Presiden… yang memuat… ,
serta kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh,
termasuk arah kebijakan fiskal…”

Pasal 4 ayat 3

“RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional,


memuat… , rancangan kerangka ekonomi makro
yang mencakup gambaran perekonomian
secara menyeluruh termasuk arah kebijakan
fiskal, …”

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik


SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM RKP MENJADI BASIS
BAGI PERHITUNGAN SASARAN PEMBANGUNAN LAINNYA

Menjadi basis perhitungan sasaran


makro pembangunan lainnya:
Sasaran Pertumbuhan Ekonomi • Tingkat Pengangguran Terbuka
• Tingkat Kemiskinan
• IPM
• Rasio Gini
Iteratif Iteratif • Emisi GRK

Merupakan hasil agregasi Merupakan hasil agregasi dan disagregasi


dan disagregasi pertumbuhan sektor produksi dan sisi permintaan
pertumbuhan ekonomi Sektor Produksi : Sektor Permintaan :
provinsi
Pertanian Pengeluaran Pemerintah
Sebagai acuan dan
disepakati dalam rakor Pertambangan Ekspor
Gubernur dan Bappeda
Provinsi
Manufaktur Investasi
Jasa-jasa
Sebagai acuan dan disepakati oleh KL dan pemangku kepentingan lainnya
Kedeputian Bidang Ekonomi 8
DALAM PENYUSUNAN RKP 2022, KONSISTENSI SASARAN DIJAGA
MELALUI ARAHAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
Highlight
Beberapa hal yang disampaikan untuk menjaga
konsistensi :

1. Tema pembangunan RKP tahun 2022 adalah


Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.

2. Dalam Perpres No. 85 Tahun 2021 tentang RKP


2022, sasaran pertumbuhan ekonomi nasional
tahun 2022 tercantum sebesar 5,2 – 5,8 persen.

- Namun demikian, mengingat tingginya


ketidakpastian utamanya dampak dari COVID-
19, sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2022
dalam RKP dimuktahirkan menjadi 5,2 – 5,5
persen .

- Perubahan tersebut juga sudah menjadi


kesepakatan antara Pemerintah dan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pembahasan
RUU APBN 2022.

3. Untuk mencapai sasaran pertumbuhan


ekonomi nasional, maka disampaikan sasaran
pertumbuhan ekonomi masing-masing provinsi
yang dijadikan rujukan oleh seluruh Gubernur
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
tahun 2022.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 9


KEM RKP 2023
- KONDISI EKONOMI GLOBAL DAN DOMESTIK
- TANTANGAN PEREKONOMIAN
- SASARAN RKP 2022 DAN RANCANGAN AWAL KEM RKP
2023
KONDISI EKONOMI DOMESTIK
TERKINI
EKONOMI INDONESIA MENGALAMI REBOUND
Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2022 sebesar 5,01 persen. Periode persebaran COVID-19 Varian Omicron pada awal tahun yang
berhasil dikendalikan dengan baik dengan akselerasi mobilitas masyrakat, mendorong kembali berlanjutnya perbaikan pertumbuhan
ekonomi sejak akhir tahun 2021. Realisasi pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan perkiraan Bappenas.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


(persen, yoy)
6,4 6,0 5,0 5,0 5,2 -2,1
8 2010 2012 2014 2016 2018 2020

6 5,01

2011 2013 2015 2017 2019 2021


-2
6,2 5,6 4,9 5,1 5,0 3,7
-4
Catatan Proyeksi Triwulan I-
2022 (yoy)
-6 • Bappenas 4.57%

Sumber: BPS, diolah

Kedeputian Bidang Ekonomi 12


DIBANDINGKAN DENGAN NEGARA LAIN, PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA BERJALAN MODERAT
Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia pada triwulan I-2022 menunjukkan pertumbuhan positif. Namun, besaran
pertumbuhan tersebut masih dibawah prakiraan sebelumnya karena disebabkan oleh dampak tensi geopolitik Rusi-Ukraina yang memperparah
gangguan rantai pasokan, lonjakan inflasi, dan memperburuk prospek ekonomi. Jika dibandingkan negara lain, realisasi pertumbuhan ekonomi
triwulan I-2022 Indonesia relatif moderat.
Pertumbuhan Q1-2022
(%, yoy)
Spanyol 6,4

Italia 5,7

Perancis 5,3

European Union 5,2

Vietnam 5,0

Indonesia 5,0

China 4,8

Jerman 3,7

Amerika Serikat 3,6

Korea Selatan 3,1

Meksiko 1,6

Sumber: BPS, CEIC


Kedeputian Bidang Ekonomi 13
SELURUH KOMPONEN MAMPU TUMBUH POSITIF ▪ Peningkatan mobilitas yang berimplikasi positif
terhadap aktivitas perekonomian mendorong
KECUALI KONSUMSI PEMERINTAH YANG konsumsi RT mampu tumbuh tinggi dibanding
MENGALAMI TERKONTRAKSI triwulan sebelumnya. Selain itu, pandemi
PDB Berdasarkan Pengeluaran COVID-19 juga semakin terkendali.
(%, yoy) – Indikator pendukung konsumsi yang juga
menunjukkkan perbaikan pada triwulan I-2022
dibanding triwulan sebelumnya adalah Indeks
2020 2021 2022
Penjualan Ritel. Adapun indikator lainnya masih
mampu tumbuh positif meskipun melambat
dibanding triwulan sebelumnya (IKK, impor barang
Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 konsumsi, penjualan mobil, penjualan motor, dan
kunjungan wisman.
▪ Pertumbuhan investasi didorong oleh perbaikan
Konsumsi Rumah indikator investasi yang mampu tumbuh positf.
2,83 -5,52 -4,05 -3,61 2,63 -2,21 5,96 1,03 3,55 2,02 4,34
Tangga
– Realisasi belanja modal pemerintah hingga 31
Maret 2022 sebesar Rp18,73 T atau 9,40 persen
Konsumsi LNPRT -5,01 -7,82 -1,97 -2,14 -4,29 -3,99 4,15 2,96 3,29 1,59 5,98 terhadap APBN.
▪ Pertumbuhan konsumsi pemerintah terkontraksi
Konsumsi dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini
3,77 -6,90 9,76 1,76 1,94 2,58 8,03 0,66 5,25 4,17 -7,74
Pemerintah dipengaruhi oleh berkurangnya belanja untuk
Investasi/PMTB 1,70 -8,61 -6,48 -6,15 -4,95 -0,23 7,54 3,74 4,49 3,80 4,09 pelaksanaan program penanganan COVID-19,
khususnya dari sisi bantuan sosial, sehingga
Ekspor 0,36 -12,02 -11,66 -7,21 -7,70 7,09 31,98 29,16 29,83 24,04 16,22 belanja barang dan belanja bansos terkontraksi.
▪ Pertumbuhan ekspor dan impor mampu
Impor -3,62 -18,29 -23,00 -13,52 -14,71 5,38 31,72 30,11 29,60 23,31 15,03 mempertahankan pertumbuhan tinggi mencapai
dua digit. Net ekspor berkontribusi positif seiring
PDB 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07 -0,71 7,07 3,51 5,02 3,69 5,01 dengan pertumbuhan ekspor yang lebih besar dari
impor, yakni sebesar 0,82 persen.
Sumber: BPS

Kedeputian Bidang Ekonomi 14


CATATAN INVESTASI : INVESTASI PEMERINTAH MELALUI BELANJA MODAL
BERPERAN PENTING DALAM MENDORONG PEMBANGUNAN
Realisasi belanja modal pemerintah pusat per persen PDB meningkat dibanding tahun 2020, adapun secara nilai realisasi belanja modal tahun 2021
sebesar Rp241,5 triliun dari target APBN sebesar Rp246,8 T (97,9% terhadap APBN). Investasi pemerintah sendiri sangat diperlukan sebagai pendorong
utama pembangunan. Berdasarkan provinsi, belanja modal Maluku Utara mencapai lebih dari 5,3 persen terhadap APBD.

Realisasi Belanja Modal Pemerintah Pusat


Realisasi Belanja Modal Pemerintah Daerah
(persen terhadap PDB)
tahun 2021
1,9 (persen terhadap PDRB)
Maluku Utara 5,3
Papua Barat 4,8
Maluku 4,6
1,5 Nusa Tenggara Timur
Aceh
3,2
3,2
1,4 Sulawesi Tenggara
Papua 2,8
3,2
1,3 Gorontalo 2,7
1,2 Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah 2,1
2,6

1,1 Kalimantan Selatan 2,1


Bengkulu 2,0
1,0 Nusa Tenggara Barat 1,9
Kalimantan Barat 1,9
Sulawesi Utara 1,9
Sumatera Selatan 1,8
Kep. Bangka Belitung 1,6
D.I. Yogyakarta 1,4
Sumatera Barat 1,3
Jambi 1,2
Bali 1,1
Sulawesi Selatan 1,1
Kalimantan Utara 1,1
Kalimantan Timur 1,1
Sulawesi Tengah 1,0
Lampung 1,0
Jawa Tengah 0,8
Banten 0,8
Sumatera Utara 0,7
Jawa Barat 0,6
Jawa Timur 0,6
Kepulauan Riau 0,6
Riau 0,4
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 DKI Jakarta 0,2
Sumber: Kemenkeu Sumber: Kemenkeu (Per 13 Februari 2022)
Kedeputian Bidang Ekonomi 15
INVESTASI SUBKOMPONEN KENDARAAN MAMPU TUMBUH TINGGI, REALISASI PMA
DAN PMDN MENINGKAT
Subkomponen kendaraan mampu tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatkan permintaan didorong oleh kebijakan PPnBM. Adapun realisasi PMA dan
PMDN menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan realisasi penanaman modal terbesar pada sektor industri logam dasar, barang
logam, bukan mesin dan peralatannya.
Realisasi Pertumbuhan Realisasi PMA dan PMDN tahun 2014- 5 Besar Realisasi PMA+PMDN
Subkomponen PMTB tahun 2021 2021 Berdasarkan Sektor tahun 2021
(persen, yoy) (dalam Rp triliun) (dalam Rp triliun)

1000 Industri Logam Dasar, Barang


Kendaraan 11,7 Logam, Bukan Mesin, dan 117,5
900 Peralatannya
PMA PMDN TOTAL
800
Mesin dan Perlengkapan 11,7
Perumahan, Kawasan Industri,
700 dan Perkantoran 117,4

600
Peralatan Lainnya 9,3
500 Transportasi, Gudang
dan Telekomunikasi 107,4
Produk Kekayaan 400
4,6
Intelektual
300
Listrik, Gas, dan Air 81,6
Bangunan 2,3 200

100
Pertambangan 81,2
CBR 1,2 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: BPS, BKPM
Kedeputian Bidang Ekonomi 16
▪ Sektor dengan kontribusi terbesar,
SEBAGIAN BESAR SEKTOR MAMPU industri pengolahan, tumbuh positif.
MENCATATKAN PERTUMBUHAN POSITIF – Hal ini didorong oleh pertumbuhan
PDB Berdasarkan Lapangan Usaha tinggi beberapa subsektor yang
(%, yoy) mampu mencapai dua digit, di
antaranya industri alat angkutan,
2020 2021 2022 industri mesin dan perlengkapan,
Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 industri logam dasar dan industri
0,01 2,20 2,16 2,59 3,38 0,43 1,31 2,28 1,84 1,16
furnitur.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,75
Pertambangan dan Penggalian 0,45 -2,72 -4,28 -1,20 -1,95 -2,02 5,22 7,78 5,15 4,00 3,82 ▪ Sektor pertanian tumbuh lebih tinggi
Industri Pengolahan 2,06 -6,18 -4,34 -3,14 -2,93 -1,38 6,58 3,68 4,92 3,39 5,07 dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pengadaan Listrik dan Gas 3,85 -5,46 -2,44 -5,01 -2,34 1,68 9,09 3,85 7,81 5,55 7,04 – Pertumbuhan positif subsektor
Pengadaan Air, Pengelolaan kehutanan dan penebangan kayu
4,38 4,44 5,94 4,98 4,94 5,46 5,78 4,56 4,14 4,97 1,29
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
serta perikanan berpengaruh
Konstruksi 2,90 -5,39 -4,52 -5,67 -3,26 -0,79 4,42 3,84 3,91 2,81 4,83
terhadap peningkatan pertumbuhan
Perdagangan Besar dan Eceran;
1,57 -7,59 -5,05 -3,64 -3,72 -1,23 9,45 5,16 5,56 4,65 5,71 triwulan ini.
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 1,30 -30,80 -16,71 -13,42 -15,04 -13,12 25,10 -0,72 7,93 3,24 15,79 ▪ Sektor perdagangan menujukkan
pertumbuhan positif dibandingkan
Penyediaan Akomodasi dan Makan
1,94 -21,97 -11,81 -8,88 -10,22 -7,26 21,58 -0,14 4,95 3,89 6,56 triwulan sebelumnya, didorong oleh
Minum
perpanjangan program relaksasi PPnBM
Informasi dan Komunikasi 9,82 10,85 10,72 10,91 10,58 8,71 6,90 5,51 6,21 6,81 7,14
Jasa Keuangan dan Asuransi 10,63 1,06 -0,95 2,37 3,25 -2,97 8,33 4,29 -2,59 1,56 1,64
100% hingga Desember 2021 serta
Real Estat 3,81 2,31 1,96 1,25 2,32 0,94 2,82 3,42 3,94 2,78 3,78 peningkatan jumlah kunjungan
Jasa Perusahaan 5,39 -12,09 -7,61 -7,02 -5,44 -6,10 9,94 -0,59 0,89 0,73 5,96 masyarakat ke pusat perbelanjaan.
Administrasi Pemerintahan, ▪ Sektor transportasi dan penyediaan
Pertahanan dan Jaminan Sosial 3,15 -3,21 1,82 -1,55 -0,03 -2,91 9,63 -9,96 0,98 -0,33 -1,45
akmamin mengalami rebound setelah
Wajib
Jasa Pendidikan 5,87 1,19 2,41 1,36 2,63 -1,53 5,89 -4,42 0,70 0,11 -1,70 terkontraksi pada Q3-2021.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10,39 3,71 15,29 16,54 11,60 3,38 11,68 14,06 12,16 10,46 4,38 ▪ Sektor yang mengalami kontraksi adalah
7,09 -12,60 -5,55 -4,84 -5,15 11,97 -0,30 3,35 2,12 8,24
jasa keuangan, disebabkan oleh
Jasa lainnya -4,10
perlambatan jasa intermediasi perbankan
PDB 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07 -0,71 7,07 3,51 5,02 3.69 5,01
dan peningkatan beban operasional.
Sumber: BPS
Kedeputian Bidang Ekonomi 17
INDIKATOR MAKRO PARIWISATA INDONESIA MULAI MENUNJUKKAN PEMULIHAN
PADA TRIWULAN I 2022, SEJALAN DENGAN PEMBUKAAN BORDER DAN
PEMULIHAN KESEHATAN NASIONAL
Kunjungan Wisman (Ribu Orang) Penumpang Pesawat Domestik (Juta) Penumpang Kereta Api (Juta Orang) Penumpang Kapal Laut (Juta Orang)

5.000 25,0 25,0 7,0


4.500
6,0
4.000 20,0 20,0
3.500
5,0
3.000 15,0 15,0 4,0
2.500 3,0
2.000 10,0 10,0
2,0
1.500
1.000 5,0 5,0 1,0
500 -
- - -
Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1

2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

PDB Peny. Akomodasi Makan Minum TPK Hotel Berbintang (Persen) Lama Tinggal Hotel Berbintang (Hari) Investasi Sektor Hotel Restoran
50 PDB Nasional 60 2,5 7.000 2020 Q1 2020 Q2
40 2020 Q3 2020 Q4
Sektor Akmamin 6.000 2021 Q1 2021 Q2
50
30 Akomodasi 2021 Q3 2021 Q4
Makan Minum 5.000 2022 Q1
20 40 2
10 4.000
- 30
3.000
(10)
20 1,5 2.000
(20)
(30) 10 1.000
(40) -
(50) 0
1 Proyek Nilai (Rp Proyek Nilai (Rp
Mei

Mei
Jan
Mar

Jan
Mar

Jan
Mar
Jul
Sep

Jul
Sep
Nov

Nov

Nov

Nov
Jan

Jul

Jan

Jul

Jan
Mei

Mei
Mar

Mar

Mar
Sep

Sep
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 (Unit) Miliar) (Unit) Miliar)
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022 PMA PMDN
2020 2021 2022
Sumber: BPS
Kedeputian Bidang Ekonomi 18
TANTANGAN PEREKONOMIAN
DINAMIKA GLOBAL: EKONOMI GLOBAL MENGHADAPI RISIKO
STAGFLASI
Perang Rusia dan Ukrina Omicron Varian BA.4 dan BA.5
Memperparah gangguan Gejala lebih ringan
rantai pasok dibandingkan varian Delta

Peningkatan harga Indonesia diprediksi akan


komoditas energi dan mencapai puncak kasus
pangan pada bulan Juli Isu Terkini
Negara-Negara
Pengetatan Keuangan Global Kondisi “Triple Challenges”
Berusaha
Kondisi perekonomian
Peningkatan Inflasi Meredam Tekanan
dimana,
Global Inflasi
1) Tingkat inflasi tinggi;
2) Suku bunga tinggi;
Peningkatan Suku Bunga dan Beberapa Negara
Acuan Bank Sentral 3) Pertumbuhan Memberlakukan
ekonomi melambat. Restriksi Ekspor
Komoditas
China Zero COVID Policy Krisis dan Transisi Energi
Aktivitas Manufaktur Risiko Krisis
Tren Penggunaan Batu Ketahanan Pangan
Melambat Bara China terus Menurun Global
Perlambatan Ekonomi Harga pasokan energi
Global terus meningkat
Sumber: BPS
Kedeputian Bidang Ekonomi 20
KETIDAKPASTIAN GLOBAL YANG TINGGI MENDORONG REVISI KE
BAWAH PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL
Berbagai risiko global seperti peningkatan inflasi, perang Rusia-Ukraina, peningkatan harga komoditas, serta disrupsi rantai pasok, mendorong
berbagai lembaga internasional untuk merevisi proyeksi pertumbuhan tahun 2022 dan 2023 ke bawah.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Dunia Tahun 2022 dan 2023
IMF (APR 22) WB (JUN 22) ADB (APR 22) OECD (JUN 22) OE (JUN 22)*

2022 2023 2022 2023 2022 2023 2022 2023 2022 2023

World 3,6 3,6 2,9 3,0 - - 3,0 2,8 3,1 3,0


Major Economies 3,3 2,4 2,6 2,2 - - - - 2,7 2,1
Amerika Serikat 3,7 2,3 2,5 2,4 - - 2,5 1,2 2,6 1,7
Euro Area 2,8 2,3 2,5 1,9 - - 2,6 1,6 3,0 2,5
Jepang 2,4 2,3 1,7 1,3 - - 1,7 1,8 2,0 2,3
Emerging Markets 3,8 4,4 3,4 4,2 - - - - 3,5 4,1
China 4,4 5,1 4,3 5,2 5,0 4,8 4,4 4,9 4,0 5,3
Indonesia 5,4 6,0 5,1 5,3 5,0 5,2 4,7 4,7 5,7 5,7
Vietnam 6,0 7,2 5,8 6,5 6,5 6,7 - - 6,5 8,3
Thailand 3,3 4,3 2,9 4,3 3,0 4,5 - - 4,4 6,1
Malaysia 5,6 5,5 5,5 4,5 6,0 5,4 - - 7,2 4,2
Filipina 6,5 6,3 5,7 5,6 6,0 6,3 - - 7,4 5,2
Brazil 0,8 1,4 1,5 0,8 - - 0,6 1,2 1,8 1,1
India 8,2 6,9 7,5 7,1 7,5 8,0 6,9 6,2 7,0 5,5
Keterangan: Penurunan dari proyeksi periode sebelumnya Peningkatan dari proyeksi periode sebelumnya *) dibandingkan dengan Database Mei 2022
Sumber: WEO IMF Apr 2022, GEP WB Jun 2022, Asian Development Outlook (ADO) ADB Apr 2022, OECD Report Jun 2022, OE Database Mei dan Juni 2022
Kedeputian Bidang Ekonomi 21
PROYEKSI INFLASI TAHUN 2022 MENINGKAT TAJAM BAIK PADA
NEGARA-NEGARA DUNIA MAUPUN KAWASAN
Perang Rusia dan Ukraina yang berakibat pada meluasnya tekanan harga, .…begitu pula dengan proyeksi inflasi kawasan, inflasi negara
peningkatan harga komoditas, serta peningkatan harga energi dan pangan berkembang tahun 2022 diperkirakan 8,7 persen, melonjak tajam
mendorong proyeksi inflasi negara-negara dunia meningkat tajam… dibandingkan realisasi 2021 yang hanya sebesar 5,9 persen.

Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Negara Dunia* Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Kawasan*
(persen, yoy) (persen, yoy)
Proyeksi Proyeksi
11,0
23,0 70,0 World
Advanced Economies
Emerging market and developing economies
Indonesia AS 9,0
60,0 Emerging and developing Asia
Inggris Jerman
18,0 Euro Area
Italia Perancis
Russia Turki -RHS 50,0 7,0

13,0
40,0
5,0

30,0
8,0
3,0
20,0

3,0
1,0
10,0

-2,0 *) Inflation, average consumer prices 0,0 -1,0 *) Inflation, average consumer prices

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022* 2023* 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022* 2023*
Sumber: WEO IMF April 2022
Kedeputian Bidang Ekonomi 22
SEMENTARA ITU, EKONOMI INDONESIA MAMPU MELANJUTKAN
PEMULIHAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indikator Konsumsi Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22

(persen, yoy) Penjualan Mobil (persen, yoy) -21.0 758.7 110.7 62.3 59.0 65.2 16.1 5.0 -9,8 -

Penjualan Motor (persen, yoy) -17.6 268.6 32.5 64.8 12.5 -2.6 -13.6 -7.1 -2.5 -
5,01 Indeks Keyakinan Konsumen 88.0 104.4 84.3 116.8 119.6 113.1 111.0 113,1 129,9 -
8
Indeks Penjualan Ritel 182.3 215.5 190.1 204.2 209.6 200.0 205.3 239.2 239,7 -
6
Impor Barang Konsumsi (persen, yoy) 16.6 31.5 54.9 50.1 10.3 -3.0 25.7 4.2 7,8 -
4
Kredit Konsumsi (persen, yoy) -1.1 2.0 3.0 4.7 5.0 5.2 6,1 - - -
2 M2 (persen, yoy) 10.1 10.5 8.1 11.8 13.0 12.8 13.3 13,6 12.1 -
0 Inflasi (persen, yoy) 1.4 1.5 1.6 1.8 2.2 2.1 2.6 3.5 3,6 4,3

-2 Indikator Investasi Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22

Kredit Investasi (persen, yoy) -4.3 -0.4 0.4 4.0 4.1 5.5 5.6 - - -
-4
Sumber: BPS, diolah Kredit KMK (persen, yoy) -5.1 0.3 2.8 6.3 7.4 7.6 7.7 - - -
-6
Kredit Properti (persen, yoy) 4.3 5.3 5.7 4.8 5.4 6.0 5.9 6,1 - -
Q1-2016
Q1-2010
Q3-2010
Q1-2011
Q3-2011
Q1-2012
Q3-2012
Q1-2013
Q3-2013
Q1-2014
Q3-2014
Q1-2015
Q3-2015

Q3-2016
Q1-2017
Q3-2017
Q1-2018
Q3-2018
Q1-2019
Q3-2019
Q1-2020
Q3-2020
Q1-2021
Q3-2021
Q1-2022
Impor Barang Modal (persen, yoy) 11.5 29.1 16.0 26.6 41.9 21.0 30.1 15.2 29,2 -

Impor Bahan Baku (persen, yoy) 9.9 57.8 53.6 56.4 39.4 30.0 31.5 25.5 33,9 -

Konsumsi Semen Domestik (persen, yoy) -0.2 12.2 3.3 3.3 7.8 13.5 23.4 - - -
Highlights:
Belanja Modal Pemerintah (persen, yoy) 186.2 45.2 32.7 4.3 -79.8 -40.4 -3,6 -4,9 - -

PDB Sisi Pengeluaran PDB Sisi Produksi


PMI Manufacturing 52.1 54.5 45.3 54.9 53.7 51.2 51.3 51.9 50,8 50,2

Indikator Pengeluaran Pemerintah Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
Konsumsi Rumah Tangga Hampir seluruh sektor
• Pent Up Demand telah kembali ke kondisi Belanja Pegawai (persen, yoy) -2.6 20.5 -13.0 2.4 0.0 1.1 5.4 23.8 - -
• Pengendalian Kasus pra-pandemi Belanja Barang (persen, yoy) 81.3 77.8 12.2 4.6 -8.3 -26.7 -37.1 -1.7 - -
COVID-19 yang Baik
Bantuan Sosial (persen, yoy) 16.6 -59.8 -30.0 25.0 -82.5 -4.4 -65.2 129.7 - -
Beberapa sektor
Ekspor terakselerasi dan mampu Indikator Ekspor Impor Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
• Peningkatan Harga tumbuh mencapai dua Ekspor (persen, yoy) 17.2 55.9 50.9 45.6 25.4 34.2 44.4 47.8 27,0 -
Komoditas yang digit, contoh sektor Impor (persen, yoy) 10.8 50.2 47.0 50.4 36.6 25.4 30.9 21.9 30,7 -
Persisten transportasi
Sumber: Gaikindo, AISI, BI, BPS, OJK, IHS Markit, ASI, Kemenkeu
Kedeputian Bidang Ekonomi 23
HARGA KOMODITAS TINGGI MENDORONG PENINGKATAN TRANSAKSI
BERJALAN NAMUN TERDAPAT RISIKO PENGETATAN KEUANGAN (1/2)
Neraca transaksi berjalan Indonesia hingga Q1-2022 surplus 0,07 persen PDB, didorong oleh harga komoditas yang tinggi. Sementara itu,
peningkatan pengetatan keuangan global menyebabkan kondisi pembiayaan eksternal Indonesia lebih ketat.
Lending Rate dan JIBOR
Transaksi Berjalan Indonesia (persen)
(persen PDB) Lending Rate JIBOR 3M
10,00
JIBOR 1M JIBOR 12M
2,0 8,00

6,00
1,0 4,00
0,07
2,00
0,0
0,00
Jun-15 Dec-15 Jun-16 Dec-16 Jun-17 Dec-17 Jun-18 Dec-18 Jun-19 Dec-19 Jun-20 Dec-20 Jun-21 Dec-21 Jun-22

-1,0 Aliran Saham,Obligasi, dan Net Flows Indonesia


(MTD - Juta USD)
6.000 6.000
-2,0
3.000 3.000

0 0
-3,0
-3.000 -3.000

-6.000 -6.000
-4,0 Saham Obligasi Net Flow -RHS
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 -9.000 -9.000

Jun
Feb

Jun

Feb
Agst
Okt
Des

Jun

Feb

Feb
Agst
Okt
Des

Jun
Agst
Okt
Des
Apr

Apr

Apr

Apr
2018 2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bloomberg
Kedeputian Bidang Ekonomi 24
HARGA KOMODITAS TINGGI MENDORONG PENINGKATAN TRANSAKSI
BERJALAN NAMUN TERDAPAT RISIKO PENGETATAN KEUANGAN (2/2)
Rupiah terpantau mengalami depresiasi secara gradual, namun masih tetap stabil. Sementara itu, cadangan devisa juga mengalami
penunurunan, namun masih berada dalam level yang mencukupi setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Cadangan Devisa Jakarta Interbank Spot Dollar Rate


(miliar USD) (Rupiah)
160 17000
150 16000
140 15000

130 14000
13000
120
12000
110
11000
100
10000
90
9000
80 8000
Dec-18
Jun-13
Dec-13
Jun-14
Dec-14
Jun-15
Dec-15
Jun-16
Dec-16
Jun-17
Dec-17
Jun-18

Jun-19
Dec-19
Jun-20
Dec-20
Jun-21
Dec-21
Jun-22

Jun-13

Jun-14

Jun-15

Jun-16

Jun-17

Jun-18

Jun-19

Jun-20

Jun-21

Jun-22
Dec-13

Dec-14

Dec-15

Dec-16

Dec-17

Dec-18

Dec-19

Dec-20

Dec-21
Sumber: Bank Indonesia

Kedeputian Bidang Ekonomi 25


OUTLOOK 2022
DAMPAK PERANG DAN NORMALISASI SUKU BUNGA MEREVISI KE BAWAH
OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 2022-

HIGHLIGHT PDB SISI PRODUKSI PDB SISI PENGELUARAN

5,3 – 5,7 Industri Pengolahan Konsumsi RT & LNPRT 4,8 – 5,3

3,6 – 3,9 Pertanian Konsumsi Pemerintah (2,0) – (1,6)


Pertumbuhan
5,9 – 6,3 Konstruksi Ekonomi (persen)
Investasi 5,4 – 6,0
2,6 – 3,5 Pertambangan

4,7 – 5,1 Perdagangan 5,0 – 5,5 Ekspor 11,0 – 11,6

Penyediaan Akomodasi Impor


6,3 – 7,0 dan Makan Minum 12,1 – 12,9
Terdapat penyesuaian ke bawah dari outlook Perpres RKP Tahun 2022 dari 5,2 persen menjadi 5,0 persen. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan, diantaranya:

Berlanjutnya ketegangan geopolitik Perlambatan kinerja ekspor Proses konsolidasi fiskal yang telah
Rusia dan Ukraina yang pada triwulan I-2022 berlangsung, menyebabkan
menyebabkan adanya tekanan dibandingkan dengan triwulan pertumbuhan konsumsi pemerintah
pada harga-harga energi dan sebelumnya tidak setinggi dibandingkan dengan
bahan pangan. tahun sebelumnya
Sumber: BPS, Exercise Dit PMAS, Bappenas

Kedeputian Bidang Ekonomi 27


OUTLOOK 2022
PERTUMBUHAN EKONOMI KTI DIDORONG UNTUK TUMBUH LEBIH CEPAT DAN
PERLUNYA MENJAGA MOMENTUM PERTUMBUHAN KBI
Aceh 34 Provinsi 5,0 – 5,5
3,9 – 4,3
Sumut
4,6 – 5,1 Kaltara
Maluku Utara
5,4 – 5,7
18,7 – 19,6
Riau Kep. Riau
Gorontalo Sulut
4,3 – 5,1 Kalbar
4,2 – 4,5 4,1 – 6,5 4,7 – 4,9
5,2 – 5,7
Kaltim Papua Barat
Sumbar 4,0 – 5,6
Jambi 1,2 – 4,1
Kep. Bangka Sulteng
4,9 – 5,0
4,8 – 5,1 Belitung 9,9 – 10,0
3,2 – 5,2 Kalteng
6,0 – 6,0
Bengkulu Sumsel
Sulbar
5,5 – 5,8
4,3 – 5,1 3,7 – 5,4 Sultra
Kalsel
DKI Jakarta 6,0 – 6,6
Lampung 4,5 – 4,8
4,8 – 5,2
4,2 – 5,0 Sulsel Maluku Papua
4,8 – 7,1 4,5 – 5,5
Banten Bali 11,2 – 14,3
3,1 – 3,6
5,1 – 5,5
Jawa Timur
Jawa Barat Jawa Tengah 5,0 – 5,5
5,2 – 5,4 5,0 – 5,3
DI Yogyakarta NTB NTT
Keterangan :
4,3 – 5,8 6,0 – 6,3 3,1 – 5,4
Nama Provinsi Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2022

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 28


RANCANGAN AWAL KEM RKP 2023
KERANGKA TEMA RKP 2023
Tema RKP 2023:
“Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UNTUK TRANSFORMASI


EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INKLUSIF


TRANSFORMASI
• Revitalisasi industri dan • Percepatan penghapusan kemiskinan EKONOMI
penguatan riset terapan ekstrim
• Mendorong pemulihan dunia • Peningkatan kualitas SDM: kesehatan
usaha dan pendidikan 1. SDM Berdaya Saing
• Pembangunan Ibu Kota • Penanggulangan pengangguran 2. Produktivitas Sektor
Nusantara disertai dengan peningkatan decent job Ekonomi
• Infrastruktur Digital dan • Percepatan pembangunan infrastruktur 3. Ekonomi Hijau
Konektivitas dasar antara lain: air bersih dan sanitasi 4. Transformasi Digital
5. Integrasi
Perekonomian
Domestik
Pembangunan rendah karbon dan transisi energi
BERKELANJUTAN 6. Pemindahan IKN
(respon terhadap perubahan iklim)

Kedeputian Bidang Ekonomi 30


6 STRATEGI BESAR DALAM REDESAIN TRANSFORMASI EKONOMI
INDONESIA YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
(TPB/SDGs SEBAGAI INSTRUMEN UTAMA)
“Not Business As Usual To Build Forward Better”

Strategi #1 Strategi #3 Strategi #5


SDM berdaya saing: Ekonomi Hijau: Integrasi Ekonomi Domestik:
• Kesehatan • Bauran Energi (economic powerhouse)
• Pendidikan (Sistem Pendidikan • Transportasi Bersih • Infrastruktur konektivitas: Superhub,
dan Pendidikan Karakter) • Pengelolaan Sampah Hub Laut, Hub Udara
• Perlindungan Sosial • Perubahan Iklim • Pengembangan koridor/Kawasan
• Riset dan Inovasi • Blue Economy ekonomi
• Domestic Value Chain

Strategi #2 Strategi #4 Strategi #6


Produktivitas Sektor Ekonomi: Transformasi Digital: Pemindahan IKN:
• Produktivitas Tenaga Kerja • SDM • Keseimbangan pertumbuhan
• Modernisasi Pertanian • Infrastruktur Digital wilayah
• Industrialisasi • Pengembangan Digital • Sumber pertumbuhan
• Produktivitas UMKM • Pemanfaatan Digital ekonomi baru
• Modernisasi sektor jasa

Enabling environment: Stabilitas ekonomi Makro, Sistem Keuangan, Pasar Kompetitif, Reformasi Birokrasi

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 31


TARGET 2023:
Perekonomian Indonesia Diarahkan untuk Meningkatkan Kapasitas Produktif
Perekonomian Pada Tahun 2023
SISI PENGELUARAN Tahun 2023 ada optimisme untuk tumbuh lebih baik
PDB: 5,3 – 5,9 dari 2022, tetapi tantangan global dan domestik masih
akan dihadapi oleh Indonesia
Sehingga: optimis tetapi harus realistis
KOMPONEN PERTUMBUHAN
Konsumsi Masyarakat
Konsumsi RT & LNPRT 4,9 – 5,5 Konsumsi masyarakat diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,1-5,3,
didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat seiring dengan
peralihan dari masa pandemi ke endemi.
Konsumsi Pemerintah 0,6 – 1,2
PMTB/Investasi
Investasi 6,1 – 6,7 Investasi diperkirakan tumbuh tinggi pada tahun 2023 seiring
dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas,
pengembangan industrialisasi, dan peningkatan investasi pada
Ekspor 6,8 – 8,0 industri ramah lingkungan.

Ekspor
Impor 6,6 – 7,8
Dorongan ekspor diperkirakan akan berasal dari peningkatan
permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan
peningkatan produktivitas dalam negeri
Sumber: Exercise Bappenas dalam Ranwal RKP 2023 per April 2022
Kedeputian Bidang Ekonomi 32
32
TARGET 2023:
Pertumbuhan Sektoral didorong pada Sektor Bernilai Tambah Tinggi

SISI PRODUKSI SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI 2023:

Pertumbuhan
Sumber PDB: 5,3 – 5,9
Komponen PDB Pertumbuhan
(persen, yoy)
(persen)
FAKTOR PENDORONG PERTUMBUHAN SEKTOR
Industri
5,4 – 6,0 1,1 – 1,2 • Sektor industri pengolahan diperkirakan akan menjadi motor penggerak pertumbuhan
Pengolahan didukung oleh keberlanjutan pengembangan 7 sektor prioritas (mamin, tekstil, kimia, otomotif,
elektronika, farmasi, alkes), program industri hijau dan berkelanjutan serta perluasan
Pertanian 4,0 – 4,2 0,5 – 0,5* penerapan industri 4.0.
Konstruksi 6,3 – 6,9 0,6 – 0,7 • Sektor pertanian akan tumbuh positif dengan berlanjutnya kebijakan pengembangan Food
Estate (FE) serta program Gerakan 3 Kali Ekspor (Gratieks) Pertanian dalam upaya
Pertambangan 3,2 – 3,5 0,2 – 0,3
meningkatkan investasi dan ekspor produk sektor pertanian.
Perdagangan 5,0 – 5,6 0,7 – 0,7*
• Sektor konstruksi diperkirakan tumbuh tinggi didukung oleh pembangunan infrastruktur IKN
Penyediaan pada 2023 dan berlanjutnya pembangunan infrastruktur prioritas lainnya.
Akomodasi dan 6,6 – 7,3 0,2 – 0,2* • Sektor pertambangan akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi pertambangan
Makan Minum non–migas dan operasionalisasi Kawasan Industri (KI) yang memerlukan logam dasar.

Informasi dan • Sektor perdagangan akan pulih seiring dengan pulihnya pasar ekspor dan aktivitas
7,9 – 8,3 0,5 – 0,5* perdagangan dunia serta kebijakan yang mendukung penguatan peran UMKM.
Komunikasi
*) Perbedaan angka desimal dalam range terjadi pada dua hingga empat angka di • Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum akan meningkat didukung oleh
belakang koma pelaksanaan event dan MICE internasional, beserta pelaksanaan festival nasional sebagai
pendorong kunjungan wisman dan wisnus.

Sumber: Exercise Bappenas dalam Ranwal RKP 2023 per April 2022
• Sektor informasi dan komunikasi akan terus tumbuh tinggi didorong oleh tren digitalisasi,
peningkatan konsumsi digital, serta peningkatan kebutuhan SDM TIK.
Kedeputian Bidang Ekonomi 33
33
RANCANGAN AWAL SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN
WILAYAH TAHUN 2023
Highlight

Transisi energi global dari bahan Minat investasi terkait pembangunan smelter Berlanjutnya kembali Pemulihan partner dagang
bakar fosil diperkirakan akan masih tinggi sehingga mendorong hilirisasi dan pembangunan utama seiring dengan
meningkatkan permintaan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas proyek strategis dan optimisme pemulihan yang
sebagian besar logam, terutama untuk pertambangan logam di sejumlah daerah beberapa KEK dan lebih cepat di berbagai
aluminium, tembaga, nikel, dan timah seperti Kep. Babel, Papua, Banten, Sulteng, Kawasan industri. negara.
Malut, dan daerah Sulawesi lainnya

KALIMANTAN SULAWESI MALUKU


RA RKP 2023 RA RKP 2023 RA RKP 2023
Growth 5,5 – 6,0 Growth 7,1 – 7,8 Growth 9,2 – 10,0
SUMATERA Share 8,3 Share 7,2 Share 0,7
RA RKP 2023
PAPUA
Growth 4,7 – 5,2 RA RKP 2023
Share 21,4 Growth 7,3 – 8,4

JAWA-BALI Share 2,1


RA RKP NUSA TENGGARA
2023
RA RKP 2023
Growth 5,3 – 5,8
Growth 5,1 – 5,7
Share 58,8
Share 1,5
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 34
GAMBARAN RANCANGAN AWAL SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TAHUN PER PROVINSI TAHUN 2023
34 Provinsi 5,3 – 5,9
Aceh
4,0 – 4,5
Kaltara
Riau
5,8 – 6,4 Sulut Malut
Gorontalo
3,1 – 3,7
Kalbar
Kepri 6,3 – 6,9 5,3 – 6,0 12,6 – 13,7
Sumut 5,6 – 6,1 Kaltim
5,1 – 5,6
5,4 – 5,9 5,5 – 6,0
Pabar

Jambi 5,4 – 5,8


Sulbar
Sumbar 4,5 – 5,1 Sulteng
5,5 – 6,2
5,2 – 5,7 9,9 – 10,9
Kep Kalteng
Bengkulu Babel 5,9 – 6,3 Maluku
Kalsel
5,2 – 5,4 Sultra
5,1 – 5,6 4,8 – 5,2 5,3 – 5,9
DKI 6,5 – 7,3
Sumsel Jakarta Jateng
5,3 – 5,7 5,2 – 5,7
Jatim Papua
5,5 – 6,1
Lampung 5,3 – 5,9 Sulsel 8,1 – 9,3

4,9 – 5,3 6,7 – 7,3

Banten Jabar
5,3 – 5,8 5,1 – 5,7 NTB NTT
DIY Bali
5,7 – 6,2 4,8 – 5,4 4,9 – 5,5 5,4 – 5,9

Nama Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 2023


Provinsi
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 35
PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI,
OUTLOOK 2022, DAN SASARAN 2023
PROVINSI ACEH
PERKEMBANGAN EKONOMI ACEH Q1-2022:
EKONOMI ACEH MULAI PULIH NAMUN BELUM OPTIMAL
Pertumbuhan PDRB Provinsi Aceh
Pertumbuhan PDRB Provinsi Aceh Q1-2021 Q1-2022
Menurut Pengeluaran
(Persen, yoy) (Persen, yoy)
8
Konsumsi RT -5,2
6,4
6
3,2
4 Konsumsi LNPRT -6,9
7,7
2
Konsumsi Pemerintah 1,3
0 -3,4
Q3

Q3

Q3
Q1
Q2

Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2

Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2

Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
-2 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1,6
PMTB
-0,7
-4
Sumber: BPS, diolah Ekspor 10,4
10,3
Pertumbuhan PDRB Provinsi Aceh
Menurut Lapangan Usaha
(Persen, yoy) Impor -73,7
164,9
10,4
8,9
Highlight
0,8 Ekonomi Aceh tumbuh sebesar 3,2 persen pada Q1-2022, melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan
-0,8 triwulan yang sama pada tahun 2021. Pertumbuhan tersebut tertahan
-4,9 -5,1 1 dipengaruhi oleh kinerja sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Dari
-6,6 sisi pengeluaran, perekonomian Aceh didorong oleh terakselerasinya
-8,5
Pertanian, Kehutanan, dan Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; konsumsi RT dan kinerja ekspor. Sementara dari sisi lapangan usaha didorong
Perikanan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor oleh sektor perdagangan.

Secara umum, kinerja perekonomian Aceh pasca pandemi menunjukkan


perbaikan seiring dengan terkendalinya pandemi COVID-19 serta pulihnya
2 daya beli masyarakat. Disamping itu, akselerasi ekspor serta kinerja sektor
Q1-2021 Q1-2022
transportasi turut mendorong pemulihan ekonomi Aceh

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 37


PERKEMBANGAN EKONOMI ACEH Q1-2022:
AKSELERASI KONSUMSI RT TERCERMIN DARI INDIKATOR BULANAN ACEH
2019 2020 2021 2022
Indikator
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
Konsumsi Rumah Tangga
Pertumbuhan Kredit (yoy) 8.1 5.3 3.1 4.2 3.1 0.6 0.1 -5.2 -7.5 -1.6 2.2 10.6 14.9
Pertumbuhan Kredit Konsumsi (yoy) 5.5 5.4 3.9 8.2 10.1 3.9 3.3 -1.8 -3.7 2.8 4.4 1.1 2.6
Pertumbuhan Simpanan Masyarakat (yoy) 6.1 8.7 0.0 7.0 2.0 -6.5 7.8 -4.6 -5.2 -5.9 -7.1 -1.4 5.0
Non Performing Loan (%Kredit) 1.4 1.5 1.4 0.9 1.2 1.6 2.1 2.0 1.6 1.8 2.1 1.3
Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang 37.9 37.5 49.9 46.6 36.1 12.1 19.3 33.2 23.7 26.9 26.9 40.0 28.8
Inflasi (yoy) 2.3 3.2 2.9 2.3 3.0 2.2 1.5 2.9 2.6 2.3 2.3 2.2 2.9

Investasi
Pertumbuhan Kredit Investasi (yoy) 11.4 1.4 -8.2 3.2 -8.9 -16.2 -12.9 -19.5 -26.4 7.3 -5.5 50.8 72.8
Pertumbuhan Kredit Modal Kerja (yoy) 10.8 7.8 8.8 -2.4 -1.0 5.9 1.8 -3.2 -5.3 -14.5 2.1 9.5 13.9
Pertumbuhan Realisasi Pengadaan Semen (yoy) -9.9 -6.7 3.6 14.4 19.9 44.2 4.7 -12.5 -3.3 -1.6 -4.4 11.7 14.0

• Akselerasi konsumsi RT tercermin pertumbuhan kredit yang meningkat tajam,


kenaikan simpanan masyarakat, tingkat hunian kamar hotel, serta daya beli
masyarakat tercermin dari perbaikan inflasi

• Dari sisi investasi, pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja serta realisasi
pengadaan semen menunjukkan perbaikan per Q4-2021. Namun kinerja
pemulihan PMTB Provinsi Aceh masih terbatas
Sumber: BPS; Bank Indonesia, diolah

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 38


PERKEMBANGAN EKONOMI ACEH Q1-2022:
PEMULIHAN EKONOMI ACEH MASIH PARSIAL
Perekonomian Aceh memiliki perbedaan kecepatan pemulihan antar sektornya. Secara umum, sektor pertanian tidak terpengaruh pandemi, sementara
sektor industri dan utilitas memiliki pola W-Shaped yang berarti pemulihan berlangung lebih lama dipengaruhi adanya PPKM darurat akibat varian delta.
Sektor pertambangan memiliki pola V-shaped yang menunjukkan pemulihan berlangsung cepat. Sektor jasa-jasa memiliki pola L-shaped yang
menunjukkan pemulihan berlangsung lebih lama, terutama dipengaruhi lambatnya pemulihan sektor transportasi dan akmamin.
PDRB Sektoral PDRB Utilitas PDRB Jasa
(Rata-rata 2019=100) (Rata-rata 2019=100) (Rata-rata 2019=100)
130 130 130
120 120 120

110 110 110


100
100 100
90
90 90
80
80 80 70
70 70 60
60 60 50
50 50 40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
40 40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2018 2019 2020 2021 2022
Perdagangan Transportasi
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022 Akomodasi dan Mamin Infokom
Pertanian Pertambangan Listrik dan Gas Jasa Keuangan Real Estate
Jasa Perusahaan Adm Pemerintahan
Industri Utilitas Pengadaan Air dan Sampah Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan
Jasa-jasa Konstruksi Jasa lainnya

Sumber: BPS (diolah), exercise internal dit PMAS


Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 39
PERKEMBANGAN PANDEMI COVID-19
Kurva penambahan kasus harian baru sudah menunjukkan penurunan dari dampak varian Omicron. Selain itu, berdasarkan data dari Imendagri Nomor
34 dan 35 Tahun 2022, seluruh kab/kota sudah berada pada level 1 kecuali Kab. Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat
Jumlah Kota/Kabupaten (Per 5 Juli 2022)
Provinsi
PPKM Level 4 PPKM Level 3 PPKM Level 2 PPKM Level 1
Aceh 0 0 0 23
Penambahan Kasus Harian Baru Sumatera Utara 0 0 0 25
Aceh Sumatera Barat 0 0 0 12
Kasus kembali Riau 0 0 0 10
Peningkatan Kasus
meningkat akibat Jambi 0 0 0 9
akibat COVID-19
Varian Delta COVID-19 Varian Sumatera Selatan 0 0 0 13
Omicron Bengkulu 0 0 0 9
500 Lampung 0 0 0 13
Kep. Bangka Belitung 0 0 0 6
450 Kepulauan Riau 0 0 0 7
DKI Jakarta 0 0 0 6
400 Jawa Barat 0 0 0 17
Jawa Tengah 0 0 0 35
350 D.I. Yogyakarta 0 0 0 5
Jawa Timur 0 0 0 38
300 Banten 0 0 0 8
Bali 0 0 0 9
250
Nusa Tenggara Barat 0 0 0 10
Nusa Tenggara Timur 0 0 0 22
200
Kalimantan Barat 0 0 0 14
150 Kalimantan Tengah 0 0 0 14
Kalimantan Selatan 0 0 0 13
100 Kalimantan Timur 0 0 0 10
Kalimantan Utara 0 0 0 5
50 Sulawesi Utara 0 0 0 15
Sulawesi Tengah 0 0 0 13
0 Sulawesi Selatan 0 0 0 24
Jul-20
Aug-20

Jul-21
Aug-21

Sulawesi Tenggara
Sep-20

Sep-21
Apr-20

Apr-21

Apr-22
Feb-20

Feb-21

Feb-22
Mar-20

Nov-20
Dec-20
Jan-21

Mar-21

Jun-21

Nov-21
Dec-21
Jan-22

Mar-22
May-20
Jun-20

May-21

May-22
Jun-22
Oct-20

Oct-21

0 0 0 17
Gorontalo 0 0 0 6
Sulawesi Barat 0 0 0 6
*) 7-Days Moving Average
Maluku 0 0 0 11
Maluku Utara 0 0 0 10
Sumber: Our World in Data per 20 Juni 2022, CEIC, Inmendagri No. 34 dan 35 Tahun 2022 Papua Barat 0 0 1 12
Papua 0 0 0 29
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 40
MOBILITAS MASYARAKAT ACEH
Pergerakan masyarakat Aceh secara rata-rata tidak memiliki tren yang mengikuti pola kasus harian COVID-19 serta kebijakan PPKM darurat dan leveling.
Namun berdasarkan masing-masing pergerakannya, mobilitas masyarakat ke tempat kerja dan transit stations sempat mengalami penurunan yang cukup
signifikan ketika kebijakan PPKM darurat akibat penyebaran varian delta pada Q3-2021, kemudian mengalami perbaikan seiring pelonggaran kebijakan
pembatasan pergerakan masyarakat
Mobilitas Masyarakat
Deviasi terhadap Baseline (%)
80,0

60,0

40,0

20,0

0,0

-20,0

-40,0

-60,0
Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2020 2021 2022
Retail_and_recreation Grocery_and_pharmacy Parks Transit_stations Workplaces Residential Average Day
Sumber: Google Mobility Report (diolah), per 14 Juni 2022
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 41
PERKEMBANGAN INDIKATOR PEMBANGUNAN PROVINSI
ACEH
Indeks Pembangunan Manusia Rasio Gini Highlight
0,325 0,324 • Kinerja Indeks Pembangunan
71,90 71,99 72,18 0,323 0,323 Manusia di Provinsi Aceh
71,19 0,321 terus mengalami
70,60 0,320 peningkatan dari waktu ke
0,319
70,00 0,318 waktu meskipun sempat
69,45
mengalami perlambatan
pada tahun 2020

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021


• Kinerja tingkat kemiskinan
Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep dan rasio gini mengikuti pola
2018 2019 2020 2021 tingkat pengangguran, di
Tingkat Kemiskinan (%) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) mana pada tahun 2020
sempat mengalami kenaikan
6,54 6,34 6,59 6,30 6,30 dipengaruhi oleh
6,17 5,97 meningkatnya tingkat
5,48 5,40
15,97 pengangguran yang
15,68
15,32 15,4315,3315,53 menyebabkan pendapatan
15,0114,99 masyarakat menurun
khususnya pada tenaga kerja
rentan, sehingga
Mar Sep Mar Sep Mar Sep Mar Sep meningkatkan tingkat
2018 2019 2020 2021 Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb Agu Feb kemiskinan dan ketimpangan
2018 2019 2020 2021 2022
Sumber: BPS, diolah
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 42
EXERCISE PERTUMBUHAN POTENSIAL, OUTLOOK 2022 DAN SASARAN 2023
PROVINSI ACEH
Pertumbuhan Potensial Provinsi Aceh Rata-Rata (2016-2021)
Highlight
(dalam Persen) Potensial : 2,7 %
25,0 Aktual : 3,1 % 1. Output potensial adalah nilai output
20,0 perekonomian optimum yang dapat
15,0 dianggap permanen dan berkelanjutan
10,0 (sustainable) dalam jangka menengah tanpa
5,0 adanya kejutan (shock) dan tekanan inflasi.
0,0
-5,0 2. Dalam 5 tahun terakhir rata-rata
-10,0 pertumbuhan potensial Provinsi Aceh
-15,0 sebesar 2,7 persen per tahun, lebih rendah
2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021
dibandingkan output actual yang
menunjukkan tidak optimalnya penggunaan
Growth PDRB Growth Potensial (HP Filter) kapasitas produksi, sehingga membutuhkan
kebijakan yang ekspansif dalam
Skenario Pertumbuhan Aceh yang sejalan Breakdown Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2022 (Persen) meningkatkan permintaan.
dengan perencanaan nasional
(dalam Persen) 3. Dengan kondisi tersebut tahun 2022
Komponen Growth Sektor Growth diperkirakan tumbuh 3,9 – 4,3 persen
4,5
5,0 4,1 4,3 sejalan dengan nasional yang tumbuh 5,0 –
Konsumsi RT 3,7 – 4,0 Industri 5,4 – 5,9 5,5 persen
4,0
3,0 3,9 4,0 Konsumsi LNPRT 3,9 – 4,2 Pertanian 3,1 – 3,4 4. Tahun 2022 Provinsi Aceh didorong
2,0 2,8 terutama oleh perbaikan kinerja sektor
1,0 Konsumsi Konstruksi 4,7 – 5,1
3,3 – 3,6 pertanian dan pulihnya daya beli masyarakat
0,0 Pemerintah
-1,0 Perdagangan 3,5 – 3,8 5. Berdasarkan RKP 2023, Untuk sasaran
Investasi 6,4 – 6,9 nasional tahun 2023 sebesar 5,3 – 6,0
2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

Transportasi 3,8 – 4,1 persen, Aceh diharapkan tumbuh berkisar


Ekspor 7,8 – 8,2
antara 4,0 – 4,5 persen.
Realisasi Baseline High
Impor 4,9 – 5,3 Infokom 4,3 – 4,6
Sumber: Exercise Dit PMAS, Bappenas dalam Perpres RKP 2022

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 43


OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH:
MODEL SAPER: PERKIRAAN OUTLOOK 2022
𝒈𝒑𝟏𝒕 = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝒈𝒏_𝑶𝑬𝒕 + 𝜷𝟐 𝒍𝟏. 𝒈𝒑𝟏𝒕 + 𝜷𝟑 𝒑𝒐𝒔𝒏𝒊𝒏𝒐𝒕 + 𝜷𝟒 𝒑𝒄𝒕_𝒑𝒂𝒍𝒎𝒐𝒊𝒍𝒕 + 𝝐𝒕

Dimana :
𝒈𝒑𝟏𝒕 = LPE Provinsi Acehtriwulan ke-t 𝒍𝟏. 𝒈𝒑𝟏𝒕 = Lag 1 dari LPE Provinsi Aceh triwulan t
𝒈𝒏_𝑶𝑬𝒕 = LPE nasional triwulan t (didapat dari proyeksi OE atau proyeksi 𝒑𝒐𝒔𝒏𝒊𝒏𝒐𝒕 = Rata-rata Indeks Nino periode t
menggunakan metode lain) 𝒑𝒄𝒕_𝒑𝒂𝒍𝒎𝒐𝒊𝒍𝒕 = Persentase perubahan harga minyak kelapa sawit
periode t

Hasil Proyeksi
Aceh
15,00
10,00
5,00
0,00
-5,00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

Realisasi Saper Saper low Saper mod Saper high

Q2-2022 Q3-2022 Q4-2022 2022

Pertumbuhan Ekonomi 1,5 – 6,6 3,2 – 8,5 3,9 – 9,3 3,0 – 7,0
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 44
SASARAN PROVINSI ACEH 2023

SISI PRODUKSI Aceh


Highlight
Komponen Pertumbuhan
Sumber
Pertumbuhan Sumber
Sumber Pertumbuhan
PDB (Persen, yoy) Pertumbuhan
(Persen) Pertumbuhan
(Persen, yoy) Nasional (Persen)
Industri
5,4 – 6,2 0,3 – 0,3*
Pengolahan Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe
PDRB: 4,0 – 4,5 0,05 – 0,05* dan KPBPB Sabang

Pertanian 3,1 – 3,6 0,9 – 1,0


Pengembangan sektor unggulan
SISI PENGELUARAN perkebunan khususnya komoditas
kelompok kopi, teh, rempah-rempah
Konstruksi 4,8 – 5,4 0,5 - 0,6 Sumber
Komponen Pertumbuhan
Pertumbuhan Pemulihan pasar ekspor dan aktivitas
PDB (Persen, yoy)
(Persen)
perdagangan dunia khususnya batu bara.
Real Estate 4,9 – 5,6 0,2 - 0,2* Konsumsi
3,8 – 4,4 2,8 – 3,2
RT&LNPRT
Pengembangan Kawasan Perkotaan yang
termasuk dalam 12 kota sedang di Banda
Perdagangan 3,5 – 4,0 0,7 - 0,7* Konsumsi
Pemerintah
4,0 – 4,7 0,7 - 0,8 Aceh, Lhokseumawe, dan Langsa, serta
kota kecil Sabang.
Transportasi dan
Pergudangan 3,8 – 4,4 0,2 - 0,3 Investasi 6,4 – 7,4 2,2 – 2,5 Berlanjutnya proyek strategis nasional
seperti ruas Tol Trans Sumatera dan
pembangunan bendungan, serta
Informasi dan persiapan venue PON 2024.
4,3 – 4,9 0,2 - 0,2* Ekspor 8,2 – 8,4 0,3 - 0,3*
Komunikasi
Tren digitalisasi perdagangan dan
transaksi digital seiring dengan
I.*) Perbedaan angka desimal dalam range terjadi pada dua perubahan pola hidup dan kerja
hingga empat angka di belakang koma Impor 4,9 – 5,6 0,0 - 0,0*
pascapandemi COVID-19.
Sumber: Exercise Internal Bappenas
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 45
ISU STRATEGIS PROVINSI
ACEH
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: ISU EKONOMI

Tingkat kesejahteraan kabupaten/kota di Provinsi Aceh dilihat dari PDRB per Kapita, sebagian besar masih berada di bawah nasional
dan provinsi. Sementara itu dari rata-rata LPE selama tahun 2015 – 2021, rata-rata LPE sebagian besar kab/kota berada sebagian
besar berada di bawah nasional, namun di atas provinsi.

PDRB per Kapita 2021 Rata-rata Laju Pertumbuhan


(Rp Juta) 2015-2021 (%)

Banda Aceh Banda Aceh


Nagan Raya Aceh Barat
Indonesia 40,78 Nagan Raya
Lhokseumawe Subulussalam
Aceh Barat Sabang
Aceh Utara Indonesia 3,80
Sabang Langsa
Aceh Tengah Bener Meriah
Provinsi Aceh 25,36 Simeule
Aceh Besar Bireuen
Bireuen Pidie
Bener Meriah Aceh Selatan
Aceh Jaya Aceh Barat Daya
Langsa Pidie Jaya
Aceh Tamiang Aceh Besar
Aceh Barat Daya Aceh Tengah
Aceh Timur Aceh Singkil
Gayo Lues Aceh Tenggara
Aceh Selatan Aceh Jaya
Pidie Aceh Tamiang
Simelue Gayo Lues
Pidie Jaya Provinsi Aceh 2,56
Aceh Tenggara Aceh Timur
Subulussalam Aceh Utara
Aceh Singkil Lhokseumawe

0 10 20 30 40 50 60 70 -2 0 2 4 6 8

Sumber: BPS
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 47
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: INVESTASI BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA

Besaran investasi baik PMA maupun PMDN di Aceh tidak merata di seluruh kab/kota. Beberapa kab/kota yang investasinya masih
terbatas antara lain Kab. Pidie Jaya, Kab. Bireuen, Kab. Bener Merah, Kota Sabang, Kab. Gayo Lues, dan Kota Subussalam

Total PMA 2010 – 2021 Total PMDN 2010 – 2021


(Persen Terhadap Total Provinsi) (Persen Terhadap Total Provinsi)
Kab. Nagan Raya 27,7 Kab. Aceh Besar 20,9
Kab. Aceh Barat 18,7 Kab. Aceh Barat 13,9
Kab. Aceh Selatan 8,5 Kota Lhokseumawe 13,0
Kab. Simeulue 7,8 Kab. Aceh Tengah 11,4
Kota Banda Aceh 7,5 Kab. Nagan Raya 10,2
Kab. Aceh Jaya 7,1 Kab. Aceh Utara 6,0
Kab. Aceh Besar 6,0 Kab. Pidie 5,1
Kab. Aceh Tenggara 5,6 Kab. Aceh Tamiang 3,4
Kab. Aceh Singkil 3,0 Kab. Aceh Timur 3,1
Kab. Aceh Timur 1,6 Kota Banda Aceh 3,0
Kab. Aceh Tengah 1,3 Kota Langsa 2,4
Kab. Gayo Lues 1,1 Kab. Aceh Barat Daya 2,0
Kab. Pidie 1,0 Kab. Aceh Selatan 1,9
Kab. Aceh Utara 0,8 Kab. Aceh Jaya 1,2
Kab. Bener Meriah 0,7 Kab. Aceh Singkil 0,8
Kota Langsa 0,4 Kab. Bireuen 0,8
Kab. Aceh Tamiang 0,3 Kota Subulussalam 0,6
Kota Sabang 0,3 Kab. Gayo Lues 0,1
Kab. Pidie Jaya 0,2 Kota Sabang 0,1
Kab. Bireuen 0,2 Kab. Pidie Jaya 0,1
Kota Lhokseumawe 0,2 Kab. Bener Meriah 0,0
Kota Subulussalam 0,1 Kab. Simeulue 0,0
Kab. Aceh Barat Daya 0,0 Kab. Aceh Tenggara 0,0
0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 25

Sumber: BKPM
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 48
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: INVESTASI BERDASARKAN SEKTOR

Dilihat secara sektoral, investasi PMA dan PMDN cukup terdiversifikasi di mana sebagian besar pada sektor primer dan sekunder
dengan sektor listrik, gas dan air sebagai sektor terbesar PMA, dan sektor industri makanan sebagai sektor terbesar PMDN

Nilai Investasi PMA Provinsi Aceh Tahun 2010-2021 per Nilai Investasi PMDN Provinsi Aceh Tahun 2020-2021
Sektor (US$ Juta) per Sektor (Miliar Rupiah)
Listrik, Gas dan Air 473,6 Industri Makanan 4200,5
Pertambangan 178,9 Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan 4068,8
Industri Kimia Dan Farmasi 1441,6
Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan 103,9
Industri Mineral Non Logam 1301,8
Hotel dan Restoran 74,5
Perdagangan dan Reparasi 797,4
Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi 59,7
Jasa Lainnya 483,2
Jasa Lainnya 25,4 Hotel dan Restoran 419,6
Industri Makanan 16,3 Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran 293,8
Industri Kimia Dan Farmasi 11,8 Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi 267,0
Perdagangan dan Reparasi 7,9 Industri Karet dan Plastik 150,3

Industri Mineral Non Logam Kehutanan 34,3


7,2
Industri Kayu 19,5
Kehutanan 3,6
Industri Lainnya 7,0
Konstruksi 1,5
Perikanan 3,8
Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran,… 0,8
Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran,… 1,8
Industri Karet dan Plastik 0,8 Industri Kertas dan Percetakan 1,7
Perikanan 0,7 Industri Tekstil 0,4
Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin… 0,1 Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin… 0,1

Industri Lainnya 0,0 Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi… 0,0

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500


- 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 350,0 400,0 450,0 500,0

Sumber: BKPM
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 49
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: APBD BERDASARKAN KAB/KOTA

Provinsi Aceh dan kabupaten/kotanya sangat bergantung pada pendapatan transfer, di mana porsi Pendapatan APBD Provinsi Aceh yang berasal dari
pendapatan transfer sebesar (82,9%). Struktur Belanja di Aceh sebagian besar digunakan untuk Belanja Pegawai, sementara porsi untuk belanja modal
cukup rendah

Struktur Pendapatan dalam APBD 2021 Struktur Belanja dalam APBD 2021

PAD Pendapatan Transfer Pendapatan Lainnya Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal

Kota Subulussalam Kota Subulussalam


Kab. Pidie Jaya Kab. Pidie Jaya
Kab. Bener Meriah Kab. Bener Meriah
Kab. Aceh Tamiang Kab. Aceh Tamiang
Kab. Nagan Raya Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh Jaya
Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Gayo Lues Kab. Gayo Lues
Kota Lhokseumawe Kota Lhokseumawe
Kota Langsa Kota Langsa
Kota Sabang Kota Sabang
Kota Banda Aceh Kota Banda Aceh
Kab. Simeulue Kab. Simeulue
Kab. Pidie Kab. Pidie
Kab. Bireuen Kab. Bireuen
Kab. Aceh Utara Kab. Aceh Utara
Kab. Aceh Timur Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Tenggara Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Tengah Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Singkil Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Selatan Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Besar Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Barat Kab. Aceh Barat
Provinsi Aceh 16,9 82,9 Provinsi Aceh 24,2 48,0 27,8
0% 50% 100% 0% 50% 100%
Sumber: DJPK Kemenkeu, diolah
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 50
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: ISU PEMBANGUNAN BERDASARKAN KAB/KOTA

Kualitas SDM tercermin dari IPM dan tingkat pengangguran Provinsi Aceh dan beberapa kab/kota di bawah angka nasional. Sementara
itu tingkat kemiskinan cukup tinggi, di mana tingkat kemiskinan provinsi dan seluruh kab/kota kecuali Kota Banda Aceh di atas angka
nasional.

Indeks Pembangunan Manusia 2021 Tingkat Kemiskinan (%) Maret 2021 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kota Banda Aceh
Maret 2021
Aceh Singkil
Kota Lhokseumawe Gayo Lues
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa Pidie Kota Banda Aceh
Kota Sabang Pidie Jaya Aceh Singkil
Pidie Jaya Bener Meriah Aceh Utara
Aceh Besar Simeulue Aceh Besar
Aceh Tengah Aceh Barat Pidie
Bener Meriah Nagan Raya Kota Langsa
Bireuen Kota Subulussalam Aceh Timur
Indonesia 72,29 Aceh Utara Aceh Barat
Provinsi Aceh 72,18 Aceh Barat Daya Indonesia 6,49
Aceh Barat Provinsi Aceh 15,33 Aceh Selatan
Pidie Kota Sabang Aceh Tenggara
Aceh Jaya Aceh Tengah Provinsi Aceh 6,3
Aceh Tamiang Aceh Timur Kota Subulussalam
Aceh Utara Aceh Tamiang
Aceh Besar
Simeulue
Aceh Tenggara Aceh Tenggara
Nagan Raya
Nagan Raya Aceh Tamiang
Bireuen
Aceh Singkil Bireuen Aceh Barat Daya
Aceh Timur Aceh Jaya Pidie Jaya
Gayo Lues Aceh Selatan Kota Sabang
Aceh Selatan Kota Lhokseumawe Aceh Jaya
Aceh Barat Daya Kota Langsa Aceh Tengah
Simeulue Indonesia 10,14 Gayo Lues
Kota Subulussalam Kota Banda Aceh Bener Meriah
0 20 40 60 80 100 0 5 10 15 20 25 0 2 4 6 8 10 12

Sumber: BPS
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 51
PENUTUP
AGAR SHARING SESSION OPTIMAL ….

1. Pemerintah Daerah perlu “mensinkronkan” sasaran pertumbuhan baik di sisi pengeluaran dan di sisi sektoral
• Koordinasi dengan OPD terkait sangat dibutuhkan untuk menjamin konsistensi perhitungan dengan
kebijakan yang dilakukan
• Perlu penyusunan prioritas pembangunan dengan keterbatasan sumber daya, dan keterbatasan dampak
dari intervensi yang dapat dilakukan oleh pemerintah
2. Tim penyusunan Kerangka Ekonomi Makro Daerah perlu untuk
• Menjamin konsep dan metodologinya
• Memastikan validitas dan kualitas dari informasi yang menjadi bahan analisis
• Professional judgement sangat dibutuhkan didalam menentukan analisis kebijakan yang pas
3. Memperhatikan timeline penyusunan dokumen perencanaan baik di pusat (RPJMN/RKP) maupun di daerah
(RPJMD/RKPD)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 53


TERIMA KASIH
ditpmas@bappenas.go.id
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas
Gedung Wisma Bakrie 2, Lantai 5

Anda mungkin juga menyukai