DISAMPAIKAN DALAM BIMBINGAN TEKNIS KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH (KEMD) PROVINSI ACEH
ACEH, 13 JULI 2022 1
PENGUATAN SINERGI KERANGKA EKONOMI
MAKRO PUSAT-DAERAH DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
TUJUAN KEGIATAN
Melakukan koordinasi dan sinergi kebijakan antara Melakukan koordinasi data dan informasi serta
1 Kerangka Ekonomi Makro di tingkat pusat maupun
daerah
2 metodologi di dalam penyusunan Kerangka Ekonomi
Makro (pusat dan daerah)
Oleh karena itu, diperlukan adanya dukungan arah kebijakan baik dari tingkat pusat maupun daerah yang tercermin
dalam suatu kerangka ekonomi makro pusat dan daerah yang saling konsisten satu dengan yang lain
Program konsistensi
Informasi yang dengan menggunakan
berkaitan dengan metode Financial
penyusunan kerangka Programming and Policies
ekonomi makro. Bappenas untuk sektor riil
pusat dan daerah yang
terintegrasi.
Pasal 4 ayat 2
Pasal 4 ayat 3
6 5,01
Italia 5,7
Perancis 5,3
Vietnam 5,0
Indonesia 5,0
China 4,8
Jerman 3,7
Meksiko 1,6
600
Peralatan Lainnya 9,3
500 Transportasi, Gudang
dan Telekomunikasi 107,4
Produk Kekayaan 400
4,6
Intelektual
300
Listrik, Gas, dan Air 81,6
Bangunan 2,3 200
100
Pertambangan 81,2
CBR 1,2 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber: BPS, BKPM
Kedeputian Bidang Ekonomi 16
▪ Sektor dengan kontribusi terbesar,
SEBAGIAN BESAR SEKTOR MAMPU industri pengolahan, tumbuh positif.
MENCATATKAN PERTUMBUHAN POSITIF – Hal ini didorong oleh pertumbuhan
PDB Berdasarkan Lapangan Usaha tinggi beberapa subsektor yang
(%, yoy) mampu mencapai dua digit, di
antaranya industri alat angkutan,
2020 2021 2022 industri mesin dan perlengkapan,
Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 Q2 Q3 Q4 FY Q1 industri logam dasar dan industri
0,01 2,20 2,16 2,59 3,38 0,43 1,31 2,28 1,84 1,16
furnitur.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,75
Pertambangan dan Penggalian 0,45 -2,72 -4,28 -1,20 -1,95 -2,02 5,22 7,78 5,15 4,00 3,82 ▪ Sektor pertanian tumbuh lebih tinggi
Industri Pengolahan 2,06 -6,18 -4,34 -3,14 -2,93 -1,38 6,58 3,68 4,92 3,39 5,07 dibandingkan triwulan sebelumnya.
Pengadaan Listrik dan Gas 3,85 -5,46 -2,44 -5,01 -2,34 1,68 9,09 3,85 7,81 5,55 7,04 – Pertumbuhan positif subsektor
Pengadaan Air, Pengelolaan kehutanan dan penebangan kayu
4,38 4,44 5,94 4,98 4,94 5,46 5,78 4,56 4,14 4,97 1,29
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
serta perikanan berpengaruh
Konstruksi 2,90 -5,39 -4,52 -5,67 -3,26 -0,79 4,42 3,84 3,91 2,81 4,83
terhadap peningkatan pertumbuhan
Perdagangan Besar dan Eceran;
1,57 -7,59 -5,05 -3,64 -3,72 -1,23 9,45 5,16 5,56 4,65 5,71 triwulan ini.
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 1,30 -30,80 -16,71 -13,42 -15,04 -13,12 25,10 -0,72 7,93 3,24 15,79 ▪ Sektor perdagangan menujukkan
pertumbuhan positif dibandingkan
Penyediaan Akomodasi dan Makan
1,94 -21,97 -11,81 -8,88 -10,22 -7,26 21,58 -0,14 4,95 3,89 6,56 triwulan sebelumnya, didorong oleh
Minum
perpanjangan program relaksasi PPnBM
Informasi dan Komunikasi 9,82 10,85 10,72 10,91 10,58 8,71 6,90 5,51 6,21 6,81 7,14
Jasa Keuangan dan Asuransi 10,63 1,06 -0,95 2,37 3,25 -2,97 8,33 4,29 -2,59 1,56 1,64
100% hingga Desember 2021 serta
Real Estat 3,81 2,31 1,96 1,25 2,32 0,94 2,82 3,42 3,94 2,78 3,78 peningkatan jumlah kunjungan
Jasa Perusahaan 5,39 -12,09 -7,61 -7,02 -5,44 -6,10 9,94 -0,59 0,89 0,73 5,96 masyarakat ke pusat perbelanjaan.
Administrasi Pemerintahan, ▪ Sektor transportasi dan penyediaan
Pertahanan dan Jaminan Sosial 3,15 -3,21 1,82 -1,55 -0,03 -2,91 9,63 -9,96 0,98 -0,33 -1,45
akmamin mengalami rebound setelah
Wajib
Jasa Pendidikan 5,87 1,19 2,41 1,36 2,63 -1,53 5,89 -4,42 0,70 0,11 -1,70 terkontraksi pada Q3-2021.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10,39 3,71 15,29 16,54 11,60 3,38 11,68 14,06 12,16 10,46 4,38 ▪ Sektor yang mengalami kontraksi adalah
7,09 -12,60 -5,55 -4,84 -5,15 11,97 -0,30 3,35 2,12 8,24
jasa keuangan, disebabkan oleh
Jasa lainnya -4,10
perlambatan jasa intermediasi perbankan
PDB 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07 -0,71 7,07 3,51 5,02 3.69 5,01
dan peningkatan beban operasional.
Sumber: BPS
Kedeputian Bidang Ekonomi 17
INDIKATOR MAKRO PARIWISATA INDONESIA MULAI MENUNJUKKAN PEMULIHAN
PADA TRIWULAN I 2022, SEJALAN DENGAN PEMBUKAAN BORDER DAN
PEMULIHAN KESEHATAN NASIONAL
Kunjungan Wisman (Ribu Orang) Penumpang Pesawat Domestik (Juta) Penumpang Kereta Api (Juta Orang) Penumpang Kapal Laut (Juta Orang)
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PDB Peny. Akomodasi Makan Minum TPK Hotel Berbintang (Persen) Lama Tinggal Hotel Berbintang (Hari) Investasi Sektor Hotel Restoran
50 PDB Nasional 60 2,5 7.000 2020 Q1 2020 Q2
40 2020 Q3 2020 Q4
Sektor Akmamin 6.000 2021 Q1 2021 Q2
50
30 Akomodasi 2021 Q3 2021 Q4
Makan Minum 5.000 2022 Q1
20 40 2
10 4.000
- 30
3.000
(10)
20 1,5 2.000
(20)
(30) 10 1.000
(40) -
(50) 0
1 Proyek Nilai (Rp Proyek Nilai (Rp
Mei
Mei
Jan
Mar
Jan
Mar
Jan
Mar
Jul
Sep
Jul
Sep
Nov
Nov
Nov
Nov
Jan
Jul
Jan
Jul
Jan
Mei
Mei
Mar
Mar
Mar
Sep
Sep
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 (Unit) Miliar) (Unit) Miliar)
2019 2020 2021 2022 2020 2021 2022 PMA PMDN
2020 2021 2022
Sumber: BPS
Kedeputian Bidang Ekonomi 18
TANTANGAN PEREKONOMIAN
DINAMIKA GLOBAL: EKONOMI GLOBAL MENGHADAPI RISIKO
STAGFLASI
Perang Rusia dan Ukrina Omicron Varian BA.4 dan BA.5
Memperparah gangguan Gejala lebih ringan
rantai pasok dibandingkan varian Delta
2022 2023 2022 2023 2022 2023 2022 2023 2022 2023
Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Negara Dunia* Perkembangan dan Proyeksi Inflasi Kawasan*
(persen, yoy) (persen, yoy)
Proyeksi Proyeksi
11,0
23,0 70,0 World
Advanced Economies
Emerging market and developing economies
Indonesia AS 9,0
60,0 Emerging and developing Asia
Inggris Jerman
18,0 Euro Area
Italia Perancis
Russia Turki -RHS 50,0 7,0
13,0
40,0
5,0
30,0
8,0
3,0
20,0
3,0
1,0
10,0
-2,0 *) Inflation, average consumer prices 0,0 -1,0 *) Inflation, average consumer prices
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022* 2023* 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022* 2023*
Sumber: WEO IMF April 2022
Kedeputian Bidang Ekonomi 22
SEMENTARA ITU, EKONOMI INDONESIA MAMPU MELANJUTKAN
PEMULIHAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN GLOBAL
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indikator Konsumsi Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
(persen, yoy) Penjualan Mobil (persen, yoy) -21.0 758.7 110.7 62.3 59.0 65.2 16.1 5.0 -9,8 -
Penjualan Motor (persen, yoy) -17.6 268.6 32.5 64.8 12.5 -2.6 -13.6 -7.1 -2.5 -
5,01 Indeks Keyakinan Konsumen 88.0 104.4 84.3 116.8 119.6 113.1 111.0 113,1 129,9 -
8
Indeks Penjualan Ritel 182.3 215.5 190.1 204.2 209.6 200.0 205.3 239.2 239,7 -
6
Impor Barang Konsumsi (persen, yoy) 16.6 31.5 54.9 50.1 10.3 -3.0 25.7 4.2 7,8 -
4
Kredit Konsumsi (persen, yoy) -1.1 2.0 3.0 4.7 5.0 5.2 6,1 - - -
2 M2 (persen, yoy) 10.1 10.5 8.1 11.8 13.0 12.8 13.3 13,6 12.1 -
0 Inflasi (persen, yoy) 1.4 1.5 1.6 1.8 2.2 2.1 2.6 3.5 3,6 4,3
-2 Indikator Investasi Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
Kredit Investasi (persen, yoy) -4.3 -0.4 0.4 4.0 4.1 5.5 5.6 - - -
-4
Sumber: BPS, diolah Kredit KMK (persen, yoy) -5.1 0.3 2.8 6.3 7.4 7.6 7.7 - - -
-6
Kredit Properti (persen, yoy) 4.3 5.3 5.7 4.8 5.4 6.0 5.9 6,1 - -
Q1-2016
Q1-2010
Q3-2010
Q1-2011
Q3-2011
Q1-2012
Q3-2012
Q1-2013
Q3-2013
Q1-2014
Q3-2014
Q1-2015
Q3-2015
Q3-2016
Q1-2017
Q3-2017
Q1-2018
Q3-2018
Q1-2019
Q3-2019
Q1-2020
Q3-2020
Q1-2021
Q3-2021
Q1-2022
Impor Barang Modal (persen, yoy) 11.5 29.1 16.0 26.6 41.9 21.0 30.1 15.2 29,2 -
Impor Bahan Baku (persen, yoy) 9.9 57.8 53.6 56.4 39.4 30.0 31.5 25.5 33,9 -
Konsumsi Semen Domestik (persen, yoy) -0.2 12.2 3.3 3.3 7.8 13.5 23.4 - - -
Highlights:
Belanja Modal Pemerintah (persen, yoy) 186.2 45.2 32.7 4.3 -79.8 -40.4 -3,6 -4,9 - -
Indikator Pengeluaran Pemerintah Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
Konsumsi Rumah Tangga Hampir seluruh sektor
• Pent Up Demand telah kembali ke kondisi Belanja Pegawai (persen, yoy) -2.6 20.5 -13.0 2.4 0.0 1.1 5.4 23.8 - -
• Pengendalian Kasus pra-pandemi Belanja Barang (persen, yoy) 81.3 77.8 12.2 4.6 -8.3 -26.7 -37.1 -1.7 - -
COVID-19 yang Baik
Bantuan Sosial (persen, yoy) 16.6 -59.8 -30.0 25.0 -82.5 -4.4 -65.2 129.7 - -
Beberapa sektor
Ekspor terakselerasi dan mampu Indikator Ekspor Impor Q1-21 Q2-21 Q3-21 Q4-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22
• Peningkatan Harga tumbuh mencapai dua Ekspor (persen, yoy) 17.2 55.9 50.9 45.6 25.4 34.2 44.4 47.8 27,0 -
Komoditas yang digit, contoh sektor Impor (persen, yoy) 10.8 50.2 47.0 50.4 36.6 25.4 30.9 21.9 30,7 -
Persisten transportasi
Sumber: Gaikindo, AISI, BI, BPS, OJK, IHS Markit, ASI, Kemenkeu
Kedeputian Bidang Ekonomi 23
HARGA KOMODITAS TINGGI MENDORONG PENINGKATAN TRANSAKSI
BERJALAN NAMUN TERDAPAT RISIKO PENGETATAN KEUANGAN (1/2)
Neraca transaksi berjalan Indonesia hingga Q1-2022 surplus 0,07 persen PDB, didorong oleh harga komoditas yang tinggi. Sementara itu,
peningkatan pengetatan keuangan global menyebabkan kondisi pembiayaan eksternal Indonesia lebih ketat.
Lending Rate dan JIBOR
Transaksi Berjalan Indonesia (persen)
(persen PDB) Lending Rate JIBOR 3M
10,00
JIBOR 1M JIBOR 12M
2,0 8,00
6,00
1,0 4,00
0,07
2,00
0,0
0,00
Jun-15 Dec-15 Jun-16 Dec-16 Jun-17 Dec-17 Jun-18 Dec-18 Jun-19 Dec-19 Jun-20 Dec-20 Jun-21 Dec-21 Jun-22
0 0
-3,0
-3.000 -3.000
-6.000 -6.000
-4,0 Saham Obligasi Net Flow -RHS
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 -9.000 -9.000
Jun
Feb
Jun
Feb
Agst
Okt
Des
Jun
Feb
Feb
Agst
Okt
Des
Jun
Agst
Okt
Des
Apr
Apr
Apr
Apr
2018 2019 2020 2021 2022
2019 2020 2021 2022
Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bloomberg
Kedeputian Bidang Ekonomi 24
HARGA KOMODITAS TINGGI MENDORONG PENINGKATAN TRANSAKSI
BERJALAN NAMUN TERDAPAT RISIKO PENGETATAN KEUANGAN (2/2)
Rupiah terpantau mengalami depresiasi secara gradual, namun masih tetap stabil. Sementara itu, cadangan devisa juga mengalami
penunurunan, namun masih berada dalam level yang mencukupi setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
130 14000
13000
120
12000
110
11000
100
10000
90
9000
80 8000
Dec-18
Jun-13
Dec-13
Jun-14
Dec-14
Jun-15
Dec-15
Jun-16
Dec-16
Jun-17
Dec-17
Jun-18
Jun-19
Dec-19
Jun-20
Dec-20
Jun-21
Dec-21
Jun-22
Jun-13
Jun-14
Jun-15
Jun-16
Jun-17
Jun-18
Jun-19
Jun-20
Jun-21
Jun-22
Dec-13
Dec-14
Dec-15
Dec-16
Dec-17
Dec-18
Dec-19
Dec-20
Dec-21
Sumber: Bank Indonesia
Berlanjutnya ketegangan geopolitik Perlambatan kinerja ekspor Proses konsolidasi fiskal yang telah
Rusia dan Ukraina yang pada triwulan I-2022 berlangsung, menyebabkan
menyebabkan adanya tekanan dibandingkan dengan triwulan pertumbuhan konsumsi pemerintah
pada harga-harga energi dan sebelumnya tidak setinggi dibandingkan dengan
bahan pangan. tahun sebelumnya
Sumber: BPS, Exercise Dit PMAS, Bappenas
Enabling environment: Stabilitas ekonomi Makro, Sistem Keuangan, Pasar Kompetitif, Reformasi Birokrasi
Ekspor
Impor 6,6 – 7,8
Dorongan ekspor diperkirakan akan berasal dari peningkatan
permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan
peningkatan produktivitas dalam negeri
Sumber: Exercise Bappenas dalam Ranwal RKP 2023 per April 2022
Kedeputian Bidang Ekonomi 32
32
TARGET 2023:
Pertumbuhan Sektoral didorong pada Sektor Bernilai Tambah Tinggi
Pertumbuhan
Sumber PDB: 5,3 – 5,9
Komponen PDB Pertumbuhan
(persen, yoy)
(persen)
FAKTOR PENDORONG PERTUMBUHAN SEKTOR
Industri
5,4 – 6,0 1,1 – 1,2 • Sektor industri pengolahan diperkirakan akan menjadi motor penggerak pertumbuhan
Pengolahan didukung oleh keberlanjutan pengembangan 7 sektor prioritas (mamin, tekstil, kimia, otomotif,
elektronika, farmasi, alkes), program industri hijau dan berkelanjutan serta perluasan
Pertanian 4,0 – 4,2 0,5 – 0,5* penerapan industri 4.0.
Konstruksi 6,3 – 6,9 0,6 – 0,7 • Sektor pertanian akan tumbuh positif dengan berlanjutnya kebijakan pengembangan Food
Estate (FE) serta program Gerakan 3 Kali Ekspor (Gratieks) Pertanian dalam upaya
Pertambangan 3,2 – 3,5 0,2 – 0,3
meningkatkan investasi dan ekspor produk sektor pertanian.
Perdagangan 5,0 – 5,6 0,7 – 0,7*
• Sektor konstruksi diperkirakan tumbuh tinggi didukung oleh pembangunan infrastruktur IKN
Penyediaan pada 2023 dan berlanjutnya pembangunan infrastruktur prioritas lainnya.
Akomodasi dan 6,6 – 7,3 0,2 – 0,2* • Sektor pertambangan akan meningkat seiring dengan peningkatan produksi pertambangan
Makan Minum non–migas dan operasionalisasi Kawasan Industri (KI) yang memerlukan logam dasar.
Informasi dan • Sektor perdagangan akan pulih seiring dengan pulihnya pasar ekspor dan aktivitas
7,9 – 8,3 0,5 – 0,5* perdagangan dunia serta kebijakan yang mendukung penguatan peran UMKM.
Komunikasi
*) Perbedaan angka desimal dalam range terjadi pada dua hingga empat angka di • Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum akan meningkat didukung oleh
belakang koma pelaksanaan event dan MICE internasional, beserta pelaksanaan festival nasional sebagai
pendorong kunjungan wisman dan wisnus.
Sumber: Exercise Bappenas dalam Ranwal RKP 2023 per April 2022
• Sektor informasi dan komunikasi akan terus tumbuh tinggi didorong oleh tren digitalisasi,
peningkatan konsumsi digital, serta peningkatan kebutuhan SDM TIK.
Kedeputian Bidang Ekonomi 33
33
RANCANGAN AWAL SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN
WILAYAH TAHUN 2023
Highlight
Transisi energi global dari bahan Minat investasi terkait pembangunan smelter Berlanjutnya kembali Pemulihan partner dagang
bakar fosil diperkirakan akan masih tinggi sehingga mendorong hilirisasi dan pembangunan utama seiring dengan
meningkatkan permintaan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas proyek strategis dan optimisme pemulihan yang
sebagian besar logam, terutama untuk pertambangan logam di sejumlah daerah beberapa KEK dan lebih cepat di berbagai
aluminium, tembaga, nikel, dan timah seperti Kep. Babel, Papua, Banten, Sulteng, Kawasan industri. negara.
Malut, dan daerah Sulawesi lainnya
Banten Jabar
5,3 – 5,8 5,1 – 5,7 NTB NTT
DIY Bali
5,7 – 6,2 4,8 – 5,4 4,9 – 5,5 5,4 – 5,9
Q3
Q3
Q1
Q2
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
-2 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1,6
PMTB
-0,7
-4
Sumber: BPS, diolah Ekspor 10,4
10,3
Pertumbuhan PDRB Provinsi Aceh
Menurut Lapangan Usaha
(Persen, yoy) Impor -73,7
164,9
10,4
8,9
Highlight
0,8 Ekonomi Aceh tumbuh sebesar 3,2 persen pada Q1-2022, melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan
-0,8 triwulan yang sama pada tahun 2021. Pertumbuhan tersebut tertahan
-4,9 -5,1 1 dipengaruhi oleh kinerja sektor pertanian, konstruksi, dan pertambangan. Dari
-6,6 sisi pengeluaran, perekonomian Aceh didorong oleh terakselerasinya
-8,5
Pertanian, Kehutanan, dan Industri Pengolahan Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; konsumsi RT dan kinerja ekspor. Sementara dari sisi lapangan usaha didorong
Perikanan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor oleh sektor perdagangan.
Investasi
Pertumbuhan Kredit Investasi (yoy) 11.4 1.4 -8.2 3.2 -8.9 -16.2 -12.9 -19.5 -26.4 7.3 -5.5 50.8 72.8
Pertumbuhan Kredit Modal Kerja (yoy) 10.8 7.8 8.8 -2.4 -1.0 5.9 1.8 -3.2 -5.3 -14.5 2.1 9.5 13.9
Pertumbuhan Realisasi Pengadaan Semen (yoy) -9.9 -6.7 3.6 14.4 19.9 44.2 4.7 -12.5 -3.3 -1.6 -4.4 11.7 14.0
• Dari sisi investasi, pertumbuhan kredit investasi dan modal kerja serta realisasi
pengadaan semen menunjukkan perbaikan per Q4-2021. Namun kinerja
pemulihan PMTB Provinsi Aceh masih terbatas
Sumber: BPS; Bank Indonesia, diolah
Jul-21
Aug-21
Sulawesi Tenggara
Sep-20
Sep-21
Apr-20
Apr-21
Apr-22
Feb-20
Feb-21
Feb-22
Mar-20
Nov-20
Dec-20
Jan-21
Mar-21
Jun-21
Nov-21
Dec-21
Jan-22
Mar-22
May-20
Jun-20
May-21
May-22
Jun-22
Oct-20
Oct-21
0 0 0 17
Gorontalo 0 0 0 6
Sulawesi Barat 0 0 0 6
*) 7-Days Moving Average
Maluku 0 0 0 11
Maluku Utara 0 0 0 10
Sumber: Our World in Data per 20 Juni 2022, CEIC, Inmendagri No. 34 dan 35 Tahun 2022 Papua Barat 0 0 1 12
Papua 0 0 0 29
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 40
MOBILITAS MASYARAKAT ACEH
Pergerakan masyarakat Aceh secara rata-rata tidak memiliki tren yang mengikuti pola kasus harian COVID-19 serta kebijakan PPKM darurat dan leveling.
Namun berdasarkan masing-masing pergerakannya, mobilitas masyarakat ke tempat kerja dan transit stations sempat mengalami penurunan yang cukup
signifikan ketika kebijakan PPKM darurat akibat penyebaran varian delta pada Q3-2021, kemudian mengalami perbaikan seiring pelonggaran kebijakan
pembatasan pergerakan masyarakat
Mobilitas Masyarakat
Deviasi terhadap Baseline (%)
80,0
60,0
40,0
20,0
0,0
-20,0
-40,0
-60,0
Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2020 2021 2022
Retail_and_recreation Grocery_and_pharmacy Parks Transit_stations Workplaces Residential Average Day
Sumber: Google Mobility Report (diolah), per 14 Juni 2022
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 41
PERKEMBANGAN INDIKATOR PEMBANGUNAN PROVINSI
ACEH
Indeks Pembangunan Manusia Rasio Gini Highlight
0,325 0,324 • Kinerja Indeks Pembangunan
71,90 71,99 72,18 0,323 0,323 Manusia di Provinsi Aceh
71,19 0,321 terus mengalami
70,60 0,320 peningkatan dari waktu ke
0,319
70,00 0,318 waktu meskipun sempat
69,45
mengalami perlambatan
pada tahun 2020
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
dibandingkan output actual yang
menunjukkan tidak optimalnya penggunaan
Growth PDRB Growth Potensial (HP Filter) kapasitas produksi, sehingga membutuhkan
kebijakan yang ekspansif dalam
Skenario Pertumbuhan Aceh yang sejalan Breakdown Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2022 (Persen) meningkatkan permintaan.
dengan perencanaan nasional
(dalam Persen) 3. Dengan kondisi tersebut tahun 2022
Komponen Growth Sektor Growth diperkirakan tumbuh 3,9 – 4,3 persen
4,5
5,0 4,1 4,3 sejalan dengan nasional yang tumbuh 5,0 –
Konsumsi RT 3,7 – 4,0 Industri 5,4 – 5,9 5,5 persen
4,0
3,0 3,9 4,0 Konsumsi LNPRT 3,9 – 4,2 Pertanian 3,1 – 3,4 4. Tahun 2022 Provinsi Aceh didorong
2,0 2,8 terutama oleh perbaikan kinerja sektor
1,0 Konsumsi Konstruksi 4,7 – 5,1
3,3 – 3,6 pertanian dan pulihnya daya beli masyarakat
0,0 Pemerintah
-1,0 Perdagangan 3,5 – 3,8 5. Berdasarkan RKP 2023, Untuk sasaran
Investasi 6,4 – 6,9 nasional tahun 2023 sebesar 5,3 – 6,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
Dimana :
𝒈𝒑𝟏𝒕 = LPE Provinsi Acehtriwulan ke-t 𝒍𝟏. 𝒈𝒑𝟏𝒕 = Lag 1 dari LPE Provinsi Aceh triwulan t
𝒈𝒏_𝑶𝑬𝒕 = LPE nasional triwulan t (didapat dari proyeksi OE atau proyeksi 𝒑𝒐𝒔𝒏𝒊𝒏𝒐𝒕 = Rata-rata Indeks Nino periode t
menggunakan metode lain) 𝒑𝒄𝒕_𝒑𝒂𝒍𝒎𝒐𝒊𝒍𝒕 = Persentase perubahan harga minyak kelapa sawit
periode t
Hasil Proyeksi
Aceh
15,00
10,00
5,00
0,00
-5,00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi 1,5 – 6,6 3,2 – 8,5 3,9 – 9,3 3,0 – 7,0
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 44
SASARAN PROVINSI ACEH 2023
Tingkat kesejahteraan kabupaten/kota di Provinsi Aceh dilihat dari PDRB per Kapita, sebagian besar masih berada di bawah nasional
dan provinsi. Sementara itu dari rata-rata LPE selama tahun 2015 – 2021, rata-rata LPE sebagian besar kab/kota berada sebagian
besar berada di bawah nasional, namun di atas provinsi.
0 10 20 30 40 50 60 70 -2 0 2 4 6 8
Sumber: BPS
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 47
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: INVESTASI BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA
Besaran investasi baik PMA maupun PMDN di Aceh tidak merata di seluruh kab/kota. Beberapa kab/kota yang investasinya masih
terbatas antara lain Kab. Pidie Jaya, Kab. Bireuen, Kab. Bener Merah, Kota Sabang, Kab. Gayo Lues, dan Kota Subussalam
Sumber: BKPM
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 48
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: INVESTASI BERDASARKAN SEKTOR
Dilihat secara sektoral, investasi PMA dan PMDN cukup terdiversifikasi di mana sebagian besar pada sektor primer dan sekunder
dengan sektor listrik, gas dan air sebagai sektor terbesar PMA, dan sektor industri makanan sebagai sektor terbesar PMDN
Nilai Investasi PMA Provinsi Aceh Tahun 2010-2021 per Nilai Investasi PMDN Provinsi Aceh Tahun 2020-2021
Sektor (US$ Juta) per Sektor (Miliar Rupiah)
Listrik, Gas dan Air 473,6 Industri Makanan 4200,5
Pertambangan 178,9 Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan 4068,8
Industri Kimia Dan Farmasi 1441,6
Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan 103,9
Industri Mineral Non Logam 1301,8
Hotel dan Restoran 74,5
Perdagangan dan Reparasi 797,4
Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi 59,7
Jasa Lainnya 483,2
Jasa Lainnya 25,4 Hotel dan Restoran 419,6
Industri Makanan 16,3 Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran 293,8
Industri Kimia Dan Farmasi 11,8 Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi 267,0
Perdagangan dan Reparasi 7,9 Industri Karet dan Plastik 150,3
Industri Lainnya 0,0 Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi… 0,0
Sumber: BKPM
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 49
ISU-ISU DI PROVINSI ACEH: APBD BERDASARKAN KAB/KOTA
Provinsi Aceh dan kabupaten/kotanya sangat bergantung pada pendapatan transfer, di mana porsi Pendapatan APBD Provinsi Aceh yang berasal dari
pendapatan transfer sebesar (82,9%). Struktur Belanja di Aceh sebagian besar digunakan untuk Belanja Pegawai, sementara porsi untuk belanja modal
cukup rendah
Struktur Pendapatan dalam APBD 2021 Struktur Belanja dalam APBD 2021
PAD Pendapatan Transfer Pendapatan Lainnya Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Kualitas SDM tercermin dari IPM dan tingkat pengangguran Provinsi Aceh dan beberapa kab/kota di bawah angka nasional. Sementara
itu tingkat kemiskinan cukup tinggi, di mana tingkat kemiskinan provinsi dan seluruh kab/kota kecuali Kota Banda Aceh di atas angka
nasional.
Indeks Pembangunan Manusia 2021 Tingkat Kemiskinan (%) Maret 2021 Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Kota Banda Aceh
Maret 2021
Aceh Singkil
Kota Lhokseumawe Gayo Lues
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa Pidie Kota Banda Aceh
Kota Sabang Pidie Jaya Aceh Singkil
Pidie Jaya Bener Meriah Aceh Utara
Aceh Besar Simeulue Aceh Besar
Aceh Tengah Aceh Barat Pidie
Bener Meriah Nagan Raya Kota Langsa
Bireuen Kota Subulussalam Aceh Timur
Indonesia 72,29 Aceh Utara Aceh Barat
Provinsi Aceh 72,18 Aceh Barat Daya Indonesia 6,49
Aceh Barat Provinsi Aceh 15,33 Aceh Selatan
Pidie Kota Sabang Aceh Tenggara
Aceh Jaya Aceh Tengah Provinsi Aceh 6,3
Aceh Tamiang Aceh Timur Kota Subulussalam
Aceh Utara Aceh Tamiang
Aceh Besar
Simeulue
Aceh Tenggara Aceh Tenggara
Nagan Raya
Nagan Raya Aceh Tamiang
Bireuen
Aceh Singkil Bireuen Aceh Barat Daya
Aceh Timur Aceh Jaya Pidie Jaya
Gayo Lues Aceh Selatan Kota Sabang
Aceh Selatan Kota Lhokseumawe Aceh Jaya
Aceh Barat Daya Kota Langsa Aceh Tengah
Simeulue Indonesia 10,14 Gayo Lues
Kota Subulussalam Kota Banda Aceh Bener Meriah
0 20 40 60 80 100 0 5 10 15 20 25 0 2 4 6 8 10 12
Sumber: BPS
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik 51
PENUTUP
AGAR SHARING SESSION OPTIMAL ….
1. Pemerintah Daerah perlu “mensinkronkan” sasaran pertumbuhan baik di sisi pengeluaran dan di sisi sektoral
• Koordinasi dengan OPD terkait sangat dibutuhkan untuk menjamin konsistensi perhitungan dengan
kebijakan yang dilakukan
• Perlu penyusunan prioritas pembangunan dengan keterbatasan sumber daya, dan keterbatasan dampak
dari intervensi yang dapat dilakukan oleh pemerintah
2. Tim penyusunan Kerangka Ekonomi Makro Daerah perlu untuk
• Menjamin konsep dan metodologinya
• Memastikan validitas dan kualitas dari informasi yang menjadi bahan analisis
• Professional judgement sangat dibutuhkan didalam menentukan analisis kebijakan yang pas
3. Memperhatikan timeline penyusunan dokumen perencanaan baik di pusat (RPJMN/RKP) maupun di daerah
(RPJMD/RKPD)