Anda di halaman 1dari 71

Teori Dasar Makro, Proyeksi PDRB

dan Financial Programming Policy

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik

Banda Aceh, 12 Juli 2022


Pengantar Ekonomi Makro
3
- Bahasan dalam Ekonomi Makro
- Data dan konsep penting dalam ekonomi

6
Proyeksi dan Cara Menganalisis PDB

Outline Diagram 29
Monitoring indikator ekonomi Provinsi Aceh

Sekilas Financial Programming and Policies (FPP) 34

Lampiran 45

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 2


Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro

BAHASAN EKONOMI MAKRO ?


Ekonomi Makro

• Ilmu yang mempelajari


Kenapa ada daerah yang perekonomian secara keseluruhan
tumbuh lebih cepat dari
daerah lain?
Model
Kenapa harga-harga lebih
tinggi di suatu daerah?
• Untuk memahami ekonomi
digunakan model ataupun teori yang
Bagaimana cara menyederhanakan kenyataan untuk
pemerintah mengatasi mengetahui hubungan antara dua hal
kemiskinan dan
pengangguran?

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Tidak Ada Model Ekonomi Yang Bisa Menjawab Semua
"Essentially, all models are wrong, but some are useful.“ George E.P. Box
(1987)
Terdapat trade off antara keinginan untuk sesuai dengan
teori (theoretical model) vs sesuai dengan historical data
(untuk forecasting)

“So, models that aim at


achieving both tasks are
doomed to fail, in both
dimensions.”

Olivier Blanchard (2018)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 5


Trade Off Antara Model Parsimoni VS Kompleks

 Semakin besar model  semakin banyak parameter yang harus


diestimasi. Estimasi akan menjadi semakin kompleks.
 Semakin besar model  mekanisme transmisi menjadi kompleks.
Model akan menjadi black box.
 Semakin besar model  semakin sulit mengkomunikasikan hasil
kepada pembuat kebijakan.
 Semakin besar model  semakin rumit model dan hasilnya
berpotensi berbeda dengan fenomena yang terjadi di dunia nyata.

Parsimonious models are desirable because they prevent the researcher from consciously or subconsciously manipulating
the model so that it over-fits the available facts…. When models are flexible and complex the researcher can combine the
myriad elements to match almost any given set of facts. Such flexibility makes it easy to explain in-sample data, producing
the false impression that the model will have real (out-of-sample) explanatory power. (Gabaix and Laibson, 2008)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 6


Pertanyaan Sebelum Mengembangkan Model
*Berdasarkan diskusi dengan IMF

There are many potential frameworks, but they need to be Important Questions
driven by the agency’s need  Who is the audience for the output from the model?
 Aggregated vs. detailed  Do we have a commitment from managers and
 Long-term vs. annual vs. quarterly policymakers to support a multi-year project of this
 Structural (DSGE) vs. semi-structural (“gap”) vs. partial type?
equilibrium frameworks  What are we doing presently that cannot be done
 Theory vs. “fitting the data” using our current toolkit?
 “Forecasting” vs. “simulating” (i.e., accuracy vs. policy  What do we expect from the model?
advice)  What variables and relationships matter for
 Fiscal focus vs. monetary focus vs. structural and long- policymakers? For example, is it long-term growth
term growth focus and the question of how such growth is affected by
structural policies?
 Do we have sufficiently “technical” staff?
 Do we have a plan to train the supervisors and
policymakers to take advantage of the framework?
 How to make the framework sustainable?

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 7


Model Ekonomi
Selain dibagi berdasarkan tujuan penggunaannya,
model yang digunakan juga tergantung pada frekuensi waktu

Model Satelit:
IO, IRIO, CGE, GTAP Model Y
(Bappenas Policy Modelling DashboarD) • Model Pot.
Kelompok 1:
Output
Analisis Dampak
Oxford Economics • Model Sektoral
(ie: Indonesia Province Impact Model)
Q/Y
• Model Konsumsi
• Model Investasi
SR - LR: • Model Inflasi
Kelompok 2: Q/Y
OXFORD ECONOMICS
Model Proyeksi • Model Nilai
SR: Tukar
Nowcasting (nasional), SAPER Q • OE Global
(regional) Industry Model
• Big Data
Kelompok 3: FPP Nasional dan Provinsi • Dll
Model Konsistensi (Financial Programming and Q/Y
Policy) Ket: Y = tahunan
Q = triwulanan

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 8


Kerangka Model Ekonomi

Short Run Macro-Surveillance


Surveillance
- Economic Heat Map
- Macro Chart Book
- Regular Meeting Forecasting

Policy Simulation
Nowcasting Econ Growth
(Indicator based Model)
Oxford Economics - VAR-FAVAR
(Province Impact Model Financial Programming and Policy - DFM
and Indonesia Chart Pack) Quarterly, Annual
National, Province Oxford Economics
IO, IRIO, CGE Model: (Global Economic Model)
- Indoterm
Provincial Economic
- GTAP MACROECONOMIC FRAMEWORK Growth Model: SAPER
- E3
- Static Artificial Intelligence

Potential Output Model Sectoral Model Exchange Rate


- Univariate - Agri, Industry, Trade, etc - FEER and BEER
- AS Approach
- Growth Accounting Other Satellite Models:
Long Run Satellite Models Global Industry Model, Inflation, XM, C, I, and
Big Data, AI other topical issues
- Mobility, Twitter-Sentiment, AI

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 9


FINANCIAL PROGRAMMING AND POLICY SEBAGAI ALAT
UNTUK MEMBANGUN NARASI YANG KONSISTEN
Selain melakukan monitoring data, dalam jangka waktu yang lebih panjang (tahunan, lima tahunan, dll), digunakan model konsistensi yang diadopsi
dari IMF yaitu Financial Programming and Policy (FPP). FPP mencakup 4 sektor: Riil, Pemerintah (Fiskal), Eksternal, dan Moneter/Keuangan

Real Sector Goverment Sector


National Accounts Fiscal Accounts Menjelaskan
Menjelaskan Consumption Revenue
kondisi keuangan
Private consumption Grants
kondisi Expenditure pemerintah
Goverment consumption
domestik Investment Current expenditure sebagai otoritas
Private Investment Capital expenditure
Overall Balance
fiskal
Goverment Investment
Exports of goods and services Financing
Imports of goods and services Domestic Bank Borrowing
Domestic nonBank Borrowing
Foreign Borrowing (net)
External Sector
Balance of Payments
Current Account Monetary Sector
Exports of goods and services Depository Corporations Survey
Imports of goods and services Assets
Current Transfer (net) Net Foreign Assets Menjelaskan
Menjelaskan apa Official Central Bank kondisi keuangan
Private Other depository corporations
yang terjadi Net credit to the goverment
swasta/perbankan
Capital and Financial Account
antara suatu Direct Investment Claims on other sectors dan Bank Sentral
negara/wilayah Portofolio Investment, net Other items, net sebagai otoritas
Other investment, net Liabilities
dan negara lain di Broad Money
moneter
Overall Balance
dunia Change in reserves

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 10


PENERAPAN TOOLS KERANGKA MODEL EKONOMI:
SURVEILLANCE - REGULAR MEETING
HIGHLIGHT
• Pada saat data PDB rilis, dilakukan
pertemuan regular antara stakeholder
perencana di berbagai kementerian yaitu
Bappenas, BKF Kemenkeu, DKEM BI,
SKK Migas, Kemenko ekonomi.

• Pertemuan dilakukan untuk diskusi


terhadap realisasi ekonomi terkini serta
prospek ekonomi ke depan untuk
menyamakan serta menyepakati kerangka
ekonomi makro yang nantinya akan
dituangkan dalam dokumen perencanaan
baik Rencana Kerja Pemerintah maupun
Nota Keuangan APBN.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


PENERAPAN TOOLS KERANGKA MODEL EKONOMI:
SURVEILLANCE – ECONOMIC HEATMAP
Indikator Konsumsi Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22
Penjualan Mobil (persen, yoy) -34.2 -38.2 10.6 902.9 1443.6 476.1 163.6 123.5 73.2 54.1 62.4 69.2 58.9 65.1 16.0
Penjualan Motor (persen, yoy) -14.7 -30.8 -7.2 282.0 1065.7 155.1 28.9 48.2 22.0 39.9 95.6 67.4 12.5 -2.6 -
Indeks Keyakinan Konsumen 84.9 85.8 93.4 101.5 104.4 107.4 80.2 77.3 95.5 113.4 118.5 118.3 119.6 113.1 -
Indeks Penjualan Ritel 182.0 177.1 187.9 220.4 227.5 198.5 188.5 192.5 189.5 195.5 201.0 216.3 209.6 200.0 204.0
Impor Barang Konsumsi (persen, yoy) -0.3 46.0 16.1 34.1 50.4 16.7 46.4 58.3 59.7 53.4 53.9 45.1 10.3 -3.1 -
Kredit Konsumsi (persen, yoy) -1.0 -1.2 -1.1 0.3 1.4 2.0 2.4 2.8 3.0 3.7 4.1 4.7 - - -
M2 (persen, yoy) 11.9 11.4 7.0 11.7 8.3 11.6 9.0 7.1 8.2 10.5 11.0 13.9 13.0 12.5 -
Inflasi (persen, yoy) 1.6 1.4 1.4 1.4 1.7 1.3 1.5 1.6 1.6 1.7 1.7 1.9 2.2 2.1 2.6
Indikator Investasi Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22
Kredit Investasi (persen, yoy) -0.7 -1.2 -4.3 -2.4 -2.8 -0.4 -1.3 -0.7 0.4 0.3 4.3 4.0 - - -
Kredit KMK (persen, yoy) -3.2 -3.3 -5.1 -3.8 -2.0 0.3 0.4 1.3 2.8 4.7 5.4 6.3 - - -
Kredit Properti (persen, yoy) 4.5 4.4 4.3 4.5 5.1 5.3 4.9 5.1 5.7 4.6 4.6 4.8 5.4 6.0 -
Impor Barang Modal (persen, yoy) -11.6 17.7 33.7 11.8 35.3 43.4 5.6 34.6 10.1 29.4 23.1 27.9 41.9 21.0 -
Impor Bahan Baku (persen, yoy) -6.4 11.3 25.5 32.3 79.1 72.0 56.5 59.6 45.5 55.8 60.5 53.3 39.4 30.0 -
Konsumsi Semen Domestik (persen, yoy) -5.9 -5.0 10.7 8.3 14.9 14.2 2.9 2.9 3.9 4.6 -3.4 9.0 7.8 13.5 -
Belanja Modal Pemerintah (persen, yoy) 539.8 136.6 107.9 58.9 80.6 13.9 56.0 42.4 10.3 12.7 11.6 0.7 -79.8 -40.4 -
PMI Manufacturing 52.20 50.90 53.20 54.60 55.30 53.50 40.10 43.70 52.20 57.20 53.90 53.50 53.70 51.20 51.30

Indikator Pengeluaran Pemerintah Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22

Belanja Pegawai (persen, yoy) 5.8 -15.3 2.2 38.2 -18.1 63.5 2.7 -34.2 2.7 -2.3 2.3 8.6 0.0 121.8 -
Belanja Barang (persen, yoy) 9.8 14.1 138.6 97.4 104.5 51.8 74.8 1.3 -3.1 7.7 -26.8 25.0 -8.3 -4.1 -
Bantuan Sosial (persen, yoy) 51.3 -63.6 84.8 -55.1 -42.3 -78.1 48.0 -72.4 -55.2 7.5 -35.1 158.8 -82.5 288.2 -
Indikator Ekspor Impor Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21 Sep-21 Oct-21 Nov-21 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22
Ekspor (persen, yoy) 5.8 -15.3 2.2 38.2 -18.1 63.5 2.7 -34.2 2.7 -2.3 2.3 8.6 0.0 121.8 -
Impor (persen, yoy) 9.8 14.1 138.6 97.4 104.5 51.8 74.8 1.3 -3.1 7.7 -26.8 25.0 -8.3 -4.1 -
Sumber: Gaikindo, AISI, BI, BPS, OJK, IHS Markit, ASI, Kemenkeu 12
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 12
PENERAPAN TOOLS KERANGKA MODEL Hasil nowcasting untuk Q1-2021 berkisar antara 4,31 - 5,27
persen dengan median dan rata-rata masing-masing
EKONOMI: FORECASTING –NOWCASTING sebesar 4,66 dan 4,77 persen. Sementara secara FY 2022
FY 2022 hasil nowcasting pada kisaran 4,33 - 5,07 persen dengan
Oxford
median dan rata-rata masing-masing sebesar 4,71 dan 4,69
Pertumbuhan Q1-2022 Market Nowcasting persen.
Economics
(persen, yoy) (Feb)
(Apr) (Apr)
• Pola peningkatan sebagian besar didorong oleh
5,66 5,20 4,33 – 5,07
penguatan Indeks Keyakinan Konsumen dan Penjualan
6.0
Retail. Sementara pola penurunan proyeksi dipicu oleh
perkembangan data ekspor, impor, dan PMI EM.
Low High
CPI Core,
5.5 Exchange Rate
5.27

5.0 CCI, RSI Transaksi


CCI, RSI
CCI, RSI Kartu Kredit
PMI EM
PMI EM
Expor, Expor, Impor
4.5
Impor CCI, RSI 4.31

4.0
CCI, RSI Expor, Impor
PMI EM
PDB
3.5 CPI Core,
Expor, Exchange Rate
Impor PMI EM

3.0
Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 13


PENERAPAN TOOLS KERANGKA MODEL EKONOMI:
POLICY SIMULATION - DASHBOARD CGE BAPPENAS

Contoh simulasi dampak investasi regional:


• Terdapat tambahan/kenaikan kapital stok
sebesar 10% terhadap baseline (data 2016)
di sector konstruksi pada provinsi
Kalimantan Timur

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


PENERAPAN TOOLS KERANGKA MODEL EKONOMI:
POLICY SIMULATION - MODEL INPUT OUTPUT
Keterkaitan:
1. Ke Depan Sektor Unggulan
2. Ke Belakang

Tabel Input –
Output
Model I – O
X = (I – A) -1 F
TK Sektoral

1. Sektor Pemicu Pertumbuhan


Highlight Ekonomi
Angka Pengganda:
Tabel Input Output memberikan informasi terkait
dengan tenaga kerja sektoral 1. Output
2. Pendapatan 2. Sektor Pemacu Pendapatan
Analisis menggunakan matriks untuk mendapatkan 3. Ketenagakerjaan
nilai awal katerkaitan antar sektor sehingga
didapatkan sektor unggulan
3. Sektor PenyerapTenagakerja
Dapat juga memberikan shock untuk simulasi
terkait dengan dampak suatu kebijakan maupun
dampak lain seperti bencana, dan pandemi covid-19

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 15


MODEL OXFORD ECONOMICS
Global Economic Model (GEM):
• Menggunakan
Macroeconometric Error
Correction
• Memiliki lebih dari 26.500
persamaan yang saling
terhubung berdasarkan data
historis dan teori ekonomi
• Mencakup 85 negara di dunia
termasuk Indonesia.
• Simulasi dapat dilakukan hingga
tahun 2050

Indonesia Invest: Persamaan


investasi bottom up oleh investor
(bisnis domestik, bisnis asing, dan
pemerintah), modul infrastruktur
secara mendetail termasuk di
dalamnya terdapat pembagian jenis
investor, dan variabel realisasi
investasi.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


4 hal yang harus diperhatikan ketika melakukan proyeksi

1. Ketersediaan dan kualitas informasi


2. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proyeksi
3. Kesuksesan metode yang digunakan
4. Keyakinan akan metode yang digunakan

Rule of Thumb!!! 🡪 semakin terbatas ketersediaan dan kualitas informasi, gunakan metode proyeksi yang lebih sederhana

Yang membantu meningkatkan kualitas proyeksi:


Harus diperhatikan!!!
1. Pemahaman yang baik terhadap indikator yang diproyeksi
1. Proyeksi subject to 2. Monitoring indikator-indikator lain yang merefleksikan
margin of error pergerakan indikator yang ingin diproyeksi
2. Lucas’ Critique 3. Diskusi dan gali informasi dari expert atau para pelaku
4. Gunakan banyak model jangan hanya satu model

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Proyeksi dan
Cara Menganalisis PDB
Data dan Konsep Penting dalam EKonomi

Proses perubahan kondisi

PDB
Nilai pasar dari barang dan jasa akhir
perekonomian suatu negara
yang diproduksi oleh suatu
secara berkesinambungan
perekonomian (negara, provinsi, atau
menuju keadaan yang lebih baik
kabupaten/kota) dalam periode
PERTUMBUHAN selama periode tertentu
tertentu
EKONOMI

Porsi dari sebuah variabel Deflator menunjukkan besarnya


terhadap variable lainnya perubahan harga dari semua
barang baru, barang produksi
lokal, barang jadi, dan jasa
SHARE PDB DEFLATOR

Perbandingan perubahan proporsional Indikator ekonomi yang


dari sebuah variabel dengan memberikan informasi
perubahan variable lainnya mengenai harga barang dan
IHK jasa yang dibayar oleh
konsumen.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB:
PDB Sisi Pengeluaran

PDB Sisi Produksi

BAGAIMANA MEMBACA DAN MENGANALISISNYA?

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Tiga Cara Menganalisis PDB

Dihitung menggunakan harga


apa?
Pertumbuhan: Harga Konstan
YoY atau QtQ

PDB/Komponen PDB Share thd PDB Harga Berlaku

Kontribusi thd
Pertumbuhan/Sum Harga Konstan
ber Pertumbuhan

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Harga Berlaku VS Harga Konstan

Harga Berlaku Harga Konstan

Hanya melihat perubahan


pada output
(perubahan riil)

Menggunakan harga pada tahun


tertentu (biasanya disebut tahun
dasar) Lihat ini!
Tahun Harga Output PDB HB PDB HK 2010
2010 100 10 1000 1000
2015 120 30 3600 3000
2016 150 30 4500 3000

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Menghitung Pertumbuhan

2019 2020
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
PRODUK DOMESTIK BRUTO 2625126 2735403 2818722 2769788 2703149 2589818 2720479 2708997
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 1442549 1467585 1512797 1513468 1483329 1386535 1451588 1458767
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 34348 35071 33238 33369 32626 32327 32584 32656
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 153741 209462 207772 284955 159531 195013 228050 289964
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 861641 865775 917553 952696 876316 791204 858098 894086
Perubahan Inventori 61524 59180 35709 -26459 50546 66005 -7509 -57708
Ekspor Luar Negeri 545365 538495 598875 583944 547350 473792 529064 541832
Impor Luar Negeri 489346 490895 520866 539247 471650 401109 401050 466357

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Menghitung Pertumbuhan

2019 2020
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
PRODUK DOMESTIK BRUTO 2625126 2735403 2818722 2769788 2703149 2589818 2720479 2708997
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 1442549 1467585 1512797 1513468 1483329 1386535 1451588 1458767
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 34348 35071 33238 33369 32626 32327 32584 32656
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 153741 209462 207772 284955 159531 195013 228050 289964
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 861641 865775 917553 952696 876316 791204 858098 894086
Perubahan Inventori 61524 59180 35709 -26459 50546 66005 -7509 -57708
Ekspor Luar Negeri 545365 538495 598875 583944 547350 473792 529064 541832
Impor Luar Negeri 489346 490895 520866 539247 471650 401109 401050 466357

Quarter to Quarter Year on Year

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Kenapa YoY yang Lebih Banyak Dipakai?
2018 2019 2020
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Pertumbuhan YOY
PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,1 5,3 5,2 5,2 5,1 5,1 5,0 5,0 3,0 -5,3 -3,5 -2,2
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,0 5,2 5,0 5,1 5,0 5,2 5,0 5,0 2,8 -5,5 -4,0 -3,6
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8,1 8,8 8,7 10,9 17,0 15,3 7,4 3,5 -5,0 -7,8 -2,0 -2,1
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,7 5,2 6,3 4,6 5,3 8,2 1,0 0,5 3,8 -6,9 9,8 1,8
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7,9 5,8 6,9 6,1 5,0 4,6 4,2 4,1 1,7 -8,6 -6,5 -6,2
Perubahan Inventori 13,8 42,5 -1,2 -104,5 -10,5 -27,3 -21,5 -1707,1 -17,8 11,5 -121,0 118,1
Ekspor Luar Negeri 5,8 7,4 8,3 4,6 -1,5 -1,8 0,1 -0,4 0,4 -12,0 -11,7 -7,2
Impor Luar Negeri 12,5 15,2 14,2 7,4 -6,5 -6,7 -8,3 -7,9 -3,6 -18,3 -23,0 -13,5

Pertumbuhan QtoQ
PRODUK DOMESTIK BRUTO -0,4 4,2 3,1 -1,7 -0,5 4,2 3,0 -1,7 -2,4 -4,2 5,0 -0,4
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 0,1 1,6 3,3 0,1 0,0 1,7 3,1 0,0 -2,0 -6,5 4,7 0,5
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,0 3,6 1,7 4,2 6,6 2,1 -5,2 0,4 -2,2 -0,9 0,8 0,2
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -46,1 32,5 6,3 37,8 -45,8 36,2 -0,8 37,1 -44,0 22,2 16,9 27,1
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto -4,9 0,9 6,3 4,0 -5,9 0,5 6,0 3,8 -8,0 -9,7 8,5 4,2
Perubahan Inventori -287,2 18,4 -44,1 -96,4 3636,9 -3,8 -39,7 -174,1 -291,0 30,6 -111,4 668,5
Ekspor Luar Negeri -1,2 -0,9 9,0 -2,0 -7,0 -1,3 11,2 -2,5 -6,3 -13,4 11,7 2,4
Impor Luar Negeri -4,1 0,6 8,0 3,0 -16,4 0,3 6,1 3,5 -12,5 -15,0 0,0 16,3

Menemukan sesuatu yang unik?


Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (Persen, YoY)
2015 2016 2017 2018 2019 2020
PERTUMBUHAN PDB (Y-O-Y) 4,9 5,0 5,1 5,2 5,0 -2,1
Pengeluaran Konsumsi RT
PDB 2020: Pengeluaran Konsumsi LNPRT
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
5,0
-0,6
5,3
5,0
6,6
-0,1
4,9
6,9
2,1
5,1
9,1
4,8
5,0
10,6
3,3
-2,6
-4,3
1,9

Coba Analisa? Pembentukan Modal Tetap Bruto


Perubahan Inventori
5,0
-31,0
4,5
18,2
6,2
-4,9
6,7
55,6
4,5
-34,2
-4,9
0,0
Ekspor Luar Negeri -2,1 -1,6 8,9 6,5 -0,9 -7,7
Impor Luar Negeri -6,2 -2,4 8,1 12,1 -7,4 -14,7

2019 2020
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Pertumbuhan YOY
PRODUK DOMESTIK BRUTO 5,1 5,1 5,0 5,0 3,0 -5,3 -3,5 -2,2
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 5,0 5,2 5,0 5,0 2,8 -5,5 -4,0 -3,6
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 17,0 15,3 7,4 3,5 -5,0 -7,8 -2,0 -2,1
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,3 8,2 1,0 0,5 3,8 -6,9 9,8 1,8
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5,0 4,6 4,2 4,1 1,7 -8,6 -6,5 -6,2
Perubahan Inventori -10,5 -27,3 -21,5 -1707,1 -17,8 11,5 -121,0 118,1
Ekspor Luar Negeri -1,5 -1,8 0,1 -0,4 0,4 -12,0 -11,7 -7,2
Impor Luar Negeri -6,5 -6,7 -8,3 -7,9 -3,6 -18,3 -23,0 -13,5
Pertumbuhan ekonomi 2020 terkontraksi, didorong oleh kontraksi pertumbuhan konsumsi RT dan investasi.
Sementara konsumsi pemerintah tercatat positif namun belum dapat mengungkit perekonomian seiring dengan
program PEN yang diberikan oleh pemerintah, dan Impor terkontraksi lebih dalam dari ekspor.
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (Persen, YoY)
2015 2016 2017 2018 2019 2020
PERTUMBUHAN PDB (Y-O-Y) 4,9 5,0 5,1 5,2 5,0 -2,1
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,8 3,4 3,9 3,9 3,6 1,8
PDB 2020 Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
-3,4
4,3
0,9
4,3
0,7
4,3
2,2
4,3
1,2
3,8
-2,0
-2,9

Sisi Produksi: Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es


Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
0,9
7,1
5,4
3,6
1,5
4,6
5,5
5,6
4,0
6,8
-2,3
4,9
Daur Ulang
Coba Analisa? Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
6,4
2,5
5,2
4,0
6,8
4,5
6,1
5,0
5,8
4,6
-3,3
-3,7
dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,4 8,5 7,0 6,4 -15,0
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,3 5,2 5,4 5,7 5,8 -10,2
Informasi dan Komunikasi 9,7 8,9 9,6 7,0 9,4 10,6
Jasa Keuangan dan Asuransi 8,6 8,9 5,5 4,2 6,6 3,2
Real Estate 4,1 4,7 3,6 3,5 5,8 2,3
Jasa Perusahaan 7,7 7,4 8,4 8,6 10,3 -5,4
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
4,6 3,2 2,0 7,0 4,7 0,0
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 7,3 3,8 3,7 5,4 6,3 2,6
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,7 5,2 6,8 7,1 8,7 11,6
Jasa lainnya 8,1 8,0 8,7 9,0 10,6 -4,1

Dari sisi produksi, sektor dengan kontribusi terbesar, industri pengolahan, mengalami kontraksi. Sektor pertanian tumbuh
positif didorong oleh tanaman pangan; informasi dan komunikasi tumbuh positif didorong oleh adanya tren WFH dan SFH;
sementara sektor transportasi serta akomodasi dan mamin terkena dampak negatif terbesar dan terkontraksi hingga dua
digit, hal ini dikarenakan aktivitas di kedua sektor ini sangat dipengaruhi oleh mobilitas baik orang maupun barang.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Share Thd PDB  Struktur Ekonomi
2017 2018 2019 2020 2017 2018 2019 2020
Share thd PDB (Persen) PDB
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 56,1 55,8 56,6 57,7 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 13,2 12,8 12,7 13,7
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,2 1,2 1,3 1,3 Pertambangan dan Penggalian 7,6 8,1 7,3 6,4
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,1 9,0 8,8 9,3 Industri Pengolahan 20,2 19,9 19,7 19,9
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 32,2 32,3 32,3 31,7 Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 1,2 1,2 1,2 1,2
Perubahan Inventori 1,5 2,3 1,4 0,6 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
0,1 0,1 0,1 0,1
Ekspor Barang dan Jasa 20,2 21,0 18,4 17,2 Ulang
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 19,2 22,1 19,0 16,0 Konstruksi 10,4 10,5 10,7 10,7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
13,0 13,0 13,0 12,9
Sepeda Motor
Highlight Transportasi dan Pergudangan 5,4 5,4 5,6 4,5
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,8 2,8 2,8 2,6
Struktur ekonomi dapat dilihat dari share komponen Informasi dan Komunikasi 3,8 3,8 4,0 4,5
terhadap PDB. Jasa Keuangan dan Asuransi 4,2 4,2 4,2 4,5
Real Estate 2,8 2,7 2,8 2,9
Di Indonesia:
Jasa Perusahaan 1,8 1,8 1,9 1,9
•Struktur utama sisi pengeluaran: Konsumsi Rumah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
3,7 3,7 3,6 3,8
Tangga, PMTB (Investasi), dan Ekspor Barang dan Jasa Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 3,3 3,2 3,3 3,6
•Struktur utama sisi lapangan usaha: Industri pengolahan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,1 1,1 1,1 1,3
pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan Jasa lainnya 1,8 1,8 2,0 2,0
PAJAK DIKURANG SUBSIDI ATAS PRODUK 3,9 4,1 4,1 3,6

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


10

-
20
30
60

40
50
70

90

10
0
30
40
60
70
80

20
50
100
1966
1966
1968
1968
1970
1970
1972
1972
1974 1974
1976 1976
1978 1978
1980 1980
1982 1982
1984 1984
1986 1986
1988 1988
1990 1990
1992 1992
1994 1994

Cons
Cons

1996 1996
1998 1998
2000 2000
2002 2002
Inv

2004
Inv

2004
2006 2006

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


2008 2008
2010 2010
2012
Exp

2012
Exp

2014 2014
90

0
10
20
30
60

40
50
70
80
10
90

0
20
30
40
50
60
70
80

1966 1970
1968 1972
1970
1974
1972
1976
1974
1978
1976
1980
1978
1982
1980
1984
1982
1986
1984
1988
1986
1988 1990
1990 1992
1992 1994
1994 1996
Cons

1996 1998
Cons

1998 2000
2000 2002
2002 2004
Inv

Inv

2004 2006
2006 2008
2008 2010
2010 2012
Exp

2012
Exp

2014
Struktur Ekonomi Menunjukkan dan Menentukan Perjalanan Ekonomi Suatu Negara
Sisi Produksi Biasanya Disederhanakan Menjadi Tiga Sektor

PERTANIAN

MANUFAKTUR

JASA-JASA

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Transformasi Struktural Yang Ideal

Chenery-Syrquin (1975)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Pengalaman Negara-negara Dunia Deindustrialisasi dini?
60
70 Agr Man Serv
Agr Man Serv
60 50

50 40
40
30
30
20
20

10 10

0 0
1966
1968

1990
1992
1994
1996
1998

2010
2012
2014
2006
1974

1980

1984

2000
2002
2004
1976
1978

2008
1970
1972

1982

1986
1988

1966
1968

1990

1994

2014
1992

1996
1998

2010
2012
2004
2006
2008
1970

1974

1980

1984

2000
2002
1972

1976
1978

1982

1986
1988
60 80
Agr Man Serv
70
50
60
40
50 Agr Man Serv

30
40

20 30

20
10
10
-
1966
1968

1992

1996
1998
1990

1994

2010
2012
2014
2006
2000
2002
2004
1976
1978

1986
1988

2008
1970
1972
1974

1980
1982
1984

0
1980 1982 1984 198619881990 1992 1994 19961998200020022004200620082010 2012

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Korsel VS Malaysia

70 60
Agr Man Serv
Agr Man Serv
60 50
50
40
40
30
30
20
20

10 10

0 0
1975

1990
1972

2011
1984

1972

2011
1966
1969

1978

1987

2014
1993
1996

1978

1984
1987

2014
1981

1999
2002

1966
1969

1975
2005
2008

1981

1993
1990

1996
1999
2002
2005
2008
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi
PEMBELAJARAN DARI KOREA SELATAN:
KEBERHASILAN TRANSFORMASI EKONOMI MELALUI INDUSTRIALISASI DAN INOVASI

KOREA SELATAN Tahapan Transformasi Ekonomi Korea Selatan:


60.0 Tahap 3
• Tahap 1 (1962-1981): pengembangan sektor industri,
Tahap 2
50.0
meningkatkan ekspor.
Tahap 1
- Fokus untuk membangun pondasi yang kuat dengan
40.0
investasi di infastruktur dan juga pendidikan.
- Pengembangan industri berat dan kimia melalui Heavy-
Chemical Industrialization Plan (HCI Plan).
30.0
• Tahap 2 (1982-1997): peningkatan daya saing ekspor,
pengembangan technology-intensive industries, serta
20.0
mendorong peran swasta untuk melakukan inovasi.
• Tahap 3 (1998-sekarang): fokus untuk mempromosikan 6
10.0
industri yaitu Information Technology, Biotechnology,
Nanotechnology, Environmental Technology, Space
0.0 Technology, Cultural Technology.
1963

1975
1960

1966
1969
1972

1978
1981
1984
1987
1990
1993
1996
1999
2002
2005
2008
2011
2014
2017
2020

Pertanian Manufaktur Jasa


Sumber: Yeon, Jung-In; Pyka, Andreas; Kim, Tai-Yoo (2016) : Structural shift and increasing variety in Korea,
1960-2010: Empirical evidence of the economic development model by the creation of new sectors,
Sumber: World Development Indicators
Hohenheim Discussion Papers in Business, Economics and Social Sciences, No. 13-2016

Kementerian PPN/Bappenas 34
Korea Memanfaatkan Peluang Ekonomi Kreatif Dalam
Mengembangkan Industri Manufaktur Dan Jasanya…..
Perekonomian Korea Selatan juga bertumpu pada industri kreatif dan digitalisasi,
yang menciptakan branding Korea
Sejak tahun 2000-an korean wave mendunia
dengan: k-pop dan k-drama

K-brand mendunia dan menjadi pendorong


peningkatan ekspor dari produk-produk Korea
Selatan

Kementerian PPN/Bappenas 35
Pengalaman Negara-Negara Dunia (1/2)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Pengalaman Negara-Negara Dunia (2/2)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


LESSON LEARNED

• Perjalanan tiap negara berbeda, tetapi ada pelajaran yang bisa


dipetik dari pengalaman negara lain.
• Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menuju negara
pendapatan tinggi, pengalaman negara lain menunjukkan
investasi dan/atau ekspor menjadi motor utama. Dari sisi
sektoral , sektor industri harus didorong ke tingkat sekitar 30
persen PDB. Peranan sektor jasa juga akan terus meningkat.
• Setelah menjadi negara maju, sektor jasa akan menjadi sektor
utama dalam perekonomian, sementara sektor pertanian akan
turun di bawah tingkat 10 persen PDB. Konsumsi rumah tangga
akan meningkat perannya dalam perekonomian.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Transformasi struktural di indonesia
Share of Agriculture in GDRP, 2017
SULAWESI BARAT
40
GORONTALO

30 LAMPUNG
ACEH
BENGKULU JAMBI
NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGAH

MALUKUMALUKU UTARA SULAWESI


SUMATERA TENGGARA
BARAT RIAU
SULAWESI SELATAN
NUSA TENGGARA BARAT
SULAWESI
SUMATERAUTARA
UTARA
KALIMANTAN TENGAH
20 KALIMANTAN BARAT
KEP. BANGKA BELITUNG

SUMATERA SELATAN KALIMANTAN UTARA


JAWAKALIMANTAN
TENGAH
BALI SELATAN
JAWA TIMUR
PAPUA
PAPUA BARAT
10 DI YOGYAKARTA
JAWA BARAT
KALIMANTAN TIMUR
BANTEN

KEP. RIAU

0 DKI JAKARTA

9.2 10.2 11.2 12.2


GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Transformasi struktural di indonesia
Share of Manufacturing in GDRP, 2017
JAWA BARAT
40

KEP. RIAU

JAWA TENGAH

BANTEN
30
JAWA TIMUR

PAPUA BARAT
RIAU

20 KEP. BANGKA
SUMATERA BELITUNG
UTARA
LAMPUNG SUMATERA SELATAN KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI SELATAN
DI YOGYAKARTA DKI JAKARTA
SULAWESI TENGAH

10 SULAWESI BARAT JAMBI KALIMANTAN UTARA


SUMATERA BARAT
SULAWESI UTARA

MALUKU UTARA
BENGKULU SULAWESI
BALI TENGGARA
MALUKU ACEH
NUSAGORONTALO
TENGGARA BARAT
PAPUA
NUSA TENGGARA TIMUR
0

9.2 10.2 11.2 12.2


GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Transformasi struktural di indonesia
Share of Services in GDRP, 2017
80

DKI JAKARTA

BALI
DI YOGYAKARTA

60 MALUKU
NUSA TENGGARA TIMUR
BENGKULU
MALUKU UTARA SUMATERA BARAT
SULAWESI UTARA
ACEH
BANTEN
NUSAGORONTALO
TENGGARA BARAT
KALIMANTAN BARAT SELATAN
SULAWESI
JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN SELATAN
40 KALIMANTAN TENGAH
KEP. BANGKA BELITUNG
JAWA BARAT
SULAWESI
JAWABARAT
TENGAH PAPUA
LAMPUNGSULAWESI TENGGARA
JAMBI
SULAWESI TENGAH KALIMANTAN UTARA
SUMATERA SELATAN
PAPUA BARAT
KEP. RIAU

20
KALIMANTAN TIMUR
RIAU

9.2 10.2 11.2 12.2


GDRP per capita (constant 2010, in thousand IDR), log
Data source: BPS

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Transformasi Struktural Aceh

Share Pertanian terhadap PDRB, Share Industri terhadap PDRB, 2021 Share Jasa terhadap PDRB, 2021
2021 (Persen) (Persen) (Persen)
50.0 45.0 80
JABAR KEP. RIAU DKI JAKARTA
45.0 SULBAR
40.0
70
Share pertanian terhadap PDRB (%), 2019

Share industri terhadap PDRB (%), 2019

Share jasa terhadap PDRB (%), 2019


BALI
40.0 35.0 JATENG
SULTENG
DIY BENGKULU
GORONTALO
BANTEN 60 MALUKU
35.0 BENGKULU ACEH NTT SUMBAR
30.0 JATIM SULUT JATIM
JAMBI RIAU SUMUT
30.0 NTT LAMPUNG BANTEN
KEP. BABEL PABAR 50 ACEH SULSEL
SULTRA RIAU 25.0 NTB
25.0 SULSEL SUMSEL KALBAR PAPUA
MALUKU SUMBAR SUMUT LAMPUNG GORONTALO
NTB
SULUT
20.0 MALUT SUMUT 40 KALSEL
JABAR KALTENG
KEP. BABEL
20.0 KALTENG
KALBAR KALTIM JAMBI
KEP. BABEL SULTENG KALBAR KALSEL KALTENG SULBAR KALTARA
MALUT BALISUMSEL KALTARA SULTRA PABAR
15.0 KALSEL 15.0 30
JATENG SULSEL JATENG SUMSEL
SULBAR DIY DKI JAKARTA
SULUT
10.0 JABAR
PAPUA 10.0 JAMBI
MALUT KEP. RIAU
DIY JATIMPABAR KALTIM BENGKULU BALI
KALTARA 20 SULTENG KALTIM
BANTEN LAMPUNG RIAU
5.0 5.0 ACEH SUMBAR
KEP. RIAU DKI JAKARTA MALUKU
SULTRA
NTT NTB 10
0.0 GORONTALO
PAPUA
0.0
9 10 11 12 13
PDRB per kapita (konstan 2010, dalam ribu 9 10 11 12 13 0
PDRB per kapita (konstan 2010, dalam ribu 9 10 11 12 13
Rupiah), log
Rupiah), log PDRB per kapita (konstan 2010, dalam ribu
Rupiah), log

Sumber: BPS
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi
Menghitung Kontribusi Thd/Sumber Pertumbuhan
2017 2018 2019 2020
PERTUMBUHAN PDB (Y-O-Y)
Pengeluaran Konsumsi RT 4,9 5,1 5,0 -2,6
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 6,9 9,1 10,6 -4,3 Sumber pertumbuhan 
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 2,1 4,8 3,3 1,9 menggabungkan antara konsep
Pembentukan Modal Tetap Bruto 6,2 6,7 4,5 -4,9 pertumbuhan dengan share.
Perubahan Inventori -4,9 55,6 -34,2 0,0
Ekspor Luar Negeri 8,9 6,5 -0,9 -7,7
Impor Luar Negeri 8,1 12,1 -7,4 -14,7

Share thd PDB (Persen)


1
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 56,1 55,8 56,6 57,7
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,2 1,2 1,3 1,3 1
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,1 9,0 8,8 9,3
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 32,2 32,3 32,3 31,7
Perubahan Inventori 1,5 2,3 1,4 0,6 Pertumbuhan sangat tinggi,
Ekspor Barang dan Jasa 20,2 21,0 18,4 17,2
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 19,2 22,1 19,0 16,0
tapi sharenya sangat kecil 
tidak berarti

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(Persen)

Sumber 12.0

pertumbuhan 10.0

8.0
6.2 6.0
5.6
6.0 5.0 4.9 5.0 5.1 5.2 5.0
2.7 2.9
1.6 2.2
4.0 1.4 1.6 2.0 1.5
1.4

2.0
2.8 3.0 2.9 2.8 2.7 2.7 2.7 2.7 2.7
0.0
-1.4
-2.1
-2.0 -1.6

-4.0

-6.0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Ekspor Barang dan Jasa
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
Pengeluaran Konsumsi LNPRT Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Pertumbuhan Ekonomi

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Monitoring Data: High Frequency Indicators

• Indeks Keyakinan • Penjualan Semen • Realisasi Belanja Pegawai • Pertumbuhan ekonomi


Konsumen • Kredit Investasi • Realisasi Belanja Barang global
• Impor barang konsumsi • Kredit Modal Kerja • Realisasi Bantuan Sosial • Pertumbuhan ekonomi
• Penjualan Motor • Kredit Property • Realisasi Belanja Lainnya negara-negara dunia
• Penjualan Mobil • Impor Barang Modal • Pergerakan harga
• Indeks Penjualan Ritel • Impor Bahan Baku komoditas
• Kredit Konsumsi • PMI • Pergerakan nilai tukar
• Kunjungan Wisman • Indeks Produksi (nominal dan riil)
• Inflasi • PMA/PMDN

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Heat Map Indikator Konsumsi Dan Investasi
Indikator Konsumsi
YoY
Q1
2019
Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2020
Q3 Q4 Pertanyaan?
Indeks Keyakinan Konsumen 1,3 1,9 0,3 0,0 -5,9 -35,6 -30,6 -27,5
Impor Barang Konsumsi
Penjualan Mobil
-14,3
-12,9
-4,7 -7,8
-12,9 -9,9
8,0 7,1
-6,7 -6,9
-12,0 -19,1
-89,4 -59,3
-14,8
-41,8
• Bagaimana proyeksi
Penjualan Motor
Credit Cons
15,4
9,0
0,0 -1,5
7,6 6,8
-5,6 -6,6
5,8 5,4
-79,7 -41,5
2,3 0,7
-49,8
-0,8
konsumsi RT di Q4
Visitor Arrival
Farmer's Term of Trade Index
3,3
-1,3
2,8 -0,9
0,4 1,8
3,9 -30,7
2,6 2,7
-87,9 -89,2
-0,1 0,2
-88,5
0,2 2020?
Indeks Penjualan Ritel 8,8 4,1 1,4 1,4 -1,9 -18,3 -10,1 -16,9
• Bagaimana proyeksi
Indikator Investasi
investasi di Q4 2020?
2019 2020
YoY
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Kredit Investasi 13,57 13,85 12,84 13,18 13,65 5,61 4,03 -1,24
Kredit KMK 12,05 9,22 5,94 2,55 6,33 -1,25 -2,44 -3,71
Kredit Properti 17,10 16,19 15,25 9,73 7,45 4,18 2,24 3,59
Impor Barang Modal -4,65 -8,13 -0,54 -7,85 -13,07 -20,07 -24,91 -7,90
Impor Bahan Baku -7,27 -8,34 -14,43 -13,46 -2,81 -25,75 -26,39 -16,73
Penjualan Semen 1,62 -7,44 1,11 6,22 -2,35 -1,35 -3,86 -9,46
Konsumsi Semen Domestik -0,31 -4,02 -1,77 6,09 -4,91 -8,49 -10,53 -13,78
Belanja Modal Pemerintah -6,19 -17,42 -7,17 3,44 31,32 0,59 -22,27 -55,99

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Monitoring Perekonomian Global
Pertanyaan:
Bagaimana proyeksi ekspor?
Pertumbuhan Ekonomi Dunia Perkembangan Harga Komoditas
(Persen)
8
140.00 1200.00
6
120.00 1000.00
4
100.00
2 800.00

0 80.00
600.00
-2 60.00

-4 400.00
40.00
-6
200.00
Brazil USA 20.00
-8
Russia Japan
0.00 0.00
-10

2018M03
2018M01

2020M11
2018M05
2018M07
2018M09

2019M03

2019M11
2018M11
2019M01

2019M05
2019M07
2019M09

2020M03
2020M05
2020M07
2020M01

2020M09
China
-12
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Metals and Mineral Index (2010 = 100) Crude oil, Brent ($/bbl)
2018 2019 2020 Coal, Australian ($/mt) Palm oil ($/mt) --RHS

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Realisasi Q4 2020

2019 2020 • Konsumsi mengalami


Komponen 2019 2020
I II III IV I II III IV perbaikan. Kenapa?
Konsumsi RT 5,02 5,18 5,01 4,97 5,04 2,83 -5,52 -4,05 -3,61 -2,63 • Investasi juga mengalami
perbaikan. Kenapa?
Konsumsi LNPRT 16,96 15,28 7,40 3,53 10,62 -5,01 -7,82 -1,97 -2,14 -4,29
• Ekspor dan impor mengalami
Konsumsi Pemerintah 5,25 8,23 0,99 0,50 3,26 3,77 -6,90 9,76 1,76 1,94
perbaikan.
Investasi/PMTB 5,03 4,55 4,21 4,08 4,45 1,70 -8,61 -6,48 -6,15 -4,95

Ekspor -1,46 -1,84 0,12 -0,38 -0,86 0,36 -12,02 -11,66 -7,21 -7,70
Impor
-6,47 -6,73 -8,34 -7,90 -7,39 -3,62 -18,29 -23,00 -13,52 -14,71

GDP 5,06 5,05 5,01 4,96 5,02 2,97 -5,32 -3,49 -2,19 -2,07

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Monitoring bulanan: Konsumsi RT Q1 2021?
Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Oct- Nov- Dec- Jan- Feb- Mar- Apr- May- Jun- Jul- Aug- Sep- Oct- Nov- Dec-
YoY 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Jan-21
CCI BI -0,5 2,1 2,4 4,8 2,4 -1,3 -0,1 1,3 -0,5 -0,7 1,2 -0,5 -3,0 -6,0 -8,6 -33,8 -39,3 -33,7 -30,9 -29,4 -31,6 -33,3 -25,9 -23,6 -30,3
Import Cons. Goods -10,5 -26,7 -4,6 -2,9 -10,2 2,2 -14,4 -12,3 6,2 -4,4 16,3 12,6 20,3 -12,8 10,8 -16,8 -39,8 36,7 -24,2 -12,5 -20,4 -27,8 -22,0 3,9 -2,9
Car Sales -14,3 -13,3 -11,2 -17,8 -16,3 1,3 -17,0 -11,4 -0,1 -9,4 -9,4 -0,2 -2,1 -2,6 -15,0 -90,6 -95,8 -78,8 -71,7 -58,8 -47,9 -49,0 -41,0 -34,8 -34,2
Motorcycle Sales 17,9 21,0 8,4 3,0 -4,7 2,7 -11,3 5,1 2,1 -2,0 -8,3 -6,8 -18,7 2,6 -3,2 -79,3 -96,1 -56,4 -44,5 -46,9 -33,1 -46,8 -56,7 -45,1 -14,7
Credit Cons 9,9 9,6 9,0 9,1 8,3 7,6 7,3 6,9 6,8 6,5 6,1 5,8 6,1 6,1 5,4 4,1 2,2 2,3 1,4 1,0 0,7 0,1 -0,2 -0,8
Visitors Arrival 9,2 3,6 -1,7 -2,2 0,5 9,9 -5,1 1,3 1,3 4,2 10,7 -2,0 7,4 -30,5 -64,9 -87,5 -86,9 -89,1 -89,2 -89,3 -89,1 -88,6 -88,7 -88,1 -89,1
Farmer's Term of Trade Index -1,8 -1,3 -0,7 0,1 0,7 0,5 1,4 1,8 2,2 2,4 2,3 3,2 3,5 2,8 1,7 0,1 -0,5 0,2 0,2 0,1 0,1 0,3 0,4 -0,1 -0,9
RSI 7,2 9,1 10,1 6,7 7,7 -1,8 2,4 1,1 0,7 3,6 1,3 -0,5 -0,3 -0,8 -4,5 -16,9 -20,6 -17,1 -12,3 -9,2 -8,7 -14,9 -16,3 -19,2 -14,2
- Spare part & accessories 9,4 14,0 20,7 25,8 25,4 20,0 23,5 23,0 19,0 18,0 17,0 15,7 6,2 0,2 -14,7 -30,8 -46,9 -37,8 -33,7 -25,2 -23,3 -22,9 -21,6 -20,0 -19,3
- Food Drinks and Tobaccos 8,9 10,8 10,9 5,8 6,4 -3,4 2,7 0,3 1,4 6,7 4,6 0,9 3,5 3,2 3,7 -7,7 -9,7 -7,6 -1,9 2,7 3,1 -5,6 -6,6 -10,3 -5,6
- Fuels 11,1 11,5 3,9 -0,1 0,8 -10,9 -7,7 -5,9 -10,2 -10,9 -11,5 -9,4 -7,3 -4,6 -18,7 -39,0 -45,4 -27,0 -26,1 -23,5 -18,7 -17,3 -14,3 -12,0 -12,8
- Stationary and Communication -14,2 -8,7 -6,3 -7,9 -9,6 -8,2 -5,2 -2,6 -4,1 -1,6 -5,2 -7,0 -3,1 -4,0 -7,6 -17,5 -19,7 -16,3 -17,3 -19,2 -22,2 -30,9 -36,3 -39,2 -36,8
- HH Appliance 8,2 6,2 8,2 10,5 7,0 5,4 4,0 8,3 11,1 4,0 5,5 4,9 2,0 3,7 -5,5 -20,8 -21,9 -23,1 -21,3 -24,5 -26,2 -23,3 -26,3 -25,0 -19,1
- Cultural and Recreational Goods 21,5 26,5 14,5 3,6 1,0 -8,8 -3,9 -10,8 -9,8 -10,6 -12,0 -19,6 -3,2 -16,8 -20,5 -48,5 -53,7 -44,6 -38,7 -38,2 -39,5 -40,6 -40,3 -40,0 -54,0
- Other Goods 51,1 41,6 42,0 38,4 50,7 8,6 6,1 -3,1 -13,3 -13,6 -19,9 -10,3 -28,4 -32,4 -52,2 -68,5 -72,9 -69,1 -60,3 -56,7 -51,8 -53,5 -51,3 -55,0 -40,9

• Bagaimana Prospek Konsumsi Rumah Tangga pada Q1 2021?


• Indeks keyakinan konsumen melemah
• Impor barang konsumsi meningkat
• Penjualan mobil dan motor membaik namun masih pada level kontraksi
• Indeks penjualan ritel meningkat namun masih pada level kontraksi
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi
Monitoring indikator ekonomi Provinsi
Aceh
Replikasi di daerah: Aceh
Heatmap Indikator bulanan Provinsi Aceh
2019 2020 2021 2022
Indikator
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Konsumsi Rumah Tangga
Pertumbuhan Kredit Konsumsi (yoy) 7,4 6,4 5,5 6,1 5,8 5,4 4,8 4,4 3,9 4,5 5,6 8,2 8,6 9,0 10,1 9,4 4,3 3,9 4,4 3,9 3,3 2,5 1,2 -1,8 -1,7 -2,4 -3,7 -2,7 1,3 2,8 2,0 1,1 4,4 2,4 2,1 1,1 1,2 1,9 2,6 2,6
Pertumbuhan Simpanan Masyarakat
6,7 7,6 6,1 6,8 -2,2 8,7 6,4 5,9 0,0 5,3 6,4 7,0 1,7 -0,8 2,0 0,0 1,6 -6,5 -5,7 10,4 7,8 2,0 -0,6 -4,6 -2,4 -1,5 -5,2 2,3 -0,3 -5,9 -2,6 -13,2 -7,1 -5,0 -4,0 -1,4 0,4 2,3 5,0 4,8
(yoy)
Non Performing Loan (%Kredit) 1,4 1,5 1,4 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4 1,4 1,4 0,9 1,1 1,1 1,2 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 2,1 2,2 2,4 2,0 1,7 1,7 1,6 1,7 1,8 1,8 2,1 2,2 2,1 1,8 1,7 1,3 1,3 1,3
Tingkat Hunian Kamar Hotel
31,4 41,5 41,0 40,1 30,0 42,4 53,2 46,4 50,1 47,7 50,4 41,7 35,4 39,3 33,6 13,9 8,8 13,7 18,2 14,4 25,1 30,1 37,7 31,8 20,1 17,7 33,4 26,5 26,1 28,1 26,9 25,4 28,4 38,3 43,0 38,6 19,1 29,7 37,7 22,8
Berbintang
Inflasi (yoy) 2,37 2,27 2,14 2,95 3,44 3,28 3,05 2,69 3,05 2,92 2,08 1,87 2,13 3,00 3,85 3,14 2,20 1,35 1,03 1,58 1,89 2,36 2,75 3,59 3,72 2,59 1,61 2,27 2,28 2,37 2,61 2,23 2,12 1,90 2,52 2,24 2,49 2,55 3,62 4,37 5,14

Ekspor
Pertumbuhan Nilai ekspor (yoy) 61,9 12,7 94,2 -8,0 55,8 0,0 11,8 -27,2 28,2 -20,0 13,1 38,9 55,0 3,8 22,4 -21,4 -66,3 12,3 -20,1 22,0 0,0 -25,7 6,7 53,5 36,9 47,9 35,0 181,8 142,1 51,9 119,8 170,5 217,9 517,9 315,9 194,8 48,5 154,1 125,5 256,8
Pertumbuhan Volume ekspor (yoy) 123,1 68,8 128,2 8,0 101,7 43,0 59,9 2,1 68,3 2,5 36,2 38,8 41,9 -2,1 24,1 -8,5 -60,2 28,3 -20,8 32,9 2,3 -17,2 16,7 62,2 20,6 20,2 11,2 102,9 51,4 -4,3 41,7 -3,9 12,1 76,0 -5,8 -5,9 -67,3 0,0 -0,7

Impor
31868, 13108, 3233,
Pertumbuhan Nilai Impor (yoy) -88,0 -76,2 -31,9 5,6 1016,9 5337,7 -86,5 -90,6 34,0 -1,6 44,2 3185,2 18,6 682,2 -82,2 -90,0 64,0 -97,5 -93,0 -64,4 46,2 333,2 -30,7 -97,8 589,6 -75,1 4497,2 -100,0 168,8 -6,8 362,4 -55,1 -93,8 3323,8 806,4 -80,6 -92,5
0 0 4
Pertumbuhan Volume Impor (yoy) 123,1 68,8 128,2 8,0 101,7 43,0 59,9 2,1 68,3 2,5 36,2 38,8 41,9 -2,1 24,1 -8,5 -60,2 28,3 -20,8 32,9 2,3 -17,2 16,7 62,2 20,6 20,2 11,2 102,9 51,4 -4,3 41,7 -3,9 12,1 76,0 -5,8 -5,9 -67,3 0,0 -0,7

Investasi
Pertumbuhan Kredit Investasi (yoy) 28,4 13,5 11,4 6,9 5,9 1,4 -1,9 -3,7 -8,2 -6,0 1,5 3,2 -6,6 -8,1 -8,9 -10,6 -13,5 -16,2 -14,1 -14,1 -12,9 -13,6 -17,8 -19,5 -18,7 -15,9 -26,4 -23,7 -21,9 7,3 5,9 6,6 -5,5 13,6 25,5 50,8 53,8 52,4 72,8 74,7
Pertumbuhan Kredit Modal Kerja
15,0 13,6 10,8 9,2 7,3 7,8 7,8 6,8 8,8 -0,2 -1,4 -2,4 -3,1 2,3 -1,0 0,4 5,5 5,9 1,9 4,0 1,8 6,7 0,8 -3,2 -1,9 -5,8 -5,3 -7,7 -11,9 -14,5 -16,9 -20,6 2,1 4,5 -4,0 9,5 10,7 10,4 13,9 20,4
(yoy)
Pertumbuhan Realisasi Pengadaan
-17,7 5,0 -14,7 -7,2 -14,8 7,1 8,2 0,4 2,3 11,2 15,5 17,0 27,1 6,4 27,6 46,8 -6,1 104,9 2,6 4,2 7,1 -12,3 -11,0 -14,3 -14,9 2,4 4,8 -6,6 4,4 -0,2 -14,6 4,8 -3,0 -0,4 7,3 29,4 -3,9 -10,0 -11,4 -31,4
Semen (yoy)
Sumber: BI, BPS, OJK, ASI, via CEIC per 6 Juni 2022 (diolah)
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh
2020 2021 2022 • Perbaikan konsumsi rumah tangga
Komponen 2020 2021
I II III IV I II III IV I dan penurunan konsumsi
Konsumsi RT 3,7 0,0 -1,6 -4,5 -0,6 -5,2 0,3 3,0 6,8 1,2 6,4 pemerintah
Konsumsi LNPRT -5,2 -5,7 3,0 -5,6 -3,5 -6,9 -7,1 -4,9 3,3 -4,0 7,7
Konsumsi Pemerintah 6,9 0,1 -4,6 -22,0 -8,1 1,3 9,2 0,5 17,5 8,1 -3,4 • Investasi mengalami perlambatan
Investasi/PMTB 9,0 7,6 1,6 -1,7 3,7 1,6 1,8 -1,5 -0,3 0,4 -0,7
Ekspor 39,1 -30,5 -30,6 -30,1 -14,7 10,4 47,3 36,0 124,6 48,2 10,3 • Ekspor impor kembali pulih
Impor -27,3 -91,0 -94,7 -61,9 -78,5 -73,7 179,6 94,7 -20,6 -10,1 164,9
• Secara keseluruhan pertumbuhan
Net Ekspor antar daerah 145,7 48,9 13,5 -26,7 9,1 15,6 14,2 -12,8 13,2 6,9 5,8
PDRB 3,4 -1,6 -0,1 -3,0 -0,4 -1,9 2,6 3,0 7,4 2,8 3,2 ekonomi masih lambat

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi


Sekilas Financial Programming and
Policies (FPP)
Financial Programming and Policies (FPP)
Gambaran Umum Financial Programming and Policies (FPP)

Financial Program atau Adjustment Program adalah Financial Programming adalah


suatu paket kebijakan yang komprehensif dan proses/langkah-langkah untuk menyusun
terukur dengan menggunakan berbagai instrumen financial program secara sistematis.
kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu.
FPP merupakan alat untuk melakukan: • Analisis kondisi perekonomian
• Proyeksi arah perekonomian
• Identifikasi kebijakan yang akan mengubah jalannya perekonomian

Sektor-sektor dalam Perekonomian yang dibahas dalam FPP


Sektor Riil Sektor Fiskal Sektor Moneter Sektor Eksternal

Neraca Pendapatan Neraca Pemerintah Neraca Moneter terkait: Neraca Pembayaran


Nasional (PDB) terkait: (Fiskal/APBN) terkait: • Aset dan Kewajiban terkait:
• Produksi dan • Pendapatan moneter • Transaksi dengan luar
penggunaan barang • Belanja negeri
dan jasa • Pembiayaan

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 53


Financial Programming and Policies (FPP):
Sektor Riil

Konsumsi (C)
- Pemerintah (Cg)
- Swasta (Cp)

Investasi (I)
Absorpsi
- Pemerintah (Ig) (A) = C + I
- Swasta (Ip)
GDP =
GNP =
Ekspor barang & jasa (X)
A+X- GDP + GNDI = GNP +
M Yf TRf
Impor barang & jasa (M)

Pendapatan netto dari LN (Yf)

Transfer netto dari LN (TRf)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 54


Financial Programming and Policies (FPP):
Sektor Fiskal
Penerimaan & hibah (T)
- Penerimaan pajak
- Penerimaan nonpajak
Kendala anggaran
- Hibah
pemerintah:
Pengeluaran & pemberian pinjaman netto (G)
- Pengeluaran rutin T – G + Pembiayaan = 0
- Upah & gaji
- Barang & jasa
(Cg) Implikasinya:
- Bunga utang LN & DN
- Subsidi & transfer Setiap kenaikan
- Pengeluaran modal (Ig) pengeluaran (G) harus
- Pemberian pinjaman netto diimbangi oleh kenaikan
Surplus (+) / defisit (-)
penerimaan (T) atau
Pembiayaan
kenaikan utang
- Utang LN netto
- Utang DN netto
- Perbankan (termasuk bank sentral)
- Nonbank

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 55


Financial Programming and Policies (FPP):
Sektor Moneter
Neraca Otoritas Moneter Neraca Bank-bank Neraca Sistem Moneter
NFA Uang primer (M0): NFA Giro swasta rp NFA M2:
NDA: - Uang kartal di NDA: Tabungan NDA: - M1:
- NCG masyarakat - NCG Deposito - NCG - Uang kartal di
- NOI - Uang kartal di Giro swasta masyarakat
- Uang - Kredit
bank valas - NOI - Giro swasta rp
kartal
- . Giro bank di
bank - Uang kuasi:
BI - Giro di - Deposito
OPT - .BI - Tabungan
- Giro swasta rp - Giro swasta valas
OPT
- Kredit
- NOI

Neraca Otoritas Moneter + Neraca Bank-Bank (tagihan dan kewajiban di antara


keduanya saling meniadakan) = Neraca Sistem Moneter
M2 = NFA + NDA

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 56


Financial Programming and Policies (FPP):
Sektor Eksternal

NP mencatat seluruh transaksi ekonomi antara residen dan non-


residen pada suatu periode tertentu.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 57


Financial Programming and Policies (FPP):
Interaksi Keempat Sektor Makroekonomi
SEKTOR FISKAL
SEKTOR RIIL
Neraca Fiskal (mata uang lokal, flows)
Pendapatan
Neraca Pendapatan Nasional (mata uang lokal, flows) Hibah
Pengeluaran
Konsumsi Swasta Berjalan
Konsumsi Pemerintah (Upah+Barang dan Modal
Jasa)
Keseimbangan keseluruhan
Investasi Swasta Pembiayaan
Investasi Pemerintah Pembiayaan Domestik (bersih)
Sistem Perbankan
Sektor Non Perbankan
Ekspor barang dan jasa nonfaktor Pembiayaan Eksternal (bersih)
Impor barang dan jasa nonfaktor
SEKTOR MONETER
SEKTOR EKSTERNAL Otoritas Moneter (mata uang lokal, stocks)
Neraca Pembayaran (US Dollars, flows) Aset Asing Bersih

NERACA PERDAGANGAN Aset Domestik Bersih:


Ekspor Barang dan Jasa Kredit ke sektor pemerintah Bersih
Kredit ke perbankan
Impor Barang dan Jasa Lain-lain (bersih)

Cadangan Uang
Neraca Pendapatan Primer (Bersih)
Currency
Neraca Pendapatan Sekunder (Bersih)
Pemerintah Cadangan Bank
Swasta
NERACA MODAL Perbankan (mata uang lokal, stocks)
NERACA FINANSIAL Aset Asing Bersih
Investasi Langsung
Modal Jangka Menengah/Panjang (Bersih) Cadangan Bank
Sektor Swasta (o/w banks) Aset Domestik Bersih:
Pemerintah Kredit ke sektor pemerintah bersih
Modal Jangka Pendek (Bersih) Kredit ke sektor non-pemerintah
Sektor Swasta (o/w banks) Lain-lain (bersih)
Pemerintah
Keseimbangan keseluruhan Kewajiban pada Otoritas
Cadangan (Perubahan Aset Asing Bersih) Moneter
Deposit Sektor Swasta
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 58
Interaksi antar sektor ekonomi tingkat Provinsi
Sektor Riil Nasional Sektor Fiskal Nasional
PDB Pendapatan Negara

Sektor Riil Daerah Sektor Fiskal Daerah


PDRB Pendapatan Provinsi

C
PAD Dana Perimbangan
Ig
Belanja Pegawai
Ip
Belanja Barang
G
Belanja Modal
X-M
Bantuan Sosial
Sektor Eksternal Daerah Sektor Perbankan Daerah
Data Ekspor Impor Pinjaman dan Simpanan
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 59
Gambaran Keterkaitan antar Sektor di Provinsi Aceh
PDRB Pengeluaran dan Lapangan Usaha Sektor Riil dan Sektor Fiskal
200,000 50,000

150,000 40,000
30,000
100,000
20,000
50,000
10,000
0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

PDRB Pengeluaran PDRB Lapangan Usaha Konsumsi Pemerintah di Sektor Riil Konsumsi Pemerintah di Sektor Fiskal

Sektor Riil dan Sektor Eksternal Highlight


14000.0
12000.0 Terdapat keterkaitan antar sektor-sektor dalam ekonomi provinsi:
10000.0
• Riil dan Fiskal: Komponen belanja pemerintah yang ada di
8000.0
6000.0 APBD sejalan dengan komponen konsumsi pemerintah di
4000.0 PDRB
2000.0 • Riil dan Eksternal: komponen net ekspor (data ekspor-impor
0.0
-2000.0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 bulanan) sejalan dengan net ekspor di PDRB
-4000.0 • Adanya selisih terjadi karena ketidak lengkapan informasi yang
tersedia (misal perbedaan cara hitung nilai tukar, komponen
Net Ekspor Luar Negeri di Sektor Riil Net Ekspor Luar Negeri di Sektor Eksternal konsumsi pemerintah dari pemerintah pusat ke provinsi, dll)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 60


Produk Domestik Bruto
• Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran pendapatan dan pengeluaran sebuah ekonomi ->
mengabaikan pendapatan yang diterima dari atau dibayar kepada non residen.
• Atau dengan kata lain, PDB adalah total nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara dalam jangka waktu tertentu.
Circular Flow Diagram Pendekatan Pengeluaran
PDB = C + I + (X –M)
PDB Sisi
Permintaan Konsumsi (C): Pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa
Modal, Tenaga Kerja, Tanah Investasi (I): Pengeluaran untuk peralatan modal, inventaris, dan struktur
Pengeluaran pemerintah (G): Pengeluaran untuk barang dan jasa oleh
Aliran Dana lokal, negara bagian, dan federal.
Ekspor bersih (X - M): Ekspor dikurangi impor.

Perusahaan Rumah Tangga


Pendekatan Produksi
Produk dan Jasa
PDB = Σ VA
Nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan, dikurangi
biaya barang dan jasa yang digunakan dalam proses
Gaji, Profit, Sewa
produksi, misalnya, nilai tambah di sektor pertanian,
manufaktur, dll
PDB Sisi PDB
Produksi Pendekatan Pendekatan Pendapatan
Pendapatan
PDB = W + OS + TSP
Jumlah pendapatan faktor, yaitu upah, bunga, sewa dan
keuntungan.
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 61
Masalah dalam Perhitungan PDB
Beberapa Permasalahan

• Kegiatan yang tidak dilaporkan/tercatat:


• Kegiatan sukarela dan jasa amal ->tidak diperdagangkan
• Peningkatan kualitas barang
• Black market dan perekonomian underground atau aktivitas
illegal seperti drug trafficking & penyelundupan
• Terdapat Selisih total pendapatan dan pengeluaran atau produksi
dan pengeluaran
SD = PDB – (C+I+X-M)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 62


Hubungan Akuntansi PDB dengan Agregat Lainnya

GDP = C + I + (X – M) = A + (X – M)

GNI = GDP + YF = C + I + (X – M + YF ) = A + (X
– M + YF )

GNDI = GNI + TRF = C + I + (X-M + YF + TRF ) =


A + (X-M + YF + TRF )

Oleh karena itu,

• GNDI - A = (X-M + YF + TRF ) = CAB


• GNDI – C = S
• GNDI – C = I + (X-M + YF + TRF )
• S – I = (X-M + YF + TRF ) = CAB

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 63


PDB Nominal, Deflator PDB, dan PDB Riil
• PDB Nominal mengukur nilai output selama satu tahun Komponen 2010 2011 2012
dengan harga dalam tahun itu.
• Perubahan PDB Nominal dari waktu ke waktu akan PDB ADHB
(Nominal)
6.864 7.832 8.616
mencerminkan perubahan baik dalam harga dan dalam
output fisik. Deflator PDB 100 107 112
PDB ADHK
(Riil)
6.864 7.288 7.727
• Untuk mencerminkan hanya perubahan di output fisik, Pertumbuhan
ekonom menurunkan PDB nominal sebanyak indeks Ekonomi (%)
6,17 6,03
harga keseluruhan, deflator PDB implisit.
Pertumbuhan
• Deflator PDB implisit adalah indeks yang mengukur rata 7,47 3,75
Deflator (%)
– rata tingkat harga output ekonomi relatif terhadap
base year. Pertumbuhan
Nominal (%)
14,10 10,01

• PDB Riil, disebut sebagai “PDB atas dasar harga


konstan” di SNA, mengukur nilai output suatu
perekonomian menggunakan harga dari base year yang
telah ditetapkan.

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 64


TERIMA KASIH
Lampiran
PDB Pendapatan

PDRB Pendapatan

C Pajak Daerah DAU

Ig

Ip Belanja Pegawai

G Belanja Barang

X-M Belanja Modal

PMA/PMDN Bantuan Sosial

BUMD - Capex
Pertanian Manufaktur Pertambangan
Kredit Perbankan
Konstruksi Jasa
Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 67
Pertumbuhan PDB Potensial

LRAS1 LRAS2
P SRAS1 SRAS2
AD0
Menggeser AS:
Reformasi Struktural
• Infrastruktur
• SDM
• Pasar Tenaga Kerja
AD1 • Teknologi
• Revitalisasi sektor industri
• Peningkatan sistem logistik dan
distribusi perdagangan

2016
Meningkatkan AD
• Peningkatan Ekspor
AD2 • Peningkatan Investasi melalui
perbaikan iklim usaha
• Reformasi Fiskal
SAAT INI POTENSIAL TARGET • Konsumsi RT dijaga
• Kebijakan moneter, makro-mikro
Y
prudensial yang lebih akomodatif
5% 5.2% 6%

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 68


Pendapatan/Kekayaa
n
Harga

C Tingkat Suku Bunga


MPC
(marginal propensity to
Tingkat Keyakinan consume)
Konsumen Autonomous
consumption
Y

Tingkat Suku Bunga Regulasi mudah atau sulit

I Tingkat Keyakinan Infrastruktur ada tidak?


Bisnis
Tenaga kerja murah?
Iklim Investasi
Skill tenaga kerja bagus?

Insentif Fiskal?

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 69


G APBN/APBD

LNPRT Pemilu

PDB Dunia/Nasional

Nilai Tukar (riil)


X
Harga Komoditas

Wisman

PDB/Permintaan
M Domestik

Nilai Tukar (riil)

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 70


Deflator

GDP Deflator vs Inflasi IHK/IHPB

Barang dan Jasa yang Barang Konsumsi


diproduksi DN

IHK
C Domestik- Impor
IHPB

I Domestik- Impor
Harga Internasional + ER

Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik - Kedeputian Bidang Ekonomi 71

Anda mungkin juga menyukai