Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TEORI EKONOMI

Oleh
Boby Putra Pratama Masyhuda
C20321002

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI S3


PROGRAM PASCASARJANA
PALU
2021
1. Identitas Jurnal
1.1 Nama Peneliti (Tahun): Lin dkk., 2008

1.2 Judul Jurnal: A New Approach to Modeling Early Warning Systems

for Currency Crises: can a machine-learning fuzzy expert system

predict the currency crises effectively?

1.3 Publikasi: Journal of International Money and Finance

1.4 Volume & Issue: 27 & 7

1.5 Halaman: 1098–1121

2. Ringkasan Isi Jurnal


This paper presents a hybrid model for predicting the occurrence of
currency crises by using the neuro fuzzy modeling approach. The model
integrates the learning ability of neural network with the inference
mechanism of fuzzy logic. The empirical results show that the proposed
neuro fuzzy model leads to a better prediction of crisis. Significantly, the
model can also construct a reliable causal relationship among the variables
through the obtained knowledge base. Compared to the traditionally used
techniques such as logit, the proposed model can thus lead to a somewhat
more prescriptive modeling approach towards finding ways to prevent
currency crises.

Jurnal ini menyajikan model hybrid untuk memprediksi terjadinya


krisis mata uang dengan menggunakan pendekatan pemodelan neuro fuzzy.
Model tersebut mengintegrasikan kemampuan belajar neural network
dengan mekanisme inferensi logika fuzzy. Hasil empiris menunjukkan
bahwa model neuro fuzzy yang diusulkan mengarah pada prediksi krisis
yang lebih baik. Secara signifikan, model juga dapat membangun hubungan
kausal yang andal antara variabel melalui basis pengetahuan yang diperoleh.
Dibandingkan dengan teknik yang digunakan secara tradisional seperti logit,
model yang diusulkan dapat mengarah pada pendekatan pemodelan yang
agak lebih preskriptif untuk menemukan cara untuk mencegah krisis mata
uang.

4. Tulis Gagasan Tentang Jurnal


Apabila dibandingkan metode konvensional misalnya OLS, penerapan
pendekatan Logika Fuzzy pada penelitian di bidang ekonomi masih minim,
hal ini logis karena relatif masih baru, namun metode ini bisa dijadikan
alternatif pada permodelan kelakuan ekonomi.
Sebagai salah satu pendekatan untuk pemodelan dan kandidat dalam
memberikan solusi sistem di dunia nyata terutama untuk sistem
kompleksitas yang sulit didekati oleh pemodelan matematis, metode logika
fuzzy dapat dijadikan sebagai alternatif. Ada beberapa alasan untuk
memakai logika fuzzy:
 Secara konsep mudah, didasari konsep matematika yang
sederhana.
 Toleran terhadap ketidakpresisian data
 Dapat memodelkan sistem yang tidak linear dan kompleks/dapat
mengetahui hubungan input-output tanpa mengetahui hubungan
matematis input-output.
 Dapat mengakomodir data berdasarkan pengalaman para pakar.
 Didasarkan pada bahasa alami (digunakan pada komunikasi
manusia sehari-hari).
Namun perlu diperhatikan beberapa hal:
 Jika ada solusi yang lebih mudah/murah/ lebih sesuai dengan
kebutuhan pilih alternatif tersebut.
 Gunakan common sense (contoh intuisi/pengalaman/teori
ekonomi), pilih permodelan yang lebih dekat ke common sense
agar didapatkan keputusan yang benar.
 Pada pendekatan Logika Fuzzy, harus tersedianya pengetahuan
tentang aturan, ini dapat diperoleh melalui kehadiran seorang
expert, ataupun penurunan data secara clustering dari data
masukan dan keluaran.
 Seleksi arsitektur sistem yang bersifat coba-coba, belum
tersedianya formulasi walaupun untuk satu jenis aplikasi.
 Suatu metoda baik untuk aplikasi tertentu tapi dapat menjadi buruk
sekali untuk aplikasi lainnya.
1. Identitas Jurnal
1.1 Nama Peneliti: Mariano dkk

1.2 Judul Jurnal: Models of Economic and Financial Crises

1.3 Publikasi: Topics in Middle Eastern and North African Economies

1.4 Tahun: 2000

2. Ringkasan Isi Jurnal


The decade of the 1990s was certainly marked by a rather unusual

number of financial and economic crises with the Asian Crisis of 1997 as

perhaps the most prominent such case. These crises naturally renewed

interest in the study of the relevant causes, consequences, and cures for

such episodes. In the wake of these recent events, one very important

question has been the need and the feasibility of predicting such crises. The

objective of this paper is to focus on this last issue. 

Dekade 1990-an tentu saja ditandai oleh sejumlah krisis keuangan dan

ekonomi yang agak tidak biasa dengan Krisis Asia 1997 sebagai kasus yang

mungkin paling menonjol. Krisis-krisis ini secara alami memperbaharui

minat dalam studi tentang penyebab, konsekuensi, dan pengobatan yang

relevan untuk hal tersebut. Setelah peristiwa baru-baru ini, satu pertanyaan

yang sangat penting adalah kebutuhan dan kelayakan untuk memprediksi

krisis semacam itu. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk fokus pada masalah

terakhir ini.
3. Tulis Gagasan Tentang Jurnal
Pendekatan model prediksi kuantitatif dalam jurnal ini adalah Markov

chain model (Model rantai Markov) yang dimana jurnal ini kurang

memberikan pengantar model tersebut untuk itu akan diperjelas di dalam

tulisan ini, Rantai Markov (Markov Chains) adalah suatu teknik matematika

yang biasa digunakan untuk melakukan pemodelan (modelling) bermacam-

macam sistem dan proses bisnis. Teknik ini dapat digunakan untuk

memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam

variabel-variabel dinamis atas dasar perubahan-perubahan dari variabel-

variabel dinamis tersebut di waktu yang lalu. Teknik ini dapat digunakan

juga untuk menganalisis kejadian-kejadian di waktu-waktu mendatang

secara matematis.

Metodologi dalam penelitian jurnal ini (Pergantian Markov dengan

probabilitas transisi yang bervariasi) menunjukkan pentingnya variabel

berikut pada indikator yang dipilih (nilai tukar, produksi industri dan harga

saham): neraca berjalan, inflasi, ekspor/ impor, investasi langsung,

cadangan/persediaan uang, cadangan/impor, pembayaran utang luar

negeri/ekspor, dan modal jangka pendek dalam studi kasus Turki.

Bagi analis ekonomi atau pengamat ekonomi ada baiknya untuk

mempertimbangkan Model Rantai Markov dalam mengamati kondisi

keuangan suatu negara, karena Mariano dkk (2002) kembali melakukan

penelitian tentang Model Markov dalam mengamati kondisi krisis mata

uang di Asia Tenggara. Hasil jurnalnya menunjukkan bahwa model

peralihan Markov dasar cukup berhasil dalam mengidentifikasi periode


krisis mata uang dengan beberapa keberhasilan dalam memprediksi krisis

baru-baru ini di Thailand dan Malaysia. Untuk semua negara yang diteliti,

perilaku nilai tukar dapat dicirikan menjadi dua rezim, satu dengan rata-rata

nol dan volatilitas rendah dalam perubahan persentase nilai tukar dan

lainnya dengan mean positif (depresiasi mata uang) dan volatilitas yang

tinggi. Overvaluation nilai tukar riil (relatif terhadap tren) merupakan

variabel penjelas penting untuk memprediksi peralihan dari volatilitas

rendah ke periode volatilitas tinggi; itu ditandatangani dengan benar untuk

keempat negara dan signifikan secara statistik dalam kasus Malaysia dan

Thailand. Dua indikator peringatan dini lainnya yang dieksplorasi dalam

analisis jurnal tersebut yaitu pertumbuhan kredit domestik riil dan jumlah

uang beredar relatif terhadap cadangan - hanya menunjukkan tingkat

kepentingan yang moderat, masuk ke dalam spesifikasi akhir hanya di

negara-negara tertentu. Model tersebut terbukti cukup berhasil dalam

mengirimkan sinyal peringatan tetapi hasilnya tidak seragam di seluruh

negara. Untuk beberapa episode depresiasi, seperti yang terjadi pada 1981

dan 1984 untuk Thailand serta krisis 1997 untuk Malaysia dan Thailand,

model tersebut memberikan sinyal yang kuat, dalam beberapa kasus,

beberapa bulan sebelumnya. Tetapi untuk episode-episode lain, seperti

periode krisis 1997 untuk Indonesia dan Filipina, model tersebut paling-

paling hanya memberikan sinyal peringatan yang lemah.

4. Daftar Pustaka
Mariano, R. S., Gultekin, B. N., Ozmucur, S., & Shabbir, T. (2000). Models

of Economic and Financial Crises. Topics in Middle Eastern and

North African Economies, 2.

Mariano, R. S., Abiad, A., Bulent, G., Shabbir, T., Tan, A. H. H., Mariano,
R. S., Abiad, A. G., Gultekin, B., Shabbir, T., & Tan, A. H. H.
(2002). Markov Chains in Predictive Models of Currency Crises –
with Applications to Southeast Asia.

Anda mungkin juga menyukai