Anda di halaman 1dari 18

PEMODELAN MATEMATIKA EPIDEMI SEIR

PADA PENYEBARAN COVID-19

Dosen Pengampu :
Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2

RIZKIYAN HADI (8216172007)


MAR I MUHAMMAD (8216172008)

DIKMAT B-2 2021

PRORAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Model Matematika Epidemi SEIR“ pada mata kuliah Pemodelan
Matematika yang diampuh oleh Ibu Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si.
Pembuatan makalah ini melibatkan berbagai macam referensi
yang merupakan salah satu sarana yang diharapkan dapat membantu pembaca untuk
mengetahui hal yang berkaitan dengan pemodelan Matematika menggunakan model
SEIR. Sebagai sebuah karya manusia, tentunya makalah ini masih jauh dari unsur
kesempurnaan, untuk itu penulis memohon kontribusi pemikiran baik berupa saran
dan kritikan demi perbaikan makalah ini hingga dapat lebih bermanfaat.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………................. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN
3
2.1 Model Matematika ………………………………………………………..
2.2 Model Epidemi SEIR ……………………………………………………… 5
BAB III PEMBAHASAN
18
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………

3.2 Saran ……………………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata model dalam kehidupan sehari-hari, sering digunakan, dan mengandung


arti. Sebagai contoh, kata bangunan, gambar dan penyakit merupakan representasi
dari suatu masalah. Misalnya: model bangunan, model rumah, dan model penyakit.
Secara umum istilah di atas menggambarkan adanya hubungan antara unsur-unsur
dari bangunan atau rumah dengan modelnya. Contoh dalam bidang matematika,
perbandingan antara panjang dan lebar persegipanjang dengan modelnya.
Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam
suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai
variabelnya, dinamakan model matematika. Proses untuk memperoleh model dari
suatu masalah disebut pemodelan matematika. Kegunaan yang dapat diperoleh dari
model matematika ini antara lain: 1) Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan
gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat; 2) Deskripsi masalah menjadi pusat
perhatian;3) Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah; 4)
Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu
fenomena; 5) Sebagai dasar perencanaan dan kontrol dalam pembuatan kebijakan, dan
lain-lain. Model dasar tentang penyebaran penyakit epidemi pertama kali dirumuskan
oleh Kermack dan McKendrick tahun 1927. Dalam modelnya, Kermack dan
McKendrick membagi populasi menjadi tiga bagian, yaitu Susceptible (S) yaitu
jumlah individu sehat tapi rentan terhadap penyakit, Infected (I) yaitu jumlah individu
terinfeksi dan bisa menularkan penyakit pada individu sehat, dan Recovered (R) yang
menotasikan jumlah individu yang sembuh dari penyakit dan akan kebal dari
penyakit. Pada model lain dibahas mengenai analisis sensitivitas penyebaran
penyakit Tuberculosis. Dari model tersebut dilakukan analisis sensitivitas dengan
mencari indeks sensitivitas setiap parameter terhadap bilangan reproduksi dasar, titik
endemik kelas infected, sampai mensimulasikan menggunakan Aplikasi Maple.
Disamping itu ada suatu pemodelan yang hampir sama dengan model Epedemi SIR
yaitu model Epidemi SEIR. Perbedaanya terletak pada penambahan sebuah variabel
exposed (E). E atau exposed adalah individu yag terpapar penyakit namun belum

1
sepenuhnya terinfeksi. Sehingga total keseluruhan populasi di modelkan N = S + E + I
+ R ; artinya ada penambahan

2
3

dari individu yang terpapar namun tidak terinfeksi. Sehingga ada penambahan dari
jumlah populasi.
Menjawab pentingnya adanya suatu ilmu mengenai model matematika pada
suatu epidemi menggunakan model SEIR, maka makalah ini hadir untuk mencoba
membantu menjadi jembatan bagi Indonesia terutama dunia pendidikan Indonesia
agar mampu mendeskripsikan suatu masalah yang kini menjadi pusat perhatian di
Indonesia. Yaitu dengan memberikan wawasan baru mengenai pemodelan
matematika epidemi SEIR.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apa Pengertian Pemodelan Matematika?
2. Apa Pengertian Model Epidemi SEIR?
3. Bagaimana mengontruksi pemodelan matematika mengunakan model Epidemi
SEIR pada epidemi Covid-19 ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian Pemodelan Matematika.
2. Untuk mengetahui Pengertian Model Epidemi SEIR.
3. Untuk mengetahui cara mengontruksi pemodelan matematika mengunakan model
Epidemi SEIR pada epidemi Covid-19.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Matematika
2.1.1 Pengertian
Kata model dalam kehidupan sehari-hari, sering digunakan, dan mengandung
arti. Sebagai contoh, kata bangunan, gambar dan penyakit merupakan representasi
dari suatu masalah. Misalnya: model bangunan, model rumah, dan model penyakit.
Secara umum istilah di atas menggambarkan adanya hubungan antara unsur-unsur
dari bangunan atau rumah dengan modelnya. Contoh dalam bidang matematika,
perbandingan antara panjang dan lebar persegipanjang dengan modelnya. Dalam
model rumah juga mesti diketahui panjang lebarnya, tetapi tidaklah berarti bahwa
model rumah dan rumah itu sendiri sama ukuranya dalam setiap hal. Secara singkat
dapat dijelaskan bahwa jika ada suatu benda A (dapat berupa masalah, fenomena)
dan modelnya B, maka akan terdapat sekumpulan unsur-unsur dan B yang
mempunyai padanan dengan A. Demikian pula terdapat suatu hubungan yang berlaku
antara unsur-unsur di B yang sesuai dengan unsur-unsur sebagai padanannya di A.
Hubungan antara komponen- komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam
suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai
variabelnya, dinamakan model matematika. Proses untuk memperoleh model dari
suatu masalah disebut pemodelan matematika. Kegunaan yang dapat diperoleh dari
model matematika ini antara lain:
1. Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang
relatif singkat;
2. Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian;
3. Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah;
4. Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu
fenomena;
5. Sebagai dasar perencanaan dan kontrol dalam pembuatan kebijakan, dan lain-
lain.

2.1.2. Tahapan Pemodelan Matematika


Model matematika yang biasa ditemukan dalam buku referensi merupakan
model akhir yang kelihatan rapi dan teratur. Apakah model itu menyatakan peramalan

4
sesuatu yang akan terjadi atas dasar apa yang dimiliki, atau apakah model itu
merupakan hubungan– hubungan kenormalan sekelompok data. Dalam kenyataan

5
6

banyak upaya atau tahapan yang harus dilalui sebelum sampai pada hasil akhir
tersebut. Tiap tahap memerlukan pengertian yang mendalam, utuh tentang konsep,
teknik, intuisi, pemikiran kritis, kreatifitas, serta pembuatan keputusan. Bahkan faktor
keberuntunganpun dapat saja terjadi. Berikut ini diberikan suatu metodologi dasar
dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan
matematika. Tahapan tersebut adalah:
1. Masalah
Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan
penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan
teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum, maka diupayakan
menjadi masalah khusus atau operasional;
2. Identifikasi masalah
Masalah yang diteliti perlu diidentifikasi, yaitu pengertian yang mendasar tentang
masalah yang dihadapi, asumsi-asumsi yang jelas dan sesuai termasuk pemilihan
variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya;
3. Membangun Model
Membangun atau membentuk model merupakan penterjemahan dari masalah ke
dalam persamaan matematika yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya
merupakan tahap yang paling penting dan sulit. Semakin memahami masalah yang
dihadapi dan semakin kuat penguasaan matematik seseorang, maka akan sangat
membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan selalu
diusahakan untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana
model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model
itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan,
bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam
bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak
tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "uji coba" , karena model
matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi. Deduksi sifat-sifat
yang diperoleh dari model yang digunakan;
4. Analisis Model.
Pada tahap ini model yang umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah
disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang
diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu dianalisis, sejauh mana
7

model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi.
Analisis yang digunakan terdiri dari berbagai metode tergantung model yang
diiperoleh. Dalam model matematika, analisis yang sering digunakan adalah
pelinearan, fungsi Lyapunov, dan fungsi Green;
5. Uji Model.
Model yang sudah dianalisis kemudian diuji dengan bantuan software matematika
sepaerti MatLab, Maple, Matematica, dan lain-lain. Apabila model yang dibuat
dianggap tidak memadai, maka terdapat kemungkinan bahwa perumusan model yang
digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum sesuai, sehingga perlu
diadakan perubahan pada model.

Proses Pemodelan Matematika

2.2 Model Epidemi SEIR pada Penyebaran Covid-19


2.2.1 Pengertian Model Epidemi SEIR
Ilmu yang membahas mengenai penyebaran penyakit disebut epidemiologi.
Epidemiologi adalah studi tentang faktor yang menentukan frekuensi dan distribusi
penyakit pada populasi manusia. Epidemi adalah penyakit yang timbul sebagai kasus
baru pada suatu populasi tertentu, dengan laju yang melampaui perkiraan. Suatu
infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut
berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. Suatu infeksi
penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit
8

tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain. (Kermack dan McKendrick
1927)) Model epidemi adalah merupakan suatu model matematika yang dapat
digunakan untuk melihat laju penyebaran penyakit. Kondisi epidemi terjadi ketika ada
salah satu individu rentan pada populasi tersebut, maka populasi tersebut memiliki
peluang menjadi populasi rentan, dan kemungkinan besar infeksi tersebut akan
mewabah pada populasi tersebut. Sehingga pada akhirnya seluruh individu dalam
populasi berpeluang terinfeksi.
Model SEIR secara umum identik dengan penurunan model SIR, hanya mengalami
penambahan sebuah variabel Exposed (E), yaitu individu yang telah terpapar oleh
penyakit namun belum sepenuhnya terinfeksi. Dalam hal ini populasi dibagi menjadi
4 kelompok, yaitu Susceptible (S), Exposed (E), Infected (I), dan Recovered (R).
Total keseluruhan populasi adalah N = S + E + I + R yang sifatnya konstan.

2.2.2. Pembentukan Model Epidemi SEIR


Berikut Diagram alir model SEIR untuk penyebaran covid-19 pada penelitian Jannah
dkk (2019)

Sehingga model SEIR yang dapat dibentuk dinyatakan dalam sistem persamaan
diferensial non linear sebagai berikut :

Dengan deksripsi variabel dan parameter model sebagai berikut :


9

Misalkan

Maka akan terbentuk persamaan baru, dengan n = s + e + i + r =1

2.2.3.Titik Ekuilibrium dan Bilangan Reproduksi Dasar


Titik Ekuilibrium dari persamaan (5) - (8) dapat ditentukan dengan memenuhi
kondisi :

Oleh karena itu diperoleh

2.2.3.1. Titik Ekuilibrium Bebas Penyakit


10

Titik ekuilibrium bebas penyakit ( E0 ¿ adalah kondisi dimana tidak terdapat


individu yang terinfeksi Covid-19 pada suatu populasi, yaitu saat e = i = 0. Dengan
menyelesaikan Persamaan (9) - (12) diperoleh:

2.2.3.2. Bilangan Reproduksi Dasar


Bilangan reproduksi dasar, yang dinotasikan dengan ( R0 ) ditentukan untuk
mengetahui dinamika penyebaran penyakit. R0 adalah jumlah rata-rata individu
infeksi sekunder akibat tertular individu infeksi primer yang masuk sepenuhnya ke
dalam subpopulasi rentan. R0 dapat ditentukan dengan menggunakan metode Next
Generation Matrix.

2.2.3.3. Titik Ekuilibrium Endemik


Pada bagian ini, untuk menentukan titik ekuilibrium endemik dari model dapat
dilakukan dengan menyelesaikan Persamaan (9) - (12), untuk i
≠ 0 , maka diperoleh titik ekuilibriumendemik dari model ini

Dengan syarat R0 > 1


11

2.2.3. Analisis Kestabilan Model

2.2.3.1. Kestabilan Model di Titik Ekuilibrium Bebas Penyakit

2.2.3.2. Kestabilan Model di Titik Ekuilibrium Endemik


12

2.2.4 Simulasi Titik Ekuilibrium Bebas Penyakit


13

2.2.5. Simulasi Titik Endemik


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Saran dalam penulisan makalah ini yaitu diharapkan ada penulisan lebih lanjut
sehingga menambah refrensi-refrensi pembaca maupun peneliti dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulisan ini masih perlu disempurnakan
sebagai analisa pemodelan matematika tepatnya model epidemi SIER

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Miftahul, Jannah. 2021. Analisis Kestabilan Model SEIR untuk Penyebaran Covid-
19 dengan Parameter Vaksinasi. Jurnal Ilmu Matematika danTerapan. BREKING:
J. Il. Mat. & Ter., vol. 15, no. 03, pp. 535-542, Sep. 2021

Resmawan. 2017. Pemodelan Matematika Epidemi, Jakarata : Slide PPT

Side, Syafruddin dan Sanusi, Wahidah. 2016. Pemodelan Matematika pada


Penularan Penyakit Tuberculosis. Makassar : Badan Penerbit UNM

W.D. Sihotang, dkk. Analisis Kestabilan dan Terapan Kestabilan Model SEIR
Penyebaran Penyakit Campak dengan Pengaruh Imunisasi dan Vaksin MR,”
Jurnal Matematika, Statistika & Komputasi (JMSK), vol. 16, no. 1, pp. 107-113,
July 2019.

Y. Yulida, and M.A. Karim, “Pemodelan Matematika Penyebaran Covid-19 di


Provinsi Kalimantan Selatan”, Media Bina Ilmiah (MBI), vol.14, no. 10, pp. 3257-
3264, Mei 2020.

Anda mungkin juga menyukai