Dosen Pengampu :
Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Model Matematika Epidemi SEIR“ pada mata kuliah Pemodelan
Matematika yang diampuh oleh Ibu Dr. Faiz Ahyaningsih, M.Si.
Pembuatan makalah ini melibatkan berbagai macam referensi
yang merupakan salah satu sarana yang diharapkan dapat membantu pembaca untuk
mengetahui hal yang berkaitan dengan pemodelan Matematika menggunakan model
SEIR. Sebagai sebuah karya manusia, tentunya makalah ini masih jauh dari unsur
kesempurnaan, untuk itu penulis memohon kontribusi pemikiran baik berupa saran
dan kritikan demi perbaikan makalah ini hingga dapat lebih bermanfaat.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………................. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
3
2.1 Model Matematika ………………………………………………………..
2.2 Model Epidemi SEIR ……………………………………………………… 5
BAB III PEMBAHASAN
18
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sepenuhnya terinfeksi. Sehingga total keseluruhan populasi di modelkan N = S + E + I
+ R ; artinya ada penambahan
2
3
dari individu yang terpapar namun tidak terinfeksi. Sehingga ada penambahan dari
jumlah populasi.
Menjawab pentingnya adanya suatu ilmu mengenai model matematika pada
suatu epidemi menggunakan model SEIR, maka makalah ini hadir untuk mencoba
membantu menjadi jembatan bagi Indonesia terutama dunia pendidikan Indonesia
agar mampu mendeskripsikan suatu masalah yang kini menjadi pusat perhatian di
Indonesia. Yaitu dengan memberikan wawasan baru mengenai pemodelan
matematika epidemi SEIR.
4
sesuatu yang akan terjadi atas dasar apa yang dimiliki, atau apakah model itu
merupakan hubungan– hubungan kenormalan sekelompok data. Dalam kenyataan
5
6
banyak upaya atau tahapan yang harus dilalui sebelum sampai pada hasil akhir
tersebut. Tiap tahap memerlukan pengertian yang mendalam, utuh tentang konsep,
teknik, intuisi, pemikiran kritis, kreatifitas, serta pembuatan keputusan. Bahkan faktor
keberuntunganpun dapat saja terjadi. Berikut ini diberikan suatu metodologi dasar
dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan
matematika. Tahapan tersebut adalah:
1. Masalah
Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan
penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan
teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum, maka diupayakan
menjadi masalah khusus atau operasional;
2. Identifikasi masalah
Masalah yang diteliti perlu diidentifikasi, yaitu pengertian yang mendasar tentang
masalah yang dihadapi, asumsi-asumsi yang jelas dan sesuai termasuk pemilihan
variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya;
3. Membangun Model
Membangun atau membentuk model merupakan penterjemahan dari masalah ke
dalam persamaan matematika yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya
merupakan tahap yang paling penting dan sulit. Semakin memahami masalah yang
dihadapi dan semakin kuat penguasaan matematik seseorang, maka akan sangat
membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan selalu
diusahakan untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana
model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model
itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan,
bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam
bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak
tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "uji coba" , karena model
matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi. Deduksi sifat-sifat
yang diperoleh dari model yang digunakan;
4. Analisis Model.
Pada tahap ini model yang umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah
disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang
diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu dianalisis, sejauh mana
7
model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi.
Analisis yang digunakan terdiri dari berbagai metode tergantung model yang
diiperoleh. Dalam model matematika, analisis yang sering digunakan adalah
pelinearan, fungsi Lyapunov, dan fungsi Green;
5. Uji Model.
Model yang sudah dianalisis kemudian diuji dengan bantuan software matematika
sepaerti MatLab, Maple, Matematica, dan lain-lain. Apabila model yang dibuat
dianggap tidak memadai, maka terdapat kemungkinan bahwa perumusan model yang
digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum sesuai, sehingga perlu
diadakan perubahan pada model.
tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain. (Kermack dan McKendrick
1927)) Model epidemi adalah merupakan suatu model matematika yang dapat
digunakan untuk melihat laju penyebaran penyakit. Kondisi epidemi terjadi ketika ada
salah satu individu rentan pada populasi tersebut, maka populasi tersebut memiliki
peluang menjadi populasi rentan, dan kemungkinan besar infeksi tersebut akan
mewabah pada populasi tersebut. Sehingga pada akhirnya seluruh individu dalam
populasi berpeluang terinfeksi.
Model SEIR secara umum identik dengan penurunan model SIR, hanya mengalami
penambahan sebuah variabel Exposed (E), yaitu individu yang telah terpapar oleh
penyakit namun belum sepenuhnya terinfeksi. Dalam hal ini populasi dibagi menjadi
4 kelompok, yaitu Susceptible (S), Exposed (E), Infected (I), dan Recovered (R).
Total keseluruhan populasi adalah N = S + E + I + R yang sifatnya konstan.
Sehingga model SEIR yang dapat dibentuk dinyatakan dalam sistem persamaan
diferensial non linear sebagai berikut :
Misalkan
3.2 Saran
Saran dalam penulisan makalah ini yaitu diharapkan ada penulisan lebih lanjut
sehingga menambah refrensi-refrensi pembaca maupun peneliti dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulisan ini masih perlu disempurnakan
sebagai analisa pemodelan matematika tepatnya model epidemi SIER
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Miftahul, Jannah. 2021. Analisis Kestabilan Model SEIR untuk Penyebaran Covid-
19 dengan Parameter Vaksinasi. Jurnal Ilmu Matematika danTerapan. BREKING:
J. Il. Mat. & Ter., vol. 15, no. 03, pp. 535-542, Sep. 2021
W.D. Sihotang, dkk. Analisis Kestabilan dan Terapan Kestabilan Model SEIR
Penyebaran Penyakit Campak dengan Pengaruh Imunisasi dan Vaksin MR,”
Jurnal Matematika, Statistika & Komputasi (JMSK), vol. 16, no. 1, pp. 107-113,
July 2019.