Disusun oleh:
NAMA: Putri Lara Dygta
NIM: 2221024
Dosen pembimbing:
Ns. Sartika Rajagukguk, M. Kep
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang “TEORI MIDDLE RANGE
DALAM KEPERAWATAN”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah “TEORI MIDDLE RANGE DALAM KEPERAWATAN”
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................3
2.1 Definisi dari Teori Middle Range.................................................................................3
2.2 Perkembangan dari Teori Middle Range.....................................................................3
2.3 Tokoh-tokoh Teori Middle Range................................................................................4
2.3.1 Romano T. Mercer.....................................................................................................4
2.3.2 Katharine Kolcaba......................................................................................................4
2.3.3 Merle Helaine Mishel.................................................................................................5
2.4 Perbandingannya dengan Teori Lain...........................................................................5
2.5 Penggunaan Teori Middle Range................................................................................5
2.6 Kontroversi Tentang Middle Range Teori...................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks dalam melaksanakan asuhan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan.
Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
dengan simbol-simbol yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan suatu ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori keperawatan
dapat membentuk praktik keperawatan dan perawatan pasien sehari-hari. Namun masih
banyak teori dengan tingkat keabstrakan yang memberikan informasi secara teoritis tidak
berhasil dalam membantu perawat melakukan praktik asuhan keperawatan (Kitson, 2018).
Perawat yang tidak memahami tentang teori keperawatan dapat menyebabkan kegagalan
dalam melakukan proses keperawatan yang baik, terutama dalam pengambilan keputusan
pada pasien. Kurangnya pemahaman dalam teori keperawatan ini juga menyebabkan
perawat tidak lengkap dalam mengidentifikasi data yang seharusnya dikumpulkan (Gasaba
et al., 2021). Bimbingan yang dilakukan oleh disiplin profesional keperawatan berfungsi
untuk meningkatkan kualitas hidup pada individu, keluarga dan masyarakat (Flon et 2021)
cit (Leandro et al 2020).
1
teori tersebut. Untuk itulah perlu dilakukan kajian-kajian atau analisis terhadap teori
sehingga dapat di rumuskan dalam suatu bentuk aplikasi dan selanjutnya dapat
dikembangkan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis sudah menyusun sebagai permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagai permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan
dalam penyusun makalah ini merupakan bagaikan berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dari Teori Middle Range
Teori middle range adalah bagian dari struktur disiplin yang membahas pengetahuan
substantif tentang disiplin dengan menjelaskan dan memperluas fenomena spesifik yang
berkaitan dengan proses penyembuhan (Wijaya et al., 2022). Teori paling banyak focus
khusus dan konkret dalam tingkat abstraksinya. Teori middle range menjawab pertanyaan
praktik tertentu dan mengatasi secara spesifik situasi keperawatan dalam perspektif dari
model atau teori dari mana mereka diturunkan. Spesifikasinya adalah hal-hal seperti
kelompok usia pasien, situasi keluarga, kondisi kesehatan pasien, lokasi pasien dan yang
terpenting adalah tindakan perawat.
Middle range theory berfokus lebih sempit dibanding grand theory dan sedikit lebih luas
dibanding mikro theory atau practice theory. Cakupannya tidak terlalu luas sehingga relatif
tidak bermanfaat bagi konsep – konsep sumatif dan tidak terlalu sempit sehingga tidak
dapat digunakan untuk menjelaskan situasi – situasi kehidupan yang kompleks. Teori ini
lebih spesifik tetapi kurang formal.
Liehr dan Smith (1999) dalam (Peterson & Bredow, 2011) menguraikan hubungan antara
proses intelektual dan sumber yang terkait dengan pengembangan teori middle range
meliputi;
a. Teori induktif membangun teori melalui penelitian
b. Teori deduktif membangun dari teori keperawatan grand theory
c. Menggabungkan teori keperawatan dan teori non keperawatan
d. Sintesa teori dari temuan penelitian yang dipublikasikan
e. Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinis (pendekatan untuk menghasilkan teori
middle range)
3
Pengembangan teori middle range menggunakan sistem konseptual King yang menjelaskan
teori pencapaian tujuan. Teori keperawatan telah digabungkan dengan teori dari disiplin lain
untuk menciptakan teori middle range. Mercer menggunakan karya Rubin tentang
pencapaian peran ibu (keterikatan dan identitas peran selama kehamilan dan awal masa
bayi) de teori peran dan perkembangan terintegrasi bidang psikologi untuk mencapai pada
teori pencapaian peran ibu/ Theory of Maternal Role Attainment (Meighan, 2006) cit
(Peterson & Bredow, 2011).
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis dimana kesimpulan spesifik
berasal dari prinsip atau pendapat yang umum.
4
3) Retroduksi
Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang
sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari
pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris. Teori Middle-Range memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Middle range teori memberikan
manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.
Teori Middle Range, tingkat keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif, diorganisasi
dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara langsung.
Beberapa penulis keperawatan mengemukakan middle range theory jika dibandingkan
dengan grand theory yaitu Ruang lingkupnya lebih sempit, Lebih konkrit, fenomena yang
disajikan lebih spesifik, Terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit
merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik/terbatas, Lebih dapat diuji
empiris, dan Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan praktik.
Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktik dan penelitian yang dapat
membantu dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien dan memungknkan
5
untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi. Review terhadap beberapa
penelitian yang dipublikasikan mengungkapkan penggunaan Middle Range Teori dalam
penelitian keperawatan masih cukup luas.
Dan sebagian besar Middle Range Teori berasal dari disiplin ilmu lain. Hal ini sangat jelas
ketika kita membandingkan seberapa sering Middle Range Teori dan Grand Teori dikutip
dalam literatur penelitian keperawatan. Dari 173 penelitian, yangdiidentifikasi
menggunakan teori adalah 79 (45%). Dan dari 79 penelitian tersebut diidentifikasi hanya 25
penelitian yang benar-benar menggunakan teori keperawatan dan 54 lainnya menggunakan
mengadopsi dari disiplin ilmu lainnya dan kebanyakan dari ilmu psikologi.
Identifikasi middle Range Teori telah cukup jelas. Disisi lain,Chenitz, seorang penulis utama
dari Entry into a Nursing Home as Status Passage, memasukan teori ini ke dalam praktikal
teori ini, sedangkan yang lainnya memasukkan ke dalam middle range teori. Dalam analisis
dasar Middle Range Teori "Pertanyaan tentang Middle Range teori bukanlah merupakan
sesuatu pernyataan hitam dan putih namun memiliki definisi yang jelas. Middle Range Teori
mengandung nilai abstrak, tidak terlalu luas namun juga tidak terlalu sempit, tetapi berada
pada kondisi dipertengahan.
Untuk mencegah salah penafsiran dalam pemahaman terhadap teori, para penemu teori
harus memberikan Identitas Teori terhadap komponen konsep dalam teori tersebut.
Ketidakakuratan dari middle range teori hanya salah satu dari sekian banyak kritik terhadap
teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan definisi middle range teori telah dikritisi untuk
membedakannya dengan Grand Teori,karena mampu untuk diuji meggunakan ide postif-
logis.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori adalah suatu
pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand Teori, karena pada
Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin ilmu seperti individu sebagai
sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori
yang kerangkanya terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan
fenomena abstrak. Sedangkan Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas,
memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori Middle-Range
memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik.
hubungan teori penting untuk menetapkan validitas sebagai teori. Jika kita bandingkan
dengan filosofi teori dan Grand teori, middle range teori dapat digunakan langsung dalam
tatanan praktik, karena memiliki variable yang spesifik.
Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian analisis
teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong kerentanan
manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada makna kehidupan,
interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan, temporal untuk
mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan transpersonally untuk
terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas.
Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu dari
diidentifikasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam penelitian dan
digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan ekspansi Middle Range Teori
memperkaya disiplin ilmu keperawatan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur. 2018. Teori Model Keperawatan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jayabaya/falsafah-keperawatan/12-
teori-middle-range-dalam-kep/44825274