Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Middle Range Theory menurut
theory carolyn L wiener. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Falsafah dan
teori keperawatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman-teman dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV
4.1 KESIMPULAN............................................................................................................14
4.2 SARAN........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu
teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan
kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset
keperawatan dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan
masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk
penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik, dimana dalam
asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa,
perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand
theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut diklasifikasikan
berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak,
hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat dari teori tersebut
(metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”, yang
berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau “melebihi” dan merujuk
pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran
seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004). Model
konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat
menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini sebagai
kerangka konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.
Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan akan dibahas
lebih jauh dalam makalah ini.
1
Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan akan dibahas
lebih jauh dalam makalah ini.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range theory dan
beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Middle Range Theories
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan yang
saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan
(Smith dan Liehr, 2008).
Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapatdikembangakan pada tatanan
praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis
pada disiplin ilmu keperawatan.
Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk
memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup
fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak
digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan
praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa
Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik, selain itu Walker and Avant (1995)
mempertahankan bahwa mid-range theories menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep
secara normal yang nampak dalam grand teori.
Mid-range teori memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan dalam praktik
dan cukup abstrak secara ilmiah.Teori Middle Range, tingkat keabstrakannya pada level
pertengahan, inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah variabel
terbatas, dapat diuji secara langsung.
Kramer (1995) mengatakan bahwa mid-range theory sesuai dengan lingkup fenomena
yang relatif luas tetapi tidak mencakup keseluruhan fenomena yang ada dan merupakan
masalah pada disiplin ilmu.
Bila dibandingkan dengan grand teori, middle range theory ini lebih konkrit. Merton
(1968) yang berberperan dalam pengembangan middle range theory, mendefinisikan teori ini
sebagai sesuatu yang minor tetapi penting dalam penelitian dan pengembangan suatu teori.
3
Sependapat dengan Merton, beberapa penulis keperawatan mengemukakan middle
range theory jika dibandingkan dengan grand theory:
a. ruang lingkupnya lebih sempit
b. lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih spesifik
c. terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit
d. merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih spesifik/ terbatas
e. lebih dapat diuji secara empiris
f. lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan praktik
2.3.1. Peterson & Bredow (2004) mengklasifikasikan middle range theories ke dalam tipe-
tipe :
Tipe fisiologis
Tipe kognitif
Tipe emosional
Tipe sosial
Tipe integrative
Liehr & Smith (1999) menjelaskan bahwa perkembangan middle range theory bersumber pada
proses intelektual yang meliputi:
a. Teori induktif yang membangun teori melalui riset
b. Teori deduktif yang berasal dari grand theory
c. Kombinasi dari teori keperawatan dan non keperawatan
d. Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah terpublikasi
e. Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik
Middle range theory telah digunakan dalam bidang praktik dan penelitian. Teori ini
mampu menstimulasi dan mengembangkan pemikiran rasional dari penelitian.serta
5
membimbing dalam pemilihan variable dan pertanyaan penelitian.(Lenz,1998.p.26) Middle
range Teori dapat membantu praktik dengan memfasilitasi pemahaman terhadap perilaku klien
dan memungknkan untuk menjelaskan beberapa efektifitas dari intervensi.
Identifikasi middle Range Teori telah cukup jelas. Disisi lain ,Chenitz, seorang penulis
utama dari Entry into a Nursing Home as Status Passage, memasukan teori ini ke dalam
praktikal teori ini, sedangkan yang lainnya memasukkan ke dalam middle range teori. Dalam
analisis dasar Middle Range Teori “Pertanyaan tentang Middle Range teori bukanlah
merupakan sesuatu pernyataan hitam dan putih namun memiliki definisi yang jelas. Middle
Range Teori mengandung nilai abstrak, tidak terlalu luas namun juga tidak terlalu sempit, tetapi
berada pada kondisi dipertengahan. Untuk mencegah salah penafsiran dalam pemahaman
terhadap teori, para penemu teori harus memberikan Identitas Teori terhadap komponen
konsep dalam teori tersebut.
Ketidakakuratan dari middle range teori hanya salah satu dari sekian banyak kritik
terhadap teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan definisi middle range teori telah dikritisi
untuk membedakannya dengan Grand Teori,karena mampu untuk diuji meggunakan ide postif
–logis.
6
orang lain adalah pengaruh utama (major influence) untuk membentuk suatu konsep diri.
Sebagai ragam peran perilaku,seseorang memonotor reaksi orang lain dan merasakan dirinya
merupakan bagian yang terintegrasi dari proses yang dibentuk/dihasilkan.
Pengalaman tentang sakit selalu ditempatkan alam konteks biografi oleh karena itu
kondisi sakit adalah pengalaman yang masih berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah
berhubungan dengan ketidakpastian bervariasi dalam dominasi di lintasan penyakit melalui
aliran dinamis dari persepsi tentang diri dan interaksi dengan orang lain. Aktifitas dari hidup
dan kehidupan seseorang dalam kondisi sakit merupakan bentuk kerja .Lingkungan dari kerja
termasuk individu dan yang lainnya dengan semua interaksi,termasuk keluarga dan pelayanan
kesehatan. Semua komponen yang berperan tersebut disebut total organisasi. Seorang yang
sakit (pasien) merupakan pekerja utama namun semua pekerjaan yang diambil didalamnya
dipengaruhi oleh total organisasi.
Identity/Identitas,temporality/hal keduniawian dan Tubuh adalah elemen kunci dalam
konteks biografi sebagai berikut:
Identity : Pembentukan diri sendiri yang memberikan waktu utnuk menyatukan multtipel
aspek dari diri dan situasi didalam tubuh kita.
Temporality : Biografi waktu yang direfleksikan didalam aliran kehidupan terhadap
pembelajaran kejadian, persepsi masa lalu,saat ini dan masa depan untuk membentuk diri
Body : Aktifitas kehidupan dan pembentukan persepsi berdasarkan pada tubuh.
Pengalaman tentang sakit selalu ditempatkan alam konteks biografi oleh karena itu kondisi
sakit adalah pengalaman yang masih berlanjut.Domain dari kondisi sakit adalah berhubungan
dengan ketidakpastian bervariasi dalam dominasi di lintasan penyakit (table 30.1) melalui
aliran dinamis dari persepsi tentang diri dan interaksi dengan orang lain. Aktifitas dari hidup
dan kehidupan seseorang dalam kondisi sakit merupakan bentuk kerja .Lingkungan dari kerja
termasuk individu dan yang lainnya dengan semua interaksi,termasuk keluarga dan pelayanan
kesehatan. Semua komponen yang berperan tersebut disebut total organisasi. Seorang yang
sakit (pasien) merupakan pekerja utama namun semua pekerjaan yang diambil didalamnya
dipengaruhi oleh total organisasi.
Tipe pekerjaan yang diorganisasikan meliputi 4 line dari lintasan kerja yang dibentuk
oleh pasien dan keluarganya :
1.Illness related work : diagnostic, manajemen gejala,regimen perawatan dan pencegahan
krisis
2.Everyday life work :Aktifitas sehari, kegiatan rumah tangga, mempertahankan suatu
kemampuan kerja, hubungan yang berkesinambungan dan rekreasi.
3.Biografikal work :Pertukaran informasi,ekspresi dari emosi, divisi tugas,termasuk
interaksi dengan total organisasi
7
4.Uncertainty abatement work: aktifitas berlaku untuk mengurangi dampak ketidakpastian
temporality,body dan identity.
Keseimbangan dalam tipe kerja adalah responsive dan dinamis,fluktuatif seiring
waktu,situasi,persepsi dan beberapa variasi player dalam total organisasi dalam rangka
mengatasi masalah ketidakseimbangan. Semua itu saling mempengaruhi tipe kerja membentuk
tekanan yang ditandai dengan bagian yang paling dominan dari tipe kerja.Diseluruh
lintasan.Ingatlah, meskipun konteks biografi bersumber dari tubuh,perubahan tubuh melalui
perjalanan penyakit dan penanganannya,kapasitas untuk membentuk kepastian tipe
kerja mengharuskan satu identitas telah terbentuk.
Itulah yang membuat strategi mempengaruhi pembentukan diri termasuk dipantau respon lain
terhadap strategi ketika mereka mencoba untuk mengatur kehidupan seseorang yang menderita
penyakit.
Illnes Trajectory : Kondisi ketidakpastian
SUMBER DIMENSI
DOMAIN
KETIDAKPASTIAN KETIDAKPASTIAN
-Hidup adalah
penerimaan untuk kondisi
yang konstan at flux
-Kehilangan dari
berhubungan dengan sakit
temporality
dan pengobatannya
-Diri pada saat lampau Durasi:berapa lama
dipandang berbeda (jalan Pace :seberapa cepat
Uncertain tempotaly… Frekuensi: berapa
untuk mencapainya)
sering pengalaman
-Harapan saat ini waktu yang
dipengaruhi oleh terdistorsi(berbaring,
kesakitan dan terpaksa,dibatasi)
pengobatannya
-Antisipasi dimasa depan
meningkat
-Guncangan jiwa
Uncertain Body : Ambigu dalam
(kegagalan tubuh) membaca tanda
Perubahan Berhubungan
-Konsepsi dari tubuh
dengan penyakitnya dan Perhatian terhadap
pembentukan tubuh(cara
penanganan berfokus pada sekeliling:
penggunaannya) datang
satu kemampuan untuk
membentuk aktifitas
Memilih jaringan -Selektif dalam memilih seorang yang mampu mendukung secara
pendukung positif
Mengambil tanggung jawab -menegaskan hak untuk menjalankan pengobatan
10
khususnya dapat digunakan untuk strategi pasien onkologi untuk memanage hidupnya secara
normal dan sebisa mungkin bangkit dari ketidakpastian akibat diagnose kanker. Kesadaran atas
kondisi ini berhubungan dengan managemen strategi untuk pasien dan keluarga yang sedang
mendapat pengobatan kemoterapi.
11
BAB III
ANALISA KELOMPOK
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori adalah
suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand Teori,karena pada
Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin ilmu seperti individu sebagai
sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori
yang kerangkanya terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan
fenomena abstrak.Sedangkan Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas,
memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan
praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam
disiplin praktik.
Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau dapat pula
bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita lihat dari pernyataan beberapa
ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit antara beberapa grand teori dan middle range teori.
Sebagai contoh, (middle range teori) Reed (1991) transendensi-diri dan (1988) teori Barrett
kekuasaan secara langsung terkait dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori Midle
range lainnya mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan grand teori. Dalam hal
ini,asumsi-asumsi filosofis yang mendasari middle range teori dapat berada pada tingkat
paradigma, bukan dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini penting untuk menetapkan
validitas sebagai teori.
Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle range teori dapat
digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena memiliki variable yang spesifik misalnya
kita ambil contoh dari Teori Trajectory Illness dari Wiener dan Dodd, teori ini lahir dari bentuk
studi kualitatif yang dilakukan pada khusus penderita kanker,kemudian juga teori Cheryl
T.Beck yang mengkhususkan teori pada tatanan praktik yang diaplikasikan pada Post Partum
Depresion.
Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian analisis teori
transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong kerentanan manusia
melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada makna kehidupan, interpersonal pada
koneksi dengan orang lain dan lingkungan, temporal untuk mengintegrasikan masa lalu,
sekarang, dan masa depan, dan transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik
realitas. Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu dari
diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam penelitian dan
digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan ekspansi Middle Range Teori
memperkaya disiplin ilmu keperawatan.
12
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek yang menjadi
catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada lingkaran tengah, semi konsep
semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas mendekati tatanan konsep dapat pula ditarik
kebawah lebih mendekati praktik klinik, tergantungan penggunaan konsep-konsep dan
aplikasinya. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli
yang menyatakan Middle Range Teori dipengaruhi oleh penggunaannya yang mampu
diaplikasikan dalam berbagai situasi, masih memiliki suatu unsur abstrak ,namun lebih mudah
diaplikasikan ke dalam praktik dibandingkan dengan Grand Teori.
13
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan suatu teori yang berkembang atas dasar ilmu
keperawatan bukan berdasarkan pengetahuan ilmu lain. Perkembangan teori muncul sebagai
produk dari ilmu professional dan proses pertumbuhan dari pemimpin keperawatan,
administrator, pendidik, dan praktisioner yang telah mendapat pendidikan tinggi dan melihat
keterbatasan dari disiplin ilmu lain. Salah satu Middle Range Theory antara lain Teori Eakes,
Burke & Hainsworth: Theory of Chronic Sorrow yang menekankan pada fenomena yang
holistic pada manusia dan keperawatan yaitu tentang masalah- masalah yang timbul dari
penyakit kronis mencakup proses berduka, kehilangan, faktor pencetus dan metoda
manajemennya. Peran utama perawat dalam aplikasi teori ini antara lain memberikan empati,
caring, educator,dan kompetensi dalam perawatan. Sehingga perawat mampu memberikan
pedoman untuk mencegah kejadian dari kesedihan kronis.
4.2 Saran
Bagi perawat yang melakukan asuhan keperawatan di pelayanan klinik dalam
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit kronik maupun akut ataupun
pada pasien gangguann jiwa, hendaknya melakukan pengkajian secara lengkap dan lebih
difokuskan pada kebutuhan fisiologis, koping dan support system pasien.
Perawat dapat mengembangkan penelitian-penilitian yang mendukung aplikasi
dari Teori Chronic sorrow misalnya peran perawat atau tenaga kesehatan dalam membantu
mengatasi masalah pasien yang berkaitan dengan Teori middle-range of Sorrow dengan metode
kualitatif dan terfokus pada identifikasi terjadinya konsep dalam populasi baru.
Dalam bidang pendidikan keperawatan saran yang bisa diberikan yaitu harus ada
pembagian kewenangan yang jelas sesuai kompetensi untuk perawat pada setiap level
pendidikan sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
penyakit kronik sesuai dengan level kompetensinya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Cheryl Tatano.2006. Postpartum mood and anxiety disorders : a clinician’s guide.
Sudbury: Jones and Bartlett Publishers
Kim, Hesook Suzie & Kollak, Ingrid. 2006. Nursing Theories, Conceptual & Philosophical
Foundations. Second edition. New York: Springer Publishing Company.
Parker,Marilyn E. & Smith, Marlaine Cappelli. 2010. Nursing theories and nursing practice.
3rd ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Sieloff, Christina Leibold and Frey, Maureen A. 2007. Middle Range Theory Development
Using King’s Conceptual System. New York: Springer Publishing Company .
Smith,Mary Jane & Liehr, Patricia R. 2008. Middle range theory for nursing. 2nd ed. New
York: Springer Publishing Company.
Tomey, Alligood. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. Toronto: The CV
Mosby Company St. Louis
http://googleweblight.com/?lite_url=http://dewaadisurya.blogspot.com/2012/04/tugas-
nursing-theory.html?m%3D1&ei=lCeOAipn&lc=id-
ID&s=1&m=304&host=www.google.co.id&ts=1480949236&sig=AF9NednxdV2fKRND2dg
6q2I7AFn8QJBHeg