Anda di halaman 1dari 12

MIDDLE RANGE THEORY

“KRISTEN SWANSON”

DOSEN PENGAMPU
PATIMA, S. Kep., M. Kep

DISUSUN OLEH :

1. NITA ARYANI (70300120015)


2. DIAN NURFARIZA (70300120016)
3. SYARIFAH RAMLAH (70300120023)
4. YUSNI PRATIWI (70300118026)
5. NANDA (70300120043)
6. AULIYA ISMAIL (70300120045)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala
yang telah memberikan kepada kami kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Middle Range Theory: Kristen
Swanson”.

Makalah ini kami susun dengan sebaik-baiknya dan secara maksimal serta
dengan bantuan berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
pada makalah kami, baik dari segi susunan kalimat maupun dari segi tatanan
bahasa. Untuk itu kami menerima segala kritikan dan saran yang sifatnya
membangun, agar kedepannya pembuatan makalah kami lebih baik.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi pembaca dan juga penulis.

Samata, 15 Oktober 2020

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................4
C. Tujuan ........................................................................................................4
D. Manfaat ......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Middle Range ......................................................................5
B. Pengelompokan Middle Range Theory ......................................................5
C. Ciri- ciri Minddle Range Theory ................................................................5
D. Middle Range Theory: Human Caring menurut Kristen Swanson ..............6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................11
DAFTAR PUSAKA ...........................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori
Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup
umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset
dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, dan
dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung
oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan dan
diimplementasikan didalam praktek keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan
masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk
penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik, dimana
dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan
diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan
dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam
praktek keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui tentang teori middle range?
2. Bagaimana pengelompokan teori middle range?
3. Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri teori middle range?
4. Bagaimana cara mengetahui dan memahami konsep human caring menurut
Kristen Swanson?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi teori middle range
2. Untuk mengetahui pengelompokan dari teori middle range
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari teori middle range
4. Untuk mengetahui dan memahami konsep human caring menurut Kristen
Swanson
D. Manfaat
Makalah ini disusun agar dapat memberikan informasi kepada pembaca yang
sebagian besar merupakan mahasiswa maupun masyarakat tentang teori middle range
dan konsep human caring menurut Kristen Swanson.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Middle Range
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/ gagasan
yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan (Smith dan Liehr, 2008). Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep
yang saling berhubungan dan dapat digambarkan dalam suatu model. Middle range
theories dapatdikembangakan pada tatanan praktek dan riset untuk menyediakan
pedoman dalam praktik dan riset/penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu
keperawatan.
Middle range teori memberikan manfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan
dalam praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.Teori Middle Range, tingkat
keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif, diorganisasi dalam lingkup terbatas,
memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara langsung.
Middle range theory sesuai dengan lingkup fenomena yang relatif luas tetapi
tidak mencakup keseluruhan fenomena yang ada dan merupakan masalah pada
disiplin ilmu (Kramer, 1995).
Merton (1968) yang berberperan dalam pengembangan middle range theory,
mendefinisikan teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi penting dalam penelitian
dan pengembangan suatu teori.
B. Pengelompokan Middle Range Theory
Middle Range Theory dikelompokkan oleh beberapa penyusun buku, diantaranya
yaitu:
1. Peterson & Bredow (2004) mengklasifikasikan middle range theory ke dalam
tipe-tipe :
- Tipe fisiologis
- Tipe kognitif
- Tipe emosional
- Tipe sosial
- Tipe integrative
2. Tomey & Alligood (2006), berdasar tema masing-masing teori:
- Illness trajectory (Wiener & Dodd, 1993)
- Tidal Model (Phil Barker, 2001)
- Comfort (Kolcaba, 1992)
- Peacefull end of life (Ruland & More, 1998)
C. Ciri-ciri Middle Range Theory
1. Menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
- Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
- Sulit mengaplikasikan konsep ke dalam teori
- Tanpa indikator pengukuran
- Masih cukup abstrak
- Konsep dan proposisi yang terukur
- Inklusif
- Memiliki sedikit konsep dan variabel
- Dalam bentuk yang lebih mudah diuji

5
- Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
- Dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering
secara induktif menggunakan studi kualitatif
- Mudah diaplikasikan ke dalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik
- Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
- Beberapa di antaranya memiliki dasar dari grand teori
- Middle range theory tumbuh langsung dari praktik.
2. MenurutMenurut Meleis, A. I. (1997) :
- Ruang lingkup terbatas
- Memiliki sedikit abstrak
- Membahas fenomena atau konsep yang lebih spesifik
- Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)
3. Menurut Whall (1996) :
- Konsep dan proposisi spesifik tentang keperawatan
- Mudah diterapkan
- Bisa diterapkan pada berbagai situasi
- Proposisi bisa berada dalam suatu rentang hubungan sebab akibat
D. Middle Range Theory: Human Caring Menurut Kristen Swanson
1. Biografi Kristen Swanson
Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A. A. N., lahir pada tanggal 13
Januari 1953 di Provinsi Rhode Island. Ia memperoleh gelar sarjananya (magna
cum laude) dari University of Rhode Island College of Nursing tahun 1975.
Setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai Registered Nurse pada University of
Massachusetts Medical Center di Worcester. Setelah menerima gelar Magister
Keperawatan pada tahun 1978, Swanson bekerja selama setahun sebagai
instruktur klinik keperawatan medikal bedah di University of Pennsylvania
School of Nursing dan terdaftar pada program Ph.D keperawatan di University
of Colorado in Denver, Colorado. Ia mempelajari psikososial keperawatan yang
menekankan pada konsep kehilangan, stress, coping, hubungan interpersonal,
individu dan kepribadian, lingkungan dan kepedulian (caring).
2. Konsep Human Caring
Swanson (1991) menjelaskan middle range theory of caring. Caring
didefinisikan sebagai ‘a nurturing way of relating to a valued other toward
whom one feels a personal sense of commitment and responsibility’. Kata kunci
dari definisi tersebut adalah memberikan asuhan keperawatan yang bernilai
kepada klien dengan penuh rasa komitmen dan tanggung jawab.
ASAL teori caring dari Swanson dapat ditemukan dalam
wawancaranya yang dilakukannya pada wanita yang mengalami keguguran,
orangtua yang memiliki anak di unit perawatan intensif, dan ibu yang secara
sosial berisiko dan telah melalui system untuk menerima berbagai macam
bentuk perawatan kesehatan (Potter et al. 2005).
Melalui wawancara ini, Swanson mampu memahami ruang lingkup
caring secara keseluruhan dan pada saat yang sama menguraikan dimensi
spesifik dari apa yang diperlukan seorang perawat untuk merawat pasien. Salah
satu hal paling penting yang memberikan kontribusi pada teori keperawatan

6
dalam hal ini, yaitu argumen bahwa pasien seharusnya tidak hanya dilihat
sebagai individu yang terpisah, melainkan sebagai manusia seutuhnya, yang
saat ia menulis “berada di tengah-tengah dan yang menjadi keutuhan dibuat
nyata dalam pikiran, perasaan dan perilaku “(Swanson, 1993).
Teori caring Swanson menawarkan penjelasan tentang apa artinya
mempraktekkan keperawatan secara peduli. Dalam teori ini, kepedulian
didefinisikan sebagai "cara pengasuhan yang berhubungan dengan orang lain
yang dihargai yang kepadanya seseorang merasakan rasa komitmen dan
tanggung jawab pribadi" (Swanson, 1991). Peduli didefinisikan sebagai cara
pengasuhan terkait hingga 1993) mengemukakan kepedulian terhadap
biopsikososial seseorang yang dihargai lainnya terhadap seseorang yang
merasakan nonsonal rasa lamntal dan komponen universal perawatan yang baik.
Lima konsep tambahan merupakan bagian integral dari teori caring Swanson dan mewakili
lima proses dasar kepedulian: keyakinan utama, mengetahui, berada bersama, melakukan, dan
memungkinkan.
1) Konsep Maintaining Belief (mempertahankan keyakinan) adalah mempertahankan
keyakinan pada kemampuan orang lain untuk melewati suatu peristiwa atau transisi dan
menghadapi masa depan dengan makna. Ini termasuk percaya pada kapasitas orang lain
dan memegang dia dengan harga diri yang tinggi, mempertahankan sikap penuh
harapan, menawarkan optimisme yang realistis, membantu untuk menemukan makna,
dan berdiri dengan yang dirawat, tidak peduli apa situasinya (Swanson, 1991, hal. 162)
2) Konsep knowing (pengetahuan) mengacu pada upaya untuk memahami makna dari
peristiwa-anak di hidup dari yang lain, menghindari asumsi, fokus pada orang yang
dirawat, mencari petunjuk, menilai dengan cermat, dan menarik baik yang satu peduli
dan yang dirawat dalam proses mengetahui (Swanson, 1991, hal. 162)
3) Konsep Being With (menjadi dengan) mengacu pada kehadiran emosional kepada
yang lain, termasuk hadir secara pribadi, menyampaikan ketersediaan, dan berbagi
perasaan tanpa membebani orang yang diasuh (Swanson, 1991, p. 162).
4) Konsep doing for (melakukan untuk) mengacu pada melakukan untuk orang lain apa
yang akan dilakukan seseorang untuk dirinya sendiri, termasuk mengantisipasi
kebutuhan, menghibur, melakukan dengan terampil dan kompeten, dan melindungi
yang dirawat sementara menjaga martabatnya (Swanson, 1991, hal. 162).
5) Konsep Enablings (pemungkin) mengacu pada memfasilitasi bagian lain melalui
transisi kehidupan dan kejadian yang tidak biasa dengan berfokus pada peristiwa,
memberi tahu. menjelaskan, mendukung, memvalidasi perasaan. menghasilkan
alternatif, memikirkan semuanya, dan memberikan umpan balik (Swanson, 1991, hal.
162).
Proses peduli ini berurutan dan tumpang tindih. Pada kenyataannya, mereka mungkin tidak
ada terpisah satu sama lain karena masing-masing merupakan komponen integral dari struktur
menyeluruh dari kepedulian (Wojnar, 2010, hal. 746). Menurut Swanson, mengetahui, bersama
dengan, melakukan untuk memungkinkan dan mempertahankan keyakinan adalah komponen
penting dari hubungan perawat-klien terlepas dari konteksnya.

7
3. Konsep Utama Metaparadigma Keperawatan Berdasarkan Teori Caring
Selain konsep-konsep yang sudah ada, 4 konsep metaparadigma
keperawatan diidentifikasikan oleh Swanson dalam teori caring:
1) Individu/Orang.
Individu/Orang didefinisikan sebagai makhluk unik yang berada di
tengah-tengah menjadi dan yang keutuhannya termanifestasi dalam pikiran,
perasaan, dan perilaku (Swanson). 1993) .Swanson mengakui bahwa
keperawatan juga melayani kelompok keluarga, dan masyarakat.
2) Lingkungan
Swanson mendefinisikan lingkungan sebagai "konteks apa pun yang
memengaruhi atau dipengaruhi oleh klien yang ditunjuk" (1993, hal 353). Dia
melanjutkan dengan menjelaskan bahwa istilah "lingkungan" dan "orang-klien"
dapat dilihat secara interchageably; sebenarnya, apa yang dianggap lingkungan
dalam satu situasi dapat dianggap sebagai klien di situasi lain. misalnya, "lensa
pada lingkungan / klien yang ditunjuk dapat ditentukan ke tingkat intra-
individu, di mana 'klien' mungkin berada di tingkat seluler dan lingkungan
mungkin organ, jaringan, atau badan di mana sel adalah componen "(hal 353).
Konsisten dengan pandangan lingkungan ini, orang memang mempengaruhi,
dan mereka dipengaruhi oleh lingkungan mereka. pengaruh lain pada
lingkungan termasuk faktor budaya, sosial, biofisik, politik, dan ekonomi
(wojnar, 2010).
3) Kesehatan
Untuk mengalami kesehatan dan kesejahteraan adalah "untuk menjalani
pengalaman yang subyektif, penuh makna dari keutuhan. keutuhan melibatkan
rasa keterpaduan dan menjadi di mana semua segi keberadaan bebas untuk
diekspresikan" (swanson, 1993, hal 353). Segi-segi ini mencakup banyak diri
yang menjadikan manusia sebagai manusia — misalnya, spiritualitas, pikiran,
perasaan, kecerdasan, kreativitas, keterkaitan, femininitas, maskulinitas, dan
seksualitas individu. konsisten dengan definisi ini, pandangan swanson
membangun kembali kesejahteraan sebagai proses penyembuhan yang
memerlukan "melepaskan rasa sakit batin, membangun makna baru,
memulihkan integrasi, dan muncul ke dalam rasa keutuhan yang diperbarui"
(hal.353)
4) Perawatan
Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan kesejahteraan orang
lain (wojnar, 2010, hal 746). keperawatan didefinisikan oleh swanson sebagai
kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain (swanson, 1991,1993), di mana
kepedulian mengacu pada "cara pengasuhan yang berhubungan dengan orang
lain yang dihargai terhadap siapa yang merasakan komitmen pribadi dan
tanggung jawab" ( swanson, 1991, hal 162).

8
4. Asumsi dan Analisis Keperawatan Teori Human Caring
Analisis yang disajikan disini terdiri dari pemeriksaan asumsi dan proposisi
serta kritik singkat dari teori caring seperti yang diusulkan oleh Swanson. Asumsi
utama dalam teori caring termasuk dalam definisi konsep-konsep utama.
1) Orang bersifat dinamis dan terus berkembang
2) Orang adalah refleksi diri
3) Orang adalah makhluk spiritual rindu untuk terhubung dengan orang
lain
4) Perawat bertanggung jawab untuk mengambil aturan kepemimpinan
dala memperjuangkan HAM, akses yang setara keperawatan kesehatan
dan penyebab kemanusiaan lainnya
5) Perawat yang mengarahkan perhatian mereka kepada diri sendiri dan
perawat lain

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Middle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori
ini menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian
analisis teori transendensi diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong
kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada makna
kehidupan, interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan, temporal
untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan transpersonally
untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas. Transendensi diri ini terkait
dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu dari identifikasi fokus dari disiplin
keperawatan. Teori ini telah diuji dalam penelitian dan digunakan untuk memandu
praktik keperawatan. Dengan ekspansi Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu
keperawatan.
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek yang
menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada lingkaran tengah,
semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas mendekati tatanan konsep
dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati praktik klinik, tergantungan penggunaan
konsep-konsep dan aplikasinya. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa ciri yang
diungkapkan oleh beberapa ahli yang menyatakan Middle Range Teori dipengaruhi
oleh penggunaannya yang mampu diaplikasikan dalam berbagai situasi, masih
memiliki suatu unsur abstrak ,namun lebih mudah diaplikasikan ke dalam praktik.
Teori caring Swanson (1991, 1993, 1999) menawarkan penjelasan tentang apa
artinya mempraktekkan keperawatan secara peduli. Dalam teori ini, kepedulian
didefinisikan sebagai "cara pengasuhan yang berhubungan dengan orang lain yang
dihargai yang kepadanya seseorang merasakan rasa komitmen dan tanggung jawab
pribadi" (Swanson, 1991, hal. 162). Ada empat konsep metaparadigma yang
diidentifikasikan oleh Kristen Swanson, yaitu : individu/orang, lingkungan, kesehatan,
dan keperawatan. Kristen Swanson memiliki lima proses dasar kepedulian, yakni:
Konsep Maintaining Belief (mempertahankan keyakinan) adalah mempertahankan
keyakinan pada kemampuan orang lain untuk melewati suatu peristiwa atau transisi dan
menghadapi masa depan dengan makna, Konsep knowing (pengetahuan) mengacu pada
upaya untuk memahami makna dari peristiwa-anak di hidup dari yang lain,
menghindari asumsi, fokus pada orang yang dirawat, mencari petunjuk, menilai dengan
cermat, dan menarik baik yang satu peduli dan yang dirawat dalam proses mengetahui
Konsep Being With (menjadi dengan) mengacu pada kehadiran emosional kepada yang
lain, termasuk hadir secara pribadi, menyampaikan ketersediaan, dan berbagi perasaan
tanpa membebani orang yang diasuh, Konsep doing for (melakukan untuk) mengacu
pada melakukan untuk orang lain apa yang akan dilakukan seseorang untuk dirinya
sendiri, termasuk mengantisipasi kebutuhan, menghibur, melakukan dengan terampil
dan kompeten, dan melindungi yang dirawat sementara menjaga martabatnya, Konsep
Enablings (pemungkin) mengacu pada memfasilitasi bagian lain melalui transisi
kehidupan dan kejadian yang tidak biasa dengan berfokus pada peristiwa, memberi

10
tahu. menjelaskan, mendukung, memvalidasi perasaan. menghasilkan alternatif,
memikirkan semuanya, dan memberikan umpan balik.
B. Saran
Disarankan pada seluruh mahasiswa setelah mengetahui teori tentang konsep
Human Caring yang di berikan oleh Kristen Swanson dapat diterapkan dalam aktivitas
sehari hari dalam keperawatan serta untuk membantu kebutuhan dasar pasien. Juga
dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memodifikasi konsep teori
Human Caring Kristen Swanson sehingga lebih fleksibel, kreatif dan inovatif tapi tetap
menyesuaikan dengan hukum, kode etik dan moral sehingga praktek keperawatan akan
berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

11
DAFTAR PUSAKA
1. https://id.scribd.com/document/405054137/BENAR-MAKALAH-
TEORI-KRISTEN-M-SWANSON-docx
2. https://www.academia.edu/37960176/MAKALAH_TEORI_HUMAN_C
ARING_MENURUT_KRISTEN_SWANSON
3. https://www.koran-metro.com/2020/01/13/teori-caring-keperawatan-
menurut-swanson/?amp
4. https://www.google.com/amp/s/fdokumen.com/amp/document/midle-
range-theory.html

12

Anda mungkin juga menyukai