Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TINGKAT TEORI KEPERAWATAN

OLEH:

Nama : Yermelina B. Teftutul


Npm: 12114201230209

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah JENIS ATAU
TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN tepat waktu. Makalah JENIS DAN
TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN disusun guna memenuhi UTS dari Ibu
Ns. Dene F. Sumah, M.Kep.,Sp. pada mata kuliah FALSAFAH DAN TEORI
KEPERAWATAN. SemogaTugas yang di berikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait dengan bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini

Ambon, 16 oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG.................................................................................
RUMUSAN MASALAH.............................................................................
TUJUAN MAKALAH.................................................................................
MANFAAT..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN TEORI KEPERAWATAN................................................
JENIS-JENIS TEORI KEPERAWATAN.......................................................
TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN.....................................................
PANDANGAN PARA AHLI TENTANG TEORI
KEPERAWATAN...........................................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan
dalam peningkatan kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan
mendalaminya berarti membekali diri dalam rangka memperkaya keilmuan
tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan, dan dikembangkan
dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu
perawat juga perlu mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya
sendiri dan berkaitan dengan teori – teori keperawatan.

Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak
sampai yang paling konkrit dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma,
filosofi, model konseptual, dan teori – teori ( Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori –
teori tersebut dalam keperawatan mulai dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud Teori keperawatan?

2. Apa saja jenis teori keperawatan dan tingkatan teori keperawatan?

3. Bagaimana pandangan para ahli tentang teori keperawatan?

1
Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah
1. Mengetahui apa itu teori keperawatan
2. mengetahui jenis-jenis teori keperawatan dan tingkatan dalam teori
keperawatan 3. mengetahui pandangan para ahli tentang teori keperawatan

Manfaat
Adapun manfaaat yang kita bisa peroleh adalah
1. Paham tentang teori keperawatan
2. Paham jenis-jenis teori keperawatan
3. Paham menurut pandangan para ahli tentang teori keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Teori Keperawatan


Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah.
Teori keperawatan (Barnum,1990) adalah usaha- usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan .
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan
dengan konsep keperawatan.
Karakteristik teori keperawatan : Teori keperawatan mengidentifikasi dan
menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam
keperawatan shg teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang
ada di alam.

Jenis-jenis Teori Keperawatan


Teori – Teori yang mendasari Proses Keperawatan adalah :
Teori system, terdiri dari :
Kerangka kerja yang berhubungan dan keseluruhan social, manusia, struktur dan
masalah –
masalah organisasi.
Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya. Sistem tersebut terdiri dari :
a) Tujuan : sesuatu yang harus dilaksanakan dan Arah system.
b) Proses yaitu Berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak di capai.
c) Isi Terdiri dari bagian yang membentuk system : Feedback ( umpan
balik ), Dapat dievaluasi, Menjelaskan hasil dari tindakan yg telah dilaksanakan.
Antara teori system dan Proses keperawatan dapat dijelaskan :
• Input merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta
permasalahan àSusun suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat

3
• Output : Untuk menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan.
Teori Kebutuhan Dasar Manusia :
Berintegrasi satu sama lain (motivasinya).
Memenuhi kebutuhan dasar : Fisiologis, Keamanan, Kasih sayang, Harga diri,
Aktualisasi diri. Kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasaan
agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran perawatan adalah memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Tanggungjawab : Memberikan dukungan,
Menfasilitasi, Berkomunikasi kepada klien sehat dan sakit.

Teori Persepsi.
Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat di pengaruhi oleh
persepsi individu. Interaksi.

Teori Informasi dan Komunikasi.


Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengindentifikasi masalah Klien
( apakah keadaan sehat atau sakit ). Proses Keperawatan sbg salah satu
pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Proses keperawatan
merupakan suatu siklus, karena memerlukan suatu modifikasi penhkajian ulang,
perencanaan ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi ulang. Langkah
dalam proses keperawatan diperlukan suatu informasi yang akurat apabila perawat
mampu menjalin komunikasi dengan baik : Umpan balik yaitu Pengirim, Pesan
dan Penerimaan.

Tingkatan Teori Keperawatan


Meta-Theory
Level keempat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi
dan di jelaskan dengan prefix <meta=, yang berarti <perubahan pada posisi=, <di
luar=, pada level tertinggi, atau <melebihi= dan merujuk pada body of knowledge
tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti meta
matematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).

4
Walaupun meta teory sangat abstrak dan tidak mudah untuk di uji coba, meta
theory menyediakan arti-arti, kalimat-kalimat, situasi struktur inter koneksi, dan
bahkan observasi oleh perawat-perawat dalam skala global. Meta theory dapat
terdiri dari beberapa grand theory, middle range theory, bahkan practice theory.
Meta theory keperawatan adalah teori keperawatan tentang teori keperawatan.
Meta theory dapat di kritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk di aplikasikan
dalam praktik.
Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai super struktur dengan
aplikasi praktik ganda dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna
penemuan grand theory-grand theory, middle range theory, 5ndicato yang
berhubungan, serta model-model dan mengeksplorasi bagaimana keperawatan
merekon struksi dan di rekon struksi.

Grand Theory
Level ketiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan5ndic
global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan
keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan.
Fawcett (1995 dalam Sell danKalofissudis, 2004) mendefinisikan grand theory
sebagai teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak 5ndicator 5 model
konsep tual tetapi tersusun atas konsep-konsep umum yang 5ndicato abstrak dan
hubungan nya tidak dapat di uji secara empiris. Contoh nya yaitu <Science of
Unitary
Human Being= Martha Rogers; <Health as Expanding Consciousness= Margaret
Newman; <Theory of Human Becoming= Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory
dapat menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnyateori <Self care
deficit= Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai grand theory,
dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah 5ndica adaptif sebagai
middle range theory.

Middle-Range Theory
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :

5
1. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2. Sulit mengaplikasikan konsep kedalam teori
3. Tanpa 5ndicator pengukuran
4. Masih cukup abstrak
5. Konsep dan proposisi yang terukur
6. Inklusif
7. Memiliki sedikit konsep dan variable
8. Dalam bentuk yang lebih mudah di uji
9. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10. Dapat di kembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara
induktif menggunakan studi kualitatif
11. Mudah di aplikasikan kedalam praktik, dan bagian yang abstrak
merupakan hal ilmiah yang menarik
12. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13. Beberapa di antara nya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contoh
nya adalah : middle range theory dari <self care deficit= di turunkan dari
grand theory <self care= oleh Orem.
14. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, <caring in
perinatal nursing= dariSwansons

Chinn and Kramer (1995)B menyatakanbahwaada 8 mid-range theory


yaitu teori perawatan mentruasi, teori <family care-giving=, theory of relapse
among ex- smokers (kekambuhan di antara mantan perokok), a theory of
uncertainty in illness (ketidak pastian saat sakit), a theory of the peri-menopausal
process (proses menopause), a theory of self-transcendence, a theory of
personal risking and a theory of illness trajectory

Micro Range Theory


Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan dengan
yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat di aplikasikan. Mikro range teori juga
sering disebut sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
1) Level I: menghubungkan dengan middle range theory

6
2) Level II: mendesain sebuah hipotesa

Pandangan para ahli tentang teori keperawatan

Teori dan model keperawatan Florence Nightingale ( Teori Nightingale )


Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model
konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
Orientasi pemberian asuhan keperawatan atau tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri
tanpa tergantung dengan profesi lain.

Teori dan model keperawatan Virginia Henderson (Teori Henderson)


Virginia henderson memperkenalkan defenitionofnursing (defenisi keperawatan).
Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikannya.Ia menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan
prinsip kesetimbangan fisiologis. Henderson sendiri kemudian mengemukakan
sebuah defenisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas
unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat,
melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan
dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan,
kemauan, atau pengetahuan untk itu. Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan <The
ActivitiesofLiving=.Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada
dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu
mengunjungi pasien.

7
Teori dan model keperawatan Imogene King (Teori King)
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.

Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang


meliputi adanya system personal, systeminterpersonal dan systemsocial yang
saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King system personal
merupakan system terbuka dimanadidalamnya terdapat persepsi, adanya pola
tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan
lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara
perawat dan pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu
interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan systemsocial, sesuai dengan
situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia
merupakan individu yang reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.
Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa
lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan datang dan sebagai
makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi
satu dengan yang lain.

Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:

1) Informasi kesehatan
2) Pencegah penyakit
3) Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit

Teori dan model keperawatan Dorothe E. Orem (Teori Orem)


Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta

8
mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori selfcarediantaranya

a. Perawatan Diri Sendiri (selfcare)

Dalam teori selfcare, Orem mengemukakan bahwa selfcare meliputi : pertama,


selfcare itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, keshatan serta kesejahteraan
; kedua,selfcareagency, merupakan suatu kemampuan inidividu dalam melakukan
perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ; ketiga, adanya tuntutan atau permintaan
dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan
dalam waktu tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode
dan alat dalam tindakan yang tepat ; keempat, kebutuhan selfcare merupakan
suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang
bersifat universal dan berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam
upaya mempertahankan fungsi tubuh, selfcare yang bersifat universal itu adalah
aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan kedalamkebutuhan dasar
manusianya.

b. SelfCare Defisit

Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala


perencanaan kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat
diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan selfcare, baik secara kualitas maupun kuantitas.

c. Teori Sistem Keperawatan


Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan
diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem

9
yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien
dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan
teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan
keperawatan diantaranya:

Sistem bantuan secara penuh (WhollyCompensatory System)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara


penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi
tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan,
pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Pemberian bantuan
sistem ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu melakukan aktivitas
dengan sengaja seperti pada pasien koma pada pasien sadar dan mungkin masih
dapat membuat suatu pengamatan dan penilaian tentang cedera atau masalah yang
lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan tindakan yang memerlukan
ambulasi atau manipulasi gerakan, seperti pada pasien yang fraktur vertebra dan
pada pasien yang tidak mampu mengurus sendiri, membuat penilaian serta
keputusan dalam selfcare-nya dan pasien tersebut masih mampu melakukan
ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tindakan selfcare-nya melalui
bimbingan secara continue seperti pada pasien retardasi mental.

Sistem bantuan sebagian (PartiallyCompensatory System)

Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada
pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti
cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam
ambulasi dan perawatan luka.

Sistem suportif dan edukatif

Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan

10
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan
secara mandiri.Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan
keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat
dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi dalam pengaturan kelahiran.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a) Teori keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dan
struktur keperawatan itu sendiri. Teori keperawatan di gunakan sebagai dasar
dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan dan model konsep
keperawatan di gunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
b) Tingkat TeoriKeperawatan
- Philosophical theory
- Grand teori
- Middle range teori
- Micro/practice teori
c) SistemBantuansecaraPenuh (Wholly Compensatory Sytem)
Merupakan system bantuan yang di berikan pada pasien yang membutuh kan
dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan
secara mandiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/adeputra93/model-konsepdanteorikeperawatan

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori

https://vivavirda.blogspot.com/2018/03/jenis-jenis-teori-keperawatan.html

http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/tingkatan-teori-keperawatan.html

https://gembelcungkring.wordpress.com/2012/12/24/teori-dan-model-konsep-
keperawatan- menurut-pandangan-beberapa-ahli

12
13

Anda mungkin juga menyukai