Dosen Pembimbing :
Nur azizah
Rahmi ramadhona
Romy ferdinal
PROGSUS S1 KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T, yang mana berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “ Model dan konsep Teori
Keperawatan Jean Watson Dan Mirery Gordon “ pada mata kuliah Falsafah keperawatan.
Serta kami juga berterima kasih kepada ibu selaku dosen mata kuliah falsafah keperawatan
STIKes YARSI SUMBAR Bukittinggi .
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan
kita.Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan
kami buat di masa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................ 1
A. Kesimpulan .................................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak
yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka k onseptual atau
model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan
suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah
diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu
peristiwa atau fonomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide,
pandangan atau keyakinan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep / definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fonomena-
fonomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut
dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fonomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
pedoman dalam penelitian.Teorikeperawatan menurut Stevens (1984 dlm Taylor.C,
1989) adalah sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena
dalam keperawatan.
Ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori – teori dari disipin ilmu lain yang relevan dengan
tujuan untuk mengintegrasikan teori- teori ini ke dalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan dengan praktik keperawatan, serta menumbuh-kembangkan praktek
keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Model adalah suatu pola dari sesuatu yg dibuat dengan menggunakan visualisasi
baik secara abstrak, fisik maupun simbolik, yang merupakan simplifikasi/cerminan
dari kenyataan.
Tujuan dan Karakteristik Teori Keperawatan
Tujuan dari teori keperawatan antara lain :
1. Mengembangkan pengetahuan yang membantu peningkatan praktek
2. Mengatur/mengorganisasikan informasi kedalam sistem logika
3. Menemukan kesenjangan pengetahuan di bidang khusus
4. Memberikan rasional untuk data yang valid dan reliabel mengenai status
kesehatan klien yang penting untuk pembuatan keputusan dan implementasi
5. Merupakan alat untuk mengevaluasi keefektifan praktek keperawatan.
3
Karakteristik Teori Keperawatan, antara lain :
1. Mengidentifikasidan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal-hal yang nyata
2. Digunakan berdasarkan alasan yang nyata
3. Konsisten sebagai dasar dalam mengambangkan model konsep
keperawatan.
4. Harus sederhana dan bersifat umum sehingga dapat digunakan dalam
kondisi apapun pada setiap tatanan praktek keperawatan
5. Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian praktek keperawatan
4
seni dapat membantu perawat mengembangkan visi mereka, serta nilai-nilai
dunia dan keterampilan berpikir kritis. Pengembangan keterampilan berpikir
kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namun fokusnya lebih pada
peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya atau orang
lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara,
menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang
sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang
kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus
selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut
5
tidak berhasil, maka akan terjadi ko nflik (terutama kngi.onflik psikososial),
yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal
tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan sosial yang
baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada beberapa faktor
lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat ini, yaitu:
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan
lingkungan :
3. Lingkungan sosial
6
yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan
dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan
profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
4. Keperawatan
7
h. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
1. Pengkajian
2. Perencanaan
8
b. Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu
pada rencana asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan konseptual.
3. Intervensi
4. Evaluasi
9
4. Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
10
2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan)
Timbang berat badan klien, tanyakan klien tentang perubahan berat
badan yang direncanakan atau tidak direncanakan, tanyakan klien
tentang makanan yang disukai maupun tidak disukai,inspeksi mukosa
mulut klien, palpasi abdomen.
11
kesehatan,kemampuan menyusun tujuan,pengetahuan tentang
praktek kesehatan.
2. Pola Nurtisi –Metabolik
Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolit.
Nafsu makan,pola makan, diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir,
kesulitan menelan, Mual/muntah,Kebutuhan jumlah zat gizi,
masalah /penyembuhan kulit, Makanan kesukaan.
3. Pola Eliminasi
Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan Kulit.
Kebiasaan defekasi,ada tidaknya masalah defekasi,masalah miksi
(oliguri,disuri dll), penggunaan kateter, frekuensi defekasi dan miksi,
Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksi saluran
kemih,masalah bau badan, perspirasi berlebih, dll.
4. Pola Latihan-Aktivitas
Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan
sirkulasi. Pentingnya latihan/gerak dalam keadaan sehat dan
sakit,gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu sama lain :
Kemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan
a. Mandiri
b. Dengan alat bantu
c. Dibantu orang lain
d. Dibantu orang dan alat
e. Tergantung dalam melakukan ADL,kekuatan otot dan Range
Of Motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi,irama dan
kedalam nafas,bunyi nafas riwayat penyakit paru.
5. Pola Kognitif Perseptual
Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori
meliputi pengkajian fungsi
penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau dan kompensasinya
terhadap tubuh. Sedangkan pola kognitif didalamnya mengandung
kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang telah lama
12
terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap
waktu,tempat, dan nama (orang,atau benda yang lain).
Tingkat pendidikan,persepsi nyeri dan penanganan
nyeri,kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-
10,pemakaian alat bantu dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh
atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan
penglihatan,pendengaran, persepsi sensori (nyeri),penciuman dll.
6. Pola Istirahat-Tidur
Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang
energi.Jumlah jam tidur pada siang dan malam, masalah selama
tidur, insomnia atau mimpi buruk, penggunaan obat, mengeluh letih.
7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri
Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap
kemampuan.Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri,
harga diri, peran, identitas dan ide diri sendiri. Manusia sebagai
system terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan
berinteraksi dengan lingkungannya.
Disamping sebagai system terbuka, manuasia juga sebagai mahkluk
bio-psiko-sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan secara
holistik, Adanya kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri.,
dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat
non verbal,ekspresi wajah, merasa taj berdaya,gugup/relaks.
8. Pola Peran dan Hubungan
Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap
anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal klien,
Pekerjaan,tempat tinggal, tidak punya rumah, tingkah laku yang
passive/agresif teradap orang lain,masalah keuangan dll.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau dirasakan
dengan seksualitas. Dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat
haid,pemeriksaan mamae sendiri, riwayat penyakit hubungan
sex,pemeriksaan genital.
13
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres )
Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan
penggunaan sistem pendukung. Penggunaan obat untuk menangani
stress,interaksi dengan orang terdekat, menangis, kontak
mata,metode koping yang biasa digunakan,efek penyakit terhadap
tingkat stress.
14
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human
Care ”, yang fokus utamanya dalam keperawatan adalah careative factor,
dimana dia berasal dari humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar
ilmu pengetahuan ilmiah. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep
utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya
yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
berbagai ragam perbedaan.Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson
menganjurkan supaya penelitian- penelitian di bidang keperawatan
dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan
langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.Hubungan dengan ciri-ciri teori,
Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan sebuah pengelompokan,
ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan dia
menolak konsep tradisional.Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ACER%20ES14/Downloads/Konsep-dasar-keperawatan-Komprehensif.pdf
16