Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Teori Keperawatan

Disusun Oleh :

MULIA ABDILLAH SUNARYA

(202102066)

D3 KEPERAWATAN (1B)
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat ,karunia dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik.. Adapun judul makalah
ilmiah ini yang saya ambil adalah “TEORI KEPERAWATAN”. Di dalam penulisan makalah ini saya meminta
maaf jika masih ada kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... .............

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................ ..............

A.latar Belakang ................................................................................................................................................

B.Rumusan masalah ...........................................................................................................................................

C.Tujuan .............................................................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian teori dan model konseptual


keperawatan........................................................................................................................................................

B. Komponen dan kerangka teori keperawatan .................................................................................................

C. Tujuan teori keperawatan.................................................................................................................... .........

D. Tingkatan teori keperawatan..........................................................................................................................

BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................................

A.Kesimpulan........................................................................................................................................................

B.Saran...................................................................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrakyang dapat diorganisir
menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan.Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau
kejadian yang didasari oleh fakta - fakta yangtelah diobservasi,tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga
model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam
batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan
model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja.Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti; adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanan ataupunasuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai
kebutuhan pasien.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari Teori dan Model Keperawatan yang
telah ada, sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek serta profesi keperawatan di
Indonesia.Pada kesempatan kali ini penulis mencoba memaparkan “Teori dan Model konseptual
keperawatan sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian teori dan model konseptual keperawatan ?

2. Apa saja komponen dan kerangka teori keperawatan ?

3. Apa tujuan teori keperawatan ?

4. Apa saja tingkatan teori keperawatan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian teori dan model konseptual keperawatan.

2. Untuk mengetahui pengertian komponen dan kerangka teori keperawatan.

3. Untuk mengetahui tujuan teori keperawatan.

4. Untuk mangetahui tingkatan teori keperawatan.


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian teori dan model konseptual keperawatan

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang memberikan
suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan
spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatufenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam
penelitian Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikandan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalammembedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990
merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut
Newman (1979) dan definisi teori keperawatan yang lain, Teori keperawatan menggambarkan, menjelaskan,
atau memprediksi luaran berdasarkan pada hubungan antara konsep dalam fenomena keperawatan. teori ini
mrngusulkan hubungan dengan membingkai masalah dan mendefinisikan istilah-istilah yang relevan. teori
keperawatan dapat dikembangkan di berbagai tingkatan abstraksi, teori keperawatan pada tingkat teori utama
adalah hampir sama abstraknya dengan model dari mana teori tersebut berasal, tapi mereka dianggap teori
karena mereka menghasilkan luaran yang bisa di uji.

Model konseptual keperawatan adalah konsep dan hubungan antara konsep tersebut yang menunjukkan
pandangan khusus serta menghasilkan bukti di antara fenomena yang khusus untuk disiplin pada konsep
metaparadigma yang luas menjadi pusat penting, maknanya dalam kerangka tertentu dan disiplin ilmu
keperawatan untuk berpikir kritis tentang orang keluarga dan masyarakat untuk membuat keputusan
keperawatan yang berpengatahuan.
B. Komponen dan kerangka teori keperawatan

Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori-teori keperawatan
atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi : manusia, keperawatan, lingkungan, dan
kesehatan.

1.Manusia

Keperawatan meyakini dan menekankan dalam setiap kegiatan pelayanan keperawatannya bahwa manusia
merupakan individu yang layak diperlakukan secara terhormat, dihargai keunikannya berdasarkan
individualitas, dalam berbagai situasi, kondisi, dan sistem yang dapat mengancam kehormatan dan sifat
kemanusiaannya. Perspektif keperawatan menjelaskan bahwa manusia merupakan pribadi-pribadi dan
bukan obyek. Konseptualitas keperawatan tentang manusia dapat dibuktikan melalui model-model
keperawatan tentang kemanusiaan, penghargaan terhadap manusia, dan perasaan sebagai manusia, yang
telah berlaku sejak lama. Meskipun demikian, mengkonseptualisasikan manusia sebagai suatu sumber
energi atau beberapa set sistem perilaku, atau memperlakukan pikiran dan perasaan manusia sebagai
lingkungan internal dapat menimbulkan keraguan keperawatan untuk menerangkan tentang manusia secara
jelas.

2. Keperawatan

Asuhan keperawatan adalah pelayanan yang diberikan kepada klien (individu atau kelompok) yang sedang
mengalami stress kesehatan - stress penyakit dimana situasi kehidupan yang seimbang menjadi terganggu
dan menghasilkan tekanan (biologis, psikologis, dan sosial) serta ketidak-nyamanan. Berbeda dengan
profesi kedokteran yang memfokuskan kepada diagnosis medis dan pengobatan penyakit, serta masalah-
masalah kesehatan yang terkait dengan penyakit, maka penekanan dalam keperawatan lebih kepada
kehidupan manusia dan pola hidupnya serta respon terhadap penyakit. Penyakit dan masalah kesehatan bagi
keperawatan bukan merupakan fokus yang dominan, tetapi faktor-faktor tersebut perlu untuk difahami
karena efek dan konsekuensi faktor-faktor tersebut terhadap kehidupan manusia dan pola hidupnya (Nicoll,
1993). Oleh karena itu fokus, penekanan, tujuan, pohon keilmuan, model, teori, dan riset amat berbeda
antara profesi medik dan keperawatan. Demikian pula aktivitas dari para praktisi dalam keperawatan akan
berbeda dengan praktisi medik .

3. Lingkungan

Masyarakat dan lingkungan merupakan komponen dalam paradigma keperawatan dimana setiap individu
berinteraksi. Masyarakat dan lingkungan juga dianggap sebagai sumber terjadinya keadaan sakit (tidak
sehat) dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan atau kondisi sakit seseorang. Orem
(Marriner-Tomey, 1994) mengidentifikasi bahwa hubungan antara individu dan Iingkungannya serta
kemampuan individu untuk mempertahankan kesehatan dirinya dapat dipenagruhi oleh lingkungan dimana
individu itu berada. Individu selalu berada pada lingkungan fisik, psikologis, dan sosial.

Fokus perhatian terhadap interaksi manusia dan lingkungannya dalam teori keperawatan dapat
dikategorikan menjadi dua bagian yaitu teori keperawatan yang berfokus parsial dan teori keperawatan
yang berfokus total. Pada fokus parsial, perawat berperan sebagai pengganti, dimana peran perawat
diperlukan pada saat klien tidak mampu melakukan kegiatannya.

4. Kesehatan

Definisi sehat & kesehatan telah berubah dari kondisi seseorang yang bebas penyakit menjadi kondisi yang
mampu mempertahankan individu untuk berfungsi secara konsisten, stabil dan seimbang dalam menjalani
kehidupan sehari-hari melalui interaksi positif dengan lingkungan. Kesehatan dipandang juga sebagai
sebuah kisaran antara sehat dan sakit dimana individu memiliki suatu nilai yang berharga tentang kesehatan
dan bukan semata-mata suatu fenomena empiris tentang kondisi seseorang.

Para teologis berpendapat bahwa kesehatan bukan suatu elemen utama yang menjadi gambaran alami
seorang individu, tetapi merupakan elemen tambahan bagi gambaran alami individu. Mereka menyatakan
bahwa tingkat kesehatan individu dapat berbeda dan dapat dipersepsikan sebagai pelengkap yang
bervariasi. Selain itu, makna kesehatan dikaitkan dengan dua elemen dasar proses kehidupan yaitu identitas
diri dan perubahan diri. Sebaliknya, keperawatan menolak bahwa kesehatan hanya merupakan kondisi
bebas dari penyakit.

Kerangka teori keperawatan

suatu konsep/definisi yang memberikan suatu pandangan/antara variabel satu dengan variabel lain
terkait dengan masalah penelitian dan dibangun atas dasar kerangka teori keperawatan.
C. Tujuan teori keperawatan

Tujuan teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena
dalam keperawatan. keperawatan yang dilakukan. sehingga berbagai permasalahan dapat tera tasi
memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

1.Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan


yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

2.Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam
penyelesaian berbagai masalah keperawatan.

3.Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan
dapat dipertimbangkan.

4.Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan
berkembang.

D. Tingkatan teori keperawatan

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory, grand theory,
middle range theory, dan practice theory.

1. Meta-Theory

Level ke empat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan
dengan prefix “meta”, yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau
“melebihi” dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge atau tentang suatu bidang
pembelajaran seperti metamatematika (Krippendorf 1986 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004).

Walaupun metateory sangat abstrak dan tidak mudah untuk diuji coba, meta theory menyediakan arti-
arti, kalimat-kalimat, situasi struktur interkoneksi, dan bahkan observasi oleh perawat-perawat dalam
skala global. Meta theory dapat terdiri dari beberapa grand theory, middle range theory, bahkan
practice theory. Meta theory keperawatan adalah teori keperawatan tentang teori keperawatan. Meta
theory dapat dikritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk diaplikasikan dalam praktik.

Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai superstruktur dengan aplikasi praktik ganda dan
kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna penemuan grand theory-grand theory, middle range
theory, paradigma yang berhubungan, serta model-model dan mengeksplorasi bagaimana keperawatan
merekonstruksi dan direkonstruksi.

2. Grand Theory

Level ke tiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan fokus global dengan board
perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah
fenomena keperawatan.

Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004) mendefinisikan grand theory sebagai teori yang
memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-
konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Contohnya yaitu
“Science of Unitary

Human Being” Martha Rogers; “Health as Expanding Consciousness” Margaret Newman; “Theory of
Human Becoming” Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory dapat menyediakan dasar bagi middle range
theory. Contohnya teori “Self care deficit” Orem adalah middle range theory dengan self care sebagai
grand theory, dan model adaptasi Roy dengan konsep manusia adalah sistem adaptif sebagai middle
range theory.

3. Middle-Range Theory

Chinn and Kramer (1995) menyatakan bahwa ada 8 mid-range theory yaitu teori perawatan mentruasi,
teori “family care-giving”, theory of relapse among ex-smokers (kekambuhan di antara mantan
perokok), a theory of uncertainty in illness (ketidakpastian saat sakit), a theory of the peri-menopausal
process (proses menopause), a theory of self-transcendence, a theory of personal risking and a theory of
illness trajectory

4. Micro Range Theory

Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan dengan yang lain.
Teori ini paling konkrit dan dapat diaplikasikan. Mikro range teori juga sering disebut sebagai praktikal
teori. Teori ini memiliki 2 level:

1. Level I: menghubungkan dengan middle range theory

2. Level II: mendesain sebuah hipotesa


BAB 3

PENUTUPAN

Kesimpulan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Bahwa Teori Keperawatan memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah keperawatan, dengan metode
konseptual atau didefinisikan secara sistematis untuk mengatasi fenomena keperawatan.

Saran

Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:

Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-harinya.

Anda mungkin juga menyukai