Anda di halaman 1dari 11

TEORI KEPERAWATAN MENURUT MIDDLE-RANGE

KATHERINE KOLCABA

DISUSUN OLEH :
SISKA NDRURU (223302040092)

DOSEN PENGAMPU:
Robin F. Sitopu, S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori Keperawatan

Menurut Middle-Range Theory Katherine Kolcaba.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak

Robin F. Sitopu, S.Kep, Ns, M.Kep pada mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain

itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tokoh keperawatan bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Robin F. Sitopu, S.Kep, Ns, M.Kep

selaku dosen mata kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami terhadap Kesehatan tentang tokoh

keperawatan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Oktober 2022

Siska Ndruru

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5

2.1 Biografi Katherine kolcaba ...................................................................................... 5

2.1 Konsep katrherine kolcaba ....................................................................................... 6

2.1 Konsep utama comfort theory ................................................................................. 7

BAB III METAPARADIGMZ ............................................................................................. 9

3.1 Keperawatan ............................................................................................................. 9

3.2 Pasien........................................................................................................................ 9

3.3 Lingkungan .............................................................................................................. 9

3.4 Kesehatan ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Profesionalisme seoraang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya tentang

substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain falsafah keperawatan,

paradigma keperawatan, model konseptual serta teori-teori keperawatan. Falsafah keperawatan

memberikan keyakinan, pemikiran, atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang penyebab

yang mendasari suatu fenomena keperawatan yang terjadi dan paradigma keperawatan menjadi

dasar penyelesaian suatu fenomena keperawatan yang ditinjau dari pendekatan konsep manusia,

kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam hal ini terdapat suatu hubungan yang tidak

dapat dipisahkan antara falsafah, paradigma dengan model konseptual atau teori keperawatan

(Tomey & Alligood, 2010).

Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari philosophical

theory atau metha theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-teori

tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai dari philosophical theory

sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory yang bersifat empiris atau lebih konkrit.

(Higgins & Moore, 2000; Peterson & Bredow, 2008). Middle range theory merupakan salah satu

tingkat teori yang mulai membahas fenomena secara lebih konkrit, spesifik, dan dapat

dikembangkan untuk menyediakan pedoman pada tatanan praktik dan penelitian yang berbasis

pada disiplin ilmu keperawatan karena memungkinkan untuk diuji secara empiris (Tomey &

Alligood, 2010). Salah satu tokoh keperawatan yang hidup mengembangkan konsep teori pada

tingkat middle range theory adalah Katharine Kolcaba dengan teori kenyamanan. Kolcaba

3
menganggap penerapan teori kenyamanan bersifat universal dan bisa diaplikasikan untuk

memenuhi kebutuhan klien secara holistik (biologis, psikologis, sosial, dan spritual).

Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu memahami hubungan antara falsafah, paradigma dengan

teori keperawatan yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu menerapkan teori

Tersebut dilingkungan praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas klien

berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya yaitu kenyamanan.

4
BAB II

PEMBAHAHASAN

2.1 Biografi Katharine Kolcaba

Comfort theory merupakan teori yang pertama kali di kembangkan tahun 1990 oleh

Katharine Kolcaba. Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland, Ohio, pada tahun 1965, ia

menerima diploma di bidang keperawatan dan praktik paruh waktu selama bertahun-tahun

dalam keperawatan medical bedah, perawatan jangka panjang, dan home care sebelum kembali

melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1987, ia lulus RN pada kelas MSN di Case Western Reserve

University (CWRU) Frances Payne Bolton Scholl of nursing, dengan spesialisasi di gerontology.

Sementara sekolah Kolcaba bekerja juga sebagai kepala ruangan di unit Dimensia.dalam konteks

praktik inilah dia mulai memikirkan teori tentang kenyamanan pasien.

Kolcaba bergabung dengan University of Akron College of Nursing setelah lulus dengan

gelar master dalam keperawatan. Dia memperoleh dan mempertahankan gerontolonginya di

American Nurses Assosiation (ANA) Certification.Dia kembali ke CWRU untuk mengejar gelar

doctor di bidang keperawatan secara paruh waktu sambil terus mengajar. Selama 10 tahum ke

depan, dia menggunakan program kerja dalam program doctor untuk mengembangkan dan

mengutarakan teorinya. Kolcaba mempublikasikasikan konsep analisis kenyamanan dengan

suaminya yang ahli filsafat (Kolcaba,1991 dalam Alligood 2014), dalam diagram aspek pada

kenyamanan, kenyamanan dioperasionalkan sebagai hasil dari perawatan (Kolcaba,1992 dalam

Alligood 2014). Setelah itu kontekstual kenyamanan dipublikasikan dalam Middle-range Theory

oleh Kolcaba pada tahun 1994, dan menguji teori dalam studi intervensi bersama Fox pada tahun

1999.

5
Saat ini, Dr Kolcaba adalah professor emeritus asosiasi keperawatan di University of

Akron College of Nursing, dimana dia mengajar teori kepada siswa DNP di perguruan tinggi

Ursuline di ketinggian Mayfielg, Ohio.Tujuan dia termasuk intervensi dalam perubahan dan

dokumentasi kenyamanan untuk praktik keperawatan berdasarkan evidence base .

2.2 Konsep Teori Katharine Kolcaba

Kenyamanan adalah pengalaman yang diterima oleh seseorang dari suatu intervensi. Hal

ini merupakan pengalaman langsung dan menyeluruh ketika kebutuhan fisik, psikospiritual,

sosial, dan lingkungan terpenuhi (Peterson & Bredow, 2008). Konsep teori kenyamanan meliputi

kebutuhan kenyamanan, intervensi kenyamanan, variabel intervensi, peningkatan kenyamanan,

perilaku pencari kesehatan, dan integritas institusional.

Menurut Kolcaba dan Di Marco (2005) hal tersebut dapat digambarkan dalam kerangka

konseptual sebagai berikut:

Seluruh konsep tersebut terkait dengan klien dan keluarga. Teori kenyamanan terdiri atas tiga

tipe, yaitu :

1. Relief: kondisi resipien yang membutuhkan penanganan spesifik dan segera,

2. Ease: kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang terjadi karena hilangnya

ketidaknyamanan fisik yang dirasakan pada semua kebutuhan,

3. Transcendence: keadaan dimana seseorang individu mampu mengatasi masalah dari ketidak

nyamanan yang terjadi .

Health Care Needs Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai

suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang

stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini

meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan

6
monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan

parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling

financial dan intervensi.

2.1 Konsep utama comfort theory terdapat delapan konsep

1. care needs (kebutuhan perwatan kesehatan)

Health Kebutuhan kenyamanan yang timbul dari situasi perawtan kesehatan yang penuh

tekanan yang tidak dapat dipenuhi oleh sistem pendukung pasien. Kebutuhan kenyamanan

ini dapat berupa fisik, piskospritual, sosialkultural, atau lingkungan yang diperoleh melalui

pemantauan, laporan verbal dan non verbal, parameter patofisiologis, pendidikan dan

dukungan, konseling dan intervensi vinansial.

2. Nursing interventios (intervensi keperawatan)

Merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman

pasien berupa kebutuhan fisiologis, sosial, budaya, psikologis, spiritual, lingkungan, dan

fisik.

3. Intervening variables (variable intervensi)

Interaksi dari kekuatan kekuatan yang mempengaruhi persepsi pasien tentang kenyamanan

secara penuh. Variable ini terdiri dari pengalaman masa lalu, usia, sikap, keadaan emosional,

latar belakang budaya, dan pengalaman pasien secara keseluruhan. Variable ini akan

berdampak pada perencanaan dan keberhasilan intervensi perawatan pasien.

4. Enhanced comfort (kenyamanan yang ditingkatkan)

Kondisi yang dialami pasien setelah menerima intervensi kenyamanan yang telah

diberikan oleh perawat. Hal ini merupakan pengalaman langsung dan holistic yang di

perlukan ketika kebutuhan seseorang dipenuhi tiga jenis kenyamanan

7
(rellef, ease dan transcendence) dalam empat konteks (fisik, psikospritual, sosial dan

lingkungan).

5. Health seeking behaviors ( perilaku mencari kesehatan)

Suatu keadaan yang menggambarkan secara luas penjabaran dari tujuan hasil yang ingin

dicapai dari sebuah kondisi sehat. Dihubungkan dengan perilaku pasien yang ingin mencari

perawatan pada saat konsultasi dengan perawat. Perilaku mencari kesehtan ini dapat

dikategorikan secara internal, eksternal, atau meninggal dengan penuh kedamaian.

6. Institutional integrity ( integritas kelembagaan)

Subuah institusi yang memiliki integritas kelembagaan, misalnya kelompok komunitas,

sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, pantiasuhan, maupuntempat lainnya yang memiliki

nilai kejujuran, kasih, tulus, dan sungguh-sungguh. Ketika sebuah instusi menunjukan

integritas, hal ini akan menciptakan dasar praktik dan kebijakan yang terbaik.

7. Best practice ( praktek terbaik)

Penggunaan intervensi pelayanan kesehtan berdasarkan bukti klinis yang terukur secara

empiris untuk mendapatkan hasil capaian terbaik pada pasien dan keluarganya.

8. Best policies ( kebijakan terbaik)

Kebijakan institusional atau ragional yang mengawali sebuah prosedur pelaksanaan

pelayanan keperawatan dan kondisi medis, yang dengan mudah mengakses dan

mendeterminasi bahwa pelayanan kesehatan diketahui sebagai suatu kebijakan yang terbaik.

8
BAB III

PARADIGMA KEPERAWATAN KATHARINE KOCABA

3.1 Keperawatan

Keperawatan adalah kegiatan yag dimaksudkan untuk mengkaji kebutuhan rasa nyaman,

merencanakan intervensi untuk memenuhi rasa nyaman, dan mengkaji ulang tingkat kenyamanan

setelah dengan sebelumnya.

3.2 Pasien

Pasien adalah penerima perawatan bisa individu, keluarga, institusi, komunitas yang

membutuhkan pelayanan keperawatan.Perawat mungkin juga bisa sebagai resipien yang

membutuhkan rasa nyaman, yaitu terkait peningkatan kenyamanan kerja ketika ada inisiatif

untuk memperbaiki kondisi kerja.

3.3 Lingkungan

Lingkungan adalah berbagai aspek dari pasien, keluarga atau aturan institusi yang biasa

dimanipulasi oleh perawat, institusi untuk meningkatkan kenyamanan.

3.4 Kesehatan

Kesehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyediaan layanan kesehatan

untuk komunitas yang diartikan oleh pasien atau kelompok.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kasron, dkk. (2016). Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: Cv. Trans info media Tomey

and Alligo

(2010). Nursing Theorist and Their Work. St, Louis: Mosby Elsevier.

Kolcaba, K. (2005). Comfort theory and Its Application to Pediatric Nursing http://ejournal

ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-jun2012/191-197. Kolcaba,

K. (2010). Comfort Theory and Practice. New York, NY: Springer Publishers.

http://thecomfortline.com/files/pdf/2014.atau komunitas yang diartikan oleh pasien 1 atau

kelompok

10

Anda mungkin juga menyukai