Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CALLISTA ROY

OLEH

KELOMPOK 5

1. KRISTINA MELIANI METI (011230135)


2. OKTAVIANUS NONG RIAN (011230092)
3. YOHANES KOPONG ONGOLOLON (011230130)
4. PATRIUS SINO (011230091)
5. KONSELIA PUTRI NGABA (011230081)
6. OVIANA BASILIA (011230066)
7. ELENSIA WATU (011230077)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “TEORI MODEL
KEPERAWATAN MENURUT CALISTA ROY”.

Penyusunan makalah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kelengkapan tugas
kelompok,tetapi juga dimaksudkan agar mahasiswa mampu memahami dan mendapatkan
pengetahuan yang lebih baik,sehingga dapat diaplikasikan untuk mengembangkan dalam
bidang keperawatan. Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta kerja sama
dari Dosen pembimbing dan teman-teman kelompok,tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah TEORI CALISTA ROY ini masih
memiliki banyak kekurangan,untuk itu kami membutuhkan berbagai saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. LATAR
BELAKANG...............................................................................................1

B. TUJUAN..................................................................................................................1

C. MANFAAT...............................................................................................................1

BAB II TINUAJUAN
PUSTAKA ..............................................................................................2

A. TUJUAN TEORI......................................................................................................2

B. LATAR BELAKANG PENGGAGAS


TEORI.........................................................3

C. URAIAN TEORI......................................................................................................4

D. HASIL ATAU TEMUAN DARI PENGGAGAS


TEORI.........................................5

E. APLIKASI TEORI DALAM PRAKTIK


KEPERAWATAN....................................5

BAB III PENUTUP……………………....................................................................................7

A. KEIMPULAN………………………………………………………………….….7
B. SARAN……………………………………………………………………...…….7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Roy Adaptasi Model telah digunakan selama ± hampir 50 tahun, memberikan
arahan untuk praktek keperawatan, pendidikan, dan penelitian. Upaya yang luas
implementasi di seluruh dunia, dan terus perkembangan filosofis dan ilmiah oleh teori ini,
telah memberikan kontribusi terhadap pengetahuan berbasis model untuk praktik
keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi memenuhi syarat sebagai profesi keilmuan karena
mempunyai body of knowledge yang jelas. Paradigma keperawatan dijadikan dasar
pembentukan model konseptual akhirnya memunculkan teori-teori keperawatan. Teori
keperawatan berkembang dan diterapkan dalam praktek klinik keperawatan, penelitian,
dan pendidikan. Salah satu konseptual model keperawatan yang dimaksud adalah
konseptual model dari Sister Callista Roy tenteng Adaptation model.
Teori adaptasi menurut Roy merupakan salah satu teori tentang bagaimana
menerapkan asuhan keperawatan yang berfokus pada kemampuan adaptasi klien. Teori ini
termasuk salah satu teori yang mudah diaplikasikan sehingga banyak digunakan dalam
penerapan asuhan keperawatan. Teori Roy dalam pelaksanaannya menyentuh hampir
semua aspek kehidupan baik secara fisik, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.
Roy menganggap klien mempunyai daya adaptasi dalam mengatasi masalahnya.
Perawat dalan teori Roy dituntut untuk mengkaji kemampuan adaptasi klien dan perawat
membantu klien untuk beradaptasi terhadap perubahan termasuk perubahan yang terjadi
dalam tubuh klien.
B. TUJUAN
1. Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Roy dalam manajemen
Asuhan Keperwatan.
2. Memahami konsep model teori Sister Callista Roy.
3. Mampu menghubungkan model konsep Roy dengan proses keperawatan.
C. MANFAAT
Agar mengetahui serta menambah wawasan tentang konsep dasar keperawatan dan
praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TUJUAN TEORI CALLISTA ROY


Teori Callista Roy yang dikenal dengan model adaptasi Callista Roy merupakan
teori model keperawatan yang menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif serta mampu merubah
perilaku yang inefektif. Dalam Teori Callista Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai
makhluk holistik yang berinteraksi secara konstan dengan perubahan lingkungan sebagai
system adaptif sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, output, dan proses
umpan balik (Hartanti, 2014).
Konsep Callista Roy memiliki empat konsep sentral yang meliputi: manusia,
lingkungan, Kesehatan, dan keperawatan(Hartanti 2014). Empant elemen tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain karena merupakan satu sistem, yaitu:
1. Manusia.
Dalam teori Callista Roy mendefenisikan manusia merupakan fokus utama dalam
keperawatan, penerima asuhan keperawatan,sesuatu yang hidup menyeluruh
(kompleks), sistem adaptif dengan proses internal (kognator dan regulator) yang
aplikasinya dibagi dalam empat komponen adaptasi (fisiologi, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi).
2. Lingkungan.
Dalam teori Callista Roy mengemukakan bahwa lingkungan merupakan semua kondisi,
keadaan, dan pengaruh sekitarnya yang mempengaruhi perkembangan serta perilaku manusia
sebagai individu atau kelompok, dengan suatu pertimbangan khusus dari mutualitas sumber
daya manusia dan sumber daya alam yang mencakup stimulus fokal, kontekstual, dan
residual. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia sebagai sistem yang adaptif
sama halnya lingkungan sebagai stimulus internal dan eksternal. Faktor lingkungan dapat
mempengaruhi seseorang dan dapat dikategorikan dalam stimulus fokal, kontekstual, dan
residual (Nurjanah, 2017).
3. Kesehatan.
Kesehatan dipandang sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan
integrasi secara keseluruhan. Sehat merupakan cermin dari adaptasi yang merupakan interaksi
manusia dengan lingkungan. Defenisi kesehatan menurut Callista Roy lebih dari tidak adanya
sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi baik. Sehat bukan berarti tidak terhindarkan dari
kematian, penyakit, ketidakbahagiaan, dan stress akan tetapi merupakan kemampuan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan baik (Hartanti, 2014).
4. Keperawatan.
Teori Callista Roy (1983) secara spesifik menggambarkan keperawatan sebagai ilmu dan
praktik dari peningkatan adaptasi untuk menigkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif. Keperawatan dianggap sebagai ilmu dan praktik
meningkatkan adaptasi agar individu dan kelompok dapat berfungsi secara holistik melalui
aplikasi proses keperawatan untuk mempengaruhi kesehatan secara positif. Model adaptasi
keperawatan menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktik
keperawatan yang terdiri dari tujuan keperawatan dan aktifitas keperawatan (Hartanti, 2014).
B. LATAR BELAKANG TEORI CALLISTA HENDERSON
Sister Callista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan pada
tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada
tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magiter Saint in Pediatric Nursing pada tahun
1966 di University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaan dengan teori adaptasi
keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam
sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah
model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam rangka konsepnya yang
sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja
adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai membangun
pengertian konsepnya, Helsen mengartikan rsepon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus
sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh
dorongan tiga jenis stimulus yaitu: fokal stimulus, konsektuak stimulus, dan residual stimulus.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan defenisi dan pandangan manusia
sebagai system yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai
“Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk mengalih
keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah
keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai
model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain di area adaptasi
Dohrenwend (1961), Lazerus (1966), Mechanic (1970), dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun,
model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek
keperawatan, dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi perawatan diimplementasikan sebagai
dasar kurikulum kerja muda keperawatan di Mount Saint Mery’s College. Sejak saat itu lebih dari
1500 staf pengajar dan mahasiswa/i terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan perluas
model. Pengguna model praktek juga memang pernah penting untuk mengklarifikasi lebih lanjut
dan penyaringan model.

C. URAIAN TEORI CALLISTA ROY


Teori Callista Roy menjelaskan bahwa model adaptasi konsep diri berhubungan dengan
penekanan spesifik pada aspek kebutuhan psikososial dan spiritual manusia. Manusia sebagai
makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap
perubahan kesehatan.
Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston,1995) : Roy memiliki delapan
falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasrakan falsafah humanisme dan
empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity. Falsafah humanisme berarti bahwa manusia
itu memiliki rasa ingin tahu dan menghargai. Falsafah veritivity yaitu kebenaran, yang dimaksud
adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah:
a. Tujuan eksistensi manusia.
b. Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia.
c. Aktivitas dan kreativitas untuk kebaikan umum.
d. Nilai dan arti kehidupan.
Defenisi dan Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi Roy
adalah:
1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control, proses, output, dan umpan balik.
2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan
residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat berespon adaptif sendiri.
3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap penurunan atau
peningkatan kebutuhan.
4. Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung mengharuskan
manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi perubahan tingkah laku.
5. Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan memberikan konstribusi
terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan atau dirangsang oleh stimulus fokal.
6. Stimulus residual adalah seluruh faktor yang mungkin memberikan konstribusi terhadap
perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.
7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural,
cemikal, dan proses endokrin.
8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang
kompleks dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.
9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu: Fisiologikal, fungsi peran, interdependensi dan
konsep diri.
10. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam mencapai tujuan
manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan reproduksi.
11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses
adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit, aktivitas dan istirahat, eliminasi,
nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan proses endokrin.
12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu dalam satu waktu
berbentuk: persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain dan tingkah laku langsung.
Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body image dan sensasi diri). Kepribadian yang
menghasilkan konsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.
13. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan tugasnya di
lingkungan social.
14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan sebagai
support system. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara memelihara integritas fisik
dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.
D. HASIL ATAU TEMUAN DARI PENGGAGAS TEORI CALLISTA ROY
1. TEMUAN EMPIRIS
Dari awal ini, model adaptasi Callista Roy telah didukung melalui penelitian dalam
praktik dan pendidikan pada tahun 1999 (Roy & Andrews,1999), sekelompok tujuh
cendekiawan yang bekerja dengan Roy melakukan meta-analisis, kritik, dan sintesis dari 163
studi berdasarkan Adaptasi Model Roy yang telah diterbitkan dalam 44 jurnal Bahasa Inggris
di lima benua dan disertai tesis dari Amerika Serikat. Dari 163 penelitian ini, 116 memenuhi
kriteria yang ditetapkan untuk menguji proposisi dari model. Dua belas proposisi generik
berdasarkan karya Roy sebelumnya diturunkan untuk mensintesis penelitian, temuan masing-
masing studi digunakan untuk menyatakan proposisi pendukung dan praktik, dan dukungan
ini untuk proposisi diperiksa. Dari 265 proposisi yang diuji, 216 (82%) didukung. Roy (2011)
mempresentasikan tinjauan komprehensif penelitian berdasarkan model adaptasi selama 25
tahun terakhir di Nursing Science Quarterly, volume 24, nomor 4.
E. APLIKASI TEORI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN CALLISTA ROY
Roy (dalam Roy dan Andrews,1991) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan
praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan
sehingga sikap yang muncul semakin positif. Callista Roy berpendapat bahwa ada empat elemen
yang sangat penting dalam teori Roy yang dapat diterapkan di rumah sakit yaitu:
a. Elemen Keperawatan.
Keperawatan adalah sesuatu ilmu yang disiplin menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan.
b. Elemen Manusia.
Manusia adalah suatu kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan,
proses control, keluaran dan umpan balik.

c. Elemen Lingkungan.
Perawat harus mengatasi lingkungan klien yang meliputi privasi klien, kondisi,
keadaan, dan faktor yang lainnya.
d. Elemen Sehat.
Kesehatan adalah hal yang utama diinginkan semua orang begitu pula dengan klien
yang ingin sehat seperti semula, perawat dalam elemen ini harus berpikir kedepannya
bagaimana cara klien mendapatkan kesehatan tersebut perawat harus memberikan asuhan
keperawatan yang tepat (Budiono, 2019).
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan
disesuaikan kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat
dalam menggunakan peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian.
Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat luas dan masing-masing sebagai system adaptasi holistic. Penelitian Roy
berfokus pada peningkatan kompleksitas individu dan pengaturan lingkungan secara
mandiri dan pada hubungan antar-dan diantar manusia, alam semesta dan apa yang
dianggap sebagai kekuasaan tinggi atau Tuhan. Asumsi filosofi Roy telah diperhalus
menggunakan karakteristik utama “penciptaan spiritualitas” yakni suatu pandangan
bahwa “manusia dan bumi adalah satu, dan keduanya dalam Tuhan dan bagian dari
Tuhan”.
B. SARAN
Kepada pihak pelayanan kesehatan diharapkan menerapkan aplikasi teori
keperawatan pada klien sesuai dengan teori-teori di atas agar klien lebih merasa puas
dengan pelayanan dan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood MR. Nursing theorists and their work-e-book.Elsevier Health Sciences: 2017 Jul 20.

Alligood M. The nature of knowledge needed for nursing practice. Nursing theory. 2006:3-
15.

Roy C. Generating middle range theory: From evidence to practice. Springer publishing
company; 2013 Aug 28.

Roy C. The Roy adaptation model: The definitive statement. McGraw-Hill/Appleton &
Lange; Callifornia. 1991.

Roy C. Research based on the Roy adaptation model: Last 25 years. Nursing Science
Quarterly. 2011 Oct;24(4):312-20.

Roy C. Key issues in nursing theory: Developments, challenges, and future directions.
Nursing research. 2018 Mar 1;67(2):81-92.

Anda mungkin juga menyukai