KELOMPOK II
NILA RESTI : 124021-2020-040
AMELIA TITAWAEl : 124021-2020-007
YULIANTI LASADJO : 124021-2020-065
NOVALIN LAMBIOMBIR : 124021-2020-041
SUTRIANI MUHAMMAD : 124021-2020-056
Terimkasih kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenan beliau
lah kami bisa meyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua itu hanya
karena berkat serta tuntunan tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun ini
berisi tentang “Konsep Keperawatan Teori Callista Roy” Serta bagaimana perkembangan
konsep teorinya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman kelompok yang sudh saling
membantu dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman, dosen dan semua yang telah
membantu kami membuat makalah ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengn
sebaik-baiknya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangkaian penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya, sesudah dan sebelumnya kami mengucapkan terimakasih
KELOMPOK II
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Model konseptual
mengacu pada ide-ide
global mengenai individu,
kelompok
B. situasi atau kejadian
tertentu yang berkaitan
dengan disiplin yang spesifik.
Teori-teori
C. yang terbentuk dari
penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus
lebih khusus
D. pada suatu kejadian
dan fenomena dari suatu
disiplin ilmu. Model
konseptual
E. keperawatan
dikembangkan atas
pengetahuan para ahli
keperawatan tentang
F. keperawatan yang
bertolak dari paradigma
keperawatan. Model
konseptual dalam
G. keperawatan dapat
memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara
perawat bekerja
H. dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat.
Perawat perlu memahami
konsep
I. ini sebagai kerangka
konsep dalam memberikan
asuhan keperawatan dalam
praktek
J. keperawatan atau sebagai
filosofi dalam dunia
pendidikan dan kerangka
kerja dalam
K. riset keperawatan.
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompoksituasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik.
Teori-teoriyang terbentuk dari penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih
khususpada suatu kejadian dan fenomena dari suatu disiplin ilmu. Model
konseptualkeperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan
tentangkeperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan. Model
konseptual dalamkeperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
perawat bekerjadalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Perawat perlu
memahami konsepini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam praktekkeperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka
kerja dalamriset keperawatan.
Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan
ahlidalam bidang keperawatan, salah satunya adalah model adaptasi Roy. Roy
dalamteorinya menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi
keperawatan,yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Model
adaptasi Roymenguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengancara mempertahankan perilaku secara adaptif karena menurut Roy,
manusia adalahmakhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptasi.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi tugas kelompok.
b. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep dasar keperawatan teori
c. Callista Roy.
d. 3. Agar konsep dasar keperawatan dapat di terapkan di kehidupan
1. Untuk memenuhi tugas kelompok.
2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep dasar keperawatan teori
Callista Roy.
3. Agar konsep dasar keperawatan dapat di terapkan di kehidupan.
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar model keperawatan Callista Roy.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep teori dalam keperawatan.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Agar memenuhi salah satu tugas kelompok sebagai mahasiswa dalam
matapelajaran Falsafah dan Teori Keperawatan serta menumbuh kembangan
wawasanterkait Falsafah dan Teori Keperawatan.
2. Bagi Pembaca
Agar mengetahui serta menambah wawasan tentang konsep dasarkeperawatan
dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Callista Roy
Callista Roy adalah seorang anggota Sisters of Saint Joseph dari Carondelet,lahir
pada 14 Oktober 1939, di Los Angeles, California. Dia menerima gelar
sarjanakeperawatan pada tahun 1963 dari Perguruan Tinggi Mount Saint Mary
di LosAngeles dan gelar master dalam perawatan dari University of California, Los
Angeles,pada tahun 1966. Setelah mendapatkan gelar keperawatannya, Roy
memulaipendidikannya di bidang sosiologi, menerima gelar master sosiologi pada tahun
1973dan gelar doktor dalam sosiologi pada tahun 1977 dari University of California.
Saat bekerja menuju gelar masternya, Roy ditantang dalam sebuah
seminarbersama Dorothy E. Johnson untuk mengembangkan model konseptual
untukkeperawatan. Ketika bekerja sebagai perawat staf anak-anak, Roy telah
melihatkekuatan besar anak-anak dan kemampuan mereka untuk beradaptasi
dalammenanggapi perubahan fisik dan psikologis utama. Roy terkesan oleh adaptasi
sebagaikerangka kerja konseptual yang tepat untuk keperawatan. Roy
mengembangkankonsep dasar model ketika dia adalah seorang mahasiswa pascasarjana
di UniversitasCalifornia, Los Angeles, dari 1964 hingga 1966. Roy mulai
melakukan opera-sionalisasi modelnya pada tahun 1968 ketika Perguruan Tinggi Mount
Saint Marymengadopsi kerangka kerja adaptasi sebagai landasan filosofis dari
kurikulumkeperawatan. Model Adaptasi Roy pertama kali disajikan dalam literatur dalam
artikelyang diterbitkan di Nursing Outlook pada tahun 1970 berjudul "Adaptasi:
KerangkaKonseptual untuk Keperawatan" (Roy, 1970)
Roy adalah seorang profesor dan ketua Departemen Keperawatan di Mount Saint
Mary's College hingga 1982. Dia dipromosikan ke pangkat profesor pada tahun1983 di
Mount Saint Mary's College dan University of Portland. Dia
membantumemulai dan mengajar di program master musim panas di University of
Portland.Dari tahun 1983 hingga 1985, ia adalah seorang postdoctoral Robert Wood
Johnson diUniversity of California, San Francisco, sebagai seorang sarjana perawat klinis
dalamilmu saraf. Selama waktu ini, ia melakukan penelitian pada intervensi keperawatan
untuk pemulihan kognitif pada cedera kepala dan pada pengaruh model keperawatanpada
pengambilan keputusan klinis. Pada tahun 1987, Roy memulai posisi yang baru dibuat
dari ahli teori perawat di Boston College School of Nursing.
B. Sumber Teoritis
Dimulai dengan pendekatan teori sistem Roy menambahkan kerja adaptasidari
Harry Helson (1964) seorang ahli fisiologis-psikologis. Untuk memulai
membangun pengertian konsepnya Harry Helson mengartikan respon adaptif
sebagaifungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang
dibutuhkanindividu. Derajat adaptasi yang dibutuhkan yaitu :
1. Stimulus fokus langsung menghadapkan individu.
2. Rangsangan kontekstual adalah semua rangsangan lain yang berkontribusi padaefek
stimulus fokal.
3. Rangsangan sisa adalah faktor lingkungan yang efeknya tidak jelas dalam situasi
tertentu .
Teori Helson dikembangkan dari penyesuaian tingkat zona yang menentukanstimulus
stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif. Sesuaidengan
teori Helson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadapperubahan
lingkungan.
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandanganterhadap
manusia sebagai sistem yang adaptif. Dengan teori adaptif Helson
Roymengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari
Dohrenwend,Lazarus, Mechanic, dan Selye. Roy memberi kredit spesial ke
Driever penulis,subdivisi garis besar dari kejujuran sendiri dan Martinez serta
Sato, identitaskeduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Rekan kerja
lainnya jugamenguraikan konsep-konsep tersebut. Poush-Tedrow dan Van Landingham
membuat kontribusi pada mode interdependensi, dan Randell membuat kontribusi pada
mode fungsi peran.
Setelah mengembangkan teorinya, Roy mempresentasikannya sebagaikerangka
kerja praktik keperawatan, penelitian, dan pendidikan. Sejak itu lebih dari1500 dosen
dan mahasiswa terbantu untuk mengklasifikasi, menyaring danmemperluas
model. Dia mempresentasikan model sebagai kerangka kurikulum untukkhalayak yang
besar di Konferensi Pendidik Perawat 1977 di Chicago. Pada tahun1987, diperkirakan
bahwa lebih dari 100.000 perawat di Amerika Serikat dan Kanadatelah siap untuk
berlatih menggunakan model Roy.
Dalam pengantar keperawatan Model Adaptasi, Roy membahas konsep diridan mode
identitas kelompok. Dia dan rekan-rekannya mengutip karya Coombs danSnygg
mengenai konsistensi diri dan faktor-faktor utama yang mempengaruhi konsepdiri). Teori
interaksi sosial dikutip untuk memberikan dasar teoritis. Sebagai contoh,Roy mencatat
bahwa Cooley berteori bahwa persepsi-diri dipengaruhi oleh persepsi tanggapan orang
lain, yang disebut “kaca diri yang mencari.” Dia menunjukkanbahwa Mead
memperluas ide dengan berhipotesis bahwa penggunaan penilaian dirisendiri yang
umum lainnya. Gardner dan Erickson mendukung pendekatan pengembangan
Roy.
Stimulus fokus langsung
menghadapkan individu
2. Rangsangan kontekstual
adalah semua rangsangan lain
yang berkontribusi pada
efek stimulus fokal.
3. Rangsangan sisa adalah
faktor lingkungan yang efeknya
tidak jelas dalam situasi
t
C. Konsep Dasar Dan Defenisi Terkait Teori Callista Roy
1. Sistem
Sistem adalah seperangkat unit yang terkait atau terhubung untuk membentuk
kesatuan keseluruhan dan didirikan oleh input output, control, dan proses umpan balik.
2. Tingkat Adaptasi
Tingkat adaptasi mewakili kondisi proses kehidupan yang dijelaskan pada tiga
tingkat sebagai terintegrasi, kompensasi, dan dikompromikan. Tingkat adaptasi
seseorang adalah titik yang terus berubah. Terdiri dari rangsangan
vokal,kontekstual dan residu, yang mewakili standar rangsangan seseorang sendiri
yang biasa ditanggapinya dengan respon adaptif biasa.
3. Masalah Adaptasi
Masalah adaptasi adalah terjadinya situasi respon yang tidak memadai
untuk membutuhkan deficit atau akses. Dalam edisi kedua pengantar keperawatan, roy
menyatakan hal ini dapat dicatat pada titik bahwa perbedaan yang dibuat antara
adaptasi dan diagnosis keperawatan didasarkan pada pengembangan kerja
dikedua bidang ini. Pada titik ini, masalah adaptasi tidak terlihat sebagai diagnosis
keperawatan, tetapi sebagai area yang diperhatikan perawat terkait dengan
mengadaptasi kelompok orang (dalam setiap mode adaptif).
4. Stimulud Fokal
Stimulus fokal adalah tingkat perubahan atau stimulus yang paling
segeradihadapi dan individu yang harus membuat respon adaptif, itulah factor
mempercepat perilaku
5. Rangsangan Kontekstual
Rangsangan kontekstual adalah semua rangsangan lain yang berkontribusi pada
perilaku yang disebabkan atau dipicu oleh rangsangan fokus
6. Rangsangan Residual
Rangsangan residual adalah faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku tetapi
efeknya tidak divalidasi
7. Proses Mengatasi
Proses mengatasi adalah cara lahir atau diperoleh dari berinteraksi dengan
perubahan lingkungan.
8. Penaganan Bawaan
Secara genetis ditentukan atau umum untuk spesies dan umumnya dilihat
sebagaiproses otomatis; manusia tidak perlu memikirkannya
9. Mekanisme Bawaan
Dikembangkan melalui strategi seperti belajar. Pengalaman yang
dialamisepanjang hidup berkontribusi pada tanggapan adat terhadap rangsangan
tertentu.
10. Pengatur
Pengatur adalah mekanisme mengatasi subsistem yang merespon secara
otomatismelalui proses neural-kimia-endokrin.
11. Kognitif
Kognitif adalah mekanisme penanganan subsistem yang merespon melalui
prosespersepsi dan pemrosesan informasi yang kompleks, menilai penilaian dan
emosi.
12. Respons Adaptif
Tanggapan adaptif adalah yang mempromosikan integritas dalam hal tujuan
sistemmanusia.
13. .Respon yang tidak efektif
Tanggapan yang tidak efektif adalah yang tidak berkontribusi pada
integritasdalam hal tujuan sistem manusia
14. Proses kehidupan terpadu
Proses kehidupan terpadu mengacu pada tingkat adaptasi di mana struktur danfungsi
proses kehidupan bekerja secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
15. Kehidupan fisiologis
Dikaitkan dengan proses fisik dan kimia yang terlibat dalam fungsi dan
kegiatanorganisme hidupLima kebutuhan diidentifikasi dalam mode fisio-fisik
relatifterhadap kebutuhan dasar integritas fisiologis sebagai berikut :
a. Oksigenasi
b. Nutrisi
c. Eliminasi
d. Aktivitas dan istirahat
e. Perlindungan
Proses kompleks yang meliputi indera; keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-
basa;fungsi neurologis; dan fungsi endokrin berkontribusi untuk adaptasi
fisiologis.Kebutuhan dasar dari moda fisiologis adalah integritas fisiologis.
Modus fisikadalah cara di mana sistem adaptif manusia kolektif memanifestasikan
adaptasirelatif terhadap sumber daya operasi dasar, peserta, fasilitas fisik, dan sumber
dayafiskal. Kebutuhan dasar dari mode fisik adalah integritas operasi.
16. Konsep diri
Konsep diri adalah gabungan dari keyakinan dan perasaan yang dimiliki
seseorangtentang diri sendiri pada waktu tertentu. Ini terbentuk dari persepsi terutama
reaksiorang lain, dan mengarahkan perilaku seseorang. Komponennya termasuk
darifisik, yang melibatkan sensasi dan citra tubuh, dan diri pribadi, yang terdiri
darikonsistensi diri, ideal diri atau harapan, moral, dan etika diri.
17. Fungsi perang
Fungsi peran adalah pelaksanaan tugas berdasarkan posisi yang diberikan
dalammasyarakat itu. Cara seseorang melakukan peran tergantung pada
interaksiseseorang dengan yang lain dalam situasi yang diberikan. Peran
utama yangdimainkan seseorang dapat dianalisis dengan membayangkan
pembentukan pohon.
18. Interpendensi
Batang pohon adalah peran utama seseorang, yaitu tingkat perkembangan
seseorang misalnya, wanita dewasa peran sekunder bercabang dari ini misalnyaistri,
ibu, guru, akhirnya peran tersier bercabang dari peran sekunder misalnya,peran ibu
harus melibatkan rekan lain untuk dilihat sebagai terjadi dalamhubungan di
adik, yaitu dengan peran timbal balik. Suatu periode waktu tertentumasing-masing
peran ini, dengan timbal balik peran. Hubungan interdependen melibatkan kesediaan
dan kemampuan untuk memberikepada orang lain dan menerima dari mereka
aspek dari semua yang harus ditawarkan seperti cinta, rasa hormat, nilai,
pengasuhan, pengetahuan,keterampilan, komitmen, harta benda, waktu, dan
bakat Kebutuhan dasar darimode ini disebut integritas internasional. Dua
hubungan spesifik adalah fokus darimode interdependensi karena berlaku untuk
individu. Yang pertama adalah denganorang lain yang signifikan, orang-orang yang
paling penting bagi individu. Yangkedua adalah dengan sistem pendukung, yaitu, yang
lain yang berkontribusi untukmemenuhi kebutuhan interdependensi . Dua
bidang utama perilaku interdependensi telah diidentifikasi: perilaku reseptif
dan perilaku kontributif.Perilaku ini berlaku masing-masing untuk menerima dan
memberikan cinta, rasa hormat dan nilai dalam hubungan interdependen.
19. Persepsi
Persepsi adalah interpretasi dari stimulus dan apresiasi sadar itu.
Persepsimenghubungkan regulator dengan cognator dan menghubungkan mode
adaptif. Persepsi
2. Manusia
Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem
yangadaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang
memilikiinput, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia
didefinisikansebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator
untukmempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis,
konsepdiri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif
manusia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu
kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit
untuk beberapa tujuan
3. Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secarautuh dan
terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehatdihubungkan
dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model
keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu system yang
adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia denganlingkungan
ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam
lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalahmekanisme
koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
4. Lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di
luarmanusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang
adaptif yang melibatkan faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor ini mungkinsedikit
atau besar, negatif atau positif. Namun, setiap perubahan
lingkunganmenuntut peningkatan energi untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.
Faktor-faktor di lingkungan yang mempengaruhi orang tersebut dikategorikan
sebagairangsangan fokal, kontekstual, dan sisa.
2. Pendidikan
Model Adaptasi Roy mendefinisikan tujuan yang berbeda dari keperawatanbagi
siswa, untuk mempromosikan adaptasi orang di masing-masing mode adaptifdalam
situasi kesehatan dan penyakit. Model ini membedakan ilmu keperawatandari ilmu
kedokteran dengan memiliki isi dari bidang-bidang yang diajarkan dalam kursus
terpisah. Dia menekankan kolaborasi tetapi menggambarkan tujuan terpisahuntuk
perawat dan dokter. Menurut Roy, tujuan perawat untuk membantu pasienagar
energinya membaik, sedangkan mahasiswa kedokteran berfokus pada posisipasien
pada rangkaian penyakit kesehatan dengan tujuan menyebabkan gerakan sepanjang
kontinum. Dia memandang model sebagai alat yang berharga untuk
menganalisis perbedaan antara dua profesi keperawatan dan obat. Roy percaya bahwa
kurikulum berdasarkan model ini mendukung pemahamansiswa tentang
perkembangan teori ketika mereka belajar tentang menguji teori danpengalaman
wawasan teoritis. Roy mencatat sejak awal bahwa model tersebut
mengklarifikasi tujuan, mengidentifikasi konten, dan pola yang ditentukan untuk
mengajar dan belajar. Model Adaptasi Roy telah digunakan dalam
lingkungan pendidikan dan telah membimbing pendidikan keperawatan di
Departemen Keperawatan Perguruan Tinggi Mount Saint Mary di Los
Angeles sejak tahun1970. Pada awal 1987, lebih dari 100.000 siswa
perawat telah dididik dalamprogram keperawatan berdasarkan Model Adaptasi
Roy di Amerika Serikat dan diluar negeri. Model Adaptasi Roy memberikan para
pendidik cara sistematis untukmengajar para siswa untuk menilai dan merawat pasien
dalam konteks kehidupanmereka daripada hanya sebagai korban penyakit.
Dobratz mengevaluasi hasil pembelajaran dari kursus penelitian keperawatanyang
dirancang dari perspektif Model Adaptasi Roy dan dijelaskan secara rincibagaimana
mengajarkan isi teoritis kepada siswa dalam kursus penelitiankeperawatan
senior. Alat evaluasi adalah skala tipe Likert yang berisi tujuhpernyataan.
Siswa diminta untuk tidak setuju, setuju, atau sangat setuju dengantujuh pernyataan.
Empat pertanyaan terbuka disertakan untuk memperoleh informasi dari
siswatentang kegiatan pembelajaran yang paling membantu, kegiatan belajar yang
palingtidak membantu, metode yang digunakan oleh instruktur yang
meningkatkanpembelajaran dan memahami penelitian, dan apa yang dapat dilakukan
instrukturuntuk meningkatkan pembelajaran. Peneliti menyimpulkan bahwa
kursuspenelitian berdasarkan Model Adaptasi Roy membantu siswa
menempatkanpotongan-potongan teka-teki penelitian bersama-sama.
G. Penelitian
Penelitian harus diarahkan untuk menguji dan menguji kembali teori
yangberasal dari model konseptual untuk praktik keperawatan. Roy telah menyatakan
bahwa pengembangan teori dan pengujian teori yang dikembangkan adalah
prioritas tertinggi untuk keperawatan. Model terus menghasilkan banyak hipotesisyang
dapat diuji untuk diteliti. Teori Roy telah menghasilkan sejumlah proposisiumum. Dari
proposisi umum ini, hipotesis khusus dapat dikembangkan dan diuji.The Roy
Adapation Model telah digunakan secara luas untuk membimbing
pengembangan pengetahuan melalui penelitian keperawatan. Roy telah
mengidentifikasi seperangkat konsep yang membentuk model dari mana proses
observasi dan klasifikasi fakta akan menyebabkan postulat. Postulat-postulat ini
berkaitan dengan terjadinya adaptasi masalah, mekanisme koping, dan intervensi
berdasarkan hukum yang berasal dari faktor-faktor yang membentuk potensi
respon rangsangan fokal, kontekstual, dan sisa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Roy dalam mengaplikasikan konsep-konsepnya yang berasal dari system dan disesuaikan
kepada pasien yang telah mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan
peralatan untuk praktik, pendidikan, dan penelitian.Roy menjelaskan bahwa person bisa berarti
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi
holistik. Penelitian roy berfokus pada peningkatan kompleksitas individu dan pengaturan
lingkungan secara mandiri dan pada hubungan antar dan diantara manusia, alam semesta dan apa
yang dianggap sebagai kekuasaan tinggi atau tuhan. Asumsi filosofi roy telah diperhalus
menggunakan karakteristik utama “ penciptaan spritualitas” yakni suatu pandanganbahwa “
manusia dan bumi adalah satu, dan keduanya dalam tuhan dan bagian dari tuhan”
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R.(2014).Nursing Theorists & Their Work ( 8th ed). The CV Mosby Company St.
Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier. Inc.
Barbara Kozer dkk. (1983). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice, Seventh
Edition 1. Jakarta: EGC.
BT Basavanthappa. (2007). Nursing Theories (1th ed). Jaype Brothers Medical Publishers
(P)Ltd.
DeLaune & Ladner, D. (2002). Fundamental of Nursing. Mosby: Missouri Elsevier
Jaya Kuruvilla. (2007) Essentials of Critical Care Nursing. New Delhi: Jaypee.
Potter, P.A & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan (3-Vol Set). Edisi Bahasa
Indonesia 7. Elseiver (Singapore) Pte.LtD.