Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

JUDUL

TEORI KEPERAWATAN MENURUT SISTER CALISTA ROY

Disusun untuk memenuhi tugas dari Dosen

1. Ns. Maria Mangundap, S. Kep


2. Ns. Saiful Samsudin, S. Kep

Oleh Kelompok VI

1. Eko Triantoro 22 21 0017


2. Alfira Tuloliu 22 21 0003
3. Tasya Gabrielah Damongayo 22 21 0064
4. Heifi Violentia Makasaehe 22 21 0029

AKADEMI KEPERAWATAN RUMKIT TK.III MANADO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya kami
boleh menyelesaikan makalah dengan judul TEORI KEPERAWATAN MENURUT SISTER
CALISTA ROY, dengan segala baik.
Diucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan yang
kami kasihi Ns. Maria Mangundap, S. Kep dan Ns. Saiful Samsudin, S. Kep , yang sudah
memberikan tugas ini sehingga wawasan dan pengetahuan kami tentang Teori Keperawatan
boleh bertambah.
Terima kasih juga bagi para pembaca yang mendukung kami selama proses
pembuatan makalah ini, sehingga dapat selesai dengan segala baik.
Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan dalam bentuk apapun mohon dimaafkan.
Kami tahu makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun untuk bekal pembuatan makalah pada masa yang akan datang sangat kami
harapkan.

Besar harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. Akhirnya penulis berharap semoga kita semua selalu dalam lindungan dan
penyertaan Tuhan yang Maha Kuasa. Atas perhatian dan kepedulian para pembaca sekali lagi
kami ucapkan terima kasih.

Manado, 15 November 2022

Kelompok VI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………4
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Sister Callista Roy……………………………………………………. 5
B. Teori dan Model Keperawatan Sister Callista Roy……………………………..5
C. Kelebihan dan Kelemahan Teori Sister Callista Roy………………………….. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 12
B. Saran…………………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….....13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompok situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin
yang spesifik. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas
pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari
para digma keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam
batas kewenangan sebegai seorang perawat. Ada berbagai
jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang
keperawatan, salah satunya adalah model Roy. Roy dalam teorinya
menjelaskan empat macam elemen esensial dalam adaptasi keperawatan,
yaitu : Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Model adaptasi
Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif karena
menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki system
adaptif yang selalu beradaptasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Sister Callista Roy?
2. Bagaimana Teori dan Model Keperawatan Sister Callista Roy?
3. Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan dari Teori ini?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana Biografi Sister Callkista Roy
2. Untuk mengetahui bagaimana Teori dan Model Keperawatan Sister Callista Roy
3. Untuk mengetahui bagaimana Kelebihann dan Kelemahan dari Teori ini

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Sister Callista Roy


Sister Callista Roy adalah seorang suster dari saint joseph of carondelet. Roy
dilahirkam pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima
Bachelor o Art Nurshing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys Colloge dan
Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 Universitas of California Los
Angeles.
Roy memulai pekerjaan dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964
ketika dia lulus dari Universitas of California Los Angeles. Dalam sebuah seminar
dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tentang untuk mengembangkan sebuah konsep
keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang
sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori system. Roy
menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis-psikologis
untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon
adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi
yang dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus
yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli, dan residual stimuli.

B. Teori dan Model Keperawatan Sister Callista Roy


Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Sister Callista Roy
(1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti
diuraikan dibawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus


berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-
perubahan biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk
beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua
rangsangan baik positif maupun negative.

5
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negative.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.

Dimulai dengan pendekatan teori system Roy menambahkan kerja adaptasi dari
Harry Helson (1964) seorang ahli fisiologi-psikologis. Untuk memulai
membangun pengertian konsepnya Harry Helson mengartika respon adaptif
sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang
dibutuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tuga jenis stimulus
yaitu :

1. Focal stimuli : Inidividu segera menghadapat.


2. Konsektual stimuli : semua kehadiran yang menyumbangkan efek Dari focal
stimli.
3. Residual stimuli : factor lingkungan mengakibatkan tercemarnya keadaan.

Empat Elemen utama dari teori Roy adalah :

1. Manusia sebagai penerima asuhan keperawatan


2. Konsep lingkungan
3. Konsep kesehatan dan
4. Keperawatan

Dimana antara keempat elemen tersebut saling mempengaruhi satu


sama lain karena merupakan suatu sistem.

1. Manusia merupakan fokus utama yang perlu diperhatikan karena manusialah


yang menjadi penerima asuhan keperawatan, baik itu individu keluarga,
kelompok maupun masyarakat, yang dipandang sebagai “Holistic Adaptif
System”. Dimana “Holistic Adaptif System” ini merupakan perpaduan antara
konsep system dan konsep adaptasi.

6
2. Lingkungan
Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar individu merupakann
elemen dari lingkungan, menurut Roy. Lingkungan didefinisikan oleh Roy
adalah “Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-pengaruh disekitar individu
yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu dan
kelompok”. Dalam hal ini Roy menekankan, agar lingkungan dapat didesing
untuk meningkatkan kemampuan adaptasi individu atau meminimalkan resiko
yang akan terjadi pada individu terhadap adanya perubahan.
3. Sehat
Roy mendefinisikan sehat adalah “A State and a process of being and
becoming an integrate and whole person”. Integritas individu dapat
ditunjukkan dengan kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh,
reproduksi dan “mastery”. Asuhan keperawatan berdasarkan model Roy
bertujuan untuk meningkatkan respon adaptifnya.
4. Keperawatan
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa tujuan keperawatan menurut
Roy adalah meningkatkan respon adaptif individu dan menurunkan respon
inefektif individu, dalam kondisi sakit maupun sehat. Selain meningkatkan
kesehatan disemua proses kehidupan, keperawatan juga bertujuan untuk
mengantarkan individu meninggal dengan damai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perawat harus dapat mengatur stimulus fokal, kontekstual dan
residual yang ada pada individu, dengan lebih menitik beratkan pada stimulus
fokal, yang merupakan stimulus tertinggi.
Dalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu
Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator. Efektor,
mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan
Interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap
empat efektor cara adaptasi yaitu : fungsi fisioologis, konsep diri, fungsi peran,
dan interpendensi. Berikut penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan.

1. Model Fungsi Fisiologi


Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi Sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi

7
untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode
fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi
fisioligis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :
a. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu
ventilasi, pertukaran gas dan transport gas (Vairo, 1984 dalam Roy 1991).
b. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
c. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolism dari instenstinal dan
ginjal. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).
d. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan
istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam
memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,
1984 dalam Roy, 1991).
e. Proteksi / perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses
imunitas dan struktur integument (kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini
penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu.
(Sato, 1984 dalam Roy, 1991).
f. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan. Sensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan. (Driscoll, 1984,
dalam Roy, 1991).
g. Cairan dan elektrolit : Keseimbangan cairan dan elektrolit didalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ektrasel dan fungsi
sistemik. Sebaliknya inefenktif fungsi system fisiologis dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984 dalam Roy,
1991).
h. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan
bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka
mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan
tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).

8
i. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai
dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi
tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon
stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme. (Howard &
Valentine dalam Roy, 1991).

2. Metode Konsep Diri


Metode konsep dri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan
spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep
ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental
dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen
yaitu the physical self dan the personal self.

a. The phy self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya


berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan
pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah
operasi, amputasi atau kehilangan kemampuan seksualitas.
b. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri,
moral-etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya
kekuatan atau takut merupakkan hal yang berat dalam area ini.

3. Mode fungsi peran


Mode fungsi peran mengenal pola-pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer,
sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan
dirinya dimasyarakakt sesuai kedudukannya.

4. Mode Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh
Roy. Fokusnhya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta /
kasih saying, perhatian dan saling menghargai. Interdependensi yaitu
keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima
sesuatu untuk dirinya.

9
Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk melakukan
tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara
dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
Output dari manusia sebagai sesuatu system adaptif adalah respon
inefektif. Respon-respon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan
integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau meladaptif itu
mengganggu integritas. Melalui proses umpan balik respon-respon
memberikan lebih lanjut mesukan (input) pada manusia sebagai suatu system.
Subsistem regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau koping
dengan perubahan lingkungan, dan di perlihatkan melalui perubahan biologis,
psikologis, dan sosial. Subsistem regulator adalah gambaran respon yang
kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya
persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional,
yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk mencari bantuan.

C. Kelebihan dan Kekurangan Teori Sister Callista Roy

1. Kelebihan
Kelebihan dari teori dan model konsep tualnya adalah terletak pada teori
praktek. Dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa
mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis,
konsep diri, mode fungsi pada peran dan metode interdependensi. Selain itu
perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus
fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat
bisa lebih lengkap dan akurat.
Dengan penerapan teori adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan
dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang
menyebabkan stress pada individu untuk mengatasi stress.

2. Kelemahan
Kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan

10
dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat (caring) pada
pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini akan
menjadi stressor bagi para pasiennya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep-konsepnya tentang person Roy menjelaskan bahwa person bisa
berarti individu, keluarga, kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing
sebagai system adaptasi holistic. Roy memandang person secara menyeluruh
atau holistic yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan
berinteraksi dengan lingkungannya. Antara system dan lingkungan terjadi
pertukaran informasi. Interaksi yang konstan antara orang dan lingkungannya
akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Dalam
menghadapi perubahan ini individu harus memelihara integritas dirinya dan
selalu beradaptasi dan proses kontribusi perawat terhadap ilmu pengetahuan
dan seni merawat.

B. Saran
Secara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari
setiap konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu
membandingkan teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu
keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika, norma dan
budaya. Juga mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat
atau sakit. Perawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli
fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga
berada pada daerah adaptasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Konzier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S., J. 2010. Fundamental
Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC

Potter, P, A., Perry, A., G. 2010. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses


dan Praktik. Jakarta : EGC

http://dwinoviapritama.blogspot.co.id/2012/06/model-konsep-dan-teori-
keperawatan.html

http://makalahkdk.blogspot.co.id/2016/10/konsep-dan-teori-calista-roy.html

13

Anda mungkin juga menyukai