Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat Taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah mata kuliah konsep keperawatan Dasar dengan tentang tokoh
keperawatan di dunia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca " Tak ada gading yang tak retak ", Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi menyempurnakan makalah ini.
2. Rumusan masalah
a. Bagaimana Sejarah Calista roy?
b. Bagaimana sumber teori adaptasi Calista roy?
c. Bagaimana konsep dasar keperawatan Calista roy ?
3. Tujuan penulisan
a. Untuk mengetahui sejarah Calista roy
b. Untuk mengetahui adaptasi Calista roy
c. Umtuk mengetahui konsep dasar Calista roy
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH CALISTA ROY
Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet,
dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima
Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan
Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los
Angeles.
Callista Roy adalah sosok yang sangat dihormati sebagai tokoh teori
keperawatan, penulis, dosen, peneliti, guru dan anggota komunitas religious.calista
roy juga salah satu yang paling dikenal dalam bidang keperawatan saat ini diseluruh
dunia. Pada usia 14 tahun ia mulai bekerja di sebuah rumah sakit umum besar,
pertama sebagai seorang gadis pantry, kemudian sebagai pembantu, dan akhirnya
sebagai bantuan perawat. Setelah proses pencarian jiwa dari penegasan, ia masuk
Nursing Saint Joseph of Carondelet, dimana ia telah menjadi anggota selama lebih
dari 50 tahun. Pendidikan kuliahnya dimulai dengan gelar sarjana seni
denganjurusan keperawatan di Gunung St. Mary College, Los Angeles. diikuti oleh
gelar master dalam keperawatan anak dan sosiologi di University of California, Los
Angeles, dan Ph.D. sosiologi di sekolah yang sama. Calista Roy menyelesaikan pasca
doc 2 tahun dalam ilmu saraf di University of California, San Francisco.
Calista Roy terkenal untuk mengembangkan dan terus memperbarui Adaptasi
Model sebagai kerangka teori, praktek, dan penelitian dalam keperawatan. Buku-buku
tentang model telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Dua karya penting adalah
ulasan dari penelitian berdasarkan Adaptasi Model.
1. berjudul Penelitian berbasi Model Roy Adaptasi Dua puluh lima Tahun
Kontribusi Science Keperawatan,diterbitkan sebagai monografi penelitian
oleh Sigma Theta Tau. Ini adalah analisis kritis dari 25 tahun model berbasis
sastra, yang mencakup 163 penelitian yang diterbitkan di 46 jurnal berbahasa
Inggris, dan disertasi dan tesis.
2. 15 tahun ke depan dari 200 studi berdasarkan Roy Adaptasi diterbitkan oleh
Springer pada tahun 2014 berjudul, Generating Theory Tengah-rage: Bukti
untuk Praktek.
2. TUJUAN KEPERAWATAN
Roy mendefinisikan tujuan keperawatan sebagai peningkatan diri respon
adaptasikeempat model adaptasi. Kondisi seseorang ditentukan oleh tingkat
adaptasinya,apakah berespon secara positif terhadap rangsang interna dan
eksterna. Tingkat adaptasi ditentukan oleh besarnya rangsang baik fokal, konstektual
maupun residual.Yang dimaksud dengan 3 rangsang tersebut adalah :
a. Fokal Stimuli Rangsang yang segera dihadapi oleh manusia dan merupakan
tingkatan yang paling tinggi dari perbuatan atau kelainan
b. Konstektual Stimuli Semua rangsang dari manusia baik internal maupun
eksternal dapat diamati,diukur atau subyektivitasnya yang dilaporkan secara
obyektif oleh pasien.
c. Residual Stimuli Rangsang yang membentuk karakteristik dari seseorang sesuai
dengan situasi
a. Input
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan
kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat
menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal,
kontekstual danstimulus residual
1) Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan
seseorang,efeknya segera, misalnya infeksi.
2) Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami
seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi
dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan.
Rangsangan ini imuncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan
respon negatif padastimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial.
3) Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan
situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan,
sikap,sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini
memberiproses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman nyeri
pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.
b. Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang
di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang
merupakan subsistem.
1) Subsistem regulator
mempunyai komponen-komponen: proses input dan keluaran.
Memasukkan rangsangan berupa intern Atau eksternal. Tpemancar
pengatur sistem adalah kimia, saraf atau endokrin. Refleks otonom
adalah merespons saraf dan otak sistem dan tulang belakang tali yang
melanjutkan sebagai perilaku keluaran dari pengatur sistem. Banyak
proses fisiologis yang dapat dinilai Saya sebagai subsistem
2) Subsistem kognator
Subsistem kognator Rangsangan untuk subsistem kognator
dapat eksternal maupun intern. Perilaku keluaran dari pengatur
subsistem dapat menjadi rangsangan umpan balik untuk kognator
subsistem. Kpengacau kontrol proses berhubungan dengan fungsi otak
dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses
informasi berhubungan dengan proses intern dalam memilih atensi,
mencatat dan mengingat. Belajar terjadi dengan proses terima kasih.
bantuan (penguatan) dan wawasan (pengertian yang mendalam).
Penyelesaianmasalah dan pengambilan keputusan adalah prosesdi
dalamcksternalyang berhubungan dengan penilaian atau penganalisa.
Emosi adalah proses perlindungan untuk mencari keringanan,
mempergunakan penilaian dan kasih sayang.
c. Efektor
Sistem adaptasi memiliki 4 metode adaptasi di antaranya:
1) Fungsi fisiologis komponen system adaptasi ini yang adaptasi
fisiologis diantaranya oksigenam, nutrisi, eliminan, aktivitas dan
istirahat, integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi
neurologis dan fungsi endokrin.
2) Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang
mengenal pola-pola interaksi social dalam berhubungan dengan
orang lain. Konsep din menurut Roy terdiri dari dua komponen
yaitu the physical self dan the personal self.
3) Fungsi perun merupakan proses penyesuaian yang berhubungan
dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain. 4.
4) Interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-
pola tentang kasih sayang, cinta yang dilakukan melalui hubungan
secam interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok. d.
Output Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat di
amati, diukur at socara byektif dapat dilaporkan baik berasal dari
dalam maupun dari luur Perilaku ini merupakan umpan balik untuk
sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang
adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif. Respon yang adaptif
dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan
dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Callista Roy menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi keperawatan
adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah
perilaku inefektif menjadi adaptif Penentuan tujuan dibagi atas tujuan jangka panjang
dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai meliputi: Hidup,
tumbuh, reproduksi dan kekuasaan. Tujuan jangka pendek meliputi tercapainya
tingkah laku yang diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus focal,
konteksual dan residual. Oleh karenanya, Roy secara ringkas berpendapat bahwa
individu sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang merupakan satu
kesatuanyang utuh, memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi dengan 12
perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap
perubahan lingkungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Potter Perry 2009 Fundamental Keperawatan. Yogyakarta Salemba Medika Mubarak,
Wahit Iqbul 2011.Sosiologi untuk Keperawatan Jakarta Selatan Salemba Medika
Hidayat. A. Aziz Alimul.2007 Pengantar Konsep Dasar Keperawanan
Jakarta:Salemba Medika Kodim, Yulianingsih 2015 Konsey Dasar Keperawatan
Jakarta CV. Trans Info Media Tomey & Alligood (2006). Nursing Theoriests and
Their Work, St. Louis: Mosby
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ke
Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat
pada waktunya. Dalam
makalah ini kami
membahas mengenai
Konsep Teori dalam
Keperawatan menurut Callista
Roy. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas
yang
diberikan ibu Ns. Dewi
Kurnia Putri, M.Kep.
Dalam mata kuliah falsafah
dan teori
keperawatan.
Makalah ini dibuat dengan
berbagai observasi dan
beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan
makalah
ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada
semua
pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik
yang dapat
membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan
untuk
penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata
semoga makalah ini dapat
memberikan
manfaat bagi kita sekalian.