Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TENTANG
MODEL ADAPTASI ROY

KEPERAWATAN JIWA

Dosen pengampu :
Ns.Dwi Happy Anggia Sari,M.kep

Disusun oleh : Wiranti Nabila (22334142)


Vanisya salsilya putri

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas asuhan keperawatan
tentang “Model adaptasi roy”. Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “keperawatan jiwa”.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah ibuk,. Ns.Dwi Happy Anggia Sari,M.kep

Pada tugas yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu saya sebagai penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan kedepannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Riwayat Calista Roy.......................................................................................3

B. Definisi dan Konsep Mayor............................................................................4

C. Model Konseptual Adaptasi Roy....................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................12

B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap

profesi yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam

hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk

menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan juga

bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila perawat-

perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan hanya akan

dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk menunjukkan

profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan

keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat.

Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan

mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan

kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Roy, dikenal dengan model

adaptasi dimana Roy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk

dapat beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan

kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses

keperawatan menurut konsep teori Roy di Rumah Sakit telah banyak diterapkan

namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan

keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan


keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan

mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan

teori Sister Roy diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah

teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/ asuhan

keperawatan .

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Roy dalam manajemen

Asuhan Keperawatan

2. Tujuan Khusus

a. Memahami konsep model teori Roy

b. Mampu menghubungkan model konsep Roy dengan proses keperawatan

c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan di RS dengan konsep

Roy pada mode fisiologi sub kebutuhan cairan

d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Roy di RS pada

mode fisiologis sub kebutuhan cairan


BAB II PEMBAHASAN

A. Riwayat Calista Roy

Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan

pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art

Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in

Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles.

Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia

lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan

Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep

keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang

sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy

menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis – psikologis.

Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif

sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang di

butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :

focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.

Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap

manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga

mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep

A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari


manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap

kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari

ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic

( 1970) dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi

sebagai suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan

penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar

kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Mary’s College. Sejak saat it lebih

dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa- mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi,

menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang

peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.

Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977

menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model

adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya.

Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan,

pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam

keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam

kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.

B. Definisi dan Konsep Mayor

Konsep Mayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah:

1. Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, control, proses,

output, dan umpan balik.

2. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,

konstektual dan residual dengan standar individual, sehingga manusia dapat

berespon adaptif sendiri.

3. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuat terhadap

penurunan atau peningkatan kebutuhan.

4. Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secara langsung

mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi

perubahan tingkah laku.

5. Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan

memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan

atau dirangsang oleh stimulus fokal.

6. Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikan konstribusi

terhadap perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di validasi.

7. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik

melalui neural, cemikal, dan proses endokrin.

8. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui

proses yang kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan

belajar.

9. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,

interdependensi dan konsep diri.

10. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam

mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan


reproduksi.

11. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan

bagaimana proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan dan elektrolit,

aktivits dan istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap

suhu, sensasi, dan proses endokrin.

12. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individu

dalam satu waktu berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain

dan tingkah laku langsung. Termasuk pandangan terhadap fisiknya (body

image dan sensasi diri) Kepribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal

diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.

13. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan

tugasnya di lingkungan social.

14. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain yang penting dan

sebagai support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara

memelihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.

C. Model Konseptual Adaptasi roy

Empat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi keperawatan adalah : (1)

manusia; (2) Lingkungan; (3) kesehatan; (4) keperawatan. Unsur keperawatan terdiri

dari dua bagian yaitu tujua keperawatan dan aktivitas keperawatan, juga termasuk dalam

elememn penting pada konsep adaptasi.

1. Manusia

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem

adaptif, manusia dapat digambarkan secara holistic sebagai satu


kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan proses umpan balik. Proses

control adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih

spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator

dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat cara adaptasi yaitu : fungsi

fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi.

Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang

hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan

lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah

karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan

antar unit fungsional secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa

tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga dapat digambarkan dengan istilah input,

proses control dan umpan balik serta output.

Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan menerima masukan

dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus

termasuk variable satandar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan.

Variabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan

mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha

yang biasanya dilakukan.

Proses control manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping yang

telah diidentifikasi yaitu : subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan

kognator adalah digambarkan sebagai aksi dalam hubunganya terhadap empat efektor

cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi.
Manusia

1. Manusia didefinisikan sebagai penerima asuhan keperawatan. Manusia

sebagai sistem hidup yang berada dalam interaksi yang konstan dengan

lingkungan ditandai oleh perubahan-perubahan internal maupun eksternal

2. Perubahan-perubahan tersebut mengharuskan manusia mempertahankan

integritasnya, yaitu adaptasi terus menerus

3. Roy mengidentifikasikan unit sebagai stimulus. Stimulus adalah unit dari

4. informasi materi atau energi dari lingkungan atau dirinya sebagai respon.

5. seiring dengan stimulus, tingkat adaptasi adalah jangkauan stimulus

manusia yang dapat mengadaptasi responnya dengan usaha yang wajar.

6. Tingkat adaptasi dan sistem manusia dipengaruhi oleh pertumbuhan

individu dan pemakaian dari mekanisme koping

7. Roy mengkategorikan hasil sistem sebagai respon adaptif dan inefektif

8. Respon adaptif adalah semua yang mengacu pada integritas manusia yaitu

semua tingkah laku yang tampak ketika manusia dapat mengerti tentang

tujuan hidup, tumbuh, produksi dan kekuasaan

9. Respon inefektif tidak mendukung tujuan tersebut

10. Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses

pengendalian manusia sebagai sistem adaptasi

Diagram respon adaptasi

PROSES

1. Koping

2. Mekanisme regulator dan kognator


INPUT

1. Stimulus

2. Tingkat

adaptasi

OUTPUT

1. Adaptasi

2. Respon inefekti

Efektor dijelaskan oleh Roy sebagai berikut :

1. Model adaptasi fisiologi

Model adaptasi fisiologi terdiri dari :

1. Oksigenasi

2. Nutrisi

3. Eliminasi

4. Aktifitas dan istirahat

5. Sensori

6. Cairan dan elektrolit

7. Integritas kulit

8. Fungsi saraf

9. Fungsi endokrin

2. Konsep diri

Merujuk pada nilai, kepercayaan, emosi, cita-cita serta perhatian yang diberikan

untuk mengatasi keadaan fisik tersebut


3. Fungsi peran

Menggambarkan hubungan interaksi perorangan dengan orang lain yang

tercermin pada peran pertama, kedua dan seterusnya.

4. Model ketergantungan

Mengidentifikasi nilai manusia, cinta dan keseriusan. Proses ini terjadi dalam

hubungan manusia dengan individu dan kelompok.

KEPERAWATAN

Roy mengidentifikasikan tujuan dari keperawatan sebagai peningkatan dari proses

adaptasi. Tingkat adaptasi ditentukan oleh besarnya rangsang baik fokal, konstektual

maupun residual

Aktivitas perawatan direncanakan model sebagai peningkatan respon adaptasi atas

situasi sehat atau sakit. Sebagai batasan adalah pendekatan yang merupakan aksi

perawat untuk memanipulasi stimuli fokal, konstektual dan residual yang menyimpang

pada manusia. Rangsang fokal dapat diubah dan perawat dapat meningkatkan respon

adaptasi dengan memanipulasi rangsangan konstektual dan residual. Perawat dapat

mengantisipasi kemungkinan respon sekunder yang tidak efektif pada rangsang yang

sama pada keadaan tertentu.

Perawat juga dapat menyiapkan manusia untuk diantisipasi dengan memperkuat

regulator kognator dan mekanisme koping.

KESEHATAN

Roy mengidentifikasikan sebagai status dan proses keadaan yang digabungkan dari

manusia yang diekspresikan sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan, hidup,

berkembang, tumbuh, memproduksi dan memimpin


LINGKUNGAN

Roy mengidentifikasikan keadaan lingkungan secara khusus yaitu semua keadaan,

kondisi dan pengaruh dari sekeliling dan perasaan lingkungan serta tingkah laku

individu dan kelompok


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Roy (1984) menyampaikan bahwa secara umum tujuan pada intervensi keperawatan

adalah untuk mempertahankan dan mempertinggi perilaku adaptif dan mengubah

perilaku inefektif menjadi adaptif. Penentuan tujuan dibagi atas tujuan jangka panjang

dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang akan dicapai meliputi :

Hidup, tumbuh, reproduksi dan kekeuasaan. Tujuan jangka pendek meliputi tercapainya

tingkah laku yang diharapkan setelah dilakukan manipulasi terhadap stimulus focal,

konteksual dan residual.

B. Saran

1. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama

mahasiswa keperawatan

2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa

keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, AA.2004.Pengantar Konsep Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan:

Pedoman Skripsi,Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan/Nursalam.Jakarta: Salemba


Medika

Ferry,Efendi.2007.Model Konsep Adaptasi Roy.http://www.blogspot.co.id.


diakses tanggal 27 Oktober 2012

Abi, Muhlis.2007. Model Adaptasi Roy.http://www.blogspot.co.id. diakses


tanggal 27 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai