Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEPTUAL MODEL DALAM KEPERAWATAN KELUARGA


MENURUT ROY ADAPTATION MODEL
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan
keluarga
Dosen Pembimbing : Wiwik Widiyati, S.Kep.,Ns, MPH

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3


NAMA ANGGOTA :
1. ARIN RETNO WULANDARI ( 19613308 )
2. DEVI YUSSI NURDIA ( 19613309 )
3. KINASIH ( 19613297 )

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2021

1
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tentang “Konseptual model dalam keperawatan
keluarga menurut Roy adaptation model” untuk memenuhi tugas keperawatan
keluarga.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam rangka penulisan makalah
tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, motivasi
kepada penulis.

Akhir kata kami harap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya
dan dapat bermanfaat pula.

Ponorogo,08 Mei 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..………. i


KATA PENGANTAR …………………………………………….………... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….………. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………….……………………. 2
1.3 Tujuan ……………………………………………….…………………... 2
1.4 Manfaat ……………………………………………….………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Konsep teori keperawatan adaptasi model ……………………………….. 3
A.Sejarah …………………………………………………………………….. 6
B.Elemen penting dalam model adaptasi ……………………………………. 6
2.2 Model konseptual keperawatan keluarga ……………………….………. 12
2.3 Model konseptual adaptasi dalam keperawatan keluarga ………………. 13
A.Proses keperawatan berdsarkan model adaptasi Roy …………………….. 14
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan ………………………………………………….…… 17
1.2 Saran ………………………………………………………….….. 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…... 18

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural
dan spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model konseptual
keperawatan. Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan keperawatan
sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh
teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan
dan diimplementasikan di dalam praktek keperawatan.
Model konseptual merupakan kerangka acuan untuk praktik
keperawatan yang terdiri dari konsep dan preposisi yang lebih abstrak
dan umum daripada teori. Model konseptual memungkinkan perawat
untuk menerapkan cara perawat bekerja dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat. Salah satu model konseptual keperawatan
yaitu model adaptasi Roy. Dalam teorinya, Roy menjelaskan
keterkaitan antara manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan
yang esensial dalam adaptasi. Roy memandang setiap manusia
memiliki potensi untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus, baik
stimulus internal maupun eksternal.
Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Roy di rumh sakit
telah banyak diterapkan. Bahkan, banyak perawat yang telah
melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian
tindakannya mengacu pada penerapan teori Roy. Oleh karena itu,

4
perawat perlu mengetahui dan memahami lebih jauh tentang penerapan
model keperawatan yang sesuai dengan Teori Adaptasi Roy di
lapangan atau rumah sakit sehingga dapat diketahui apakah teori ini
dapat diaplikasikan dengan baik dalam asuhan keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep teori keperawatan keluarga menurut Roy ?
2. Bagaimana Model Konseptual Keperawatan Keluarga ?
3. Bagaimana Model Konseptual  Adaptasi Roy dalam Keperawatan
Keluarga. ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang Konsep teori keperawatan keluarga menurut
Roy
2. Menjelaskan tentang Model Konseptual  Adaptasi Roy dalam
Keperawatan Keluarga

1.4 Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui Konseptual model menurut Roy dalam
keperawatan Bagi Mahasiswa
b. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Membantu mahasiswa dalam mengaktualisasikan ilmu-ilmu
dalam mengetahui dan memahami model konseptual dalam
keperwatan keluarga untuk kedepanya bisa menjadi bekal.
b. Bagi Dosen
Untuk menginformasikan tentang model konseptual dalam
keperwatan keluarga bagi Mahasiswa.
c. Bagi Masyarakat
Dapat Memberikan sedikit informasi tentang model konseptual
dalam keperwatan keluarga.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep teori keperawatan adaptation model (sister calista roy)


A.Sejarah
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles,
California. Roy menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan
pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s College, Los Angeles dan
menyelesaikan Master Keperawatan di California University pada
tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di
Universitas yang sama. Roy bersama Dorothy E. Johnson
mengembangkan teori model konseptual keperawatan. Ketika
bekerja sebagai perawat anak, Roy melihat suatu perubahan besar
pada anak dan mereka berkemampuan untuk beradaptasi dalam
respon yang lebih besar terhadap perubahan fisik dan
psikologis.Filosofi Model adaptasi Roy adalah sistem model yang
esensial dan banyak digunakan sebagai falsafah dasar dan model
konsep dalam pendidikan keperawatan. Roy menjelaskan bahwa
manusia adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan yang
utuh.

B. Elemen penting dalam model adaptasi


Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model
adaptasi keperawatan, yakni manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatan. (Padila 2015).
1. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu
kumpulan unit yang saling berhubungan mempunyai masukan,
proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy, 1986). Proses
kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan
adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan

6
sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk
mempertahankan adaptasi.
Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi
fisologis, konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling
ketergantungan. Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat
dari sistem kehidupan yang terbuka, adaptif, melakukan pertukaran
energi dengan zat/benda dan lingkungan.
a. Model Fungsi Fisiologi
Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan
fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar
fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan
integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, model fungsi
fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan
fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4
bagian yaitu :
1) Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan
prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran gas dan
transpor gas.
2) Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi
makanan untuk mempertahankan fungsi,
meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan
yang injuri.
3) Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme
dari instestinal dan ginjal.
4) Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan
aktivitas fisik dan istirahat yang digunakan untuk
mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam
memperbaiki dan memulihkan semua komponen-
komponen tubuh.
5) Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh
termasuk proses imunitas dan struktur integumen
( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting

7
sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan
perubahan suhu.
6) The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran,
perkataan, rasa dan bau memungkinkan seseorang
berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian
perasaan.
7) Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan
elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit, asam
basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik.
Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
8) Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan
neurologis merupakan bagian integral dari regulator
koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai
fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi
pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi
kognitif yang baik untuk mengatur aktivitas organ-
organ tubuh
9) Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran
horman sesuai dengan fungsi neurologis, untuk
menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh.
Aktivitas endokrin mempunyai peran yang
signifikan dalam respon stress dan merupakan dari
regulator koping mekanisme
b. Model Konsep Diri
Model konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan
penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual
manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan
dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas
mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy

8
terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the
personal self.
1) The physical self, yaitu bagaimana seseorang
memandang dirinya berhubungan dengan sensasi
tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada
area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,
seperti setelah operasi, amputasi atau hilang
kemampuan seksualitas.
2) The personal self, yaitu berkaitan dengan
konsistensi diri, ideal diri, moral-etik dan spiritual
diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya
kekuatan atau takut merupakan hal yang berat
dalam area ini.
c. Mode fungsi peran
Mode fungsi peran mengenal pola - pola interaksi sosial
seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang
dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier.
Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan
dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.
d. Model Interdependensi
Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang
dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk
saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang,
perhatian dan saling menghargai. Interdependensi yaitu
keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian
dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan
ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan
orang lain.

9
2. Elemen lingkungan
Lingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luar
manusia. Lingkungan merupakan masukan (input) bagi manusia
sebagai sistem yang adaptif sama halnya lingkungan sebagai
stimulus eksternal dan internal. Lebih lanjut stimulus itu
dikoelompokkan menjadi tiga jenis stimulus yaitu : fokal,
konstektual, dan residual. Lebih luas lagi lingkungan didefinisikan
sebagai segala kondisi, keadaan disekitar dan mempengaruhi
keadaan, perkembangan dan perilaku manusia sebagai individu
atau kelompok.
3. Elemen kesehatan
Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat dihubungkan
dengan konsep adaptasi.Adaptasi yang bebas energi dari koping
yang inefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap
stimulus yang lain. Pembebasan energi ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan mempertinggi kesehatan. Hal ini adalah
pembebasan energi yang menghubungkan konsep adaptasi dan
kesehatan.
Adaptasi adalah komponen pusat dalm model keperawatan.
Didalamnya menggambarkan manusia sebagai sistem adaptif.
Adaptasi dipertimbangkan baik proses koping terhadap stressor
dan produk akhir dari koping. Proses adaptasi termasuk fungsi
holistic untuk mempengaruhi kesehatan secara positif dan itu
meningkatkan integritas. Proses adaptasi termasuk semua interaksi
manusia dan lingkungan terdiri dari dua proses. Bagian pertama
dari proses ini dimulai dengan pperubahan dalam lingkungan
internal dan eksternal yan gmembutuhkan sebuah respon.
Perubahan –perubahan itu adalah stressor atau stimulus fokal dan

10
ditengahi oleh factor-faktor konstektual dan residual. Bagian-
bagian stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebut
stress. Bagian kedua adalah mekanisme koping yang merangsang
untuk menghasilkan respon adaptif dan inefektif.

4. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi
landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983).
Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan
sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang
muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu
kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap stimulus internal
yang mempengaruhi adaptasi. Jika stressor terjadi dan individu
tidak dapat menggunakan “koping” secara efektif maka individu
tersebut memerlukan perawatan.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu
dengan lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin
meningkat. Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
Proses adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik,
mencakup semua interaksi individu dengan lingkungannya dan
dibagi menjadi dua proses, seperti yang berikut.
a. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan
eksternal. Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal.
Apabila stresor atau stimulus tersebut mendapat dukungan dari
faktor-faktor konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi
yang biasa disebut stres. Dengan demikian adaptasi sangat
diperlukan untuk mengatasi stres.

11
b. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan
respons adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah
suatu kondisi yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu
mencakup kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan
integritas.
2.2 Model Konseptual Keperawatan Keluarga (sister calista roy)
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang
menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman
keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan. Model
konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam
suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang
individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia (R.Budi Dwi. K.
2010).
Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong
orang tersebut, mempertahankan keseimbangan melalui
pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi
stressor ini.Model konseptual keperawatan telah memperjelas
kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan
empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik.
Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan
sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung
bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep
ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat
terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai
faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan
kehidupan seseorang (klien).
Menurut (R.Budi Dwi. K. 2010), Konseptualisasi keperawatan
umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial
yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain
termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus

12
penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat
berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif
manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.Teori
keperawatan dan model konseptual adalah sebagai berikut:
a. Orientasi system: system periaku dari
Johnson. model konseptual system dari
Neuman.
b. Orientasi perkembangan.: model konseptual
perawtan diri dari Orem.
c. Orientasi interaksi dan system: model
adaptasi dari Roy, model system terbuka
dari King.
d. Orientasi system dan perkembangan: model
proses kehidupan dari Roger.

2.3 Model Konseptual  Adaptasi Roy dalam Keperawatan


Keluarga ((sister calista roy)
Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok,
organisasi, social, serta komunitas dapat dijadikan unit analisis dan
fokus praktik keperawatan, karena para perawat mengkaji orang
sebagai system yang adaptif, meraka perlu mengkaji keluarga bila
keluarga merupakan fokus perawatan. (R.Budi Dwi. K.
2010).Intervensi keperawatan mempertinggi stimulasi (fokal,
konstektual dan residual) untuk meningkatkan adaptasi dari system
keluarga (Roy 1983,hal 275).
Masalah teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya
membantu klien dalam menipulasi lingkungan mereka, kedua
gagasan tersebut memiliki arti yang penting dalam kesehatan.

13
A. “Proses Keperawatan berdasarkan Teori “Model Adaptasi
Roy”
A. Pengkajian
Perilaku Model Adaptasi Roy memandang manusia secara holistik
sebagai sistem adaptif. Masukan/input dalam proses adaptasi
adalah stimuli dari lingkungan internal dan eksternal.Proses
adaptasi/mekanisme koping berupa aktivitas regulator dan
cognator, yang ditunjukkan dalam 4 (empat) model adaptif.
Pengkajian keperawatan berdasarkan model ini meliputi data
tentang :
a. Kebutuhan fisiologis, terdiri dari : (George, 1995 ; Tomey dan
Alligood, 2006)
1) Oksigenasi, yaitu pola penggunaan oksigen untuk pernapasan
dan fungsi kardiovaskuler, serta patofisiologinya.
2) Nutrisi, meliputi pola penggunaan nutrisi untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan
memperbaiki jaringan yang rusak.
3) Eliminasi, merupakan pola eleminasi dari produk buangan.
4) Aktivitas dan istirahat, adalah pola akivitas dan istirahat.
5) Proteksi, adalah pola yang berhubungan dengan integritas kulit
dan kekebalan.
6) Penginderaan, yaitu proses pemberian informasi teradap proses
persepsi.
7) Cairan dan elektrolit, merupakan proses yang kompleks untuk
mempertahankan cairan dan elektrolit tubuh dalam kondisi yang
seimbang.
8) Fungsi neurologis, merupakan proses yang komplek yang
berhubungan dengan sistem regulator dan kognator. Fungsi ini

14
mengkordinasi dan mengontrol pergerakan tubuh, kesadaran dan
fungsi kognitif – emosional.
9) Fungsi endokrin, adalah pola pengaturan endokrin yang
berhubungan dengan integrasi dan koordinasi fungsi tubuh.
b. Kebutuhan konsep diri, meliputi ;
integritas psikis, moral / etik / spiritual diri, konsistensi diri, ideal
diri dan harga diri.
c. Kebutuhan fungsi peran, meliputi; proses transisi peran, perilaku
peran, integrasi peran, pola penguasaan peran dan proses koping
peran.
d. Kebutuhan interdependen, meliputi; pola memberi dan
menerima, afeksi, pola kemandirian, strategi koping perpisahan
dan kesendirian.
Pengumpulan data dilakukan melalui data subyektif, obyektif dan
pengukuran data. Roy mengidentifikasi beberapa tanda yang
menunjukkan ketidakefektifan adaptasi dari sistem regulator,
antara lain ; peningkatan denyut jantung dan tekanan darah,
ketegangan, peningkatan serum kortisol, kehilangan nafsu makan,
peningkatan rangsang. Sedangkan ketidakefektifan sistem cognator
ditandai dengan salah persepsi, ketidakmampuan belajar, sulit
mengambil keputusan, ketidaktepatan berespon.
B. Pengkajian Stimuli
Setelah mengkaji perilaku, perawat menganalisa pola perilaku
klien untuk mengidentifikasi respon adaptif dan inefektif, perawat
juga perlu mengkaji stimulus internal dan eksternal yang
mempengaruhi perilaku klien. Stimuli yang mempengaruhi
perilaku meliputi focal, contekstual dan residual. Pengkajian
stimuli tersebut adalah :
 Kultur, yang meliputi status sosial ekonomi, etnis dan sistem
keyakinan.
 Keluarga, yang meliputi struktur dan tugas-tugas.

15
 Tahap perkembangan meliputi usia, jenis kelamin, tugas,
keturunan, dan genetik.
 Integritas model adaptif – fisiologis (mencakup patologi
penyakit), konsep diri, fungsi peran, interdependensi.
 Efektivitas kognator, meliputi persepsi, pengetahuan, dan
keterampilan.  Kondisi lingkungan, meliputi perubahan
lingkungan internal atau eksternal, pengelolaan pengobatan,
penggunaan obat, alkohol, dan tembakau.
C.Diagnosa Keperawatan
Roy menunjukkan 3 metode pembuatan diagnosa keperawatan,
yaitu sebagai berikut: 1. Menggunakan tipe yang berhubungan
dengan 4 model adaptasi. 2. Menggunakan diagnosa dengan
mengobservasi respon dalam satu model berdasar stimuli yang
paling mempengaruhi. Contoh, nyeri dada akibat kekurangan
oksigen pada otot jantung karena cuaca panas. 3. Menggunakan
respon dalam satu atau beberapa model adaptif yang berhubungan
stimulus yang sama. Contoh, nyeri dada pada seorang petani yang
bekerja di luar pada cuaca yang panas. Diagnosa dapat ditulis juga
dengan kegagalan peran karena keterbatasan kemampuan fisik
untuk bekerja pada cuaca panas.
D. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah perencanaan tindakan yang
ditujukan untuk melakukan perubahan / pengaturan stimulus fokal
dan konstektual. Rencana tindakan difokuskan pada peningkatan
kesanggupan klien untuk melakukan koping sehingga seluruh
stimuli yang mempengaruhi perilaku mampu diadaptasi dengan
baik. Perawat dapat pula merencanakan aktivitas spesifik untuk
mengubah stimulus terpilih secara tepat.
E. Evaluasi
Evaluasi mencakup penilaian efektifitas intervensi keperawatan
dalam hubungan dengan perilaku klien. Perawat perlu mengkaji
perilaku klien setelah rencana diimplementasikan dan

16
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
menunjukkan efektivitas mekanisme koping klien terhadap stimuli
yang diterimanya, dan perawat perlu menggunakan keterampilan
observasi, pengukuran dan wawancara untuk melakukan kegiatan
tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model konseptual merupakan kerangka acuan untuk praktik keperawatan yang


terdiri dari konsep dan preposisi yang lebih abstrak dan umum daripada teori.
Model konseptual memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Salah satu model
konseptual keperawatan yaitu model adaptasi Roy. Dalam teorinya, Roy
menjelaskan keterkaitan antara manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan
yang esensial dalam adaptasi. Roy memandang setiap manusia memiliki potensi
untuk dapat beradaptasi terhadap stimulus, baik stimulus internal maupun
eksternal.

B. Saran

1. Perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat
atau sakit.

2. Perawat harus mampu bertindak untuk mempersiapkan pasien mengantisipasi


perubahan melalui penguatan regulator, cognator dan mekanisme koping yang
lain.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28493 . Diakses tanggal 8 Mei 2021


pukul 11.51 WIB.

https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/download/579/505.Diakses
tanggal 8 Mei 2021 pukul 12.05 WIB.

Solekha, Dewi. 2020. Aplikasi Teori Keperawatan Keluarga menurut Callista


Roy. https://pdfcoffee.com/aplikasi-teori-keperawatan-keluarga-menurut-calista-
roy-pdf-free.html. Diakses tanggal 7 Mei 2021 pukul 12.34 WIB.

Unknown. 2017. Model Konsep Adaptasi Roy dalam Keperawatan Keluarga.


http://keperawatan2017.blogspot.com/2017/10/model-konsep-adaptasi-roy-
dalam.html?m=1. Diakses tanggal 7 Mei 2021 pukul 14.08 WIB.

18

Anda mungkin juga menyukai