DI FASILITAS KESEHATAN
Disusun Oleh :
Gema Suryadi Putra
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Agama Dalam
Pelayanan di Fasilitas Kesehatan” dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama.
Makalah ini berisikan informasi tentang peran agama yang mempengaruhi kaidah dan
etika dalam pelayanan di fasilitas kesehatan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami akan sangat
menghargai kritik dan saran untuk membangun makalah ini menjadi lebih baik lagi, dan
semoga makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN
MASALAH.................................................................................................1
C. TUJUAN
PENULISAN...................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ini juga mesupakan hal
yang paling dekat bagi beberapa orang.
Kesehatan dalam Agama pun selalu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan
manusia, baik secara aturan kehidupan maupun secara aturan peribadahan.
Makalah ini akan mengulas peran agama dalam pelayanan kesehatan secara
Lebih mendalam. selain itu Agama juga memainkan peran yang penting dalam
pelayanan kesehatan. Dalam makalah ini, kita juga akan melihat bagaimana definisi
peran agama dalam pelayanan kesehatan, pentingnya peran agama dalam pelayanan
kesehatan, serta penerapan agama dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, kita juga
akan menjelajahi manfaat peran agama dalam pelayanan kesehatan serta tantangan
yang dihadapi dan solusi dalam penerapan peran agama dalam pelayanan kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
ii
C. TUJUAN PENULISAN
ii
BAB II
PEMBAHASAN
Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia,
bahkan dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada, fenomena agama telah hadir.
Walaupun demikian, tidaklah mudah untuk mendefinisikan apa itu agama.
Mengapa? Pertama, karena pengalaman manusia tentang agama sangat bervariasi,
mulai dengan yang paling sederhana seperti dalam agama animisme/dinamisme
sampai ke agama-agama politeisme dan monoteisme. Agama juaga termasuk sistem
kepercayaan, praktik, dan pandangan hidup yang digunakan oleh orang untuk
mengarahkan hubungan mereka dengan dunia dan makhluk lain, dan untuk
menemukan makna dan tujuan hidup mereka. Agama dapat mencakup berbagai
macam kepercayaan dan praktik, termasuk kepercayaan tentang keberadaan Tuhan
atau kekuatan yang lebih tinggi, praktik ritual, dan ajaran moral. Dalam agama
setiap aspek kehidupan selalu di atur baik itu hal-hal besar seperti beribadah, pola
makanan yang sehat, berpuasa, pekerjaan sampai pada hal-hal yang kecil dalam
kehidupan sehari-hari seperti berpakaian, memakai sandal, keluar rumah dan lain-
lain. Dan dalam islam mempersilahkan manusia dengan kecerdasannya untuk
mengembangkan sains dan teknologi.
ii
sehari-harinya sebagai cerminan dari sehat sosial. Dari sini dapat dipahami bahwa
sehat bukan dalam kondisi stabil antara aspek jasmani rohani sosial dan lingkungan.
Islam memberikan ajaran bahwa buka puasa akan lebih baik dengan cara
memakan makanan yang manis. Perintah ini dianggap sebagai sesuatu yang
dianjurkan (sunnah). Namun, secara kesehatan buka puasa dengan makanan yang
manis ini bukan dimaksudkan sebagai sesuatu yang menyehatkan, tetapi lebih
ditujukan untuk memulihkan kondisi tubuh sehingga tidak kaget ketika akan
menerima asupan yang lebih banyak lagi.
ii
berdiri sendiri, akan tetapi saling melengkapi atau saling menggenapi. Karena
agama bisa dijadikan panduan agar bisa terhindar dari penyakit, misalnya panduan
agama dalam hal thaharah.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat, seperti
makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga, dan menjaga kebersihan diri.
Selain
itu, dalam agama Islam juga dianjurkan untuk melakukan ruqyah, yaitu
perawatan kesehatan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Quran dan doa. Ruqyah
dipercayai dapat mengobati berbagai penyakit, baik yang berasal dari faktor fisik
maupun spiritual.
Bila mengingat kode etik yang berlaku dalan bidang kedokteran atau
keperawatan, untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak boleh membeda-
bedakan ras, suku, agama, dan adat istiadat. Artinya tenaga medis tidak boleh bertindak
diskriminasi terhadap pasien. Prinsip kode etik ini sudah tidak ada perbedaan pendapat.
Tampaknya sudah dapat dengan mudah unruk memahami tuntutan profesionalitas
tenaga medis tersebut.
Namun disisi lain jika dilihat dari sisi kewajiban, seorang tenaga medis adalah
menghargai hak pesien. Dengan kata lain, tenaga medis harus menjunjung tinggi hak-
hak pasien, termasuk menghargai pemahaman agamanya. Selain itu, agama juga dapat
menjadi sumber konflik dan perselisihan, terutama ketika satu keyakinan bertentangan
dengan keyakinan yang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan dialog
antaragama dan saling pengertian untuk mencapai perdamaian dan harmoni dalam
masyarakat yang beragam.
Namun, pengaruh agama pada kesehatan tidak selalu positif, dan dapat
bervariasi tergantung pada keyakinan agama yang dianut oleh individu. Beberapa
keyakinan agama dapat menghambat individu untuk mengakses layanan kesehatan
modern, sedangkan praktik agama tertentu dapat mempengaruhi kesehatan fisik secara
negatif.
ii
Agama memberi seseorang harapan dan kepercayaan diri, yang dapat
membantu mereka mengatasi tekanan dan stres. Agama juga menawarkan pedoman
dan nasihat tentang bagaimana menjalani kehidupan yang baik dan keberadaan yang
damai, yang dapat mendukung kesehatan mental. Agama juga melarang menjalani gaya
hidup yang menyenangkan dan sehat.
1. Sumber Moral
2. Sumber keilmuan
ii
dan sosial (misalnya bukan hasil mencuri), dan thayyib artinya sehat secara
gizi.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek agama itu sendiri juga termasuk dalam kesehatan dan sebaliknya
kesehatan juga ada pada agama. Seperti halnya, di dalam proses pelaksanaan
pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap
pasien terutama dalam hal keagamaan. Ada 2 hal yg perlu diperhatikan yaitu
ajaran agama secara normatif dan ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan
dilakukan oleh masyarakat. Fungsi dari agama sangat berpengaruh bagi kesehatan
yaitu sebagai moral, sebagai sumber keilmuan, sebagai amal kesehatan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
ii