Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI

“KONSEP PERSEPSI & MOTIVASI”

Disusun Oleh :

1. Tiara (20021028)
2. Randa Damayanti (20021024)
3. Mei Yosi Asmeta Lora (20021019)
4. Naswa Azzahra (20021021)
5. Wanda Hamidah (20021030)
6. Prananda Agusti (20021023)

Tingkat : 1
Semester : 1

DOSEN PENGAMPU : Inne Yellisni, M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
mengenai cara membuat resensi buku.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Institut Ilmu
Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang. Penulis sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing
saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Palembang, 8 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi......................................................................................................3

2.2 Faktor Faktor................................................................................................................3

2.3 Pengertian Motivasi......................................................................................................4

2.4 Ciri-ciri Motivasi..........................................................................................................5

2.5 Bentuk-bentuk Motivasi...............................................................................................5

2.6 Faktor faktor yang mempengaruhi Motivasi................................................................6

2.7 Cara meningkatkan Motivasi........................................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN............................................................................................................9

3.2 SARAN........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Persepsi merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan orang, obyek,
kejadian, situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Persepsi membentuk bagaimana
manusia memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai pilihan yang diambil
dalam hidup mereka. Contohnya, bila seseorang beranggapan (perceive) orang lain
sebagai bermusuhan atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi secara defensif atau
meminimalkan komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi memotivasi seseorang untuk
bersikap dan bertindak dalam sebagian besar aktivitas hidupnya.
Kehidupan individu sejak dilahirkan tidak lepas dari interaksi dengan lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial. Dalam interaksi ini, individu menerima rangsang atau
stimulus dari luar dirinya. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses penginderaan yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian individu
menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu
menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun
tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.
Adanya keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut
untuk memenuhinya individu merasa haus mengarahkan perilakunya ke arah minum,
demikian pula individu yang lapar akan mengarahkan perilakunya ke arah makanan
demikian pula mahasiswa yang haus akan ilmu keperawatan akan mengarahkan
perilakunya ke arah tersebut. Dibandingkan dengan individu yang tidak haus atau tidak
lapar, ternyata individu tersebut melakukan perilaku yang lebih giat dibandingkan yang
tidak termotivasi.

1
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor
yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang
lebih percaya diri. Sementara harapan 5 dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. (Adinda,dkk.,2016)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari persepsi ?
2. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi ?
3. Apa pengertian motivasi ?
4. Apa saja ciri-ciri motivasi dalam prilaku ?
5. Apa saja bentuk-bentuk motivasi ?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ?
7. Bagaimana cara meningkat motivasi ?

1.3 TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian peresepsi dan motivasi
2. Untuk Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi
3. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian motivasi
4. Untuk Mengetahui ciri-ciri motivasi dalam prilaku
5. Untuk Mengetahui bentuk-bentuk motivasi
6. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
7. Untuk Mengetahui cara meningkat motivasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persepsi

Persepsi sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa-peristiwa atau hubungan-


hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Dengan kata lain persepsi adalah memberikan makna pada stimulasi inderawi. Sehingga
untuk terjadinya persepsi, seorang individu terlebih dahulu melalui proses penginderaan
terhadap stimulus (Rahmat, 1996:27 dalam Uum,2018).
Hal ini sejalan dengan pendapat Slameto (1991:68 dalam Uum,2018) bahwa
persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan melalui indranya yaitu indra penglihat,
pendengar, peraba, perasa dan pencium. Sementara Effendi dan Juhaya S Praja
(1984:114 dalam Uum,2018) menyatakan bahwa persepsi adalah proses penginderaan,
penafsiran dan pemberi arti dari kesimpulan yang diterimanya melalui alat indra.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi terdiri dari dua, yaitu yang
berasal dari dalam diri individu yang disebut faktor personal, dan kedua faktor yang
berasal dari luar yang disebut faktor fungsional.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1989:81 dalam Uum,2018) persepsi
seseorang dapat disebabkan oleh hal-hal atau faktor-faktor sebagai berikut:
(a) perhatian,
(b) perbedaan tersebut akan menyebabkan perbedaan persepsi,
(c) kebutuhan,
(d) sistem nilai,
(e) ciri kepribadian, dan
(f) ganguan kejiwaan.

3
2.3 Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan ketercapaian
pendidikan siswa, untuk itu sangat diperlukan adanya motivasi yang tinggi untuk dapat
memperoleh prestasi yang baik.
Sartain dalam bukunya psychology Understanding of human Behavior, dalam
Purwanto (1996 : 60 dalam Tri,2017) mengatakan motivasi adalah ”suatu pernyataan
yang komplek didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan
sesuatu tujuan atau perangsang. Tujuan merupakan sesuatu yang menentukan dan
membatasi tingkah laku organisme itu sendiri. Apa saja yang dilakukan oleh manusia
pasti ada motivasinya”.
Motivasi (movere) menurut Bimo Walgito (dalam Erjati Abbas,2014:80 dalam
Ifni,2017) berarti “bergerak” atau to move. Jadi, motivasi diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan
driving force.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi (motivation) atau motif,
antara lain kebutuhan (need), desakan (urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive).
Istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuata pendorong
yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya (T. Hani
Handoko, 2009:252 dalam Ifni,2017).
Siagian (dalam Erjati Abbas, 2014:80 dalam Ifni,2017) menyatakan bahwa
motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau
dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan
tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya serta menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.

4
2.4 Ciri Motivasi dalam Perilaku
Sardiman (2004 : 83 dalam Tri,2017) ciri-ciri motivasi yang ada pada diri
manusia adalah sebagai berikut :
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari
luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestsi yang telah
dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacammacam masalah ”untuk orang dewasa”
(misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan
korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan criminal, amoral, dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulangulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2.5 Bentuk-bentuk Motivasi


a. Cita-cita atau aspirasi siswa.
b. Kemampuan siswa.
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan siswa.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

5
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri sesorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi motivasi itu sendiri terdiri dari faktor
internal yaitu faktor yang mempengaruhi motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang serta faktor eksternal yaitu faktor yang mempegaruhi motivasi yang berasal
dari luar diri seseorang.
a. Faktor internal yang mempengaruhi motivasi pada seseorang antara
lain adalah :
1) Keinginan untuk dapat hidup
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di muka
bumi. Untuk mempertahankan hidup ini orang mau mengerjakan apa saja, apakah
pekerjaan itu baik atau jelek, halal atau haram, dan sebagainya. Misalnya, untuk
mempertahankan hidup manusia perlu makan, dan untuk meperoleh makan ini, manusia
mau mengerjakan apa saja asal hasilnya dapat memenuhi kebutuhan untuk makan.
Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk:
a) Memperoleh kompensasi yang memadai
b) Pekerjaan yang tetap walupun penghasilan tidak begitu memadai
c) Kondisi kerja aman dan nyaman.
2) Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk dapat memiliki benda mendorong seseorang untuk mau melakukan
pekerjaan. Hal ini banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, bahwa keinginan yang
keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong seseorang untuk mau
bekerja.Contohnya, keinginan untuk dapat memiliki sepeda motor dapat
mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.
3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui dan dihormati oleh
orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan
uangnya, untuk memperoleh uang itupun ia harus bekerja keras. Jadi, harga diri, nama
baik, kehormatan yang ingin dimiliki itu harus diperankan sendiri, mungkin dengan
bekerja keras memperbaiki nasib, mencari rezeki, sebab status untuk diakui sebagai

6
orang yang terhormat tidak mungkin diperoleh bila yang bersangkutan termasuk
pemalas, tidak mau bekerja, dan sebagainya.
4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan
Bila kita perinci, maka keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi
adanya penghargaan terhadap prestasi, adanya hubungan kerja yang harmonis dan
kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta perusahaan tempat bekerja dihargai
oleh masyarakat.
5) Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa mendorong seseorang untuk bekerja. Kadang-kadang
keinginan untuk berkuasa ini juga dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji, namun cara-
cara yang dilakukan itu masih termasuk bekerja juga. Apalagi keinginan untuk berkuasa
atau menjadi pimpinan itu dalam arti positif, yaitu ingin dipilih menjadi ketua atau
kepala, tentu sebelumnya si pemilih telah melihat sendiri bahwa orang itu benar-benar
mau bekerja, sehingga ia pantas untuk dijadikan penguasa dalam unit kerja.
b. Faktor eksternal juga memegang peranan penting dalam meningkatkan dan
menurunkan motivasi kerja seseorang. Yang termasuk dalam faktor ekternal yang
mempengaruhi motivasi adalah :
1) Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu
pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja yang
ada antara orang-orang di tempat kerja tersebut. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan
yang mempunyai kreativitas tinggi akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan bagi para karyawan.
2) Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para karyawan untuk
menghidupi diri beserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat
motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para karyawan bekerja
dengan baik.Adapun kompensasi yang kurang memadai akan membuat mereka kurang

7
tertarik untuk bekerja keras, dan memungkinkan mereka bekerja tidak tenang. Dari sini
diketahui bahwa besar kecilnya kompensasi sangat mempengaruhi motivasi kerja para
karyawan.
3) Supervisi yang baik
Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan penagrahan, membimbing
kerja para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat
kesalahan. Dengan demikian, posisi supervisi sangat dekat dengan para karyawan, dan
selalu menghadapi para karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Oleh karena
itu,peranan supervisor yang melakukan pekerjaan supervise amat mempengaruhi
motivasi kerja para karyawan.
4) Adanya jaminan pekerjaan
Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada dirinya
untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karier yang jelas dalam
melakukan pekerjaan.
5) Status dan tanggung jawab
Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap karyawan
dalm bekerja. Mereka bukan hanya mengharapkan kompensasi semata, tetapi pada suatu
masa mereka juga berharap akan mendapat kesempatan menduduki jabatan dalam suatu
perusahaan. Jadi, status dan kedudukan merupakan dorongan untuk memenuhi
kebutuhan sense of achievement dalam tugas sehari-hari. ( Erik.,2017)

2.7 Cara meningkatkan Motivasi


1. Pemberian hadiah
2. Memberikan Pujian
3. Memberikan Hukuman
4. Kompetisi
5.Menumbuhkan Minat

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Persepsi merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan orang, obyek,
kejadian, situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Persepsi membentuk bagaimana
manusia memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai pilihan yang diambil
dalam hidup mereka.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor
yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang
lebih percaya diri. Sementara harapan 5 dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.

3.2 SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis meminta maaf atas
ketidaksempurnaan makalah ini. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Adinda, dkk,. 2016. Persepsi dan Motivasi. Akper Keperawatan Pemerintah


Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Murfiah, Uum. "Persepsi dan Motivasi Mahasiswa Pgsd Fkip Unpas Tentang
Profesi Guru." EduHumaniora| Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru 10.1 (2018):
30-37.
Oktiani, Ifni. "Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik." Jurnal Kependidikan 5.2 (2017): 216-232.
Rumhadi, Tri. "Urgensi Motivasi Dalam Proses Pembelajaran." Inovasi-Jurnal
Diklat Keagamaan 11.1 (2017): 33-41.
Ibrahim, Erik,. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur

10
11

Anda mungkin juga menyukai