Dosen Pembimbing :
Dr. Hj. Syamsidah, M.Pd.
Oleh :
KELOMPOK 3
A.Hadyan Shafwan Dzaky 200208501021
Firqa Mahadhita Widyatmi Yusuf 200208501013
Reski Auliah 200208502035
...
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
...
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
A. Komunikasi Interpersonal...............................................................................................
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal.......................................................................
2. Kompetisi Interpersonal...........................................................................................
3. Tujuan Komunikasi Interpersonal.............................................................................
B. Komunikasi Organisasi....................................................................................................
1. Pengertian Komunikasi Organisasi............................................................................
2. Fungsi Komunikasi Organisasi...................................................................................
3. Tujuan Komunikasi Organisasi..................................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi maka manusia dapat
saling berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya komunikasi bagi
manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya dalam suatu organisasi. Dengan adanya
komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil begitupun sebaliknya.
Oleh karena itu komunikasi yang efektif adalah sangat penting bagi semua organisasi.
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara di pengirim dengan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu,
kelompok atau organisasi. Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang
anggota organisasi, seorang kepala bagian, pimpinan, kelompok orang dalam organisasi atau
organisasi secara keseluruhan (Muhammad, 2009: 5).
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia karena tanpa komunikasi interaksi antar
manusia, baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak akan mungkin terjadi.
Komunikasi juga merupakan salah satu fungsi kehidupan manusia. Fungsi komunikasi adalah
untuk menyampaikan apa yang ada di dalam benak pikirannya dan/atau perasaan hatinya
kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Komunikasi mempunyai arti
penting dan banyak kegunaannya di dalam kehidupan manusia,
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi
dengancara bertanya langsung kepada responden. Apabila wawancara dijadikan satu-satunya
alat pengumpulandata, atau sebagai metode diberi kedudukan yang utama dalam serangkaian
metode-metode pengumpulandata lainnya, ia akan memiliki ciri sebagai metode primer.
Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang tidak dapat
diperoleh dengan cara lain, ia akan menjadi metode perlengkap. ada saat-saat tertentu metode
wawancara digunakan orang untuk menguji kebenaran dankemantapan suatu datum yang telah
diperoleh dengan cara lain, seperti obser!asi, test, kuesioner dansebagainya. "igunakan untuk
keperluan semacam itu metode wawancara akan menjadi batu pengukur atau kriterium.
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi?
2. Apa saja contoh dari komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi?
3. Apa saja kompotisi dari komunikasi interpersonal?
4. Apa tujuan dari komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi?
5. Serta apa fungsi dari masing-masing komunikasi tersebut?
C.Tujuan
1. Mengetahui pengertian/hakikat dari komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi
2. Dapat memahami dan menerapkan contoh komunikasi interpersonal dan
komunikasi organisasi yang baik dan benar
3. Memahami kompotisi dari komunikasi interpersonal itu sendiri
4. Mengetahui tujuan dari komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi
5. Serta dapat mengetahui fungsi dari kedua komunikasi tersebut
...
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi interpersonal
1. Pengertian komunikasi interpersonal
Pengertian Komunikasi InterpersonalKomunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi antara orang – orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik
verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2004 : 73) Komunikasi interpersonal atau
komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan
antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek
dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi
didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat komponen – komponen komunikasi
seperti sumber, pesan, saluran penerima dan balikan. Dalam komunikasi interpersonal
hanya seorang yang terlibat. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing –
masing. Komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan
orang lain. Suatu pesan yang dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang (Muhammad,
1995 : Setelah melalui proses interpersonal tersebut, maka pesan – pesan disampaikan
kepada orang lain. Komunikasi interpersonal merupakaKompotisi interpersonal, proses
pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasnya diantara
dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang –
orang yang terlibat dalam komunikasi menjadi bertambah komplekslah komunikasi
tersebut (Muhammad, 1995 : 159).Komunikasi antarpribadi juga didefiniskan sebagai
komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat
jelas diantara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang
suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya. Dalam definisi ini setiap komunikasi
baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan – bahan yang teritegrasi dalam tindakan
komunikasi antarpribadi (Devito, 1997 : 231). Pentingnya suatu komunikasi
interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog
adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka
yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing –masing menjadi
pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis nampak
adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual
understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan
disebabkan status sosial melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing – masing
adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan Tujuan komunikasi interpersonal.
2. Kompotisi interpersonal
Sears dkk (1994) berpendapat bahwa kompetensi interpersonal adalah kemampuan
atau kecakapan yang mendukung hubungan antara individu dengan individu lainnya.
Menurut De Vito (1997) kompetensi interpersonal yaitu kemampuan melakukan
komunikasi secara efektif dan Rakhmat (2007) mengemukakan bahwa komunikasi yang
...
efektif minimal menimbulkan lima hal yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh
pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan tindakan.
Komunikasi interpersonal menurut De Vito (1997) tidak hanya terjadi melalui hubungan
langsung antar individu. Komunikasi interpersonal tidak harus melalui oral, tetapi dapat
melalui gerak isyarat, sentuhan, atau melalui telepon. Selama proses komunikasi
interpersonal terjadi pertukaran umpan balik. Umpan balik (feedback) menceritakan pada
komunikan dampak yang dirasakan oleh pendengar. Umpan balik akan menyebabkan
komunikan atau pembicara menyesuaikan, memodifikasi, memperkuat pesan, atau
merubah isi atau bentuk dari pesan. Umpan balik dapat diperoleh dari diri sendiri maupun
orang lain. Umpan balik dari diri sendiri dapat diperoleh ketika individu menyampaikan
pesan, individu mendengarkan apa yang individu katakan dan melihat apa yang individu
tulis. Umpan balik dari orang lain dapat berupa kerutan dahi, senyuman, tepukan, atau
dengan memotong pembicaraan.
B. Komunikasi Organisasi
...
unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkisantara yang satu
dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi
organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses
menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu
1. Fungsi informatif
2. Fungsi Regulatif
...
perintah- perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian,
sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
...
2. Membagi informasi (information sharing). Memberi peluang kepada seluruh aparatur
orgaisasi untuk membagi informasi dan memberi makna yang sama atas visi, misi, tugas pokok,
fungsi organisasi, sub organisasi, individu, maupun kelompok kerja dalam organisasi
3. Menyatakan perasaan dan emosi. Memberi peluang bagi para pemimpin dan anggota
organisasi untuk bertukar informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.
b. Fungsi Wawancara
c. Hubungan Wawancara
Keberhasilan suatu wawancara sangat ditentukan oleh bagaimana hubungan antara subjek dan
pewawancara (Lerbin,2007). Suasana hubungan yang kondusif (disebut juga sebagai rapport)
untuk keberhasilan suatu wawancara mencakup adanya sikap saling mempercayai dan kerja sama
di antara mereka. Suasana yang demikian dapat diusahakan melalui beberapa cara, diantaranya
pewawancara sebaiknya lebih dulu memperkenalkan diri dan mengemukakan secara jelas dan
lugas tujuan wawancara yang akan dilakukannya. Hal itu dilakukan dengan sikap rendah hati dan
bahwa yang berkepentinagan adalah pewawancara. Pada awal pertemuan, pewawancara juga
harus menciptakan suasana yang santai dan bebas serta tidak formal agar proses wawancara
dapat berlangsung secara lebih alamiah
...
Dalam keadaan yang demikian, penggunaan ‘bahasa ibu’ dari subjek mungkin akan sangat
membantu. Pada pelaksanaan wawancara, pewawancra jangan menunjukkan sikap tidak percaya
terhadap dan kurang menghargai jawaban yang diberikan subjek dan ajngan menunjukkan siakp
yang tergesa-gesa. Adakalanya subjek mengalami blocking, pikirannya ‘tersumbat’ sehingga proses
wawancara tidak berjalan dengan lancar.
Dalam keadaan yang demikian, pewawancara harus dapat membantu subjek untuk keluar dari
keadaan itu. Itu dapat dilakukan, misalnya denagn mengalihkan topik pembicaraan ke topik lain
untuk sementara waktu. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pewawancara adalah bahwa ia
harus dapat memahami keadaan subjek, ia harus memiliki empati. Dengan cara yang demikain,
pewawancara akan lebih dapat mengarahkan wawancara sesuai dengan kondisi subjek. Suatu hal
yang penting dalam wawancara adalah si pewawancara dapat mengganti subjeknya (Nazir, 1988).
Jika seorang responden misalnya tidak ingin memberikan keterangan tentang suatu hal, maka
peneliti dapat pindah mencari responden lain. Tidak demikian halnya dalam pengamatan
langsung. Karena itu, si peneliti harus dapat mencari jalan supaya pengamatan terhadap kejadian
yang ingin diamati tidak boleh gagal.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adanya teori tingkat kepercayaan yang memperkuat hubungan antar intensitas
komunikasi interpersonal dan tingkat motivasi kerja tidak terbukti dalam penelitian.
Hal ini dapat dilihat dari kekuatan kolerasi yang melemah antara veriabel intensitas
komunikasi interpersonal dan tingkat motivasi kerja setelah di kontrol. Hal inilah yang
bagi peneliti menjadi alasan tingkat kepercayaan tidak memperkuat hubungan antara
intensitas komunikasi interpersonal dan tingkat motivasi kerja.
B. SARAN
intensitas komunikasi interpersonal bagi suatu organisasi antara pimpinan dan
karyawan memiliki manfaat yang besar.dengan adanya komunikasi interpersonal yang
baik di antara kedua belah pihak,maka keninginan dan maksud dari keduanya di
tumbuhkembangkan sehingga dapat terpenuhi.
...
DAFTAR PUSTAKA
https://dykaandrian.blogspot.com/2015/04/makalah-komunikasi-
interpersonal.html?m=1
https://www.google.com/search?q=pengertian+wawancara&oq=pengertian+wawanca
ra&aqs=chrome..69i57j0l9.5460j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://pakdosen.co.id/wawancara-adalah/
...