ETIKA BERTELEPON
OLEH
KELOMPOK 3
i
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat beliau penulis mampu menyelesaikan
“Pengembangan Kepribadian” dengan membahas tentang “Etika Bertelepon” dalam
bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. I Wayan Candra,S.Pd,S.Kep.,Ns.,M.Si selaku pembimbing yang telah
memberikan penulis tugas, serta petunjuk kepada penulis. Sehingga penulis termotivasi
untuk menyelesaikan tugas.
2. Orang tua yang juga turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehinga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.Sekian dan terima kasih.
“Om Santi Santi Santi Om”
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui etika bertelepon
2. Mengetahui tips dalam bertelepon
3. Mengetahui sikap dan cara menelepun
4. Mengetahui cara dalam menutup pembicaraan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Tips Bertelepon
Menurut Hutagalung,(2007) tips bertelepon diantaranya:
a. Angkat Telepon
Angkat telepon sebelum dering ke-3.
b. Salam
Senyum.
Ucapkan salam (sebut nama persh/unit kerja/nama Anda).
Tawarkan bantuan.
Nada suara ramah, jelas, antusias, dan tidak terburu-buru serta
sopan.
c. Simak
Mendengarkan/menyimak pembicaraan penelpon. Jangan
memotong pembicaraan.
d. Tanya Nama
Tanyakan nama penelepon.
Gunakan nama sebutan Pak/Bu di depan nama penelepon.
e. Transfer
Informasikan kepada penelepon jika telepon akan dialihkan.
Informasikan pada orang / unit yang dituju bahwa ada telepon
untuknya.
Bila yang dituju sedang berbicara atau tidak ada di tempat,
informasikan kepada penelepon dan tawarkan bantuan.
Alihkan telepon ke orang/ unit yang tepat dan benra.
Jangan mentransfer telepon lebih dari dua kali.
Jangan biarkan penelepon menunggu terlalu lama (waktu tunggu
<30detik)
f. Catat
Nama penelepon.
Asal perusahaan .
4
Nomor penelepon.
Tanggal dan jam.
Isi pesan.
g. Konfirmasi
Konfirmasikan kembali catatan isi pesan kepada penelepon.
h. Terimakasih
Saat menutup pembicaraan/doakhiri pembicaraan, ucapkan
terimakasih dan salam.
Biarkan penelepon menutup teleponnya terlebih dahulu.
5
9. Gunakan kalimat sederhana, tidak bertele-tele, jelas maksud dan
tujuannya.
10. Gunakan 6ompla yang baik dan benar. Hindari penggunaan (6ompla
gaul, daerah) yang dapat menimbulkan kesalah pahaman antara
penelepon dan penerima telepon.
11. Perhatikan nada suara, jangan terkesan membentuk lawan bicara.
Suara harus bernada membantu, responsive, jelas, dan tegas.
12. Menyiapkan pokok pembicaraan sebelum menghubungi seseorang
dalam selembar catatan.
13. Akhiri percakapan telepon dengan mengucapkan terimakasih. Hal ini
akan menimbulkan kesan positif kepada penelepon, yaitu bahwa
penerima telepon menghargai pembicaraan telepon yang
dilakukannya.
B. Jangan
1. Menganggap panggila telepon merupakan gangguan pada pekerjaan
maupun kehidupan pribadi.
2. Membiarkan pesawat telepon bordering terlalu lama, karena hal ini
akan mnyebalkan pihak penelepon.
3. Mengucapka ‘halo’ sebagai salam pembuka.
4. Menggunakan kata-kata yang tidak mncerminkan keramah-tamahan
dan profesionalisme.
5. Menggunakan kalimat yang bernada perintah, menyuruh.
6. Menerima telepon dengan volume suara yang keras, terkesan marah,
dan membentak lawan bicara.
7. Melakukan pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan topic
yang dibicarakan.
8. Mengucapkan salam berulang-ulang, seperti : “Selamat Pagi, Salam
Sejahtera, Assalam’mualaikum Ibu”.
9. Membicarakan hal yang bersifat rahasia, karena tidak menutup
kemungkinan akan didengar oleh pihak lain.
10. Meng’hold’ telepon lebih dari 30 detik.
6
11. Melakukan pembicaraan dengan mengunyah, , minum maupun
merokok.
12. Melakukan pembicaraan dengan orang lain tanpa menutup telepon,
karena pembicaraan dapat tertangkap oleh lawan bicara di telepon
yang dapat menimbulkan salah tafsir.
13. Menggunakan telepon kantor untuk keperluan di luar urusan bisnis
atau kantor.
14. Melalukan pembicaraan dengan tempo bicara cepat sehingga sulit
dipahami oleh lawan bicara.
15. Melakukan debat saat pembicaraan telepon berlangsung.
16. Memindahkan line/menekan hold sebelum penelepon selesai
berbicara.
17. Meletakkan gagang telepon terlebih dulu.
C. Ingat
1. Walaupun lawan bicara tidak melihat wajah, dengarkanlah denga
penuh perhatian seperti percakapan dilakukan secara bertatap muka.
Karena dari nada suara akan tercermin pikiran dan perasaan seseorang.
2. Biaya telepon cukup mahal. Lakukan percakapan seperlunya.
Jawablah dengan cermat. Pusatkan perhatian pada apa yang sedang
dibicarakan.
3. Pelayanan/penerimaan telepon yang mengecewakan, dapat membawa
dampak buruk bagi tempat kerja/diri pribadi.
4. Letakkan telepon di meja sebelah kiri senyaman mungkin.
5. Jika menhan penelepon, ingat prioritas tiap panggilan. Bila perlu, buat
catatan siapa yang menunggu dan di saluran yang mana.
A. Persiapan
7
1. Ketahui tujuan/maksud menelepon serta siapa yang akan dihubungi
(nama perusahaan, contact person, nomor telepon, extension/bagian).
2. Catatlah poin-poin utama pembicaraan yang akan dilakukan.
3. Siapkan kalender meja, agenda, kertas kosong, dan alat tulis.
4. Ingat gunakan waktu pembicaraan seefesien dan efektif mungkin.
B. Cara Menelepon
8
6. Untuk melakukan pengecekan isi pesan, mohonkan untuk penerima
telepon untuk mengulangi kembali dengan membaca pesan tersebut.
7. Jika dalam pesan terdapat istilah atau nama yang memerlukan rincian
huruf, contoh : “Sampaikan kepada Bapak Haji agar segera 9ompla ke
Bank Buana Putra”. Ejakanlah kata Buana Putra jika diperlukan :
“Bandung Ungaran Ambon Nurdin Ambon – Padang Ungaran Tegal
Rembang Ambon”.
8. Jika perlu mengetahui identitas lawan bicara, tanyakanlah dengan nada
sopan : “Maaf, dengan Bapak/Ibu siapa kami bicara?”
9. Mintalah persetujuan bila akan membuat janji dengan penerima
telepon.
10. Jika harus meninggalkan pesan pada mesin penjawab : sebutkan nama
lengkap, nama perusahaan (jika diperlukan), maksud menelepon,
tinggalkan nomor telepon untuk dihubungi. Jangan berbicara terlalu
cepat.
11. Tutuplah pembicara telepon dengan salam dan terima kasih.
9
2.3.2 Telepon Pasif – Telepon Masuk
Menurut Huttagalung ,(2007) yang dilakukan dalam menerim telepon pasif-
telepon masuk yaitu:
10
6. Jika orang yang dituju tidak berada ditempat, beritahu dengan sopan :
“Ibu Martha, mohon maaf, Pak Agus sedang tidak ditempat, ada yang
dapat saya bantu?”.
7. Pastikan telepon diletakkan pada posisi ‘hold’ sebelum membicarakan
situasi penelepon dengan orang lain/rekan sekerja.
8. Jika telepon seseorang ditahan untuk menjawab panggilan lain,
mintalah izin terlebih dahulu dan tunggu jawaban dari penelepon
pertama.
9. Catatlah pesan dengan jelas, jika perlu dapat lakukan pengulangan
pesan secara sopan. Yakinkan penelepon bahwa pesan akan
disampaikan sesegera mungkin kepada orang yang dituju.
10. Jangan pindahkan telepon dari satu orang ke orang yang lain, dari satu
bagian ke bagian yang lain. Sambungkan telepon pada orang yang
tepat dan mengetahui permasalahannya.
11. Setiap selesai pembicaraan jangan lupa untuk mengucapkan terima
kasih atas telepon yang telah berlangsung.
12. Ingat! Biarkan lawan bicara lebih dahulu menutup telepon.
13. Bila selesai melakukan pembicaraaan, letakkanlah gagang telepon
tepat paa tempatnya. Lkukan dengan tenang jangan secara ‘kasar’.
11
1. “Terima kasih atas telepon Anda. Kami sungguh menghargai bisnis
Anda”.
2. “Terima kasih atas pesanan Anda”.
3. “Silahkan telepon kami kapan saja Anda butuhkan”.
4. “Saya merasa senang karena dapat membantu Anda.”
5. “Sampai jumpa dan terima kasih atas telepon Anda.”
6. “Saya senang dapat berbicara dengan Anda.”
7. “Jika masih ada pertanyaan lain silahkan telepon saya.”
8. “Miss Martha, thanks for calling, have a nice day.”
9. “Miss Tini, thanks for calling, good afternoon.”
12
tanyakan waktu yang dapat dihubungi, dan buat komitmen untuk
sambungan telepon berikutnya.
3. Bila yang dituju, tidak ditempat, titipkan pesan dengan menyebutkan
nama, nama perusahaan, masalah, nomor telepon yang dapat
dihubungi kembali.
4. Jangan lupa untuk mengakhiri pembicaraan dengan mengucapkan
terima kasih.
Latihan Percakapan Telepon
KASUS I
Pegawai Bank : Hallo, mau bicara dengan siapa? (nada suara genit kemanja-manjaan).
Nasabah : Mbak, mau tanya apakah kiriman uang untuk PT Angin Senja dari Riau
sudah masuk?
Pegawai Bank : Iyahh. Namanya siapa, transfer dari mana, yang jelas dong.
Nasabah : Nama saya Fadjar, dari PT Angin Senja, saya sejak lusa telah menghubungi
Bank Buana Putra, namun jawaban yang diterima tidak jelas.
Nasabah :Tapi menurut klien kami di Riau mereka telah mengirimkan uang sejak dua
minggu lalu?
Pegawai Bank : Gimana sih. Dikasih tau malah debat. Disitu nanya atau mau berkelahi?
(suara tinggi).
Pegawai Bank : Saya kan sudah bilang “belum masuk”, jadi saya harus bagaimana?
Nasabah :Ya, marah-marah dong. Kalau seperti ini pelayanannya nasabah jadi enggan
13
berhubungan dengan Bank Buana Putra.
Petugas : Selamat Pagi, Dinas Gangguan PLN. (suara lembut dan sopan).
Ibu : PLN gimana sih! Sudah dua hari listrik di perumahan ‘ABC’ mati. (nada suara
marah).
Petugas : Maaf bu. Gardu di depan perumahan ibu sedang diperbaiki karena dua hari lalu
meledak akibat banjir besar kemarin. Perbaikan direncanakan akan selesai sore
hari. Untuk hal ini kami atas nama PLN mohon maaf telah mengganggu aktifitas
ibu sebagai pelanggan.
Petugas : Saya Marzuki. Petugas gangguan PLN. Sekali lagi mohon maaf atas
ketidaknyamanan ibu m selama ini.
Ibu : Oh, tidak apa-apa. Yang penting saya tahu sebab listrik mati mudah-mudahan
perbaikannya dapat berjalanan sesuai dengan rencana. Terima kasih Pak Marzuki.
Selamat pagi dan selamat bertugas. (nada bersahabat)
KASUS III
Pelanggan : “Saya Bob Martin. Saya harus bicara dengan Ny. Sims saat ini juga.”
Jane :“Maaf Pak tetapi saat ini beliau sedang bicara di telepon yang lain. Apakah
bisa saya bantu atau bisakah Bapak berikan nomor telepon Bapak agar beliau
14
menelepon Bapak kembali?”
Pelanggan : “Tidak, saya ridak bisa menunggu. Sela dia an beritahukan bahwa saya
Jane :“Pak, saya yakin Ny. Sims juga ingin bicara dengan bapak, tetapi karena
beliau tidak bisa. Silahkan Bapak jelaskan apa yang Bapak butuhkan dan
saya akan mengatasinya atau saya carikan seseorang untuk membantu Bapak.
Bisakah demikian?”
Pelanggan :“Baiklah, mungkin anda dapat membantu, sistim kami telah mengalami
kerusakan selama kurang lebih dua jam?”
Pelanggan : “sudah.”
Pelanggan :“Salah seorang teknii anda seharusnya sudah berada di sini pada jam
sepuluh., dia belum muncul juga, saya tidak dapat menghubungi bagian
servis anda karena saluran teleponnya selalu sibuk.”
Jane :“Saya akan hubungi bagian servis dan mencari tahu apa yang telah mereka
kerjakan atas maslah Bapak. Apakah Bapak mau menunggu sebentar?”
Pelanggan : “Baiklah.”
(Jane menghubungi bagian servis dan mengetahui bahwa teknisi tertunda di suatu tempat
lain dan tidak bisa sampai ditempat Bapak Martin sampai satu jem
berikutnya).
Jane : “Pak Martin saya sudah bicara dengan supervisor bagian pelayanan
pelangan dan ia mengatakan bahwa teknisi kami tertunda tetapi ia akan tiba
di tempat Bapak segera. Saya akan memeriksanya kembali untuk
memastikan bahwa teknisi itu langsung pergi ketempat Bapak untuk
memenuhi jadwal waktunya yang baru, saya juga akan memberitahukan
kepada Ny. Sims bahwa Bapak menelepon, apakah semuanya telah
terselesaikan?”
B … Benjamin O … Oliver
C … Charlie P … Peter
D … David Q … Queen
E … Edward R … Robert
F … Frederick S … Sugar
G … George T … Tommy
H … Harry U … Uncle
I … Isaac V … Victory
J … Jack W … William
K … King X … Xmas
L … Lucy Y … Yellow
M … Marry Z … Zero
B … Bravo O … Oscar
C … Charlie P … Papa 16
D … Delta Q … Quebec
E … Echo R … Romeo
F … Foxtrot S … Sierra
G … Golf T … Tango
H … Hotel U … Uniform
I … India V … Victor
J … Juliet W … Whisky
K … Kilo X … X-ray
L … Lima Y … Yankee
M … Mike Z … Zulu
B … Bandung O … Osaka
C … Cirebon P … Padang
D … Demak Q … Quadrat
E … Ende R … Rembang
F … Flores S … Solo
G … Garut T … Tegal
H … Hongkong U … Ulfah
I … Indramayu V … Valencia
J … Jakarta W … Wonosobo 17
K … Kediri X … Xerox
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa etika bertelepon adalah tata
karma, sopan-santun tata pergaulan dalam bertelepon adalah tata krama, sopan-santun,
tata pergaulan dalam bertelepon (menerima-melakukan kontak telepon) yang meliputi
berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah, hangat, dan bersahabat.
3.2 Saran
Jika cara menelpon maupun menerima telepon tidak mengikuti tata karma maka
nama baik akan dipertaruhkan. Karena menelpon pada hakikatnya sama dengan bertamu
kerumah orang lain, dan menerima telepon sama dengan menerima tamu.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung.2007.Pengembangan Kepribadian.Jakarta.Indeks
19