REVIEW MAKALAH
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini guna
memenuhi tugas akhir mata kuliah Pelayanan Prima yang berjudul “REVIEW MAKALAH
PELAYANAN PRIMA” dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Dr.
Hj.Syamsidah, M.Pd pada mata kuliah Pelayanan Prima. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perilaku dalam Pelayanan Prima bagi para pembaca dan juga kami
sebagai penyusun makalah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Hj.Syamsidah, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pelayanan Prima yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
B. PENGERTIAN DAN CARA BERKOMUNIKASI SECARA PERORANGAN
C. PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK
D. KLASIFIKASI KELOMPOK DAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASINYA
E. STRATEGI KOMUNIKASI KELOMPOK
BAB III
A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
B. KOMUNIKASI ORGANISASI
C. WAWANCARA SEBAGAI KOMUNIKASI
BAB IV
BAB V
BAB VI
A. PENTINGNYA MOTIVASI DIRI DAN TEAM WORK
B. TUJUAN MOTIVASI
C. JENIS-JENIS MOTIVASI
D. METODE MOTIVASI
E. PROSES MOTIVASI
F. TEORI-TEORI MOTIVASI
G. MODEL-MODEL MOTIVASI
H. PRINSIP-PRINSIP DALAM MOTIVASI KERJA
I. PRESPEKTIF MOTIVASI
BAB VII
PENUTUP
KESIMPULAN
BAB I
BAB II
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Pengertian komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses dimana seseorang maupun
sekelompok orang menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung
dengan lingkungan sekitar. Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara verbal serta dapat
dipahami oleh kedua belah pihak berkaitan.
Komunikasi menurut para ahli di antaranya seperti yang disebutkan oleh Anwar Arifin.
Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat kaitannya dengan aktivitas
manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner turut beropini tentang komunikasi
sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang
diinginkan.
BAB III
A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. Pengertian komunikasi interpersonal
Pengertian Komunikasi InterpersonalKomunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
adalah komunikasi antara orang – orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal
(Mulyana, 2004 : 73) Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil
orang – orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
2. Kompotisi interpersonal
Sears dkk (1994) berpendapat bahwa kompetensi interpersonal adalah kemampuan atau
kecakapan yang mendukung hubungan antara individu dengan individu lainnya. Menurut De
Vito (1997) kompetensi interpersonal yaitu kemampuan melakukan komunikasi secara efektif
dan Rakhmat (2007) mengemukakan bahwa komunikasi yang efektif minimal menimbulkan
lima hal yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik,
dan tindakan.
3. Tujuan komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal yang dilakukan bersama dengan satu orang atau kelompok
memiliki tujuan tertentu. Berikut ini merupakan tujuan komunikasi interpersonal antara lain:
1. Untuk menyampaikan informasi
2. Untuk berbagi pengalaman
3. Untuk mengembangkan simpati
4. Untuk melakukan kerja sama
5. Untuk mengembangkan motivasi
6. Untuk mengungkapkan isi hati atau ideUntuk memahami orang lain dan lain sebagainya.
B. KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang
berada dalam organisasi tertentu. Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasiadalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi.
2. Fungsi Komunikasi Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam
organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu
a. Fungsi informatif
b. Fungsi Regulatif
c. Fungsi Persuasif
d. Fungsi Integratif
3. Tujuan Komunikasi Organisasi
Ada empat tujuan komunikasi organisasi, yaitu:
a. Menyatakan pikiran, pandangan dan pendapat. Memberi peluang bagi para pemimpin
organisasi dan anggotannya untuk menyatakan pikiran, pandangan, dan pendapat
sehubungan dengan tugas dan fungsi yang mereka lakukan.
b. Membagi informasi (information sharing).
c. Menyatakan perasaan dan emosi.
d. Tindakan koordinasi. Bertujuan mengkoordinasi sebagai atau seluruh tindakan yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi organisasi yang telah dibagi habis ke dalam bagian atau
subbagian organisasi.
BAB IV
B. TUJUAN MOTIVASI
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
C. JENIS-JENIS MOTIVASI
Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai berikut:
1. Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan
hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan
mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu
pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat
berakibat kurang baik.
D. METODE MOTIVASI
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya,
jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa.
2. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas
yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan
betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang nyaman,
suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.
E. PROSES MOTIVASI
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para
karyawan dimotivasi kearah tujuan.
2. Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak
hanya melihat dari sudut kepntingan pimpinan atau perusahaan saja.
3. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan
harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya
supaya insentif tersebut diperolehnya.
4. Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan.
5. Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu
karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan
bantuan kendaraan kepada salesman.
6. Team Work
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan
perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak
bagian.
F. TEORI-TEORI MOTIVASI
Beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang bisa menjadi sumber untuk
perusahaan dalam memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawannya adalah
1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
a. Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex
b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental,
psikologikal dan intelektual;
c. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
d. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai
simbol-simbol status; dan
e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan
nyata.
G. MODEL-MODEL MOTIVASI
1. Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar
melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer menggunkan sistem upah insentif,
semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin
besar penghasilan mereka.
2. Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa memotivasi para
karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa
penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi
lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
3. Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang sangat beraneka
ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga
kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja.
H. PRINSIP-PRINSIP DALAM MOTIVASI KERJA
Anwar P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam
memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2. Prinsip Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian
tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3. Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian
tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk
sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh pemimpin.
5. Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan
memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.
I. PRESPEKTIF MOTIVASI
1. Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi
murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi
perilaku murid.
2. Perspektif Humanistis
Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk
memilih nasib mereka dan peka terhadap orang lain. Berkaitan erat dengan pandangan
Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki
Maslow diberi perhatian khusus yaitu aktualisasi diri.
3. Perspektif Kognitif
Perspektif behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal,
sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-
lebihkan. Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut tentang motivasi kompetensi,
yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif,
menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
4. Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.
Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat
dan akrab.
BAB VII
Pelayanan prima adalah suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern yang mengutamakan
kepedulian terhadap pelanggan.Layanan prima di dalam dunia bisnis disebut jugasebagai Excellent service.
1. Kemampuan ( Ability)
Kemampuan tertentu yang meliputi kemampuan kerja di bidang kerja yang ditekuni yang
dibutuhkan untuk menunjang program layanan prima (Excellent service) seperti: melaksanakan
komunikasi yang efektif mengembangkan motivasi, dan menggunakan humas sebagai alat untuk
membina hubungan ke dalam dan ke luar oraganisasi perusahaan.
2. Sikap ( Attitude)
Perilaku tertentu yang harus ditonjolkan ketika berhadapan dengan pelanggan
3. Penampilan ( Apprearance)
Penampilan !isik ataupun non’!isik yang mere!leksikan kredibilitas kepada pelanggan
4. Perhatian ( Attention)
Kepedulian penuh terhadap pelanggan, yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan, maupun memahami saran dan kritiknya
5. Tindakan ( Action)
Kegiatan nyata yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
6. Tanggung jawab( Accountability)
Sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai bentuk kepedulian, untuk meminimalkan
ketidakpuasan pelanggan.
Pelayanan merupakan suatu proses yang menghasilkan produk berupa pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan, yang dibedakan menjadi tiga :
1. Core Service
Adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan produk utamanya,
misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar.
2. Facilitating Service
Adalah !asilitas pelayanan plus kepada pelanggan, misalnya pelayanan front office pada hotel.
3. Supporting service
Merupakan pelayanan tambahan atau pendukung untuk meningkatkan nilai pelayanan atau untuk
membedakan dengan pelayanan’pelayanan dari pihak pesaingnya, misalnya hotel dan restoran
pada satu tempat.
D. PENTINGNYA PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN KONSEP
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan diatas, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud pelayanan
prima yaitu memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada para pelanggan, sehingga pelanggan
merasa puas terhadap pelayanan tersebut.Sedangkan salah satu tujuannya dan manfaatnya yaitu
untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan supaya dapat memenuhi
serta memuaskan pelanggan, sehingga pelanggan merasa diperhatikan dan tetap setia untuk
membeli produk atau jasa yang di jual oleh perusahaan.