Disusun Oleh:
1. Azhar Ayu Rosanty (P1337421019112)
2. Anggit Tri Pamungkas (P1337421019113)
3. Nur Rokhmah (P1337421019114)
4. Devia Wahyu Ningsih (P1337421019115)
5. Fitria Rizqha Safiera (P1337421019116)
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG.............................................................................................. 3
1.2RUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 3
1.3TUJUAN.................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
C.Konsep keperawatan............................................................................................ 17
A.Pengkajian............................................................................................................. 23
B.Pemeriksaan fisik.................................................................................................. 30
C.Analisa data........................................................................................................... 31
E.Rencana keperawatan.......................................................................................... 35
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan. .......................................................................................................... 42
B.Saran...................................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 43
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan umum:
Setelah dilakukan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu memahami
asuhan keperawatan pada ibu hamil
Tujuan khusus:
Setelah dilakukan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mengerti dan
memahami mengenai:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
2. Perubahan dan adaptasi psikologis selama kehamilan
3. Kebutuhan ibu hamil
4. Tanda baya kehamilan
5. Konsep dasar asuhan kehamilan (prenatal Care)
6. Psoses keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
c. Intervensi
BAB II
PEMBAHASAN
2) Perubahan kelenjar
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher
pria. Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
3) Perubahan payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin
dekatnya persalinan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi
makanan pokok untuk bayi setelah lahir. Perubahan yang terlihat pada
payudara adalah:
a) Payudara membesar, tegang dan sakit
b) Vena di bawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas
c) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta
muncul areola mamae sekunder
d) Kelenjar Montgomery yang terletak di dalam areola mamae
membesar dan kelihatan dari luar. Kelenjar Montgomery
mengeluarkan lebih banyak cairan agar puting susu selalu
lembab dan lemas sehingga tidak menjadi tempat berkembang
biak bakteri.
e) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat. Mulai
kehamilan 16 minggu, cairan yang dikeluarkan jernih. Pada
kehamilan 16 minggu sampai 32 minggu, warna cairan agak
putih seperti air susu yang sangat encer. Dari kehamilan 32
minggu sampai anak lahir, cairan yang dikeluarkan lebih kental,
berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini
disebut kolostrum.
4) Perubahan Perut
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya
hingga kehamilan 4 bulan, pembesaran perut belum kelihatan. Setelah
kehamilan 5 bulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat hamil tua,
perut menjadi tegang dan pusat menonjol ke luar. Timbul stria
gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea alba serta linea nigra.
3) Hubungan Seksual
Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa
pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka,
sedangkan yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda–
beda ini dipengaruhi oleh faktor – faktor fisik, emosi, dan interaksi,
termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi
seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Dengan berlanjutnya kehamilan, perubahan bentuk tubuh, citra
tubuh, dan rasa tidak nyaman mempengaruhi keinginan kedua belah
pihak untuk menyatakan seksualitas mereka. Selama trimester I
seringkali keinginan seksual wanita menurun, terutama jika ia merasa
mual, letih, dan mengantuk. Saat memasuki trimester II kombinasi
antara perasaan sejahteranya dan kongesti pelvis yang meningkat
dapat sangat meningkatkan keinginannya untuk melampiaskan
seksualitasnya. Pada trimester III peningkatan keluhan somatik
(tubuh) dan ukuran tubuh dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa
tertarik terhadap seks menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993)
Pasangan tersebut perlu merasa bebas untuk membahas hubungan
seksual mereka selama masa hamil. Kepekaan individu yang satu
terhadap yang lain dan keinginan untuk berbagi masalah dapat
menguatkan hubungan seksual mereka. Komunikasi antara pasangan
merupakan hal yang penting. Pasangan yang tidak memahami
perubahan fisiologis dan emosi, yang terjadi dengan cepat selama
masa hamil, dapat menjadi bingung saat melihat perilaku
pasangannya. Dengan membicarakan perubahan – perubahan yang
mereka alami, pasangan dapat mendefinisikan masalah mereka dan
menawarkan dukungan yang diperlukan. Perawat dapat memperlancar
komunikasi antar pasangan dengan berbicara kepada pasangan
tentang perubahan perasaan dan perilaku yang mungkin dialami
wanita selama masa hamil (Rynerson, Lowdermilk, 1993).
condong memilih peran sebagai ibu atau wanita karir, menikah atau
tidak menikah, dan mandiri dari pada interdependen. Peran - peran
batu loncatan, seperti bermain dengan boneka, menjaga bayi, dan
merawat adik - adik, dapat meningkatkan pemahaman tentang arti
menjadi seorang ibu.
Banyak wanita selalu menginginkan seorang bayi, menyukai anak-
anak, dan menanti untuk menjadi seorang ibu. Mereka sangat
dimotivasi untuk menjadi orang tua. Hal ini mempengaruhi
penerimaan mereka terhadap kehamilan dan akhirnya terhadap
adaptasi prenatal dan adaptasi menjadi orang tua (Grossman, Eichler,
Winckooff,1980 ;Lederman, 1984). Wanita yang lain tidak
mempertimbangkan dengan terinci arti menjadi seorang ibu bagi diri
mereka sendiri. Konflik selama masa hamil, seperti tidak
menginginkan kehamilan dan keputusan - keputusan yang berkaitan
denga karir dan anak harus diselesaikan.
3) Hubungan Ibu-Anak
Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode prenatal,
yakni ketika wanita mulai membayangkan dan melamunkan dirinya
menjadi ibu (Rubin, 1975; Gaffney, 1988a). Mereka mulai berpikir
seakan-akan dirinya adalah seorang ibu dan membayangkan kualitas
ibu seperti apa yang mereka miliki. Orang tua yang sedang
menantikan bayi berkeinginan untuk menjadi orang tua yang hangat,
penuh cinta, dan dekat dengan anaknya. Mereka mencoba untuk
mengantisipasi perubahan - perubahan yang mungkin terjadi pada
kehidupannya akibat kehadiran sang anak dan membayangkan apakah
mereka bisa tahan terhadap kebisingan, kekacauan, kurangnya
kebebasan, dan bentuk perawatan yang harus mereka berikan. Mereka
mempertanyakan kemampuan mereka untuk membagi kasih mereka
kepada anak yang belum dilahirkan ini. Rubin (1967) menemukan
bahwa wanita “ menerapkan “dan menguji perannya sebagai ibu
dengan mengambil contoh ibunya sendiri atau wanita lain pengganti
ibu yang memberi pelayanan, dukungan, atau berperan sebagai
sumber informasi dan pengalaman.
1. Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor
resiko yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau
mengancam jiwa ibu dan janin
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami
risiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun
persalinan, bila dibandingkan dengan Ibu Hamil yang normal.
a. Kriteria Ibu Hamil dengan Faktor Resiko, yaitu :
1) Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Paritas primipara (kehamilan pertama) atau kehamilan telah lebih dari
empat.
3) Jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun
4) Tinggi badan kurang dari 142 cm
5) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm pada trimester III
b. Ibu Hamil Yang Tergolong Resiko Tinggi yaitu :
1) Ibu hamil yang sering pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak
dan kenaikan tekanan darah
2) Ibu hamil dengan kelainan letak (sungsang atau lintang 3)
Ibu hamil yang diperkirakan bayinya kembar
4) Riwayat kehamilan jelek
5) Ibu dengan riwayat penyakit jantung, ginjal, TBC, liver, hipertensi
dan penyakit berat lainnya.
Saat berusia akhir 30-an, wanita cenderung mengalami kondisi- kondisi medis
berkaitan dengan sistem reproduksi, seperti fibroid uterine dan tumor otot.
Fibroid uterine adalah pertumbuhan sel otot atau jaringan lain di dinding
uterus, membentuk tumor. Fibroid uterine dan tumor otot bisa menimbulkan
rasa nyeri atau perdarahan vagina saat kehamilan berkembang. Jika wanita
tersebut hamil di atas usia 40 tahun, tingkat keparahannya bahkan lebih berat
lagi. Problem-problem tadi bisa bertambah dengan adanya hemoroid (wasir),
inkontinensi (kesulitan menahan keluarnya urin), varises, problem-problem
pembuluh darah, nyeri otot, nyeri punggung, dan juga proses melahirkan yang
lebih sulit dan lebih panjang.
Selain resiko melahirkan bayi dengan Sindroma Down, resiko keguguran dan
melahirkan dengan operasi Caesar, wanita hamil berusia di atas 35 tahunan
juga memiliki resiko bayi meninggal saat dalam rahim atau saat proses
melahirkan. Walaupun resiko ini ada di setiap usia kehamilan, namun pada
wanita dengan usia 35 tahun ke atas, resiko ini lebih besar, yaitu 7 dari 1000
kehamilan.
Hal lain yang perlu diwaspadai pada kehamilan diusia 35 tahun keatas aalah
terjadinya pre-eklamsia. Gejala awalnya adalah tekanan darah yang meningkat
secara drastis hingga lebih dari 140/90 mmHg, rin mengandung protein, terjadi
pembengkakan pada pergelangn kaki, tangan dan wajah. Bila terdiagnosis pre-
eklamsia harus diperiksa juga fungsi organ-organ tubuh yang lain seperti
ginjal, jantung, paru, mata, otak dan sistem syaraf.
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.
(Baliwati, 2004 : 3). Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih
dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan (Soetjiningsih, 1995 : 96).
3. Adapun bahaya yang dapat ditimbulkan akibat Ibu hamil dengan risiko tinggi
adalah sebagai berikut :
a) Bayi lahir belum cukup bulan.
b) Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
c) Keguguran (abortus).
d) Persalinan tidak lancar / macet.
e) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
f) Janin mati dalam kandungan.
g) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
h) Keracunan kehamilan / kejang-kejang.
4. Pencegahan
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini
mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, yaitu dengan cara:
a) Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
b) Dengan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali.
c) Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
d) Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi
wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang
perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah interpretasi subyektif pasien
tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi afek pasien, postur,
bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien, 2000).
Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan
pada :
a. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau
keluhan yang dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan
sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan selama kehamilan,
persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang
diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola
berkemih.
b. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan
pengalaman persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin,
dan riwayat medis yang meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan obat,
penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
c. Riwayat psikososial dan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan,
pendidikan, status pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status
sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini
diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang, apakah
wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat kehamilan
(finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
d. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil
dengan suami, keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga
suami, riwayat cacat dan kelainan genetik Riwayat keluarga memberi
informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara kandung, anak, Hal
ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan kondisi
yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
3. Rencana Intervensi
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang
diberikan pada masa kehamilan adalah :
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang
dialami tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin
LAPORAN KASUS
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny. Fi di dalam Keluarga Tn. Fe dengan Ibu
1. Data Umum
b. Umur : 23 tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : SMP
f. Komposisi Keluarga :
Imunisasi
Jenis Hubungan dengan Umur
TT
No Nama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga (tahun)
Genogram :
65 65 59
30 25 21
23 23
Keterangan:
g. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. Fe merupakan tipe Child bearing yaitu keluarga yang menantikan
kelahiran dimulai kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
h. Suku
Di dalam keluarga Tn. Fe terapat 2 suku yaitu Cina dan Melayu. Tn. Fe bersuku
i. Agama
1) Fungsi Sosial
Dalam berhubungan social dengan masyarakat atau tetangga di sekitar
ada perlu saja. Ny. Fi juga mengatakan bahwa ia kurang suka keluar
rumah. Suaminya Tn. Fe punya banyak teman dan jika pada sore hari
2) Fungsi Ekonomi
Ny. Fi mengatakan jika butuh hiburan, Ny. Fi dan sekeluarga sering menonton
televisi.
Dalam keluarga Tn. Fe tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC. Penyakit yang pernah diderita keluarga seperti ; demam, batuk, dan
pilek.
1) Karakteristik Rumah
a) Denah Rumah
mushala
: ruang terbuka
kamar : jendela
kamar : pintu
Ruang tamu
terbuat dari papan, atap seng, dinding papan. Rumah Tn. Fe terdiri
jendela dan ruang terbuka pada siang hari. Sedangkan pada malam
c) Limbah
d) Jamban atau Wc
penduduk asli. Interaksi antar warga sering dilakukan pada sore hari.
6) Struktur Keluarga
sendiri
dahulu.
c) Struktur Peran
berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengurus suami
Pada keluarga Tn. Fe masih terdapat adat dan kebiasaan budaya yang
8) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
cukup harmonis.
b) Fungsi Sosialisasi
saja.
kesehatan (puskesmas).
B. Pemeriksaan Fisik
Kepala, leher dan Bentuk simetris,rambut hitam Bentuk simetris,rambut hitam lurus,
axilla lurus, hygiene baik, tidak hygiene baik, tidak terdapat
terdapat benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan
pembengkakan kelenjar tiroid kelenjar tiroid dan getah bening
dan getah bening
Dada Ekspansi paru sama,, gallop Ekspansi paru sama,, gallop (-),
(-), wheezing (-), Ronchi (-), wheezing (-), Ronchi (-), tidak
tidak terdapat lesi terdapat lesi
Abdomen Tidak terdapat nyeri, bising Tidak terdapat nyeri, bising usus
usus normal, tidak teraba normal, tidak teraba massa, tidak
massa, tidak terdapat terdapat pembesaran hati
pembesaran hati
Ekstremitas - Atas Capilary reffil < 2 detik, tidak Capilary reffil < 2 detik, tidak
terdapat lesi, pergerakan aktif, terdapat lesi, pergerakan aktif, turgor
turgor kulit elastis kulit elastis
RR = 18 x/menit RR = 18 x/menit
N = 80 x /menit N = 78 x /menit
S = 37 c S = 36,2 c
C. Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
1. Ds : Cemas tingkat ringan (menjelang
Ny. Fi mengatakan ini merupakan persalinan ), keluarga Tn. Fe khususnya Ny.
kehamilan pertama Fi berhubungan dengan ketidakmampuan
Ny. Fi mengatakan kurang begitu keluarga mengenal masalah
mengerti tentang perawatan setelah
persalinan
Ny. Fi mengatakan merasa cemas
bagaimana perawatan setelah melahirkan
Do :
Ny. Fi tampak cemas
T.TV : TD : 100/70 mmHG
RR : 20 x / menit
N : 82 x / menit
S : 37 C
2. Ds : - Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga
Do : Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan
Umur klien 18 tahun dengan ketidakmampuan keluarga merawat
HPHT : 10 - 6 – 2007 anggota keluarga yang sakit
Berat badan hamil : 56 Kg
TB : 165 cm
3 Ds : Potensial peningkatan derajat kesehatan
Ny. Fi menyatakan bahwa ia pernah
memeriksakan kehamilannya ke
puskesmas dan dokter
Ny. Fi mengatakan setiap ada anggota
keluarga yang sakit biasanya dengan obat
warung. Jika tidak mengalami perubahan
maka segera di bawa ke puskesmas atau
rumah sakit
Do : -
Total
Total
3) Potensial Peningkatan Derajat Kesehatan
No Kriteria Score Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Derajat kesehatan keluarga Tn. Fe mulai
ancaman kesehatan membaik dan memerlukan dukungan untuk
peningkatannya
Menonjolnya
masalah : masalah
berat, harus segera
ditangani
Total
b) Prioritas Masalah
1) Cemas tingkat ringan (menjelang persalinan dan perawatan ibu nifas)
pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
2) Resiko terjadinya pendarahan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
3) Potensial peningkatan derajat kesehatan
E. Rencana Keperawatan
No Masalah Tujuan Tujuan Khusus Evaluasi intervensi
Keperawatan Umum
Kriteria Standar
1 Cemas Setelah Setelah 3 kali
tingkat ringan dilakukan kunjungan
(menjelang tindakan diharapkan
persalinan keperawata keluarga mampu:
dan n pada 1.1.Menyebutkan Respon Keluarga -Kaji
perawatan ibu keluarga bagaimana Verbal dapat pengetahuan
nifas) pada Tn. Fe persiapan menyebutk keluarga
keluarga Tn. khususnya menjelang an -Jelaskan
Fe khususnya Ny. Fi maka persalinan bagaimana kepada
Ny. Fi diharapkan persiapan keluarga
berhubungan cemas dapat menjelang tentang
dengan hilang / pers bagaimana
ketidakmamp berkurang alinan persiapan
uan keluarga pada saat menjelang
mengenal menjelang persalinan:
masalah persalinan a.tentukan
dan siapa yang
perawatan akan
setelah menolong
melahirkan persalinan
b.suami/
keluarga
perlu
menabung
untuk biaya
persalinan
c.ibu dan
suami
menanyakan
ke
bidan/dokter
kapan
perkiraan
tanggal
persalinan
d.suami atau
keluarga
menyiapkan
kendaraan
Respon jika sewaktu-
1.2.Menyebutkan Verbal waktu ibu
tanda-tanda palsu Keluarga perlu segera
dan tanda-tanda dapat ke Rumah
Pasti persalinan menyebutk sakit
an tanda- e.Siapkan
tanda palsu perlengkapan
dan tanda- ibu dan bayi
tanda pasti
persalinan -Jelaskan
kepada
keluarga
tentang
tanda-tanda
palsu dan
tanda-tanda
pasti
persalinan:
a.tanda-tanda
palsu:
~terasa
mules tetapi
tidak teratur
dan tidak ada
perubahan
~nyeri
hanya di
bagian depan
~tidak
terjadi
pengeluaran
dari jalan
lahir
b.tanda-tanda
pasti:
~mules
yang teratur
dan semakin
1.3.Menyebutkan Respon lama semakin
kapan ibu harus Verbal sering
di bawa ke ~nyeri di
Rumah Sakit mulai dari
Keluarga belakang
dapat menjalar ke
menyebutk depan
an kapan ~keluar
ibu harus lendir
dibawa ke bercampur
rumah sakit darah dari
jalan lahir
~keluar
cairan
ketuban dari
jalan lahir
akibat
pecahnya
selaput
ketuban
- Jelaskan
kepada
keluarga
kondisi yang
1.4 Menyebutkan seperti apa
makanan yang Respon ibu harus
bergizi untuk ibu Verbal dibawa ke
menyusui rumah sakit :
a. Perdarahan
b. Bengkak di
Keluarga kaki, tangan,
dapat dan wajah
menyebutk atau sakit
an kepala
makanan- kadangkala
makanan disertai
yang kejang
bergizi c. Demam
untuk ibu tinggi
menyusui d. Keluar air
ketuban
sebelum
waktunya
e. Bayi dalam
kandungan
gerakannya
berkurang/
tidak
bergerak
f. Ibu muntah
terus dan
tidak mau
makan
Jelaskan
kepada
keluarga
makanan
yang bergizi
untuk ibu
menyusui
seperti :
a. Sumber
karbohidrat :
Nasi,jagung,s
agu,kentang,
ubi,mie,roti
b. Sumber
Protein :
Ikan, telur,
daging sapi,
ayam,tahu,te
mpe.
c. Sayur dan
buah-
buahan :
Daun katuk,
sawi, bayam,
kacang
panjang,
mangga,jeruk
,pisang, apel.
Analisa : Tujuan
khusus tercapai
Planning : Hentikan
tindakan
Potensial peningkatan derajat Setelah menjelaskan Subjektif : Ny. Fi
kesehatan tujuan serta kontrak waktu mengatakan bahwa
dilanjutkan dengan : pernah satu kali ke
- Menjelaskan perlunya puskesmas
memeriksakan kehamilan Objektif :
dan mengkonsultasikannya - Klien pernah
ke bidan atau dokter
memeriksakan
kehamilannya di
puskesmas dan dokter
Analisa : Tujuan
khusus tecapai
Planning : Hentikan
tindakan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan merupakan sebuah proses fisiologis yang terjadi pada manusia dalam
rangka menciptakan penerus-penerus bagi sebuah keluarga atau menciptakan keturunan
yang ada dalam sebuah keluarga. Kehamilan berakhir pada proses persalianan
dimana banyak terjadi permasalahan baik bagi individu yang mengalami maupun pada
keluarga.
Banyak hal yang terjadi pada keluarga yang akan menunggu proses persalinan, seperti
cemas yang dirasakan keluarga serta persiapan yang dilakukan keluarga dalam
mempersiapkan proses persalinan. Oleh karena itu penulis merasa bahwa Asuhan
Keperwatan Keluarga ini sangat tepat dilakukan pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi
mengingat proses yang akan dihadapi keluarga termasuk dalam keadaan krisis
situasional yang daikhawatirkan dapat menyebabkan krisis tidak terkendali.
Selama melakukan asuhan keperawatan keluarga terbina hubungan saling percaya
antara penulis dan klien serta anggota keluarga. Dalam hal ini muncullah 3 diagnosa
keperawatan yang dapat diambil dari permasalahan yang dialami keluarga Tn. Fe
yaitu: Cemas (menjelang persalinan) pada keluarga Tn. Fe khususnya Ny. Fi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pada anggota
keluarga yang akan menghadapi persalinan, Resiko terjadi perdarahan pada keluarga
Tn. Fe khususnya Ny. Fi dan Potensial peningkatan derajat kesehatan pada keluarga Tn.
Fe.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba mengemukakan saran untuk
menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan kualitas dalam Asuhan Keperawatln
Keluarga. Adapun saran tersebut adalah:
1. Diperlukaan keterampilan dalam pendekatan dengan keluarga dan teknik-teknik
observasi serta wawancara sehingga diperlukan data-data yang lengkap.
2. Perlu ditingkatkan wawancara dan keterampilan dalam menentukan rencana
tindakan dalam Asuhan Keperawatan Keluarga.
3. Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan diharapkan selalu berlandaskan
pada konsep teoritis tanpa mengabaikan kondisi klien dan keluarga itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA