DOKUMEN M.6
RENCANA KERJA (RENJA)
IDENTITAS
Nama Trise Anestesia Masykur Nagari Seulayat Ulakan
No. BP/No. Reg 1610311041 Kab/kota Padang Pariaman
Fakultas Kedokteran DPL Ratna Aisuwarya, M.Eng
UMUM
Program Revolusi Mental ( Indonesia melayani )
Jenis Kegiatan
Judul Program Pemeriksaan Kesehatan Warga berupa Tekanan Darah dan Status Gizi
2 TUJUAN
Agar meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi
Agar meningkanya pengetahuan masyarakat terhadap faktor risiko terjadinya hipertensi
Agar meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak hipertensi
Agar meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kadar tekanan darah normal dan
tidak normal
Agar meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai status gizi ( obesitas, oberweight,
normal, gizi kurang, gizi buruk)
Agar masyarakat bisa mengetahui tingkat status gizi dan tekanan darah pada tubuh pasien
3 SASARAN/PESERTA KEGIATAN
Pemerintahan Nagari, masyarakat, dan wilayah nagari secara keseluruhan
6 PERLENGKAPAN
Tensimeter
Stetoskop
Meteran
Timbangan
Absensi
7 KEPANITIAAN
Ketua: Trise Anestesia Masykur
Tugas : Memimpin kegiatan secara keseluruhan
Sekretaris
Tugas : Menyediakan absensi, mengurus pengadministrasian
Bidang perlengkapan:
Tugas : Meyediakan perlengakapan yang dibutuhkan pada saat penyuluhan
Bidang dokumentasi:
Tugas : Membantu mendokumentasikan selama pelaksanaan kegiatan
Bidang humas :
Tugas : Membantu mengumpulkan peserta
9 PROSEDUR KEGIATAN
a. Tahap persiapan
Persiapan alat berupa tempat dan alat
Persiapan materi mengenai penyakit hipertensi, faktor risiko, dampak yang
ditimbulkan serta persiapan materi mengenai status gizi (gizi lebih, normal, kurang)
b. Tahap pelaksanaan
Pembukaan acara
Penyampaian materi
Cek kesehatan
Penutupan
c. Tahap Evaluasi
Tingkat pemahaman da kepedulian masyarakat terhadap materi yang dipaparkan
Catatan :
1. Rencana kerja (renja) diketik dengan huruf Calibri, font size 11, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Rencana kerja (renja) dengan form M.6 di atas adalah untuk kegiatan A, B dan D. Khusus kegiatan
C, tidak perlu dibuat rencana kerja (renja) karena merupakan kegiatan dari mitra
3. Rencana kerja (renja) kegiatan A minimal 1 kegiatan per mahasiswa, rencana kerja (renja) kegiatan
B maksimal 3 kegiatan per mahasiswa dan rencana kegiatan (renja) kegiatan D (khusus untuk jenis
kegiatan keagamaan, olahraga dan ekstrakurikuler saja).
4. Kumpulan rencana kerja (renja) ini disatukan dengan cara diklip (tidak dijilid)
Format rencana kerja peserta KKN – PPM sebagai berikut
DOKUMEN M.6
RENCANA KERJA (RENJA)
IDENTITAS
Nama Trise Anestesia Masykur Nagari Seulayat Ulakan
No. BP/No. Reg 1610311041 Kab/kota Padang Pariaman
Fakultas Kedokteran DPL Ratna Aisuwarya, M.Eng
UMUM
Program Revolusi Mental ( Indonesia Mandiri )
Jenis Kegiatan
Judul Program CTPS ( Cuci tangan pakai sabun ) yang baik dan benar sesuai standar WHO
2 TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan anak mengenai pentingnya cuci tangan pakai sabun
2. Meningkatkan kesadaran anak terhadap kebersihan diri
3. Meningkatkan pengetahuan anak mengenai dampak yang ditimbulkan jika tidak CTPS
4. Menjadikan anak paham dengan langkah-langkah CTPS yang benar
5. Meningkatkan pengetahuan anak mengenai waktu dan kondisi yang mengharuskan
seseorang anak untuk mencuci tangan yang baik dan terstandar
3 SASARAN/PESERTA KEGIATAN
Siswa Sekolah Dasar kelas 5 dan 6
6 PERLENGKAPAN
Laptop
Proyektor
Absensi
Sabun cuci tangan
Hadiah untuk dorprize
7 KEPANITIAAN
Ketua: Trise Anestesia Masykur
Tugas : mengonsep, merencanakan, mengontrol dan melaksanakan penyuluhan
Sekretaris
Tugas : Menyediakan absensi, mengurus pengadministrasian
Bidang Perlengkapan:
Tugas : Menyediakan perlengkapan yang diperlukan pada saat penyuluhan
Bidang Dokumentasi:
Tugas: Membantu mendokumentasikan selama pelaksanaan kegiatan
Bidang humas :
Tugas : Membantu mengumpulkan peserta
9 PROSEDUR KEGIATAN
a. Tahap persiapan
Persiapan materi tentang CTPS yang baik dan terstandar
b. Tahap pelaksanaan
Pembukaan acara
Penyampaian materi
Tanya jawab
Melakukan praktek bersama siswa langkah cara CTPS yang baik dan terstandar
Penutupan
c. Tahap evaluasi
Bertambahnya pengetahuan anak mengenai cara CTPS yang baik dan terstandar
Bertambahnya pengetahuan anak dampak yang ditimbulkan akibat tidak
melakukan CTPS yang baik dan terstandar
Implementasi dari apa yang sudah diajarkan dan dipraktekkan
Catatan :
1. Rencana kerja (renja) diketik dengan huruf Calibri, font size 11, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Rencana kerja (renja) dengan form M.6 di atas adalah untuk kegiatan A, B dan D. Khusus kegiatan C,
tidak perlu dibuat rencana kerja (renja) karena merupakan kegiatan dari mitra
3. Rencana kerja (renja) kegiatan A minimal 1 kegiatan per mahasiswa, rencana kerja (renja) kegiatan
B maksimal 3 kegiatan per mahasiswa dan rencana kegiatan (renja) kegiatan D (khusus untuk jenis
kegiatan keagamaan, olahraga dan ekstrakurikuler saja).
4. Kumpulan rencana kerja (renja) ini disatukan dengan cara diklip (tidak dijilid)
DOKUMEN M.6
RENCANA KERJA (RENJA)
IDENTITAS
Nama Trise Anestesia Masykur Nagari Seulayat Ulakan
No. BP/No. Reg 1610311041 Kab/kota Padang Pariaman
Fakultas Kedokteran DPL Ratna Aisuwarya, M.Eng
UMUM
Program Revolusi Mental ( Indonesia Bersih, Indonesia Melayani, Indoesia Bersatu )
Jenis Kegiatan B.1 B.2 dan B3
Judul Program B.1 Penyuluhan mengenai kriteria jamban yang benar dan sehat terstandar, sumber
air minum yang terstandar dan cara membuang limbah rumah tangga yang baik dan
benar
B.2 Penyuluhan mengenai pentingnya ANC pada ibu hamil dan pentingnya ASI pada
anak
B.3 Penyuluhan Gerakan Cegah Stunting pada anak dengan pemeriksaan IMT (BB
dan TB)
B.2 Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga
medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di samping itu, dibutuhkan
partisipasi serta kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan di fasilitas
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan.Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan
pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu
hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan
pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
B.3 Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari
kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa
untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan
kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan
(sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting
merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah
pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan
fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
2 TUJUAN
B.1 Agar masyarakat bisa menjalankan prinsip hidup bersih dan sehat
B.2 Agar masyarakat bisa mengetahui pentingnya peran dari ANC dan ASI
B.3 Agar generasi Indonesia bisa terbebas dari stunting yang merupakan program pemerintah
Indonesia saat ini
3 SASARAN/PESERTA KEGIATAN
B.1 Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat nagari Seulayat Ulakan
B.2 Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui
B.3 Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak
B.2
Materi : Penyuluhan pentingnya melakukan ANC dan memberikan ASI
Narasumber : Mahasiswa kesehatan
B.3
Materi : Penyuluhan tentang Stunting dan pemeriksaan BB/TB sebagai deteksi dini
Narasumber : Panitia ( Mahasiswa )
5 JADWAL/VOLUME KEGIATAN
B.1 Kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan
B.2 Kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan
B.3 Kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan
6 PERLENGKAPAN
B.1
Proyektor infocus, laptop absensi
B.2
Laptop
Proyektor
Absensi
B.3
Laptop
Proyektor
Timbangan
Meteran pengukur tinggi badan
Absensi
7 KEPANITIAAN
B.1 :
Ketua: l
Tugas : Memimpin kegiatan secara keseluruhan
Sekretaris
Tugas : Menyediakan absensi, mengurus pengadministrasian
Bidang perlengkapan:
Tugas : Meyediakan perlengakapan yang dibutuhkan pada saat kegiatan gotong royong
Bidang dokumentasi:
Tugas : Membantu mendokumentasikan selama pelaksanaan kegiatan
Bidang humas :
Tugas : Membantu mengumpulkan peserta
B.2 :
Ketua:
Tugas : Memimpin kegiatan secara keseluruhan
Sekretaris
Tugas : Menyediakan absensi, mengurus pengadministrasian
Bidang perlengkapan:
Tugas : Meyediakan perlengakapan yang dibutuhkan pada saat penyuluhan
Bidang dokumentasi:
Tugas : Membantu mendokumentasikan selama pelaksanaan kegiatan
Bidang humas :
Tugas : Membantu mengumpulkan peserta
B.3 :
Ketua:
Tugas : Memimpin kegiatan secara keseluruhan
Sekretaris
Tugas : Menyediakan absensi, mengurus pengadministrasian
Bidang perlengkapan:
Tugas : Meyediakan perlengakapan yang dibutuhkan pada saat penyuluhan
Bidang dokumentasi:
Tugas : Membantu mendokumentasikan selama pelaksanaan kegiatan
Bidang humas :
Tugas : Membantu mengumpulkan peserta
9 PROSEDUR KEGIATAN
B.1 B2 B.3
a. Tahap persiapan
Rapat dengan ketua nagari dan ketua jorong setempat terkait dengan pelaksanaan
rencana kerja yang akan dilaksanakan.
Mengajukan permohonan izin untuk melaksanakan rencana kerja yang akan dilakukan.
Meminjam peralatan yang dibutuhkan ke instansi setempat.
b. Tahap pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan praktek pada prasarana umum dengan
masyarakat setempat
c. Tahap evaluasi
Pengisian kuisioner terhadap masyarakat untuk melihat tingkat pemahaman masyarakat
setelah diberikan penyuluhan.
Catatan :
1. Rencana kerja (renja) diketik dengan huruf Calibri, font size 11, 1 spasi pada kotak yang disediakan
2. Rencana kerja (renja) dengan form M.6 di atas adalah untuk kegiatan A, B dan D. Khusus kegiatan
C, tidak perlu dibuat rencana kerja (renja) karena merupakan kegiatan dari mitra
3. Rencana kerja (renja) kegiatan A minimal 1 kegiatan per mahasiswa, rencana kerja (renja)
kegiatan B maksimal 3 kegiatan per mahasiswa dan rencana kegiatan (renja) kegiatan D (khusus
untuk jenis kegiatan keagamaan, olahraga dan ekstrakurikuler saja).
4. Kumpulan rencana kerja (renja) ini disatukan dengan cara diklip (tidak dijilid)