Anda di halaman 1dari 6

Judul : Terapi bermain "Feeling Faces"

A. LATAR BELAKANG

Hospitalisasi mempakan perawatan yang dilakukan dirumah sakit dan dapat


menimbulkan trauma dan stress pada klien yang baru mengalami rawat inap dirumah
sakit. Hospitalisasi dapat diartikan juga sebagai suatu keadaan yang memaksa seseorang
harus menjalani rawat inap di mmah sakit untuk menjalani pengobatan maupun terapi
yang dikarenakan klien tersebut mengalami sakit. Pengalaman hospitalisasi dapat
mengganggu psikologi seseorang terlebih bila seseorang tersebut tidak dapat beradaptasi
dengan Iingkungan barunya di mmah sakit. Pengalaman hospitalisasi yang dialami klien
selama rawat inap tersebut tidak hanya mengganggu psikologi klien, tetapi juga akan
sangat berpengaruh pada psikososial klien dalam berinteraksi terntama pada pihak rumah
sakit tennasuk pada perawat. Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya(Wong, 2008). Pada anak
perasaan yang sering muncul dirumah sakit yaitu cemas, marah, sedih, takut, harga diri
rendah. Permainan bagi anak dapat mengekspresikan perasaannya dan menyelesaikan
permasalahannya sehingga dapat memperkecil trauma hospitalisasi.

Bermain merupakan hal yang menyenangkan bagi anak, seorang anak dapat
mengekspresikan bakat dan minat melalui fantasi dan imajinasinya. Bermain juga dapat
mengasah keberanian anak untuk berkomunikasi dan melakukan percakapan dengan dua
orang atau lebih sehingga dapat menyusun kalimat yang lebih kompleks. Terapi bermain
mempakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau
mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif. Bermain adalah cara
alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak disadan'
(Martin, 2013).

Salah satu terapi yang cocok untuk digunakan kepada anak-anak yaitu terapi bermain
Feeling faces, Terapi bermain feeling menggunakan media tertentu untuk
mengekspresikan perasaan anak melalui gambar di media tersebut.

B. KARAKTERISTIK PESERTA

Kegiatan bermainan ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi

1
a. anak usia 3-7 tahun
b. laki laki maupun perempuan
c. tidak bedrest
d. suhu tubuh 36,5 oC – 37,5 OC
2. Kriteria eksklusi
a. Anak yang fraktur di ektremitas ats
b. Anak yang bedrest
c. Anak yang demem tinggi
d. Anak yang dalam masa program kemoterapi

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit
anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.walaupun
demikian, selama anak dirawat di rumah sakit, kegitan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga kesinambungannya.
b. Mengekspresikan peraaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
2. Tujuan Khusus
a. Anak jadi lebih koopeatif dalam tindakan keperawatan.
b. Anak dapat mengembangkan imajinasinya.
c. Anak mampu mengekspresikan wajahnya sesuai situasi.

D. MEDIA

Media yang dibutuhkan pada terapi bermain ini adlah sebagai berikut :

1. Stik es krim
2. Spidol
3. Kertas pola bulat
4. Lem kertas

E. METODE PERMAINAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi

2
3. Redemonstrasi

F. RENCANA PELAKSANAAN

NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


1 Persiapan : 5 menit Menjawab salam
1. Membuka acara dengan salam dan memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan terapi
bermain
2. Proses : 15 menit Mengajak anak
1. Menjelaskan cara bermain bermain bersama
Feeling faces sesuai dengan
a. Berikan masing-masing prosedur
anak 2 kertas pola bulat
b. Berikan anak spidol untuk
menggambar wajah senang
pada kertas 1 dan wajah
sedih pada kertas lainnya
c. Tempelkan kedua wajah
tersebut secara bertolak
belakang dengan stik
berada ditengahnya.
Sekarang anak mempunyai
“flip face”, yang
menampilkan dua ekspresi
wajah.
d. Diskusikan mengenai
berbagai macam situasi
yang menyangkut
emosional (misal
menerima telepon dari
teman)
e. Ajarkan anak untuk

3
menggunakan wajah
mereka untuk
mengindikasi bagaimana
mereka mengekspresikan
suatu situasi
f. Perbolehkan anak untuk
menggunakan wajah
mereka nantinya selama
tugas berlangsung
3. Penutup / Terminasi : 5 menit Memperhatikan dan
1. Mengevaluasi menjawab salam
2. Mengucapkan salam

G. SUSUNAN PELAKSANAAN BERMAIN


1. Waktu Pelaksanaan

Tempat : Ruang Terapi Bermain Bangsal Anggrek

Hari/tanggal : Kamis, 28 November 2019

Waktu : 08.00-08.15 WIB

2. Susunan Penatalaksanaan Bermain


a. Leader : Dewi Mastuti
Tugas :
1) Membuka acara
2) Menjelaskan tentang peraturan bermain
3) Memimpin jalannya permainan
4) Memberi semangat kepada anak
5) Menciptakan suasana menjadi meriah
6) Mengambil keputusan
b. Fasilitator : Siti Khotimah dan Febry Pujiarta
Tugas :
1) Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2) Mendampingi anak selama bermain

4
3) Memberikan semangat dan motivasi
4) Mengamati dan mengevaluasi permainan
5) Mengamati tingkah laku anak
c. Observer : Mita Putri Pratiwi
Tugas :
1) Mengobservasi jalannya terapi bermain
2) Mengobservasi perilaku semua anggota kelompok terapi bermain\
3) Menyampaikan hasil terapi bermain
4) Memberikan penilaian terhadap terapi bermain

d. Setting Tempat

Keterangan :

: Leader

: Fasilitator

: Peserta

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 10 menit sebelum acara
b. Anak hadir di ruangan minimal 5 menit sebelum acara
c. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang bermain Anak
2. Evaluasi Proses
a. Peserta bersedia hadir mengikuti terapi bermain
b. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
c. Peserta antusias dan berperan aktif untuk mengikuti terpi bermain
d. Peserta mampu mengasah imajinasinya
e. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
f. Peserta dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
g. Peserta merasa senang saat mengikuti terapi bermain
3. Kriteria Hasil

5
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Anak mampu menebak benda dengan benar
c. Anak mampu menggambar sesuai benda yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai