Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG

AJAL
”Asuhan Keperawatan pada Pasien Terminal Illness (Palliative Care) :
HIV / AIDS ”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif dan


Menjelang Ajal
Dosen Pengampu : Dr. Fahrun Nur Rosyid S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

ALFINA RIZKI PRAMESTI (J210170050)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai ”Asuhan
Keperawatan pada Pasien Terminal Illness (Palliative Care) : HIV / AIDS ”. Makalah ini dibuat
dengan tujuan agar kita dapat memperoleh suatu ilmu yang berguna dalam bidang studi
keperawatan dan dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing (Dr. Fahrun Nur Rosyid S.Kep., Ns., M.Kes) tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan yang maksimal,


mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa, pengolahan maupun dalam
penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya dapat
membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.

Surakarta, 30 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
RESUME ................................................................................................................................... 4
Latar Belakang ................................................................. Error! Bookmark not defined.
A. SAFETY MANAGEMENT .................................. Error! Bookmark not defined.
Definisi ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
Tujuan .............................................................................. Error! Bookmark not defined.
Langkah Menuju Keselamatan Pasien ............................. Error! Bookmark not defined.
Sasaran ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
B. RISK MANAGEMENT ........................................ Error! Bookmark not defined.
Definisi ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
Manfaat .............................................................................................................................. 5
Identifikasi Risiko dan Penilaian Risiko (Risk Assessment) .......... Error! Bookmark not
defined.
Analisis Risiko ................................................................. Error! Bookmark not defined.
Evaluasi Risiko ................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.

3
RESUME

Pengertian
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS. HIV
terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti didalam darah,
air mania tau cairan vagina (Gunung, 2002). Sebelum HIV berubah menjadi AIDS,
tidak ada perbedaan antara orang yang menderita HIV dengan orang normal. Penderita
akan sehat-sehat saja pada kurun waktu kira-kira 5-10 tahun. Walaupun tampak sehat,
mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman,
transfuse darah atau pemakaina jarum suntik secara bergantian (IDU/Injection Drug
User).

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagau


gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap
AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit, karena system kekebalan
tubuh menurun. Sampai sekarang belum ada obat yang dapt menyembuhkan AIDS,
agar kita dapat terhindar dari HIV/AIDS, maka kita harus tahu bagaimana cara
penularan dan pencegahannya.

Etiologi
Banyak orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terkena AIDS. Oleh karena
itu upaya preventif dan kehati-hatian dari setiap individu harus selalu di perhatikan
mengingat HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, diantaranya adalah (Ditjen
PPM & PL Depkes RI, 2005) :

1. Hubungan seks/ heteroseksual/ homoseksual (anal,oral,vaginal)yang tidak terlindungi


dengan orang yang telah terinfeksi HIV.

2. IDU / Penggunaan jarum suntik secara bergantian.

3. Perinatal/ ibu hamil mengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya.

4. Tidak diketahui/ kemungkinan karena kecelakaan kerja di rumah sakit

4
Patofisiologi
Sel T dan makrofag serta sel dendrik/ Langerhans (sel imun) adalah sel-sel yang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan terkonsentrasi dikejar limfe,
limfa dan sumsum tulang Human Immunodeficiency Virus (HIV) menginfeksi sel
lewat pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian
yaitu antigen grub 120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka
HIV menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian
sel T4 yang juga dipengaruhi respin imun sel killer penjamu, dalam usaha
mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.

Manifestasi Klinis
Pasien AIDS secara khas punya riwayat gejala dan tanda penyakit. Pada infeksi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) primer akut yang lamanya 1-2 minggu pasien
akan merasakan sakit seperti flu. Dan disaat fase supresi imun simptomatik 3 tahun
pasien akan mengalami demam, keringat dimalam hari, penurunan berat badan, diare,
neuropati, keletihan, ruam kulit, limpanodenopathy, pertambahan kognitif, dan lesi
oral.

Pemeriksaan Penunjng
1. Tes Laboratorium
Telah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang sebagian masih bersifat
penelitian. Tes dan pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan memantau perkembangan penyakit serta
responnya terhadap terapi Human Immunodeficiency Virus (HIV).

2. Serologis
 Tes antibody serum
 Tes Blot Western
 Tes Enzym Linked immunosorbent Assay (ELISA)

3. Neurologis
EEG, MRI, CT Scan otak, EMG (Pemeriksaan saraf).

5
Komplikasi
1. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV Oral, gingivitis,
peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi,
penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
2. Neurologic
Kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung virus HIV pada sel saraf,
berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motoric, kelemahan, disfasia
dan isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise,
demam, paralise.
3. Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma,
sarcoma Kaposi. Dengan efek : penurunan berat badan, anoreksia, demam,
malabsorbsi, dan dehidrasi.
Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma, sarcoma Kaposi, obat illegal,
alcohol. Dengan efek : anoreksia, mual dan muntah, nyeri abdomen, ikterik, demam
atritis

Penanggulangan HIV / AIDS

a) Upaya Promotif

Program pencegahan HIV/AIDS harus difokuskan pada pembentukan perilaku


individu untuk tidak terpapar pada rantai penularan HIV/AIDS, antara lain melalui
kontak seksual dan kontak jarum suntik. Bentuk kegiatannya akan banyak berupa
pendidikan kerja untuk meningkatkan kesadaran akan resiko HIV/AIDS dan adopsi
perilaku aman mencegah kontak rantai penularan HIV/AIDS. Upaya promotif yang
bias dilakukan antara lain :

1. Pelayanan Promotif : Meningkatkan komunikasi informasi dan edukasi (KIE)


tentang HIV/AIDS.

2. Promosi Perilaku Seksual Aman (Promoting Safer Sexual Behavior).

6
3. Promosi dan Distribusi Kondom ( Promoting and Distributing Condom).

b) Upaya Preventif

Upaya pencegahan penyakit ini merupakan cara yang terbaik untk menelkan
terus meningkatnya kejadian penyakit dan kematian akibat AIDS. Untuk pencegahan
HIV/AIDS, konseling merupakan satu-satunya cara untuk mempromosikan berbagai
perubahan perilaku masyarakat. Untuk jangka panjang diharapkan masyarakat akan
mau mengadopsi perubahan perilaku yang berisiko. Dengan kondisi seperti itu,
konseling sangat membantu penderita untuk lebih berani menerima kenyataan
hidupnya setelah HIV masuk kedalam tubuhnya. Upaya Preventif dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu :

1. Peningkatan gaya hidup sehat.

2. Memahami penyakit HIV/AIDS, bahaya dan pencegahannya.

3. Memahami penyaki IMS (Infeksi Menular Seksual), bahaya dan cara


pencegahannya

c) Upaya Rehabilitatif

Upaya pemulihan/ rehabilitasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)


sangatlah penting demi kelangsungan hidup penderita tersebut. Adapun usaha yang
perlu dilakukan :

1. Latihan dan pendidikan kerja untuk dapat menggunakan kemampuan yang masih
ada secara maksimal.

2. Penempatan pekerja sesuai kemampuannya.

3. Penyuluhan kepada pekerja dan pengusaha untuk menerima penderita ODHA


untuk bekerja seperti pekerja lain

Anda mungkin juga menyukai