AJAL
”Asuhan Keperawatan pada Pasien Terminal Illness (Palliative Care) :
HIV / AIDS ”
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas mengenai ”Asuhan
Keperawatan pada Pasien Terminal Illness (Palliative Care) : HIV / AIDS ”. Makalah ini dibuat
dengan tujuan agar kita dapat memperoleh suatu ilmu yang berguna dalam bidang studi
keperawatan dan dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing (Dr. Fahrun Nur Rosyid S.Kep., Ns., M.Kes) tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
RESUME
Pengertian
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS. HIV
terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti didalam darah,
air mania tau cairan vagina (Gunung, 2002). Sebelum HIV berubah menjadi AIDS,
tidak ada perbedaan antara orang yang menderita HIV dengan orang normal. Penderita
akan sehat-sehat saja pada kurun waktu kira-kira 5-10 tahun. Walaupun tampak sehat,
mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman,
transfuse darah atau pemakaina jarum suntik secara bergantian (IDU/Injection Drug
User).
Etiologi
Banyak orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terkena AIDS. Oleh karena
itu upaya preventif dan kehati-hatian dari setiap individu harus selalu di perhatikan
mengingat HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, diantaranya adalah (Ditjen
PPM & PL Depkes RI, 2005) :
4
Patofisiologi
Sel T dan makrofag serta sel dendrik/ Langerhans (sel imun) adalah sel-sel yang
terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan terkonsentrasi dikejar limfe,
limfa dan sumsum tulang Human Immunodeficiency Virus (HIV) menginfeksi sel
lewat pengikatan dengan protein perifer CD 4, dengan bagian virus yang bersesuaian
yaitu antigen grub 120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka
HIV menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian
sel T4 yang juga dipengaruhi respin imun sel killer penjamu, dalam usaha
mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi.
Manifestasi Klinis
Pasien AIDS secara khas punya riwayat gejala dan tanda penyakit. Pada infeksi
Human Immunodeficiency Virus (HIV) primer akut yang lamanya 1-2 minggu pasien
akan merasakan sakit seperti flu. Dan disaat fase supresi imun simptomatik 3 tahun
pasien akan mengalami demam, keringat dimalam hari, penurunan berat badan, diare,
neuropati, keletihan, ruam kulit, limpanodenopathy, pertambahan kognitif, dan lesi
oral.
Pemeriksaan Penunjng
1. Tes Laboratorium
Telah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang sebagian masih bersifat
penelitian. Tes dan pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan memantau perkembangan penyakit serta
responnya terhadap terapi Human Immunodeficiency Virus (HIV).
2. Serologis
Tes antibody serum
Tes Blot Western
Tes Enzym Linked immunosorbent Assay (ELISA)
3. Neurologis
EEG, MRI, CT Scan otak, EMG (Pemeriksaan saraf).
5
Komplikasi
1. Oral Lesi
Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV Oral, gingivitis,
peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi,
penurunan berat badan, keletihan dan cacat.
2. Neurologic
Kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung virus HIV pada sel saraf,
berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motoric, kelemahan, disfasia
dan isolasi social.
Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise,
demam, paralise.
3. Gastrointestinal
Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma,
sarcoma Kaposi. Dengan efek : penurunan berat badan, anoreksia, demam,
malabsorbsi, dan dehidrasi.
Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma, sarcoma Kaposi, obat illegal,
alcohol. Dengan efek : anoreksia, mual dan muntah, nyeri abdomen, ikterik, demam
atritis
a) Upaya Promotif
6
3. Promosi dan Distribusi Kondom ( Promoting and Distributing Condom).
b) Upaya Preventif
Upaya pencegahan penyakit ini merupakan cara yang terbaik untk menelkan
terus meningkatnya kejadian penyakit dan kematian akibat AIDS. Untuk pencegahan
HIV/AIDS, konseling merupakan satu-satunya cara untuk mempromosikan berbagai
perubahan perilaku masyarakat. Untuk jangka panjang diharapkan masyarakat akan
mau mengadopsi perubahan perilaku yang berisiko. Dengan kondisi seperti itu,
konseling sangat membantu penderita untuk lebih berani menerima kenyataan
hidupnya setelah HIV masuk kedalam tubuhnya. Upaya Preventif dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu :
c) Upaya Rehabilitatif
1. Latihan dan pendidikan kerja untuk dapat menggunakan kemampuan yang masih
ada secara maksimal.