1. Pengertian
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan, akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh perawat, yang melibatkan seluruh anggota tim (Marquis & Huston, 2010).
2. Karakteristik
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat associate, perawat primer dan kepala ruangan melakukan diskusi
bersama
d. Kepala ruangan memfasilitasi kreatifitas
e. Kepala ruangan membantu mengembangkan kemampuan perawat associate
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah
3. Tujuan
a. Menumbuhkan cara berfikir secara khas
b. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien
c. Meningkatkan validitas data klien
d. Menilai kemampuan justifikasi
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
f. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
4. Peran
a. Perawat Primer danperawat associate
Dalam menjalankan pekerjaan perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
1. Latar Belakang
Salah satu aspek penting dalam pelayanan rumah sakit adalah perawatan
pasien secara holistik yang meliputi biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
Termasuk di dalamnya perawatan bagi pasien tirah baring lama yang mengalami
gangguan mobilitas seperti pasien stroke, fraktur tulang belakang atau penyakit
degeneratif. Immobilisasi sebagai salah satu tindakan perawatan trauma dan
penyakit kronik, meskipun memberikan banyak manfaat, jika terjadi terlalu lama
akan menyebabkan beberapa komplikasi, seperti atrofi otot, hipotensi ortostatik,
kontraktur dan lain – lain. Salah satu komplikasi yang terbanyak adalah ulkus
dekubitus atau pressure ulcer.
Tekanan yang berkepanjangan merupakan penyebab utama ulkus
dekubitus karena tekanan dapat menyebabkan iskemia jaringan lunak.Ternyata,
banyak faktor lain yang juga ikut berperan dalam terjadinya ulkus dekubitus
seperti shear (geseran/luncuran), Friction (gesekan), kelembaban yang
berlebihan, dan mungkin juga infeksi (Maklebust & Sieggreen, 2001).
Dekubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien dengan
penyakit kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam waktu
lama, bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak
dialami oleh pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit (Morison 2003).
Hasil penelitian Suheri (2009) menunjukkan bahwa lama hari rawat
dalam terjadinya luka dekubitus pada pasien immobilisasi 88,8% muncul luka
dekubitus dengan rata-rata lama hari rawat pada hari ke lima perawatan. Jaringan
kutan menjadi rusak atau hancur, mengarah pada pengrusakan progesif dan
nekrosis dari jaringan lunak dibawahnya (Smeltzer 2002, Potter dan Perry 2005)
Kejadian ulkus dekubitus menjadi penting karena berhubungan dengan
perawatan dan kualitas pelayanan pasien. Beberapa usaha seperti perawatan luka,
obat topikal, kasur terapetik, dan edukasi dapat dilakukan sebagai tindakan
intervensi pencegahan komplikasi luka dekubitus yang lebih luas. Selain itu,
angka kejadian ulkus dekubitus menjadi salah satu faktor indikator mutu
pelayanan rumah sakit.
Pemenuhan kebutuhan informasi klien dalam hal ini pendidikan
kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Semakin tinggi tingkat keberhasilan pemberian pendidikan kesehatan yang
diberikan atau semakin tinggi tingkat kepuasan pasien terhadap pendidikan
kesehatan yang diberikan oleh perawat, maka semakin tinggi kualitas pelayanan
kesehatan di rumah sakit tersebut.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesi di rumah sakit yang
berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pelayan keperawatan adalah berupa bantuan yang
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan
serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kehidupan
sehari-hari secara mandiri (Aditama, 2010).
Menurut Depkes (2011) peran perawat adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan, sebagai pengelola keperawatan, sebagai pendidik
keperawatan dan sebagai peneliti keperawatan. Berdasarkan perannya sebagai
perawat pendidik, perawat mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan
pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada pasien. Perubahan
perilaku ada pasien selama proses pembelajaran berupa perubahan pola pikir,
sikap dan keterampilan yang spesifik. Dalam keperawatan, pendidikan kesehatan
merupakan salah satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk
membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat
berperan sebagai perawat pendidik. Tujuan pendidikan kesehatan dalam
keperawatan adalah untuk mengubah pemahaman individu.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan peserta Ronde mampu melakukan Pencegahan
Dekubitus
b. Tujuan Khusus
1) Peserta ronde mampu menyebutkan definisi Dekubitus
2) Peserta ronde mampu menyebutkan faktor penyebab Dekubitus
3) Peserta ronde mampu menyebutkan tanda dan gejala decubitus
4) Peserta ronde mampu melakukan Pencegahan Dekubitus
3. Materi
Terlampir
4. Metode
Diskusi, tanya jawab dan Demonstrasi
5. Media
Leaflet
6. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Kodariyah, S.Kep
Ketua Tim A : Risky Firmansyah, S.Kep
Ketua Tim B : Rima Anggreni, S.Kep
Perawat Pelaksana : Sri Aria Indah Putri, S.Kep
Firma Nelis Emi, S.Kep
Prima Wiasari, S.Kep
Adek Suci Ramadhani, S. Kep
2. Penyajian Materi 10
Menggali pengetahuan audien Menjawab Menit
tentang definisi Dekubitus
Mendiskusikan tentang definisi
Dekubitus Mendengarkan
Menggali pengetahuan audien
tentang faktor penyebab Menjawab
decubitus
Mendiskusikan tentang faktor
penyebab Mendengarkan
Menggali pengetahuan audien
tentang tanda dan gejala Menanggapi
Dekubitus
Mendiskusikan tentang tanda
dan gejala Dekubitus Mendengarkan
Mendiskusikan tentang hal-hal
yang perlu dilakukan untuk Menanggapi
pencegahan Dekubitus
Proses tanya jawab
Memberi kesempatan kepada Mendengarkan
peserta untuk bertanya
Memberi reinforcement (+)
atas pertanyaan klien
Menjawab pertanyaan Mempratekkan bersama
Bertanya
Mendengarkan
Mendengarkan
3. Post Ronde
Melakukan evaluasi bersama Ikut mengevaluasi 5 Menit
tentang tindakan yang telah
dilakukan
Mengakhiri ronde Menjawab salam
8. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Kegiatan ronde terlaksana sesuai waktu
- Peserta ronde dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi proses
- Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan ronde
- Selama ronde berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan
penuh perhatian
c. Evaluasi hasil
- Pasien puas dengan hasil kegiatan
- Masalah pasien teratasi
- Perawat dapat :
Berpikir kritis
Tumbuh pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari
masalah klien
Meningkatkan pola pikir sistematis
Mengaplikasikan latihan pembelajaran pada praktek klinik
MATERI
PENCEGAHAN DEKUBITUS
A. Pengertian Dekubitus
Dekubitus adalah luka pada jaringan kulit yang disebabkan oleh tekanan
yang berlangsung lama dan terus menerus (Doh, 1993 dalam Martin, 1997). Istilah
dekubitus diambil dari kata Latin decumbere, yang artinya berbaring. Ini
merupakan luka yang terjadi karena tekanan atau iritasi kronis. Keadaan ini terjadi
pada kulit punggung pasien yang selalu terbaring di tempat tidur atau yang sulit
bangkit dari ranjang perawatan dalam waktu yang lama.
Dekubitus mengakibatkan kerusakan/ kematian kulit sampai jaringan di
bawah kulit, Kadang sampai menembus otot sampai mengenai tulang. Hal in
disebabkan adanya penekanan pada suatu bagian tubuh yang berlangsung terus
menerus misalnya karena tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian
atau benda keras lainnya sehingga peredaran darah di sekitar daerah itu terhenti,
yang mengakibatkan kerusakan/ kematian kulit dan jaringan sekitarnya (Pranarka,
1999).
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus/ luka dekubitus adalah bagian
dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit, pinggul, pergelangan kaki,
bahu, punggung dan kepala bagian belakang. Lokasi yang sering terkena dekubitus
adalah daerah tumit, siku, kepala bagian belakang, dan daerah sekitar bokong.
b. Faktor Luar
Kebersihan tempat tidur
Alat-alat tenun yang kusut dan kotor
Posisi duduk yang salah
Posisi yang tidak tepat
Perubahan posisi yang kurang