Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah sistem
reproduksi ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga: Tahap
Perkembangan Keluarga Anak Usia Sekolah” tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode pembelajaran
bagi mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiah
Gombong.
Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan
segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dan kami akan sangat bangga
apabila makalah yang kami susun ini mendapatkan saran maupun kritik yang
bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf apabila
makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.
Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga atau kuluwarga yang
berarti anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Friedman (2010)
menyatakan keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi diri
sebagai bagian dari keluarga. Sedangkan menurut Depkes (1988 dalam
Sudiharto, 2007) bahwa keluarga adalah suatu unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Berdasarkan
definisi keluarga diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dibentuk
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi, yang hidup dalam
satu rumah tangga dan tiap-tiap anggota keluarga berinteraksi satu sama lain
dan berperan sesuai dengan perannya masing-masing serta menciptakan dan
mempertahankan kebudayaan.
Oleh karena itu keluarga dengan tahap perkembangan usia anak sekolah
mempunyai tugas antara lain mensosialisasikan anak-anak, termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan,
memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga, mendorong anak
untuk mencapai pengembangan daya intelektual dan menyediakan aktivitas
untuk anak (Padila, 2012). Keluarga dengan usia anak sekolah mempunyai
masalah kesehatan yang sering terjadi. Masalah kesehatan yang sering terjadi
pada tahap perkembangan keluarga ini antara lain kesulitan belajar, gangguan
tingkah laku, perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak,
penyalahgunaan zat hingga penyakit menular /infeksi (Edelman & Mandle,
1986 dalam Setiadi 2008).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan
tahap perkembangan anak usia sekolah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pembaca mampu memahami gambaran konsep asuhan keperawatan
keluarga pada tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pemusunan makalah ini adalah pembaca mampu:
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode anak usia sekolah (families
with children)
c. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan
anak usia sekolah (families with children)
d. Menjelaskan definisi konsep dasar keluarga dalam periode anak usia
sekolah (families with children)
e. Mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah (families with children)
D. Manfaat
Makalah yang ditulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Masyarakat
Keluarga dapat menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai upaya meningkatkan status kesehatan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Teknologi Keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah
3. Penulis
Menambah ilmu mengenai gambaran penerapan asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah.
BAB II. TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah ini dimulai anak pertama
telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada
usia13 tahun. Awal dari masa remaja.keluarga biasanya mencapai jumlah
maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahun ini (Duvall, 1977). Lagi-
lagi tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini,
anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan measing-masing,
disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta
kegiatan-kegiatan orang sendiri.
Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, (Tabel
6-7). Menurut Erikson (1950), orang tua berjuang tuntutan ganda yaitu
berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh genersi berikutnya (tugas
perkembangan generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka
sendiri; Sementara anak-anak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan
sense of industry untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengurangi atau
menangkis perasaan rendah diri.
Tugas orang tua pada tahap ini adalah untuk belajar mengahadapi pisah pisah
dengan, atau lebih sederhana, membiarkan anak pergi. Lama-kelamaan
hubungan dengan teman sebaya, dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan
memaikan peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah
tersebut.
Selama tahap ini orangtua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas
di luar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga
yang mengharuskan anak-anak meraka menyesuaikan diri dengan standar-
standar komunias bagi anak. Hal ini cenderung mempengaruhi keluarga-
keluarga kelas menengah untuk lebih menekankan nilai-nilai tradisional
pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas
pekerja dan banyak keluarga miskin mersa tersingkir dari dan konflik dengan
sekolah dan/ nilai-nilai komunitas.
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selam periode kehidupan anak ini.
Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek pengelihatan,
pendengaran, bicara, selain kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, dan
perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak, penyalahgunaan zat,
dan penyaki-penyakit menular (Adelman & Madle, 1986).
Bekerja dengan keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam
bidang kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining
lanjutan, membutuh energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah.
Ia juga bertindak sebagai narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan guru
mampu menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan individu atau yang telah
lazim dari siswa-siswa secara lebih efektif.
3. Fungsi Perlindungan
Idealnya, keluarga mampu menjadi tempat yang membuat anggotanya
merasa aman dan tentram. Karena itu, seburuk apapun konflik yang terjadi
di dalam keluarga, hindari terjadinya tindak kekerasan verbal maupun
fisik, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak.
7. Fungsi Ekonomi
Kondisi ekonomi sebuah keluarga biasanya mempengaruhi keharmonisan
keluarga. Karena itu, mengajarkan anak untuk berhemat dan
menumbuhkan jiwa wirausaha akan membuat mereka kelak dapat cerdas
secara finansial.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
a. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak.
b. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima
tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak.
3. Intervensi Keperawatan
a. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Intervensi:
1) Diskusikan tentang tugas keluarga.
2) Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat
anggota keluarga sakit.
3) Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
4) Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan.
5) Ajarkan cara merawat anak dirumah.
6) Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga.
b. Risiko/risiko tinggi
Intervensi:
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
Tanggal pengkajian : 28 April 2018
a. Nama kepala keluarga : Tn. A
b. Alamat : Kebumen
c. Pekerjaan kepala keluarga : Supir
d. Pendidikan kepala keluarga : SMA
e. Komposisi keluarga :
Tn. A 38 th Ny. S 31 th
An. S 8 th An. R 2 th
Keterangan :
: laki - laki
: perempuan
: klien
: hubungan dengan keluarga
: pernikahan
: satu tempat tinggal
g. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk dalam kategori Tradisional Nucklear
karena terdiri dari keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) tinggal dalam
satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam satu ikatan
perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
h. Suku keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan bersuku Jawa dan berkebangsaan
Indonesia, namun Ny. S bersuku Batak Ny. S berasal dari Medan dan
Tn. A berasal dari Semarang, bahasa yang digunakan oleh keluarga
Tn. A adalah bahasa Jawa dan Indonesia., Keluarga Tn. A dulunya
tinggal di Pedurungan Lor dan mulai menempati rumahnya yang
sekarang ini semenjak delapan tahun yang lalu.
i. Agama
Keluarga Tn. A mengatakan seluruh anggota keluarganya
berkeyakinan islam semua tidak ada perbedaan agama dan aktif
menjalankan ibadah sholat lima waktu.
B. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Keluarga mengatakan rumah yang didiami saat ini adalah rumah milik
pribadi, luas tanah 7x5 meter, jenis bangunan permanen atap terbuat dari
asbes, lantai dari ubin, terdiri dari datu kamar tidur, ruang televisi, dapur,
dan kamar mandi dan di belakang rumah terdapat sedikit pekarangan,
bagian rumah terdapat teras yang dimanfaatkan sebagai ruang tamu,
sedangkan ruang televisi dijadikan tempat tidur Tn. A. sumber air berasal
dari PAM, sampah dibuang di tempat sampah yang ada di depan rumah.
2. Denah Rumah
Keterangan:
U a. teras + ruang tamu
E F b. ruang TV + tempat
tidur Tn. A
D c. kamar tidur Ny. S
B
dan anaknya
S d. kamar mandi
C
e. pekarangan
f. dapur
A
3. Keterangan Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal
Keluarga Tn. A bertempat tinggal di kawasan perumahan sehingga jarak
Jalan
satu rumah dengan yang lainnya saling berdekatan, warga memiliki
kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian da arisan. Pengajian dan
arisan ini berlangsung dirumah masing-masing warga secara bergantian.
Pelayanan kesehatan terdekat adalah bidan, namun Keluarga Tn. A
memilih menggunakan pelayanan kesehatan dari puskesmas yang
jaraknya lumayan jauh dengan alasan ekonomi.
4. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga mengatakan rumahnya yang sekarang ini berada di perumahan
yang sudah ditempati selama delapan tahun. Keluarga mengatakan kalau
berpergian menggunakan sepeda motor sementara anaknya menggunakan
sepeda saat berangkat ke sekolah.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan biasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa dan
Indonesia, dapat berkomunikasi dengan baik tanpa hambatan.
b. Ny. S
Peran Formal : Aktif sebagai sekretaris perkumpulan PKK ibu-ibu
di lingkungan tempat tinggalnya dan anggota perkumpulan pengajian
ibu-ibu
Peran Non-formal: Sebagai ibu rumah tangga dan istri
c. An. S
Peran Formal : Aktif sebagai siswa kelas dua sekolah dasar.
Peran Non-formal: Sebagai anak dan kakak
d. An. R
Peran Formal : tidak aktif secara formal
Peran Non-formal:Sebagai anak dan adik
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. A saling menyayangi dan menghormati, memberikan
perhatian kepada sesama anggota keluarga. Walaupun Tn. A sibuk
dengan pekerjaannya sebagai supir, namun Tn. A sering menyempatkan
pulang kerumah pada saat jam istirahat kantor
2. Fungsi Sosialisasi
Tn A dan Ny S mengatakan sebagai penanggung jawab dalam
mengontrol peruilaku dan perkembangan anak sesuai dengan usia.
Misalkan An S yang saat ini sedang duduk dibangku sekolah dasar oleh
keluarganya dilarang untuk membeli jajanan disembarang tempat.
Lingkungan sekitar sejauh ini masih cocok untuk perkembangan anak.
Mereka dapat belajar dan bermain dengan anak-anak yang berada
disekitar rumah.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn A memiliki dua orang anak perempuan dan laki-laki. Saat
ini keluarga belum mempunyai rencana untuk menambah jumlah anak,
sehingga Ny S memutuskan menggunakan KB suntik tiga bulan sejak 2
tahun lalu.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilan dari Tn A masih cukup untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
E. STRESSOR DAN KOPING KELUARGA
1. Sterssor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Keluarga Tn. T jarang mengalami stress yang sifatnya berkepanjangan,
untuk stress jangka pendek karena terkadang dibuat stress oleh perilaku
anak-anaknya dan itupun jarang.
F. PEMERIKSAAN FISIK
G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap agar permasalahan kesehatan yang ada di dalam keluarga
dapat teratasi, keluarga juga berharap mampu menyekolahkan kedua anaknya
sampai perguruan tinggi.
H. ANALISA DATA