Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PERKEMBANGAN

ANAK USIA SEKOLAH DENGAN MASALAH


KETIDAKBERDAYAAN MENGERJAKAN TUGAS SEKOLAH
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Kelompok 2
1. Citiek sundari zalukhu 200204010
2. Rizki nanda futri 200204045
3. Rini r.r sihombing 200204044

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “asuhan keperawatan keluarga pada
perkembangan anak usia sekolah dengan masalah ketidakberdayaan
mengerjakan tugas sekolah” selama penulisan makalah ini kelompok tidak luput
dari kendala,kendala tersebut dapat diatasi kelompok berkat adanya
bantuan,bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak,oleh karna itu kelompok ingin
menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Palindungan Purba, SH, MM selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth, SP, M.Kes selaku Rektor Univesitas Sari Mutiara
Indonesia Medan.
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Marthalena Simamora, M.Kep, selaku ketua Program Studi keperawatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Rumondang Gultom, MKM., selaku dosen pengampu mata kuliah
keperawatan keluarga
Kelompok menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian kelompok mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.

Medan.20 oktober 2022

Kelompok 2

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu
rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.Keluarga
mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Bio-Psiko -Sosio-kultur-
spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah  SDM.

Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak
berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisah
dengan anaknya dan melepaskan anknya  karena anak usia prasekolah ini akan lebih senang
bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap
perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi
anak.

Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan perawatan
dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi
tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas
perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar
lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau
tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit

1.2. Tujuan
mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia
sekolah dan asuhan keparawatannya

BAB 2
TINJAUAN TEORIITIS

A. Konsep Dasar Keluarga


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social individu-indidu yang
didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk
membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilahakan tercipta tatanan masyarakat
yang baik, sehingga untukmembangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari
keluarga(Harnilawati, 2013).
Menurut Aziz (2015) Keluarga adalah suatukelompok sosial yang ditandai oleh tempat
tinggal bersama, kerjasamaekonomi, dan reproduksi yang dipersatukan oleh pertalian
perkawinanatau adopsi yang disetujui secara sosial, yang saling berinteraksi sesuai
dengan peranan-peranan sosial.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keluargamerupakan unit dasar
dalam masyarakat yang saling memiliki keterkaitan dan disatukan oleh kebersamaan.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
2. Fungsi Keluarga Menurut Friedman, (1987).
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.

2. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga
belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal
alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan
saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak
yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah
yang sama.
e.  Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa anak
dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam satu
rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan).
Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30
bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang
tua, kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6
tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
6. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua
lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada keluarga
yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia).
Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
1) Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3) Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan
yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai
jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ).

Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai
keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari
sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani
tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi
tugas-tugas dan perkembangannya sendiri.

Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaituberupaya


mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generativitas) danmemperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak-anak usia
sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industry–kapasitas untuk menikmati
pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan rendah hati.

Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau lebih
sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan
kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan
anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada
juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga
sebagai persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan tetapi,
dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu-satu nya peran yang
signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang
menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.

Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar
rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan
anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standar-standar komunitas bagi anak. Hal ini
cendrung mempengaruhi keluarga-keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan
nilai-nilai tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari
kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah
dan/atau nilai-nilai komunitas.

Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para perawat
sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain
sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut-penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186).
Bekerja dengan keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang
kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan
energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai
narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-
kebutuhan kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.Ada
banyak keadaan cacat yangterdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk epilepsi, serebral
palsi, reterdasi mental, kanker,kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan disini
disampingfungsi rujukan, mengajar, danmemberikan konseling kepada orangtua mengenai
kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang
merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.

Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua
secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat dalam
membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi
anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali masalah tingkah
laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru
tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat
(Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.

Tahap Siklus Kehidupan Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Keluarga

Keluarga dengan anak usia 1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk


sekolah meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat.

2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang


memuaskan.

3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota


keluarga.

Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller (1985)

C. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah

Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat
ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang signifikan lainnya
adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa
kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar
menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan
komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital
dalam bekerja dengan keluarga dalam anak usia sekolah.

D. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia sekolah


a. Pengkajian
1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep
keluarga).
2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
3. Identitas anak
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
5. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
6. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari
7. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan yang telah
dicapai)
8. Pemeriksaan fisik
9. Lengkapi dengan pengkajian focus :
1) Bagaimana karakteristik teman bermain
2) Bagaimana lingkungan bermain
3) Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
4) Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya
5) Bagaimana temperamen anak saat ini\
6) Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
7) Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
8) Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
9) Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
10) Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekola
11) Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat bermain
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
14) Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
15) Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1. Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai usia anak
2. Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada lima tugas
keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan
anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
a. Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.
b. Menarik diri dari lingkungan social
c. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
d. Mudah dan Sering marah
e. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan
f. Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga
g. Keengganan melakukan kewajiban agama
h. Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
i. Gangguan komunikasi verbal
j. Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak waktu yang digunakan
untuk bermain)
2) Potensial atau sejahtera
a. Meningkatnya kemandirian anak
b. Peningkatan daya tahan tubuh
c. Hubungan dalam keluarga yang harmonis
d. Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya
e. Pemeliharaan kesehatan yang optimal
E. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anak yang sakit

Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang


adekuat
Intervensi :

 Diskusikan tentang tugas keluarga


 Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota keluarga
sakit
 Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
 Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya pertolongan yang
telah dilakukan
 Ajarkan cara merawat anak dirumah
 Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
2. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
 Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
 Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
 Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikanmasalah.
 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
 Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau membaut alternative
3. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga 
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
 Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada keluarga
 Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas kemampuannya
 Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia sekolah)
 Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa menimbulkan
masalah.
BAB 3

KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN A DAN NY S

1. PENGKAJIAN
Identitas kepala keluarga
Nama : Tn.A
Umur : 31 thn
Agama : Islam
Suku : gayo
Pendidikan : SMA
Perkerjaan :supir angkot
Alamat : jln setia luhur gg horas

Komposisi keluarga

No Nama Umur Hub klg L/P perkerjaan Penndidikan Suku Agama Keadaan
kesehatan
1. Tn.a 31thn Suami L Supir SMA Gayo Islam Sehat
2. Ny.s 30 thn Istri P IRT SMA Karo Islam Sehat
3. An c 6 thn Anak P Pelajar SD Gayo Islam Sehat
Genogram :

Keterangan :

: laki laki : garis keturunan : tinggal serumah

: perempuan : meninggal
Keluarga Tn a Hubungan keluarga Tn
sangat aktif a antar tetangga
beribadah sangat baik

Ecomap:
Hubungan keluarga Tn Hubungan keluarga
a dengan bos nya baik Tn a dan ny s ada
baik konfilk

Tn a Nys
Keluarga Tn jika sakit akan
menggunakan fasilitas Hubungan pertemanan
kesehatan yang ada keluarga sangat baik
An c

Keluarga Tn a jika libur berkerja Hubungan rekan kerja Tn a


akan menghabiskan waktu untuk sangat iri dengan nya karena
berkumpul dengan keluarganya Tn a selalu memiliki
dan makan bersama penumpang yang rame di
angkotnya

a. TYPE KELUARGA
Jenis keluarga: Tipe nuclear family yaitu keluarga keluarga yang dibentuk karena
ikatan perkawinan yanng direncanakan yang terdiri dari suami,isteri,anak-anak.
b. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny s
b. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2 juta,
sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga
pembayaran sekolah An C.
c. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah orang
tua ny s dan terkadang keluarga hanya menghabiskan watunya untuk berkumpul dan
menonton,makan makan bersama

d. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. S memiliki satu
orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana untuk
memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. s berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini
keluarga Tn. A dan Ny s sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru saja
masuk SD belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak
bergaul, karena Ny s selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan
Ny s serta Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak dalam
mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika
lembur sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah
dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny s ada kerja lembur, yang kadang
pulangnya pukul 21.00.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn A , dan Ny s serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya
kadang terkena flu, atau pusing kepala biasa.
b. Riwayat penyakit keturunan
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit
kronis maupun penyakit keturunan.
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan Imunisasi Masalah kesehatan Tindakan


kesehatan (BCG/POLIO/D yang
T/HB/CAMPA dilakukan
K)
1 Tn.A 55kg 31th - Lengkap Tn. A mengatakan Minum
bahwa biasanya dia vitamin dan
merasa lelah susu
setelah bekerja
dengan jam lembutr
2 Ny. S 50kg 30 th - Lengkap Ny. S kadang Minum susu
merasa sangat lelah
jika ssetelah pulang
kerja harus
membereskan
rumah lagi
3 An. C 24kg 6 th - Lengkap Ny. S mengatakan Berobat ke
anaknya jarang dokter
sakit kalaupun sakit
hanya seperti flu
dan demam itupun
tidak sering

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Menurut Ny. A jika dirinya


sakit dan keluarga sakit, mereka langsung berobat kedokter, selain tempat
praktek dokter yang tidak jauh, juga jarak rumah sakit yang tidak jauh.
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja

Ny. S : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah

An C : jarang sakit, kalau pun sakit hanya flu biasa

e. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 5x6 meter

p R .tamu

R K,1
keluarga

K. 2

Dapur km
m

2) Type rumah : permanen


3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
5) Ventilasi/jendela : Ada 2 ventilasi yang terdapat di dalam rumah
6) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang keluarga, dapur, wc/toilet, 2
Kamar tidur.
7) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak 1,5 meter dari rumah
8) Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko penyedia minuman isi
ulang
9) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi yang bersatu dengan
WC, dengan kloset jongkok.
10) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan sampah sejauh 600
meter
11) Kebersihan lingkungan : keadaan kebersihan lingkungan selalu terjaga
karena setiap bulannya masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan.
12) Keadaan didalam rumah :Rumah Keluarga Ny.s  dan Tn. A tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan
status kepemilikan milik pribadi Tn. A. Luas rumah kurang lebih 56 m 2.
Lantai rumah menggunakan marmer kecuali dapur yang masih menggunakan
papan. Rumah memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam
rumah seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-
jendelanya tidak dibuka setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada
orang di rumah. Menurut Ny. s karena mereka sering keluar kerja sampai
sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di malam hari menggunakan
listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam rumah kurang
akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Secara umum
kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang teratur
terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
13) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan
ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan
secara umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih.
Keluarga memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan
perumahan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis
leher angsa yang dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah
dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan
jamban cukup. Dalam pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya
memiliki tempat penampungan berupa lobang yang terdapat di pekarangan
samping rumah dan jika sudah penuh biasanya di bakar. Lubang dalam
keadaan terbuka. Secara umum kebersihan rumah cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian
setiap seminggu sekali.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus
lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. s selama ini keluarganya sering
mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Menurut Ny. S
dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat perkumpulan
atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul hanya di waktu-
waktu tertentu seperti lebaran. dan kadang pergi ke pesta ulangtahun teman
anaknya jika An C diundang kepesta Ultah.
6) System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja.
Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
f. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. s dalam keluarganya
berkomunikasi biasa menggunakan bahasa melayu, dan An C juga terbiasa
dengan bahasa melayu.
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan
Ny. s selalu memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C jarang
diikut sertakan jika memang itu menyangkut masalah keluarga, karena An C
dianggap mash trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan pendapat yang ada selalu bisa di
atasi jika mereka bermusyawarah.
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. s,
Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan
dibantu oleh Ny. s yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga
tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dan anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini
tugasnya hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu dan beragama
islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya
makan bersama kalau malam hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja.
g. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn A dan Ny s juga An C, belum bisa melakukan peran mereka
masing masing secara sempurna, Tn A dan Ny s belum bisa membagi waktu
untuk peran sebgai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan suaminya serta anaknya
sampai sejauh ini baik hanya saja Ny s sering mendapat laporan dari sekolah
maupun tempat TPA kalau An C kurang aktif dan terlihat takut jika bermain
bersama teman-temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan :
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. s keluarga jarang terkena sakit yang parah, hanya
masalah flu biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami keluarga.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang
sakit ke dokter ataupun rumah sakit, dan minum vitamin juga susu untuk
mengatasi lelah.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : ke tempat praktek dokter dan juga kerumah
sakit.
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup banyak
membantu dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. s menggunakan alat kontrasepsi, suntikan
setiap 3 bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C
juga sudah besar, dan berencana memiliki 2 anak saja.
e. Fungsi ekonomi
Ny. s mengatakan penghasilannya dan suaminya sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan kebutuhan An C

h. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. s dirinya tidak tahu dari pihak suaminya
apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal sendirian dirumah, takut jika
salah pergaulan. dan An C juga sering mengatakan susah mengerjakan tugas
sekolah, dan tidak bisa menyelesaikannya.
b. Sressor jangka panjang
Ny s mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut akan membuat anak mereka
merasa tidak disayang oleh ke dua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat masalah selalu diselesaikan
dengan diskusi.
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. s lebih banyak bertanaya pada
guru An C bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan
tetangga agar melihatkan anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada
anaknya ketika dia sedang bekerja.
14. KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny s selalu memasak sayur dan lauk – pauk serta
menyukai makanan yang pedas, dan ayam goreng kesukaan An C.
15. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit dan selalu dalam
keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :  Dengan adanya petugas kesehatan yang
datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan
seperti saat ini diharapkan dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya untuk mendidik anaknya agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan.
16. TYPOLOGI MASALAH KESEHATAN
a. Ancaman Kesehatan
Tidak ada masalah
b. Kurang atau Tidak sehat
Keluarga Tn.a jarang memeriksakan kesehatan dipelayanan kesehatan jika
ada keluarga yang sakit
c.Krisis
Tidak ada masalah.

A. PEMERIKSAAN FISIK

Nama anggota keluarga


No Pemeriksaan Fisik Tn. A Ny. s An. C
1 Keadaan Umum :
BB 55kg 50 kg 20 kg
TB 165 cm 155 cm 120 cm
2 Kepala :
 Rambut  Ikal, hitam,  Lurus, hitam,  Lurus, hitam,
dan bersih halus dan halus dan
bersih bersih
 Mata  Konjungvita  Konungvita  Konungvita
anemis, anemis, anemis,
scleraan scleraan scleraan
ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan
baik baik baik
 Hidung
 Sinusitis(-),P  Sinusitis(-),P  Sinusitis(-),P
olip (-), olip (-), olip (-),
penciuman penciuman penciuman
baik (-) baik (-) baik (-)
 Mulut  Mulut bersih  Mulut bersih  Mulut bersih
mukosa mukosa
lembab, lidah lembab,
bersih, gigi lidah bersih,
cukup gigi cukup
 Telinga  Pendengaran
 Pendengaran  Pendengaran
baik, serumen baik, baik,
(-) serumen (-) serumen (-)
3 Leher :
 JVP  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
 Kelenjar tiroid  Pembesaran  Pembesaran  Pembesaran
vena vena vena
jubularis (-) jubularis (-) jubularis (-)
pembengkak pembengkak pembengkak
an (-) an (-) an (-)
4 dada :
Mamae
 Inspeksi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
pembengkak pembengkak pembengkaka
an, simetris an, simetris n, simetris
antara kiri antara kiri antara kiri
dan kanan dan kanan dan kanan

 Palpasi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada


pembengkak pembengkak pembengkaka
an an n
Paru

 Inspeksi  Saat bernafat


 Saat  Saat bernafat
tidak
bernafat tidak
menggunaka
tidak menggunakan
n otot
menggunaka otot bantuan
n otot bantuan pernafasan
bantuan pernafasan
pernafasan
 Tidak ada
 Palpasi  Tidak ada
pembengkaka
pembengkak  Tidak ada
pembengkak n (-)
an(-) an(-)
 Tidak ada

 Perkusi penimbunan
 Tidak ada
penimbunan  Tidak ada cairan
cairan penimbunan
cairan  Bunyi nafas
 Auskultasi veskuler, RR
 Bunyi nafas
veskuler,  Bunyi nafas Normal
RR Normal veskuler, RR
Normal
Jantung :  Letak normal
 Palpasi  Letak ics 2 dan 3-4
normal ics 2  Letak
dan 3-4 dan normal ics dan 6
6 2 dan 3-4
dan 6  Irama teratur,
 Perkusi
 Irama
 Auskultasi teratur,  Irama suara
suara teratur, suara tambahan
tambahan
tidak ada tambahan tidak ada TD:
TD: 120/70 tidak ada 100/70
mmHg
TD: 110/70 mmHg

mmHg

5 Abdomen :
 Inspeksi  Simetris,  Simetris,  Simetris,
warna warna warna
normal,asite normal,asites normal,asites(
s(-) (-) -)
 Palpasi  Tidak ada  Tidak ada  Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan

 Auskultasi  Bisisng usus  Bisisng usus  Bisisng usus


(+) (+) (+)
 Perkusi
 Organ pada  Organ pada  Organ pada
abdomen abdomen abdomen
normal normal normal

6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas bawah :
 Inspeksi  berfungsi  berfungsi  berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
 Perkusi  reflek  reflek patella  reflek patella
patella (+) (+) (+)
 

C. MASALAH YANG MUNCUL


a.  Daftar masalah pengkajian khusus berdasarkan 5 tugas keluarga dengan diagnosa
ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah

N KRITERIA PENGKAJIAN
O

1 Mengenal Masalah       Ny s dan TN A mampu mengenal masalah


ketika anak nya sulit dalam menyelesaikan tugas
sekolah, karena sering diungkapkan kepada mereka.

2 Mengambil      Ny s danTn A sudah mengambil keputusan untuk


Keputusan yang tepat meluangkan waktu menemani anak belajar dirumah

3 Merawat anggota     -
keluarga yang sakit
ataupun punya
masalah

4 Memodifikasi Ny. s memodifikasi lingkungan dengan cara


lingkungan menempatkan meja belajar anaknya di ruang kumpul
keluarga.

5 Memanfaatkan      Ny. s cukup baik memanfaatkan sarana prasarana


sarana kesehatan kesehatan dengan baik karna jarak rumah ke klinik
atau pun Rumah sakit cukup terjangkau

D. Analisa data

NO DATA PROBLEM ETIOLOGI

1.        Ds : Ketidakberdayaan Disfungsi tugas


mengerjakantugas perkembangan keluarga
 An. C
sekolah pada anak usia sekolah.
mengatakan
bahwa tidak bisa
mengerjakan
pekerjaan rumah
yang diberikan
guru sekolah.
 Ny s mengatakan
tidak pernah
menemani anak
belajar

Do :

 Ny.s tampak
menyesalsaat
dilakukan
pengkajian
Ds :

 Ny.s mengatakan Kurang pengetahuan Ketidakmampuan


tidak tahu apa-apa tentang tugas keluarga mengenal
saja tugas yang perkembangan masalah tugas
harus dipenuhi keluarga dengan anak perkembangan

2.        untuk usia sekolah keluarga dengan anak


keluarganya. usia sekolah

Do :

 Saat dilakukan
pengkajian ibu
klien tampak
bingung ketika
ditanya peran apa
yang
dilakukannya.

E. SKORING
1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas perkembangan
keluarga pada anak usia sekolah.

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran

SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini


termasuk
o   Tidak sehat 3
situasimengancam
o   Ancaman kesehatan 2 kesehatan, karena jika

o   Krisis atau keadaan 1 dibiarkan terus

sejahtera mennerus anak akan


merasa bahwa dia gagal
dan tidak seperti teman
sebayanya

KEMUNGKINAN 2 Karena orang tua sangat


MASALAH DAPAT menyesal dengan
2/2 x 2 = 1
DIUBAH perbuatana mereka
2
o   Dengan Mudah
1
o   Hanya Sebagian
0
o   Tidak dapat

POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena orang tua disini


MASALAH DAPAT seharusnya lebih banyak
DICEGAH berinteraksi dengan
3 anak
o   Tinggi
2
o   Cukup
1
o   Rendah

MENONJOLNYA ½x1=½ 1 Masalh memang perlu


MASALAH ditangani. tapi sifat
2
masalah ini tidak gawat,
o   Masalah berat, harus
dan bisa diselesaikan
segera ditangani
1 secara bertahap.
o   Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani

o   Masalah tidak dirasakan 0

TOTAL 2/3 + 1 + 1 +  ½  =3,1


2. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluargadengan anak usia sekolah
b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah.

KRITERIA SKOR Hasil Skoring BOBOT Pembenaran

SIFAT MASALAH 2/3 x 1 = 2/3 1 Sifat masalah ini


termasuk
o   Tidak sehat 3
situasimengancam
o   Ancaman kesehatan 2 kesehatan, karena jika

o   Krisis atau keadaan 1 dibiarkan terus menerus

sejahtera perkembangan keluarga


akan terhambat.

KEMUNGKINAN 2/2 x 2 = 1 2 Latar belakang


MASALAH DAPAT pendidikan Tn.
DIUBAH Adan  Ny. s adalah
2 SMA, sehingga
o   Dengan Mudah
1 memudahkan untuk
o   Hanya Sebagian menerima informasi dan
0
o   Tidak dapat penjelasan

POTENSIAL 3/3 x 1 = 1 1 Karena Tn A dan Ny. s


MASALAH DAPAT sering
DICEGAH mengunjungi orang
tua dan keluarga yang
o   Tinggi 3 sudah berpengalaman
memiliki anak sehingga
o   Cukup 2
keluarga dapat bertanya
o   Rendah 1 apa yang seharusnya
dilakukan.

MENONJOLNYA 1 Masalah memang perlu


MASALAH ditangani. tapi sifat
½x1=½
masalah ini tidak gawat,
o   Masalah berat, harus
dan bisa diselesaikan
segera ditangani
2 secara bertahap.
o   Ada masalah, tapi tidak
perlu segera ditangani

o   Masalah tidak dirasakan 1

TOTAL 2/3+1+1+1/2 = 3,2

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS

Dx 1 :Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga Tn. A dengan anak


usia sekolah b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah.

G. RENCANA TINDAKAN

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan


Tujuan dan Tindakan keperawatan Rasional
kriteria hasil

1 Kurang Keluarga  Kaji tingkat  Untuk


pengetahuan memahami pengetahuan mengetahui
tentang tugas tentang tugas keluarga tentang sampai dimana
perkembangan perkembangan tugas pengetahuan
keluarga Tn. A keluarga anak perkembangankelu keluarga dalam
dengan anak usia usia arga dengan anak menjalankan
sekolah b.d sekolahdengan usia sekolah peranya masing-
ketidakmampuan kriteria hasil :  Jelaskan tentang masing
keluarga tugas  Agar keluarga
 keluarga
mengenal perkembangankelu lebih
mengetahui
masalah tugas arga dengan anak mengetahui
tugas
perkembangan usia sekolah tentang tugas
perkembang
keluarga dengan perkembangany
an pada usia
anak usia a masing-
sekolah.
sekolah. masing

Ds :

 An.C
mengatakan
bahwa tidak
bisa
mengerjakan
pekerjaan
rumah yang
diberikan
guru sekolah
 NyB
mengatakan
tidak pernah
menemani
anak belajar

Do :

 Ny s tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian

Dx 2 :Ketidak berdayaan An.C mengerjakan tugas sekolah pada keluarga Tn A denagn tahap


perkembangn keluarga usia sekolaha b.d disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak
usia sekolah.

H. RENCANA TINDAKAN

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan


Tujuan dan Tindakan Rasional
kriteria hasil keperawatan
1 Ketidakberdayaan Perilaku  kaji apa  Agar perawat
mengerjakan tugas kesehatan penyebab dapat
sekolah b.d kurangya ancaman terjadinya menetapkan
interaksi interpersonal berkurang masalah. intervensi yang
ditandai dengan dengan kriteria  diskusikan tepat atas masala
Ds : hasil : kepada  menggali lebih
 AnCmengatakan  Anak bisa keluarga apa dalam
bahwa tidak bisa mengerjakan yang menjadi permasalahan
mengerjakan tugas kendala utama  Membantu
pekerjaan rumah sekolah. yang dirasakan mengatasi
yang diberikan  Orang tua keluarga masalah keluarga
guru sekolah. ada waktu hingga
 NyB mengatakan untuk permasalahan
tidak pernah menemani muncul
menemani anak anak belajar.  bantu kelurga
belajar dengan
Do : mendiskusian
Ny B tampak menyesal kepada
saat dilakukan keluarga cara
pengkajian cara untuk
memanajemen
waktu agar
kebutuhan
akan perhatian
tercukupi

I. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No Pelaksanaan  Evaluasi
Dx
1  Kaji tingkat pengetahuan S:   Keluarga mengatakan belum mengetahui
keluarga dan tentang tugas kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
perkembangan keluarga sekolah
dengan tingkat usia sekolah O:  Keluarga tampak serius
A:  Pengetahuan keluarga tentangtugas
 Diskusikan dengan keluarga tidak ada.
keluarga tentang tugas P:   Merencanakan untuk mendiskusikan
perkembangan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini
banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
O:  Keluarga tampak antusias
A:  Pengetahuan keluarga tentangtugas
perkembangan keluarga meningkat
P:   Rencanakan pertemuan berikutnya
untuk evaluasi
 Minta keluarga untuk S:   Keluarga mampu mengulangi informasi
menjelaskan kembali yang telah disampaikan oleh perawat pada
informasi yang telah pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
disampaikan konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya
O:  Keluarga tampak antusias
A:  Pengetahuan keluarga meningkat
P:   Rencanakan untuk pertemuan
berikutnya evaluasi dan terminasi

Dx  Kaji apa penyebabterjadinya S:   keluarga mengatakan hal itu terjadi


2 masalah karena keluarga tidak mampu untuk
membagi waktu, dan tidak memikirkan hal
itu bisa menjadi berbahaya
O:  Keluarga tampak menyesal, Ny B
menagis
A:  Keluarga mengambil keputusanuntuk
berubah
 mengajarkan cara
P:   kontrak untuk mendiskusikan kepada
memanajemen waktu
keluarga, bagaimana cara untuk
memanajemen waktu

 Dampingi keluarga saat


S:merasa terbantu, dan mendapatkan
mendampingi anak belajar
gambaran untuk mengatasi masalah
dirumah
O: antusias
A: keluarga akan melakukan cara
memanjemen waktu
P:evaluasi
S: merasa senang karena bisa membatu anak
mengerjakan tugas sekolah
O:Tampak puas
A:keluarga akann selalubmendampingi anak
belajar dirumah
P:hentikan tindakan

BAB 4

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga  merupakan
pusat  perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan  baik atau tidak, keluarga
yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-
anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya untuk
sementara waktu.Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan
yang baik dalam berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang
tepat sehingga proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan apakah
keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga,
maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk
melakukan rencana asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai