2022
KATA PENGANTAR
puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul: “asuhan keperawatan keluarga pada
perkembangan anak usia sekolah dengan masalah ketidakberdayaan
mengerjakan tugas sekolah” selama penulisan makalah ini kelompok tidak luput
dari kendala,kendala tersebut dapat diatasi kelompok berkat adanya
bantuan,bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak,oleh karna itu kelompok ingin
menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Palindungan Purba, SH, MM selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth, SP, M.Kes selaku Rektor Univesitas Sari Mutiara
Indonesia Medan.
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Marthalena Simamora, M.Kep, selaku ketua Program Studi keperawatan
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Rumondang Gultom, MKM., selaku dosen pengampu mata kuliah
keperawatan keluarga
Kelompok menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
dengan demikian kelompok mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu
rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.Keluarga
mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Bio-Psiko -Sosio-kultur-
spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah satunya adalah
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak
berusia 6-12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai tugas untuk menghadapi pisah
dengan anaknya dan melepaskan anknya karena anak usia prasekolah ini akan lebih senang
bergaul dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap
perkembangan untuk mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi
anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan perawatan
dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi
tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas
perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar
lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau
tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit
1.2. Tujuan
mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia
sekolah dan asuhan keparawatannya
BAB 2
TINJAUAN TEORIITIS
2. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga
belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga.
Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
3. Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi Perawatan Kesehatan yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dan asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang
mempengaruhi status kesehatan keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 ).
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan tinggal
alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan
saling menunjang satu sama lainnya.
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak
yang masih bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah
yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Kseluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing membawa anak
dari hasil perkawinan terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak dalam satu
rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
4. Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :
a. Tahap I : Keluarga Pemula (juga menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan).
Tugasnya adalah :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua)
b. Tahap II : Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30
bulan). Tugasnya adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
2) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga
3) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang
tua, kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6
tahun). Tugasnya adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah
2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak
yang lain.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan orang tua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan komunitas).
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Mensosialisakan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
3) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun).
Tugasnya adalah :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa
dan semakin mandiri.
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
6. Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai
anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan.
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
7. Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan Kesehatan.
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua
lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada keluarga
yang berusia lanjut usia atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia).
Tugasnya adalah :
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
5. Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
1) Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap anggotanya
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3) Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga
Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan
yang ada.
B. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya mencapai
jumlah anggota maksimum dan hubungan keluarga diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ).
Pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini anak-anak mempunyai
keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari
sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani
tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi
tugas-tugas dan perkembangannya sendiri.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau lebih
sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan
kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan
anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada
juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga
sebagai persiapan menuju masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan tetapi,
dalam contoh-contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu-satu nya peran yang
signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang
menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas diluar
rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang mengharuskan
anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standar-standar komunitas bagi anak. Hal ini
cendrung mempengaruhi keluarga-keluarga kelas menengah untuk kelas menengah menekan
nilai-nilai tradisional pencapaian dan produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari
kelas pekerja dan banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah
dan/atau nilai-nilai komunitas.
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak. Para perawat
sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran, wicara, selain
sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan
anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut-penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186).
Bekerja dengan keluarga dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang
kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan
energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai
narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-
kebutuhan kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.Ada
banyak keadaan cacat yangterdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk epilepsi, serebral
palsi, reterdasi mental, kanker,kondisi ortopedik. Fungsi utama perawat kesehatan disini
disampingfungsi rujukan, mengajar, danmemberikan konseling kepada orangtua mengenai
kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping sehingga pengaruh yang
merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor dokter, dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan keterlibatan orangtua
secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat dalam
membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi
anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali masalah tingkah
laku anak sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru
tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat
(Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan Tugas-Tugas
Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat
ini meliputi meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga yang signifikan lainnya
adalah mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa
kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar
menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan
komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital
dalam bekerja dengan keluarga dalam anak usia sekolah.
KASUS
1. PENGKAJIAN
Identitas kepala keluarga
Nama : Tn.A
Umur : 31 thn
Agama : Islam
Suku : gayo
Pendidikan : SMA
Perkerjaan :supir angkot
Alamat : jln setia luhur gg horas
Komposisi keluarga
No Nama Umur Hub klg L/P perkerjaan Penndidikan Suku Agama Keadaan
kesehatan
1. Tn.a 31thn Suami L Supir SMA Gayo Islam Sehat
2. Ny.s 30 thn Istri P IRT SMA Karo Islam Sehat
3. An c 6 thn Anak P Pelajar SD Gayo Islam Sehat
Genogram :
Keterangan :
: perempuan : meninggal
Keluarga Tn a Hubungan keluarga Tn
sangat aktif a antar tetangga
beribadah sangat baik
Ecomap:
Hubungan keluarga Tn Hubungan keluarga
a dengan bos nya baik Tn a dan ny s ada
baik konfilk
Tn a Nys
Keluarga Tn jika sakit akan
menggunakan fasilitas Hubungan pertemanan
kesehatan yang ada keluarga sangat baik
An c
a. TYPE KELUARGA
Jenis keluarga: Tipe nuclear family yaitu keluarga keluarga yang dibentuk karena
ikatan perkawinan yanng direncanakan yang terdiri dari suami,isteri,anak-anak.
b. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny s
b. Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2 juta,
sudah termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga
pembayaran sekolah An C.
c. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah orang
tua ny s dan terkadang keluarga hanya menghabiskan watunya untuk berkumpul dan
menonton,makan makan bersama
Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah saja
Ny. S : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya lelah
e. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 5x6 meter
p R .tamu
R K,1
keluarga
K. 2
Dapur km
m
A. PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi penimbunan
Tidak ada
penimbunan Tidak ada cairan
cairan penimbunan
cairan Bunyi nafas
Auskultasi veskuler, RR
Bunyi nafas
veskuler, Bunyi nafas Normal
RR Normal veskuler, RR
Normal
Jantung : Letak normal
Palpasi Letak ics 2 dan 3-4
normal ics 2 Letak
dan 3-4 dan normal ics dan 6
6 2 dan 3-4
dan 6 Irama teratur,
Perkusi
Irama
Auskultasi teratur, Irama suara
suara teratur, suara tambahan
tambahan
tidak ada tambahan tidak ada TD:
TD: 120/70 tidak ada 100/70
mmHg
TD: 110/70 mmHg
mmHg
5 Abdomen :
Inspeksi Simetris, Simetris, Simetris,
warna warna warna
normal,asite normal,asites normal,asites(
s(-) (-) -)
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan benjolan benjolan
6 Genetalia : - - -
7 Ekstremitas bawah :
Inspeksi berfungsi berfungsi berfungsi
dengan baik dengan baik dengan baik
Perkusi reflek reflek patella reflek patella
patella (+) (+) (+)
N KRITERIA PENGKAJIAN
O
3 Merawat anggota -
keluarga yang sakit
ataupun punya
masalah
D. Analisa data
Do :
Ny.s tampak
menyesalsaat
dilakukan
pengkajian
Ds :
Do :
Saat dilakukan
pengkajian ibu
klien tampak
bingung ketika
ditanya peran apa
yang
dilakukannya.
E. SKORING
1. Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolahbd. disfungsi tugas perkembangan
keluarga pada anak usia sekolah.
G. RENCANA TINDAKAN
Ds :
An.C
mengatakan
bahwa tidak
bisa
mengerjakan
pekerjaan
rumah yang
diberikan
guru sekolah
NyB
mengatakan
tidak pernah
menemani
anak belajar
Do :
Ny s tampak
menyesal saat
dilakukan
pengkajian
H. RENCANA TINDAKAN
No Pelaksanaan Evaluasi
Dx
1 Kaji tingkat pengetahuan S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
keluarga dan tentang tugas kalau ada tugas keluarga untuk anak usia
perkembangan keluarga sekolah
dengan tingkat usia sekolah O: Keluarga tampak serius
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
Diskusikan dengan keluarga tidak ada.
keluarga tentang tugas P: Merencanakan untuk mendiskusikan
perkembangan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga
S: keluarga mengatakan bahwa selama ini
banyak sekali tugas keluarga yang belum
terpenuhi
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga tentangtugas
perkembangan keluarga meningkat
P: Rencanakan pertemuan berikutnya
untuk evaluasi
Minta keluarga untuk S: Keluarga mampu mengulangi informasi
menjelaskan kembali yang telah disampaikan oleh perawat pada
informasi yang telah pertemuan sebelumnya, dan berencana untuk
disampaikan konsultasi dengan baik dengan perawat
maupun keluarga untuk menjalankan
tugasnya
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga meningkat
P: Rencanakan untuk pertemuan
berikutnya evaluasi dan terminasi
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami, istri dan anak-
anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga merupakan
pusat perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik atau tidak, keluarga
yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan anak-
anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih senang untuk
bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah dengan anaknya untuk
sementara waktu.Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan
yang baik dalam berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang
tepat sehingga proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan apakah
keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah keluarga,
maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk
melakukan rencana asuhan keperawatan.