DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
NS. Rumondang gultom,M.KM/TIM
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul“ASKEP DENGAN GANGGUAN
SISTEM URINARIA ” Selama penulisan dan penyusunan laporan makalah ini,
penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Parlindungan Purba, SH, MM selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth, SP, M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia Medan.
3. Taruli Rohana Sinaga, SP, MKM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
10 okteber 2022
KELOMPOK 12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………
B. Tujuan……………………………………………………………
C. Manfaat…………………………………………………...............
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga……………………………………………
B. Konsep Tahap Perkembangan Keluarga Anak Usia Sekolah…….
C. Konsep Dasar ASKEP Keluarga Anak Prasekolah……………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia
bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11
tahun), hingga remaja (11- 18 tahun ).
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu
keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman,
membantu unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern
dan luar, pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan
anak.
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia prasekolah.
2. Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak usia prasekolah.
3. Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga khusunya pada
anak usia prasekolah
Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
1. Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut
ataumenerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik
dan benar.
2. Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang
hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga
bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi
penerus, saling pengertian dan saling menyayangi.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan,adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan
socialdari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang
saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama. .
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Keluarga adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan ikatan perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu
tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masingmasing
dan mempertahankan suatu kebudayaan.
2. Ciri-Ciri Keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari (Setiadi, 2008) :
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur)
4) Termasuk perhitungan garis keturunan
5) Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotaanggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan
dan membesarkan anak.
6) Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau rumah tangga.
3. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri :
a. Pola dan proses komunikasi
1) Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
- bersifat terbuka dan jujur.
- selalu menyelesaikan konflik keluarga.
- berfikiran positif.
- tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
2) Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
- Karakteristik pengirim
Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang
disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima
umpan balik.
- Karakteristik penerima
Siap mendengarkan, memberi umpan balik, dan melakukan validasi.
b. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan
sebagainya. Tapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing
individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain, sedangkan orang tua
mereka entah kemana atau malah berdiam diri di rumah.
c. Struktur Kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah
positif.
d. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma
dan peraturan.
4. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah)
5. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi keluarga, sebagai
berikut:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna Untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial.Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan
dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian,
keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri positif.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah :
1) Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota yang
lain. Maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat, yang
pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim
didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memeberikan hubungan dengan
orang lain diluar keluarga/ masyarakat.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi
dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus
mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak- anak dapat meniru
tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk
meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak
seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada
perceraian.
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17
% tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan.
2) Peningkatan perselisihan dan argument.
3) Interupsi dalam jadwal kontinu.
4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.
d. Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau
oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya.
e. Pendidik kesehatan, yaitu merubah perilaku keluarga dan perilaku tidak sehat
menjadi perilaku sehat.
f. Penyuluh dan konsultan, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan
keperawatan dasar dalam keluarga.
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2
½ tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin
terdiri dari tiga hingga lima orang, dengan posisi suami-ayah, istri-ibu, anak laki-
lakisaudara, anak perempuan-saudari. Keluarga lebih menjadi majemuk dan
berbeda (Duvall dan Miller, 1985).
Kehidupan keluarga selama tahap ini penting dan menuntut bagi orangtua.
Kedua orangtua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar
ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu atau bekerja penuh. Namun, menyadari
bahwa orangtua adalah “arsitek keluarga”, merancang dan mengarahkan
perkembangan keluarga (Satir, 1983), adalah penting bagi mereka untuk
memperkokoh kemitraan mereka secara singkat, agar perkawinan mereka tetap
hidup dan lestari.
Anak-anak usia prasekolah harus banyak belajar pada tahap ini, khususnya
dalam hal kemadirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu
memenuhi kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa
campur tangan orangtua mereka dimana saja. Pengalaman di kelompok bermain,
taman kanak-kanak, Project Head Start, pusat perawatan sehari, atau program-
program sama lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan
semacam ini. Program-program prasekolah yang terstruktur sangat bermanfaat
dalam membantu orangtua dengan anak usia prasekolah yang berasal dari dalam
kota dan berpendapatan rendah. Peningkatan yang tajam dalam IQ dan
keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah
taman kanak-kanak selama 2 tahun
a. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Personal / sosial
1. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri
2. Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak
4. Keluarga merupakan kelompok utama
5. Kelompok meningkat kepentingannya
6. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7. agrsif
8. Motori
- Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebihmudah
- Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga
- Melempar bola, tetapi silit uintuk menangkapnya
d. Masalah Kesehatan
Masalah-masalah kesehatan utama keluarga dalam tahap ini adalah:
a) Masalah-masalah fisik seperti penyakit-penyakit menular, jatuh, luka bakar,
keracunan dan kecelakaan-kecelakaan lain yang terjadi selama usia pra sekolah
b) Kurangnya strategi promosi kesehatan terhadap orang tua khususnya mengenai
kesehatan anak pra sekolah
c) Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai pembentukan gaya hidup yang sehat,
intelektual, emosional dan sosial pada anak pra sekolah secara optimal
e. Peran Perawat pada Keluarga
a) Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak
b) Pendidik : tindakan perawatan / pertolongan pertama dan kegawatan, perawatan
gigi
c) Pemecah masalah : dukungan penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas
perkembangan anak usia pra- sekolah
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh usia anak tertua di
keluarga inti
b) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat kesehatan keluarga inti meliputi riwayat kesehatan masing-masing
anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit, upaya dan
pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan kesehatan
d) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (generasi di atasnya) meliputi
riwayat penyakit keturunan, upaya penanggulangannya dan upaya kesehatan
yang dipertahankan sampai saat in.
c. Data lingkungan
d. Struktur keluarga
a) Struktur peran
b) Nilai dan norma keluarga
c) Pola komunikasi keluarga à meliputi siapa pengambil keputusan utama dan
bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi
d) Struktur kekuatan keluarga à menjelaskan kemampuan keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi keluarga
a) Fungsi ekonomi : bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan dan papan serta pemanfaatan lingkungan rumah untuk
meningkatkan penghasilan keluarga
b) Fungsi mendapatkan status sosial
c) Fungsi pendidikan
d) Fungsi sosialisasi
f) Fungsi religius
g) Fungsi rekreasi
h) Fungsi reproduksi
i) Fungsi afektif
g. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga dilaksanakan tidak
berbeda jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik (rumah sakit) yang meliputi
pengkajian kebutuhan dasar, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
diperlukan. Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan pada setiap individu yang
tinggal dalam satu rumah keluarga.
h. Harapan keluarga
Perlu dikaji sejauhmana harapan keluarga terhadap perawat/petugas kesehatan
dalam membantu keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.
c. Tipologi masalah
Tipologi diagnosa keperawtan keluarga dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
a) Diagnosa aktual : masalah keperawatan yang sedang dialami keluarga dan
memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.
b) Diagnosa resiko tinggi : masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi
tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan
cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
c) Diagnosa potensial : suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber
penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
5. Penilaian (skoring) diagnosa keperawatan
Skoring dilakukan perawat apabila diagnosa keperawatan yang dirumuskan lebih
dari satu dengan menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya
(1978), dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tentukan skorenya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
b. Selanjutnya skore yang diperoleh dibagi skore tertinggi dan kemudian dikalikan
dengan bobot
c. Jumlahkan skore untuk semua kriteria (skore maximal adalah 5)
1.DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga: Tn.S
2. Alamat dan telepon :Jln.amal luhur no20123,helvetia sumatra utara
3. Pekerjaan kepala keluarga: PNS
4. Pendidikan Kepala Keluarga :S1
5. Komposisi Keluarga :Tn.S sebagai kepala keluarga berusia 31 tahuntinggal
bersama istrinya Ny. M berusia 26 tahun dan seorang anak An. B berusia 3 tahun.
Tn.S mengatakan, ia dan istrinya sudah melakukan imunisasi lengkap dan An.B sudah
melakukan imunisasi lengkap.
6. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.S merupakan keluarga dengan tipe keluarga Nuclear Family atau
keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak
7. Suku Bangsa
semua anggota keluarga bersuku bangsa bali dan kewarganegaraan Indonesia
8. Agama
anggota keluarga beragama hindu dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran
agama hindu
9. Status Sosial Ekonomi
- Pekerjaan Tn.S adalah PNS dengan penghasilan Rp 3.500.000 /bulan
- Ny.M juga bekerja sebagai Guru bantu di SMP N 01 Padang Jaya dengan
penghasilan Rp. 2.500.000/3bulan
- Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
menonton televis.
III. LINGKUNGAN
15. Karakteristik Rumah :
Status rumah yaang di tempati adalah rumah milik sendiri
V. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi Afektif :
Ny M mengatakan sanggat bahagia dengan perkawinanya.jarang ada pertengkaran
yang berkepanjangan karena mereka mampu mengatasinya dengan segeraa.Tn S dan
Ny M satu sama lain mengisi kekurangan masing-masing, saling menghargai, dan
saling membutuhkan satu sama lain,aapalagi sekarang sudah dikarunia anak.
Masalah kesehatan dalam keluarga Tn S mengalami bukan penyakit yang berat, biasa
nya hanya sakit ringan.Tn S biasa nya dia mengeluh bila dia caapek,lelaha ini karena
kesibukan nya
sendiri.namun karena tuntutan profesi, maka harus di jalani nya.
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep danAplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Setiawati, Satun, dkk. 2008. Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta:
Trans Info Media
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI