Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah
Keperawatan Keluarga Fungsi Keluarga Peran Formal dan Informal” tepat pada waktunya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok dan mahasiswa/i
dapat menambah wawasan mengenai materi ini.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi penulisan maupun teori yang mendasar. Untuk itu penulis berharap mendapatkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kelompok berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..5
C. Tujuan…………………………………………………………………………………5
A. Definisi………………………………………………………………………………..6
B. Fungsi Keluarga………………………………………………………………………6
C. Peran Keluarga………………………………………………………………………..8
D. Struktur
Kleuarga……………………………………………………………………………...11
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..13
B. Saran…………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah
berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah
garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan
keluarga dari sekarang agar masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh
sebab itu disini akan dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di
Indonesia. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan
salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai target
pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan kesehatan
keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika
tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota
keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui dan memahami peran formal dan informal dari keluarga
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Defenisi Keluarga Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012).
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan
mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak melakukan interaksi
yang intim. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota keluarga (Duval, 1972 dalam Setiadi 2008).
Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.
B. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu
tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Mernurut Friedman (1998) dalam Henny
Achjar (2011) fungsi keluarga meliputi:
1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga hasil atau konsekuensi dalam memenuhi
kebutuhan pemeliharaan kepribadian anggota keluarga. Merupakan respon dari
keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap anggota keluarga baik senang
6
ataupun sedih, dengan melihat bagaimana cara keluarga mengekspresikan kasih
sayang.
2. Fungsi Sosialisasi
4. Fungsi Ekonomi
5. Fungsi Biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskan keturunan tetapi untuk
memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.
6. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan rasa
aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
7. Fungsi Pendidikan
7
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan,
keterampilan, membentuk prilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya.
C. Peran keluarga
Menurut Barbara Kozier (1995); Wahit Iqbal Mubarak (2006) peran merupakan
seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari prilaku yang
diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu (Mubarak, Wahit Iqbal,2006).
3). Perawatan anak.
4). Sosialisasi anak.
5). Rekreasi.
8). Peran seksual.
8
b. Peran informal keluarga
1) Pendorong
Pendorong, memuji, setuju dengan dan menerima kontribusi dari orang lain.
Akibatnya ia dapat merangkul orang lain dan membuat mereka merasa bahwa
pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengar.
2) Pengharmonis
3) Inisiator-kontributor
4) Penghalang
5) Dominator
6) Penyalah
7) Pencari nafkah
8) Martir
Tidak menginginkan apa saja untuk dirinya, ia hanya berkorban untuk anggota
keluarga.
9) Keras hati
9
10) Kambing hitam keluarga
11) Penghibur
18) Saksi
Sama dengan pengikut, kecuali dalam beberapa hal, saksi lebih pasif. Saksi
hanya mengamati, tidak melibatkan dirinya.
10
D. Struktur Keluarga
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari
istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari
suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena
adanya hubungan dengan suami istri.
2. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan
dan fungsinya masing-masing.
Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur keluarga
menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan norma keluarga, dan
kekuatan keluarga.
11
keluarga. Pada komunikasi verbal anggota keluarga dapat mengungkapkan apa yang
diinginkan melalui katakata yang diikuti dengan bahasa non verbal seperti gerakan
tubuh. Komunikasi sirkular mencakup sesuatu yang melingkar dua arah dalam
keluarga, misalnya pada saat istri marah pada suami, maka suami akan
mengklarifikasi kepada istri apa yang membuat istri marah.
2. Struktur peran keluarga. Peran masing masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga.
3. Struktur nilai dan norma keluarga. Nilai merupakan persepsi seseorang terhadap
sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat bagi dirinya. Norma adalah peran-peran yang
dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait. Norma mengarah kepada nilai
yang dianut masyarakat, dimana norma-norma dipelajari sejak kecil. Nilai merupakan
prilaku motivasi diekspresikan melalui perasaan, tindakan dan pengetahuan. Nilai
memberikan makna kehidupan dan meningkatkan harga diri (Susanto, 2012, dikutip
dari Delaune, 2002). Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma
dan peraturan. Norma adalah pola prilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilai dalam keluarga.
12
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14