Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERAN PERAWAT DALAM


KESEHATAN KELUARGA
Dosen Pembimbing : Fitri Firranda N, S.Kep.,Ns

Kelompok 4 :
1. Diah Mei Ratih Wulandari (181301010)
2. Dyah Ratna Alvia (181301014)
3. Eka Evin Lina Sugiati (181301015)
4. Fatimmatuz zahroh (181301019)
5. Nanin Fauziah (181301041)
6. Siti Aisah (181301056)
7. Ummu Hanifah Hamid (181301059)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PEMKAB JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratan Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang di
Ridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih
memahami tentang “Peran Perawat Dalam Kesehatan Keluarga” yang akan
sangat berguna terutama untuk mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan
maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.

Jombang, Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN..........................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................


1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah ..................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1 ................................................................................................................................
2.2 ................................................................................................................................
2.3 ................................................................................................................................
2.4 ................................................................................................................................

BAB III. PENUTUP............................................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sasaran upaya pembinaan kesehatan keluarga adalah keluarga itu sendiri sebagai
suatu kesatuan dari tiap individu atau anggota keluarga tersebut. Dipandang dari segi
kesehatan dan ancaman kematian; ibu semasa reproduksi, anak sejak dalam kandungan
hingga menjelang dewasa serta anggota keluarga berusia lanjut merupakan kelompok
yang rawan, sehingga ibu, anak dan usia lanjut menjadi sasaran utama dalam pembinaan
kesehatan keluarga. Untuk dapat mencapai sasaran tersebut perawat perlu mengetahui
dan memahami tentang konsep keluarga, salah satu konsep keluarga adalah sebagai
berikut :Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang berkumpul dan tinggal di satu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.

Sesuai dengan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 dan program
Pembangunan jangka panjang tahap II Pelita VI bahwa pembangunan ditujukan untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya yang maju dan mandiri.
Pembangunan manusiaseutuhnya dimulai sejak saat pembuahan dan berlangsung
sepanjang masa hidupnya dan tidak dapat dilepaskan dari seluruh segi kehidupan
keluarga di mana ia dibesarkan.Pembangunan masyarakat sangat tergantung kepada
kehidupan keluarga yang menjadi bagian inti dari masyarakat itu, sehinggakeluarga
memilikinilai strategis dalam pembanguanan nasional serta menjadi tumpuan dalam
pembangunan manusia seutuhnya.Masalah yang kita hadapi saat ini masih banyaknya
keluarga di Indonesia ini yang berada dalam kondisi prasejahtera, adalah kewajiban kita
semua untuk meningkatkan mereka sehingga mencapai keluarga sejahtera.Untuk
mewujudkan tujuan pembangunan tersebut perlu dilakukan berbagai upaya pembinaan
keluarga dari berbagai aspek kehidupan termasuk segi kesehatannya. Perawat dengan
perannya sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai andil yang cukup besar
dan sangat diharapkan dalam mewujudkan upaya pembinaan keluarga tersebut sehingga
terciptalah suatukeluarga sejahtera yang pada akhirnya akan membentuk masyarakat dan
negara yang sejahtera pula
2. TUJUAN PENULISAN

a. Tujuan umum
Mengetahui peran perawat dalam kesehatan keluarga
b. Tujuan khusus
1. Mengetahui definisi keluarga
2. Mengetahui fungi keluarga
3. Mengetahui tipe dan bentuk keluarga
4. Mengetahui sistem keluarga
5. Mengetahui rumusan tahapan kualitas keluarga
6. Mengetahui definisi perawat
7. Mengetahui peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga
8. Mengetahui prinsip perawatan kesehatan keluarga
9. Mengetahui masalah dan tindak lanjut

3. RUMUSAN MASALAH

1) Apa definisi dari keluarga ?


2) Apa fungsi dari keluarga ?
3) Apa saja tipe dan bentuk keluarga ?
4) Bagaimana sistem dari keluarga ?
5) Bagaimana rumusan tahapan kualitas keluarga ?
6) Apa definisi dari perawat ?
7) Apa saja peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga ?
8) Bagaimana prinsip perawatan kesehatan keluarga ?
9) Bagaimana masalah dan tindak lanjutnya ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyrakat yang terdiri dari suami-istri
atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (BKKBN,
1992 dalam murwani, 2007).

Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga
mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan
tugas. (Spredley & Allender, 1996 dalam Murwani, 2007.

Jadi dari beberapa pendapat diatas dapatvdisimpulkan bahwa keluarga


merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari satu atau lebih individu yang
tinggal dalam satu rumah.

2. Fungsi Keluarga

Menurut Friedman (2010) mengidentifikasikan lima fungsi dasar keluarga,


sebagai berikut :

a. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi keluarga berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen yang
perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan
dukungan dari anggota keluarga lain.
2. Saling menghargai : bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan
iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.
3. Ikatan dan identifikasi, ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat
memulai pasangan hidup.
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial.
c. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk memeruskan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang
sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah mempertahankan keturunan.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti
memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
e. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga
Berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga
yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan keluarga. Adapun tugas kesehatn keluarga
adalah sebagi berikut. (Friedmann. 2010) :
 Mengenal masalah kesehatan
 Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
 Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
 Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
 Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan
masyarakat.

3. Tipe Dan Bentuk Keluarga

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam


pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga
berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehtan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga. Berikut merupakan tipe keluarga menurut Setyowati & Murwani (2007) :

a. Tipe Keluarga Tradisional


1. Keluarga inti, yaitu satu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan
anak (kandung atau angkat)
2. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempuyai hubungan darah, misal : kakek, nenek, keponakan, paman, bibi.
3. Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak
4. “Single Parent”, yaitu suatu rumah tanggayang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapt disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
5. “Single Adult”, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa. Misal: seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah.
b. Tipe Keluarga Non Tadisional
1. The unmarried teenege mather Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. The stepparent familyKeluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune family Beberapa pasangan keluaga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama
4. The non marital heterosexual cohibiting family Keluarga yang hidup
bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5. Gay and lesbian family Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagai suami istri (marital partners)
6. Cohibiting couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu
7. Group-marriage family Beberapa orang dewasamenggunakan alat – alat
rumah tangga bersama saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8. Group network family Keluarga inti yang dibatasi set aturan atau nilai –
nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan
tanggung jawab membesarkan anaknya
9. Foster family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga
atau saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
lainnya.
10. Homeless family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
11. Gang Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang – orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

4. Sistem Keluarga

Sistem keluarga merupakan sistem yang kompleks, yang memerlukan


adaptasi, interaksi, proses pengambilan keputusan dan kelanjutan pertumbuhan.

Sebagai suatu sistem, keluarga terdiri dari :

a. INPUT / MASUKAN, yang meliputi :


 Manusia, yaitu anggota keluarga, ibu, ayah, anak dan anggota keluarga lain
(bila ada).
 Organisasi dan tata laksana keluarga.Menurut ANDERSON CARTER,
dalam organisasi keluarga ada saling berhubungan dan ketergantungan
antara sesama anggota keluarga, walaupun tiap anggota memiliki kebebasan
tetapi ada keterbatasan sertaada perbedaan dan kekhususan yang ditunjukan
dengan peran dan fungsinya.
 Sarana dan prasarana dalam keluarga.Merupakan kebutuhan dasar dalam
keluarga
 Dana.Yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga.
b. PROSES, yang meliputi :
 Perencanaan
Pada saat sekarang adalah tidak mungkin keluarga sejahtera akan tercapai
apabila suatu keluarga tidak mempunyai perencanaan sama sekali.
 Pengorganisasian keluarga
Dalam hal ini setiap anggota keluarga menempatkan diri sesuai dengan
peran dan fungsinya.Peran ayah sebagai suami, sebagai ayah dari anak-
anaknya, sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, kepala keluarga,
anggota masyarakat dan lain-lain. Peran ibu sebagai istri, sebagai ibu dari
anak-anaknya, pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik, kadang-
kadang ditambah sebagai pencari nafkah, anggota masyarakat dan lain-lain.
Peran anak melaksanakan tugas-tugas/peran psiko-sosial sesuai dengan
perkembangan fisik dan mental berdasarkan usianya.
 Kegiatan keluarga
Setiap saat masing-masing anggota keluarga melaksanakan berbagai
kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini agama memegang peranan yang sangat penting dalam suatu
keluarga, sehingga seluruh kegiatan dalam keluarga tersebut selalu dalam
jalan yang benar yang sesuai dengan norma masyarakat.
 Pengawasan keluarga
Rasa saling menghargai, saling mempercayai dan memelihara rasa
tanggung jawab yang didasarkan pada norma dan agama akan melindungi
suatu keluarga dari perbuatan yang tidak baik. Keadaan ini harus dievaluasi
terus menerus dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen oleh
seluruh anggota keluarga, untuk mencapai tujuan keluarga tersebut.
c. OUTPUT/ KELUARAN
Yaitu tujuan yang hendak dicapai oleh keluarga tersebut. Secara operasional
Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN telah menyusun rumusan
kualitas kehidupan keluarga yang diukur dari tingkat kemampuan setiap
keluarga untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.

5. Rumusan Tahapan Kualitas Keluarga

Terdiri dari sebagai berikut :

a. Keluarga PRASEJAHTERA
Yaitu keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal, seperti kebutuhan spiritual, sandang, pangan, papan, kesehatan dan
KB
b. Keluarga SEJAHTERA TAHAP I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal
tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial-psikologisnya.
Seperti kebutuhan akan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan
lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
c. Keluarga SEJAHTERA TAHAP II
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik dan sosial-
psikologisnya akan tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan
seperti kebutuhan akan informasi.
d. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III
e. Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan fisik, sosial-
psikologis dan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan
secara teratur kepada masyarakt sekitarnya.
f. Keluarga SEJAHTERA TAHAP III PLUS
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya serta
memiliki kepedulian yang tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga
sekitarnya.

B. Konsep Keperawatan Kesehatan Keluarga

1. Pengertian Perawat
Perawat sebagai tenaga kesehatan adalah menjadi tujuan dan tanggung jawab
kita semua khususnya sebagai tenaga kesehatan untuk membantu keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan akan kesehatannya serta dapat menanamkan perilaku sehat
dalam anggota keluarga. Perawat sebagai tenaga kesehatan terdepan yang
memberikan pelayanan di berbagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai nilai
strategis dalam upaya pembinaan keluarga sejahtera.

Beberapa istilah yang perlu diketahui :


 Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal, diakui
berijazah, diberi  tugas wewenang oleh badan resmi dan bekerja sesuai dengan
peran dan fimgsinya.
 Peran perawat : merupakan tingkah laku yang diharapkan baik oleh individu,
keluarga maupun masyarakat terhadap perawat sesuai kedudukannya dalam
sistem pelayanan kesehatan.
 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospiritual yang komprehensi£
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Tenaga perawat sebagai anggota tim kesehatan dalam menjalankan


peran dan fungsinya bersifat mandiri, kolaboratif dan atau saling tergantung
dengan anggota tim kesehatan lain, untuk dapat berperan secara aktif dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan, diperlukan tenaga perawat yang
mampu berpikir kritis dan logis untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
memecahkan masalah serta dapat memprakarsai perubahan. Oleh karena itu
tenaga perawat hares menguasai : Ilmu biomedik, ilmu perilaku, ilmu sosial,
ilmu dan kiat keperawatan serta kepemimpinan dan ketrampilan manajemen.
2. Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Keperawatan Keluarga

Pembinaan keluarga terutama ditujukan pada keluarga prasejahtera dan


sejahtera tahap I. Di dalam pembinaan terhadap keluarga tersebut, perawat
mempunyai beberapa peran antara lain :
a. Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu,
keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut
perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan
contoh yang positif tentang kesehatan. Fokus pengajaran perawat dalam
mendidik keluarga adalah sbb :
1. Penanaman perilaku hidup sehat
2. Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet
3. Olahraga
4. Pengelolaan atau manajemen stres
5. Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya
6. Pendidikan tentang penggunaan obat
7. Pendidikan tentang perawatan mandiri.
b. Konsultan dan Kolaborasi
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
keamanan keluarga. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka
hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap
terbuka dan dapat dipercaya. Perawat juga harus bekerja sama dengan lintas
program maupun secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan
keluarga untuk mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.
c. Pemberi pelayanan kesehatan/peaksana kesehatan
Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi Asuhan Keperawatan yang
professional kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang
diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbataan pengetahuan,
serta kurangnya keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-
hari secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan bersifat "promotif', `preventif',
"curatif' serta "rehabilitatif' melalui proses keperawatan yaitu metodologi
pendekatan pemecahan masalah secara ilmiah dan terdiri dari langkah-langkah
sebagai subproses. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara profesional, artinya
tindakan, pelayanan, tingkah laku serta penampilan dilakukan secara sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab atas pekerjaan, jabatan, bekerja keras dalam
penampilan dan mendemontrasikan "SENCE OF ETHICS ".
Peranan sebagai pelaksana dapat berupa Clinical Nurse Specialist (CNS)
dan Family Nurse Practitioner ( FNP ). CNS atau perawat spesialis klinik
memberikan pelayanan pada tingkat individu , keluarga, kelompok dan bentuk
tanggungjawab peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventiv dalam
kaitannya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. perawat spesialis
klinik memberikan perawatan kesehatan pada klien, biasanya di unit rawat jalan
atau tempat praktek komunitas dengan masalah yang kompleks dan
memberikan perhatian pada gejala non patologis, kenyamanan dan perawatan
komprehensif. Sementara FNP memberikan perawatan ambulasi untuk keluarga
biasanya berkolaborasi dengan dokter keluarga. perawat dalam kelompok
memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan umum, mengatasi masalah
kesehatan dengan memberikan perawatan langsung dan memberi bimbingan
atau konseling kepada keluarga.
d. Pengawas kesehatan
Perawat harus melakukan ”home visit” atau kunjungan rumah yang teratur
untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kebutuhan
keamanan klien dan keluarga.
e. Role Model
Perilaku yg ditampilkan perawat dpt dijadikan panutan.  Panutan ini digunakan
pd semua tingkt pencegahan terutama PHBS. Menampilkan profesionalisme
dalam bekerja.
f. fasilitator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamanan klien dan keuarga sehingga faktor risiko dalam
ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi.
g. Modifikasi lingkungan
Perawat harus dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat dalam menunjang
pemenuhan kebutuhan keamanan.
h. Manajer
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan,
maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma
keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan
menjamin kualitas asuhan keperawatan serta organisasi dan mengendalikan
system yankes .
i. Penemu Kasus 
Perawat melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat
dan dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, bahkan mengancam
kesehatan. Selanjutnya penelitian dilaksanakan untuk menemukan faktor yang
menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan tersebut melalui
kegiatan penelitian dan hasilnya akan diaplikasikan dalam praktek keperawatan

Peran-peran tersebut di atas dapat dilaksanakan secara terpisah atau bersama-


sama tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
3. Prinsip Perawatan Kesehatan Keluarga
Setiadi (2008) mengatakan ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan
dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga yaitu :
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
b. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan keluarga sehat sebagai
tujuan utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran
aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan ebutuhan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya.
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat proinotif dan preventif
dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
4. Masalah Dan Tindak Lanjut
Kenyataan, dalam melaksanakan perannya sebagai pembina keluarga sejahtera
masih banyak ditemukan hambatan/masalah antara lain :
a. Faktor Keluarga :
 Keluarga menolak kehadiran perawat
 Ketidak-percayaan masyarakat terhadap perawat
 Adat istiadat
 Ekonomi
 Dan lain-lain.
b. Faktor Perawat :
 Secara kuantitas jumlah perawat masih kurang
 Secara kualitas, belum optimal
 Hal ini terjadi karena "basic" pendidikan perawat yang berbeda-beda,
kemauan
 menambah ilmu pengetahuan masih kurang, kepercayaan diri yang kurang.
 Terlalu muda khususnya bagi perawat yang ada di desa (PKD) sehingga
sering
 diabaikan oleh masyaakat
 Perilaku/kebiasaan sebagai "perawat tempo dulu" sehingga sulit
berkembang menjadi Mitra Dokter.
 Kompensasi yang berlebihan dengan rasa sesama Corps ( " ESPRIT DE
CORPS ") yang kurang.
 Masih ada perawat yang bekerja di luar wewenangnya sebagai perawat.
Untuk menanggulangi masalah/hambatan di atas, khususnya ditujukan kepada diri
sendiri (perawat) antara lain :
 Interospeksi yaitu menilai, mengevaluasi diri sendiri, kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki,kesempatan apa yang bisa diraih/diperoleh dan tantangan apa yang
akan dihadapi
 Perubahan perilaku untuk maju dan berkembang dengan kemauan yang keras
untuk menambah ilmu pengetahuan
 Menunjukkan "eksistensi" perawat sebagai "mitra dokter" Menyadari dan
mencari upaya-upaya koordinasi dan kolaborasi Meningkatkan rasa sesama
Corps
 Dan yang terpenting adalah "menghargai diri sendiri"
 Perubahan pendidikan keperawatan
 Mentaati kode etik keperawatan

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Perawat mempunyai peran dan andil yang cukup besar dalam
pembangunan suatu negara melalui pembinaan kesehatan keluarga, namun
dalam pelaksanaannya masih ditemukan banyak masalah sehingga perlu
dilakukan berbagai upaya penanggulangannya.
2. Saran
Perubahan-perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam
manajemenkeperawatan sebagai upaya peningkatan mutu Asuhan Keperawatan
kepada individu, keluarga maupun masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/09/peran_perawat_dalam_pembinaan.pdf
http://repository.ump.ac.id/1368/3/CATUR%20LINA%20W.%20BAB%20II.pdf
http://repository.ump.ac.id/2676/3/TRIOGI%20BELITASARI%20BAB%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/135/jtptunimus-gdl-rahmadsant-6733-2-babiia-
r.pdf

Anda mungkin juga menyukai