KEPERAWATAN KELUARGA
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TAHAP PERKEMBANGAN LAUNCHING CENTER FAMILY”
Disusun oleh :
Kelompok 4
Dosen Pembimbing:
Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Keperawatan Keluarga yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap
Perkembangan Launching center family.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Keluarga Bapak Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop, serta para dosen fasilitator yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
dibutuhkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
penulis ucapkan terimakasih.
Penulis,
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari keluarga tahap launching center family?
2. Apa saja tipe-tipe keluarga ?
3. Apa saja fungsi keluarga ?
4. Apa saja tugas kesehatan keluarga ?
5. Apa saja tahap-tahap perkembangan keluarga ?
6. Bagaimana tahap perkembangan pada launching center family?
7. Apa saja tugas-tugas pada tahap perkembangan pada launching center family?
8. Apa saja mayoritas masalah kesehatan pada launching center family?
9. Apa saja peran perawat dalam tahap perkembangan launching center family?
10. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dalam tahap perkembangan launching
center family?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada
keluarga pada tahap perkembangan launching center family.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari keluarga
2. Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga
4. Untuk mengetahui tugas kesehatan keluarga
5. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan keluarga
6. Untuk mengetahui tahap perkembangan pada launching center family
7. Untuk mengetahui tugas pada tahap perkembangan pada launching
center family
8. Untuk mengetahui mayoritas masalah kesehatan pada launching center
family
9. Untuk mengetahui peran perawat dalam tahap perkembangan launching
center family
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga dalam tahap
perkembangan launching center family
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2
Hasil pengerjaan makalah dapat menjelaskan tentang Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Launching center family.
2. Manfaat Praktisi
Makalah Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan
Launching center family dapat dilakukan sebagai pedoman dalam melakukan
asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan launching
center family.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiriseorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah)
2) Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
2. The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok
atau membesarkan anak bersama.
4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa
melelui pernikahan.
5. Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami – istri (marital partners).
6. Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
7. Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama
yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk seksual dan
membesarkan anaknya.
8. Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9. Foster Family
5
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau
saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10. Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi
dan atau problem kesehatan mental.
11. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
6
3. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga
anakanak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.
Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul
karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat terpenuhi.
2) Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan
orang-orang yang ada di sekitarnya Kemudian beranjak balita dia mulai belajar
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan
penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi.
3) Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk
meneruskan keturunan.
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak
seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada
perceraian.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga
7
melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakana tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan
8
terhadap pelayanan kesehatan akan merubah setiap perilaku anggota keluarga
mengenai sehat sakit (Friedman, 1998).
9
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat;
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
10
dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan
dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota
keluarga yang sakit
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian
tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan
perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan
dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Perawat juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota
tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
7. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan,
dana sehat, dll)
8. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan
atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Perawat juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
11
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. W Bahasa sehari-hari Bahasa Jawa
Alamat Rumah & Telp Surabaya Yankes terdekat, / Jarak Puskesmas Tambakwedi,
081230807xxx 1,6 km
Pekerjaan - Alat transportasi Sepeda Motor
Ayah BB: 70 N: 70
1. Tn. W 62 th L Jawa SMA - Tidak Dikaji
Kandung BMI: 25.3 S: 36,5oC
P: 17
TB: 150 TD: 115/70
Ibu BB: 60 N: 64
2. Ny. P 55 th P Jawa S1 PNS Tidak Dikaji
Kandung BMI: 26.7 S: 36,2oC
P: 15
3. TB: 167 TD: 110/70
Anak BB: 75 N: 68
Tn. F 32 th L Jawa S1 Pegawai Swasta Lengkap
Sulung BMI: 26.9 S: 36oC
P: 15
4. TB: 160 kg TD: 100/70
Anak BB: 54 cm N: 65
Nn. R 21 th P Jawa SMA Mahasiswi Lengkap
Bungsu BMI: 21,1 S: 35oC
P: 14
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
1. Tn. W Kaca Mata Sehat Alergi makanan pedas
2. Ny. P Kaca Mata Sehat Tidak Ada
3. Tn. F Tidak Ada Sehat Hipertensi
4.- Nn. R Tidak ada Sehat Sinusitis
12
GENOGRAM
ECOMAP
13
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma Keluarga : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ibu
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak Ditemukan
14
DENAH RUMAH
15
Ya Tidak
Keluarga mengetahui jika tidak diobati, akan semakin memperparah keadaan
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga , Karna ibu bekerja sebagai petugas kesehatan
Kader Tenaga kesehatan, yaitu
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
Tergantung dari penyakit yang diderita. Jika bisa diatasi sendiri, maka keluarga tidak membawa ke failitas pelayanan kesehatan
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan)?
Ya Tidak, jelaskan Makan yang teratur, mengonsumsi sayur, buah, serta vitamin.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak , Jelaskan Jika ada tanda dan gejala yang muncul
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak, jelaskan Memberikan obat-obat sederhana, dan tindakan sederhana, untuk pertolongan pertama
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak, jelaskan Keluarga mampu, namun tidak melakukan pencegahan masalah
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan :
Ya Tidak, jelaskan Memberikan suasana rumah yang nyaman dan tentram
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
Ya Tidak, jelaskan keluarga jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena kesibukan masing – masing
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
16
FORMAT ANALISA DATA
Objektif:
S: 36,2°C
17
3. Nn. R mengatakan kumpul Gangguan Proses Keluarga
dengan anggota keluarga
hanya sekali dalam
seminggu
Objektif:
18
FORMAT SCORING/PRIORITAS
4. Potensial 1
3. Tidak dapat 0
19
3. Tidak
dirasakan
TOTAL 3 1⁄3
20
TOTAL 2 1⁄6
21
FORMAT INTERVENSI
Diagnosa 1
Kelas 2 1606 W.
Keluarga mampu
Tentukan pandangan Tn. W
Manajemen Kesehatan memutuskan
mengenai kondisi
tindakan yang tepat
kesehatannya dan
bagi anggota keluarga bandingkan dengan
22
terkait dengan Hormati hak-hak Tn. W
keputusan sebagai pasien untuk
Identifikasi tingkat menerima atau menolak
pencapaian outcome informasi.
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
Modifikasi Perilaku
23
Diagnosa 2
Diagnosa Tujuan NOC NIC
Keperawatan
TUM Kode Hasil Kode Intervensi
Kategori Anggota Setelah dilakukan Keluarga mampu
keluarga tindakan selama 2 memutuskan tindakan yang
Relasional mampu
berkomunikas minggu, diharapkan tepat bagi anggota keluarga
i secara anggota keluarga
terbuka Membangun hubungan yang
Sub kategori mampu berkomunikasi
5000 kompleks
secara terbuka
Interaksi sosial 2602 Sediakan kenyamanan
Keluarga mampu
untuk Tn. W sebelum
memutuskan
interaksi.
Kode tindakan yang tepat
Ciptakan suasana yang
bagi anggota
D.0120 hangat dan penuh
keluarga penerimaan bagi Tn. W.
Gangguan Proses
Keluarga Keterampilan Interaksi Gunakan teknik membuka
Sosial diri untuk berinteraksi
Menunjukkan dengan Tn. W.
perhatian
Menunjukkan
ketulusan
Menunjukkan
kehangatan
24
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Domain 1 12.00 Subjektif
- Melakukan BHSP - Tn. W mengatakan sudah memahami
Promosi Kesehatan
alternatif yang diberikan
12.10
- Melakukan identifikasi adanya
Objektif
Kelas 2 perbedaan pandangan pasien dan
keluarga - Tn. W saat ditanya kembali tentang
Manajemen Kesehatan alternatifnya, bisa menjawab
12.30
- Menginformasikan kepada Assessment
keluarga mengenai alternative
Kode 00099 untuk kesehatannya - Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan
Ketidakefektifan - Mengidentifikasikan keuntungan
Pemeliharaan dan kerugian setiap alternatif
Planning
Kesehatan
- Masalah teratasi sebagian, intervensi
12.40 dilanjutkan
25
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiolnal dan social dari individu-
individu yang ada di dalamnya terlibat dari pola interaksi yang saling ketergantngan
untuk mencapai tujuan bersama (friedman, 1998). Setiap keluarga memiliki tahap dan
tugas yang berbeda; Married couples (without children), Childbearing Family,
Families with Preschool children, Families with School Children, Families with
Teenagers, Families Launching Young Adult, Middle Aged Parents, Aging Family
member.
Masalah-masalah yang sering muncul pada Families Launching Young Adult ,
pada tahap ini adalah Masalah medis yang berhubungan dengan seks seperti penyakit
kelamin dan kehamilan yang tak diinginkan. Masalah emosional Psikosomatis yang
berhubungan dengan pekerjaan baru, depresi karena penyesuaian terhadap lingkungan
baru dan ekspektasi dari orang-orang terdekat. Masalah sosial Tekanan dari teman-
teman dalam penggunaan alkohol, merokok, tekanan dari pacar untuk menikah. Pada
saat anak-anak beranjak dewasa, pasangan tersebut mulai memasuki usia pertengahan
dan orang tua mereka memasuki usia lanjut. Masalah-masalah terkait tanda-
tanda premenopause pada orang tua. Dan juga masalah sosial dan emosional, terkait
krisis usia pertengahan pada orang tua.
4.2 Saran
Diharapkan untuk mahasiswa keperawatan lebih memahami tentang hubungan
terapeutik dalam tahap-tahap asuhan keperawatan keluarga, khususnya kepada
Families Launching Young Adult.
26
DAFTAR PUSTAKA
Arita, Murwani. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Asy’ari, M.
(2017). Nir-Konflik Dalam Keluarga: Studi Analisis Perspektif Kearifan Lokal Dan
Islam. Falasifa: Jurnal Studi Keislaman, 8(2), 332-342.
Bailon, S.G., Maglaya, A.S. (1989). Perawatan Kesehatan Keluarga Suatu Proses. Indonesia:
Up. College Of Nursing
Departemen Kesehatan RI. 1998. Kesehatan Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan Ri.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.
Pamela, Diteu Juni. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Bpk. S Dengan Fokus Utama
Anggota Keluarga Menderita Dermatitis Atopik Khususnya An.W Di Desa Wlahar
Wetan Rt 03 Rw 01 Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto: Fakultas Ilmu Kesehatan.
27