Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TAHAP PERKEMBANGAN LAUNCHING CENTER FAMILY”

Disusun oleh :
Kelompok 4

1. Adhelia Putri Prastiwi (131611133109)


2. Ramadhani Wahyuningtyas (131611133110)
3. Muhammad Dzakiyyul Fikri W (131611133115)
4. Rezkisa Dwi Prambudia (131611133117)
5. Cici Kurniatil Farhanah (131611133124)
6. Muhammad Rezza Romadlon (131611133126)
7. Shavira (131611133140)
8. Nurrochma Alyadira (131611133152)

Dosen Pembimbing:
Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Keperawatan Keluarga yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap
Perkembangan Launching center family.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Keluarga Bapak Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop, serta para dosen fasilitator yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
dibutuhkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah berikutnya. Atas kontribusi tersebut,
penulis ucapkan terimakasih.

Penulis,

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4
2.1 Definisi Keluarga ........................................................................................................ 6
2.2 Tipe Keluarga.............................................................................................................. 6
2.3 Fungsi Keluarga .......................................................................................................... 7
2.4 Tugas Kesehatan Keluarga ......................................................................................... 9
2.5 Tahap-tahap Perkembangan Keluarga ...................................................................... 10
2.6 Definisi Tahap Perkembangan Launching Center Family........................................ 10
2.7 Tugas Keluarga pada Tahap Perkembangan Launching Center Family .................. 11
2.8 Mayoritas Masalah Kesehatan Tahap Perkembangan Launching Center Family .... 11
2.9 Peran Perawat pada Keluarga .................................................................................. 11
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................... 13
3.2 Asuhan Keperawatan ................................................................................................ 13
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 26
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 26
4.2 Saran ......................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 1988). Keluarga adalah dua
orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan
yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M.
Friedman, 1998). Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion
G Balion dan Aracelis Maglaya, 1989).
Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka perawat
harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui tingkat pencapaian
keluarga dalam melakukan fungsinya dan perlu paham setiap tahap perkembangan
keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.
Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya
mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota keluarga. Keluarga
cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap sehat
dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah
keluarga baiasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka
hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah
tangga mereka.
Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau
keluar meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa
dimana orang tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari
rumah. Pada keluarga ini juga terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga
itu sendiri. Dan perawat sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang
berkaitan dengan kesehatan kepada keluarga.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari keluarga tahap launching center family?
2. Apa saja tipe-tipe keluarga ?
3. Apa saja fungsi keluarga ?
4. Apa saja tugas kesehatan keluarga ?
5. Apa saja tahap-tahap perkembangan keluarga ?
6. Bagaimana tahap perkembangan pada launching center family?
7. Apa saja tugas-tugas pada tahap perkembangan pada launching center family?
8. Apa saja mayoritas masalah kesehatan pada launching center family?
9. Apa saja peran perawat dalam tahap perkembangan launching center family?
10. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dalam tahap perkembangan launching
center family?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui dan memahami bagaimana asuhan keperawatan pada
keluarga pada tahap perkembangan launching center family.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari keluarga
2. Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga
3. Untuk mengetahui fungsi keluarga
4. Untuk mengetahui tugas kesehatan keluarga
5. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan keluarga
6. Untuk mengetahui tahap perkembangan pada launching center family
7. Untuk mengetahui tugas pada tahap perkembangan pada launching
center family
8. Untuk mengetahui mayoritas masalah kesehatan pada launching center
family
9. Untuk mengetahui peran perawat dalam tahap perkembangan launching
center family
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga dalam tahap
perkembangan launching center family
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis

2
Hasil pengerjaan makalah dapat menjelaskan tentang Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan Launching center family.
2. Manfaat Praktisi
Makalah Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Tahap Perkembangan
Launching center family dapat dilakukan sebagai pedoman dalam melakukan
asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan launching
center family.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. (Effendy, 1998).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah (Salafudin,2005) :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2.2 Tipe Keluarga


Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
1) Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga Besar (Exstended Family), adalah keluarga inti di tambah dengan
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.

4
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiriseorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah)
2) Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah
2. The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok
atau membesarkan anak bersama.
4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa
melelui pernikahan.
5. Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
suami – istri (marital partners).
6. Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
beberapa alasan tertentu.
7. Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama
yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk seksual dan
membesarkan anaknya.
8. Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9. Foster Family

5
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau
saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10. Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi
dan atau problem kesehatan mental.
11. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

2.3 Fungsi Keluarga


Friedman, (2010) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
1) Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga
saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan
dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian,
keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1. Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota
yang lain akan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan kasih sayang
yang pada akhirnya akan tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung.
Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memeberikan
hubungan dengan orang lain diluar keluarga/ masyarakat.
2. Saling menghargai. Anggota keluarga yang saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim
yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.

6
3. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga
anakanak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.
Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul
karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat terpenuhi.
2) Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan
orang-orang yang ada di sekitarnya Kemudian beranjak balita dia mulai belajar
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan
penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi.
3) Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk
meneruskan keturunan.
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak
seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada
perceraian.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga

7
melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakana tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan

2.4 Tugas Kesehatan Keluarga


Menurut Freeman (1981) terdapat lima tugas kesehatan keluarga, diantaranya:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Orangtua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan
yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota
keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga,
maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya,
perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya (Setiadi, 2006).
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai
keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan sekitar keluarga
(Setiadi, 2006).
3. Memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
Perawatan ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki
kemampuan melakukan tindakan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi (Setiadi, 2006).
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
Keluarga memainkan peran yang bersifat mendukung anggota keluarga
yang sakit. Dengan kata lain perlu adanya sesuatu kecocokan yang baik antara
kebutuhan keluarga dan asupan sumber lingkungan bagi pemeliharaan kesehatan
anggota keluarga (Friedman, 1998).
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
(pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)
Hubungan yang sifatnya positif akan memberi pengaruh yang baik pada
keluarga mengenai fasilitas kesehatan. Diharapkan dengan hubungan yang positif

8
terhadap pelayanan kesehatan akan merubah setiap perilaku anggota keluarga
mengenai sehat sakit (Friedman, 1998).

2.5 Tahap-tahap Perkembangan Keluarga


Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga yang meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggotanya
disepanjang waktu.
1. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (beginning family).
2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family).
3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool).
4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with children).
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers).
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family).
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).
8. Tahap VIII keluarga usia lanjut

2.6 Definisi Tahap Perkembangan Lunching Center Family


Tahap launching center family yaitu tahap ketika keluarga melepas anak usia
dewasa muda yang ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan
berakhir dengan “rumah kosong”, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini
dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang belum
menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak
persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri. Tugas
pengembangan keluarga yang dihadapi adalah mempersiapkan diri untuk ditinggal
anak-anak, mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dengan anak-anak sebagai orang
dewasa, lebih meningkatkan hubungan suami istri dan mempersiapkan diri untuk
menjadi mertua, kakek, nenek yang baik.

2.7 Tugas Keluarga pada Tahap Perkembangan Launching Center Family


Ada beberapa tugas perkembangan pada fase ke IV atau pada launching center family,
yaitu :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar;
2. Mempertahankan keintiman pasangan;
3. Membantu orang tua memasuki masa tuanya;

9
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat;
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2.8 Mayoritas Masalah Kesehatan pada Tahap Perkembangan Launching center


family
Masalah-masalah yang sering muncul pada anak-anak usia dewasa, pada tahap ini
adalah :
1. Masalah medis : Akne, dysmenorrhea dan masalah yang berhubungan dengan seks
seperti penyakit kelamin dan kehamilan yang tak diinginkan.
2. Masalah emosional Psikosomatis yang berhubungan dengan pekerjaan baru, depresi
karena penyesuaian terhadap lingkungan baru dan ekspektasi dari orang-orang
terdekat.
3. Masalah sosial Tekanan dari teman-teman dalam penggunaan alkohol, merokok,
tekanan dari pacar untuk menikah.
Pada saat anak-anak beranjak dewasa, pasangan tersebut mulai memasuki usia
pertengahan dan orang tua mereka memasuki usia lanjut. Masalah-masalah terkait
tanda-tanda premenopause pada orang tua. Dan juga masalah sosial dan emosional,
terkait krisis usia pertengahan pada orang tua

2.9 Peran Perawat pada Keluarga


1. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara
mandiri
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif
dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan
atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan
3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun
di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung.Kontak
pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat

10
dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan
dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota
keluarga yang sakit
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian
tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan
perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan
dapat dipercaya.
6. Kolaborasi
Perawat juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota
tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
7. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan,
dana sehat, dll)
8. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan
atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Perawat juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.

11
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. W Bahasa sehari-hari Bahasa Jawa

Alamat Rumah & Telp Surabaya Yankes terdekat, / Jarak Puskesmas Tambakwedi,
081230807xxx 1,6 km
Pekerjaan - Alat transportasi Sepeda Motor

Agama & Suku Islam Status Kelas Sosial Menengah


Jawa
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nama Hub Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn n Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi
KK Dasar
TB: 165 TD: 110/80

Ayah BB: 70 N: 70
1. Tn. W 62 th L Jawa SMA - Tidak Dikaji
Kandung BMI: 25.3 S: 36,5oC
P: 17
TB: 150 TD: 115/70

Ibu BB: 60 N: 64
2. Ny. P 55 th P Jawa S1 PNS Tidak Dikaji
Kandung BMI: 26.7 S: 36,2oC
P: 15
3. TB: 167 TD: 110/70
Anak BB: 75 N: 68
Tn. F 32 th L Jawa S1 Pegawai Swasta Lengkap
Sulung BMI: 26.9 S: 36oC
P: 15
4. TB: 160 kg TD: 100/70
Anak BB: 54 cm N: 65
Nn. R 21 th P Jawa SMA Mahasiswi Lengkap
Bungsu BMI: 21,1 S: 35oC
P: 14

LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
1. Tn. W Kaca Mata Sehat Alergi makanan pedas
2. Ny. P Kaca Mata Sehat Tidak Ada
3. Tn. F Tidak Ada Sehat Hipertensi
4.- Nn. R Tidak ada Sehat Sinusitis

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU : Tidak Ditemukan

12
GENOGRAM

ECOMAP

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Lauching Center Family
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :

13
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma Keluarga : Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ibu
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Tidak Ditemukan

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : permanen/semi permanen* Ya/ Tidak* Tidak ditemukan ibu nifas
Lantai : tanah/plester/keramik/lainnya….  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri /sewa*  Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
 Ventilasi : Ya/ Tidak* ..............................................................................
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak*  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* Ya/ Tidak*
Jendela utama yang berada di ruang keluarga selalu dibuka setiap pagi- Menggunakan galon
sore untuk penerangan  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Pencahayaan Rumah : Ya/ Tidak*
Baik/ Tidak* Menggunakan air PDAM
Pencahayaan cukup didapat dari jendeladan pintu yang dibuka  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Saluran Buang Limbah : Ya/ Tidak*
Tertutup/terbuka* Selalu
Terdapat beberapa tempat sampah tertutup didalam rumah  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sumber air bersih: sumur/PDAM/sungai/lain-lain*, Selalu membuang sampah pada tempatnya yang telah disediakan
Sebutkan :  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Minum & Masak : Galon Ya/Tidak
Air Mandi, dll : PDAM  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Kualitas air: BAIK Ya/ Tidak*
 Menggunakan jamban sehat :
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/ Tidak*
Kepemilikan jamban : ya/tidak*  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
Jarak septic tank dengan sumber air : 4 m
 Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya/ Tidak*
 Tempat Sampah:
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak*
Ya/ Tidak*
Jenis : Tertutup/Terbuka *
 Merokok di dalam rumah :
Terletak beberapa didalam rumah
Ya/ Tidak*
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah
Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak *
Ya/Tidak
20m2/orang

14
DENAH RUMAH

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak karena
Ibu selalu memperhatikan jika ada anggota keluarga yang sakit
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
 Ya  Tidak , Ibu mengetahui penyebab masalah kesehatan.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak , Ibu mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat :

15
 Ya  Tidak
Keluarga mengetahui jika tidak diobati, akan semakin memperparah keadaan
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , Karna ibu bekerja sebagai petugas kesehatan
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
Tergantung dari penyakit yang diderita. Jika bisa diatasi sendiri, maka keluarga tidak membawa ke failitas pelayanan kesehatan
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan)?
 Ya  Tidak, jelaskan Makan yang teratur, mengonsumsi sayur, buah, serta vitamin.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan Jika ada tanda dan gejala yang muncul
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak, jelaskan Memberikan obat-obat sederhana, dan tindakan sederhana, untuk pertolongan pertama
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan Keluarga mampu, namun tidak melakukan pencegahan masalah
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan Memberikan suasana rumah yang nyaman dan tentram
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan keluarga jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karena kesibukan masing – masing

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV

16
FORMAT ANALISA DATA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Tanggal Data Diagnosa keperawatan

1 30 Maret 2019 Subjektif: Domain 1

1. Ny. P mengatakan bahwa Promosi Kesehatan


Tn. Wmemiliki alergi
makanan pedas
2. Ny. P mengatakan jika Tn. Kelas 2
W mengonsumsi makanan
Manajemen Kesehatan
pedas, Tn. W akan
mengalami batuk-batuk
3. Ny. P juga memberikan Kode 00099
obat alergi saat gejala alergi
Ketidak efektifan Pemeliharaan
yang diderita Tn. W
Kesehatan pada Tn. W
muncul.

Objektif:

TD: 115/70 mmHg


RR: 15x/menit
N: 64x/menit

S: 36,2°C

2 30 Maret 2019 Subjektif: Kategori

1. Tn. W mengatakan bahwa Relasional


anak-anaknya jarang
berkomunikasi secara
langsung dengannya Sub Kategori
2. Ny. P mengatakan jarang
InteraksiSosial
berkumpul dengan anggota
keluarganya, karena
kesibukan masing Kode D.0120

17
3. Nn. R mengatakan kumpul Gangguan Proses Keluarga
dengan anggota keluarga
hanya sekali dalam
seminggu

Objektif:

Nn. R tampak lebih dekat dengan


Ny. P saat wawancara
berlangsung.

18
FORMAT SCORING/PRIORITAS

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan Tn. W

No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

Sifat Masalah Keluarga menganggap kondisi Tn.W merupakan


kesehatan yang perlu segera diatasi.
1. Wellness 3
2. Aktual
1. 3 1 3/3 x 1
3. Resiko
Tinggi 2

4. Potensial 1

Kemungkinan Keluarga menganggap kondisi kesehatan Tn.W bisa


Masalah untuk dirubah jika dilakukan pengobatan dan melakukan
diubah pencegahan yang tepat, meskipun tidak mudah.
2. 2 2 1/2 x 2
1. Mudah
2. Sebagian 1

3. Tidak dapat 0

Potensial untuk Menurut keluarga, ke depan kondisi ini dapat dicegah


dicegah apabila Tn.W patuh terhadap pencegahan pernyakitnya.
3
3. 1 1/3 x 1
1. Tinggi
2
2. Cukup
3. Rendah 1

Menonjolnya Keluarga sepakat masalah kesehatan Tn.W ini adalah


masalah masalah yang perlu segera diatasi.
2
4. 2/2 x 1
1. Segera
1 1
2. Tidak perlu
0

19
3. Tidak
dirasakan

TOTAL 3 1⁄3

Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Keluarga

No Kreteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran

Sifat Masalah Ny. P menganggap kondisi keluarganya perlu


untukdiatasi
1. Wellness 3
2. Aktual
1. 3 1 1/3 x 1
3. Resiko Tinggi
4. Potensial 2

Kemungkinan Ny. P menganggap kondisi keluarga nyabisa dirubah,


Masalah untuk jika anak-anaknya mau untuk merubah
diubah
2. 2 2 1/2x 2
1. Mudah
2. Sebagian 1
3. Tidakdapat 0

Potensial untuk Menurut Ny.P, ke depan kondisi ini sulit dicegah.


dicegah
3
3. 1. Tinggi
1 1/3 x 1
2
2. Cukup
3. Rendah 1

Menonjolnya Ny. P sepakat bahwa masalah ini adalah masalah yang


masalah perlu segera diatasi.
2
4. 1. Segera
2/2 x 1
1 1
2. Tidakperlu
3. Tidakdirasakan 0

20
TOTAL 2 1⁄6

Diagnosa Keperawatan Keluarga berdasarkan Prioritas:


1. Ketidak efektifan Pemeliharaan Kesehatan
2. Gangguan Proses Keluarga

21
FORMAT INTERVENSI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa 1

Diagnosa Tujuan NOC NIC


Keperawatan
TUM Kode Hasil Kode Intervensi

Domain 1 Perilaku Tn. Setelah dilakukan Keluarga mampu


W sehat dan tindakan selama 2 memutuskan tindakan yang
Promosi Kesehatan
tidak beresiko minggu, diharapkan tepat bagi anggota keluarga
terhadap perilaku Tn. W sehat
Dukungan Pengambilan
kesehatannya dan tidakberesiko 5250
Keputusan
terhadap kesehatannya,
dengan kriteria hasil :  Lakukan BHSP dengan Tn.

Kelas 2 1606 W.
Keluarga mampu
 Tentukan pandangan Tn. W
Manajemen Kesehatan memutuskan
mengenai kondisi
tindakan yang tepat
kesehatannya dan
bagi anggota keluarga bandingkan dengan

Partisipasi dalam pandangan penyedia


Kode 00099 Keputusan Perawatan perawatan.

Ketida kefektifan Kesehatan  Bantu Tn. W menentukan


harapannya untuk membuat
PemeliharaanKesehata
 Menentukan pilihan
pilihan penting dalam
n yang diharapkan
hidupnya.
terkait dengan
 Informasikan Tn. W
outcome yang
mengenai pandangan-
diharapkan
pandangan atau solusi
 Identifikasi
dengan cara yang jelas.
hambatan untuk
 Bantu Tn. W
mencapai outcome
mengidentifikasi
yang ingin dicapai
keuntungan dan kerugian
 Menyampaikan niat
tiap alternative pilihan.
untuk bertindak

22
terkait dengan  Hormati hak-hak Tn. W
keputusan sebagai pasien untuk
 Identifikasi tingkat menerima atau menolak
pencapaian outcome informasi.

Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan

Modifikasi Perilaku

 Tentukan motivasi Tn. W


mengenai perlunya
perubahan perilaku.
 Dukung Tn. W untuk
merubah kebiasaan yang
merugikan.
4360
 Identifikasi masalah perilaku
Tn. W.
Keluarga mampu
 Pilih perilaku Tn. W yang
memodifikasi
1600 perlu dirubah menjadi
lingkungan
perilaku yang terukur.
Perilaku Patuh  Fasilitasi keterlibatan
keluarga dalam proses
 Mempertimbangkan
modifikasi perilaku Tn. W.
resiko/keuntungan
dari perilaku sehat
 Menggunakan
strategi untuk
mengeliminasi
perilaku yang tak
sehat
 Melakukan monitor
sendiri mengenai
status kesehatan
secara mandiri

23
Diagnosa 2
Diagnosa Tujuan NOC NIC
Keperawatan
TUM Kode Hasil Kode Intervensi
Kategori Anggota Setelah dilakukan Keluarga mampu
keluarga tindakan selama 2 memutuskan tindakan yang
Relasional mampu
berkomunikas minggu, diharapkan tepat bagi anggota keluarga
i secara anggota keluarga
terbuka Membangun hubungan yang
Sub kategori mampu berkomunikasi
5000 kompleks
secara terbuka
Interaksi sosial 2602  Sediakan kenyamanan
Keluarga mampu
untuk Tn. W sebelum
memutuskan
interaksi.
Kode tindakan yang tepat
 Ciptakan suasana yang
bagi anggota
D.0120 hangat dan penuh
keluarga penerimaan bagi Tn. W.
Gangguan Proses
Keluarga Keterampilan Interaksi  Gunakan teknik membuka
Sosial diri untuk berinteraksi
 Menunjukkan dengan Tn. W.
perhatian
 Menunjukkan
ketulusan
 Menunjukkan
kehangatan

24
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Domain 1 12.00 Subjektif
- Melakukan BHSP - Tn. W mengatakan sudah memahami
Promosi Kesehatan
alternatif yang diberikan
12.10
- Melakukan identifikasi adanya
Objektif
Kelas 2 perbedaan pandangan pasien dan
keluarga - Tn. W saat ditanya kembali tentang
Manajemen Kesehatan alternatifnya, bisa menjawab
12.30
- Menginformasikan kepada Assessment
keluarga mengenai alternative
Kode 00099 untuk kesehatannya - Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan
Ketidakefektifan - Mengidentifikasikan keuntungan
Pemeliharaan dan kerugian setiap alternatif
Planning
Kesehatan
- Masalah teratasi sebagian, intervensi
12.40 dilanjutkan

- Memberikan motivasi kepada


keluarga untuk mengubah perilaku
12.55
- Mendukung keluarga untuk
mengubah perilaku
13.10
- Memfasilitasi keluarga dalam
memodifikasi perilaku

25
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,
adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiolnal dan social dari individu-
individu yang ada di dalamnya terlibat dari pola interaksi yang saling ketergantngan
untuk mencapai tujuan bersama (friedman, 1998). Setiap keluarga memiliki tahap dan
tugas yang berbeda; Married couples (without children), Childbearing Family,
Families with Preschool children, Families with School Children, Families with
Teenagers, Families Launching Young Adult, Middle Aged Parents, Aging Family
member.
Masalah-masalah yang sering muncul pada Families Launching Young Adult ,
pada tahap ini adalah Masalah medis yang berhubungan dengan seks seperti penyakit
kelamin dan kehamilan yang tak diinginkan. Masalah emosional Psikosomatis yang
berhubungan dengan pekerjaan baru, depresi karena penyesuaian terhadap lingkungan
baru dan ekspektasi dari orang-orang terdekat. Masalah sosial Tekanan dari teman-
teman dalam penggunaan alkohol, merokok, tekanan dari pacar untuk menikah. Pada
saat anak-anak beranjak dewasa, pasangan tersebut mulai memasuki usia pertengahan
dan orang tua mereka memasuki usia lanjut. Masalah-masalah terkait tanda-
tanda premenopause pada orang tua. Dan juga masalah sosial dan emosional, terkait
krisis usia pertengahan pada orang tua.

4.2 Saran
Diharapkan untuk mahasiswa keperawatan lebih memahami tentang hubungan
terapeutik dalam tahap-tahap asuhan keperawatan keluarga, khususnya kepada
Families Launching Young Adult.

26
DAFTAR PUSTAKA

Arita, Murwani. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Asy’ari, M.
(2017). Nir-Konflik Dalam Keluarga: Studi Analisis Perspektif Kearifan Lokal Dan
Islam. Falasifa: Jurnal Studi Keislaman, 8(2), 332-342.

Bailon, S.G., Maglaya, A.S. (1989). Perawatan Kesehatan Keluarga Suatu Proses. Indonesia:
Up. College Of Nursing

Departemen Kesehatan RI. 1998. Kesehatan Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan Ri.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC.

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga Edisi 3. Jakarta: Egc

Pamela, Diteu Juni. 2015. Asuhan Keperawatan Keluarga Bpk. S Dengan Fokus Utama
Anggota Keluarga Menderita Dermatitis Atopik Khususnya An.W Di Desa Wlahar
Wetan Rt 03 Rw 01 Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto: Fakultas Ilmu Kesehatan.

Salafudin, Muhammad Ulfan. (2015). Asuhan Keperawatan Keluarga. Purwokerto : Fakultas


Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

27

Anda mungkin juga menyukai