Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN KARIR

“PENERAPAN KERJA TEAM (TEAM WORK) DALAM


KEPERAWATAN”

Disusun Oleh:
1. Aprilianto Matofani (1620007)
2. Chanty Aji Trisanti (1620015)
3. Kartika Pratiwi (1620043)

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
PENERAPAN KERJA TEAM DALAM KEPERAWATAN.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.

Surabaya, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk
menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian
banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari
prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas,
kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi sulit
didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjadi esensi
dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Commision
(1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang
mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam
kontek perawatan kesehatan.
Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja
bersama khususnya dalam usaha penggambungkan pemikiran. Hal ini sesuai
dengan apa yang dikemukanan oleh Gray (1989) menggambarkan bahwa
kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak yang terklibat memandang
aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan
tersebut dan keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
American Medical Assosiation (AMA), 1994, setelah melalui diskusi dan
negosiasi yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan
perawat, mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai berikut ; Kolaborasi adalah
proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai
kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek
mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap
setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana konsep kerja tim dalam keperawatan itu?
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas Pengembangan
Kepribadian dan Karir.
1.4 Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan
langsung dalam asuhan keperawatan kepada klien tentang konsep kerja tim dalam
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASA
2.1 Definisi
Definisi konsep kerja tim.
1. Definisi
Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan
berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien
(Hunsaker,2001). Kerja tim ialah kerja berkelompok denganketerampilan yang
saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Kerja Tim
a. Kerja tim dapat memberikan manfaat, antara lain:Pekerjaan menjadi lebih ringan
karena dilakukan bersama
b. Dapat menimbulkan semangat kebersamaan.
c. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
d. Kinerja organisasi lebih meningkat.

3. Tahapan Pembentukan Tim


Proses pembentukan tim dapat meliputi serangkaian langkah berikut:
a) Forming: kesadaran akan komitmen bersama untukmembentuk tim dan penerimaan
menjadi anggota tim.
b) Stoming : Muncul badai berupa konflik tentang klarifikasi dan kepemilikan.
c) Norming : Ada usaha untuk bekerja sama berupa keterlibatan dan dukungan
membuat dan mematuhi norma-norma baru.
d) Performing: Meningkatkan produktivitas kerja berupa target pencapaian kinerja
dan rasa bangga.
e) Andjouring: Berpisah memberikan pengakuan dan kepuasan(Hunsaker, 2001)

4. Karakteristik Kerja Tim Efektif


Kerja tim efektif memiliki sejumlah ciri berikut:
a. Misi tim jelas
b. Suasana informal
c. Banyak berdiskusi
d. Banyak mendengar (Pendengan yang aktif)
e. Kepercayaan dan keterbukaan
f. Menerima perbedaan pendapat (saling menghargai)
g. Kritis terhadap isu-isu tim TAS, dan tidak bersifat pribadi
h. Konsensus adalah salah satu norma tim TAS
i. Kepemimpinan efektif
j. Jelas dalam penilaian
k. Mengabungkan nilai dan norma
l. Komitmen (Manning & Curtis, 2003).
2.2 Prinsip kerja tim.
Guna mendukung hal tersebut diperlukan beberapa prinsip untuk
kenyamanan tim yang efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik dari masing-masing
individu ; mendemonstrasi dan mengembangkan kepemimpinan ; merangsang
komitmen tim ; memberi inspirasi keamanan dan antusiasme tim ; membangun
sikap tim yang kuat ; memberdayakan individu ; supaya menonjol dilingkungan tim
; menciptakan lingkungan tim atas dasar saling percaya dan saling menghormati ;
membangun suatu pondasi karakter tim dan individual ; prilaku yang tidak egois
dan rela berkorban ; berpikiran terbuka.
Seperti tentara diajari cara untuk beroperasi dan bekerja sebagai sebuah tim
dan cara untuk menyesuaikan diri. Perilaku yang tepat dihargai, sementara perilaku
tidak tepat akan dihukum berat. Jadi dengan mengkondisikan mereka agar bergerak,
bertindak, dan berperilaku sebagai sebuah tim selama pelatihan, mereka mampu
bertindak seperti juga saat sedang berperang. Pelatihan, disiplin, komunikasi, dan
umpan balik yang jelas serta pembatasan, peran yang jelas adalah faktor penting
dan diperlukan untuk mencapain sinergi.
Sebenarnya kerjasama tim yang efektif sering kali merupakan hasil dari
disiplin yang ditentukan oleh masing-masing anggota tim. Mereka memastikan
bahwa tidak hanya perilaku yang diubah, tetapi setiap anggota memiliki sikap yang
tepat untuk mempertahankan kebersamaan dan kepentingan kelompok. Jelasnya
perlu waktu untuk melatih sebuah tim. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk
melatih sepasukan tentara agar siap berperang. Sama hal nya juga kerjasama tim
memerlukan waktu beradaptasi, terampil berkomunikasi, bergaul,
penyesuaian karakter, membentuk kompetensi, ketegasan, visi dan misi.

2.3 Cara kerja secara tim / kolaborasi.


Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih
dari sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama
darileadership sebenarnya adalah menciptakan lingkungan dimana setiap individu
mau bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
Tips berikut mungkin bisa membantu kita dalam membangun kerja sama tim yang
lebih baik.
1. FOKUS
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan
teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan
rutinnya, sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan.
Jadi, sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah,
anggota lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-reviewproses
dan mengeliminasi masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.

2. DEFINISIKAN PERAN
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam
suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim
terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam
pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk
mendefinisikan fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih
banyak tanggung jawab apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan salah
satu dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak disadari
sebelumnya.
3. TETAPKAN TUJUAN
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim.
Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan
dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik
atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk
menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka
menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan
pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. BAGIKAN INFORMASI
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor.
Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak
informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan.
Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke
semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut
sesering mungkin.
5. KEPERCAYAAN
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata
Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk
memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji
tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan
sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji
tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada
'anak emas' dan 'orang istimewa'.
6. DENGARKAN
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah
benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri
membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar untuk menyewa
konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat pegawai dan anak
buahnya sendiri. Padahal, seringkali merekalah yang paling tahu problem apa yang
terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah seorang
pemimpin dan pendengar yang baik.
7. BERSABAR
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun,
bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa
mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.
Bila hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang
diperlukan. Tidak ada gunanya menyimpan 'benalu' di dalam tim.
8. DUKUNGAN
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal.
Dorong mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan
untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman
dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka
sendiri. Ubahlah tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu.
Ketahuilah kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan
positif terhadap kedua hal itu.
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap.
Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang
mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda.
Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat
kesalahan orang lain saja.
10. HAVE FUN
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi
yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan
ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat dicapai
dengan mudah bila suasananya selalu tegang.
Ilustrasi
11. DELEGASI
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila
diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah
yang ada dan seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda
mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai
waktu yang telah ditetapkan. Bila jadwal reviewhari Selasa depan, maka jangan
menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim Anda untuk
memenuhi deadline masing-masing.
12. BERIKAN PENGHARGAAN
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada
anggota tim tapi tidak secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai
individu yang menonjol pada bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat
melalui performance review process dan gunakan untuk mendukung kerja sama
tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan kecemburuan di antara
anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda secara keseluruhan.
Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada
semua anggota tim. Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan
dengan tim, gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata 'saya'.

2.4 Hambatan kerja tim.


Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable ialah hubungan dimana kita memiliki wewenang
dan kekuasaan untuk menghilangkannya, seperti :
 kurang cukupnya waktu yang dimiliki oleh seorang atasan terhadap bawahannya
 kurangnya latihan-latihan yang dilaksanakan atau yang diperoleh bawahan
 kurangnya keinginan atau hasrat dari bawahan untuk berpartisipasi
b. Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi, untuk meniadakannya
ialah :
 atasan yang tidak tahu tentang manajemen peran serta
 iklim organisasi yang tidak tahu tentang manajemen peran serta
 atasan yang tidak mau mencari dan menyediakan waktu untuk mempraktekkan
manajemen peran serta
c. Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali atau menguasai
untuk menghilangkannya. Hambatan-hambatan tersebut berupa :
 lingkungan eksternal organisasi
 struktur organisasi
 reputasi organisasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan
berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien
(Hunsaker,2001). Kerja tim ialah kerja berkelompok denganketerampilan yang
saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
prinsip untuk kenyamanan tim yang efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik
dari masing-masing individu ; mendemonstrasi dan mengembangkan
kepemimpinan ; merangsang komitmen tim ; memberi inspirasi keamanan dan
antusiasme tim ; membangun sikap tim yang kuat ; memberdayakan individu ;
supaya menonjol dilingkungan tim ; menciptakan lingkungan tim atas dasar saling
percaya dan saling menghormati ; membangun suatu pondasi karakter tim dan
individual ; prilaku yang tidak egois dan rela berkorban ; berpikiran terbuka.

Cara kerja secara tim :


1. FOKUS
2. DEFINISIKAN PERAN
3. TETAPKAN TUJUAN
4. BAGIKAN INFORMASI
5. KEPERCAYAAN
6. DENGARKAN
7. BERSABAR
8. DUKUNGAN
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
10. HAVE FUN
11. DELEGASI
12. BERIKAN PENGHARGAAN

Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable
b. Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi
c. Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali atau menguasai untuk
menghilangkannya.
3.2 Saran.
Sebagai mahasiswa keperawatan dan ahli medis tentunya kita harus memahami
dan mengaplikasikan langsung dalam tindakan keperawatan hususnya tentang
konsep kerja tim dalam keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Maequis, Bessie L. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan :teori
&aplikasi.Ed.4.Jakarta.EGC
Kuntoro, agus. 2010. buku ajar menejemen keperawatan. Yogyakarta : nuha medika

Anda mungkin juga menyukai