Anda di halaman 1dari 12

Enzimatik Autolisis Debredement Dengan Pepaya

Wound manajement
Dosen pengampu : Ns. Sutrisno S.kep.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2

1. Adnan Maruli (17021202)


2. Atika Nur F (17021208)
3. Desi Dwi (17021214)
4. Elin Windika Putri (17021220)
5. Filik Kurnia Jordi (17021227)
6. Indah Lestari (17021233)
7. Listiana Maula Z (17021239)
8. M . Taufik (17021245)
9. Nurul Khoirul N.A (17021252)
10. Rega Yulviana (17021258)
11. Sri Patmini (17021265)
12. Tri Mulyani (17021271)
13. Yolania Mintra (17021277)

Universitas An Nuur Purwodadi


Tahun Ajaran 2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah pepaya merupakan salah satu buah tropis yang banyak tumbuh di
Indonesia. Nama latin buah ini adalah carica papaya. Daging dari buah pepaya sudah
banyak yang mengetahui kegunaannya. Tidak hanya buahnya daun pepaya juga
memiliki banyak sekali manfaat. Namun ada satu lagi bagian dari pohon pepaya yang
belum di ketahui oleh orang banyak yaitu manfaat dari getah pepaya.
Buah pepaya sering digunakan di Gambia (The Royal Victoria Hospital),
Banjul (The Pediatric Unit) untuk penanganan luka bakar dan luka sayat, karena
memiliki toleransi yang baik untuk anak, murah dan mudah diterima secara luas, buah
pepaya yang dilembutkan dan diberikan setiap hari untuk infeksi. Buah pepaya efektif
mencegah nekrotik infeksi luka bakar, pengerasan permukaan luka dan penebalan
kulit(Soedibyo, 1998). Khemopapain dan papain aktivitasnya sebagai enzim
proteolitik dan sebagai antimikroba (Starley et al., 1999). Selain untuk dikonsumsi
buah pepaya juga dapat digunakan sebagai obat luka bakar (Wijayakusuma dan
Dalimartha, 1997).
Jenis luka diantaranya adalah luka bakar,yang merupakan suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber
panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrikdan radiasi (Moenadjat, 2003).
Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang
terbakar (Elizabeth, 1997). Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada
epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya
kulit kontak dengan sumber panas atau penyebabnya. Kedalaman luka bakar
ditentukan oleh tingginya suhu dan lamanya pejanan pada kulit(Syamsuhidayat dan
Jong, 1997).
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan berbagai jenis tanaman
termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Misalnnya
untuk mengurangi rasa sakit, menyembuhkan dan mencegah penyakit tertentu,
mempercantik diri serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan bugar.
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman
pepaya (Carica papaya L).Tanaman pepaya (Carica papaya L) yang sudah banyak
dikenal masyarakat. Bagian tanaman ini yang banyak dikonsumsi adalah buahnya
yang matang dan hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan baik sebagai bahan
pangan maupun untuk bahan obat dan industri mulai dari akar, batang, kuntum bunga,
buah, biji, kulit dan getahnya manfaat dari setiap bagian pepaya (Carica papaya L).
Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis.
Pusat penyebaran tanaman diduga berada

A. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pepaya ?
2. Apa kandungan yang terdapat pada getah papaya dan daun pepaya?
3. Apa saja Manfaat getah papaya daun papaya ?
4. Bagaimana cara debridement dengan getah papaya dan daun pepaya?

B. Tujuan
1. Tujuan umum
untuk mengetahui khasiat getah buah pepaya sebagai obat luka bakar.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui apa itu papaya
b) Untuk mengetahui kadungan apa saja yang terdapat pada getah papaya dan
daun pepaya
c) Untuk mengetahui manfaat dari getah papaya dan daun pepaya
d) Untuk mengetahui cara debridemt dengan getah papaya dan daun pepaya
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Tanaman papaya (Carica papaya L) yang secara luas muda tumbuh dan sudah
di kenal oleh masyarakat yang beberapa bagian tanaman papaya seperti buahnya,
daun dan bunga sering dikonsumsi, pada getah papaya (Carica papaya L) yang sering
diabaikan oleh masyarakat karena dalam getah papaya (Carica papaya L) tersendiri
mempunyai kandungan kimia yang mampu yang dapat di manfaat. (Muhlisah,2001)
Buah papaya muda mengandung ß-karoten, D-galaktosa, L-arabinosa, papain,
papayotimin papain, sertavitokinase Bijinya mengandung glukosida, casirindan
karpain, sedangkan getahnya mengandung papain, kemokupain, lisosim, lipase,
glulamindan siklotransferase. (Muhlisah,2001).
Luka pada kulit sering terjadi pada masyarakat dan bisa terjadi kapan dan
dimanapun, yang dapat berakibat jika tidak sembuh jika tidak ditangani dan akan
berakibat fatal pada luka tersebut. Sehingga diperlukan pengobatan dengan
kandungan zat aktif dan efektif yang dapat membantu penyembuhan luka. Selain dari
pengobatan konvensional, pengobatan tradisional masih menjadi pilihan masyarakat
salah satunya adalah getah papaya dan daun pepaya .

B. Kandungan getah papaya dan Daun Pepaya


1. Getah pepaya memiliki kandungan enzim papain 10 %, kemopapain 45 % dan lisozim
20% (Koswara, 2010) .
a) Enzim Papain
Papain adalah enzim protease yang dihasilkan dari getah pepaya (Carica papaya
L) yang berumur 2-3 bulan. Enzim papain adalah salah satu enzim proteolitik
yang penting dalam proses biologis, karena enzim papain dapat memecah
peptida besar menjadi peptida kecil dan asam amino. menyebutkan bahwa
enzim papain memberikan pengaruh terhadap membran sel bakteri dengan cara
mengakibatkan kebocoran. Enzim papain dapat berikatan dengan peptidoglikan
yang merupakan protein penyusun dinding sel bakteri, sehingga enzim papain
dapat mengakibatkan gangguan permeabilitas membran sel. (Amir, E. and F.
Mamboya, 2012)
Dari enzim Papain ini berfungsi mempercepat proses pencernaan protein,
memecah makanan menjadi berbagai macam protein atau asam amino sehingga
dapat diserap oleh tubuh. Pepaya mampu meningkatkan pembentukan kolagen
pada jaringan yang membantu proses penyembuhan luka (mempunyai sifat
antiseptik). Selain itu, papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino
dan mengelurkan racun pada tubuh. Papain berguna dalam mengurangi infeksi
bakteri, mengurangi eksudat dan meningkatkan pembentukan jaringan granulasi
(Telgenhoff, 2007)
b) Kimopapain
Kimopapain merupakan enzim yang paling banyak terdapat dalam getah buah
pepaya yaitu sebanyak 45%. Kimopapain memiliki ketahanan terhadap asam
yang tinggi bahkan stabil pada pH 2, serta memiliki daya tahan panas yang
lebih besar. Kimopapain memiliki cara kerja mirip dengan enzim papain yaitu
memecah peptida menjadi polipeptida. Kimopapain mempunyai fungsi untuk
mengurangi peradangan, membantu penyembuhan luka luar dan kimopapain
dahulu digunakan menjadi obat untuk terapi sendi. ( Koswara,2010)
c) Lisozim
Merupakan salah satu kandungan yang terdapat dalam getah buah pepaya.
Lisozim merupakan suatu peptidoglikan N-acetylmuramoylhydrolase yang
sering dihubungkan dengan nama muramidase. Lisozim merupakan enzim
kecil yang memiliki aktifitas antibakteri dengan menyerang dinding sel
bakteri, sehingga dapat melisiskan bakteri. Lisozim menghidrolisis ikatan
antara asam N-asetilmumarat dan N-asetil-glukosamin yang terdapat di
dinding sel bakteri tertentu. ( Koswara,2010)
2. Kandungan dalam Daun Pepaya
Daun pepaya yang mengandung saponin sudah lama dikenal sebagai obat
tradisional untuk mengobati luka bakar maupun luka iris. Saponin adalah salah
satu senyawa yang memacu pembentukan kolagen, yaitu protein yang berperan
dalam proses penyem-buhan luka. Saponin juga mempunyai kemampuan
pembersih sehingga efektif untuk penyembuh luka terbuka. (Nirwansyah
Parampasi,2013)
Daun pepaya banyak mengandung substansi penting untuk tubuh, diantaranya
vitamin C dan E, serta beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
menetralkan radikal bebas hasil fagositosis neutrofil terhadap debris dan bakteri
pada proses penyembuhan luka. Papain membantu mempercepat kerja makrofag
dengan cara meningkatkan produksi interleukin yang sangat berguna untuk proses
penyembuhan luka serta menghambat terjadinya infeksi yang luas. (Nirwansyah
Parampasi,2013)

C. Manfaat
1. Berikut ini manfaat getah papaya menurut Eva Latifah ,2019 :
a) Jerawat
Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang banyak menyerang usia
muda. Di usia remaja kelenjar minyak sedang aktif – aktifnya karena
perubahan hormon sebab itulah jerawat mudah timbul karena bercampur
dengan debu yang bertebaran diudara. Terlebih anda jarang membersihkan
muka sesudah pergi keluar. Jerawat masalah klasik yang bisa sembuh dengan
sendiri asal anda tidak memencet jerawat saat meradang maka jerawat tidak
akan menimbulkan bopeng pada wajah anda.
Salah satu manfaat dari getah buaya adalah untuk menghilangkan jewarat dan
juga bekasnya. Anda dapat mencoba getah pepaya ini dan mengaplikasikannya
sebelum tidur pada malam hari. Biasanya hasil mulai tampak setelah satu
bulan pemakaian.
b) Tumit pecah-pecah
Tumit pecah di sebabkan karena tumit yang kehilangan kelembapannya. Jadi
hampir semua kulit memerlukan kelembapan yang baik untuk tetap tampil
indah dan halus. Tidak perlu khawatir karena anda dapat menghilangkan tumit
yang pecah pecah dengan menggunakan getah pepaya. Getah pepaya dapat
menghilangkan tumit yang pecah pecah sehingga menjadi mulus kembali.
Cukup aplikasikan sebanyak dua kali sehari dan rasakan perbedaan dari
manfaat getah pepaya ini.
c) Luka bakar
Luka bakar di sini adalah luka bakar dengan lebar yang tidak terlalu luas
karena jika luka bakar yang banyak justru membutuhkan resep dari dokter dan
tenaga medis lainnya.
Luka bakar bisa saja terjadi saat anda tengah menjalankan aktifitas sehari –
hari dengan menggunakan manfaat getah pepaya ini anda akan merasakan luka
yang perlahan kering dan sembuh secara alami. Karena ini pengobatan bersifat
herbal makan proses penyembuhannya cukup memerlukan waktu yang lama
berangsur membaik dari sebelumnya. Yang paling penting anda ingat adalah
konsisten dan telaten dalam keinginan untuk sembuh.
d) Sakit gigi
Manfaat dari getah pepaya yang lain adalah untuk mengobati sakit gigi.
Perawatan untuk gigi dan mulut mungkin sudah anda ketahui dari kecil. Salah
satu penyebab dari sakit gigi adalah meradangnya gigi yang berlubang
terkhususnya bagian geraham gigi. Gigi yang berlubang di sebabkan oleh
bakteri yang terdapat pada sisa sisa makanan yang tertinggal di gigi dan tidak
bersih saat menyikat gigi.
2. Manfaat daun papaya
Daun pepaya yang mengandung saponin sudah lama dikenal sebagai obat
tradisional untuk mengobati luka bakar maupun luka iris. saponin yang
merupakan salah satu senyawa yang memacu pembentukan kolagen, yaitu protein
struktur yang berperan dalam proses penyem-buhan luka, senyawa ini merupakan
senyawa flavonoid yang larut dalam air serta dapat diekstrakkan menggunakan
etanol 70%. (Nirwansyah Parampasi, Troef Soemarno,2013)

D. Debridement dengan getah papaya dan daun papaya


1. Getah Pepaya
Menurut Tri Johan Agus Yuswanto dan Tanto Hariyanto, 2015 Pemisahan
enzim protease dengan menggunakan metode kromatografi perlu memperhatikan
kadar pH untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berat molekul hasil ekstraksi
getah papaya menunjukkan gambaran yang identik dengan berat molekul protease
enzim di mana pada kisaran 28kD – 31 kD. Kadar enzim protease pada getah
pepaya relative banyak yaitu lebih dari 50% dengan rata-rata 53,99%.
Berdasarkan hasil penelitian, aktifitas protease enzim dalam menghidrolisis
gelatin menunjukkan gambaran secara kualitatif dapat digunakan sebagai autolitik
debridement.
Desain penelitian yang digunakan merupakan diskriptif eksploratif dengan
melakukan pure ekstrak protease enzim getah pepaya, mengidentifikasi berat
molekul, aktivitas kualitatif enzim dan kadar enzim dalam pure ekstraksi papain.
Berat molekul yang diperoleh dari pengukuran dalam kisaran 28–30 kD
menandakan bahwa molekul hasil pemisahandari getah papaya tersebut adalah
protease enzim. Berat molekul hasil pemisahan sesuai dengan marker yang
diambilkan dari berat molekul protease enzim. Berat molekul ekstrak papain yang
dipisahkan dengan kromatografi sesuai dengan berat enzim protease, maka ekstrak
tersebut kemungkinan adalah enzim protease juga, dengan demikian ekstrak
papain dapat dijadikan kandidat untuk pengobatan luka kronis yang bertujuan
untuk autolitik debridement. Penggunaan metode autolitik debridement dengan
menggunakan ekstrak papain dimungkinkan akan dapat menekan unit cost
perawatan luka kronis di samping dapat digunakan untuk meningkatkan nilai
ekonomis papaya di dunia pengobatan. Penemuan pure ekstrak papain yang mirip
(bahkan sama) dengan protease enzim sangat memungkinkan untuk
pengembangan dalam pengobatan luka kronis yang banyak terdapat jaringan
nekrotiknya. Oleh karena itu, penelitian berikutnya perlu mengidentifikasi
efektivitas dari aktivitas enzim protease dari ekstrak getah pepaya agar dapat
dijadikan salah satu alternatif produk perawatan luka kronis yang murah dan
terjangkau.

2. Daun papaya
Menurut Nirwansyah Parampasi, Troef Soemarno,2013 Penelitian ini
menggunakan ekstrak daun pepaya dengan etanol 70% yang diperoleh dari daun
pepaya tua yang dikeringkan dengan berat 1.000 gram dan di ekstrak dengan
etanol 70% sebanyak 5.000 cc untuk menghasilkan 100 gram bahan ekstrak
tersebut. Penggunaan bahan ini pada hewan coba dengan cara dioleskan tiap 12
jam. Enzim papain yang terkandung dalam daun pepaya memiliki efek
antiinflamasi dan analgesik dengan dua mekanisme yang berbeda. Cara yang
pertama dengan mene-tralisir mediator inflamasi seperti kinin dan prostaglandin
sehingga menghambat secara langsung pada reseptor nyeri. Pada saat
prostaglandin dinetralisir, maka spasme vaskular akan dihambat dan akan
memberikan efek antipiretik. Hal ini akan menyebabkan aliran darah ke area dan
diikuti dengan vasodilatasi akibat adanya antihistamin. Mekanisme kedua dengan
cara meningkatkan aktivitas protein plasma dan kompleks imun sehingga terjadi
pengurangan oedem yang akan mengurangi nyeri akibat tekanan cairan oedema.
Saponin yang terkandung dalam daun pepaya mempengaruhi pembentukan
jaringan kolagen. Pada penelitian ini, jaringan kolagen yang terbentuk lebih tebal
pada kelompok perlakuan dibanding pada kelompok kontrol. Saponin juga
berperan sebagai anti septik dengan menghancurkan kuman. Pada kelompok
kontrol jumlah makrofag yang terbentuk lebih sedikit dan tebal jaringan kolagen
lebih tipis
Pada penelitian Januarsih Iwan A.R menunjukkan bahwa Aqueous leaf extract
of Carica Papaya 10% dalam vaselin memiliki efek yang lebih baik dalam proses
mempercepat regenerasi epidermis dan angiogenesis diban-dingkan gel solcoseryl
yang telah dipakai oleh masyarakat luas untuk mempercepat penyem-buhan luka.
Hal tersebut disebabkan karena kandungan enzim papain, vitamin C dan E, serta
beta karoten dalam daun pepaya sangat menguntungkan untuk proses
penyembuhan luka. pemberian ekstrak daun pepaya dalam etanol 70% dapat
meningkatkan jumlah makrofag dan jaringan kolagen yang terbentuk pada
penyem-buhan luka insisi
BAB III

PENUTUP

Simpulan
Pemisahan enzim protease dengan menggunakan metode kromatografi perlu
memperhatikan kadar pH untuk mendapatkanhasil yang maksimal. Berat molekul hasil
ekstraksi getah papaya menunjukkan gambaran yang identik dengan berat molekul protease
enzim di mana pada kisaran 28kD – 31 kD. Kadar enzim protease pada getah pepaya relative
banyak yaitu lebih dari 50% dengan rata-rata 53,99%. Berdasarkan hasil penelitian, aktifitas
protease enzim dalam menghidrolisis gelatin menunjukkan gambaran secara kualitatif dapat
digunakan sebagai autolitik debridement.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya
dalam etanol 70% dapat meningkatkan jumlah makrofag dan jaringan kolagen yang terbentuk
pada penyem-buhan luka insisi.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, E. and F. Mamboya, 2012. Papain, a plant enzyme of biological importance: A review.
Am. J. Biochem. Biotechnol.,
Darin,Ramadani. 2017. Uji Efektifitas Salep Getah Pepaya Muda (Carica papaya L)
Terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Mecit (Mus musculus) Dan
Implementasinya Sebagai Bahan Media Edukasi Masyarakat. Surabaya .
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Latifah, Eva. 2019. Manfaat Getah Pepaya Mentah untuk Kesehatan . Di akses melalui web :
https://www.harapanrakyat.com/2019/12/manfaat-getah-pepaya-mentah-untuk-
kesehatan-dan-kecantikan/
Muhlisah. 2001. Manfaat tanaman pepaya: tanaman obat keluarga. Edisi ke-2. Yogyakarta.
Gadjah Mada Press.
Parampasi, Nirwansyah & Soemarno, Toef . 2013. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun
Pepaya dalam Etanol 70% pada Proses Penyembuhan Luka Insisi. Surabaya. FK
Unair.
Yuswanto,Tri Johan Agus & Hariyanto,Tanto. 2015. Ekstra getah papaya sebagai autolitik
debridement luka kronis. Malang. Poltekes Kemenkes Malang.
Telgenhoff D, Kan L, Sarah R, Valerie V, Kristine V,&Paul S, et al. 2007. Influence of
papain urea copper chlorophyllin on wound matrix remodeling. Wound Repair and
Regeneration.
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai