Anda di halaman 1dari 1

Knowledge, perceptions and preventive practices towards COVID-19 early in the outbreak among Jimma

university medical center visitors, Southwest Ethiopia

Pengetahuan, persepsi dan praktik pencegahan terhadap COVID-19 di awal wabah di antara pengunjung
pusat medis universitas Jimma, Southwest Ethiopia

Abstrak

Latar Belakang

Novel-coronavirus disease-2019 (COVID-19) saat ini menjadi pandemi dan darurat kesehatan
masyarakat yang menjadi perhatian internasional, seperti yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Ethiopia telah menjadi salah satu negara yang terkena dampak pada 15 Maret 2020.

Objektif

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, persepsi, dan praktik di antara pengunjung Jimma
University Medical Center (JUMC) di kota Jimma.

Metode

Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada 247 pengunjung sampel, dari 20-24 Maret 2020.
Pengambilan sampel berturut-turut digunakan untuk merekrut peserta. Alat studi diadaptasi dari
sumber WHO. Data dianalisis menggunakan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) versi 20.0. Statistik
deskriptif digunakan untuk menggambarkan status pengetahuan, persepsi, dan praktik. Regresi logistik
dilakukan untuk menilai prediktor praktik pencegahan yang dominan.

Hasil

Dari 247 responden, 205 (83,0%) mengetahui gejala klinis utama COVID-19. 72,0% tahu bahwa lansia
yang memiliki penyakit kronis berisiko tinggi mengembangkan bentuk COVID-19 yang parah. Sekitar
95,1% mengetahui bahwa virus COVID-19 menyebar melalui tetesan pernapasan orang yang terinfeksi,
sementara 77 (31,2%) responden mengetahui kemungkinan penularan tanpa gejala. Hanya 15 (6,1%)
yang mengetahui bahwa anak-anak dan dewasa muda harus melakukan tindakan pencegahan. Secara
keseluruhan, 41,3% pengunjung memiliki pengetahuan yang tinggi. Mayoritas, 170 (68,8%), merasa
efektif untuk mengendalikan COVID-19. 207 (83,3%) percaya bahwa COVID-19 adalah penyakit yang
terstigma. Sering mencuci tangan (77,3%) dan menghindari berjabat tangan (53,8%) adalah praktik yang
dominan. Status pengetahuan dan kemanjuran diri (positif), usia tua, dan pengangguran (negatif)
memprediksi mencuci tangan dan menghindari berjabat tangan.

Kesimpulan

Status pengetahuan dan praktik yang diinginkan tidak cukup untuk memerangi virus yang menyebar
dengan cepat ini. Komunikasi risiko COVID-19 dan upaya pendidikan publik harus fokus pada
membangun tingkat pengetahuan yang sesuai sambil meningkatkan penerapan praktik perawatan diri
yang direkomendasikan dengan penekanan khusus pada segmen audiens berisiko tinggi.

Anda mungkin juga menyukai