Anda di halaman 1dari 14

Keperawatan Kesehatan Jiwa

Masyarakat 1
Peran dan Fungsi perawat kesehatan jiwa
masyarakat

DI SUSUN OLEH
1. VALENTIA BECTI
2. VERA MAIFITA
3. DIAN MAESARAH
4. RIZAL ADI
 Peran perawat jiwa sekarang mencakup
parameter kompetensi klinik, advokasi pasien, tanggung
jawab keuangan, kolaborasi profesional, akuntabilitas
(tanggung gugat) sosial, serta kewajiban etik dan legal.
 Dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa perawat dituntut
melakukan aktivitas pada tiga area utama yaitu:
1. aktivitas asuhan langsung
2. aktivitas komunikasi
3. aktivitas pengelolaan/penatalaksanaan manajemen
keperawatan.
PERAN PERAWAT DALAM KESEHATAN
JIWA
1.Pelaksana asuhan keperawatan
bertanggung jawab melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Pengelola keperawatan
bertanggung jawab dalam administrasi keperawatan, seperti menerapkan
teori manajemen dan kepemimpinan dalam mengelola askep,
mengorganisasi pelaksanaan terapi modalitas, dll
3. Pendidik keperawatan
bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga, komunitas sehingga mampu merawat diri sendiri
4. Peneliti
bertanggung jawab dalam penelitian untuk meningkatkan praktek
keperawatan jiwa
PERAN PEMBERI ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA
1. Membuat pengkajian kesehatan biopsikososial yang peka terhadap
budaya.
2. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk
pasien dan keluarga dengan masalah kesehatan yang kompleks dan
kondisi yang dapat menimbulkan sakit.
3. Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus, seperti
mengorganisasi, mengkaji, negosiasi, koordinasi dan
mengintegrasikan pelayanan serta perbaikan bagi individu dan keluarga.
4. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan kepada individu,
keluarga, dan kelompok untuk menggunakan sumber yang tersedia di
komunitas kesehatan mental termasuk pemberi pelayanan terkait,
teknologi, dan sistem sosial yang paling tepat.
5. Meningkatkan memelihara kesehatan mental, serta
mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan
konseling.
6. Memberikan asuhan kepada mereka yang
mengalami penyakit fisik dengan masalah psikologik dan
penyakit jiwa dengan masalah fisik.
7. Mengelola dan mengoordinasi sistem pelayanan yang
mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga, staf, dan pembuat
kebijakan.
FUNGSI PERAWAT DALAM
KESEHATAN JIWA
 Memberikan lingkukan terauputik
 Berkerja untuk mengatasi masalah klien “here and
now”
 Sebagai model peran
 Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan
klien
 Memberikan pendidikan kesehatan
 Sebagai perantara sosial
 Kolaborasi degan tim lain
 Memipin dan membantu tenaga perawatan
 Menggunakan sumber di masyarakat sehubugan
degan kesehatan mental.
Tabel Indikator Hasil Tindakan Keperawatan Jiwa
Area utama aktivitas perawat jiwa(Stuart dan Sundeen,1995),
yaitu :
 Aktivitas memberikan asuhan keperawatan langsung kepada
klien.
 Aktivitas komunikasi
 Aktivitas dalam pengelolaan (manajemen keperawatan)

Elemen peran keperawatan jiwa meliputi:


 Kompetensi klinik
 Advokasi klien dan keluarga klien
 Tanggung jawab fiskal (keuangan)
 Kerjasama antara disiplin ilmu bidang keperawatan
 Tanggung gugat sosial
 Parameter etik legal
Peran dalam prevensi primer

 Memberi penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa.


 Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan,
dan pendidikan.
 Memberikan pendidikan dalam kondisi normal, pertumbuhan dan
perkembangan , dan pendidikan seks.
 Melakukan rujukan yang sesuai sebelum gangguan jiwa terjadi,
berdasarkan pada stresor dan perubahan kehidupan yang potensial.
 Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah psikiatri dimasa
mendatang.
 Bersama-sama keluarga memberi dukungan pada anggota keluarga dan
meningkatkan fungsi kelompok.
 Aktif dalam kegiatan masyarakat dan politik yang berkaitan
dalam kesehatan jiwa
Peran perawat dalam prevensi
sekunder
 Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa.
 Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan di rumah
 Memberi pelayanan kedaruratan psikiatri
 Menciptakan lingkunagn terapeutik.
 Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan.
 Memberi pelayanan pencegahan bunuh diri
 Memberikan konsultasi
 Melaksanankan intervensi krisis
 Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai
tingkat usia.
 Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang telah
teridentifikasi masalah yang dialaminya.
Peran perawat dalam prevensi
tersier
 Melaksanakan latihan vokasional dan rehabilitasi
 Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah
pulang dari fasilitas kesehatan jiwa untuk
memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas.
 Memberikan pilihan “partial hospitalization”
(perawatan rawat siang) pada klien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai