Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

C DENGAN
STROK NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG ABIMANYU
RSD K.R.M.T WONGSONERGORO

PEMBIMBING AKADEMIK
Rahayu Winarti S.Kep., Ns., M.Kep.
PEMBIMBING KLINIK
Marini Sugiani, S.Kep. Ners

Di Susun Oleh Kelompok 4 :


1. AGIS DIFAN HAPSARI (1807001)
2. BELLA NURUL CHASANAH (1707006)
3. DIAN KUSUMA WARFANI (1807007)
4. DIAN MAESARAH (1807008)
5. KETTRINA HESSANTI (1807014)
6. RAHMANA ULYA (1807026)
7. VALENTIA BECTI WIDYANA (1807030)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengkajian Identitas Pasien
1. Nama : Ny. C
2. Tgl lahir / Umur : 05 November 1982 / 40 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Batang
5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6. Pendidikan terakhir : SMK
7. No registrasi : 564827
8. Dokter PJ : Dr. Dyah Sp.S
9. Diagnosa medis : Strok Non Hemoragik
Penanggungjawab Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 41 Tahun
Alamat : Batang
Pekerjaan : Pedagang
Hubungan dengan pasien : Suami

B. Implementasi Kelolaan Pasien :


a) Penerimaan Pasien Baru
Penerimaan pasien baru dari IGD
Pasien masuk dari IGD pada hari jumat 18 Maret 2022 jam 10.00 WIB. 2
hari Sebelum diantar oleh keluarga ke IGD pasien susah di banggunin. dengan
keluhan pusing saat di bangunkan dari tidurnya. Saat datang ke IGD, kondisi
pasien lemah,kesadaran somnolen,GCS 11 degan hasil TTV TD: 153/93 mmHg,
N: 77 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,5°C, Spo2: 98%. Pasien Ny. C di diagnosa
medis SNH, dengan masalah keperawatan Hipertensi
Pengkajian riwayat penyakit dahulu :
Didapatkan data dari Tn. A mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai
riwayat penyakit dahulu.
Pengkajian riwayat penyakit keluarga :
Didapatkan data keluarga tidak memiliki riwayat penyakit jantung
b) Proses Orientasi ruangan pada pasien
Pada saat Tn. A dan keluarga datang perawat B sedang berdinas diruangan
Abimanyu, melakukan orientasi ruangan yaitu menjelaskan :
1. Nomor kamar dan bed pasien, perawat B menjelaskan ruangan yang ditempati
adalah ruangan Abimanyu, pasien dirawat di ruang Abimanyu kamar 04 bed
4.1.
2. Gelang yang dikenakan Ny. C berwarna merah muda tertulis nama Ny. C,
tanggal lahir 05 November 1982, dan nomer RM. Fungsi dari gelang pasien
yaitu untuk identifikasi ketika akan melakukan tindakan. Saat akan melakukan
asuhan keperawatan perawat akan selalu melakukan identifikasi pasien dengan
menanyakan nama, tanggal lahir dan kemudian perawat akan mengecek gelang
pasien.
3. Perawat menjelaskan bahwa di sebelah bed pasien terdapat lemari kecil, biasa
digunakan untuk menyimpan barang-barang pasien ataupun keluarga yang
menunggu pasien dan terdapat kursi untuk penunggu pasien.
4. Di depan bed pasien terdapat kamar mandi umum untuk 2 kamar yang bisa
digunakan pasien dan keluarga pasien untuk mandi, ada WC yang bisa
digunakan untuk BAB dan BAK.
5. Menjelaskan bahwa bed yang ditempati Ny. C bisa diatur sesuai posisi
nyaman pasien, pengaturan bednya menggunakan pengait bawah bed yang
bisa digayuh atau diputar untuk mengatur bed dengan posisi nyaman dan
perawat B menjelaskan cara menggunakan pengait bed yang berada di bawah
bed pasien.
6. Terdapat telephone diatas tempat tidur pasien. Jika pasien membutuhkan
bantuan perawat, pasien bisa menghubungi perawat dan perawata yang
bertugas bisa datang.
7. Menjelaskan perawat yang bertanggung jawab pada Ny. C adalah perawat A
8. Menjelaskan dokter yang bertanggung jawab adalah Dokter D dan jadwal visit
dokter D pagi jam 09.00.
9. Menjelaskan tata tertib diruangan yaitu tidak boleh merokok, tidak boleh
mengambil gambar dengan menggunakan kamera, anak kecil dilarang masuk
area ruangan dan cukup 1 orang yang menunggu pasien.
10.Menjelaskan jam kunjung untuk sementara waktu ditiadakan karena sedang
dalam keadaan pandemi covid-19.
11.Menjelaskan cara mencuci tangan yang benar dengan 7 langkah sebagai
berikut: Pakai handscrube dengan di tekan 1x. Langkah yang pertama gosok
telapak tangan bersamaan, kemudian gosok punggung tangan secara
bergantian, yang ke-3 gosok sela-sela jari, yang ke-4 dengan cara mengkunci
pada bagian sela jari, yang ke-5 memutar jempol secara bergantian, yang ke-6
putar ujung kuku searah jarum jam pada telapak tangan secara bergantian.
Kemudian perawat meminta pasien dan keluarganya untuk mempraktikan.
12.Menjelaskan jalur evakuasi dan petunjuk arah, perawat menjelaskan prosedur
evakuasi yaitu, tetap tenang jangan panik, lepas sepatu atau sandal yang
berhak tinggi, berjalan cepat tetapi jangan berlari, keluar melalui pintu
terdekat, ikuti jalur evakuasi atau petugas evakuasi untuk menuju titik kumpul.

c) Tingkat ketergantungan pasien dengan menggunakan tingkat


ketergantungan menurut Douglass.
Dari hasil pengkajian yang didapatkan bahwa klien Ny. C termasuk dalam tingkat
kategori II : intermediate care / perawtaan partial. Memerlukan waktu 3-4
jam/hari.
- Kebersihan dibantu, makan dan minum dibantu
- Obsevasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
- Ambulasi dibantu
- Pengobatan dengan injeksi
1. Prinsip-prinsip Pasien Safety
No Patient Safety Dilakukan Tidak
Dilakukan
1 Pastikan identitas pasien Perawat B melakukan cek
(penggunaan gelang identitas pasien dengan
berwarna merah muda) yang menggunakan 2 identitas
berisi: Nama pasien, no RM ( nama dan tgl lahir)
pasien, dan tanggal lahir
pasien.
2 Perhatikan nama obat, rupa Perawat B sudah melakukan
dan ucapan mirip (look-alike identifikasi obat-obatan
, sound-a like medication sesuai kebutuhan pasien dan
names). Seperti contoh : dosis sesuai pemberian
pitavastatin = pravastatine advis dokter.
3 Komunikasi secara benar Perawat A menggunakan
saat serah terima pasien komunikasi SBAR dengan
pasien dan juga keluarga
pasien serta dengan perawat
IGD saat serah terima Ny.C
atau dengan tenaga
kesehatan lain.
S : nama pasien Ny.C, usia
39 tahun, ruangan
abimanyu no. RM (564827)
tanggal masuk : 18 maret
2022, DPJP :dr. D
Dx :SNH, keluhan : lemah
B : pasien tidak memiliki
riwayat penyakit
Alergi : klien tidak memiliki
alergi
Terapi yang diberikan DPJP
: terapi oral, terapi injeksi.
A:kesadaran :
composmentis, TD: 171/
101 mmHg, N: 81 x/menit,
RR: 20 x/menit, S: 36,2 C,
Spo2: 92%
R : tindakan yang sudah
dilakukan : observasi TTV,
pemasangan infus dengan
cairan RL 20tpm
pemberian, pemberian terapi
non farmalogis (mobilisasi
di tempat tidur)
4 Pastikan tindakan yang Perawat B sudah melakukan
benar pada sisi tubuh yang edukasi mengenai keamanan
benar seperti pemasangan dan kenyamanan pasien
infus pada sisi kiri tangan tentang pemasangan infuse
yang benar yaitu pada
tangan sebelah kiri
5 Pastikan pagar beds lalu Perawat B sudah
terpasang dan pastikan dapat memberikan edukasi
digunakan mengenai keamanan bed
pasien agar selalu ditutup
jika pasien mau tidur atau
pas ditinggal oleh
keluargannya
6 Hindari salah penyuntikan Perawat B memberikan
obat atau salah perawatan edukasi mengenai
infus pemberian obat melalui
selang infuse sesuai dengan
obat dan dosis kebutuhan
pasien Ny. C yang sudah di
tentukan oleh dokter
penanggung jawab
7 Gunakan alat injeksi sekali Perawat B menjelaskan
pakai dan membuang ampul pemberian obat melalui
pad safety box jarum suntik hanya
digunakan sekali pakai
setelah itu kembali ditutup
sesuai posisi jarum suntik
dan membuangnya pada
safety box
8 Tingkatkan kebersihan Perawat B memberikan
tangan untuk pencegahan edukasi setiap memberikan
infeksi nosokomial saat akan suatu tindakan tetap
melakukan tindakan aseptif menjaga kebersihan yaitu
selalu mencuci tangan
dengan benar atau
menggunakan cairan aseptik
untuk menghindari resiko
infeksi.pada perawat
maupun pasien
9 Penggunaan APD ( masker, Perawat B sudah melakukan
handscoon) prosedure yang benar
dengan menggunakan APD
lengkap saat memberikan
tindakan keperawatan pada
pasien yaitu dengan
menggunakan handscone
dan masker
Kesimpulan : Penerapan pasien safety pada Ny. C sudah dilakukan dengan baik dan
benar
2. Resiko Pasien Jatuh
TABEL MORSES FALLRISK
Penilaian Resiko Jatuh Skor Tgl: Tgl: Tgl:
Riwayat Jatuh Jatuh satu kali atau 25 02- 03- 04-
Kecelakaan kerjaan atau lebih dalam kurun 03- 03- 03-
rekreasional waktu 6 bulan 22 22 22
Diagnosa Sekunder
Alat Bantu Berpegangan benda 30 0 0 0
sekitar / kursi /
dinding dll
Kruk /tongkat / 15 0 0 0
tripod / walker / kursi
roda dll
Tidak ada / Bedrest / 0 0 0 0
Dibantu perawat
Therapi Intra Vena Tergantung 20 20 20 20
Kontinyu / Heparin /
Pengecer Darah
Gaya Berjalan Gangguan (Pincang / 20
Diseret)
Lemah (tidak 10 10 10 10
berdaya)
Normal / Bedrest / 0 0 0 0
Immobic (tidak dapat
bergerak sendiri)
Status Mental Agitasi / Konfusi / 15 0 0 0
Dimensia /
Keterbatasan daya
ingat
Normal / Kooperatif / 0 0 0 0
Menyadari kondisinya
Skor Total S.K.O.R.E 135 30 30 30
Keterangan Skor:
Resiko Tinggi(RT) : ≥ 45
Resiko Sedang (RS) : 25 – 44
Resiko Rendah (RR) : 0 – 24
Kesimpulan : Ny. C mengalami tingkat resiko jatuh yaitu Resiko Sedang

3. Kebutuhan Waktu Perawatan Pasien


Jenis tindakan keperawatan
Tindakan
Hari/tgl Jam tidak
Keperawatan Langsung Kolaborasi
langsung

Selasa , Jam Operan jaga


22-03-2022 07.00 5 menit

Jam Melakukan asuhan keperawatan 25 menit


08.30 kepada pasien

Menyiapkan injeksi dan 20 menit


Jam melakukan injeksi kepada
08.40 pasien

Jam Melakukan vital sign dan


09.05 menanyakan keluah pasien 20 menit

Rabu , Jam 5 menit


23-03-2022 11.00 Operan jaga

Jam Melakukan asuhan keperawatan 20 menit


11.20

Jam
12.15 Menyiapkan injeksi 5 menit

Jam
12.40 Melakukan injeksi 10 menit

Jam Melakukan vital sign dan


13.15 menanyakan keluhan pasien 25 menit

Kamis , Jam 5 menit


24-03-2022 07.00 Operan jaga

Jam 20 menit
07.30 Melakukan asuhan keperawatan

Jam
08.15 Menyiapkan injeksi pasien 5 menit

Jam
08.40 Melakukan injeksi ke pasien 10 menit

Jam Melakukan vital sign dan


09.05 menanyakan keluhan pasien 20 menit
4. Rekap Waktu Tindakan Keperawatan yang Dilakukan
Hari perawatan Jadwal shift Waktu tindakan keperawatan yang dilakukan

1. Pagi 45 menit

2. Siang 40 menit

3. Pagi 60 menit

5. Kebutuhan SDM
TT : 27, terisi 14 TT
Pasien minimal care : 8
Pasien partial care : 4
Pasien total care :2
No Min Parti Total Jumlah
imal al
1. 8x0, 8x0,1 8x0,0 4x0,2 4x0,1 4x0, 2x0,3 2x0,3 2x0,2 Pagi : 4
17 = 4 = 7 = 7 = 5 = 10 = 6 = 0 = 0 = Siang : 3
1,36 1,12 0,56 1,08 0,6 0,4 0,72 0,6 0,4
Total perawat : 7 orang
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :
Pagi : 4 orang perawat
Siang : 3 orang perawat

6. Kebutuhan Logistik Pasien


N Tidakan Logistik Tanggal Total
o Penggunaa
n
02.03.202 03.03.202 04.03.202
2 2 2
1 Biaya 1 1
Administras
i
2 Pemberian a. Alkohol swab 7 5 5 17
terapi obat b. RL 500 ml 3 2 2 7
melalui IV c. Ondansentron 2x1 2 2 2 6
line d. ceftriaxone 2 2 2 6
2x1
e. furamin 2 2 2 6
2x1
f. tamulizin 1x1 1 1 1 3

3 Laboratoriu a) Hemoglobin L 1 1
m dan 10,4 g/dl
pemeriksaa b) Kreatinin darah H 1 1
n diagnostik 2.4 mg/dl
c) Na L 129 mEq/L 1 1
d) GDS 1 1
4 Ruang a. Tempat Tidur 1 1 1 1
perawatan : b. AC 0 0 0 0
Kelas 3 c. Meja 1 1 1 1
d. Kursi 1 1 1 1
e. Sprei 1 2 1 4
f. Bantal 1 1 1 1
g. Sarung bantal 1 1 1 3
h. Selimut 1 1 1 3
i. Tiang infus 1 1 1 1
j. Handrub 1 1 1 1
k. Tong sampah 1 1 1 1
l. Lemari 1 1 1 1
m. Penerangan+listri 1 1 1 1
k 1 1 1 1
n. Kamar 1 1 1 1
mandi/WC 1 1 1 1
o. Gayung
p. Pispot
5. Visit dokter Dokter spesialis 1 1 1 3
spesialis penyakit dalam ( dr.
Dyah, Sp.PD)
6. Tindakan Asuhan 1 1 1 3
Keperawata Keperawatan/hari
n an
Injeksi per hari 2 2 1 5
Pasang infus 1 1
dewasa
Memberikan 0 0 0 0
terapi inhalasi
7. Materai 1 1
inform
consent

No Tindakan Total Harga Total


Penggunaan Satuan Biaya
Logistik
1. Biaya 1 50.000 50.000
administrasi
2. Pemberian terapi a. Alkohol swab 15 480 8.640
obat melalui IV b. RL 500 ml 7 12.502 87.500
line c. Captropil 1 16.000 200.000
d. Ranitidin 1 3.000 225.000
e. Betametason 2x2 3 8.500 80.000

3. Laboratorium a) Hemoglobin L 10,4 g/dl 1 75.000 75.000


dan Pemeriksaan b) Kreatinin darah H 2,4 1 75.000 75,000
diagnostik mg/dl
c) Na L129 mEq/L 1 75.000 75.000
d) GDS 1 200.000 200.000
4. Ruang a. Tempat Tidur 6 265.000 1.325.000
Perawatan: b. AC
Kelas 3 c. Meja
d. Kursi
e. Sprei
f. Bantal
g. Sarung bantal
h. Selimut
i. Tiang infus
j. Handrub
k. Tong sampah
l. Lemari
m. Penerangan+listrik
n. Air
o. Kamar mandi/WC
p. Gayung
q. Pispot
5. Visit dokter Dokter spesialis penyakit 3 100.000 300.000
spesialis dalam
6. Tindakan Asuhan 3 10.000 30.000
Keperawatan Keperawatan/harian
Injeksi per hari 7 10.000 70.000
Pasang infus dewasa 1 30.000 30.000

7. Materai inform 1 6.000 6.000


consent

7. Edukasi pasien dan Keluarga


Edukasi yang dilakukan pada pasien Ny. C yaitu mengenai penyakit dan penanganan
manajemen hipertensi dan stroke, diajarkan untuk mobilisasi.

8. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang sudah terjadi yaitu komunikasi SBAR yang
dilakukan oleh Dokter.
S (situation) :
Selamat pagi dokter D saya perawat B abimanyu, melaporkan kondisi
pasien atas nama Ny. C masih merasa pusing ,pusing timbul apabila Ny. C membuka
mata
B (baground) :
Pasien dengan diagnosa medis SNH, tanggal masuk 18 Maret 2022, program terapi
RL 20 tpm, captropil , betametason, ranitidin.
A (assesment):
Kondisi pasien saat ini lemas, sehingga klien merasa cemas terhadap perubahan
penyakitnya, klien tidak dapat mengekspresikan keadaannya saat ini kepada perawat.
R (rekomendation) :
Apakah advis dokter selanjutnya ? apakah ada program lain mungkin dok?

9. Hambatan dan Pendukung Proses Keperawatan


Hambatan yang ditemukan pada saat saya praktek keperawatan stase manajemen yaitu
pada saat pembagian tugas dinas ada beberapa hal yang masih awam bagi kami yaitu,
bermain peran kami kurang memahami karena belum terbiasa dan kurang terpapar
materi atau informasi dan ada alat medis yang kami kurang memahami cara
penggunaannya. sehingga membuat hambatan pada proses pembelajaran stase
keperawatan manajemen.

10. Hambatan dan Pendukung Serta Solusi Penyelesaiian dalam pengelolaan


masalah keperawatan
Pada kasus ini yang menjadi hambatan pada proses keperawatan yaitu pasien
dan merasa cemas pada pasien dan belum bisa menerima keadaan yang terjadi tentang
perubahan penyakitnya. Faktor yang mendukung pasien dalam mengatasi cemas
secara berlebih yaitu berikan pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang di
derita pasien dan tak lupa libatkan keluarga. Peran perawat sebagai educator yaitu
sebagai pemberi pendidikan kesehatan itu sebagai penyelesaian dalam masalah ini.

11. Etik moral yang sudah dilakukan terhadap pasien kelolaan


a. Autonomi atau Kemandirian
Pada saat Ny. C mampu memutuskan sendiri bahwa dirinya bersedia di
rawat di ruang abimanyu RSWN.
b. Veracityatau kejujuran
Pada saat Ny. C sangat cemas perawat memberitahu keadaan yang
sebenarnya dan menjaga privacy pasien saat memberikan tindakan
keperawatan
c. Benefience atau berbuatbaik:
Pada saat memberikan injeksi, merawat infus pasien,menawarkan bantuan
untuk keperluan klien seperti ganti baju atau ke kamar mandi
d. Nonmalefisience atau tidakmerugikan
Pada saat Ny. C tidak mau dilakukan terapi, perawat tetap memberikan
edukasi yang baik dan menjelaskannya sehingga tindakan tersebut tetap
diberikan dengan ketentuan klien bisa menerimanya dan mengizinkan
e. Fidelity atau kesetiaan
Pada saat perawat memberikan asuhan keperawatan pada Ny. C sesuai
dengan SOP sampai kondisi klien membaik.
f. Justice atau keadilan
Pada saat perawat memberikan asuhan Keperawatan tanpa membedakan-
bedakan pasien berdasarkan ras,suku, agama atau golongan.
g. Confidentiality atau kerahasiaan
Pada saat perawat menjaga rahasia tentang penyakit Ny. C dan tidak
memberitahu kepada orang lain yang bukan termasuk keluarga Ny. C
h. Accuntability atau Akuntabilitas
Pada saat perawat ruang Abimanyu bertanggung jawab atas tindakan
keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. C , seperti contoh salah dalam
memberikan dosis obat.

Anda mungkin juga menyukai