Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care System)
Model konseptual keperawatan komunitas Betty Neuman (Health Care
Sistem) merupakan model konseptual keperawatan memberi penekanan pada
penurunan stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal, dan resisten. Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis
pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level prevensi (Sumijatun, 2005).

Teori neuman berpijak pada metaparadigma keperawatan yang terdiri dari


klien, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Focus kepelayanan
keperawatan adalah klien yang berinteraksi dengan lingkungan. Yang
terpenting adalah menjaga agar klien dapat berinteraksi dengan perubahan
yang ada. Model ini berdasarkan kepada teori Gestalt teori Stress dari Selye
dan teori sistem secara umum. Sistem Neuman lebih melihat pada hubungan
individu terhadap stress, reaksi terhadap stress serta factor rekonstruksi yang
dinamis (Sumijatun, 2005).

Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan


pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien di sekolah
perawat di University of California, Los Angeles. Sistem yang digunakan
adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan
dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien
terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi) (Sumijatun, 2005).

Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang
unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan
lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam memberikan respon
harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan
internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan
bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri
(Sumijatun, 2005).

Gambar II.1. Model Sistem Teori Betty Neuman

Perkembangan model konseptual Keperawatan Komunitas berkembang


seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Betty Neuman. Betty
Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah
kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau
pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing
yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio
pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal
dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu
sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan
pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau
menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966
beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan
program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University (Sumijatun,
2005).

Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi


dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole
Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun
1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam
riset keperarawatan. Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing
Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman
Sistems Model (Sumijatun, 2005).

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori


Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang
mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari
kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman
juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman
juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan (Gaffar,
1999).

B. Ruang Lingkup Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty


Neuman (Health Care System)
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan
stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan
untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu :
1. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan
yang bersifat fleksibel yang berupa pendidikan kesehatan dan
mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapa
dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu yaitu deteksi
dini gangguan kesehatan. Misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga, dan lain-lain. Selain itu, memberikan zat kekebalan pada
klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
4. Intervensi yang bersifat rehabilitatif
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu.
Neuman berpendapat bahwa stressor merupakan kekuatan di lingkungan
yang dapat mengubah sistem kestabilan. Stressor dikategorikan dalam tiga
area, yaitu :
1. Stressor intra-personal terjadi dalam individu, seperti inveksi.
2. Stressor inter-personal terjadi diantara individu, seperti pengharapan
peran.
3. Stressor ekstra-personal terjadi di luar individu itu sendiri, seperti
masalah keuangan.

Tabel II. 1. Definisi Dan Contoh Variable Komunitas

Variable Definisi Contoh


Fisiologi Struktur dan fungsi 1. Urban, pedesaan.
komunitas 2. Lokasi geografi
3. Air, sistem limbah
4. Sistem keamanan
5. Pemerintah
6. Sistem transportasi

Psikologi Kognitif, afektif, dan 1. Bahagia, depresi


karakteristik 2. Tingkatan
komunikasi intelegensia
3. Pola komunikasi
4. Liberal awal
konservatif
5. Isolasi vs overload
sensor.

Sosio-kultural Pola social, ekonomi, 1. Kelas ekonomi


demografi, politik, tingkat bawah
rekreasi, dan sampai atas
karakteristik 2. Suku
kesehatan. 3. Tipe industry
4. Perawatan sehari-
hari untuk anak dan
lansia
5. Pelayanan ambulasi
6. Klinik/rumah sakit

Spiritual Moral, agama, dan 1. Tempat ibadah


sistem nilai pada 2. Kepercayaan yang
komunitas berkaitan dengan
kesehatan
3. Praktik pemakaman
4. Buku cerita/sejarah

Pengembangan Sejarah, tahapan 1. Pendataan rumah


evolusi dari subsistem 2. Populasi usia
dan kelompok yang 3. Perkembangan kota
ada.

Reaksi individu terhadap stressor bergantung pada tingkat kekuatan garis


pertahanan. Apabila garis pertahanan gagal maka yang reaksi yang muncul
tergantung dari kekuatan garis pertahanan itu sendiri, yaitu bagian dari reaksi
sistem individu yang beradaptasi terhadap stressor. Efek ini dikenal sebagai
proses rekonstruksi (Sumijatun, 2005).

Tabel II. 2. Pengaruh Stressor Terhadap Variable Klien


Fisik Psikologis Social-kultural Pengembangan Spiritual
Intrakomunitas
 Kelemahan  Perumahan yang  Tingginya  Jumlah
 Peningkatan
pendidikan padat ibu hamil tempat
kematian bayi.
kesehatan  Taman yang pada usia ibadah
 Bencana akibat
tentang tidak dijual oleh belasan  Kepercayaan
timbunan
AIDS. pengembang tahun kesehatan
sampah.
 Peningkatan (developer)  Kebutuhan yang
 Air yang
angka  Rendahnya potensial berhubungan
terkontaminasi.
perceraian. penghasilan untuk dengan
 Potensial keluarga perawatan kebijaksanaa
untuk anak n.
penurunan  Buruknya
emosi pada suasana kota
area yang ada
perumahan
masyarakat.

Interkomunitas
 Buruknya jalan  Marah pada  Adanya tekanan  Riwayat yang Perbedaan
salah satu rasial pada bermakna sistem nilai
yang
partai kelompok untuk sebuah yang dianut
menghubungkan
 Potensial tertentu di kota kota antara
kota dengan
untuk  Bis sekolah  Usia dari penduduk desa
pusat
isolasi pada untuk usia 4-6 penduduk. dan kaum urba.
pengobatan
 Distribusi dokter kelompok tahun.
lansia pada
yang tidak
suatu desa
merata.
 Tidak
adekuatnya
komunikasi
antara
penduduk
desa dan
pendatang.

Ekstrakomunikasi
 Sistem  Potensial untuk  Munculnya  Nilai moral
 Sistem
kepercayaan PHK karena industri baru. yang
perencanaan
nasional industry/pabrik  Potensial muncul dan
jalan raya yang
yang yang akan meningkatny bersebranga
menghubungkan
bersebranga ditutup. a keluarga n dengan
antar tempat.
n dengan  Banyaknya muda untuk nilai yang
 Epidemi flu.
oposisi. tamu dengan bekerja pada dianut
 Penurunan dana
 Kekawatiran aneka budaya industry baru. komunitas.
pelayanan.
pada yang  Potensial  Seleksi
lingkungan dating//berkunju tumbuhnya komunitas
yang akan ng. sekolah. untuk
terancam menduduki
satu
golongan
tertentu.

Tujuan dari keperawatan model Neuman adalah menjaga agar sistem tetap
dapat stabil dengan cara melakukan pengkajian terhadap stressor, baik yang
actual maupun potensial. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi
yang ditujukan pada pertahanan kestabilan sistem yang meliputi tiga hal
penting, yaitu prevensi primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer adalah
suatu cara yang mengidentifikasi factor-faktor risiko dan berusaha untuk
mengurangi stressor serta berfokus pada perlindungan garis normal dan
memperkuat garis fleksibel/pertahanan. Prevensi sekunder, berkaitan dengan
penatalaksanaan aktif setelah gejala terjadi. Fokusnya adalah memperkuat garis
internal perlawanan dengan cara mengurangi reaksi dan meningkatkan factor
perlawanan. Prevensi tersier, mengarah pada intervensi selanjutnya yang telah
diberikan pada tingkat sekunder dan berfokus pada adaptasi ulang serta
stabilitas dalam melindungi penetalaksanan selanjutnya.

Pada model Neuman, promosi kesehatan mengacu pada tujuan sehat untuk
semua pada tahun 2000, terutama yang berkaitan dengan upaya preventif
terhadap penderita dan penyakit, serta upaya untuk menurunkan biaya
pengobatan yang telah ditetapkan untuk decade 1990-an.
Selanjutnya, model sistem dari Neuman diadopsi oleh keperawatan dari 14
negara untuk mengembangkan kurikulum dan praktik mereka pada individu,
keluarga, dan komunitas. Selain itu, model Neuman juga digunakan sebagai
kerangka kerja dalam pusat pelayanan keparawatan komunitas. Pada model
Neuman, pendekatan dilakukan secara komprehensif yaitu dengan
memfasilitasi multidisiplin lain, seperti pekerja social dan pekerja kesehatan
masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
menurunkan biaya sehingga lebih efisien.
Pada level administrative dapat menggunakan tiga tingkatan prevensi,
yakni primer, sekunder, dan tersier. Prevensi primer yang digunakan adalah
komunikasi tentang perubahan kesehatan yang dibutuhkan. Prevensi sekunder
merupakan tindakan pengorganisasian sehari-hari pada core dan tenaga
pelayanan. Sedangkan prevensi tersier mempunyai fokus pada perencanaan
jangka pnjang dengan mengoordinasikan sistem tujuan pada pencapaian tujuan
jangka pendek. Pada tingkatan administrative, garis pertahanan fleksibel
merupakan alat untuk melindungi dan mendukung perawatan pada kelompok
inti (Sumijatu, 2005).
Konsep-konsep utama yang diidentifikasi dalam model Betty Neuman
adalah sebagai berikut :
1. Basic Struture dan Energy Resources
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup
dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu
yang unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem,
karakteristik masyarakat, dan kekuatan/kelemahan bagian-bagian
sistem. Contohnya kemampuan dalam mempertahankan adanya
stressor di masyarakat (misal : adanya penyakit menular), masyarakat
berupaya agar penyakit tersebut tidak menular ke anggotanya secara
luas. Disamping itu, ada juga karakteristik dasar yang berhubungan
dengan variabel tersebut, yaitu : kekuatan, kemampuan kognitif dan
sistem nilai yang ada di masyarakat. Perubahan pada satu arah akan
menimbulkan gerakan kompensasi ke arah yang lain. Jika sistem
terganggu dari keadaan normal atau stabil, maka timbul kebutuhan
energi yang cepat untuk mengatasi disorganisasi akibat gangguan
tersebut.
2. Lines of Resistance
Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan
akan teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis
normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah
mekanisme sistem nilai atau keyakinan masyarakat, mekanisme koping
masyarakat. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor
tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka
energi berkurang dan bisa timbul kematian.
3. Normal Lines of Defense
Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan
stabil untuk masyarakat, sistem atau kondisi yang menyertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness
normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi
dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika
flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu
terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan
sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Normal lines of defense
terbentuk dari beberapa variabel dan prilaku seperti pola koping
masyarakat, gaya hidup dan tahap perkembangan.
4. Flexible Lines of Defense
Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang
berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari
stressor. Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau
mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines
of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat
proteksipun meningkat.
Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer
untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. Bersifat
dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan
flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

5. Stressor
Skekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :
a. Stressor Intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga/masyarakat dan berhubungan dengan
lingkungan internal. Misalnya : kondisi geografis
b. Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu
individu/keluarga/masrakat yang memiliki pengaruh pada
sistem. Misalnya : ekspektasi peran
c. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga/masyarakat tetapi lebih jauh jaraknya dari
sistem daripada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik
d. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan
lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga
jenis stressor ini.
5. Reaksi
Merupakan ketidakstabilan sistem yang diakibatkan adanya invasi
stressor pada normal lines of defense. Reaksi dan hasilnya bisa positif
atau negatif yang selanjutnya dapat bergerak ke arah negetropy atau
entropy.
6. Pendekatan klien secara Wholistik
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang
terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah keperawatan dan
pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya. Klien
sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas atau
issue.
7. Konsep Wholistic
Klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya
berada dalam suatu interaksi dinamis. Konsep ini melibatkan seluruh
variabel yang mempengaruhi klien secara simultan, yang mencakup
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan
pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
8. Sistem Terbuka
Elemen-elemen yang ada dalam sistem mengalami pertukaran
energi informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi
terhadap stres merupakan komponen dasar dari sistem terbuka.
9. Proses atau Fungsi
Pertukaran energi, substansi dan informasi dengan lingkungan dan
interaksi dari elemen-elemen dalam sistem. Suatu sistem kehidupan
cenderung untuk bergerak kearah keseluruhan, stabilitas, kesehatan
dan negentrophy.
10. Input dan Output
Substansi, energi dan informasi yang masuk atau keluar dari sistem
11. Feed Back
Proses dimana substansi, energi dan informasi yang merupakan
output sistem diberikan umpan balik untuk perbaikan guna perubahan,
peningkatan atau stabilitasasi sistem.
12. Negentrophy
Suatu proses penggunaan energi yang membantu sistem untuk
maju ke arah stabilitas atau sehat.
13. Entropy
Suatu proses pengurangan energi yang menggerakkan sistem ke
arah sakit atau kematian.
14. Stabilitas
Klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga
dapat mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan
fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
15. Wellness
Wellness terjadi jika bagian-bagian dari klien berinteraksi secara
harmonis. Kebutuhan-kebutuhan sistem terpenuhi.

16. Illness
Terjadi ketidakharmonisan diantara bagian-bagian dari sistem
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.
17. Prevention atau Pencegahan sebagai Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh,
meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap
stressor, meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor
risiko. Intervensi dilakukan jika risiko atau masalah sudah
diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
immunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya
hidup.
Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai
setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan
pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur
dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya
adalah untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan
memelihara energi. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan
rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung
sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan
kematian.
Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan
pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap
stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energy. Pencegahan tersier cenderung untuk
kembali pada pencegahan primer.
18. Rekonstitusi
Rekonstitusi suatu adaptasi terhadap stressor dalam lingkungan
internal dan eksternal. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan
terhadap invasi stressor.
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan
energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi terhadap stressor.
Rekonstitusi bisa memperluas normal line defense ke tingkat
sebelumnya, menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit. Yang termasuk
rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal, intrapersonal,
ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan variabel
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
(Sumijatun, 2005).

C. Penerapan Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman


(Health Care System)
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama,
yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan komunitas atau keluarga
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi (Potter dan Perry, 2005)
Pengertian dari proses keperawatan:
1. Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah care atau inti.
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas :
a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana
penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk.
b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.
c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan
di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup
menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan
di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara
keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum  regional, dibawah
atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk
mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.
h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah
terjangkau komunitas atau tidak.
2. Diagnosa Keperawatan Komunitas dan Kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas
terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen :
a. P ( problem atau masalah )
b. E ( etilogi atau penyebab)
c. S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
3. Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan
kardiovaskuler
b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler
melalui pemeriksaan tekanan darah
d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang
tepat bagi yang berisiko
e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat
untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi
penyebab stressor
f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang
telah direncanakan yang sifatnya :
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
kardiovaskuler di komunitas
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat
melaksanakan peningkatan kesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah
gangguan penyakit kardiovaskuler
d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas.
5. Evaluasi dan Penilaian
a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit (Mubarak,
2005).

Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan


kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam
sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial
budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita.
Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan
akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan
konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam
menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Mubarak, 2005).
Bentuk logika teori Betty Neuman menggunakan logika deduktif dan
induktif dalam mengembangkan teori modelnya yang telah
dipertimbangkan terlebih dahulu. Betty Neuman menemukan teori
modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan
hasil pengamatan dan pengalaman selama bekerja dipusat kesehatan
mental keperawatan. Teori Betty Neuman pertama kali dipublikasikan
tahun 1972. Model keperawatan menurut Betty Neuman disebut The
Neuman Health Care Sistem yaitu model konsep yang menggambarkan
aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan diri secara
fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat
berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal line of difense)
mempresentasikan kondisi kesetimbangan personal / kondisi adaptasi yang
dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal
tersebut maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas
Mubarak, 2005).
Pada tahun 1989 Betty Neuman berpendapat bahwa ”Stressor
mempengaruhi keseimbangan homeostatis jika keseimbangan ini
terganggu maka energi dikeluarkan untuk mengatasinya”. Untuk membuat
kehidupan menjadi seimbang, maka rangkaian sistem tersebut harus
menjadi interaksi antara sesama manusia. Interaksi ini akan membuat
seseorang meningkatkan ketahanan dalam kehidupannya. Dalam
kehidupan sehari-hari individu selalu berusaha mempertahankan dan
memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural. Adanya stress
sebagai penyakit menyebabkan seseorang bereaksi untuk mempertahankan
kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau koping
tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar individu
atau karena interaksi dengan prang lain. Pada hubungan individu dengan
stres, reaksinya atas stres, dan faktor-faktor pemulihan kembali yang
dinamis secara alamiah. Pemulihan kembali (rekonstitusi) adalah kondisi
adptasi terhadap terhadap stressor. Model keperawatan Betty Neuman
yang diterima secara luas adalah komunitas keperawatan, secara nasional
atau internasional Mubarak, 2005)..
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep
duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman,
kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita,
stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat
intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan.
Kehilangan peran atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan
pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya :
hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang
dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat
didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor
(Mubarak, 2005).
Modifikasi terhaap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi
dari beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh
banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka
dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran
sistem pendukung (support sistem). Faktor-faktor lain memiliki efek yang
kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama
sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan
mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan
Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada
diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai,
kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang
lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun
garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan.
Masing-masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada
tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai efek yang negatif pada diri
seseorang. Garis pertahanan normal membantu sistem klien untuk
menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak
sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil.
Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan
perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius
menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan
perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa
individu (Mubarak, 2005).
D. Analisa Model Konseptual Keperawatan Komunitas Betty Neuman
(Health Care Sistem)
1. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,
beberapa tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara
implisit dan explicit . secara garis besar asumsi diidentifikasi Neuman
sebagai berikut:
a. Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
b. Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual (
garis   pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak
keluar yang mana seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan
yang flexible
c. suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam
garis pertahanan normal.
d. Garis pertahanan flexible adalah sistem reaksi yang digunakan untuk
pertahanan stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat
digunakan untuk pertahanan stressor, stressor mempengaruhi
keseimbangan seseorang.
e. Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu
yang normal.
f. Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi,
sosio budaya dan perkembangan status.
g. Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor
risiko berhubungan dengan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi
intervensi.
i. Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil
rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. Sistem klien
dalam intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional
dapat dari sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan
klien, contoh seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan
mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari
pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status
kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat
membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat
diasumsikan hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun
mengasumsikan konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap
akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam
sistem yang lain. Asumsi untuk sistem perawatan kesehatan yang lebih besar
yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan
dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk
praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam sistem model Neuman, yang
mana sukses dalam implementasi ( Neuman, kominikasi personal).
1. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor
pontensial kaitannya dengan penggunaan pengaruh dan potensial
dampak stressor lingkungan. Tujuan Keperawatan adalah menjaga
stabilitas sistem klien, membantu klien untuk mengurus diri yang mana
hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui
memperkuat atau memelihara stabilitas sistem klien.
Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak
pada rentang negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat
semua bagian pada klien berada dalam keadaan harmonis atau
seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal
tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan
dan spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan
garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor
lingkungan. Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi klien dan sistem klien. Tiga type lingkungan yang
telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal
berisi dalam batas sistem klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-
kekuatan diluar sistem klien. Lingkungan yang diciptakan merupakan
mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur komponen-
komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan sistem klien yang
terancam atau manifestasi aktual respon terhadap stressor. Proses
Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah fokus : diagnosa
keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil. Intervensi keperawatan
adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga
komponen tipologi intervensi : tahap pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
2. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep

a. Kekuatan

Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini


digunakan dalam semua   penjelasan tentang teori sehingga
membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi
kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan
untuk pertimbangan. Model sistem Neuman lebih flexible bias
digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan
keperawatan
b. Kelemahan
1. Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak
spesifik
2. Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan
ekstrapersonal masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
3. Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat –klien, padahal hubungan perawat klien merupakan
domain penting dalam Asuhan Keperawatan

Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama
mereka. Sabg ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu
mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa
dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa
ibunya.
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki
karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon
bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya
harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan
intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga
lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal).
Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri
seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilanhan tersebut
pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi
kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing
garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan
struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek
fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan
interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji.
Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?.
Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan
trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung
pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan
adanya perbedaan respon berdasarkan jenser terhadap perasaan kehilangan
pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi
masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang waktu pemulihannya
pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres
tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal
berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan
perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama.
Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara
khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan
perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis
intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal
merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang.
Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu
petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik.
Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses
rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan
pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Selanjutnya, perawat perlu
mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka.
Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat
berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Mediks

Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Mediks

Machfoedz, Ircham dan Eko suryani. 2008. Pendidikan kesehatan bagian dari
promosi kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya

McKenzie J.M., Robert R. P., dan Jerome E.K. 2006. Kesehatan Masyarakat
Suatu Pengantar. Jakarta: EGC.

Mubarak, W. I.2005. Pengantar  Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV.     


Sagung Seto

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Sumijatun. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai